Akuntansi Keuangan Dan Standar Akuntansi.docx

  • Uploaded by: sukmawati
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Keuangan Dan Standar Akuntansi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,615
  • Pages: 10
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHASA BISNIS Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business leanguage). Akuntansi merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah entitas kemudian memperoses dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang diberikan kepada para pengguna. Transaksi adalah kejadian dalam entitas yang memepengaruhi posisi keuangan, sehingga fokus akuntansi pada informasi keuangan. Kieso, et al. (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermamfaat bagi pengguna internal maupun eksternal entitas. Sebagai sistem, akuntansi terdiri atas input yaitu transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum transaksi, dan output berupa laporan keuangan. Berdasarkan pengertian di atas, pengertian akuntansi terdiri atas empat hal penting, adalah sebagai berikut: 1. Input (masukan) akuntansi adalah trnsaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Suatu transaksi dapa dicatat dan dibukukan ketika ada bukti yang menyertainya. 2. Proses, merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian merupakan transaksi , pencatatan transaksi, penggolongan transaksi, dan pengikhtisaran transaksi menjadi laporan keuangan. 3. Output (keluaran) akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, da Catatan atas Laporan Keuangan. 4. Pengguna informasi keuangan adalah pihak yang memakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Pengguna informasi akuntansi terdiri dari dua yaitu pihak internal dan eksternal. Pengguna informasi dari pihak internal berasal dari dalam entitas (biasanya manajemen dan karyawan), sedangkan pengguna eksternal adalah pelanggan, kreditur, pemasok, public interest grup, dan badan pemerintah. Transaksi merupakan kejadian ekonomi yang mempengaruhi posisi keuangan entitas. Titik ini merupakan awal proses pencatatn akuntansi. Sebelum titik tersebut, kriteria akuntansi belum dipenuhi sehingga data belum dicatat karena belum ada perubahan posisi keuangan.

AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan umum. Penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum dan ditunjukan kepada pihak eksternal, merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Laporan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan berupa laporan kegiatan untuk tujuan umum, laporan keuangan untuk tujuan umum disusun berdasarkan data dan informasi yang telah terjadi sehingga lebih berorientasi pada data historis, sedangkan laporan keuangan untuk tujuan khusus disusun mengikuti aturan spesifik dari regulator atan sesuai dengan kebutuhan khusus pemakainya. Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 (revisi 2009) adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermamfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Secara umum tujuan laporan keuangan untuk: 1. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang beramamfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi 2. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya 3. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakaian 4. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu Salah satu prinsip akuntansi yang berlaku umum dan saat ini digunakan di Indonesia adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Laporan keuangan yang dihasilkan menurut PSAK 1 adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.

Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas Laporan Keuangan

Belakangan ini, berkembang wacana untuk penyusunan integrated reporting yang mengombinasikan pelaporan keuangan dan nonkeuangan. Internasional Federation of Accounting(IAFC) organisasi internasional akuntan, sedang merumuskan standar dan ketentuan tentang integrated reprting ini. Laporan ini menyediakan informasi tentang kinerja entitas yang terdiri dari kinerja keuangan, lingkungan, sosial, dan tata kelola.

AKUNTANSI DAN ALOKASI SUMBER DAYA Informasi akuntansi menyediakan informasi yang relevan dan andal bagi pemakai yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu entitas atau unit usaha. Bagi pemegang saham, informasi akuntansi dapat digunakan untuk menilai entitas sehingga pemenang saham dapat mengalokasikan dananya pada entitas yang memberikan prospek bagus di masa mendatang. Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang dapat mempresentasikan harga saham sesuai dengan kondisi entitas yang sebenarnya. Ada tiga jenis pasar modal efisien, yaitu: 1. Pasar modal efisien lemah, merupakn pasar modal yang harga sahamnya mencerminkan informasi masa lalu (data historis) 2. Pasar modal efisien semi kiat, merupakan pasar modal yang harga sahamnya mencerminkan informasi terkini yang tersedia di pasar 3. Pasar modal efisien kuat, merupakan pasar modal yang harga sahamnya mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi mengenai kondisi masa dapan Laporan keuangan yang relevan dan andal dapat dihasilkan jika ada standar akuntansi, auditor yang berkualitas, serta praktik tata kelola yang baik diterapkan dalam entitas tersebut.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Standar keuangan untuk tujuan umum dibuat untuk memenuhi kebutuhan sebagian bear pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan beragam dengan memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, untuk menyusun laporan keuangan ini diperlukan standar akuntansi. Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan keuangan antar-entitas menjadi lebih seragam. Standar akuntasni berisikan pedoman penyusunan laporan keunangan. Standar akuntansi keuangan terdiri atas kerangka konseptual penyusunan laporan keuangan dan pernyataan standar akuntansi. Kerangka konseptual berisikan tujuan, komponen laporan, karakteristik kualitatif dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan, sedangkan PSAK berisikan pedoman untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan keuangan. Saat ini, hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau diadopsi di dunia yaitu International Financial Reporting Standard(IFRS) dan US Generally Accepted Accounting Principles(US-GAAP). Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas 4 standar, serinh disebut sebagai 4 Pilar Standar Akuntansi yaitu Standar Akuntansi keuangan(SAK), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK ETAP), Standar Akuntansi Keungan Syariah(SAK Syariah), dan Standar Akuntansi Pemrintahan(SAP). Masing-masing standar memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda baik dari sisi entitas, perlakuan akuntansi, dan cara menggunakannya.

 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftarn di pasar modal atau entitas fidusia(yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana pensiun). Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012. IFRS sebagai standar internasional memiliki tiga ciri utama sebagai berikut: 1. Principles-Based Standar yang menggunakan principles-based hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada pemakai. 2. Nilai Wajar Penggunaan nulai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan, informasi nilai wajar lebih relevan karena menunjukan nilai terkini. 3. Pengungkapan Pengungkapan diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapat mempertimbangkan informasi yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan kejadian penting yang terkait dengan item tersebut.  Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum. Standar ini mengadopsi IFRS untuk small medium enterprise(SME) dan bebrapah penyederhanaan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif 2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai raveluasi atau nilai wajar 3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak  Standar Akuntansi Syariah (SAK Syariah) adalah standar yang digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas berbasis syariah. Standar ini merupakan standar yang dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Syariah(DSAK Syariah). Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.

 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. SAP berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan Pemerintahan No. 71 Tahun 2010. SAP berbasis kas menuju akrual, menggunakan basis kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan neraca.

PERKEMBANGAN IFRS DAN IASB IFRS sebelumnya bernama International Accounting Standard(IAS). IAS disusun oleh IASC, organisasi pendahulu IASB. IASC didirikan pada Juni 1973. IASC berkembang dan terakhir memiliki anggota 143 lembaga akuntansi yang merepresentasikan lebih dari 2 juta akuntan. Pada tahun 1995 , IASC menyelesaikan penyusunan satu set standar akuntansi komprehensif. Pada tahun 2001, IASC berganti nama menjadi IASB. Semua IAS yang telah diterbitkan diadopsi IASB. Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS. Tujuan dari IASB disebutkan sebagai berikut: 1. Untuk mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat dipahami dan diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan keuangan dan laporan keuangan lain yang berkualitas, transparan, dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipasi dari berbagai pasar modal seluruh dunia mengamabil keputusan ekonomi 2. Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna 3. Untuk bekerjasama dengan dewan standar nasional dari berbagai negara untuk melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas. Pada tahun 2001, IASC membuat perjanjian dengan International Organization of Security Exchange Committee(IOSCO). Isi perjanjian keduanya menyebutkan bahwa IASBakan menyelesaikan revisi standar akuntansi dan standar tersebut akan digunakan oleh negaranegara anggota IOSCO. Pada tahun 2002 dibuat kesepakatan antara IASB dan FASB yang tertuang dalam norwalk agreement, isinya adalah kedua lembaga berkomitmen untuk melakukan konvergensi IFRS dengan US-GAAP. Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan membuat proyek bersama untuk menghilangkan perbedaan antara IFRS dan US-GAAP.

PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK Profesi akuntan di Indonesia terhimpun dalam Ikatan Akuntan Indonesia yang berdiri pada 23 Desember 1957. Dewan Standar Akuntansi merupakan salah satu lembaga di bawah Ikatan Akuntan Indonesia yang bertugas menyusun dan menetapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Kebutuhan standar akuntansi keuangan dirasakan perlu sejak diaktifkannya kembali pasar modal tahun 1973. Pada tahun tersebut dibentuk Panitia Penghimpun Bahan-Bahan dan struktur dari Generally Accepted Accounting Principles(GAAP) dan Generally Accepted Accounting Standard(GAAS). Panitia tersebut menghasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia(PAI) 1973 dan Norma Pemeriksaan Akuntan(NPA). Keduanya merujuk pada US-GAAP dan US-GAAS. Perubahan bisnis dan perkembangan standar akuntansi yang terjadi di AS, mendorong dilakukannya revisi PAI sehingga lahir PAI 1983. Sejak 1984, komite PAI mengembangkan beberapa standar akuntansi untuk industri dan badan hukum tertentu untuk memenuhi kebutuhan industri spesifik. Pada tanggal 16 dan 17 Desember 1991 diselenggarakan Seminar Nasional Prinsip Akuntansi Indonesia dengan tema Peranan Prinsip Akuntansi Indonesia dalam Pembangunan Jangaka Panjang Tahap Kedua. Berdasarkan seminar tersebut, program pembangunan PAI dilanjutkan. Pada tahun 1994, komite PAI membentuk tim kerja untuk melakukan revisi standar akuntansi dengan dana dari Bank Dunia, tahun 1994 diterbitkan Standar Akuntansi Keuangan(SAK). Selama kurun waktu 1994-1998, nama komite PAI diubah menjadi komite SAK dan terakhir pada tahun 1998 berubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan(DSAK). Selain DSAK, IAI membentuk Dewan Konsuktatif Standar Akuntansi Keuangan(DKSAK), Dewan ini bertugas memberikan arahan kepada DSAK mengenai standar apa yang akan dikembangkan. Setelah berbentuk DSAK, proses penetapan standar tidak lagi melalui kongres IAI, namun standar dapat diterbitkan langsung oleh DSAK seperti dalam prosedur dues process. Pada era konvergensi IFRS, tugas tim teknis adalah melakukan terjemahan IFRS atau IAS ke dalam bahsa Indonesia, kemudian melakukan penelaahan potensi masalah apa yang mungkin timbul dalam penerapan standar tersebut. IAI pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan konvergensi dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun 2012. Mulai tahun 2007, DSAK melakukan proses konvergensi semua standar dengan IFRS. Proses konvergensi tahun 2008 lebih ketat karena standar yang diterbitkan benarbenar mengacu pada IFRS. Proses konvergensi tersebut mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan dengan tiga kategori yaitu sebagai berikut: 1. Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuaikan dengan peraturan sesuai IFRS terbaru 2. Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum diatur dalam PSAK 3. Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dengan IFRS

KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan, yanag sering disebut juga sebagai kerangka konseptual, merupakan konsep-konsep yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum. Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman penyusun standar dalam mengembangkan standar di masa mendatang dan sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang belum diatur dalam standar yang ada. Kerangka konseptual PSAK mengadopsi langsung conceptual framework IAS. Kerangka konseptual bukan merupakan standar akuntansi keuangan. Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pengguna laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Asumsi dasar Karakteristik kualitif Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan Konsep pemeliharaan modal

Kerangka konseptual menjadi dasar penyusunan laporan untuk tujuan umum, termasuk laporan keuangan konsolidasian. Kerangka konseptual mengatur konsep umum tentang pengakuan dan pengukuran unsur-unsur dalam laporan keuangan.  Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan Pengguna laporan keuangan meliputi investor, calon investor, pemberi pinjaman, karyawan, pemasok, kreditur lainnya, pelanggan, pemerintah, lembaga, dan masyarakat. Menurut kerangka IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermamfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.  Asumsi Asumsi adalah penyusunan laporan keuangan digunakan sebagai konsep dasar yang melandasi penyusunan laporan keuangan. Basis akrual merupakan asumsi yang mendasari penyusunan laporan keuangan.  Karakteristik kualitatif Laporan keuangan berisikan informasi keuangan yang pada hakikatnya adalah informasi kuantitatif. Menurut PSAK, ada empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: 1. Dapat Dipahami 2. Relevan 3. Keandalan 4. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

5. Keseimbangan di Antara Karakteristik Kualitatif  Unsur Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang terjadi dalam satu entitas. Posisi Keuangan Unsur dalam posisi keuangan didefinisikan sebagai berikut: 1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari pristiwa masa lalu dan dari mana mamfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. 2. Liabilitas merupakan utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. 3. Ekuitas adalah hak residual atas aset wntitas setelah dikurangi semua liabilitas. Kinerja Laba digunakan sebagai ukuran kinerja dan dasar bagi ukuran kinerja investasi atau kinerja saham dengan melihat laba per saham. Unsur yang langsung berkaitan dengan laba adalah penghasilan dan beban.  Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Pengakuan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi dinyatakan neraca atau laporan laba rugi komprehensif. Dalam pengakuan, konsep probabilitas digunakan untuk menggambarkan tingkat ketidakpastian di masa depan. Dalam pengakuan harus diperhatikan kendala pengukuran.  Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk unsur laporan keuangan yan disajikan dalam neraca dan laporan laba rugi komprehensif. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu. Berbgai dasar pengukuran tersebut adalah: 1. Biaya historis 2. Biaya kini 3. Nilai realisasi/penyelesaian 4. Nilai kini Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan entitas dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis yang biasanya digabungkan dengan dasar pengukuran lainnya.  Konsep Pemeliharaan Modal Menurut konsep modal, modal adalah aset neto atau ekuitas entitas yaitu uang atau daya beli yang diinvestasikan. Menurut konsep modal fisik, modal dipandang sebagai kapasitas produktif suatu entitas yang didasarkan pada hasil output per hari atau kemampuan untuk berproduksi.

Dua konsep pemeliharaan modal menciptakan dua konsep laba yaitu: 1. Pemeliharaan modal keuangan 2. Pemeliharaan modal fisik

KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP Tujuan laporan keuangan menurut kerangkat konseptual US-GAAP tidak berbeda dengan kerangka konseptual menurut IFRS, yaitu memberikan informasi untuk pengambilan keputusan. Karakteristik kualitatid terdiri atas karakterisitik primer dan sekunder. Karakteristik primer terdiri atas relevan dan andal. Karakteristik sekunder terdiri atas dapat dibandingkan dan konsisten. Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liabilitas yang itdak dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif tetapi langsung memengarugi ekuitas.

PERUBAHAN KERANGKA KONSEPTUAL KONVERGENSI IFRS Konsep reporting entity dimasukkan sebagai begian tersendiri dalam kerangka konseptual, yang isinya menjelaskan mengenai laporan keuangan yang dihasilkan. Untuk bagian reporting entity ini masih alam tahapan pembahasan dan belum final. Asumsi yang digunakan dalam kerangka konseptual hanya kelangsungan usaha, sedangkan asumsi akrual tidak ada. Unsur laporan keuangan dan konsep pemeliharaan modal masih relatif sama. Pengakuan dan pengukuran terdapat beberapa perubahan dalam kerangka konseptual yang baru.

TANTANGAN AKUNTANSI DI MASA MENDATANG Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar dalam laporan keuangan akan menyebabkan banyak angka dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari prose pencatatan akuntansi. Pada sisi lain, perkembangan teknologi, kompleksitas transaksi dalam bisnis, globalitas, kebutuhan informasi nonkeuangan dalam pengambilan keputusan, dan faktor etila dalam penyusunan laporan keuangan menjadi tantangan akuntansi di masa mendatang.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM

NAMA: YAJID IKHWANTO KELAS: C NIM: A1C116091

Related Documents


More Documents from ""

Planet Mars
June 2020 16
Belimbing Wuluh
June 2020 17
Materi Kelompok 4
October 2019 27
Maillard.docx
April 2020 4