Aku Takut Jika Aku Tidak Bisa

  • Uploaded by: MOEDJOKO SATYO HANGGRAHONO
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aku Takut Jika Aku Tidak Bisa as PDF for free.

More details

  • Words: 297
  • Pages: 1
Aku takut jika aku tidak bisa Aku takut tidak bisa bertahan dalam kegentingan yang lengang ini. Dalam kebisuan yang menipu nurani untuk berkata tidak. Aku takut jika aku sudah mati tanpa kusadari. Aku merasa aku sudah terlalu lama membungkam apa yang harusnya kukatakan. Aku punya bibir. Tapi sepasang bibir yang tak mengenal bahasa hati. Apakah aku memang hanya boneka untuk dipermainkan? Boneka yang menangis tapi dipaksa tertawa riuh rendah seperti pasar. Mereka lupa bahwa aku punya sekerat daging yang bernama kalbu. Yang walaupun kecil tapi dapat mengatakan kejujuran yang besar. Aku takut tidak bisa bertahan dalam kemarau panjang yang merindukan hujan ini. Walaupun aku telah menemukan sayap kanan untuk terbang bersama ke awan. Dan sebuah pilar kokoh yang jika aku bersandar padanya aku merasa masih dapat merasakan hembusan nafas dari dua lubang hidungku. Dan sepasang tangan yang selalu siap membangunkanku saat aku terjatuh. Aku takut aku tidak bisa bertahan saat kutatap malaikat izrail mengintip dari gorden jendela kamarku. Izrail, jangan kau datang sekarang! Karena saat ini aku baru mengerti tentang hukum kasih sayang yang dilimpahkan Tuhan kepada adam dan eva. Kasih sayang bukanlah kutukan sebagaimana kutukan eva yang memakan apel rosy hingga diusir dari kenikmatan surga. Sesungguhnya kasih sayang adalah ujian. Yang jika kita bersabar maka kasih sayang akan mempertemukan kita sebagaimana Tuhan mempertemukan eva dan adam di jabal rahmah. Aku takut aku tidak bisa merajut benang kasih sayang yang kau hibahkan padku. Katamu kita tak perlu muluk menjadikan benang itu menjadi barang yang mewah dan rumit. Tapi cobalah untuk merajutnya dengan kuat. Daripada sweater mahal namun mudah robek, lebih baik sepotong syal yang hangat. Yang mampu menghangatkan dirimu, diriku sebagaiman syal buatanku yang melingkar rapat di lehermu. Aku takut aku tidak bisa melakukan itu padamu . . . . .

Ngawi 22.12 pm 20 Juni 2009

Related Documents


More Documents from "KLINIK MEDIKA KELUARGA"