Aku Ingin Menjadi Luar Biasa: Dr. Afifi

  • Uploaded by: Abe Omar Abdullah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aku Ingin Menjadi Luar Biasa: Dr. Afifi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,854
  • Pages: 8
AKU INGIN MENJADI LUAR BIASA* Oleh : Afifi Fauzi Abbas

Kata Kata Bijak : • Prestasi puncak itu hanya dapat diraih jika ada hasrat yang kuat. David C. McClelland



Dalam jangka panjang, orang hanya mencapai apa yang mereka tuju. Henry David Thoreau



Daripada mencemaskan tentang masa depan, lebih baik kita bekerja keras untuk mewujudkannya. Hubert H.Humprey



Kesuksesan lahir bukan karena kebetulan, atau keberuntungan semata. Kesuksesan terwujud karena diikhtiarkan melalui perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik. Anonim

"Untuk apa kita bekerja?" Umumnya orang bekerja untuk menghasilkan uang. Namun, benarkah bekerja itu sekadar untuk mencari uang? Bagaimana dengan sebagian orang yang hartanya melimpah ruah, cukup untuk tujuh turunan, apakah benar mereka bekerja untuk mencari uang? Bagaimana pula dengan para relawan dan pekerja sosial, yang bekerja tanpa mengharapkan gaji? Mereka menghabiskan waktu dan umurnya demi mengabdi pada kemanusiaan, bahkan terkadang tanpa imbalan yang jelas. Apakah kelompok ini juga dapat dikatakan bekerja untuk uang? Islam memerintahkan umatnya untuk selalu bekerja yang bermanfaat/produktif sepanjang hayatnya meskipun besok hari kiamat akan datang. Manusia harus berbuat yang terbaik untuk dirinya dan untuk masyarakat. Tujuan bekerja dalam Islam adalah dalam rangka mewujudkan pengabdian kita kepada Allah SWT. Dalam kehidupan ini ditengarai banyak tujuan orang untuk bekerja, antara lain : 1. Bekerja untuk Hidup; Kehidupan merupakan anugerah Tuhan yang sangat berharga. Apakah kita pernah mensyukuri nikmat Tuhan yang sangat berharga ini? Apakah kita sudah menyadari betul besarnya anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita, dari bangun tidur sampai memejamkan mata kembali? Mungkin sebagian kita telah menyadarinya. Namun,

* Bahan obrolan dan bincang-bincang pada acara "Ngopi Pagi", Pimpinan dan Karyawan Fakultas Syari'ah dan Hukum, Jum'at, 20 Maret 2009, di ruang Teater Lt.6 Fakultas Syari'ah dan Hukum.

1

banyak pula yang hanya menganggap hidup sebagai bagian dari rutinitas yang harus dilewati, tanpa memberikan makna yang berarti. Memaknai hidup bukanlah perkara yang sulit dilakukan. Anda hanya diminta meluangkan waktu untuk berpikir dan merenungkan apa saja yang telah Anda lakukan selama ini : Jika Anda tidak mempunyai satu hari penuh untuk merenung cobalah mengingat apa yang telah Anda lakukan hari ini saja. Sesaat sebelum memejamkan mata menjelang tidur, Anda dapat melakukan itu. Dengan merenungkan yang kita kerjakan hari ini, kita dapat menilai apakah hari ini kita mengerjakan sesuatu yang positf atau tidak. Jika hari ini kita sudah melakukan hal yang positif esok kita harus berusaha untuk melakukan hal yang lebih positif lagi. Jika hari ini kita belum melakukan suatu hal yang positif, mulailah hari ini juga. Dengan demikian, kehidupan yang kita jalani tidak akan lewat begitu saja. Dalam arti, kita telah melakukan sesuatu yang bermanfaat. Apa yang akan Anda lakukan saat mendapat warisan harta yang cukup untuk tujuh turunan? Mungkin Anda berpikir, 'santai-santai saja, berfoya-foya', dan tidak perlu bekerja lagi. Mungkin Anda akan menyimpannya di bank dan mengambil bunganya setiap bulan, tanpa harus melakukan pekerjaan apa pun. Apakah hal ini salah? Tidak seratus persen salah. Semua orang punya cara untuk menikmati hidupnya masing-masing. Berfoya-foya mungkm salah satu pilihan dalam mengisi kehidupan ini. Namun, apakah dengan melakukan hal itu, kita telah memaknai hidup? Kita baru memaknai hidup dengan melakukan dan menghasilkan sesuatu yang positif, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Salah satu pilihan untuk mengisi kehidupan ini dengan positif dan berguna adalah dengan bekerja. Mengapa bekerja menjadi sesuatu yang sangat penting dalam hidup ini? Salah satu alasannya adalah banyak orang tidak memiliki kesempatan mendapat warisan harta yang melimpah. Dengan begitu, bekerja sangat penting untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Motivasi bekerja agar dapat melangsungkan hidup inilah yang menghinggapi banyak orang. Memang wajar, jika banyak orang menganggap bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab, dengan bekerja akan mendapatkan upah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tanpa bekerja, akan sulit memenuhi kebutuhannya sendiri, dan justru menjadi parasit bagi orang-orang terdekatnya. Namun, marilah sejenak kita berhenti berpikir bahwa bekerja itu sekadar untuk mencukupi kebutuhan hidup. Marilah sejenak kita mengalihkan perhatian kita untuk berpikir bahwa bekerja bisa membuat kita menghargai hidup. Dengan bekerja, kita akan meninggalkan jejak dalam perjalanan hidup. Kita akan 2

merasakan bahwa diri kita sebagai manusia yang berarti, dan bisa menunjukkan eksistensi diri sebagai manusia 2. Bekerja untuk Status Dari zaman ke zaman, status yang disandang seseorang agaknya terus-menerus menjadi perbincangan. Dalam setiap generasi, arti pentingnya status terus dipertimbangkan oleh masyarakat. Status menjadi bagian dari kehidupan, yang tampaknya terus dikejar dan diraih. Status, bagi sebagian orang, bagaikan merek yang mempresentasikan diri mereka. Bagaikan baju, sebuah merek mewakili kualitas bahan, jahitan, dan menimbulkan gengsi bagi pemakainya. Begitu pula dengan status yang melekat pada manusia. Seseorang dikatakan memiliki status yang tinggi di tengah-tengah masyarakat jika ia menyandang nilai, atau atribut-atribut yang dianggap tinggi atau bergengsi. Sebaliknya, mereka yang tidak mempunyai nilai atau atau gengsi tersebut, statusnya akan dicap rendah. Semakin banyak nilai dan atribut bergengsi yang dimiliki, semakin tinggi statusnya di masyarakat. Begitu pula sebaliknya. Banyak faktor yang membuat seseorang memiliki status yang tinggi dalam pekerjaan. Salah satunya adalal jenis pekerjaannya itu sendiri. Namun sebelum itu, lupakan dulu bahasan tentang jenis pekerjaan. Marilah kita bandingkan status orang yang bekerja dan yang tidak bekerja. Orang yang yang bekerja apa pun jenis pekerjaannya, akan memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang menganggur. Dalam pandangan umum, orang yang bekerja tentu lebih terhormat dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Dengan memiliki pekerjaan, kita akan merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan menganggur. Kita juga tidak akan lagi menjadi beban bagi orang lain. Kita tidak lagi dipandang sebelah mata, karena telah mempunyai penghasilan sendiri dan pada saat yang sama, kita bisa memulai hidup mandiri. Dengan bekerja, kita akan memperoleh gelar baru, yaitu "si penghasil sesuatu", bukan "si peminta". Ibaratnya, sebelum bekerja kita adalah baju tanpa merek. Setelah bekerja, kita adalah baju yang bermerek. Baju yang bermerek tentu harganya lebih mahal dibandingkan dengan baju yang tanpa merek. Sebelum bekerja, "harga" kita lebih rendah dibandingkan setelah bekerja, karena sudah ber-"merek". Setelah kita memiliki label atau merek tertentu, tahap berikutnya adalah apa label atau merek yang melekat pada diri kita? Masyarakat akan menilai "merek" yang menempel pada kita adalah "merek" ternama atau tidak. "Merek" tersebut berkualitas bagus atau tidak. Dengan kata lain, setelah mendapat pekerjaan, kita akan dinilai kembali oleh masyarakat, di mana dan apa jenis pekerjaan kita, pekerjaan yang kita lakukan bergengsi atau tidak, mempunyai karir 3

yang bagus atau tidak. Bahkan, sampai pada penilaian pekerjaan itu memberi penghasilan besar atau tidak. Namun sekali lagi, ini adalah tahapan berikutnya, suatu tahapan setelah memasuki kawasan orangorang yang sudah ber-"merek". Hal yang lumrah jika banyak orang beramai-ramai mencari pekerjaan yang berkelas dan memiliki prestise yang tinggi di mata masyarakat. Wajar jika banyak orang berbondong-bondong mencari pekerjaan yang cepat melejitkan "status" mereka. Karena dengan prestise dan status yang tinggi, peluang untuk menggapai keinginan terbuka lebar. Jika saat ini pekerjaan atau profesi sebagai bintang sinetron mempunyai prestise yang tinggi, jangan heran kalau rumahrumah produksi kebanjiran orang yang ingin ikutan casting. Sebagai langkah awal, mereka tidak peduli akan mendapatkan bayaran sedikit atau peran figuran yang hanya muncul 5 detik dalam satu adegan. Akan tetapi, tentu saja tidak semua orang motivasinya hanya untuk mengejar prestise yang tinggi. Banyak pula yang melakukan pekerjaan tanpa memandang prestise pekerjaan itu. Hal ini dapat saja terjadi. Jika alasan untuk memenuhi kebutuhannya dirasakan lebih penting daripada prestise, prestise akan diabaikan. Atau jika kecintaannya pada bidang pekerjaan tersebut besar, prestise akan dinomorduakan. Seseorang akan menilai prestise sebagai hal yang tidak "wah" lagi ketika ia telah mencintai pekerjaan tertentu. Jika seseorang telah mencintai pekerjaan sebagai guru - dosen misalnya, ia akan menampik pekerjaan lain, walaupun mungkin saja pekerjaan lain itu lebih bergengsi. Mencari prestise memang penting. Namun, tidak semua orang bisa mendapat prestise yang tinggi. Karenanya, apa pun pekerjaan kita saat ini, yang terpenting adalah memaknai pekerjaan itu sendiri. Jika kita larut terbawa arus mencari pekerjaan yang mempunyai prestise tinggi, tetapi tidak mempertimbangkan secara mendalam alasan memilih pekerjaan itu, kita tidak akan bisa "menikmati" pekerjaan itu. Bahkan pekerjaan itu akan terasa hanya menjadi sebuah beban. Saat ini pekerjaan kita belum berstatus setinggi status pekerjaan di bidang lain. Namun, jika mau berusaha dan serius, kita akan mendapatkan status yang tidak kalah tinggi dengan status pekerjaan di bidang lain. Dan yang perlu dicatat, dengan mengalir secara ulet dalam suatu proses, kita akan bisa menghargai pekerjaan kita karena kita telah bersusah payah meraih pekerjaan tersebut. Ketika memilih pekerjaan, carilah pekerjaan yang memang Anda minati. Tidak peduli itu sebagai juru ketik, pesuruh, maupun satpam. Jika Anda sungguh-sungguh meminati dan menikmati pekerjaan itu, pekerjaan itu akan mengantarkan Anda pada status yang tinggi. Anda tidak perlu rendah diri, hanya karena tidak memiliki pekerjaan yang favorit di abad ini. Anda tidak perlu cemas jika tidak bekerja di bidang yang sedang tren di masyarakat, asalkan 4

Anda benar-benar menyukai dan membidangi jenis pekerjaan yang Anda lakukan. Setiap orang tidak harus sama, dan kita harus mengukur diri kita masing-masing. 3. Bekerja untuk Bahagia; Kebahagiaan boleh dikatakan amat subjektif. Apa yang kita rasakan atau keadaan yang menurut kita membahagiakan, mungkin dinilai berbeda oleh orang lain. Sebagian orang merasa bahwa hidup bahagia adalah hidup yang berkecukupan, punya banyak uang, punya mobil mewah, dan tinggal di sebuah apartemen mewah. Namun, sebagian yang lain merasa bahagia jika dapat menyekolahkan anak-anaknya dan terbebas dari utang. Amat sederhana. Bahkan, seorang gelandangan mungkin sudah merasa bahagia saat ia mendapatkan sesuap nasi. Persepsi tentang bahagia memang amat berbeda dan beragam. Kebahagiaan tidak dapat dikaitkan dan dinilai dengan materi. Namun juga tidak bisa dinafikan bahwa materi berperan dalam menentukan tingkat kebahagiaan. Terpenuhinya kebutuhan tidak dengan sendirinya membuat kita bahagia, walaupun kita juga tidak bisa mengelak bahwa pemenuhan kebutuhan akan menambah kebahagiaan. Bekerja bisa membuat orang bahagia karena bekerja membuat kita tidak menganggur, dapat menghasilkan sesuatu, dan dapat memenuhi kebutuhan hidup. Jangan berpikir dulu bagaimana sulitnya menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Jangan pedulikan dulu betapa lelahnya setelah bekerja. Karena di balik kelelahan akan tumbuh rasa bahagia, saat kita menuai hasil dari pekerjaan itu. Kita akan merasa lebih baik dan merasa lebih nyaman jika menanamkan dalam hati bahwa yang kita kerjakan akan banyak membawa kebahagiaan dalam diri kita. Melakukan suatu pekerjaan juga dapat menimbulkan rasa bahagia. Terutama jika pekerjaan tersebut kita senangi. Belajarlah menyenangi suatu pekerjaan. Seperti ketika melakukan hobi, kita akan merasa senang saat melakukannya. Jika perasaan ini tertanam dalam benak kita, kita tidak akan lagi menganggap pekerjaan itu sebagai "pekerjaan", tetapi sebagai aktivitas yang kita sukai, sebagai suatu hobi, sebagai sesuatu yang menyenangkan. Keadaan inilah yang membuat kita bahagia. Terpenuhinya kebutuhan tidak dengan sendirinya membuat kita bahagia, walaupun kita juga tidak bisa mengelak bahwa pemenuhan kebutuhan menambah kebahagiaan Mata, pikiran dan hati selalu ingin melihat semuanya indah seperti yang kita impikan. Akan tetapi mengapa kenyataan tidak selalu seperti yang kita impikan. Anda tentunya punya impian, atau cita-cita. Pertanyaannya adalah, sudahkah semua yang anda impikan menjadi kenyataan ? Atau sudah berapa persenkah anda dapat mewujudkan impian anda ? 5

Saya ingin mengajak anda untuk mencoba mendesain masa depan dengan lebih baik. Namun sebelum kita melanjutkannya, ada baiknya anda menyiapakan alat tulis anda untuk mencatat hal-hal penting yang muncul. Siapkan pula pikiran, hati, ketulusan anda menerima dalil-dalil di bawah ini : • Pengakuan diri yang jujur merupakan kunci sukses pribadi anda ! • Keberanian akan mengantarkan anda ke jalan yang tepat ! • Sikap mau belajar merupakan teman seperjalanan yang akan memberikan pencerahan ! • Rendah hati adalah senjata untuk menghancurkan rintangan ! Setelah memahami dalil-dalil di atas, mari berlayar memahami diri anda, menemukan impian dan berusaha meraihnya. Cita-cita : Pengenalan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat bijaksana sebelum anda menjadi luar biasa. Dengan begitu anda akan menemukan kelebihan dan kekurangan anda. “Aku dan cita-citaku” adalah suatu bentuk keinginan paling dalam pada diri seseorang. Untuk mengenali diri anda sendiri maka anda harus setting ulang apa sebenarnya cita-cita anda. Mau jadi apa saya, 3, 5 atau 10 tahun mendatang. Orang-orang luar biasa selalu mencari lingkungan yang mendukung dirinya menjadi apa yang diimpikannya. Jika tidak menemukannya, mereka tidak pasrah. Mereka justru menciptakan lingkungan sendiri. Silakan introspeksi diri anda apakah cita-cita anda sejalan dan mendapatkan lingkungan yang sesuai. Jika tidak maka anda harus berani keluar dari jalan yang selama ini dijalani. Beranilah berputar haluan ! lalu tataplah cita-cita anda dan pegang teguh ini. Kenali diri anda dengan cita-cita anda ! Citra Diri : Bagaimana cara anda memandang diri anda sendiri ? Apakah anda meman dang diri anda sebagai sosok yang lemah, tak berdaya, penuh rasa rendah diri, apatis, egois, menyebalkan, minder, takut gagal, atau punya sifat-sifat negatif lainnya ? Citra diri yang baik merupakan syarat mutlak untuk menjadi manusia yang luar biasa. Jika selama ini anda pesimis pada diri anda sendiri, maka sudah waktunya mengubah diri menjadi optimis, berpenghargaan besar, berambisi, dan berani menghadapi tantangan dan resiko. Setiap pribadi layak untuk berhasil dan sukses. Setiap pribadi berhak menetap-kan cita-citanya setinggi langit, berhak mendapatkan apa yang diinginkannya. Selama anda merasa tidak layak, tidak mampu, itu berarti anda terlalu menghina diri anda sendiri. Anda sudah menginjak-nginjak diri dan harga diri anda sendiri. Oleh sebab itu perbaiki cara melihat diri sendiri. Perbaiki citra diri anda ! Harga Diri : 6

Perasaan diri sendiri, atau berapa besar menyukai diri sendiri itu adalah sebuah harga diri. Pernahkah anda membayangkan jadi tokoh terkenal yang disanjung dan dihormati orang banyak ? Bukankah hati dan perasaan anda sangat luar biasa ? Bukankah itu sangat berpengaruh terhadap perasaan anda ? Bukankah kemudian anda semakin menyukai diri anda sendiri ? Itulah sebuah harga diri ! Menyukai, bangga, dan menyayangi diri sendiri merupakan faktor penting untuk menjadi luar biasa. Orang lain tidak mungkin akan menghargai anda jika anda sendiri tidak pernah menghargai diri sendiri. Kalau anda memberikan nilai 10 pada diri anda, maka orang lainpun akan memberikan nilai 10, bahkan mungkin lebih. Sebaliknya, jika anda sudah tidak menghargai diri sendiri, begitu murah menghargai diri sendiri, maka orang lainpun akan melakukan hal yang sama terhadap anda, mungkin lebih buruk. Maka hargailah diri anda sebaik-baiknya. Menantang Diri Sendiri : Anda tidak akan termotivasi setiap saat. Adakalanya jika hidup terasa sulit sehingga motivasi menjadi hilang. Tetapi sebaliknya, jika perasaan anda sedang senang, maka anda akan mendapatkan kembali api motivasi tersebut. Motivasi muncul jika berhubungan berhubungan dengan nilai kehidupan, keinginan, kebutuhan dan ambisi. Motivasi juga akan muncul jika kita hendak bepergian, kehidupan terancam atau menghadapi resiko. Maka tatkala anda kehilangan motivasi, saatnya bagi anda untuk menantang diri anda sendiri. Ciptakan lagi motivasi yang telah hilang tersebut. Bagaimana caranya ? Lakukan cara ini : anda harus tetap antusias, penuhi diri anda dengan rasa ingin tahu, baca buku, dengar kaset motivasi, renungkan terus impian anda, bayangkan saat impian terwujud, sadari bahwa anda sedang dalam proses perubahan, dan jangan berharap bahwa kehidupan akan jadi lebih mudah. Menantang diri sendiri berarti anda berani mengakui kelemahan dan kekurang-an anda. Anda harus mengubahnya menjadi kekuatan dan kelebihan. Berani menan-tang diri anda sendiri, berarti anda sudah masuk ke dalam dunia komitmen yang tertinggi dalam proses pencapaian kemenangan diri anda . Mulai Bergerak : Setelah mengetahui dengan pasti kemana anda akan pergi, maka saatnya anda bergerak. Kesiapan sangatlah diperlukan dalam perjalanan anda menjadi manusia yang luar biasa. Maka hal-hal yang harus anda lakukan adalah : mengubah frustasi menjadi aksi. Sudah saatnya anda tinggalkan konsep-konsep, metode, cara-cara kerja dan kebiasan lama. Ganti dengan yang baru ! Saatnya anda bangkit, bangun dan sadar bahwa ternyata anda menjadi luar biasa jika anda mau dan bersedia membayar harganya. Apa yang harus anda perbuat ? Buat daftar sifat positif lalu buang sifat negatif, tetaplah bergairah, terus belajar mengembangkan potensi diri, kepribadian, tantangan lebih berani, 7

selalu bicara positif, membuat prestasi lebih baik, selalu berhubungan dengan orang lain, selalu memotivasi diri setiap saat, dan memahami hukum panen. Jika anda menghendaki buah durian maka janganlah menanam biji jagung. Menjadi Luar Biasa : Setelah mengenali diri, berani menantang diri sendiri, mulai bergerak ke depan ke arah perbaikan, kemajuan, pengembangan diri secara positif, maka siap-siaplah menyongsong lahirnya diri anda kembali sebagai manusia yang luar biasa. Jika sudah menjadi manusia baru, siapkan “pakaian, sepatu, helm dan kendaraan baru”. Pakaian melambangkan cara, pola, kebiasaan hidup dan harga diri yang baru. Menjadi manusia luar biasa, berarti cara berfikirpun harus disesuaikan, emosi dikontrol, perkataan dicermati, tindakan dikontrol. Sebagai manusia luar biasa anda seperti berdiri di bawah lampu sorot. Sepatu melambangkan langkah, tindakan dan keputusan anda. Maka selalu pertimbangkan dengan baik-baik dan hitung resikonya dengan tepat. Helm melambangkan pikiran, cara berfikir, cara belajar, memandang masalah dan cara memberi arti terhadap sesuatu hal. Berfikir lebih dulu dan bertindaklah dengan cara yang benar yang dilakukan oleh orang-orang yang luar biasa. Kendaraan berarti fasilitas yang dipergunakan untuk menuju ke masa depan yang anda inginkan. Kendaraan anda tidak lain adalah semangat anda ! Kemauan : Akhir kata, kemauan dan pilihan adalah sangat menentukan apakah anda tetap menjadi manusia yang biasa atau menjadi manusia yang luar biasa. Tidak peduli anda siapa dari mana, jika anda mau dan memilih untuk menjadi orang yang luar biasa anda pasti bisa. Tetapi jika anda tidak mau, maka hidup anda tidak akan pernah berubah. Jika anda tidak memilih, janganlah menyalahkan keadaan. Anda yang menentukan kemana anda akan pergi, dengan siapa anda akan pergi, apa yang akan anda bawa, berapa bekal, kapan mau berangkat, jalan mana yang harus dilewati, semuanya tergantung pada pilihan dan keputusan anda sendiri. Menjadi luar biasa hanyalah salah satu pilihan yang dapat anda pilih dalam kehidupan anda. Anda pasti bisa jika anda mnginginkannya. Good luck …… !!!!!!

Crd.afa.18.03.09

8

Related Documents


More Documents from "Amalina Ismail"