Akmen Proses.docx

  • Uploaded by: Rizqan Anshari
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akmen Proses.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,613
  • Pages: 7
Dengan menggunakan analisis diferensial, harus diabaikan joint cost sebesar Rp 104.000 karena tidak relevan dengan keputusan yang akan diambil. Oleh karena itu, alokasi biaya ini ke produk X dan Y tidak menjadi masalah bagi managemen. Informasi yang relevan adalah biaya dan pendapatan setelah titik pemisahan untuk menentukan besarnya tambahan laba. Analisis tambahan laba dilakukan terhadap produk X lebih dahulu. Harga per unit pada titik pemisahan adalah Rp10 dan setelah diproses lebih lanjut Rp15. Tambahan harga jual per unit adalah Rp5 (Rp20-Rp15). Tambahan biaya produksi per unit adalah Rp30.000 dibagi 10.000 unit atau sama dengan Rp3. Jadi, tambahan laba per unit adalah Rp2 (Rp5-Rp3). Oleh karena tambahan labanya adalah positif, keputusan yang diambil adalah memroses produk X lebih lanjut. Analisa terhadap produk Y adalah sebagai berikut. Produk Y diproses lebih lanjut menjadi produk A dan B. Tampak dari proses ini bahwa A dan B adalah joint products, sehingga tidak dapat dipisahkan prosesnya secara individual. Oleh karena itu, analisis diferensial yang dilakukan adalah mengkaji pendapatan tambahan total dan juga biaya tambahan total. Differensial cost untuk memroses lebih lanjut produk Y menjadi produk A dan B adalah Rp2.000, sedangkan differential revenue produk Y adalah Rp8.000 negatif, seperti perhitungan berikut. (GAMBAR HAL 145 SCAN AKAN) Dengan analisis ini, keputusan yang bijaksana adalah menjual produk Y setelah split-off point tanpa mengolahnya lebih lanjut. Jika alternatif lain (memroses lebih lanjut) yang dipilih, perusahaan akan mengalami penurunan revenue sebesar Rp8.000. Analisis melanjutkan proses setelah titik pemisahan untuk produk X dan produk Y di atas dapat digambarkan dengan tabel berikut.

7.7 MEMILIH PRODUK Sering dijumpai perusahaan harus memilih satu jenis produk dengan tujuan untuk memaksimumkan laba. Agar tujuan ini tercapai, perusahaan harus memilih produk yang paling menguntungkan. Apabila perusahaan menghadapi masalah pemilihan produk yang harus diproduksi (dan dijual), keputusan yang bijaksana adalah memilih produk yang memberi margin kontribusi total tertinggi. Dalam keadaan tidak ada batasan dalam sumber daya ekonomik, margin kontribusi total tertinggi tercapai bila perusahaan membuat produk yang margin kontribusi per unitnya tertinggi. Dalam banyak hal, perusahaan menghadapi pelbagai batasan sumber daya ekonomik. Misalnya, perusahaan pemanufakturan mempunyai kapasitas produksi berupa jam tenaga kerja langsung atau jam mesin dalam jumlah yang terbatas. Dalam departement store, batasan utamanya adalah jumlah lantai yang tersedia untuk memajang barang dagangan. Dalam kondisi seperti ini, yang dimaksud dengan margin kontribusi total tertinggi tercacpai bila perusahaan membuat produk yang margin kontribusinya sehubungan dengan batasan tadi adalah tertinggi. Misalnya, apabila batasannya adalah jam mesin, margin kontribusi tertingginya adalah margin kontribusi per jam mesin, bukan per unit produk. Sebagai contoh, anggaplah bahwa sebuah perusahaan memroduksi dan menjual dua macam produk—meja dan kursi—dengan data sebagai berikut.

Sepintas, tampaknya kursi adalah produk yang paling menguntungkan sehingga mungkin sekali managemen memutuskan untuk memroduksi kursi sebanyak yang dapat dijual oleh perusahaan. Anggaplah peralatan (mesin) dengan kapasitas maksimum 6.000 jam dapat digunakan untuk memroduksi satu unit meja selama 20 jam mesin dan satu unit kursi selama 30 jam mesin. Oleh karena ada batasan jam mesin, harus dihitung margin kontribusi per jam mesin untuk masingmasing produk. Satu jam mesin dapat digunakan untuk memroduksi 1/20 meja atau 1/30 kursi. Jika semua kapsitas digunakan untuk memroduksi meja, margin kontribusi per jamnya adalah Rp100 (Rp2.000 X 1/20). Jika sebaliknya, seluruh kapsitas digunakkan untuk memroduksi kursi,

margin kontribusi per jamnya adalah Rp90 (Rp2.700 X 1/30). Oleh karena margin kontribusi per jam yang paling tinggi adalah kalau memroduksi meja, keputusannya adalah memroduksi meja dan tidak memroduksi kursi. Perhitungan berikut lebih memudahkan pemahaman.

Perhitungan margin kontribusi total dan per unit sebagai berikut.

Dari analisis di atas, margin kontribusi total terbesar adalah jika diproduksi meja (Rp600.000) meskipun margin kontribusi meja per unit lebih kecil dibanding dengan margin kontribusi kursi per unit.

7.8 KOMBINASI PRODUK Perusahaan dihadapkan pada lebih dari satu kendala, misalnya keterbatasan jam mesin dan sekaligus keterbatasan permintaan. Bagaimana menentukan kombinasi yang paling optimal? Linear programming dapat membantu memecahkan masalah ini. Berikut ini gambaran mengenai keputusan kombinasi produk yang optimal jika terdapat multikendala dengan linear programming sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah tersebut. Sebuah perusahaan memroduksi dua suku cadang, dengan data taksiran untuk masa yang akan datang dan batasan-batasan sebagai berikut.

Apabila tidak ada kendala jam mesin dan permintaan pasar seperti tertera di atas, keputusannya adalah memroduksi dan menjual produk X dan Y sebanyak-banyaknya. Namun, oleh karena terdapat kendala kapasitas jam dan permintaan pasar seperti tertera di atas, keputusannya adalah memroduksi dan menjual 60 unit produk X dan 20 unit produk Y. keputusan tersebut berdasarkan pada perhitungan yang menggunakan pendekatan linear programming sebagai berikut. 7.8.1 PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING 1. tentukannlah lebih dahulu fungsi tujuan (objective). Tujuan kita adalah memaksimumkan margin kontribusi. Jika X dan Y diumpamakan sebagai jumlah produk X dan produk Y yang akan diproduksi, berdasarkan data di atas, jumlah margin kontribusinya adalah 300X + 600Y. dalam linear programming, fungsi tujuan diberi notasi Z. jadi, fungsi tujuannya adalah sebagai berikut. Maksimumkan Z = 300X + 600Y 2. fungsi tujuan pada nomor 1 di atas menghadapi kendala-kendala kapasitas jam mesin dan permintaan pasar. Kapasitas jam mesin maksimum untuk memroduksi X dan Y adalah 120 jam. Oleh karena satu unit produk X membutuhkan 1 jam, sedangkan satu unit produk Y membutuhkan 3 jam, batasan jam mesinnya adalah sebagai berikut. 1X + 3Y < 120

Batasan kapasitas jam mesin

Adapun permintaan pasar maksimum per minggu adalah 60 unit produk X dan 30 unit produk X. batasan ini dinotasikan sebagai berikut. X < 60

Batasan permintaan pasar produk X

Y < 30

Batasan permintaan pasar produk Y

3. oleh karena hanya ada dua jenis produk (X dan Y), kita dapat menggunakan grafik dua sumbu, dengan sumbu vertikal Y dan sumbu horisontal X.

4. persamaan 1X + 3Y < 120 kita ubah lebih dahulu menjadi 1X + 3Y = 120 atau sebagai berikut. Y = 40 – 1/3X Dalam grafik dua sumbu, jika Y = 0, maka X = 120; dan jika X = 0, maka Y = 40. Jadi, garis Y = 40 – 1/3 X memotong sumbu horisontal (X) pada titik (120,0) dam memotong sumbu vertikal (Y) pada titik (0,40). Artinya, jika seluruh kapasitas jam mesin digunakan untuk memproduksi produk X, maka jumlah maksimum produk X yang dapat diproduksi adalah 120 unit (120 : 1); dan jika seluruh kapasitas dipergunakan untuk memproduksi produk Y, jumlah maksimum produk Y yang dapat diproduksi adalah 40 unit (120 : 3). 5. persamaan X < 60 dan Y < 30 diubah lebih dahulu menjadi X = 60 dan Y = 30. Dalam grafik dua sumbu, garis x = 60 memotong sumbu horisontal pada titik (60,0) dan tidak memotong sumbu vertikal. Jadi, garis tersebut sejajar dengan sumbu vertikal. Adapun garis Y = 30 memotong sumbu vertikal pada titik (0,30) dan tidak memotong sumbu horisontal. Jadi, garis tersebut sejajar dengan sumbu X. 6. untuk memudahkan pembahasan, fungsi tujuan tidak perlu digambar dalam grafik. Jika prosedur-prosedur di atas telah dilakukan, grafik yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

7. perhatikan area yang diarsir pada grafik di atas. Area tersebut adalah area yang mungkin untuk kombinasi antara jumlah produk X dan jumlah produk Y. Menurut linear programming, titik O (origin) tidak perlu dipertimbangkan karena tidak akan memroduksi X dan Y pada voluma 0. Tingallah sekarang titik-titik A, B, C, dan D.

8. titik A berada pada X = 0 dan Y = 30. Jadi, jika produksi X = 0 unit dan Y = 30 unit, margin kontribusi total, dengan memasukkan jumlah-jumlah itu ke fungsi tujuan, adalah sebagai berikut. Z = 300(0) + 600(30) = 0 + 18.000 = 18.000 9. titik B berada pada X = 30 dan Y = 30. Jadi, jika diproduksi X = 30 unit dan Y = 30 unit, margin kontribusi total adalah sebagai berikut. Z = 300(30) + 600(30) = 9.000 + 18.000 = 27.000 10. titik C berada pada X = 60 dan Y = 20. Jadi, jika diproduksi X = 60 unit dan Y = 20 unit, margin kontribusi total adalah sebagai berikut. Z = 300(60) + 600(20) = 18.000 + 12.000 = 30.000 11. titik D berada pada X = 60 dan Y = 0. Jadi, jika diproduksi X = 60 unit dan Y = 0 unit, margin kontribusi total adalah sebagai berikut. Z = 300(60) + 600(0) = 18.000 + 0 = 18.000 12. Jadi, dapat disimpulkan bahwa margin kontribusi total yang maksimum diperoleh jika perusahaan memroduksi titik C, yakni 60 unit X dan 20 unit Y. walhasil, keputusan perusahaan yang paling mungkin adalah memroduksi dan menjual 60 unit X dan 20 unit Y. 7.8.2 PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI PER KENDALA Pendekatan margin kontribusi per kendala, di samping linear programming, juga dapat digunakkan untuk memecahkan masalah ketika terjadi kendala dalam kapasitas. Bekerjanya pendekatan ini sebagai berikut. Mula-mula kapasitas digunakan lebih dahulu untuk membuat produk yang memberikan kontribusi margin per jam terbesar. Kemudian, jika masih terdapat kapasitas tersisa, kapasitas yang tersisa tersebut digunakan untuk memroduksi produk yang kontribusi margin per jamnya lebih kecil. Menurut data di atas margin kontribusi per jam untuk produk X adalah Rp300/1 = Rp300, sedangkan margin kontribusi per jam untuk produk Y adalah Rp600/3 = Rp200. Jadi, produk X memberikan margin kontribusi per jam terbesar, sehingga seluruh kapasitas kita gunakan lebih

dulu untuk melayani permintaan produk X sebanyak 60 unit. Jumlah kapasitas untuk memroduksi 60 unit X adalah 60 jam. Sisa kapasitas setelah itu adalah 60 jam seperti dihitg sebagai berikut. (SCAN HAL 151) Kapasitas tersisa 60 jam tersebut kemudian digunakaan untuk membuat produk Y. Oleh karena satu unit Y membutuhkan 3 jam mesin, jumlah produk Y yang kita produksi adalah 20 unit (60 jam : 3 jam per produk). Jadi, kombinasi produknya adalah 60 unit X dan 20 unit Y. Inilah yang akan memberikan margin kontribusi total terbesar kepada perusahaan. Dengan demikian, kasus sederhana di atas dapat dipecahkan oleh akuntan managemen tanpa menggunakan linear programming. Hasil dua analisis harus tidak berbeda.

Related Documents

Akmen 01
June 2020 20
Akmen Proses.docx
April 2020 16
Akmen 8
June 2020 15
Akmen Uts.docx
December 2019 36
Akmen 6
June 2020 14
Akmen 02-3
June 2020 3

More Documents from ""