Nama Kelompok 12: Ni Kadek Ayu Jumariati
1707532005
Ida Ayu Aprilia Puspita Dewi
1707532026
Made Ayu Dhyani Paramita
1707532029
Dosen Pengampu: I Gusti Ayu Eka Damayanthi, S.E., M.Si
Akuntansi Multinasional: Transaksi mata Uang Asing dan Instrumen Keuangan Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh risiko seperti, kurangnya permintaan atas produk mereka di pasar luar negeri, unjuk rasa buruh, dan transportasi yang tertunda dalam pengiriman produk mereka kepada pelanggan luar negeri, serta dapat mengalami risiko mata uang asing ketika melakukan transaksi dalam mata uang lain. PERMASALAHAN AKUNTANSI Akuntan harus dapat mencatat dan melaporkan transaksi yang melibatkan pertukaran rupiah Indonesia dengan mata uang asing. Transaksi yang dimaksud meliputi penjualan, pembelian, dan transaksi lain yang menimbulkan transfer mata uang asing. KURS MATA UANG ASING Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rate) ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang memperdagangkan mata uang asing. Penentuan Kurs Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain dan kursnya berubah karena sejumlah faktor ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penewaran terhadap mata uang tersebut. Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan
1
suku bunga, dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance). 1) Kurs Langsung (direct exchange rate/DER) adalah banyaknya unit mata uang local (local currency units-LCU) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign currency unit-FCU). Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya rupiah untuk diperoleh satu unit mata uang asing. Rasio dari kurs langsung dinyatakan: DER =
Nilai setara rupiah 1 FCU
Contoh, jika dengan Rp 12.400,- dapat diperoleh 1 dolar AS, kurs langsung dari rupiah terhadap dolar AS adalah sebesar Rp 12.400,- seperti ditunjukkan sebagai berikut : Rp12.400 $1
= Rp 12.400
2) Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate-IER) adalah kebalikan dari kurs langsung. Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs tidak langsung adalah: 1 FCU
IER = Nilai setara rupiah Kurs tidak langsung untuk contoh dolar AS diatas adalah: 1 Rp12.400
= 0,000806
Cara lain untuk merumuskan hal ini: IER = =
Jumlah unit mata uang asing Rp 1 Rp 0,0000806 Rp 1
Perubahan Kurs Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang dibandingkan dengan mata uang lain. Contohnya, kurs rupiah terhadap dolar AS berubah sebagai berikut:
2
April Mei 2010 2010 Kurs langsung (rupiah setara dengan Rp 9.027 Rp 9.167 1 dolar) Kurs tidak langsung (dolar per 1 $0,0001109 $0,0001091 rupiah)
Januari 2011 Rp 9.032
Maret 2011 Rp8.760
$0,0001107 $0,0001141
Menguatnya Rupiah-Penurunan Kurs Langsung Menguatnya rupiah berrarti: 1) Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing, 2) satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing. Antara Januari 2011 sampai Maret 2011, kurs langsung turun dari Rp 9.032 = 1$ menjadi Rp 8.760 = 1$, ini menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh 1 dolar, diistilahkan sebagai menguatnya rupah terhadap dolar. Contohnya, suatu perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $ 25.000 untuk menentukan nilai setara rupiah $25.000 pada Januari 2011, digunakan persamaan: Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x Kurs langung Rp 225.800.000
= $25.000
x Rp 9.032
Bersamaan dengan menguatnya mata uang rupiah, ekspor Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan Amerika. Contohnya, perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp 100.000.000. Untuk menentukan nilai setara mata uang asing dari Rp 100.000.000, pada januari 2011, digunakan persamaan: Nilai setara mata uang asing = Unit Rupiah $11.070
x Kurs tidak langsung
= Rp 100.000.000 x $ 0,0001107
Melemahnya Rupiah-Peningkatan Kurs Langsung Melemahnya rupiah berarti: 1) lebih banyak mata uang Indonesia diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing, 2) satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing. Antara April 2010 sampai Mei 2010, kurs langsung meningkat dari Rp 9.027 =
3
$1 menjadi Rp 9.167 = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1. Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan diistilahkan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Kurs Spot (Spot Rate) dan Kurs Kini (Current Rate) Kurs Spot (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang. Kurs kini (Current Rate) didefinisikan secara sederhana sebagai kurs spot pada tanggal neraca suatu entitas. Kurs Forward (Forward Exchange Rate) Kurs forward pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs spot pada tanggal yang sama. Selisih antara kurs forward dengan kurs spot pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa kurs spot dari euro adalah Rp 12.490 dan kurs forward yang jatuh tempo 30 hari adalah Rp 12.270. Spread adalah selisih dari kedua nilai itu, yaitu Rp 220. Oleh karena kurs forward nilainya lebih rendah dari kurs spot, maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa rupiah akan menguat terhadap euro dalam 30 hari ke depan. TRANSAKSI MATA UANG ASING Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Penyesuaian dalam nilai setara dolar AS merupakan keuntungan atau kerugian mata uang asing (foreign currency transaction gain or loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah. Contoh, suatu perusahaan Indonesia memperoleh €5.000 dari bank pada tanggal 1 Januari 2011, untuk digunakan dalam pembelian barang di masa depan pada perusahaan Jerman. Nilai setara rupiah
= Unit mata uang asing
x
Kurs langsung
Rp 71.000.000
=
€5.000
x
Rp 14.200
Jurnal mencatat pertukaran mata uang 1 Januari 2011 tersebut: Unit mata uang asing (€)
71.000.000
4
Kas
71.000.000
Pada tanggal 1 Juli, semakin sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh 1 euro dibandingkan pada tanggal 1 Januari, maka perusahaan mengalami kerugian transaksi mata uang asing: Nilai rupiah setara dengan €5.000 pada tanggal 1 Januari: €5.000 x Rp 14.200
=
Rp 71.000.000
€5.000 x Rp 14.200
=
Rp 70.500.000
Kerugian transaksi mata uang asing
=
Rp
Nilai rupiah setara dengan €5.000 pada tanggal 1 Juli:
500.000
Ayat jurnal penyesuaian 1 Juli 2011: Kerugian transaksi mata uang asing
500.0000
Unit mata uang asing (€)
500.000
MENGELOLA RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN KEUANGAN KURS FORWARD MATA UANG ASING (FOREIGN CURRENCY FORWARD EXCHANGE) Derivatif Yang Ditujukan Sebagai Lindung Nilai Beberapa perusahaan menggunakan derivatif bukan untuk lindung nilai namun sebagai instrumen keuangan yang bersifat spekulatif. Derivatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55 sebagai berikut: 1. Lindung nilai atas nilai wajar (fair value hedges) 2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedges) 3. Lindung nilai dari investasi neto operasi di luar negeri
5
Forward Exchange Contract Kurs forward lebih tinggi daripada kurs spot, maka selisih antara kedua kurs ini disebut premi atas forward exchange contract. Sedangkan Kurs forward lebih rendah daripada kurs spot, maka selisih antara kedua kurs ini disebut diskon atas forward exchange contract Contoh Kasus 1: Mengelola Posisi Aset atau Liabilitas Neto yang Terkena Eksposur Mata Uang Asing: Bukan Instrumen Lindung Nilai yang Ditetapkan Ilustrasi: tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai 2.000.000 yen. Transaksi tersebut didenominasi dalam yen, dan PT induk saling menghapuskan liabilitas dalam mata uang asing yang terkena eksposur dengan Forward Exchange Contract untuk menerima sebesar 2.000.000 yen dari broker valuta asing. Jangka waktu forward exchange contract sama dengan periode kredit selama 6 bulan. Tanggal akhir tahun PT Induk adalah 31 Desember, sementara utang akan diselesaikan pada tanggal 1 April 20X2. Nilai Setara Rupiah dari 1 Yen Tanggal Kurs Spot
Kurs Forward
Rp 80
Rp 85 (180 hari)
31 Desember 20X1 (tanggal aporan posisi keuangan)
90
87 (90 hari)
1 April 20X2 (tanggal penyelesaian)
86
1 Oktober 20X1 (tanggal transaksi)
Ayat jurnal untuk Ilustrasi tersebut: 1 Oktober 20X1
Persediaan Utang Usaha (¥)
160.000.0000 160.000.000
(Membeli persediaan secara kredit: ¥2.000.000 x Rp 80 kurs forward = Rp 160.000.000) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥)
170.000.000
6
Utang Rupiah ke Broker
170.000.000
(membeli kontrak forward untuk menerima 2.000.000yen: Rp170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp85 kurs forward) Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 20X1: Piutang mata uang asing dari broker(¥)
4.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing
4.000.000
(menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah kini dengan menggunakan kurs forward: ¥2.000.000 x (Rp87-85) Kerugian transaksi mata uang asing
20.000.000
Utang usaha (¥)
20.000.000
(menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara rupiah kini dengan menggunakan kurs spot: ¥2.000.000 x (Rp90-80 kurs spot) Ayat jurnal yang diperlukan tanggal 1 April 20X2: Kerugian transaksi mata uang asing
2.000.000
Piutang mata uang asing dari broker(¥)
2.000.000
(menyesuaikan piutang ke kurs spot pada tanggal penyesuaian: ¥2.000.000 x (Rp87- 86) Utang usaha (¥)
8.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing
8.000.000
(menyesuaikan utang didenominasi dalam yen ke kurs spot pada tanggal penyelesaian: ¥2.000.000 x (Rp86- 90) Utang rupiah ke broker
170.000.000
Kas
170.000.000
(menyerahkan rupiah ke broker sebagaimana ditentukan dalam kontrak forward) Unit mata uang asing (¥) Piutang mata uang asing dari broker
172.000.000 (¥)
172.000.000
7
(menerima ¥2.000.000 dari broker, dinilai pada kurs spot pada 1 April: Rp 172.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 86) Utang usaha (¥)
172.000.000
Unit mata uang asing (¥)
172.000.000
(membayar ¥2.000.000 ke Tokyo Industries, Inc, untuk penyelesaian liabilitas yang didenominasi dalam yen) Pelaporan Formal Laporan Posisi Keuangan atas jumlah neto forward exchange contract Per 1 Oktober 20X1 Aset Persediaan
Liabilitas Rp 160.000.000
Utang usaha (¥)
Rp 160.000.000
Per 31 Desember 20X1 Aset
Liabilitas dan Ekuitas
Forward Exchange Contract (¥)
Utang usaha (¥) Rp 180.000.000
Rp 4.000.000
Saldo laba
(pada nilai wajar neto)
( 16.000.000)
(untuk kerugian selisih kurs)
Per 1 April 20X2 Aset
Liabilitas
Forward Exchange Contract (¥)
Utang usaha (¥) Rp 172.000.000
Rp 2.000.000
Saldo laba
(pada nilai wajar neto)
( 10.000.000)
(untuk jumlah premi)
Referensi: E.Baker,Richard,dkk. 2017. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat 8