Agustin Sap Stroke.docx

  • Uploaded by: Agustin
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Agustin Sap Stroke.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,647
  • Pages: 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN STROKE DI RUMAH

A. Topik

: Perawatan Stroke

B. Sub Topik

: Pengertian, faktor risiko, tanda dan gejala, cara mencegah

serangan dan perawatan stroke di rumah. C. Tujuan Tujuan Instruksional Umum: Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan Stroke di rumah selama ±30 menit, keluarga mengetahui tentang Perawatan anggota keluarga yang mengalami stroke. Tujuan Instruksional Khusus: 1.

Mengetahui pengertian stroke

2.

Mengetahui penyebab faktor risiko stroke

3.

Mengetahui tanda dan gejala stroke

4.

Mengetahui cara mencegah serangan stroke

5.

Mengetahui cara perawatan pasien di rumah

D. Perencanaan Penyuluhan 1. Waktu a. Hari/tanggal: Kamis, 26 Februari 2015 b. Jam

: 17.00 WITA

2. Tempat

: Rumah Keluarga Tn.S

3. Sasaran

: Semua anggota keluarga Tn. S

4. Metode

: Ceramah dan Tanya jawab

5. Media

: Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan Tahap Kegiatan

Waktu

Pendahuluan 2

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

menit 1. Memperkenalkan diri 1. Mendengarkan dan memperhatikan 2. Memberikan 2. Mendengarkan dan penjelasan mengenai memperhatikan topik penyuluhan kepada keluarga 3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan penyuluhan kepada memperhatikan keluarga

Penyajian

15 menit 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab keluarga apakah ada pertanyaan yang yang mengetahui cara diajukan penyaji mencegah serangan stroke dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami stroke di rumah 2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan pengertian,faktor memperhatikan risiko, tanda dan gejala, cara mencegah serangan, dan cara merawat pasien dengan stroke di rumah.

Penutup

2 menit

1. Melakukan evaluasi 1. Memperhatikan dan dengan cara menjawab menunjuk salah satu pertanyaan anggota keluarga atau pasien untuk menjawab pertanyaan tentang cara mencegah serangan stroke 2. Memberikan reward 2. Mendengarkan dan anggota keluarga memperhatikan yang menjawab pertanyaan 3. Memberi kesimpulan 3. Mendengarkan dan mengenai materi yang memperhatikan

Media -

leaflet

-

disampaikan. 4. Memberikan 4. Mendengarkan dan kesempatan kepada memberi pertanyaan pasien dan keluarga pasien untuk bertanya kepada penyaji 5. Memberikan 5. Mendengarkan dan reinforcement kepada memperhatikan pasien dan keluarga pasien yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan 6. Mengakhiri kegiatan 6. Mendengarkan dan dengan salam memperhatikan F. Materi penyuluhan

: Terlampir

G. Evaluasi Pembelajaran 1.

Keluarga diberikan pertanyaan mengenai pengertian stroke

2.

Keluarga diberikan pertanyaan mengenai faktor risiko stroke

3.

Keluarga diberikan pertanyaan mengenai tanda dan gejala stroke

4.

Keluarga diberikan pertanyaan mengenai cara mencegah serangan stroke

5.

Keluarga diberikan pertanyaan mengenai cara merawat stroke

HASIL KEGIATAN PENYULUHAN PERAWATAN STROKE DI RUMAH

EVALUASI 1.

Struktur: 1) Melakukan penyusuan SAP perawatan stroke di rumah 2) Melakukan konsultasi materi SAP perawatan stroke di rumah kepada dosen akademik. 3) Penyuluh telah menyiapkan SAP 2 hari sebelum penyuluhan. 4) Persiapan peralatan kegiatan penyuluhan: leaflet dan video penjelasan tentang stroke dari dokter. 5) Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan 1 hari sebelumnya 6) Penyuluh datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan kegiatan penkes. Peserta telah siap untuk dilaksanakannya penkes.

2.

Proses: 1) Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, pukul 17.00 WITA 2) Pelaksanaan penyuluhan berlangsung kurang lebih selama 60 menit. 3) Kendala yang dihadapi: 

Terkadang keluarga kurang fokus karena terdistraksi tetangga yang lewat di depan rumah.

4) Peserta antusias mendengarkan materi penkes dan memperhatikan video yang ditampilkan. 3.

Hasil: 1) Peserta dapat memahami tujuan dilakukan penyuluhan tentang perawatan stroke di rumah 2) Peserta mengajukan beberapa pertanyaan kepada penyuluh. 3) Peserta yang hadir berjumlah 3 orang, Tn. S, Ny. D, dan An.D.A. 4) Penyuluh memberikan 2 pertanyaan pada peserta dan semua dijawab dengan benar. Pertanyaannya sebagai berikut : 

Sebutkan apa saja yang menjadi faktor risiko dari terjadinya stroke? Jawaban:

Tn. S : darah tinggi, diabetes,

merokok, kegemukkan, minum

alkohol. 

Bagaimana cara mencegah serangan stroke kembali? Jawaban: Tn. S : berhenti merokok, mengurangi garam dan lemak, olahraga, jangan stress.

Lampiran MATERI PERAWATAN STROKE DI RUMAH

A. Pengertian Stroke Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008).

B. Faktor Risiko Mengenai faktor risiko, ada beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat dikontrol. Misalnya, riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, faktor usia, dan jenis kelamin. Faktor risiko yang dapat diubah: 1. Hipertensi 2. Diabetes Mellitus 3. Infeksi 4. Obesitas 5. Merokok 6. Konsumsi alcohol 7. Lain – lain, Lanjut usia, penyakit paru – paru menahun, penyakit darah, asam urat yang berlebihan, kombinasi berbagai faktor risiko secara teori.

C. Tanda dan Gejala Stroke Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya. a. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia) b. Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak.

c. Tonus otot lemah atau kaku d. Menurun atau hilangnya rasa e. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia” f. Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan) g. Disartria (bicara pelo atau cadel) h. Gangguan persepsi i. Gangguan status mental j. Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala

Program rehabilitasi stroke : 

Pertahankan komunikasi dengan penderita (bicara yang pelan dan jelas)



Jaga masukan nutrisi dan cairan yang baik, Bantu penderita saat makan, modifikasi makanan yang halus dan mudah ditelan



Berikan latihan gerak pasif pada bagian yang lumpuh, untuk mencegah kekakuan (kontraktur)



Ubah posisi tubuh penderita dengan kelumpuhan total/sebagian, untuk mencegah adanya luka akibat tekanan (dekubitus)



Penuhi kebutuhan dasar pasien (mandi, makan, minum, BAB, dan BAK)

D. Prinsip Merawat Pasien Stroke di Rumah 1.

Menjaga Kesehatan Punggung Pengasuh atau Keluarga Merawat pasien stroke merupakan suatu proses perawatan jangka panjang yang memerlukan waktu. pada waktu mengangkat pasien, keluarga atau pengasuh harus mempertahankan posisi punggung tetap lurus untuk mencegah pengasuh sakit punggung di kemudian hari.

2.

Mencegah terjadinya luka di kulitpasien akibat tekanan Pada waktu pulang ke rumah kadang beberapa pasien pasca stroke belum mampu bergerak sendiri. Pada pasien ini berisiko mengalami luka di kulit akibat tekanan, sehingga peran keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya luka ini. Pengasuh harus merubah posisi tidurpasien setiap 2-3 jam baik siang maupun malam. perhatikan daerah yang berisiko terjadi luka,

seperti tumit, lutut, bokong, siku, bokong, siku, punggung, telinga, khususnya pada sisi tubuh yang mengalami kelemahan. 3.

Mencegah terjadinya kekakuan otot dan sendi Untuk mencegah terjadinya kekakuan otot dan sendi, keluarga atau pengasuh dapat melakukan latihan gerak sendi lengan dan tungkai secara pasif dan aktif bila memungkinkan minimal 2 kali sehari. Latihan gerak sendi lengan meliputi gerakan sendi bahu, gerakan menekuk, dan meluruskan siku, dan gerakan memutar pergelangan tangan. latihan gerak sendi tungkai meliputi gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha, gerakan menekuk dan meluruskan lutut,gerakan menjauh dan mendekati badan, dan gerakan memutar pergelangan kaki.

4.

Mencegah terjadinya nyeri bahu (shoulder pain) Nyeri bahu yang dialami pasien str\oke seringkali terjadi akibat kurang tepatnya keluarga atau pengasuh dalam memperlakukan bahu pasien,terutama bahu pada sisi yang lemah. untuk mencegah hal ini, beri perhatian khusus pada bahu pasien setiap kali mengatur posisi atau mengangkat pasien.

5.

Memulai latihan dengan mengaktifkan batang tubuh atau torso Selain berlatih menggerakkan anggota gerak atass dan bawah, pasien juga harus berlatih menggerakkan batang tubuh, atau dengan kata lain menggerakkan sisi yang lemah dan sisi sehat bersamaan, seperti menekuk kedua lutut dan mengangkat bokong seperti akan melakukan buang air kecil di pot atau bridging, menekuk kedua lengan disusul menekuk leher, serta memindahkan berat badan dari kiri ke kanan atau sebaliknya, baik pada saat duduk, berdiri dan berjalan.

E. Cara Mencegah Serangan Stroke 1.

Latihan Kebugaran Jasmani a. Gunakan tangga daripada lift b. jalan cepat ke halte bus/stasiun kereta c. parkirkan mobil anda jauh dari tempat yang dituju d. berdirilah dengan meregangkan lengan dan kaki ketika berbica di telpon

e. letakkan pesawat teleponagak jauh dan berjalanlah ke arah telepon untuk meraihnya. f. kencangkan otot-otot dengan lengan ketika berdiri. g. lebih baik jalan kaki ke toko dekat rumah daripada bermobil. h. Latihan olah raga secara teratur paling sedikit tiga kali seminggu.

2.

Berolahraga secara Aman Konsul ke dokter sebelum melakukan olahraga untuk pertama kali. Kenakan baju yang menyerap keringat dan sepatu yang nyama. Frekuensi latihan sebaiknya 3 sampai 5 kali seminggu,durasi latihan minimal 20menit tidak termasuk pemanasan dan pendinginan, atau sampai berkeringat setiap kali latihan.

3.

Hidangan Sehat dengan menu seimbang a. Makan dengan menu seimbang sesuai kalori yang dibutuhkan b. Kurangi asupan lemak,gila dan garam c. Perbanyak makan sayur dan buah yang mengandung tinggi serat untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol darah, serta dapat mengurangi risiko terserang penyakit kardiovaskuler. d. Masak dengan cara merebus, mengukus, panggang atau bakar bahan makanan, hindari cara masak dengan menggoreng. e. Ikuti cara makan sehat sebagai berikut: gunakan piring kecil dan makan sesuai kebutuhan, makan secara perlahan, dan makan camilan sehat misalnya buah.

4.

Diet rendah lemak a. Perbanyak makan ikan dan tempe b. Hindari asupan lemak, minyak goreng dan santan c. Perbanyak sayur dan buah d. Timbang berat badan secara teratur, hindari kegemukan. e. Bila memasak daging, pisahkan lemak dan jangan dimakan. f. Hindari makan yang digoreng.

g. Hindari biskuit, cake, tart, coklat. h. Pilih susu yang rendah lemak.

5.

Diet rendah garam a. Hindari makanan yng banyak menggunakan garam dapur b. Batasi makanan yang menggunakan soda c. Hindari makanan kaleng yang menggunakan bahan pengawet dari natrium d. Hindari makanan, minuman atau bumbu yang mengandung tinggi natrium.

6.

Berhenti Merokok a. Stop merokok secara total, jangan bertahap. b. Jauhkan asbak dari pandangan. c. Gunakan sarana umum dan ruang tunggu khusus bagi bukan perokok. d. Gunakan uang rokok untuk membeli yang lain, e. Bila tiba-tiba ingin merokok, makanlah buah segar. f. Bila mulut terasa asam, minumlah air putih atau sikat gigi. g. Hindari tempat-tempat yang banyak orang merokok, misalnya: pub, bar, diskotik, dan sebagainya.

7.

Kelola Stres dengan baik Stress merupakan reaksi normal terhadap perubahan dan gejolak kehidupan manusia sehari-hari. Setiap orang pasti pernah mengalami stress. Respon seseorang dalam menghadapi stress berbeda, mulai dari jantung berdebar, otot leher atau tengkuk terasa tegang, sulit tidur, kepala pusing, perut perih, tidak nafsu makan, diarer, atau sebaliknya justru meningkat nafsu makannya.

Related Documents

San Agustin
June 2020 19
San Agustin
May 2020 19
San Agustin
June 2020 10
Agustin Sucamec.docx
October 2019 14

More Documents from "Sandrito En Lima"