Agrofor estry @2009 Program Pascasarjana Unhas Tugas Mandiri Agroforestri (551-Z013) Graduate Program/S2 Universitas Hasanuddin Makassar Mei 2009 Instructors: Dr. Ir. Iqbal Djawad, M.Sc (
[email protected])
Posted, 25 Mei 2009
DUSUN (Telaah Sistem Tradisional Agroforestri Di Maluku) Oleh : Azis Maruapey P0100208037 E-mail:
[email protected]
Latar Belakang Praktek pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat melalui teknik
penanaman
membentuk
sistem
agroforestri
(Agroforestry),
merupakan pengetahuan tradisional dalam pengelolaan hutan yang telah lama membudaya di masyarakat Maluku. Sistem-sistem pengetahuan lokal (Indegenous Knowledge) tersebut walaupun berbeda satu sama lain sesuai dengan kondisi sosial budaya dan tipe ekosistem masyarakat setempat (Local Site), namun secara umum sistem pengetahuan dan pengelolaan sumberdaya hutan ini selalu tumbuh dan berkembang terus-menerus secara turun-temurun. Di Maluku, yang meliputi : Pulau Ambon, Pulau Seram, dan Pulaupulau Lease, teknik-teknik penanaman tersebut sudah merupakan tradisi pengelolaan hutan yang dikenal masyarakat dengan istilah dusun. Dusun adalah sebuah istilah yang biasanya digunakan masyarakat Maluku dalam pengelolaan sumberdaya hutan dengan teknik tanaman
yang
bervariasi,
sehingga
memiliki
penanaman tingkat
komoditas
keanekaragaman
(Biodiversity) yang tinggi. Oleh karena itu, Dusun bagi penulis merupakan bentuk pemanfaatan lahan (Land Uses) secara optimal dalam suatu hamparan yang menggunakan produksi biologi berdaur pendek (annual) dan berdaur panjang (perennial)
Tugas Mandiri
Agrofor estry atau kombinasi tanaman kehutanan, perkebunan dan pertanian yang berdasarkan asas kelestarian dan keberlanjutan hasil (Sustainability). Dari deskripsi diatas, dusun versi orang Maluku secara holistik dapat diartikan sebagai suatu usaha penanaman secara bersama dan berurutan antara tanaman kehutanan, perkebunan dan tanaman pertanian, yang tentunya didasarkan pada kondisi fisik wilayah (local site) dan budaya (Culture) masyarakatnya. Pengembangan pola dusun di Maluku tersebut, selain
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
produktifitas
(Enhanced
productivity) dan pemberdayaan masyarakat (Human well-being) juga pengendalian dampak lingkungan (Environmental impacts) Dusun dengan komposisi tanaman campuran (Maluku Tengah: Seram dan Ambon) Pola pengelolaan dusun di Maluku pada umumnya dititikberatkan pada komoditi tanaman rempah-rempah (cengkih dan pala) yang merupakan komoditi andalan masyarakat yang ada di Maluku, oleh karena itu setiap kepala rumah tangga petani
terdorong untuk memiliki lahan dusun untuk
mengusahakan kedua komoditi ini. Lahan dusun ini sudah diusahakan dengan jalan membuka areal hutan melalui proses tebang bakar tanam (Slash and Burn) dengan luasan dusun rata-rata berkisar 1-1,5 hektar. Selain kedua komoditi diatas, dusun juga ditanami atau dibiarkan tanaman kehutanan tumbuh yang berfungsi sebagai kanopi dan penghasil hara organik serta menciptakan iklim mikro (Micro Climate) bagi tanaman dibawanya, umumnya tanaman kehutanan seperti Durian, Kenari, Linggua, Pulai, Salawaku. Dibawah tanaman kehutanan tersebut para petani dusun menyisipkan tanaman buah-buahan seperti langsat, manggis, cempedak, gandaria, rambutan, embacang, kelapa, petai, melinjo dan bambu. Selain itu juga pada sela-sela tanaman-tanaman diatas para petani juga menanam tanaman seperti salak, nenas, pisang dan pada tingkat ground cover masih diusahakan oleh petani untuk menanam jenis umbi-umbian. Dari deskripsi gambaran pola agroforestri dusun diatas menunjukkan bahwa, semua pola tanaman tersebut dapat dikatakan terdiri dari 4 strata. Strata–1 ditempati tanaman kehutanan sebagai kanopi seperti Durian,
2
Tugas Mandiri
Agrofor estry Kenari, Linggua, Pulai, Salawaku dan lain-lain, strata–2: pohon perkebunan cengkih dan pala serta
buah-buahan seperti langsat, manggis, cempedak,
gandaria, rambutan, embacang, kelapa, petai, melinjo dan bambu, strata–3: tanaman pisang, kopi, cokelat dan strata–4 (ground cover) seperti jenis umbi-umbian dan nenas. Manfaat Agroforestri Dusun Dusun
merupakan
pertanian/perkebunan
suatu
yang
proses
berkelanjutan
guna
pemanfaatan membantu
lahan
kebutuhan
manusia (aspek ekonomi) sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan (aspek ekologis) serta dapat mengangkat status sosial petani tersebut (aspek sosial). “Sustainable agriculture is one that is: ecologically sound, economically viable, socially just and humane”. Dalam pada itu manfaat agroforestri dusun di Maluku, dapat saya uraikan sebagai berikut yaitu: 1). Meningkatkan Produktifitas (Enhanced productivity) Agroforestri (Sustainability)
dusun
tergantung
dapat dari
dipertahankan pola
manajemen
secara
berkelanjutan
kombinasi
komoditi
tanaman agroforestri (Agroforests) dusun itu sendiri. Untuk meningkatkan produktifitas dusun di Maluku, petani selain menanam komoditas andalan cengkih dan pala, juga jenis tanaman kehutanan sebagai kanopi serta komoditi tanaman perkebunan dan pertanian. Komposisi tanaman pada sistem dusun mempunyai beragam struktur dan komposisi dengan pola interaksi yang kompleks (Tree-crop interaction) sehingga tercipta suatu biomassa (biodiversity) yang tinggi bagi upaya perlindungan tanah dan air (Soil-water conservation) yang tentunya didasarkan pada manajemen lahan (Fallow management). Keragaman struktur dan komposisi (Biomas) komoditi agroforestri dusun secara langsung menciptakan sinergisme (tree-crop interaction) yang langsung melengkapi dan menguntungkan misalnya: tanaman kehutanan yang berfungsi sebagai kanopi dan penghasil hara organik serta menciptakan iklim mikro bagi tanaman dibawahnya, tanaman menghasilkan pakan dan breeding place bagi burung-burung dan mamalia yang mendiami dusun
3
Tugas Mandiri
Agrofor estry tersebut, selain itu pula tercipta iklim mikro (Micro Climate) yang cocok bagi tanaman dibawahnya, menghasilkan serasah/mulsa (proses humufikasi) bagi perkembangan menghasilkan
dan
pertumbuhan
senyawa
kimia
tanaman
yang
dibawahnya.
menghambat
Atau
dapat
pertumbuhan
gulma
(Imperata rehabilitation), mobilisasi unsur hara di dalam ekosistem dusun semakin tinggi akibat proses humufikasi, dan sekaligus sebagai upaya mengkonservasi berbagai keragaman genetik dengan fungsi yang berbeda dalam menstabilkan agroforestri dusun tersebut. 2). Pemberdayaan Petani (Human well-being) Petani di Maluku bisa dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup dari agroforestri dusun tersebut. Fungsi dusun mirip dengan fungsi pekarangan di mana seluruh kebutuhan hidup dapat dihasilkan dari agroforestri dusun. Di dalam sistem dusun dapat diatur sehingga ada tanaman yang menghasilkan dari aspek ekonomi sepanjang tahun seperti kelapa, coklat, pala, dan kenari dan ada yang musiman seperti cengkeh, pala, durian, gandaria, dsb. Dari agroforestri dusun juga didapat kebutuhan daging dari kusu, burung, dan kalong. Dan semua itu merupakan indikator keberhasilan social ekonomi dari agroforestri dusun itu sendiri. Dengan demikian sangat diperlukan bentuk partisipasi dan pengetahuan petani (Farmer Knowledge and Participation) yang baik dalam mengelola agroforestri dusun tersebut. 3). Dampak Lingkungan (Environmental impacts) Dengan struktur komposisi keanekaragamn tanaman (Above and Belowground) agroforestri dusun yang kompleks yang dicirikan dengan beberapa strata tanaman yang berlapis, sehingga secara tidak langsung dapat mereduksi sejumlah karbon (Carbon Stock) di udara menjadi oksigen, dengan demikian iklim dapat dieliminir dari skala makro ke skala mikro. Selain fungsi diatas, dampak lingkungan lain dari struktur komposisi keanekaragamn tanaman (above and belowground) agroforestri dusun juga dapat menormalisasi fungsi dari pada daerah aliran sungai (Watershed Functions) yang ada disekitar lokasi agroforestri dusun tersebut.
4
Tugas Mandiri
Agrofor estry PENUTUP Agroforestri dusun di Maluku merupakan bentuk pemanfaatan lahan yang
optimal,
yang
terdapat
kombinasi
antara
kegiatan
kehutanan,
perkebunan dan pertanian, perlu dipertahankan/ditingkatkan berdasarkan budaya dan kearifan lokal cara bercocok tanam masyarakat Maluku secara turun-temurun. Dalam agroekosistem dusun (Agroforestry) terjadi sinergisme yang langsung melengkapi dan menguntungkan misalnya: tanaman kehutanan yang berfungsi sebagai kanopi dan penghasil hara organik serta menciptakan iklim
mikro
bagi
tanaman
dibawanya,
tanaman
agroroforestri
dusun
juga menciptakan makanan dan breeding place bagi burung-burung dan mamalia yang mendiami dusun tersebut. Selain itu terciptakan iklim mikro (micro climate) yang cocok bagi masing-masing komponen (strata). pola dusun diatas menunjukkan bahwa semua pola tanaman tersebut dapat terdiri dari lapisan 4 strata. Strata–1 (strata teratas) ditempati Tanaman Tepi dan Kanopi seperti Durian, Kenari, Linggua, Pulai, Salawaku dan lain-lain, strata–2: pohon perkebunan cengkih dan pala serta
buah-buahan seperti
langsat, manggis, cempedak, gandaria, rambutan, embacang, kelapa, petai, melinjo dan bambu, strata–3: tanaman salak, nenas, pisang dan strata–4 (terbawah) seperti jenis umbi-umbian. Dalam
rangka
melestarikan
sumberdaya
lahan
dan
sekaligus
mengoptimalkan pemanfaatannya agroforestri dusun secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat di Maluku, maka penerapan pola strata tanaman dan konservasi lahan dalam sistem agroforestri dusun di Maluku, akan terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan pola kombinasi tanaman dan pada akhirnya, sistem ini akan memberikan sumbangan bagi upaya peningkatan
kesejahteraan
social
ekonomi
petani
Maluku
melalui
pemanfaatan sumberdaya komoditi terpadu secara lestari dan berkelanjutan.
5
Tugas Mandiri