Aditio.docx

  • Uploaded by: Aditio Wirawan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aditio.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,414
  • Pages: 20
PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINEAR Waktu : 4 jam TUJUAN PRAKTIKUM : Setelah selesai melakukan praktikum, siswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui beberapa jenis alat ukur linear langsung dan tak langsung. 2. Memilih metoda pengukuran, melaksanakan pengukuran, menganalisis data hasil pengukuran dan menyimpulkan hasil pengukuran dengan alat ukur linear langsung dan tak langsung. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN : 1. Benda ukur : balok segi empat dan poros 2. Mistar ingsut skala nonius 3. Mistar ingsat skala jam 4. Micrometer luar 5. Micrometer landasan-V 6. Blok ukur 7. Jam ukur dan dudukan 8. Meja rata PERSIAPAN PRAKTIKUM : 1. Catat temperature dan kelembaban ruang laboratorium, pada lembar data pengukuran (tabel 1.1) 2. Siapkan alat-alat ukur linear dan perlengkapan yang akan digunakan 3. Periksa jumlah dan kondisi alat ukur linear dan perlengkapannya sesuai dengan kartu alat yang tersedia. Bila ada jumlah alat ukur yang kuran dan atau ada yang rusak segera lapor kepada asisten mahasiswa atau teknisi laboratorium 4. Bersihkan benda ukur, alat ukur dan perlengkapannya dengan memakai tisu yang dibasahi dengan bensin pembersih sebelum praktikum dimulai 5. Pelajari konstruksi dan cara pembacaan penunjuk berskala mistar ingsut, micrometer dan jam ukur serta penyusunan balok ukur 6. Tulis kapasitas ukur dan kecermatan mistar ingsut, micrometer, dan jam ukur

PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung Pengukuran obyek ukur balok segi empat dan poros dengan alat ukur linear langsung dengan menggunakan mistar ingsut skala nonius dan skala jam, dan micrometer luar dan micrometer landasan-V. Langkah kerja : 

Periksa permukaan sensor dan kedudukan nol setaip kali mistar ingsut dan micrometer akan dipakai



Ukur dimensi benda ukur balok segiempat dan poros, dengan menggunakan mistar ingsut dan micrometer sesuai dengan obyek ukur yang diminta



Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada lembar data pengukuran.

Pertanyaan : 1.Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e pada balok segiempat sama dengan f ? jelaskan dengan singkat

2.Berdasarkan hasil pengukuran , perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk setiap pasang diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” dan diameter lubang “d” dengan diameter poros “q”

3.Untuk obyek ukur yang sama , apakah hasil pengukuran degan menggunakan mistar ingsut skala nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan ? jelaskan dengan singkat

4.Apakah ada perbedaan hasil pengukura antara ke dua praktikan untuk byek ukur yang sama menggunakan micrometer luar dan landasan-V ? jelaskan dengan dengan singkat 5.Bila obyek ukur “h” diberi toleransi dimensi dengan penyimpanga atas 0,015m dan penyimpangan bawah 0.007mm , apakah pengukuran dengan alat ukur linear langsung yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometric obyek ukur . Jelaska dengan singkat

6.Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih yang paing baik untuk mengukur obyek ukur yang sama . Jelaskan dengan singkat

B. Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tidak langsung Pengukuran salah satu obyek ukur dari balok segiempat dengan alat ukur linear tak langsung menggunakan blok ukur dan jam ukur yang dilaksanakan di atas permukaan meja rata Langkah kerja : 

Letakkan benda ukur balok segi empat, jam ukur dan dudukan pemindah di atas meja rata



Ukur dimensi obyek ukur ‘h’ pada balok segiempat, dengan cara sebagai berikut : -

Susunan blok ukur sampai mendekati tinggi obyek ukur (sedikit lebih randah dari tinggi obyek ukur )

-

Lakukan penyetelan kedudukan nol jam ukur dengan menempelkan sensor jam ukur pada susunan blok ukur dengan posisi sensor diusahakan setegak lurus mungkin,

-

Gerakan dudukan pemindah ke obyek ukur

-

Catat penyimpangan yang terjadi ∆x

-

Ulangi pengukuran sampai 5 kali untuk masing-masing praktikan pada posisi yang berlainan



Catat data hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan pada lembar data pengukuran.

Pertanyaan 1. Jelaskan pengertian harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil pengukuran! 2. Apakah harga rata-rata hasil pengukuran obyek ukur “h” antara ke dua praktikan mempunyai perbedaan? Jelaskan dengan singkat! 3. Apakah hasil pengukuran obyek ukur “h” dengn menggunakan alat ukur linear tak langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menentukan kualitas geometriknya? Jelaskan dengan singkat!

PEMBAHASAN A. Lembar Data Pengukuran Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tabel 1.1 Data Kondisi Ruang Laboratorium Praktikan A: Achmad A, Aditio W, Agung P

Praktikan B: Alif N, Ardyan S, Arip S

Instruktur : Pak Sutrimo

Asisten Laboratorium : -

Temperatur Ruang :26oC

Kelembaban :

Tanggal Praktikum : 23 April 2018

a.Pengukuran dengan alat ukur linear langsung Tabel 1.2 Data pengukuran dengam alat ukur linear tak langsung Pengukuran dengan Mistar Ingsut (Balok Segiempat) Beda praktikan A

pengukuran

praktikan B

Praktikan A & B

kapasitas ukur

150 mm

kecermatan benda &

Balok Segiempat

0.02

0.02

0.02

0.02

mm

mm

mm

mm

Skala

Skala

skala

skala

beda

skala bed noniu

Skala

jam

a

0,04

22,14

22,2

0,06

0,14

0,10

15,98

0,04

16

16,06

0,06

0,06

0,08

15,92

15,98

0,06

16,12

16,02

0,10

0,20

0,04

6,16

6,14

0,02

6,12

6,02

0,10

0,04

0,12

1

12,14

12,08

0,06

12,04

12,06

0,02

0,10

0,02

2

12,06

12,08

0,02

12,14

12,1

0,04

0,08

0,02

Nonius

Jam

22,34

22,30

1

15,94

2

A

C D

150 mm 150 mm

mm

nonius

Obyek ukur

B

150

s

Jam

E

3,66

3,58

0,08

3,54

3,34

0,20

0,12

0,24

60,19

60,08

0,11

59,95

59,63

0,32

0,24

0,45

F

60

59,98

0,02

59,88

59,92

0,04

0,08

0,06

G

47,46

47,46

0

47,44

47,46

0,02

0,02

0

H

23,70

23,72

0,02

23,72

23,70

0,02

0,02

0,02

I

1,30

1,32

0,02

1,42

1,54

0,12

0,24

0,20

J

8,0

8,08

0,08

8,0

8,0

0

0

0,08

a+b+c+d+ e

Pengukuran dengan Mistar Ingsut (Poros) Beda praktikan A

pengukuran praktikan B Praktikan A &B 150

150

150

150

mm

mm

mm

mm

0.02

0.02

0.02

0.02

mm

mm

mm

mm

benda &

Skala

skala

Skala

skala

Obyek ukur

Nonius

jam

a

Nonius

jam

a

k

10,46

10,54

0,08

10,40

10,70

0,30

0,06

0,16

l

-

-

-

-

-

-

-

-

m

-

-

-

-

-

-

-

-

n

11,20

11,10

0,10

10,82

10,90

0,08

0,38

0,20

o

8,70

8,66

0,04

8,62

8,84

0,22

0,08

0,18

30,36

30,30

0,06

29,84

30,66

0,82

0,52

0,36

30,64

30,72

0,08

30,70

30,70

0

0,06

0,02

1

11,76

11,62

0,14

11,80

11,68

0,12

0,04

0,06

2

11,70

11,60

0,10

11,66

11,64

0,02

0,04

0,04

1

15,88

15,90

0,02

15,98

15,96

0,02

0,10

0,06

kapasitas ukur

Poros

kecermatan

k+l+m+n+ o p øq ør

bed

bed

skala noniu s

Skala Jam

2

15,92

15,92

0

15,90

15,90

0

0,02

0,02

Tabel 1.3 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Langsung A.2 Pengukuran dengan Mikrometer Praktikan A Kapasitas Ukur Kecermatan

Beda Pengukuran

Praktikan B

25mm

25mm

0,001mm

0,01mm

Praktikan A & B

Mikromet Benda &

Mikrometer

Mikrometer

Obyek ukur

Luar

Landasan-V

Beda

Mikrometer

er

Luar

Landasan-

Mikro Beda

Luar

Poros

Balok segiempat

V

S

R

meter

Mikrome ter Landasa n-V

F

-

-

-

-

-

-

-

-

G

-

-

-

-

-

-

-

-

H

23.70

-

-

24,70

-

-

1,0

-

1

11.70

11,79

0,09

11,67

11,975

0,305

0,03

0,185

2

11.66

11,76

0,10

11,64

11,948

0,308

0,02

0,188

1

15,94

15,91

0,03

16,44

16,185

0,255

0,50

0,275

2

15,94

15,97

0,03

16,44

16,108

0,332

0,50

0,138

b. Pengukuran dengan alat ukur linear tak langsung Tabel 1.4 Data Pengukuran dengan Alat Ukur Linear Tak Langsung Pengukuran dengan Blok Ukur dan Jam Ukur Ukuran dasar dan harga penyimpangan obyek ukur = 23+0,015 + 0,007 Praktikan A

Praktikan B

10mm

10mm

0,01mm

0.01mm

Kapasitas Ukur

Balok segiempat

Kecermatan Benda &

Tinggi

Obyek

Blok

Ukur

Ukur

h

X

Dimensi

(mm)

(mm)

Rata-

Tinggi

rata

Blok

(mm)

Ukur

A dan B

X

Dimensi

Rata-rata

Rata-rata

(mm)

(mm)

(mm)

(mm)

23,7

0

1

23,4

0,3

23,7

23,6

0,1

23,7

2

23,4

0,3

23,7

23,6

0,1

23,7

3

23,4

0,3

23,7

23,6

0,1

23,7

4

23,4

0,3

23,7

23,6

0,1

23,7

5

23,4

0,3

23,7

23,6

0,1

23,7

23,7

Beda

B.Analisis Data Pengukuran

Pengukuran dengan Mistar Ingsut Skala Nonius (Balok Segiempat)

Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 13; fA = nA – 1 = 13 – 1 = 12 nB = 13; fB = nB – 1 = 13 – 1 = 12 ̅x - Harga rata-rata sampel; X -

1 ̅ XA = nA ∑nA i=1 XiA = 22,22077

-

1 ̅ XB = nB ∑nB i=1 XiB = 22,19308

- Varian sampel; s2x

nA

SSDA = ∑(XiA − ̅ XA)2 = (22,34 − 22,22077)2 + ⋯ + (8,00 − 22,22077)2 = 419,5436 i=1 nB

SSDB = ∑(XiB − ̅ XB)2 = (22,14 − 22,19308)2 + ⋯ + (8.00 − 22,19308)2 i=1

= 417,0218 SSDA = 34,9619 nA − 1 SSDB s2 B = = 34,7518 nB − 1 s2 A =

s2 A > s2 B

Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut : - Pemeriksaan kedua varian Variansampelterbesar S 2 A F= = = 1,00604573 Variansampelterkecil S 2 B - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh : u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (12 , 12) = 3,28 - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (12 , 12)→ 1.00604573 < 3,28 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 S2 =

fAs2 A+fBs2 B fA+fB

= 418,282749

- Deviasi standar sampel s s= √S 2 = 20.451962 - Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=

̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB

= 0.003452

s√

- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 24) = 2,064 - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)

t vs t.975 (f = 24) → 0.003452 < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅ X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o - Harga rata-rata total; ̅ X ̅

̅

̅ = nAXA+nBXB = 22.20692 X nA+nB

Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius (Balok Segiempat): 1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang, 2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.

Pengukuran dengan Mistar Ingsut Skala Jam (Balok Segiempat)

Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 13; fA = nA – 1 = 13 – 1 = 12 nB = 13; fB = nB – 1 = 13 – 1 = 12 ̅x - Harga rata-rata sampel; X -

̅A = 1 ∑nA X XiA = 22,21385 nA i=1

-

̅B = 1 ∑nB X XiB = 22,15769 nB i=1

- Varian sampel; s2x nA

SSDA = ∑(XiA − ̅ XA)2 = (22,30 − 22,21385)2 + ⋯ + (8,08 − 22,21385)2 i=1

= 953,308767 nB

̅B)2 = (22,20 − 22,15769)2 + ⋯ + (8.00 − 22,15769)2 SSDB = ∑(XiB − X i=1

= 947,775842 SSDA = 79,44239725 nA − 1 SSDB s2 B = = 78,98132017 nB − 1 s2 A =

s2 A > s2 B

Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut : - Pemeriksaan kedua varian F=

Variansampelterbesar S 2 A = = 1,00583 Variansampelterkecil S 2 B

- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh : u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (12 , 12) = 3,28 - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (12 , 12)→ 1.00583 < 3,28 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 S2 =

fAs2 A+fBs2 B fA+fB

= 950,542304

- Deviasi standar sampel s

s= √S 2 = 30,830866 - Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=

̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB

= 0.004644

s√

- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 24) = 2,064 - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2) t vs t.975 (f = 24) → 0.004644 < 2,064 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅ X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o - Harga rata-rata total; ̅ X ̅

̅

̅ = nAXA+nBXB = 22.20692 X nA+nB Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala jam (Balok Segiempat): 1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang, 2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.

Pengukuran dengan Mistar Ingsut Skala Nonius (Poros)

Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 13; fA = nA – 1 = 9 – 1 = 8 nB = 13; fB = nB – 1 = 9 – 1 = 8 - Harga rata-rata sampel; ̅ Xx -

1 ̅ XA = nA ∑nA i=1 XiA = 16,29111

-

̅B = 1 ∑nB X XiB = 16,26222 nB i=1

- Varian sampel; s2x nA

̅A)2 = (10,46 − 16,29111)2 + ⋯ + (15,92 − 16,29111)2 SSDA = ∑(XiA − X i=1

= 368,986150 nB

̅B)2 = (10,4 − 16,26222)2 + ⋯ + (15,90 − 16,26222)2 SSDB = ∑(XiB − X i=1

= 368,368300

SSDA = 46,1232 nA − 1 SSDB s2 B = = 46,0460 nB − 1 s2 A =

s2 A > s2 B

Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut : - Pemeriksaan kedua varian F=

Variansampelterbesar S 2 A = = 1,0016765 Variansampelterkecil S 2 B

- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh : u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (8 , 8) = 4,43 - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (8 , 8)→ 1,0016765 < 4,43 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 S2 =

fAs2 A+fBs2 B fA+fB

= 368,677225

- Deviasi standar sampel s s= √S 2 = 19,200969 - Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=

̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB

= 0.003192

s√

- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 8) = 2,120 - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2) t vs t.975 (f = 8) → 0.003192< 2,120 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata ̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o dapat disatukan atau harga rata-rata total X - Harga rata-rata total; ̅ X ̅

̅

̅ = nAXA+nBXB = 16, 27667 X nA+nB Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala nonius (poros): 1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang,

2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.

Pengukuran dengan Mistar Ingsut Skala Jam (poros)

Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 13; fA = nA – 1 = 9 – 1 = 8 nB = 13; fB = nB – 1 = 9 – 1 = 8 - Harga rata-rata sampel; ̅ Xx -

1 ̅ XA = nA ∑nA i=1 XiA = 16,26222

-

̅B = 1 ∑nB X XiB = 16,33111 nB i=1

- Varian sampel; s2x nA

̅A)2 = (10,54 − 16,26222)2 + ⋯ + (15,92 − 16,26222)2 SSDA = ∑(XiA − X i=1

= 368,368300

nB

SSDB = ∑(XiB − ̅ XB)2 = (10,7 − 16,33111)2 + ⋯ + (15,90 − 16,33111)2 i=1

= 371,676850 SSDA = 46,0460 nA − 1 SSDB s2 B = = 46,4596 nB − 1 s2 A =

s2 B > s2A

Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut : - Pemeriksaan kedua varian Variansampelterbesar S 2 B F= = = 1,008982322 Variansampelterkecil S 2 A - Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh : u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (8 , 8) = 4,43 - Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (8 , 8)→ 1,008982322 < 4,43 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata - Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 S2 =

fAs2 A+fBs2 B fA+fB

= 370,022575

- Deviasi standar sampel s s= √S 2 = 19,200969 - Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=

̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB

= 0.007597

s√

- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 8) = 2,120 - Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2) t vs t.975 (f = 8) → 0.007597< 2,120 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅ X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2o - Harga rata-rata total; ̅ X

̅

̅

̅ = nAXA+nBXB = 16, 29667 X nA+nB Kesimpulan ANOVA Untuk pengukuran dengan mistar ingsut skala jam (poros): 1. dari perbandingan ke dua varian terdapat kesalahan rambang, 2. dari perbandingan ke dua harga rata - rata terdapat kesalahan rambang.

C.Pertanyaan

a.Alat ukur linear langsung

1. Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e pada balok segiempat sama dengan f ? jelaskan dengan singkat

2. Berdasarkan hasil pengukuran , perkirakan jenis suaian apa yang terjadi untuk setiap pasang diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” dan diameter lubang “d” dengan diameter poros “q”

3. Untuk obyek ukur yang sama , apakah hasil pengukuran degan menggunakan mistar ingsut skala nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan ? jelaskan dengan singkat

4. Apakah ada perbedaan hasil pengukura antara ke dua praktikan untuk byek ukur yang sama menggunakan micrometer luar dan landasan-V ? jelaskan dengan dengan singkat 5. Bila obyek ukur “h” diberi toleransi dimensi dengan penyimpanga atas 0,015m dan penyimpangan bawah 0.007mm , apakah pengukuran dengan alat ukur linear langsung yang anda lakukan dapat menentukan kualitas geometric obyek ukur . Jelaska dengan singkat

6. Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih yang paing baik untuk mengukur obyek ukur yang sama . Jelaskan dengan singkat

b. Alat ukur linear tak langsung

1. Jelaskan pengertian harga rata-rata yang digunakan dalam menganalisis data hasil pengukuran! 2. Apakah harga rata-rata hasil pengukuran obyek ukur “h” antara ke dua praktikan mempunyai perbedaan? Jelaskan dengan singkat! 3. Apakah hasil pengukuran obyek ukur “h” dengn menggunakan alat ukur linear tak langsung (blok ukur dan jam ukur) dapat menentukan kualitas geometriknya? Jelaskan dengan singkat!

Jawab:

a. Alat ukur linear langsung

1. Tidak , karena hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e lebih banyak jumlah nilai kecermatan yang terbaca dibandingkan “f” yang hanya diukur pada satu ukuran saja . 2. Untuk diameter lubang “b” dengan diameter poros “r” digunakan suaian lepas karena pasangan masih bisa bergerak tanpa pelumas (contoh H6/h5) dan untuk diameter lubang “d” dengan diameter poros “q” digunakan suaian jepit karena untuk memasangkannya dibutuhkan sedikit pukulan ringan (contoh H6/k5)

3. Ya,walaupun mistar ingsut dengan skala jam dan mistar ingsut dengan skala nonius sama tingkat kecermatannya , tetapi ketelitian dari mistar ingsut dengan skala jam lebih baik dibandingkan dengan mistar ingsut dengan skala nonius.

4. Ya, perbedaan terjadi karena tingkat keahlian pengukurnya berbeda , atau posisi pengukuran yang berbeda . catatan ( pengukuran hanya dilakukan dengan micrometer luar saja karena terjadi kesalahan pada micrometer landasan-V )

5. Tidak, karena kecermatan yang terdapat pada alat ukur linear langsung (mistar ingsut) lebih rendah dibandingkan toleransi dimensi yang diberikan , sehingga alat ukur linear langsung tersebut tak mampu membaca kecermatan hingga toleransi dimensi yang diberikan.

6. Mikrometer luar , karena tingkat kecermatan dari micrometer luar lebih tinggi dibandingkan mistar ingsut sehingga hasil pembacaan alat ukur akan lebih baik .

b. Alat ukur linear tak langsung

1. .harga rata-rata tersebut menunjukan nilai dari dimensi ukuran benda ukur , nilai tersebut didapatkan dari hasil pengukuran dibeberapa titik lalu dirata-ratakan sehingga didapat harga rata-rata

2. Ya, perbedaan terjadi karena tingkat keahlian pengukurnya berbeda , atau posisi pengukuran yang berbeda , dari penggunaan blok ukur yang berbeda pula .

3. Ya, kualitas geometric dari benda ukur dapat ditentukan karena alat ukur tersebut mempunyai kecermata yang tinggi dan tingkat akurasi yang tinggi sehingga kualitas geometric dari benda ukur dapat ditentukan . Kesimpulan 1. Dari semua pengukuran hasil ANOVA dari praktikan A dan B baik dari perbandingan varian ataupun dari harga rata-rata terdapat kesalahan rambang 2. Kesalahan rambang menunjukan bahwa kemampuan kedua praktikan sama dan dapat dianggap dari satu populasi atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran.

More Documents from "Aditio Wirawan"

3. Isi.docx
June 2020 0
Aditio.docx
November 2019 3
Metro.kebulatan.docx
November 2019 1
Pelabuhan Balikpapan
June 2020 17