Adiantum cuneatum Pteridaceae Filicopsida
Nama : ARIF LUQMAN NRP
: 1508100014
LABORATORIUM BOTAI PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2009
Adiantum cuneatum Pteridaceae Filicopsida
Pterydophyta Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji (cryptogamae). Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Seperti pada Bryophyta, pada Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran.Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium. Padanya terdapat anteridium dan arkegonium bagian yang melebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Sehabis pembuahan, dari zigot tumbuh keturunan yang diploid, yaitu sporofitnya. Sporofit itulah yang pada Pteridophyta menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dibedakan dalam akar, batang dan daun. (Anonim, 2006) Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu: • Paku Homosfor atau Isospor yaitu menghasilkan satu
jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
• Paku Heterospor yaitu menghasilkan dua jenis spora
yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata). • Paku Peralihan yaitu menghasilkan spora yang bentuk
dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile). (Anonim, 2000) Dalam taksonomi, Pteridophyta termasuk juga yang telah punah, dibedakan dalam beberapa kelas yaitu: 1.
Kelas : Psilophytinae (Paku Purba
2.
Kelas : Lycopodiinae (Paku rambat atau paku kawat)
3.
Kelas : Equisetinae (Paku ekor kuda)
4.
Kelas : Filicinae (Paku sejati) (Anonim, 2006)
Kelas Filicinae Anggota kelas filicinae termasuk tumbuhan higrofit, banyak tumbuh d tempat teduh dan lembab. Ditinjau dari lingkungan hidupnya, warga kelas ini dapat dibedakan dalam 3 golongan paku, yaitu paku tanah, paku air, dan paku epifit.
Semua warga filicinae mempunyai daun –daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang-tulang. Waktu masih muda daun itu tergulung pada ujungnya, dan pada sisi bawah daun mempunyai banyak sporangium. Habitus anggota kelas filicinae beraneka ragam. (Tjitrosoepomo, 1989)
Habitat
Spora
Sporangium
Protalium
Eusporangiatae
Tanah
Isospor
Berdinding tebal dan kuat
Bercendawan endofitik
Tanah atau epifit
Isospor
Berdinding satu lapis sel
Berbentuk jantung
Heteros por
Berdinding tipis, terdiri dari dua jenis (mikro dan makro)
Dua jenis mikro dan makroprotaliu m
Hydropterides
Anak kelas
Leptosporangiatae
Tabel Determinan Kelas Filicinae
Air
(Tjitrosoepomo, 1989)
Hierarki Taksonomi Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Divisi
: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas
: Filicopsida
Sub Kelas
: Polypoditae
Ordo
: Polypodiales
Famili
: Pteridaceae
Genus
: Adiantum
Spesies
: Adiantum cuneatum Langs.& Fisch (Anonim, 2009)
Deskripsi Adiantum cuneatum Habitus : Semak. semusim, tinggi ± 1,3 m. Batang
: Tegak, mudah retak, silindris, permukaan licin,
percabangan tumbuh dari pangkal, berwarna hitam. Daun
: Tunggal, di ujung cabang atau batang, lonjong, tepi
berlekuk, ujung runcing, pangkal bertoreh.pada sisi bawah daun terdapat spora untuk berkembang biak, panjang 20-40 cm, lebar 15-25 cm, hijau. Bunga
: Tanaman berspora.
Akar
: Serabut, bulat, putih.
Jenis
: Paku isospor
Kandungan kimia Daun Adiantum cuneatum mengandung saponin, flavonoida dan tanin dan akarnya mengandung saponin. (Anonim, 2007) Metagenesis Adiantum cuneatum
(Anonim, 2007)
Daftar Pustaka Anonim. 2000. www.kambing.ui.ac.id Anonim. 2006. Taksonomi Tumbuhan. USU E-Learning. Medan Anonim. 2007. www.free.vlsm.org Anonim. 2009. www.plantamor.com Tjitrosoepomo. 1989. Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyhta. UGM Press. Yogyakarta