Ada Sebuah Negeri Peri Yang Bernama The Fairies

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ada Sebuah Negeri Peri Yang Bernama The Fairies as PDF for free.

More details

  • Words: 425
  • Pages: 2
Ada sebuah negeri peri yang bernama The Fairies. Di sana, semua peri rajin dan selalu bersemangat dalam melakukan tugasnya. Tapi, ada satu peri yang pemalas. Namanya Narina. Berbeda sekali dengan saudaranya Marienna yang sangat rajin. Pada suatu hari, Narina di beri tugas oleh Ratu Peri Queenlanie untuk menggantikan tugas Peri Lania yang sedang sakit. Ratu memanggil Narina ke istana. Lalu, Narina pun datang. "Ratu memanggil saya?," tanya Narina. "Ya, aku memanggilmu ke sini karena kau akan ku beri satu tugas!," kata Ratu lembut. "Tugas apa itu?," tanya Narina. "Tugasmu sangat gampang, hanya menyirami bunga lili setiap pagi dan sore," Ratu memberi tahu. Sebenarnya, Narina tak mau diberi tugas seperti itu. Baginya itu sangat sulit. Menurutmu sulit tidak? Bagiku tidak. Tapi, karena Ratu yang memberinya tugas itu, apa boleh buat? Dia tak bisa menolak. "Baik, saya akan lakukan. Mulai kapan saya bisa melakukannya?," tanya Narina. "Mulai besok pagi, hanya 3 hari," jawab Ratu. "Baiklah, Ratu," kata Narina, "permisi," Narina lalu keluar dari istana. Sampai di rumahnya, dia hanya menggerutu saja. Sampai-sampai, Marienna merasa risih mendengarnya. "Aduh, Kakak kenapa dari tadi menggerutu terus, sih?," tanya Marienna. "Aku sedang jengkel dengan Ratu," jawabnya. "Memang kenapa, sih?," tanya Marienna lagi. "Dia memberiku tugas untuk menyiram bunga lili di kebun. Padahal itu, kan sulit. Tugasku sendiri saja kadang selesai, kadang tidak!!!," cetus Narina. "Cobalah jadi sedikit rajin," usul Marienna sambil menyisir rambutnya. "Malas, ah! Mendingan tidur saja!," lalu, Narina pun tidur. Keesokkan harinya, Marienna membangunkan kakaknya, Narina. "Kak, bangun! Nanti tugasmu tidak selesai!," kata Marienna membangunkan Narina. "Bangunya........nanti saja!," kata Narina sambil menguap. Marienna takut kalau kakaknya akan marah. Jadi, dia berangkat bertugas saja langsung. Beberapa saat kemudian, Marienna bangun. Tapi tidak melakukan tugasnya. Sebaliknya, dia malah membaca lembaran-lembaran daun yang bertuliskan cergam. Dan tiga hari berturut-turut, dia selalu begitu. Sampai hari yang ke tiga, dia di panggil Ratu ke istana. "Ratu memanggil saya?," tanya Narina. "Ya, aku hanya ingin bertanya, bagaimana dengan tugasmu?," tanya Ratu. "Saya...saya," kata Narina gugup. "Kenapa? Apa kau belum melakukan tugasmu?," tanya Ratu.

"Justru, saya sudah melakukannya...," jawab Narina berbohong. "Mari kita lihat di kebun," ajak Ratu. Narina mulai ketakutan. Sesampainya di kebun... "ADA APA INI???," Ratu terkejut. "Semua bunga lili di kebun...layu," kata Ratu. "Maaf Ratu, memang saya ini terlalu malas, saya belum melakukannya," kata Narina. "Tapi kau sudah salah, jadi, kau tetap aku beri hukuman. Kau harus menanam bunga lili di kebun ini!," kata Ratu menghukum Narina. "Baik Ratu, saya berjanji akan melakukannya, dan saya juga berjanji tidak akan malas lagi," kata Narina. "Aku harap kau menepati janjimu itu," kata Ratu tersenyum. TAMAT

Related Documents