Acetylsistein Klmpk 1.docx

  • Uploaded by: Jiye Hong
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acetylsistein Klmpk 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,041
  • Pages: 12
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV - 2018

Nama / NPM : Dede Christian Kurnia / A 161 056 Agnes Shelviany

/ A 161 0

Hediana Sandi

/ A 161 0

Eldorado

/ A 161 0

Jesicha

/ A 161 0

Yasri

/ A 161 0

Fakhri

/ A 161 0

Dhianti

/ A 161 0

Zat Aktif

: Acetylcystein

Jumlah Tablet

: 65.000

Dosis dan Pemilihan Dosis

: 600 mg

Dosis Lazim Metode Pembuatan

: 600 – 2500 mg : Kempa Langsung (Tablet Effervescent)

I. Preformulasi 1.1 Nama Zat Aktif Struktur

:

Acetylcystein

:

C5H9NO3S ( FI IV, 1995 : 29) Berat Molekul

:

163.19 ( FI IV, 1995 : 29)

Pemerian

:

Serbuk

hablur,

( FI IV, 1995 : 29)

putih,

berbau

asetat

Kelarutan

:

Mudah larut dalam air dan etanol, praktis tidak larut

dalam

eter

dan

dalam

kloroform

( FI IV, 1995 : 29)

pH

:

Antara 2,0 dan 2,8 (FI IV, 1995 : 29)

Stabilitas

:

Perubahan warna menjadi ungu terang tidak menyebabkan

penurunan

dalam

efikasi

kompatibel

dengan

(Martindale 36th, 2009 : 1548)

OTT

:

Acetylcysteine

tidak

beberapa logam, termasuk besi dan tembaga, dengan karet, dan dengan oksigen dan mengoksidasi zat. Beberapa antimikroba termasuk amfoterisin B, ampisilin natrium, eritromisin lactobionate, dan beberapa

Kegunaan

:

tetrasiklin baik secara fisik tidak sesuai dengan, atau mungkin tidak aktif pada campuran dengan, asetilsistein. (Martindale 36th, 2009 : 1548) Mengobati keracunan dalam overdosis paracetamol (Martindale 36th, 2009 : 1548)

1.2 Sodium Bikarbonat A.

Struktur

: NaHCO3

Pemerian

:

( HOPE, 2009 : 635)

Tidak berbau, berwarna putih Kristal, berasa sedikit basa alkaline. ( HOPE, 2009 : 635)

Kegunaan

:

Efferrvescent Tablet, sebagai disintegrasi tablet ( HOPE, 2009 : 635)

Alasan pemilihan Sodium Bikarbonat dalam formula Sebagai

sumber

untuk

pengeluaran

gas

karbondioksida dalam tablet effervescent dan untuk meningkatkan disolusi tablet. : 635)

( HOPE, 2009

Kelarutan

:

Larut dalam air 11 bagian dengan suhu 20°𝐶 ( HOPE, 2009 : 635)

pH

:

8.3

Densitas

:

2.173 g/cm3


Aliran

:

Sangat mudah mengalir

( HOPE, 2009 : 635) ( HOPE, 2009 : 635) ( HOPE, 2009 : 635)

Kelembaban :

<1% ( HOPE, 2009 : 635)

Stabilitas

Kelembabapan tidak lebih dari 45% karena akan

:

menyebabkan kerusakan ( HOPE, 2009 : 635) OTT

:

Tidak dapat bercampur dengan ciprofloxacin, amiodarone, nicardipine, dan evofloxacin.

1.3 Tartaric acid Struktur

:

C4H6O6( HOPE, 2009 : 731) Pemerian

:

berwarna putih Kristal, tidak berbau. ( HOPE, 2009 : 731)

Kegunaan

:

Sebagai antioksidan dan sering dikombinasi dengan bikarbonat

( HOPE, 2009 : 731)

Alasan pemilihan Tartaric acid dalam formula Untuk mengurangi lengket yang disebabkan oleh penambahan asam Sitrat pada saat pengempaan. ( HOPE, 2009 : 731) Kelarutan

:

Larut dalam air 11 bagian dengan suhu 20°𝐶 ( HOPE, 2009 : 731)

pH

:

2.2

Densitas

:

1.76 g/cm3


Aliran

:

Sangat mudah mengalir ( HOPE, 2009 : 731)

Stabilitas

:

Disimpan dalam ruang tertutup dalam suhu

( HOPE, 2009 : 731) ( HOPE, 2009 : 731)

ruang 15°𝐶- 30°𝐶 ( HOPE, 2009 : 731)

OTT

:

Tidak kompatibel dengan silvern bereaksi dengan logam ( HOPE, 2009 : 731)

1.4 Asam Sitrat Monohidrat Struktur

:

C6H8O7.H2O( HOPE, 2009 : 731) Pemerian

:

Kristal transparan atau tidak berwarna, dan tidak berbau. ( HOPE, 2009 : 181)

Kegunaan

:

Sebagai sequestering agent atau pengikat ( HOPE, 2009 : 181)

Alasan pemilihan Asam Sitrat Monohidrat dalam formula Untuk

menambah

kekuatan

tablet

yang

berkurang karena penambahan Asam Tartaric ( HOPE, 2009 : 181)

Kelarutan

:

Larut dalam air 1 bagian dengan suhu 20°𝐶 ( HOPE, 2009 : 181)

pH

:

2.2

Densitas

:

1.542 g/cm3


Aliran

:

Sangat mudah mengalir ( HOPE, 2009 : 181)

Stabilitas

:

Disimpan dalam ruang tertutup dalam suhu

( HOPE, 2009 : 181) ( HOPE, 2009 : 181)

ruang 5°𝐶- 30°𝐶 ( HOPE, 2009 : 181) OTT

:

Akan mengalami ledakan dengan metal nitrat ( HOPE, 2009 : 181)

1.5 Aspartam Struktur

:

C14H18N2O5

Bobot molekul

: 294,307 ( Pubchem)

Pemerian

: Serbuk Kristal putih manis, tidak berbau, berasa manis (200x lebih manis disbanding sukrosa) ( Pubchem)

Kegunaan

: Memberikan rasa manis ( Pubchem)

Alasan

: Sebagai perasa manis untuk menutupi rasa

pemilihan

dari perasa lemon yang terlalu kuat ( Pubchem)

Kelarutan

: Mudah larut dalam air dan etanol ( Pubchem)

Ph

: 4,5-6 ( Pubchem)

Densitas

: -

Aliran

: Mudah mengalir ( Pubchem)

stabilitas

: Paling stabil pada ph 4,3 ( Pubchem)

ott

: Diketopiperazine ( Pubchem)

1.5 Terpenless Lemon oil Pemerian

: cairan tidak berwarna atau kuning pucat, berbau dan terasa seperti lemon. (Martindale 36th, 2009 : 2333)

Kelarutan

: larut dalam air (Martindale 36th, 2009 : 2333)

Kegunaan

: perasa dan pewangi lemon. (Martindale 36th, 2009 : 2333)

1.6 Nacl Struktur

=

NaCl Bobot molekul Pemerian

: :

Kegunaan Alasan pemilihan Kelarutan

: :

Ph Densitas Aliran stabilitas ott

: : : : :

:

40 ( HOPE, 2009 : 637) Serbuk Kristal putih atau tidak berwarna, terasa asin ( HOPE, 2009 : 637) Memberikan rasa asin ( HOPE, 2009 : 637) Sebagai perasa asin ( HOPE, 2009 : 637) Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol. ( HOPE, 2009 : 637) 6,7-7,3 ( HOPE, 2009 : 637) 1,20 gram/cm3 ( HOPE, 2009 : 637) Mudah mengalir ( HOPE, 2009 : 637) Paling stabil pada ph 4,3 ( HOPE, 2009 : 637) Garam merkuri dan logam besi. ( HOPE, 2009 : 637)

1.7 Pvp Struktur Molekul : Pemerian

:

Kegunaan pH Densitas Higroskopisitas

: : : :

Kelarutan

:

Stabilitas

:

Penyimpanan

:

C6H9NO)n BM = 2500 – 3 juta. serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem, tidak atau hampir tidak berbau, higroskopik. ( HOPE, 2009 : 611) Pengikat tablet ( HOPE, 2009 : 611) 3,0 – 7,0 ( HOPE, 2009 : 611) 1,17-1,18 g/cm3 ( HOPE, 2009 : 611) sangat higroskopis, sejumlah lembab yang nyata terabsobsi pada kelembaban relatif yang rendah. larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral. Povidone stabil dalam siklus pemanasan yang pendek sekitar 110 -130˚C. ( HOPE, 2009 : 611) disimpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan kering. ( HOPE, 2009 : 611)

II. Formulasi dan Teknik Pembuatan A. Formula yang akan dibuat Acetylcystein – Zat Aktif

600 mg

Sodium Bikarbonat – Disintegrant Tablet

25 %

Asam Tartrad – pembantu Effervescent

16.5 %

Asam Sitrat Monohidrat – Pembantu Effervescent

36.15 %

PVP – pengikat

0.5 %

Aspartam – Pemanis

0.76 %

Terpenless Lemon Oil – Perasa lemon

7.69 %

Nacl – Perasa asin

0.76 %

B. Metode yang digunakan Kempa Langsung

C. Alasan pemilihan metode Metode kempa langsung digunakan pada pembuatan tablet Acetylcystein karena dapat menghemat waktu produksi , dan zat tambahan yang digunakan mempunyai sifat aliran yang sangat baik serta mempercepat kelarutan dalam air ketika tablet dilarutkan karena tablet berupa effervescent.

D. Alasan pertimbangan konsentrasi konsenrasi yang ditambahkan Penambahan Z.A. sebesar 600 mg disebabkan Acetylcystein akan mengalami penurunan kadar disebabkan First Past Metabolism sebanyak 30% dan pengikatan pada protein pada plasma sebesar 50%, sehingga zat aktif yang akan terabsorbsi sebesar 20%. Penambahan Sodium Bikarbonat sebesar 25% karena sebagai pelepasan CO2 jika terkena air yang kemudian digunakan sebagai disintegrant tablet saat tablet dimasukkan ke dalam air. Penambahan Asam Tartrad dan Asam Sitrat digunakan sebagai pembantu effervescent dan kombinasi agar Tablet tidak lengket jikat hanya

digunakan Asam Sitrat dan akan mengurangi kekerasan jka hanya menambahkan Asam Tartaric menurut “Handbook of Pharmaceutical Eksipients 36th” Penambahan PVP sebagai pengikat dengan konsentrasi terkecil sehingga tablet dapat bertahan selama pengemasan dan tidak mudah hancur, tetapi tidak menghalangi tablet untuk disintegrasi. Aspartan, Lemon Oil, dan Nacl digunakan sebagai perasa pada tablet untuk menhilangkan rasa asetat dari tablet, sehingga menambah rasa nyaman dan enak ketika tablet Effervescent diminum.

III. Perhitungan A. Setiap tablet mengandung 600 mg Acetycystein B. Bobot Tablet 2600 mg C. Jumlah Tablet 64.000 tablet D. Untuk tiap tablet Acetylcystein

600 mg

Sodium Bikarbonat

25 % = 0.25 x 2.600 = 650 mg

Asam Tartrad

16.5 % = 0.165 x 2600 = 429 mg

Asam Sitrat Monohidrat

26.15 % = 0.3615 x 2600 = 679.9 mg

PVP

0.5 % = 0.005 x 2600 = 13 mg

Aspartam

0.76 % = 0.0076 x 2600 = 19.76 mg

Terpenless Lemon Oil

7.69 % = 0.0769 x 2600 = 199.94 mg

Nacl

0.76 % = 0.0076 x 2600 = 19.76 mg

E. Penimbangan Acetylcystein

600 mg x 64.000 = 38.400 gram

Sodium Bikarbonat

650 mg x 64.000 = 41.600 gram

Asam Tartrad

429 mg x 64.000 = 27.456 gram

Asam Sitrat Monohidrat

679.9 mg x 64.000 = 43.513,6 gram

PVP

13 mg x 64.000 = 192 gram

Aspartam

19.76 mg x 64.000 = 1.264,640 gram

Terpenless Lemon Oil

199.94 mg x 64.000 = 12.796, 160 gr

Nacl

19.76 mg x 64.000 = 1.264,640 gram

IV.

Alur prosedur Pembuatan Semua fase dalam dengan masing – masing zat diayak dengan mesh no 16 (Acetylcystein, PvP, Sodium Bikarbonat, Asam Sitrat Monohidrat, dan Asam Tartaric), Setelah pengayakan masing – masing zat, fase dalam dicampurkan seluruhnya dalam satu wadah dan diaduk hingga homogen. Campuran kemudidan diayak kembali dengan no mesh terkecil hingga terbesar. Campuran serbuk kemudian diuji homogenitasnya, laju alir, kompresibilitas dan sudut istirahat. Campuran yang sudah diuji jika memenuhi syarat maka ditambahkan perasa berupa Aspartam, Terpenless Lemon Oil, dan Nacl ke dalam campuran. Campuran serbuk kemudian diuji kembali dengan uji homogenitas, laju alir, sudut istirahat dan kompresibilitasnya. Campuran serbuk yang sudah memenuhi syarat maka dicetak menjadi tablet effervescent, sedangkan tablet yang tidak memenuhi syarat ditambahkan glidant dan lubricant. Tablet kemudian diuji dengan kekerasan, waktu hancur, uji keseragaman bobot, friabilitas, friksibilitas, uji keseragaman ukuran, uji disolusi, dan waktu hancur tablet

V.

Evaluasi yang dilakukan 5.4 Evaluasi massa siap cetak 5.4.1

Distribusi Ukuran. Ayakan dengan nomor mesh 40, 60, 80, dan 200 disusun dari atas ke bawah dengan urutan nomor mesh terkecil berada di paling atas, kemudian sebanyak 100 gram serbuk ditimbang dan dimasukkan ke atas ayakan lalu digoyangkan hingga serbuk – serbuk terayak. Masingmasing serbuk yang tertinggal di ayakan, ditimbang kembali dan dihitung distribusi partikel setiap ayakan.

5.4.2

Kompresibilitas Sampel dari bahan serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur, kemudian diukur volumenya, dicatat sebagai

volume curah. Kemudian, ditempatkan gelas ukur di atas kain, dimampatkan dengan diketuk secara berulang hingga volume konstan, dan dicatat sebagai volume mampat. Setelah itu dihitung kompresibilitas dan Rasio Hausner.

5.4.3

Laju Alir dan Sudut Istrirahat Sampel

dari

bahan

serbuk

ditimbang,

lalu

dimasukkan ke dalam alat corong getar dengan dengan kondisi lubangnya tertutup. Setelah itu tutup corong dibuka, sambil dihitung waktu dari awal tutup corong terbuka sampai mengalir. Nilai kecepatan alir dihitung dari serbuk yang keluar dari corong getar, tinggi timbunan serbuk, dan diameter dari 8 garis potong yang terbentuk dari jatuhnya serbuk yang tersebar. Terakhir dihitung ratarata diameter dan dihitung sudut istirahatnya.

5.5 Evaluasi Tablet 5.5.1

Keseragaman Bobot Disiapkan tablet sebanyak 20 tablet, kemudian ditimbang dan dicatat bobot dari setiap tablet, dihitung rata-rata tiap tablet. Dicatat hasilnya.

5.5.2

Keseragaman Ukuran Disiapkan tablet sebanyak 20 tablet, kemudian diukur tebal dan diameter tablet satu persatu menggunakan jangka sorong. Hasil dicatat.

5.5.3

Kekerasan Tablet Disiapkan tablet sebanyak 4 tablet. Diletakkan tablet pada ujung alat dengan posisi vertikal, kemudian diputar spiral pada bagian bawah skala secara perlahan-lahan

sampai tablet pecah. Dibaca dan dicatat skala yang dicapai pada tablet saat tepat hancur. 5.5.4

Friabilitas Disiapkan tablet sebanyak 20 tablet dan ditimbang. Dimasukan tablet – tablet tersebut kedalam alat Friabilator, diatur waktunya selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Ditimbang kembali dan dicatat bobot tablet tersebut.

5.5.5

Friksibilitas Disiapkan tablet sebanyak 20 tablet dan ditimbang. Dimasukan tablet – tablet tersebut kedalam alat Friksibility tester, diatur waktunya selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Ditimbang kembali dan dicatat bobot tablet tersebut.

5.5.6

Waktu Hancur Disiapkan tablet sebanyak 6 tablet dan dimasukkan ke setiap tube, lalu ditutup dengan penutup. Dinaik turunkan keranjang tersebut pada suhu 37oC, kemudian diamati tablet yang terakhir hancur dan dicatat hasilnya.

VI.

Kemasan / Label

Buatin label ma kemasan dong mls lol wkwkkwwk

VII.

Daftar Pustaka (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/aspartame#section=Pha rmacology , diakses 20 Mei 2018, pukul 13.17) Depkes RI.1979. Farmakope Indonesia edisi IV.1995.Jakarta C, Raymond Rowe. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009. USA: Pharmaceutical Press.

Gerald, K. 2011. AHFS Drug Information Essential. Bethesda: American Society of Health System Pharmacists 2009. Martindale The Complete Drug Reference Edition 36. United Kingdom : Pharmaceutical Press

Related Documents

Klmpk Ii.docx
June 2020 15
Klmpk I.docx
June 2020 14
Ekologi Klmpk 2.docx
June 2020 14
Bilnpel Kslg Klmpk
June 2020 7
Cover Klmpk 7.docx
October 2019 25

More Documents from "Dhea"