Acc B+.docx

  • Uploaded by: Marwah MA
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acc B+.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,230
  • Pages: 20
PRATIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL I PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP DI SUSUN OLEH: NAMA

: MARWAH MAPPIASSE

KELAS

:D

KELOMPOK

: 3 (TIGA)

ASISTEN

: RISQI FADILAH

LABORATORIUM BIODIVERSITY JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO NOVEMBER,2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bidang biologi terdapat berbagai macam alat yang dapat mempermudah kita untuk mempelajari mahluk hidup. Mikroskop merupakan alat utama dalam memperoleh pembesaran yang cukup besar dari benda – benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Berbicara tentang mikroskop, mungkin kita sudah mengetahui fungsi – fungsi, manfaat dan kegunaan mikroskop tapi belum tentu semua orang mampu menggunakannya. Sehingga dari kenyataan tersebut, maka kita akan mempelajari tentang mikroskop dan cara penggunaannya pada praktikum yang akan dilakukan kali ini (Deswati,2007). Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop (Saiful, 2009). Berdasarkan uraian di atas yang melatar belakangi dilakukannya pratikum ini adalah untuk memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara menggunakanya. Serta untuk mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.

B. Tujuan Tujuan dilakukan pratikum ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan uraian di atas yang melatarbelakangi dilakukannya pratikum ini adalah untuk memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara menggunakanya. 2. Serta untuk mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis. Mikroskop merupakan alat utama dalam memperoleh pembesaran yang cukup besar dari benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0,1 mm). Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x, Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x, Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x, Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x (Tim Dosen UIN, 2012).

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda – benda yang tidak terlalu besar,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan

pembesaran tidak terlalu kuat umum sebagai berikut: Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x (Tim doesn UNM, 2014).

Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang membawa manusia untuk berusahan dan meluaskan pengetahuannnya di bidang mahluk hidup. Berkat penemuan Anthony Van Leeuwenhoek yang pada tahun 1973. Dengan bantuan mikroskop sederhananya, ia memperkenalkan kepada manusia adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil. Sejak mikroskop sederhana leewenhoek yang hanya mampu membesarkan objek sebesar 300x. mikroskop telah mengalami evolusi, mulai ditemukannya mikroskop cahaya sampai mikroskop electron. Sekarang mikroskop electron mampu membesarkan objek sebesar 250,00 kali (Agus, 2008). Perkembangan alat optik modern ini tidak lepas dari seseorang pionir penemu alat optic pada zaman keemasan islam, yaitu ibnu Al – Haytham orang barat menyebut beliau Alchasan atau Alhazen. Ibnu Haytham lahir di Basra (irak) dan meninggal di kairo. Ibnu Haytham adalah yang pertama memikirkan, meneliti , dan menulis buku tentang mikroskop. Hasil penelitian beliautentang optic dibukukan dalam buku yang bernama “kitab al – Manazir “ atau dalam bahasa inggris “ Book of Optics. Ibnu Haytham membuktikan bahwa cahaya bergerak atau memancar secara lurus. Peneltian beliau dilaksana dengan menggunakan metode peneltian ilmiah. Ibnu haytham merupakan sarjana sains muslim yang memperkenalkan metode ilmiah dalam penelitian ilmu alam. Cara atau metode penelitian ilmiah yang belum pernah dilakukan oleh orang barat. Muslim menemukan kerja optic pada abad ke 10. Sedangkan orang barat melanjutkan penelitian optiknya pada abad ke 17 (Muslim, 2007).

Menurut Jane B.Reece, 2008. Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

2. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja. Agar dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagianbagiannya terlebih dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian mikroskop ini. Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Subandi, 2010).

(Sumber: Agus, 2008) Bagian-Bagian Optik 1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6,10, atau 12 kali.

2. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. 3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. 4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. 5. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) 1. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. 2. Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. 3. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. 4. Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan. 5. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. 6. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.

7. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan. Menurut Yusa, 2009.Secara Umum berdasarkan sumber energi yang dimanfaatkan terdapat dua jenis mikroskop, yaitu: 1. Mikroskop Cahaya Sesuai dengan namaa, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya. Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek, sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan nama Mikroskop Stereo . 2. Mikroskop Elektron Mikroskop Elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop Elektron mampu memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya, dan seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya,

kemampuan memperbesar objek ini akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar. Kemudian ada Mikroskop Elektron Scanning yang dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.

Mikroskop terdiri dari dua buah lensa konvergen, yaitu objektif dan okuler. Lensa objektif adalah lensa yang berhadapan dengan objek yang diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang langsung berhadapan dengan mata pengamat. Selain itu juga ada cermin pemantul dan preparat. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya menuju objek. Lensa objektif menghasilkan bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif menjadi objek bagi lensa okuler, lensa okuler pada mikroskop berfungsisebagai lup. Bayangan dari lensa objektif tersebut diperbesar oleh lensa okuler menjadi bayangan maya, tegak, dan diperbesar (Cindy, 2012).

Pati adalah karbohidrat yang terjadi dari rangkaian molekul yang panjang Amilum atau pati dapat ditunjukkan karena mudah ditemukan, kebanyakan berwarna biru atau hitam dengan iodium. Pembentukan pati ini terjadi terutama melalui satu proses yang melibatkan sumbangan berulang unit glukosa dari gula nukleotida, serupa dengan UDPG yang dikenal dengan adenosin

difosfoglukos.

Pembentukan

UDPG

berlangsung

dengan

menggunakan ATP dan glukosa-1 fosfat pada kloroplas dan plastid lainnya. Reaksi tersebut merangkum pembentukan pati dari ADPG, disinilah molekul amilosa yang sedang tumbuh dengan unit glukosa yang mempunyai gugus reaktif C-4 pada ujungnya, bergabung dengan

C-1 glukosa yang

ditambahkan dari ADPG (Salisburg, 1992). Butir besar menunjukkan lapisan yang mengelilingi sebuah titik tengah yang disebut dengan hilum. Hilum bisa berada ditengah atau di tepi butiran

pati. Retakan yang sering terlihat berarah radial dari hilum ternyata diakibatkan oleh dehidrasi butir pati. Terjadinya lapisan-lapisan dianggap sebagai letak molekul yang lebih padat di awal pembentukan lapisan, dan secara bertahap menjadi lebih renggang di sebelah luar. Hal itu akan menyebabkan perbedaan kadar air yang dikandungnya. Jadi, adanya lapisan dinggap perbedaan kadar air dalam lapisan yang berturut-turut, sedangkan taraf kepadatan takan mengakibatkan perbedaan indeks bias 1995).

(Hidayat,

BAB III METODE PRATIKUM A.Waktu Dan Tempat : Waktu dan tempat dilaksanakan pratikum ini adalah: Hari/Tanggal

: Rabu, 19 September 2018

Waktu

: Pukul 13.00 WITA

Tempat

: Laboratorium Biodiversity Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.

B. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yng di gunakan sebagai berikut: a. Alat 1. Mikroskop Cahaya 2. Gelas objek dan gelas penutup 3. Pipet dan silet b. Bahan 1. Potongan kertas yang bertulis huruf d 2. Butir-butir pati kentang

C. Prosedur kerja a. Menyiapkan Mikroskop 1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam lemari, letakkan hati-hati di atas meja. 2. Gunakan mikroskop sesuai dengan langkah-langkah yang telah di jelaskan agar di peroleh daya pisah ysng maksimal.

b. Menyiapkan Preparat Yang digunakan adalah peprat basah.Bahan yang akan diamati diletakkan di atas gelas objek, tetesi air, tutup dengan gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung di atas objek dan gelas penutup,

caranya sbb: Peganglah gelas penutup dengan kemiringan 450 terhadap gelas objek, sentuhkan tepi bawahnya pada permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup terletak di atas gelas objek. c. Mengamati Peprat Preprat yang sudah dipersiapkan anda letakkan di meja mikroskop sedemikian sehingga preprat yang diamati terletak di tengah lubang meja mikroskop. Selanjutnya lakukanlah langkah-langkah yang sudah di jelaskan sebelumnya. Apabila preprat sudah terfokuskan maka bila akan mengggunakn pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus yang boleh di pergunakan. Jangan sekali-kali mengggunakan pemutar kasar.

d. Mengatur Pembesaran Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka pembesaran pada obyektif dan okuler.

KEGIATAN 2 (Mengamati potongan huruf “d”). Letakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas penutup. Lalu amati preparat dengan lensa obyektif lemah. 1. Membandingkan bentuk bayangan dengan bentuk obyek yang diamati. Gambarlah bentuk bayangan tersebut. 2. Sambil memandang kedalam okuler , geserlah preparat dari kiri kekanan. Kearah mana bayangan bergeser kemana arah bayangan jika preparat digeser Kebelakang. Putar kedudukan lensa obyektif sehingga obyektif kuat berada dibawah okuler. Kerjakan hati-hati supaya tidak menyentuh gelas penutup. Jika bayangan kurang jelas, aturlah dengan memutar-mutar pengatur halu.

KEGIATAN 3 (Mengamati butir pati) Keriklah sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya keluar. Teteskan cairan tersebut pada gelas obyek, tutuplah dengan gelas penutup. Hindarkan imbulnya gelembung udara pada preparat. Aturlah

diafragma

agar

butir

pati

kelihatan

kontras

terhadap

air

yang

mengelilinginya. Amati butir pati tersebut. 1. Mengambar dan amati butir-butir pati beserta struktur-struktur yang ada didalamnya. 2. Mewarnailah butir-butir pati 3. Meneteseskan larutan yodium pada salah satu tepi gelas penutup.Pada tepi yang berseberangan tempelkan secarik kertas saring, dengan demikian larutan yadium akan masuk ke dalam preparat dan menyebar ke seluruh bagian. 4. Mengamati dan catat perubahan yang terjadi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan dari percobaan ini adalah sbb: a. Pengamatan Mikroskop No

Gambar

Keterangan 1. Lensa Okuler 2. Tabung Mikroskop 3. Lengan Mikroskop 4. Revolver 5. Lensa Objektif 6. Meja benda 7. Penjepi 8. Diafragma 9. Sumber Cahaya 10. Pengatur Kasar (Makrometer) 11. Pengatur halus (Mikrometer) 12. Kaki Mikroskop

a. Kegiatan I (Potongan Huruf d dan p) No

Gambar

1.

Keterangan

Sebelum

diamati

dengan menggunakan mikroskop

terlihat

potongan ‘’d’’ tegak dan diperkecil

2.

Sesudah

diamati

dengan menggunakan mikroskop

terlihat

huruf “d” yang di letakkan

di

bawah

mikroskop,maka yang di

lihat

adalah

“p”.Yang

dimana

huruf

tersebut

“d”

terbalik

dan

di

perbesar

b. Kegiatan II (Mengamati butir pati kentang) No

1.

Gambar

Keterangan

Sebelum diwarnain

atau

tercampur yodium. 1 Butir pati

2.

Sesudah diwarnain atau

tercampur

yodium. 1. Butir pati 2.Butir pati yang menyerap yodium 3. yodium

B.Pembahasan Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Jane B. Reece, 2008). Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, telah diperoleh hasil yang berupa gambar beserta keterangannya. Dari hasil tersebut, dapat kita ketahui bahwa komponen mikroskop terbagi atas dua yakni komponen optik yang terdiri atas cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler, dua buah cermin (cermin datar dan cermin cekung ), diafragma dan komponen non optik atau komponen mekanis terdiri atas kaki dan Lengan mikroskop, penggerak bagian optik yang terdiri atas makrometer

dan

mikrometer,

meja

sediaan

dan

revolver

(Sulistyaindriani, 2010). Bagian-bagian mikroskop terdiri dari: 1. Lensa Okuler, untuk membentuk bayangan maya. 2. Tabung Mikroskop, berfungsi untuk mengabungkan lensa objektif dan lensa okuler 3. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan mikroskop bilamana diangkat.

4. Revolver, berfungsi sebagai cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran. 5. Lensa Objektif, berfungsi membentuk bayangan nyata. 6. Meja benda, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati. 7. Penjepit, sebagai penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass). 8. Diafragma, berfungsi sebagai alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor. 9. Sumber Cahaya, untuk memberikan cahaya 10. Pengatur Kasar (Makrometer), berfungsi sebagai pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara kasar atau secara cepat. 11. Pengatur halus (Mikrometer), berfungsi sebagai pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus. 12. Kaki Mikroskop, berfungsi penunjang mikroskop agar berdir kokoh. Preparat yang berhasil di amati 1. Potongan Kertas yang berhuruf ‘d’ Dalam pengamatan kali ini menggunakan objek potongan kertas kecil dengan bertuliskan huruf “d” .Objek “d” harus sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata haruslah tepat pada lensa okuler. Mata berada dibelakang lensa objektif yang bayangannya dari okuler tepat ke titik fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Dari penjabaran itulah maka, lensa-lensa tersebut memiliki sifat bayangan maya, tegak, diperbesar. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambar hasil pengamatan berikut ini :

d-->p Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif.

Selanjutnya, perbesaran yang digunakan pada pengamatan kali ini yaitu perbesaran 10 x 4x dan 10 x 10. Maka, dari pengamatan tersebut membuktikan bahwa pergeseran bayangan merupakan kebalikan dari pergeseran benda karena lensa objektif memberikan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.

2. Pengamatan Butir Pati Kentang

Pengamatan butir pati kentang dilakukan menggunakan perbesaran 10×4 dengan pemberian dua perlakuan yaitu ditetesi air dan yodium. Pati dalam kentang berasal dari sel-sel parenkim kentang. Sel parenkim berfungsi untuk mensintesis dan menyimpan berbagai produk organik. Sel tersebut juga menyimpan plastida yang tak berwarna yang di dalamnya terdapat pati. Pati kentang yang ditetesi yodium berubah warna menjadi ungu/kuning

(jika dilihat menggunakan cahaya).

Perubahan warna menjadi ungu membuktikan kentang mengandung amilum (Campbell, 2012). Butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan butir-butir lingkaran transparan dan tak berwarn. Butir pati kentang yang ditetesi yodium, berubah warna menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian pati kentang berupa lengkungan-lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan lamela. Hilum adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul pada awal pertumbuhan amilum (Sulistyaindriani, 2010).

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan Mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll. Adapun hasil dari pengamatan kertas yang berhuruf d ialah menghasilkan bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan lensa okuler. pada percobaan ini bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”yang dimana sifat bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Dalam percobaan butir-butir pati kentang dapat dlihat bahwa butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan butir-butir lingkaran transparan dan tak berwarn. Butir pati kentang yang ditetesi yodium, berubah warna menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian pati kentang berupa lengkunganlengkungan tipis di tiap sel, hal ini dikarenakan adanya kandungan karbohidrat yang terdapat pada kentang sehingga jika diberi yodium akan berubah warna. B. Saran Saran yag diberikan pada pratikum ini adalah : 1. Mahasiswa

diharapkan

mengenal

komponen-komponen

alat

optik

mikroskop, fungsi dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak canggung dan berjalan dengan lancar. 2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar. 3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak terjadi kerusakan alat. 4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan yang didapat dari kegiatan praktikum.

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Campbell.2012.Pengamatan Butiran Kentang . Biologi. Jakarta : Erlangga. Cindy. 2012. Pengertian Mikroskop.Jakarta : Erlangga. Furqonita, Deswati. 2007. IPA BIOLOGI untuk kelas VII. Semarang : Hidayat,1995. Biology Eight Edition. England: Pearson Education Inc. Jane B. Reece. 2008. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Muslim. 2007. Alat Optik Moderen. Bengkulu: Universitas Bengkulu. NA, Campbell. dkk. 2010. Biologi. Jakarta : Erlangga. Saiful. 2009. Macam-macam Mikroskop. Jakarta : Erlangga. Subandi.2010 .Bagian-bagian Optik Mikroskop. Jakarta : Erlangga. Sulistyaindriani. 2010. Mikroskop dan fungsinya. Jakarta : Erlangga. Salisburg.1992. Pengertian Amilum. Jakarta : Erlangga. Tim dosen pembimbing. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember University press. Tim doesn UNM, 2014 Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember University press. Wijaya, Agus. 2008. BIOLOGI VII. Jakarta : Grasindo Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta : Grafindo Media.

Related Documents

Acc
May 2020 27
Acc
October 2019 32
Acc Seminar.docx
May 2020 20
Acc Corboardroom
November 2019 24
Acc 2009
April 2020 16
Acc Application
May 2020 14

More Documents from ""