LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI MANUSIA (DPJP 210)
ACARA 5 KEPADATAN PENDUDUK
Dibuat Oleh : Nama
: Laksita Ristiningsih
NIM
: 17/411040/SV/12967
Hari,jam
: Selasa, 07.00 - 09.00
Kelompok
: GEOMAN1
Asisten
: N Afifuddin Zain Dwi Endah Wulandari Anindita Girindra Wardhani
PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019
ACARA 5 KEPADATAN PENDUDUK
I.
Tujuan Mengetahui kepadatan penduduk di Provinsi Jambi.
II.
Alat dan Bahan
2.1 Alat
Seperangkat laptop DELL
Software Microsoft Excel
Software Microsoft Word
2.2 Bahan
Data Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2011 (Jambi Dalam Angka Tahun 2013)
Data Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2016 (Jambi Dalam Angka Tahun 2017)
Data Luas Lahan Pertanian Provinsi Jambi Tahun 2011 (Jambi Dalam Angka Tahun 2012)
Data Laus Lahan Pertanian Provinsi Jambi Tahun 2016 (Jambi Dalam Angka Tahun 2017)
Data Luas Wilayah Per Kabupaten Provinsi Jambi (Jambi Dalam Angka Tahun 2012)
Modul praktikum Geografi Manusia
III.
Langkah Kerja
Data jumlah penduduk
Data Luas
Data luas lahan pertanian
Provinsi Jambi tahun
Kabupaten di
Provinsi Jambi tahun
2011 dan 2016
Provinsi Jambi
2011 dan 2016
Metode Perhitungan Fisiologi
Metode Perhitungan Arithmetik
Menghitung kepadatan penduduk dengan rumus = jumlah penduduk/luas wilayah
Menghitung kepadatan penduduk dengan rumus = jumlah penduduk/luas lahan pertanian
Menginputkan nilai hasil perhitungan kepadatan penduduk
Menginputkan nilai hasil perhitungan kepadatan penduduk
Membuat grafik perbandingan kepadatan penduduk aritmatik tahun 2011 dan 2016
Membuat grafik perbandingan kepadatan penduduk fisiologi tahun 2011 dan 2016
1. Tabel Rekap Kepadatan Penduduk Metode Aritmatik dan Fisiologi 2. Grafik Kepadatan Kepadatan Penduduk Metode Aritmatik dan Fisiologi
Keterangan input
proses
output
IV. Hasil Praktikum 1. Perhitungan Manual Kepadatan Penduduk (terlampir) a. Metode Aritmatik b.Metode Fisiologi 2. Tabel Rekap Kepadatan Penduduk Provinsi Jambi Metode Aritmatik KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan Arithmetis Kab/Kota 2011 2016 Kerinci 70 70 Merangin 44 48 Sarolangan 41 46 Batang Hari 43 45 Muaro Jambi 66 77 Tanjung Jabung Timur 39 40 Tanjung Jabung Barat 61 68 Tebo 47 52 Bungo 67 76 Kota Jambi 2654 2840 Sungai Penuh 215 225
3. Tabel Rekap Kepadatan Penduduk Provinsi Jambi Metode Fisiologi
KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan Fisiologi Kab/Kota 2011 2016 Kerinci 1370 1247 Merangin 2101 3023 Sarolangan 3830 4232 Batang Hari 1291 1521 Muaro Jambi 1530 1769 Tanjung Jabung Timur 507 951 Tanjung Jabung Barat 1271 3070 Tebo 2895 3245 Bungo 4380 4908 Kota Jambi 32529 43253 Sungai Penuh 2026 2500
4. Grafik Perbandingan Kepadatan Penduduk Metode Aritmatik Tahun 2011 dan 2016
5. Grafik Perbandingan Kepadatan Penduduk Metode Fisiologi Tahun 2011 dan 2016
V. Pembahasan Jumlah penduduk memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Penduduk merupakan sejumlah manusia yang menempati suatu daerah tertentu pada waktu tertentu (Hamzah, 2017). Permasalahan kepadatan penduduk masih menjadi salah satu tantangan bagi Pemerintah Indonesia. Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas (Putra, 2012). Kepadatan penduduk memiliki pengaruh yang kompleks bagi kehidupan suatu negara seperti kebutuhan lahan tinggal dan ketersediaan pangan. Melihat dari kompleksnya dampak kepadatan penduduk, Daldjoeni (1981) meyatakan bahwa kepadatan penduduk (population density) dapat dibedakan kedalam tiga jenis, yakni kepadatan aritmetis, kepadatan fisologis, dan kepadatan agraris. Kepadatan aritmetis ialah kepadatan yang dihitung dari banyaknya jumlah penduduk dalam setiap luas wilayah, sementara itu kepadatan fisiologis ialah kepadatan yang dihitung dari banyaknya jumlah penduduk dalam setiap unit luas lahan pertanian, sedangkan kepadatan agraris ialah kepadatan yang dihitung dari banyaknya jumlah penduduk yang bertani dalam setiap unit lahan garapan Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki 11 kabupaten yang sebagian besar daerahnya digunakan untuk lahan perkebunan sawit. Dari data kependudukan yang telah diperoleh yakni data penduduk Jambi tahun 2011 dan 2016, dianalisis terkait kepadatan penduduk di Jambi dengan 2 metode yakni metode aritmatis dan fisiologi. Analisis kepadatan penduduk hanya dilakukan dengan dua metode tersebut karena kurangnya data untuk melakukan perhitungan dengan metode agraris. Berdasarkan hasil pengolahan data metode perhitungan aritmatik, diketahui dari 11 kabupaten yang ada di Jambi, Kabupaten Kota Jambi merupakan kabupaten dengan kepadatan penduduk tertinggi. Hal tersebut dikarenakan Kota Jambi merupakan Kota Madya Provinsi Jambi sehingga memiliki sifat-sifat kekotaan. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya seperti banyak masyarakat desa di Provinsi Jambi yang bermigrasi ke Kota Jambi sehingga menambah tingkat kepadatan penduduk yang ada di wilayah tersebut.
Menurut perhitungan Aritmatik, kepadatan penduduk terendah tahun 2011 dan 2016 di miliki oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kondisi wilayahnya yang merupakan perdesaan merupakan factor yang menyebabkan tingkat kepdatan penduduk di Kabupaten tersebut rendah. Karena merupakan wilayah perdesaan, kemungkinan daerah tersebut didominasi oleh perkebunan sehingga kepadatan penduduk di daerah tersebut rendah. Perhitungan kepdatan penduduk aritmatik belum dapat dikatakan kepadatan yang mutlak karena metode aritmatik menghasilkan nilai kepadatan kasar. Hal tersebut terjadi karena jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah secara keseluruhan termasuk kawasan hutan lindung, sawah, kebun campur dan lainnya. Perhitungan menggunakan metode kepadatan penduduk fisiologi memberikan hasil bahwa Kabupaten Kota Jambi merupakan kabupaten dengan kepadatan penduduk tertinggi. Kemungkinan factor pemicu tingginya kepadatan penduduk di Kota Jambi masih sama yakni karena Kota Jambi merupakan daerah perkotaan sehingga banyak penduduk di Provinsi Jambi terkonsentrasi ke wilayah perkotaan, sedangkan daerah yang memiliki nilai kepadatan penduduk rendah di tahun 2011 dan 2016 ialah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan kepadatan penduduk sebesar 507 jiwa/km2 dan 951 jiwa/km2. Kepadatan fisiologi menggunakan pembanding berupa luas lahan pertanian sehingga tujuan dari metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat produktivitas lahan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat serta mengetahui jumlah penduduk yang kemungkinan tinggal di wilayah pertanian. Dari dua metode perhitungan yang telah dilakukan, semua Kabupaten di Provinsi Jambi mengalami kenaikan nilai kepadatan penduduk dari tahun 2011 ke 2016. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa semua kabupaten di Jambi mengalami pertumbuhan penduduksehingga perlu dilakukan analisis lanjutan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan lahan tinggal bagi masyarakat Jambi.
VI. Kesimpulan Secara garis besar, kepadatan penduduk di Provinsi Jambi (11 Kabupaten) memiliki nilai kepadatan penduduk yang meningkat dari tahun 2011 ke 2016. Kabupaten yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi berdasal hasil perhitungan dua metode ialah Kota Jambi sedangkan kepadatan penduduk terendah dimiliki oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kepadatan penduduk di kedua kabupaten dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti migrasi dari desa ke kota maupun karena faktor ekonominya.
VII. Daftar Pustaka Daldjoeni, N. 1987. Pokok-Pokok Geografi Manusia. Bandung : Alumni Hamzah, Nur R. 2017. Posisi Penduduk Kota Makasaar dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi. Jurnal EcceS. Vol.4.No.1. UIN Alauddin Makassar. Putra, Maha. 2012. Analisis Sistem Informasi Geografi Kepadatan Penduduk Kota Denpasar dengan Menggunakan ArcView. Jurnal Elektronik Ilmu Komputer. Vol.1, No.2.