Abstrak mengidentifikasi aspek karakteristik kedua sistem perbankan dan risiko yang terkait instrumen mitigasi (hedging). Kami menunjukkan bahwa hedging untuk manajemen risiko di Indonesia Kedua sistem perbankan ini sebenarnya cukup mirip, meski konsepnya, kerangka kerja, tujuan dan sasaran, serta risiko, berbeda di masing-masing aktivitas bisnis. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi mengapa bank syariah meniru instrumen hedging perbankan konvensional dan bagaimana cara Islam Instrumen lindung nilai secara efektif didasarkan pada peraturan dan peraturan ganda seperti Syariah dan Pemerintah Daerah, serta kewajiban pajak empat kali lipat (Zakat danPajak pemerintah)
1.
Latar Belakang Lindung nilai adalah posisi yang didirikan di satu pasar biasanya dalam konteks
komersial seseorang aktivitas, dalam upaya untuk mengimbangi risiko harga yang setara namun berlawanan dengan kewajiban atau posisi di pasar lain Bank dan lembaga keuangan lainnya menggunakan hedging untuk mengendalikannya ketidak cocokan pertanggung jawaban aset sehingga jatuh tempo antara lama, suku bunga tetap pinjaman dan shortterm(secara implisit variabel-rate) deposito. Salah satu ciri dari era globalisasi yang sedang atau akan kita hadapi di masa depan, ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas diwarnai dengan semakin meningkatnya persaingan serta fluktuasi harga pasar yang membuat ketidakpastian dunia usaha semakin meningkat baik bagi perusahaan maupun Negara yang terlibat dalam perdagangan antar negara. Dengan demikian, maka suatu perusahaan maupun negara dituntut untuk mampu mengembangkan agar mampu bersaing di dunia internasional. Perdagangan antar dua negara berbeda dengan perdagangan yang terjadi dalam satu negara yang hanya memakai satu mata uang, karena untuk perdagangan dua negara memakai dua mata uang yang berbeda. Adanya transaksi dengan mata uang yang berbeda dapat menimbulkan risiko keuangan bagi perusahaan akibat adanya perubahan kurs mata uang. Risiko tersebut dapat dihindari dengan melakukan transaksi tunai. Risiko ini juga akan dihadapi oleh para importir
1
maupun eksportir serta perusahaan-perusahaan yang bertransaksi atau mempunyai kewajiban dan aktiva dalam bentuk mata uang asing. Untuk itu terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan termasuk di sektor publik yang sering kali atau kerap bertransaksi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan nilai tukar dan suku bunga. Diantaranya adalah perusahaan tersebut harus melakukan peramalan pergerakan kurs valuta asing, memonitor kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan oleh fluktuasi valuta asing, serta merancang strategi untuk menghindari kerugian dari risiko fluktuasi valuta asing. Untuk itu sangat penting artinya bagi perusahaan termasuk di sektor publik untuk menerapkan strategi lindung nilai (hedging ) untuk menghindari risiko kerugian akibat fluktuasi valuta asing. 2.
PEMBAHASAN
2.1 Perbankan Islam Tujuan utama pembentukan bank syariah di seluruh dunia adalah untuk mempromosikan, membina dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam di sektor bisnis. Lebih khusus lagi, Tujuan perbankan syariah, bila dilihat dalam konteks perannya dalam perekonomian, tercatat sebagai berikut: 1. Tujuan Perbankan Syariah a. Mengarahkan kegiatan ekonomi ummat untuk bermualamalat secara Islam , khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktek- praktek riba atau jenis- jenis usaha/ perdagangan lain yang mengandung unsur gharar(tipuan), dimana jenis usaha tersebut selain di larang dalam Islam , juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat. b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang amamt besar antara pemilik modal dengan pihak membutuhkan dana. c. Untuk meningkatkan kualitas hidup ummat dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang di arahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian usaha. d. Untuk menaggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank syariah di dalam 2
mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol kebersamaannya dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan consumen, program pengembangan moda kerja, dan program pengembangan usaha bersama. e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi di akibatkan adanay inflasi, menghindari persaiangan yang tidak sehat antara lembaga keungan. f. Tujuan bank syariah yang terakhir adalah untuk menyelamatkan ketergantungan ummat Islam terhadap bank non-syariah. 2.2
Perbankan Konvensional dan Islam Bunga dianggap sebagai harga kredit, yang mencerminkan opportunity cost of money. Islam, Di sisi lain, mempertimbangkan pinjaman yang akan diberikan atau diambil, gratis, untuk memenuhi kontingensi apapun. Dengan demikian di perbankan syariah, kreditor sebaiknya tidak memanfaatkan peminjam. Kapan uang dipinjamkan atas dasar bunga, sering menimbulkan semacam ketidakadilan. Prinsip Islam yang pertama Mendasari transaksi semacam itu adalah bahwa "kesepakatan tidak adil, dan Anda tidak akan ditangani tidak adil "(Al Qur'an [2: 279]). Oleh karena itu, perbankan komersial dalam kerangka syariah tidak berbasis pada hubungan debitur-kreditor. Prinsip kedua mengenai transaksi keuangan dalam Islam adalah bahwa seharusnya tidak ada pahala tanpa mengambil risiko Prinsip ini berlaku untuk tenaga kerja dan modal. 'Tidak ada pembayaran diperbolehkan untuk bekerja, kecuali jika diterapkan untuk bekerja, tidak ada imbalan untuk modal kecuali jika itu terjadi terkena risiko bisnis .
2.3
Hedging Hedging merupakan transaksi lindung nilai dimana pihak yang akan melindungi nilai komoditas/keuangannya membayar sejumlah premi kepada pihak lain untuk melindungi nilai keuangan ataupun komoditasnya terhadap volatilitas pasar. Hedging adalah suatu tindakan melindungi perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian atas valuta asing sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnis. Sehingga perusahaan dapat melakukan penjualan atau pembelian sejumlah mata uang, untuk menghindari risiko kerugian akibat selisih kurs yang terjadi karena adanya transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut . 3
1. Hedging and Derivatif Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung pada nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying assets). Fungsi derivatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut ini. a. Hedging Hedging merupakan salah satu bentuk pengelolaan risiko untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan kerugian karena perubahan kurs, suku bunga, harga saham, dan harga komoditas. b. Spekulasi Spekulasi berkaitan dengan kontemplasi masa depan, memformulasikan harapan dan mengambil posisi untuk memperoleh keuntungan atas kondisi yang diperkirakan. Jenis-jenis Produk Derivatif 1) Opsi 2) Forward 3) Futures 4) SWAP 2. Hedging and Insurance Penyedia solusi manajemen risiko tradisional adalah bank investasi dan reasuransi. Bank secara tradisional telah mengambil risiko kredit pada buku mereka dengan pinjaman grosir mereka operasi, tapi juga risiko pasar, melalui operasi perdagangan efek mereka. Penanggung dan reasuradur telah mengambil sebagian besar jenis risiko lainnya: risiko kematian dan tingkat suku bunga untuk kehidupan perusahaan asuransi, bencana alam, pertanggungjawaban dan risiko kecelakaan bagi perusahaan asuransi non-jiwa. mencatat identifikasi risiko yang muncul dengan menggunakan sumber internal dan eksternal dan informasi
utama
pertemuan.
menjadi
salah
satu
contoh
munculnya
risiko.
Keberlangsungan bisnis perencanaan, lindung nilai dan opsi dapat menjadi langkah pengendalian untuk mengurangi risiko. 3. Risiko Lindung Nilai Teori keuangan telah mengidentifikasi beberapa cara dimana hedging dapat meningkatkan nilai ekuitas perusahaan. Misalnya, dengan mengurangi penyebaran arus kas operasi, lindung nilai dapat digunakan untuk mengurangi baik kewajiban pajak yang diharapkan 4
perusahaan maupun biaya langsung dan tidak langsungnya kesulitan keuangan dan kebangkrutan. Ada berbagai jenis risiko yang bisa dilindungi dengan lindung nilai Jenis risiko tersebut meliputi: a. Risiko komoditi: risiko yang timbul dari pergerakan potensial nilai komoditi kontrak, yang meliputi produk pertanian, logam dan produk energi. b. Risiko kredit: risiko bahwa uang karena tidak akan dibayar oleh obligor. Karena risiko kredit adalah bisnis alami bank, tapi risiko yang tidak diinginkan bagi pedagang komersial, pasar awal adalah yang dikembangkan antara bank dan pedagang melibatkan kewajiban menjual dengan tarif diskon. c. Risiko mata uang (juga dikenal sebagai risiko nilai tukar): risiko yang digunakan baik oleh finansial aktor dalam ekonomi global untuk siapa kegiatan multi-mata uang dari keadaan eksposur yang diinginkan. d. Risiko tingkat bunga: risiko menjadi nilai relatif dari kewajiban berbunga, seperti a pinjaman atau obligasi akan memburuk karena kenaikan suku bunga. Risiko tingkat bunga dapat dilindung nilai menggunakan instrumen pendapatan tetap atau swap suku bunga. e. Risiko Ekuitas: Resiko penyusutan investasi karena dinamika pasar saham menyebabkan seseorang kehilangan uang. f. Risiko volatilitas: ancaman bahwa pergerakan nilai tukar terhadap portofolio investor dalam mata uang asing. g. Risiko volumetrik: risiko yang diinginkan pelanggan kurang lebih dari yang diharapkan.
2.4
Modes dan Derivatif dalam Keuangan Konvensional 1. Kontrak forward adalah suatu kontrak di mana kedua belah pihak yaitu pembeli dan penjual bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk memperjualbelikan suatu komoditi atau aset tertentu (dalam jumlah dan kualitas tertentu), pada tingkat harga tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakpastian harga komoditi atau aset tertentu di masa datang. Instrumen forward merupakan instrumen keuangan derivatif yang paling tua. Kontrak 5
forward berbeda dengan kontrak spot dalam hal penyerahan barangnya. Kontrak spot memiliki arti harga berlaku saat ini dan penyerahan barang dilakukan pada saat ini juga sedangkan dalam kontrak forward harga ditetapkan saat ini tetapi penyerahan barang dilakukan pada masa mendatang. 2.
FRA adalah Suatu kontrak dimana dua counterparty setuju dengan suku bunga yang
akan dibayarkan pada jangka waktu tertentu di masa datang. Pada dasarnya tidak terjadi pertukaran nominal deposito, namun dilakukan pembayaran secara tunai apabila terjadi perbedaan antara tingkat bunga di pasar dan tingkat bunga yang tetah disepakati dalam kontrak Dalam konteks forex, Forward Rate ditentukan dalam perjanjian, yang berupa kontrak yang harus dihormati oleh pihak-pihak yang terlibat. Dalam konteks obligasi, forward rate dihitung untuk menentukan nilai masa depan. Penentuan forward rate biasanya mengandung biaya transaksi yang tinggi dan besarnya sangat tergantung pada tingkat fluktuasi nilai mata uang yang diperlukan 3.
Kontrak futures kontrak futures adalah suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak
(pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset atau komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang berbeda satu dengan lainnya, ada yang sangat dekat, sedang ataupun jauh. Kedua belah pihak dalam kontrak futures dapat menunggu pelaksanaan kontrak futures sampai dengan settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi posisi) sebelum settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan pada kontrak futures yang identik. Dalam arti, pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja membatalkan kontrak dan melarikan diri dari kewajibannya. Oleh karena itu, untuk membatalkan kontraknya, mereka harus mengambil posisi berlawanan, jika ingin melikuidasi posisi maka pembeli futures akan menjual kontrak futures yang identik, dan penjual futures akan membeli kontrak futures yang identik pula. Kontrak futures yang identik adalah kontrak futures yang mempunyai underlying dan settlement date yang samutures Contract.
6
4.
SWAP Contract adalah sebuah kontrak transaksi finansial di mana dua pihak setuju untuk bertukar arus kas secara periodik dalam periode tertentu sesuai aturan yang disepakati bersama. Tiga jenis SWAP yang populer adalah sebagai berikut ini. a.
Currency SWAP Dalam currency SWAP, masing-masing pihak membayar dalam suku bunga tetap namun dengan mata uang berbeda. Currency SWAP mewajibkan pihak-pihak yang bertransaksi untuk saling membayar pokok dalam mata uang yang berbeda pada awal transaksi dan mengembalikannya pada akhir transaksi. Currency SWAP biasanya digunakan untuk mengurangi risiko dalam fluktuasi mata uang.
b.
Interest Rate SWAP Dalam interest rate SWAP, kedua belah pihak setuju saling membayar bunga berdasarkan jumlah pokok tertentu. Biasanya satu pihak membayar bunga secara fixed rate sedangkan pihak lain membayar bunga secara floating rate. Interest rate swap dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian antara bunga yang dibayar dengan bunga yang diterima, sehingga masing-masing pihak menerima bunga mengambang dan membayar bunga mengambang juga, atau menerima bunga tetap dan membayar bunga tetap juga. Dalam interest rate swap, dua pihak dapat saling menyelamatkan dari risiko kerugian karena kenaikan bunga mengambang atau bunga tetap
c.
Currency Coupon SWAP Currency coupon SWAP mirip dengan currency SWAP, namun pihak yang satu membayar dalam mata uang tertentu dengan suku bunga tetap, sementara pihak yang lain membayar dalam mata uang lain dengan suku bunga mengambang.
5.
Option menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging. Adalah suatu kontrak derivatif dengan disertai pilihan (hak) untuk menjual atau membeli sesuatu sesuai dengan yang tertera di kontrak tersebut. Banyak dari opsi yang diperdagangkan di bursa opsi, tetapi sering kali opsi hanya berupa kesepakatan pribadi antara perusahaan dan bank . Opsi dikatakan sebagai efek derivatif yang berarti hanya 7
akan mempunyai nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan setiap jenis opsi mempunyai masa hidup pasar tertentu, sehingga kalau masa hidup pasarnya sudah habis, maka efek derivatif tersebut sudah tidak ada nilainya. Yang dimaksud dengan aset financial di sini adalah seperti saham biasa, obligasi, dan obligasi konversi. Opsi tersebut berisi dua jenis yaitu: 1. Opsi Jual (Put Option) adalah suatu instrumen negosiasi yang memungkinkan pemiliknya untuk menjual suatu efek tertentu pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. 2. Opsi beli (Call Option) adalah suatu instrumen negosiasi yang memungkinkan pemiliknya untuk membeli suatu efek tertentu pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2.5 Keuntungan melakukan Hedging Hedging memberikan beberapa keuntungan ekonomis baik untuk pihak produsen, pabrikan, prosessor, eksportir, maupun konsumen (BAPPEBTI, 1997) sebagai berikut: 1.
Hedging merupakan sarana untuk mengurangi atau meminimalkan risiko harga apabila terjadi perubahan harga yang tidak sesuai dengan yang diperkirakan, disebut “risk insrance”.
2.
Bagi produsen atau pemilik komoditi, hedging merupakan alat marketing (a marketing tool). Dengan melakukan hedging, para petani dapat menentukan harga penjualan produknya, sebelum, selama, dan sesudah panen melalui pasar berjangka. Mereka dapat menentukan suatu jumlah penerimaan yang akan diperoleh dikemudian hari dengan menyimpan produk tersebut untuk dijual kemudian.
3.
Bagi pengolah komoditi seperti prosseco atau miller, hedging tersebut merupakan suatu alat pembelian (a purchasing tools). Melalui pasar berjangka mereka menentukan harga pembelian bahan baku yang akan diolah dikemudian hari, sehingga dapat menetapkan biaya produksi dan akhirnya dapat dengan pasti menetapkan harga jualnya untuk masa yang akan dating.
4.
Dengan adanya hedging pihak kreditor (bank) lebih berani memberikan kredit kepada produsen atau pemilik komoditi yang telah menghedge komoditinya. Karena dengan melakukan tindakan tersebut, pemilik komoditi telah memperkecil risiko fluktuasi harga 8
dari komoditi yang akan
dihasilkan atau bahan yang dibeli, sehingga profit yang
ditargetkan lebih pasti dan hal ini merupakan jaminan bank bahwa uang yang diberikan dapat kembali dan bunganya dapat dibayar. Biasanya bank hanya menyediakan 50 persen dari modal kerja bagi produk atau persediaan yang tidak dihedge, sedangkan bagi yang melakukan hedging mendapat kredit 90 persen dari modal kerja. 5.
Melalui hedging, konsumen akhir akan dibebankan harga jual yang lebih rendah dan stabil hal ini dikarenakan baik produsen maupun processeor mampu memperkecil biaya akibat fluktuasi harga yang merugikan, serta adanya kesempatan untuk memperbesar operting capital.
2.6 Kerugian Melakukan Hedging Selain keuntungan yang diperoleh, hedging juga mempunyai beberapa kerugian yang harus dihadapi hedger yaitu: 1. Risiko basis Perkembangan harga di pasar fisik kadang-kadang tidak berkorelasi secara wajar (tidak searah) dengan pasar berjangka, sehingga risiko yang ada tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya. 2. Biaya Dengan melakukan hedging terdapat beban biaya bagi hedger, antara lain, biaya angkut, biaya bunga bank, biaya gedgung, biaya asuransi, pembayaran margin dan biaya transaksi. Oleh karena itu, hedger harus mempertibangkan biaya-biaya tersebut sebelum melakukan hedging. 3. Ketidaksesuaian (incompatible) antara kondisi fisik dan futures Hal ini terjadi mengingat mutu dan jumlah produk yang dihedge tidak selalu sama dengan mutu dan jumlah standar kontrak yang diperdagangkan. Oleh karena itu hedger dituntut agar mampu menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara melakukan hedging yang sesuai dengan volume produksinya.
9
KESIMPULAN Dari paper yang telah kami buat ini, dapat diambil kesimpulan bahwa sangat penting artinya bagi perusahaan termasuk di sektor publik untuk menerapkan strategi lindung nilai (hedging ) untuk menghindari risiko kerugian akibat fluktuasi valuta asing. Dengan melakukan lindung nilai, risiko tersebut dapat dialihkan (transfer of risk) kepada investor yang mengharapkan keuntungan dari perubahan harga di bursa berjangka. Hedging sangat bermanfaat bagi perusahaan atau negara yang memiliki usaha dan sering bertransaksi yang berkaitan dengan suku bunga atau nilai tukar. Hedging juga dapat mengurangi kemungkinan bangkrut, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kredit dari kreditor dengan lebih mudah, menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemasok, dan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah karena risiko yang dirasakan oleh pemberi pinjaman lebih rendah. Ada beberapa konsep dan teknik hedging yaitu teknik hedging jangka pendek dan teknik hedging jangka panjang. Hedging sangat bermanffat sebagai salah satu cara mitigasi risiko bagi perusahaan dalam perekonomian yang semakin fluktuatif ini. Transaksi Lindung nilai (hedging) merupakan salah satu bentuk skema pengelolaan risiko harga melalui instrument pasar (derivatives contract). Bersama dengan forward contract, future market, option dan swap, hedging di Indonesia digolongkan ke dalam skema Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK)Di Indonesia
10