9. Surveilans In.ppt

  • Uploaded by: eka padma
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 9. Surveilans In.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,376
  • Pages: 33
SURVEILANS INFEKSI NOSOKOMIAL

PENGERTIAN IN = Hospital Acquired Infection (HAI ) Didapat di rumah sakit /tempat rawat



  

Pada waktu masuk RS tidak ada gejala atau tidak dalam masa inkubasi Terjadi 3 kali 24 jam Lokasi Infeksi sama , penyebab berbeda Penyebab sama, lokasi berbeda

ANGKA KEJADIAN •Merup

masalah global •Min 9% dari 1,4 jt pasien rawat inap di seluruh RS di dunia •Di Indonesia 9,8%  penelitian th 2004 di 11 RS  pasien rawat inap mendapat infeksi baru stlh dirawat •Lebih banyak di RS Pendidikan, terutama ICU  kondisi dengan penyakit berat dan parah  tindakan invasif di ICU sering dilakukan prosedur-prosedur yang sifatnya life-saving  prosedur-prosedur yang seharusnya dilakukan asepsis terpaksa diabaikan

PENYEBAB Agent penyebab: bakteri, virus, jamur parasit Penyebab utama adalah bakteri dan virus. Bakteri kokus gram positif dan gram negatif merupakan 1/3 – 2/3 penyebab

Sumber penyebab: (1). Infeksi silang (cross infection)  didapat dari orang atau penderita lain di RS secara langsung atau tidak langsung. (2). Infeksi sendiri (self infection atau auto infection)  oleh kuman dari penderita itu sendiri yg berpindah tempat dari satu jaringan ke jaringan lain.

(3). Infeksi lingkungan (environmental infection)

 oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak bernyawa yang berada di lingkungan RS, misalnya pemasangan infus, kateter, lingkungan yang lembab dan lain-lain.

Semua organ dapat mengalami IN. Klasifikasi: (1). Infeksi saluran kemih  terdiri dr bakteria asimtomatik, infeksi saluran perkemihan simtomatik dll (2). Infeksi luka operasi (3). Pneumonia (4). Bakteriemia primer (5). Infeksi tulang dan sendi  terdiri dr osteomielitis, infeksi ruang sendi dan tendon (6). Infeksi sistem saraf pusat  yaitu infeksi yg terjadi pd otak, adanya abses otak, infeksi selaput dura, ensefalitis, meningitis, ventrikulitis, dan abses spinal tanpa meningitis (7). Infeksi sistem kardiovaskuler  terdiri dr miokarditis, perikarditis, endokarditis, mediastinitis, infeksi arteri atau vena termasuk flebitis

(8). Infeksi pada mata, telinga, hidung, tenggorokan dan mulut  infeksi mata&kunjutiva, infeksi telinga, mastoid&sinus, infeksi sal nafas atas, faring&laring, infeksi pd mulut (9). Infeksi sistem saluran pencernaan  gastroenteritis, infeksi sal pencernaan non spesifik, infeksi intrabdomen non spesifik dan hepatitis (10).Infeksi saluran pernafasan bawah  selain pneumonia, bronkhitis, trakheitis & infeksi sal nafas bawah lainnya

(11).Infeksi saluran reproduksi  endrometritis, infeksi episiotomi, infeksi vagina, infeksi sal reproduksi pria & wanita lainnya (12).Infeksi kulit dan jaringan lunak  abses payudara, ulkus dekubitus dan omfalitis (13). Infeksi sistemik

FAKTOR RISIKO MENURUT JENIS IN Jenis IN (Prop.)

Faktor Risiko

ISK (42%)

* Kateter Menetap

ILO (24%)

* Lama rawat pra operasi * Pencukuran * Tkt kontaminasi luka * Benda Asing

Pnemoni (10%)

* Ventilasi mekanik * Operasi Torako Abdomen * Tube Nasogastrik

Bakteriemia (3%) * Kanula Intravaskuler * Lama kanulasi Lain-lain (19%)

Pengertian Surveilans IN

Pengamatan terus menerus, aktif & sistematis terhadap kejadian dan penyebaran infeksi nosokomial pada suatu populasi serta peristiwa yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial

• Surveilans IN pada umumnya tdk jauh berbeda dgn surveilans di masyarakat umum • Di RS indikator deteksi INOS dituntut lebih sensitif yakni mampu mengenali penambahan jumlah segelintir kasus penyakit infeksi

KEGUNAAN SURVEILANS IN 

Menurunkan risiko infeksi nosokomial.



Memperoleh data dasar IN di suatu RS.



Sebagai sistem kewaspadaan dini 



Memenuhi standar mutu ASKEP & YANMED 

(KLB)

identifikasi malpraktek 

Menilai keberhasilan Program



Meyakinkan klinisi tentang adanya masalah IN



Memenuhi standar pelayanan RS  salah satu tolok ukur akreditasi

Menurunkan risiko IN di RS • Paling penting --- karena turunkan morbiditas, mortalitas, cost • Utk mencapai ini, harus jelas tujuan surveilens: Outcome vs Process – Outcome: lgs pada risiko & rate infeksi, cost – Process: monitoring alat, lingkungan, edukasi. Harus diikuti oleh Outcome Objective yang jelas.

Sebagai sistem kewaspadaan dini • Merupakan kegunaan dasar dari surveilens • 90-95% dari IN adalah endemis • Bila ada deviasi dari rate endemis kemungkinan KLB • Kegiatan surveilens diharapkan dapat merencanakan strategi pencegahan IN

Identifikasi Malpraktek • Pada awalnya ada kekhawatiran bahwa dengan adanya record akan melemahkan posisi RS bila ada IN • Sekarang: adanya surveilens sebagai bagian dari Infection Control dianggap sebagai usaha utk mendeteksi ada/tidaknya masalah

Meyakinkan klinisi ttg adanya masalah IN • Sangat sulit meyakinkan personel RS utk mengadopsi praktek pencegahan infeksi • Adanya data dari RS dimana staf bekerja akan lebih memudahkan mereka yakin utk mengadopsi praktek pencegahan infeksi yang direkomendasikan

METODA SURVEILANS •surveilans seluruh RS (hospital-wide)  dapat memberikan gambaran lengkap mengenai tingkat kejadian dan pola IN  kurang efektif, karena tidak mampu menunjukkan langkah yang relevan dalam mengendalikan risiko IN. •surveilans berdasarkan sasaran tertentu (berdasarkan unit/SMF, tempat tertentu atau bergantian/rotasi) lebih menunjukkan mutu pelayanan medik, asuhan keperawatan, pelayanan penunjang dan lain-lain

KEGIATAN SURVEILANS Pengumpulan Data Pengolahan Penyajian Analisis Interpretasi data  informasi epidemiologi Umpan balik/Penyebaran informasi & rekomendasi tindak lanjut 

LANGKAH SURVEILANS Rencana Pengumpulan Data

Pengumpulan data 1

Identifikasi masalah IN

Pembuatan laporan, rekomendasi tindak lanjut & diseminasi informasi 4

Pengolahan & penyajian data 2

Analisis & Inter pertasi data 3

Tindakan Pencegahan & Penanggulanga n

IMN.1

PENENTUAN MASALAH IN Laporan personil RS



Pengalaman rumah sakit lain



Tinjauan literatur



Kajian/pengumpulan data dasar



RENCANA PENGUMPULAN DATA 

Menentukan Jenis Surveilans



Waktu, Tenaga, Visi dan Misi RS



Mentukan definisi populasi pasien



Populasi pasien ditentukan: -Jenis pelayanan (Bedah, Dalam dll)

-Risiko spesifik ( operasi bersih) 

Menetapkan definisi IN



Menetapkan data spesifik



Kapan data dikumpulkan



Siapa pengumpul data



Format pengumpulan Data

RP (1)

FORMAT PENGUMPULAN DATA Rutin : Memuat data minimal yang dibutuhkan, bentuk formulir memuat semua data yang dibutuhkan dan mudah diisi KLB : Memuat data tambahan yang dibutuhkan untuk investigasi KLB yakni

 Sumber penularan  Cara penularan Aspek lain yg perlu untuk penanggulangan

PENGUMPULAN DATA •Data kematian dan kesakitan yang berhubungan IN. perlu ditetapkan definisi operasional persepsi yang sama. •Dilengkapi dengan data yang memberikan informasi tentang orang (karakteristik penderita), tempat (ruang, unit, bangsal dan lain-lain) dan waktu kejadian. •Diperlukan sistem pencatatan yang sederhana, mudah pengisiannya dan lengkap  bila sistem yang ada belum memadai perlu menyusun formulir sesuai tujuan dari sistem surveilans yang telah disepakati.

MASALAH /KENDALA PENGUMPULAN DATA 

Status pasien tidak lengkap (dokter /perawat)



Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan



Pemakaian anti biotika kurang

rasional

PENGOLAHAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI •Data

terkumpul dikompilasi  secara berkala dianalisis. •Analisis: tabulasi silang kejadian IN dengan variabelvariabel orang, tempat dan waktu •Dpt dg. bantuan statistik deskriptif  mean, modus, median, nilai maksimum-minimum dan standar deviasi. •Bila kejadian IN cukup banyak  penentuan faktor risiko dg menerapkan rancangan kasus-kontrol. •Data yang telah dianalisis  bentuk tabel, grafik, kmd diinterpretasikan. •Interpretasi data yang penting  menetapkan apakah IN yang diamati masalah?

UKURAN IN Bukan angka absolut. UKuran yang sering digunakan  Insidens Risk (IR): frekuensi Kasus baru pd populasi & pd waktu tertentu  Prevalens Risk (PR):frekuensi kasus baru & lama pd populasi &kurun waktu tertentu  Attack Risk: sama dengan insidens rate tetapi digunakan pada KLB dgn (%)

 Mortality rate:frekuensi kematian pada suatu populasi dan kurun waktu tertentu.  CFR (case fatality rate) Besarnya kematian dari total kasus (%)

 -Rumah Sakit - Bulan

“XX “

- Ruang

Desember 1999

: Bedah

- Jumlah Pasien Keluar : 200 orang

Ruang Perawatan

Jumlah IN Lidi

Absolut

ILO

//// //// //// /

16

ISK

//// ///

8

///

3

Pnemoni Bakteriemia Flebitis

0 ////

5

Lain-lain

0

Total

32

PENYAJIAN DATA Tujuan informasi yg berguna bagi strategi pengendalian IN - Menunjukkan pola & kecenderungan IN - Memudahkan analisis dan interpertasi data .

Sarana : Soft ware computer Manual bila tidak ada komputer

PENYAJIAN DATA Penyajian perlu memenuhi kriteria: -Jelas gambarkan apa yg disajikan kapan, dimana -Sederhana , tidak rumit -Menjelaskan diri sendiri (self explanatory)

Contoh : -Tabel

-Diagram Balok ( batang) -Diagram Kue (Pie) -Grafik garis

Diagram 2 Proporsi IN menurut Jenis Di Rumah Sakit “XX” Bulan Juni s.d . Desember 1999

Pnemoni 10%

Flebitis 20%

ILO 40%

ISK 30%

Pemakaian Antibiotika Menurut Klasifikasi Operasi Di RS “XX” Desember 1999 100

80

60

Total Kasus

Kasus Dg. Antibio tika

40

20

0 Be rsi h

B.Kontaminas i

Infeks i

PENYEBARAN INFORMASI & SARAN TINDAK LANJUT Hasil dari analisis dan interpretasi data • digunakan oleh unit pelayanannya sendiri atau tim pengendalian infeksi nosokomial (Dalin), • perlu disebarluaskan kepada: 1. pimpinan sebagai laporan dan untuk menentukan menentukan tindakan, 2. unit pelaksana (dibawahnya) sebagai umpan balik dan 3. unit lain yang berkaitan.

Related Documents

9. Surveilans In.ppt
November 2019 16
Pedoman Surveilans
June 2020 24
Ppt Surveilans 2019.pptx
April 2020 18
Laporan Surveilans 11.docx
December 2019 30

More Documents from "untung yuliantoro"