9. Bab I.docx

  • Uploaded by: Asti Widyastuti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 9. Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 594
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Moluskum kontagiosum merupakan salah satu penyakit kulit jinak yang disebabkan oleh virus poks dari genus Molluscipoxvirus (Djuanda dkk., 2010: 114; Adityaputri dkk., 2013: 486). Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat prevalensi infeksi moluskum kontagiosum mengalami peningkatan 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir. Hal yang sama terjadi di Indonesia tahun 2008-2012 khususnya di Manado, didapatkan hasil bahwa moluskum kontagiosum menempati urutan pertama penyakit infeksi kulit karena virus, yaitu terdapat 52,59% anak menderita penyakit ini dengan kelompok usia terbanyak yaitu dari usia 5-14 tahun (Piggott dkk., 2012: 2417; Tanamal dkk., 2015). Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, orang dewasa dengan kehidupan seksual yang sangat aktif, serta orang yang mengalami gangguan imunitas. Penularan dapat terjadi melalui kontak secara langsung pada kulit yang memiliki lesi aktif atau autoinokulasi dan koebnerisasi serta penularan secara tidak langsung. Penularan secara tidak langsung contohnya seperti: penggunaan handuk bersama, penggunaan benda-benda disekitar kolam renang dan bak mandi, serta melalui kontak seksual (pada orang dewasa). Penularan juga dapat terjadi pada olahragawan yang mengharuskan kontak jarak dekat (contoh: gulat). Selain itu, kemungkinan penularan secara vertikal

1

2

dari ibu ke bayi selama masa persalinan juga dapat terjadi (Piggott dkk., 2012: 2418; Nugroho, 2011: 166). Moluskum kontagiosum ditandai dengan papula miliar berbentuk kubah dan pada bagian sentral terdapat lekukan (delle) atau umbilikasi, di mana bila papul tersebut ditekan atau dipijat akan tampak keluar masa yang berwarna putih seperti nasi dan disekitarnya kadang terdapat eritema. Lesi terdapat pada wajah, lengan, punggung, pantat dan jarang dijumpai di telapak tangan, telapak kaki, atau membran mukosa (Piggott dkk., 2012: 2418; Adityaputri dkk., 2013: 488). Prognosis dari penyakit moluskum kontagiosum ini adalah baik dan dapat sembuh secara spontan. Sehingga jika terjadi pada anak-anak dan dewasa yang imunokompeten umumnya tidak mendapat pengobatan. Namun, jika terjadi pada individu yang immunocompromised pengobatan sangat diperlukan. Obat-obat yang dapat digunakan adalah cantharidin, krim imiquimod, dan simetidin. Selain itu juga dapat dilakukan cryotherapy atau bedah beku, kuretase untuk mengeluarkan masanya (Piggott dkk., 2012: 2419). Moluskum kontagiosum merupakan salah satu mata kuliah dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dengan tingkat kemampuan 4A. Tingkat kemampuan 4 artinya seorang lulusan dokter mampu untuk mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas. Atas dasar itu, maka penulis ingin mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang moluskum kontagiosum (SKDI, 2012).

3

1.2. Rumusan Masalah 1.

Apakah definisi penyakit moluskum kontagiosum?

2.

Bagaimanakah epidemiologi penyakit moluskum kontagiosum?

3.

Apakah etiologi dan patogenesis penyakit moluskum kontagiosum?

4.

Bagaimanakah cara mendiagnosis penyakit moluskum kontagiosum?

5.

Apakah diagnosis banding penyakit moluskum kontagiosum?

6.

Bagaimanakah terapi yang diberikan pada penderita moluskum kontagiosum?

7.

Apakah komplikasi penyakit moluskum kontagiosum?

8.

Bagaimanakah cara merehabilitasi penderita penyakit moluskum kontagiosum?

9.

Bagaimanakah prognosis penyakit moluskum kontagiosum?

10. Bagaimanakah

cara

mengedukasi

penderita

penyakit

moluskum

kontagiosum?

1.3. Tujuan Penulisan 1.

Untuk mengetahui definisi penyakit moluskum kontagiosum.

2.

Untuk mengetahui epidemiologi penyakit moluskum kontagiosum.

3.

Untuk mengetahui etiologi dan patogenesis penyakit moluskum kontagiosum.

4.

Untuk mengetahui cara mendiagnosis penyakit moluskum kontagiosum.

5.

Untuk mengetahui diagnosis banding penyakit moluskum kontagiosum.

6.

Untuk menentukan terapi yang diberikan kepada penderita moluskum kontagiosum.

4

7.

Untuk mengetahui komplikasi penyakit moluskum kontagiosum.

8.

Untuk mengetahui cara merehabilitasi penderita penyakit moluskum kontagiosum.

9.

Untuk mengetahui prognosis penyakit moluskum kontagiosum.

10. Untuk menentukan cara mengedukasi penderita dan keluarga agar terhindar dari penyakit moluskum kontagiosum.

1.4. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan ke dalam keadaan klinis. 2. Bagi Institusi Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa selama proses pendidikan dan sebagai informasi tambahan kepustakaan bagi Fakultas Kedokteran UNCEN. 3. Bagi Pembaca Dapat memberi informasi tentang penyakit kulit dan kelamin khususnya moluskum kontagiosum.

Related Documents

Bab 9
May 2020 39
Bab 9
November 2019 57
Bab 9
December 2019 29
Bab 9
July 2020 22
Bab 9
May 2020 30
Bab 9
May 2020 24

More Documents from ""

9. Bab I.docx
May 2020 17
Brosur Dm Fix.docx
June 2020 7
Draft Skripsi 1-3 Up.docx
August 2019 31
Document.docx
June 2020 22