8.2.2.7 Sk Peresepan Narkotika Psikotropika.docx

  • Uploaded by: Siti Qomariah Nurdin
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 8.2.2.7 Sk Peresepan Narkotika Psikotropika.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 659
  • Pages: 4
PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS RAWAT INAP PAYAHE Jalan Raya Payahe, Kecamatan Oba Nomor Telepon 085236174640 Email : [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP PAYAHE NOMOR TENTANG PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP PAYAHE, Menimbang

:

a. bahwa Narkotika/Psikotropika merupakan obat yang harus mendapat pengawasan yang ketat dimulai dari pemesanan sampai pendistribusian karena efek terapi dan efek samping yang ditimbulkannya; b. bahwa penyalahgunaan Narkotika/Psikotropika dapat merugikan kehidupan manusia yang berakibat mengancam ketahanan bangsa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (2), Pasal 19 ayat (1,5), Pasal 25 ayat (1), Pasal 26 ayat (3), Pasal 38 ayat (2). Pasal 48 ayat (1), Pasal 45 ayat (8) dan Pasal 43 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi maka perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe tentang Peresepan Psikotropika dan Narkotika; d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, maka perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Payahe;

Mengingat

: 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Narkotika; 3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 5. Peraturan Pemerintah Kefarmasian

Nomor 51 Tahun

2009 Tentang Pekerjaan

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30 tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas 7. Peraturan Menteri Kesehatan

RI Nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat MEMUTUSKAN : Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP PAYAHE TENTANG PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KESATU

:

Ketetapan mengenai Peresepan Psikotropika dan Narkotika sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama tertuang dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan perbaikan dan perubahan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Payahe Pada tanggal,

2018

KEPALA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP PAYAHE,

RAHMAN SANGADJI

LAMPIRAN KEPUTUSAN TENTANG PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

I. PENGERTIAN 1. Peresepan

Psikotropika dan Narkotika adalah Pemberian obat Psikotropika dan

Narkotika berdasarkan resep dokter 2. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Narkotika/Psikotropika adalah Proses Pengendalian dan Pengawasan yang dimulai dari Pemesanan sampai dengan Penggunaan 3. Narkotika : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan I sampai III 4. Psikotropika : adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis,bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. II. PROSEDUR 1. Petugas menerima resep yang ditulis oleh dokter yang mengandung obat narkotika/psikotropika. 2. Petugas memeriksa keaslian resep. 3. Petugas memeriksa kelengkapan resep dan penulis resep yang ditandai dengan adanya tanda tangan dari dokter penulis resep. 4. Petugas memeriksa kelengkapan resep terkait dosis dan aturan pakai 5. Petugas mengidentifikasi pasien penerima resep Narkotika/Psikotropika 6. Petugas mengambil obat narkotik/psikotropik di lemari khusus dengan jumlah sesuai dengan resep. 7. Petugas mencatat jumlah narkotika/psikotropika pada kartu stok sesuai jumlah yang tertera dalam resep 8. Petugas memberi etiket berisi nama, resep, nomor resep dan aturan pakai 9. Petugas melakukan pengecekan kembali resep dan obat yang akan diserahkan 10. Petugas menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi yang jelas, melakukan verifikasi dan menanyakan alamat lengkapnya. 11. Petugas mencatat data pasien pada buku harian narkotika/psikotropika

12. Petugas melakukan pengecekan secara rutin setiap hari terhadap jumlah obat Narkotika/Psikotropika dan mencocokkan dengan jumah pada kartu stok (stok opname setiap hari) 13. Petugas memastikan lemari khusus Narkotika/Psikotropika dalam keadaan terkunci dan menyimpan kunci tersebut setiap hari saat selesai jam dinas 14. Petugas melakukan rekapan pemakaian obat narkotika/psikotropika selama satu bulan 15. Petugas

membuat

laporan

pemakaian

obat narkotika/psikotropika dan

menyampaikan ke Dinas Kesehatan Kota dan Instalasi Farmasi Kota Tidore setiap awal bulan

Related Documents


More Documents from ""