8. Bab Ii Ketut. Siap Print.docx

  • Uploaded by: Aulia Feri Iskandar Putri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 8. Bab Ii Ketut. Siap Print.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,177
  • Pages: 71
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

TINJAUAN LOKASI 2.1.1

Kabupaten Merauke Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten yang berada pada wilayah Provinsi Papua dimana secara geografis terletak antara 137º – 141º Bujur Timur dan 5º – 9º Lintang Selatan. Dengan luas mencapai hingga 46.791,63 km2 atau 14,67 persen dari keseluruhan wilayah

Provinsi

Papua menjadikan Kabupaten

Merauke sebagai kabupaten terluas tidak hanya di Provinsi Papua namun juga di antara kabupaten lainnya di Indonesia. Secara administrative Kabupaten Merauke memiliki 20 distrik, dimana Distrik Waan merupakan distrik yang terluas yaitu mencapai 5.416,84 km2 sedangkan Distrik Semangga adalah distrik yang terkecil dengan luas hanya mencapai 326,95 km2 atau hanya 0,70 persen dari total luas wilayah Kabupaten Merauke. Sementara luas perairan di Kabupaten Merauke mencapai 5.089,71 km2. Kabupaten Merauke dibatasi oleh daratan dan lautan. Secara geografis, Kabupaten Merauke di sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel, sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Laut Arafuru. Jika ditinjau

8

menurut kelas ketinggiannya, Kabupaten Merauke merupakan wilayah dataran rendah yang memiliki kelas ketinggian antara 0-60 mdpl. (BPS Kabupaten Merauke, 2017).

Gambar 1. Peta administrasi Kabupaten Merauke Sumber : Dinas Cipta Karya, Pemukiman dan Tata Ruang, 2012 (diolah kembali 2018)

Tabel 1. Luas wilayah menurut Distrik di Kabupaten Merauke, 2016 No

Distrik

Luas Wilayah

Luas Perairan

1 2 3

Kimaam Tabonji Waan

4.630,30 2.868,06 5.416,84

769,88 666,99 1.383,74

4

Ilwayab

1.999,08

501,75

5

Okaba

1.560,50

376,45

6

Tubang

2.781,18

286,22

7

Ngguti

3.554,62

-

8

Kaptel

2.384,05

-

9

Kurik

977,05

-

10

Animha

1.465,60

-

11

Malind

490,60

306,20

12

Merauke

1.445,63

188,93

13

Naukenjerai

905,86

517,48

14

Semangga

326,95

92,07

15

Tanah Miring

1.516,67

-

9

16

Jagebob

1.364,96

-

17

Sota

2.843,21

-

18

Muting

3.501,67

-

19

Elikobel

1.666,23

-

20

Ulilin

5.092,57

-

46.791,63

5.089,71

Jumlah

Sumber : Merauke Dalam Angka, 2017

2.1.2 Distrik Merauke Distrik Merauke termasuk wilayah geografis Kabupaten Merauke yang merupakan wilayah bagian selatan dari Provinsi Papua. Distrik Merauke merupakan ibukota Kabupaten Merauke. Distrik Merauke terletak antara 140060’–140080’ Bujur Timur dan 7070’–8040’ Lintang Selatan. Distrik Merauke memiliki luas 640,91 km2 atau 3 persen dari luas wilayah Kabupaten Merauke. Distrik Merauke memiliki 8 kelurahan dan 2 kampung. Kampung Wasur merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 369,12 km2 atau 57,59 persen, sedangkan Kelurahan Bambu Pemali merupakan wilayah terkecil yang hanya mencapai 1,42 km2 atau 0,22 persen dari luas wilayah Distrik Merauke. Distrik Merauke dibatasi oleh beberapa distrik dan negara tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Distrik Sota, sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea, sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Naukenjerai, dan sebelah barat berbatasan

10

dengan Distrik Semangga. Distrik Merauke merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian 5 sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut. (BPS Kabupaten Merauke, 2017).

Gambar 2. Peta administrasi Distrik Merauke Sumber : google. Com

2.1.3

Marind-Anim Marind-Anim adalah nama salah satu suku bangsa papua yang mendiami dataran luas di Papua bagian Selatan. Suku bangsa Marind-Anim tinggal dalam tiga wilayah yaitu: Merauke, Okaba, dan Muting. Daerah tempat tinggal suku Marind-Anim mulai dari Selat Muli (Selat Marianne) sampai ke daerah perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea, tepatnya pada daerah tepi pantai dan daerah pedalaman sampai ke hulu-hulu sungai seperti pada sungai Bian, Bukala, Kumbe, Maro. Menurut cerita, suku bangsa MarindAnim berasal dari dalam tanah dan dalam air, yang berwujud ikanikan dan katak-katak. Kemudian binatang-binatang ini inilah yang berubah menjadi manusia yang tersebar ke berbagai daerah.

11

Dalam hal ini, suku Marind-Anim yang ada di merauke terbagi dalam 4 kelompok, diantaranya: a.

Marind Duh Marind duh merupakan orang-orang Marind-Anim yang tinggal di daerah pesisiran atau sekitar pantai.

b.

Marind Dek Marind dek merupakan masyarakat Marind-Anim yang tinggal di daerah pedalaman (hutan) serta tinggal di area taman nasional.

c.

Marind Bob Marind bob merupakan masyarakat Marind-Anim yang dinggal di daerah pinggiran sungai.

d.

Marind Kima-kima Marind kima-kima merupakan masyarakat Marind-Anim yang tinggal di kawasan pulau-pulau.

2.1.4 Kebudayaan Marind-Anim Melihat dari segi kebudayaan masyarakat Marind-Anim yang cukup beragam, yang meliputi : ukiran, ornamen, warna, kesenian, struktur kontruksi bangunan, bahan bangunan, dan lainlain. Dalam hal ini, kebudayaan Marind-Anim hampir sama dengan kebudayaan masyarakat asli Papua Lainnya, seperti Asmat. Oleh karena itu, peneliti akan mengemukan beberapa kebudayaan masyarakat Marind-Anim yang ada di Merauke, diantaranya:

12

a.

Ukiran Melihat dari segi ukiran, masyarakat Marind-Anim dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya:

Gambar 3. Tifa dengan jenis ukiran taring babi Sumber : google. Com

b.

Warna Dari segi warna, masyarakat Marind-Anim mempunyai 4 warna khas, diantaranya:

Merah

Hitam

Kuning

Putih

2.1.5 Kesenian Dari segi kesenian, masyarakat Marind-Anim mempunyai beberapa kesenian yang disesuaikan dengan jenis keseniannya, diantaranya: a.

Seni tari, yaitu meliputi gatsin dan yosin.

b.

Lagu daerah, yaitu yalut. Dimana lagu ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat, dan alam.

13

c.

Alat kesenian, sama halnya dengan masyarakat papua lainnya masyarakat Marind-Anim pun mempunyai alat kesenian tifa.

2.2

DEFINISI JUDUL Berdasarkan judul yaitu Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke, maka dapat diuraikan definisi judul yaitu : 1.

Pasar Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain : a.

Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

b.

Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya.

2.

Seni (Aristoteles) Seni

adalah

bentuk

yang

pengungkapannya

dan

penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam. 3.

Kerajinan Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai”( http://id.wikipedia.org).

14

4.

Arsitektur Organik Arsitektur organik adalah suatu filosofi arsitektur yang mempromosikan harmoni antara tempat tinggal manusia dan dunia alam. Ini dicapai melalui pendekatan desain yang bertujuan simpatik dan terintegrasi dengan baik dengan sebuah situs, sehingga bangunan, perabotan, dan lingkungan menjadi bagian yang terpadu dan komposisi saling terkait. (https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_organik) Berdasarkan pengertian-pengertian di atas,maka Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke (Pendekatan Arsitektur Organik) dapat didefinisikan sebagai : Sebuah tempat berjual beli, barang yang di jual berupa barangbarang hasil kerajinan tangan dan tempat tersebut juga menjadi tempat pertunjukan-pertunjukan kesenian yang ada di Kabupaten Merauke. Dengan perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan desain yang aman dan nyaman bagi pengunjung.

2.3

TINJAUAN UMUM PASAR 2.3.1

Sejarah Pasar Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar diawali pada zaman pra sejarah, di mana di dalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistem barter. yaitu suatu sistem yang diterapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang

15

satu dengan barang yang lainnya dan akhirnya sistem barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran barang tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin

memudahkan

memindahkan

barang-barang sehingga

terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari lingkungan kediaman mereka. Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Setelah manusia mengenal mata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan jual beli. Dengan meningkatnya perkembangan penduduk kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat yang lebih permanen untuk berdagang. 2.3.2 Pengertian Pasar Dalam pengertian sempit, pasar dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli yang saling melakukan transaksi jual beli. Di dalam pasar lah kegiatan transaksi tawar menawar maupun jual beli terjadi. Kotler dkk (1999) mendefinisikan pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah produk atau jasa. Ukuran dari pasar sendiri tergantung pada jumlah orang yang menunjukan

16

kebutuhan, memiliki kemampuan dalam pertukaran. Banyak pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar, dimana penjual mengirimkan produk dan jasa yang mereka produksi dan mengkomunikasikan atau menyampaikannya kepada pasar ; sebagai gantinya, mereka akan menerima uang dan informasi dari pasar. Handri Ma’aruf (2005) kata “pasar” memiliki tiga pengertian,yaitu : a.

Pasar dalam arti “tempat”, yaitu tempat bertemunya para penjual atau produsen dengan pembeli atau konsumen.

b.

Pasar dalam arti “interaksi permintaan dan penawaran” , yaitu pasar sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli.

c.

Pasar dalam arti “sekelompok anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan dan daya beli “ Pengertian ini merujuk pada dua hal, yaitu kebutuhan dan daya beli. Jadi pasar adalah orangorang yang menginginkan sesuatu barang atau jasa dan memiliki kemampuan untuk membeli.

Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain : a.

Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

17

b.

Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya.

Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut “ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”. Dalam arti sempit, pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual beli berbagai macam barang dan jasa untuk keperluan hidup sehari-hari.Dalam pengertian yang lebih luas, pasar adalah proses berlangsungnya transaksi permintaan dan penawaran atas barang dan jasa.Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang atau jasa yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang atau jasa, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. 2.3.3 Pengertian Seni dan kerajinan 1) Kesenian Kesenian merupakan salah satu bagian dari budaya serta sarana yang dapat digunakan sebagai cara untuk menuangkan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Kesenian selain sebagai sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan, juga memiliki fungsi lain. Misalnya, mitos berguna dalam menentukan norma untuk mengatur perilaku yang teratur dan meneruskan adat serta nilai-nilai kebudayaan. Pada umumnya, kesenian dapat berguna

18

untuk mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Berikut pengertian kesenian menurut para ahli : a.

Kottak, seni sebagai hasil ekspresi, kualitas, atau alam keindahan atau segala hal yang dapat melebihi keasliannya dan klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis.

b.

Koentjaraningrat, Kesenian ialah kompleks dari berbagai ideide, norma-norma, gagasan, nilai-nilai, serta peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan tersebut berpola dari manusia itu sendiri dan pada umumnya berwujud berbagai benda-benda hasil ciptaan manusia.

c.

William A. Haviland, Kesenian merupakan keseluruhan sistem yang dapat melibatkan proses penggunaan dari imajinasi manusia secara kreatif pada kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaan tertentu.

d.

J.J Hogman, Kesenian merupakan sesuatu yang memiliki beberapa unsur diantaranya unsur ideas, activities, serta artifacts.

e.

Irving Stone, Kesenian merupakan sebuah kebutuhan pokok. Seperti halnya roti atau mantel hangat yang digunakan pada musim dingin. Mereka mengira bahwa kesenian merupakan barang mewah, pikirannya tidak utuh. Menurut Irving Stone, Roh manusia akan menjadi lapar akan kesenian seperti pada saat perut yang keroncongan minta makan.

19

Berdasarkan penelitian oleh para ahli, seni sudah ada di dunia sejak kurang lebih sekitar 60.000 tahun lalu. Buktinya terdapat pada dinding-dinding gua di negara Prancis bagian Selatan. Yaitu berupa lukisan torehan-torehan pada dinding yang menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan pada zaman manusia purba. Artefak ini mirip lukisan modern yang kaya akan ekspresi. Hal ini dapat di lihat dari kebebasan dalam merubah bentuk. Satu hal lagi yang merupakan perbedaan karya seni manusia purba dengan modern yaitu terletak pada tujuan penciptaan seni tersebut. Manusia purba membentuk karya seni atau penanda kebudayaan yang sangat dipengaruhi kekuatankekuatan yang ada di sekitarnya. Sedangkan karya seni manusia modern membentuk karya seni yang digunakan hanya untuk kepuasan pribadi serta menggambarkan kondisi di lingkungannya. Dengan kata lain, manusia modern merupakan sosok yang mempunyai keinginan untuk menemukan hal-hal baru serta memiliki cakrawala berpikir yang lebih luas dibandingkan dengan manusia purba. 2) Kerajinan Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata ' kerajinan' berasal dari kata 'rajin' yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan. Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini

20

menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu. Nilai - nilai yang dibutuhkan untuk membuat suatu kerajinan adalah memiliki kecakapan, keahlian, penguasaan dalam proses pembuatan produk, dan kreatifitas/imajinasi. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu : a.

Kerajinan bahan alam merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti : serat alam, bambu, rotan.

b.

Kerajinan bahan buatan merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti : plastik, gips, sabun, lilin, dan lainlain. 1) Beda kerajinan dan pabrik : a.

Kerajinan : Dibuat dengan tangan.

b.

Pabrik : Dibuat dengan mesin.

Jenis - jenis produk kerajinan yang berasal dari Indonesia Berikut adalah contoh kerajinan yang dibuat dengan tangan: - Rotan - Batik - Kayu - Logam - Batu

21

- Tanah liat/keramik/gerabah - Tenun serat/tekstil 3) Macam-macam seni dan kerajinan Seni kerajinan terdiri dari beberapa macam dan masingmasing memiliki fungsi berbeda. Seni kerajinan harus tetap dilestarikan dengan karyanya yang penuh nilai seni tinggi maka beberapa orang perlu memahami akan macam-macam seni kerajinan. Berikut adalah macam-macam dari seni kerajinan : a.

Seni kerajinan tangan, merupakan cabang karya seni yang memprioritaskan keterampilan tangan dalam membuat benda. beberapa hal yang berkaitan dengan kerajinan tangan meliputi unsur-unsur bordir, renda, seni lipat, seni dekoratid, dan juga seni yang menekankan ketrampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain bisa dipahami oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian serta keanekaragaman. Hasil karya kerajinan tangan sangatlah banyak dan tidak sedikit para seniman yang berhasil menjadi seniman sukses karena karyanya yang bisa dipasarkan dengan harga mahal.

b.

Seni kerajinan anyam, Kriya anyaman adalah jenis kerajinan yang dikerjakan dengan teknik anyam. Jenis bahan atau media yang dapat dianyam diantaranya adalah bambu, rotan, plastik, kertas, karet, kulit. Kerajinan anyaman ini dikerjakan oleh pengrajin yang sudah terampil dalam menganyam. Hasil

22

kriya/ kerajinan anyaman banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti tampah, nampan, cething/ tempat nasi, tempat buah, vas bunga, dll. salah satu kerajinan khas Papua yang terkenal adalah anyaman berbentuk tas/kantong yang terbuat dari tumbuhan. Bahan yang diambil untuk membuat noken adalah kulit kayu, Biji tumbuhan yang digunakan untuk membuat warna pada serat kayu itu pada saat menganyam noken tersebut selanjutnya dianyam sehingga menjadi tas yang dapat digunakan sebagai tempat barang. c.

Seni kerajinan kayu, Kriya kayu adalah jenis kerajinan yang terbuat dari bahan dasar kayu. Jenis kayu yang sering digunakan untuk kerajinan adalah kayu yang bersifat keras dan tahan lama. Teknik pembuatan kriya kayu dapat dikerjakan dengan teknik pahat atau ukir, teknik cukil, dll. Hasil kriya/ kerajinan kayu antara lain seperti meja dan kursi, almari, dll.

4) Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya belum mempunyai target pemasaran, oleh sebab itu belum ada

23

penggunanya atau konsumennya. Satu-satunya penggunanya mungkin si developer atau desainer itu sendiri. Kualitas belum menjadi perhatian sebab yang penting bentuk dasarnya saja. Harga sebuah prakarya ditentukan sangat subyektif sebab belum tahu potensi pasarnya. Prakarya memiliki pengertian Ketrampilan, hastakarya, kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. bahan yang digunakan tersedia secara umum dipasaran, sehingga kita tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas. Prakarya mempunyai peranan penting dalam pengembangan kreatifitas dan mengembangkan menjadi sebuah inovasi baru. 2.3.4 Jenis Pasar Menurut wujud Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar konkret atau nyatadan pasar tidak konkret (abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini (id.wikipedia.org) a.

Pasar konkret Pasar konkret adalah suatu pasar tempat pembeli dan penjual bertemu secara langsung untuk mengadakan transaksi jual beli barang atau jasa.

b.

Pasar abstrak Dalam pasar abstrak penjual dan pembeli dapat bertemu secara langsung atau tidak langsung, dan barang yang ditawarkannya pun hanya berupa contoh. Transaksi jual beli dapat dilakukan

24

melalui alat komunikasi seperti, telepon, teleks, dan surat. Contoh dari pasar abstrak, di antaranya, pasar (bursa) surat berharga, saham, bursa valuta asing, pasar uang, dan pasar modal. 2.3.5 Jenis Pasar Menurut Cara Transaksinya Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. (id.wikipedia.org) a.

Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung.Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.

Gambar 4. Pasar Tradisional Bumi Serpong Damai(BSD) Tangerang Sumber: http//www.management.com/pasar tradisional

b.

Pasar Modern Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan

25

dengan layanan sendiri.Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Gambar 5. Pasar Modern Sumber: http.wikipedia.org/ wiki/ pasar

2.3.6 Jenis-Jenis Pasar Menurut Keleluasaan Distribusi Menurut keleluasaan distribusinya barang yang dijual di pasar dapat dibedakan menjadi (sumber:id.wikipedia.org) : a.

Pasar Daerah Pasar Daerah adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan.Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.

b.

Pasar Lokal Pasar lokal adalah Pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.

26

c.

Pasar Nasional Pasar nasional adalah Pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan.Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

d.

Pasar Internasional Pasar internasional adalah Pasar yang membeli dan menjual produk

dari

beberapa

negara.Bisa

juga

dikatakan

luas

jangkauannya di seluruh dunia. 2.3.7 Jenis Pasar Menurut Waktunya a.

Pasar Harian Pasar harian adalah tempat pasar di mana merupakan pertemuan antara pembeli serta penjual yang dapat dilakukan setiap harinya. Pasar harian umumnya menjual berbagai jenis barang kebutuhan konsumsi kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan mentah dan kebutuhan produksi.

b.

Pasar Mingguan Pasar mingguan adalah pasar yang dilakukan setiap seminggu sekali, biasanya pasar mingguan terdapat di daerah yang penduduknya masih seperti pedesaan.

c.

Pasar Bulanan Pasar bulanan adalah pasar yang dilakukan sebulan sekali dan terdapat di daerah-daerah tertentu. Biasanya terdapat para

27

pembeli di pasar tersebut yang membeli barang-barang tertentu dan kemudian dijual kembali. Contoh pasar bulanan adalah pasar hewan d.

Pasar Tahunan Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Pasar tahunan pada umumnya bersifat nasional serta dipergunakan untuk promosi terhadap suatu produk baru. Contoh pasar tahunan adalah Pameran Pembanguan, Pekan Raya Jakarta dan lain sebagainya.

e.

Pasar Temporer Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta pasar temporer dapat terjadi secara tidak rutin. Pada umumnya pasar temporer dibuka guna merayakan peristiwa tertentu. Contoh dari pasar temporer adalah Bazar.

2.3.8 Fungsi Pasar Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat penting. Karena pasar memiliki fungsi sebagai berikut: a.

Pembentukan nilai harga Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang dilakukan di pasar.

28

b.

Pendistribusian Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang dengan para konsumen secara langsung. Pendistribusian barang dari produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik.

c.

Promosi Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada konsumen. Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak diundang.

2.4

FASILITAS PADA PASAR Berdasarkan peraturan menteri perdagangan Nomor 48 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan, Fasilitas yang ada pada pasar dibagi menjadi dua yaitu: 2.4.1

Fasilitas utama fasillitas utama yang dimiliki pasar yaitu berupa los, kios, dan selasar/koridor/gang.Setiap kios adalah tempat strategis, sehingga setiap blok hanya terdiri dari 2 (dua) deret yang menjadikan kios memiliki 2 (dua) muka kios paling luar menghadap keluar, sehingga fungsi etalase menjadi maksimal. Koridor utama merupakan akses utama dari luar pasar, lebar ideal

2-3 meter.

Sedangkan koridor penghubung antar kios lebar minimalnya adalah 180 cm.

29

2.4.2 Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang yang dimiliki pasar yaitu kantor pengelola, ruang serbaguna, toilet/WC, tempat ibadah, pos ukur ulang, pos kesehatan, pos keamanan, drainase (ditutup dengan grill),tempat penampungan sampah sementara, gudang tempat penyimpanan stok barang, area bongkar muat, area parkir,area penghijauan, hidran dan atau alat pemadan kebakaran, instalasi air bersih dan

jaringan listrik, instalasi pengolahan air limbah,

telekomunikasi, sistem informasi harga dan stok dan papan pengumuman informasi harga harian. 2.5

PENGATURAN SARANA FISIK PASAR Berdasarkan peraturan menteri perdagangan Nomor 48 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan Pengaturan sarana fisik pada pasar diperlukan agar tercipta suatu ruang yang nyaman bagi penjual dan pembeli dalam melakukan kegiatan dalam pasar. Sirkulasi pembeli dan kelengkapan fasilitas bagi pembeli dan penjual menjadi sangat penting agar tercipta suasana pasar yang nyaman bagi pembeli dan pedagang dalam pasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pasar antara lain: 2.5.1

Perencanaan ruang dagang a.

Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi.

b.

Pembagian zoning diberi identitas yang jelas.

30

c.

Setiap los (area berdasarkan zoning) mempunyai lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter.

d.

Khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun B3, dan bahan berbahaya lainnya ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona makanan dan bahan pangan.

2.5.2 Perencanaan ruang kantor pengelola a.

Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20 persen dari luas lantai.

b.

Tingkat pencahayaan ruang minimal 100 lux.

c.

Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan.

d.

Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.

2.5.3 Perencanaan los/kios a.

los bahan pangan 1) Mempunyai meja penjualan dengan permukaan yang rata dan mudah dibersihkan tinggi minimal 60 cm dari lantai. 2) Meja penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu. 3) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air tertutup dan mudah diangkat. 4) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.

31

5) Tempat penjualan bebas dari binatang penular penyakit (vektor) dan tempat perindukannya. Tempat berkembang biak, seperti lalat, kecoa, tikus dan nyamuk. b.

los makanan jadi/siap saji 1) mempunyai meja penjualan dengan permukaan yang rata dan mudah dibersihkan tinggi minimal 60 cm dari lantai. 2) Meja penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu. 3) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air tertutup dan mudah diangkat. 4) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir. 5) Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup dengan kemiringan yang cukup. 6) Tempat penjualan bebas dari binatang penular penyakit (vektor) dan tempat perindukannya. Tempat berkembang biak, seperti lalat, kecoa, tikus dan nyamuk.

2.5.4 Perencanaan area parkir a.

Adanya pemisah yang jelas antara batas wilayah pasar.

b.

Adanya parkir terpisah berdasarkan jenis alat angkut.

c.

Tersedia area bongkar muat khusus terpiasah dari tempat parkir pengunjung.

d.

Tidak ada genangan air.

32

e.

Tersedia tempat sampah terpisah antara sampah basah dan kering dalam jumlah yang cukup, minimal setiap radius 10 meter.

f.

Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secar jelas, yang berbeda antara Jalur masuk dan keluar.

g.

Adanya tanaman penghijau.

h.

Adanya area resapan air dipelataran parkir.

2.5.5 Perencanaan Bangunan Dibutuhkan lahan atau ruang yang besar dengan rencana bangunan sebagai berikut: a.

Bangunan pasar yang ideal terdiri dari 1 lantai namun dapat dibuat maksimal 2 (dua) lantai. Diupayakan lantai dasarnya bersifat semi-basement sehingga untuk naik tangga ke lantai atas (lantai 2) tidak terasa tinggi.

b.

Tersedia banyak akses keluar masuk sehingga sirkulasi pembeli/pengunjung menjadi lancar dan semua areal dapat mudah terjangkau.

c.

Sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung dan dapat menghemat energi karena tidak diperlukan penerangan tambahan.

33

2.5.6 Pengaturan Lalu lintas Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi para pengunjung pasar maka pengaturan lalu lintas dilakukan sebagai berikut : a.

Kendaraan pengunjung harus dapat parkir di dalam area pasar.

b.

Terdapat jalan yang mengelilingi pasar dan mencukupi untuk keperluan bongkar muat dan memiliki 2 lajur guna menghindari penumpukan/antrian.

2.6

UTILITAS PASAR Utilitas

bangunan

merupakan suatu kelengkapan fasilitas

bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan (Dwi Tanggoro, 2006). 2.6.1 Jaringan air bersih dan kotor 1.

Sistem air bersih Kebutuhan air didasarkan atas sebagai berikut: a.

Keperluan-keperluan: Untuk minum, memasak/dimasak, untuk keperluan mandi, buang air kecil dan air besar; untuk mencuci: cuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan cuci perlengkapan, serta untuk proses, seperti industri.

b.

Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: Air panas; watercooling AC, dan kolam renang, airmancur/taman.

c.

Kebutuhan yang sifatnya tetap: Air untuk hydran, dan air untuk sprinkler.

34

Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya. Besar kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan manusia dihitung rata-rata perorang per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk kegiatan manusia tersebut. Tabel 2. Kebutuhan air menurut tipe bangunan. SEKTOR Sekolah

NILAI 10

SATUAN Liter/murid/hari

Rumah Sakit

200

Liter/bed/hari

Puskesmas

2000

Liter/unit/hari

Masjid

3000

Liter/unit/hari

Kantor

10

Liter/pegawai/hari

Pasar

12000

Liter/hektar/hari

Hotel

150

Liter/bed/hari

Rumah Makan

100

Liter/tempat duduk/hari

Kompleks Militer

60

Liter/orang/hari

Kawasan Industri

0,2 – 0,8

Liter/detik/hektar

Kawasan Pariwisata

0,1 – 0,3

Liter/detik/hektar

Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996

2) Sistem Air Kotor Sumber air kotor yang kita kenal adalah air yang dimana sudah bekas terpakai atau digunakan dan terbuang untuk kegiatan pada bangunan yang dimana dapat dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya yaitu: a.

Air bekas buangan, air yang digunakan untuk mencuci, mandi dan bermacam-macam lain penggunaannya.

b.

Air limbah, air untuk membersihkan limbah/kotoran.

35

c.

Air hujan, air yang jatuh ke atas permukaan tanah dan di atas bangunan.

Saluran air limbah dialirkan pada jarak sependek mungkin dan tidak diperbolehkan

membuat

belokan-belokan,

dialirkan

dengan

kemiringan 0,5-1%. 2.6.2 Jaringan listrik Cahaya buatan dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan yang menyiapkan tenaga pembangkit listrik kemudian di alirkan melalui kabel-kabel bertegangan tinggi ke kota-kota yang memerlukan dan diubah dari tegangan tinggi ke tegangan menengah pada gardu induk. Tegangan menengah yang berada di gardu-gardu tertentu diubah menjadi tegangan rendah sehingga dapat disalurkan pada bangunan-bangunan sesuai dengan fungsinya, (Utilitas bangunan/Dwi Thanggoro 2006).

Gambar 6. Jaringan listrik Sumber : Dwi Tangoro. 2006.

36

2.6.3 Pencegah Kebakaran Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik jika sebelumnya dilakukan suatu persyaratan pada bangunannya sendiri. Adapun klasifikasi bangunan-bangunan menurut ketentuan struktur utamanya terhadap api, dibagi dalam kelas A, B, C, dan D. Tabel 3. Jenis-jenis bangunan berdasarkan kelas terhadap ketahanan api

Kelas

Ketahanan terhadap api

Jenis bangunan

(jam) Hotel,

pertokoan,

pasar,

perkantoran, rumah sakit, bangunan A

3 jam

industri, tempat hiburan, museum dan bangunan dengan penggunaan ganda/campuran

B

2 jam

C

1 jam

D

Perumahan

bertingkat,

asrama,

sekolah dan tempat ibadah Bangunan

tidak

bertingkat

dan

sederhana

Bangunan tidak tercakup

Instalasi nuklir dan gudang-gudang

dalam kelas A, B, C dan

senjata/mesin.

diatur sendiri. Sumber : Analisa penulis berdasarkan tulisan Tangoro 2006

Berikut beberapa media alat pemadam kebaran: a.

Racun Api Busa Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya menyelimuti dan membasahi

37

obyek yang terbakar. Jika obyek yang terbakar benda cair, racun api busa ini bekerja menutup permukaan zat cair. Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.

Gambar 7. Racun api busa Sumber: Dwi Tangoro. 2006

b.

Fire Sprinkler System Fire Sprinkler System yaitu alat untuk memadamkan api secara otomatis yang dipasang diatas plafon yang apabila tabung galas terkena panas dan pecah maka akan mengeluarkan air dengan jangkauan maksimal 9 m2.

Gambar 8. Sprinkler Sumber: Dwi Tangoro. 2006

38

c.

Hydrant Digunakan untuk jenis api kelas A dan B. Fungsi utama hydrant adalah sebagai salah satu sumber air apabila terjadi kebakaran. Berikut ini contoh gambar hydrant

Gambar 9. Hydrant Sumber: Dwi Tangoro. 2006

2.6.4 Sistem Komunikasi, CCTV dan Security a.

Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang digunakan pada bangunan ini baik secara internal maupun eksternal adalah : 

Telephone, sebagai alat komunikasi dua arah baik keluar maupun kedalam bangunan.

Gambar 10. Telephone. Sumber : Dwi Tanggoro. 2006.

39



Telex, sebagai alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio yang dilengkapi dengan alat pencatat.

Gambar 11. Telex. Sumber : Dwi Tanggoro. 2006.

b.

CCTV dan security CCTV dapat bekerja selama 24 jam sesuai dengan kebutuhan. Setiap gambar dapat ditayang-ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator. Dalam sistem ini, peralatan yang diperlukan adalah: Kamera, monitor televisi, kabel koaxial, timelaps video recorder, dan ,rungansecurity.

Gambar 12. CCTV dan security Sumber : Dwi Tanggoro. 2006.

40

2.6.5 Penangkal petir Pengamanan bangunan gedung bertingkat dari bahaya sambaran petir. Penangkal petir Flash Vectron merupakan penangkal petir elektrostatis berbasis kerja ESE (Early Streamer Emission

Lightning Conductor) yang dirancang khusus untuk daerah tropis seperti halnya di Indonesia. Ada beberapa kelebihan Penangkal petir Flash Vectron, yaitu: a.

Unit terminal kokoh, dirancang agar tidak ada rongga yang menyebabkan masuknya air hujan sebagai penyebab korosi.

b.

Bebas Perawatan, tidak ada Power Supply or Solar Cells dan tidak adanya Radio Aktif.

c.

Lebih Praktis, dirancang agar mempermudah kita dalam hal pemasangan di lapangan.

d.

Bahan baku berkualitas, bahan dan material untuk memproduksi penangkal petir Flash Vectron adalah bahan dan material pilihan sesuai standar SNI dan IEC.

e.

Teknologi terkini, dirancang khusus untuk daerah tropis yang cocok untuk di pasang di Indonesia.

f.

Area perlindungan atau radiusnya lebih luas antara 50 meter sampai 150 meter.

41

Gambar 13. Penangkal petir Flash Vectron Sumber : CV. Jaya Abadi Globalindo, 2010.

2.6.6 Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, sampah sendiri kerap kali menjadi permasalahan bagi pasar dari sampah yang berserakan, timbunan sampah, dan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari timbunan sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah di pasar harus diperhatikan dan ditata dengan baik agar tercipta suasana pasar yang sehat

dan

nyaman.Sampah

yang

dihasilkan

pasar

sangat

beragam.Menurut jenisnya sampah dapat dibagi berdasarkan sumber, sifat dan bentuk.Berdasarkan sumber, sampah dibagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri dan sampah pertambangan. Sedangkan berdasarkan bentuk sampah dibagi menjadi tiga yaitu:

42

a.

Sampah padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

b.

Sampah cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampah cair dibagi menjadi: 1)

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

2)

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

c.

Sampah gas Sampah gas dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Sedangkan untuk cara pengolahan sampah sangat beragam. Pengelolaan sampah

dapat berupa pengumpulan,

pengangkutan, pemrosesan ,pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

43

material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan.Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.bentuk pengelolaan sampah yang akan diterapakan pada pasar ada tiga yaitu: 1) Dibuang di TPS (tempat penampungan sampah sementara) yang berada pada lingkungan pasar. 2) Pengelolaan biologis, sampah organik akan di daur ulang dengan proses biologis menjadi pupuk kompos. Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. 3) Pengelolaan limbah cair dengan penggunaan sistem tracking filter Pengolahan limbah dengan proses trickling filter adalah proses pengolahan dengan cara menyebarkan air limbah kedalam suatu tumpukan atau unggun media yang terdiri dari bahan batu pecah (kerikil), bahan keramik,

44

sisa tanur (slag), dan medium dari baahan plastik atau lainya. Dengan cara demikian maka pada permukaan medium akan tumbuh lapisan biologis (biofilm) seperi lender, dan lapisan biologis tersebut akan kontak dengn air limbah dan akan menguraikan senyawa polutan yang ada didalam air limbahsecara garis besar ditunjukan pada gambar dibawah;

Gambar 14. Proses pengolahan air limbah dengan system trickling filter Sumber: http//dunia tehniku files.word pres.com

2.7

POLA MASA BANGUNAN Pola masa bangunan digunakan untuk menentukan tata letak suatu bangunan yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan fungsi dan hubungan dari bangunan yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah macam penataan masa bangunan, yaitu: 2.7.1 Bentuk Terpusat Bentuk terpusat terdiri dari ruang-ruang sekunder yang mengelilingi suatu ruang dominan yang ada di pusatnya. Organisasi ini adalah organisasi yang stabil. Ruang dominan yang ada di pusat biasanya

45

memiliki

bentuk

geometri

yang

teratur

dan

besar

untuk

mengumpulkan ruang-ruang sekunder yang ada di sekitarnya

Gambar 15. Contoh pola terpusat Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id

2.7.2 Bentuk Linear Bentuk linear terdiri dari ruang-ruang yang berderetan. Ruang-ruang tersebut dapat langsung berhubungan atau dihubungkan dengan ruang-ruang linear yang terpisah. Ruang-ruang yang penting dapat diletakan dimanapun dalam deretan ruang-ruang tersebut.

Gambar 16. Contoh pola linear Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id

2.7.3

Bentuk Radial Organisasi radial adalah organisasi ruang yang menggabungkan organisasi terpusat dan organisasi linear.Lengan-lengan radial dapat

46

menjangkau keluar dan dapat berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak.

Gambar 17. Contoh pola radial Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id

2.7.4 Bentuk Kelompok (Cluster) Bentuk Cluster merupakan penyusunan komposisi secara acak berdasarkan

persyaratan

fleksibilitasnya konfigurasi

fungsional cluster

dapat

objek.

Berdasarkan

diorganisir dengan

beberapa cara yaitu: a.

Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk.

b.

Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan mengekspresikan volumenya.

c.

Dapat menghubungkan volume-volume dan bergabung menjadi suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak.

47

Bentuk cluster dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak posisi. Bentuk cluster juga dapat terbentuk dari bentuk yang umumnya setara.

Gambar 18. Contoh pola cluster Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id

2.7.5 Bentuk Grid Grid merupakan suatu sistem perpotongan 2 garis-aris sejajar atau lebih yang berjarak teratur.Grid yang paling umum yaitu berdasarkan grid bujur sangkar.Grid dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikan tekstur tertentu.

48

Gambar 19. Contoh pola grid Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id

Dari penjabaran tersebut Pola Tata Masa Bangunan yang akan digunakan dalam perancangan agricultural Market Di Kabupaten Merauke adalah pola bentuk kelompok (cluster) di karenakan bentuk ini lebih fleksibel dalam pengorganisasian

ruang

maupun pola tata

masanya.

2.8

SIRKULASI Sirkulasi adalah pergerakan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana dipengaruhi oleh aktivitas lokasi hingga dapat menentukan kualitas lokasi tersebut (Francis D.K Ching, Kevin Linch, Kim W.Todd).Secara garis besar, sirkulasi dapat dibedakan yakni, Sirkulasi Manusia, merupakan sirkulasi pedestrian yang membentuk ikatan penting dalam hubungannya dengan aktifitas dalam site dan Sirkulasi kendaraan dan barang.

49

2.8.1

Jenis-jenis Sistem Sirkulasi Pada dasarnya ada tiga buah sistem sirkulasi yang berpengaruh terhadap tapak dan perancangan. Jenis-jenis sistem sirkulasi itu adalah sistem pejalan kaki, sistem beroda dua, dan sistem kendaraan bermotor (Kim W Todd,1979). berikut adalah penjelasan masingmasing sistem: a.

Sistem Pejalan Kaki Sistem ini dapat diartikan pula dengan istilah pedestrian. Ciri dari sistem ini adalah : 1) Kelonggaran dan fleksibelitas dari gerak. 2) Berkecepatan rendah. 3) Skala manusia.

Pada sistem ini terdapat adanya kebebasan gerak yang tidak terbatas. Pejalan kaki dapat berhenti sejenak,berbalik dan istirahat dengan sesuka hati. Pejalan kaki juga berusaha menempuh jalur terdekat untuk mencapai tujuan. Terlalu banyak kekakuan pada rancangan sistem ini akan mendapat hambatan. b.

Sistem Beroda Dua Tanpa Motor (Sistem Sepada) Ciri dari sistem ini ditandai dengan kecepatan yang lebih daripada sistem pejalan kaki tetapi masih lambat dari sistem kendaraan bermotor.Pada sistem ini mempunyai kebebasan gerak yang lebih terbatas. Sistem ini membutuhkan tempat penyimpanan akhir di dekat tempat tujuan akhir.

50

c.

Sistem Kendaraan Bermotor Ciri dari sistem ini adalah variasi luas pada kecepatan dan ukuran kendaraan dengan kebutuhan yang sesuai untuk rute-rute yang diratakan dari berbagai dimensi yang memberikan ruang pada perjalanan dan membutuhkan ruang penyimpanan yang memadai. Oleh karena itu rancangan dari sistem ini sering menentukan susunan dari semua elemen tapak lainnya.

2.8.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Sirkulasi Menurut Kim W Todd,1979 (dalam Tessa Nur Ghiza,213)

ada

beberapa faktor yang memengaruhi sistem sirkulasi, yaitu: a.

Pencapaian Penentuan dimana letak gerbang atau entrance ke dalam tapak adalah awal dari sirkulasi ke dalam tapak. Perancangan harus menganalisis bagaimana dan bilamana para pengguna tapak memasuki dan meninggalkan tapak. Penentuan main entrance ini dapat ditentukan berdasarkan moda transportasi yang digunakan, frekuensi pengguna,macam-macam moda kendaraan pribadi atau umum. Ada tiga macam sistem pencapaian: 1) Sistem pencapaian langsung Merupakan pencapaian langsung ke suatu bangunan, fasade bagunan dan pintu masuk terekspos dengan jelas dan tegas.

51

Gambar 20. Sistem Langsung Sumber: Francis DK Ching,2000

2) Sistem pencapaian tersamar Merupakan pencapaian yang merubah satu atau beberapa kali arah jalan sehingga memperpanjang urutan perjalanan

Gambar 21. Sistem Tersamar Sumber: Francis DK Ching,2000

3) Sistem pencapaian berputar Merupakan

pencapaian

yang

mengelilingi

bangunan.

Pencapaian ini dapat mempertegas bentuk tiga dimensional suatu bangunan.

Gambar 22. Sistem Berputar Sumber: Francis DK Ching,2000

b.

Origin-Destination Perwujudan sistem sirkulasi haru fungsional, mengarahkan orang menuju ke tempat yang diinginkan dengan selamat,

52

efisien

dan

menyenangkan.

Orgin-destination

membantu

penentuan lokasi dalam perjalanan.

Gambar 23. Orgin-Destination Sumber: Kim W Todd,1979

c.

Topografi Permukaan lahan terbagi menjadi tanah datar dan tanah berkontur,

sehingga

topografi

dapat

membatasi

pilihan

perancang akan lokasi dikarenakan faktor pembiayaan dan ketidakpraktisan. d.

Pelaku Pelaku merupakan orientasi utama dalam perancangan jalur sirkulasi. Disini pelaku utama yang dimaksud adalah manusia.

e.

Kecepatan Perancangan sistem sirkulasi erat kaitannya dengan sistem oprasional kecepatan, terutama alur kendaraan bermotor. Diperlukan jarak yang baik antara rambu dan lokasi tapak agar pengendara dapat menentukan sikapnya.

53

2.9

SISTEM PARKIR Pengaturan sistem parkir suatu kawasan dapat dibedakan berdasarkan cara parkir atau tata letak parkir, yaitu Parkir sejajar (nol derajat) dan Parkir Menyudut ( kurang dari 90 derajat). Ditinjauan dari segi pergerakan atau manufer kendaraan parkir ini paling mudah dibandingkan cara parkir yang lain. Sudut parkir biasanya memakai sudut istimewa yaitu 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat.

Gambar 24. Parkir 30,45, dan 60 derajat Sumber: Data Arsitek Jilid 2

Parkir tegak lurus Adalah cara parkir yang paling efisien dari segi banyaknya mobil, namun dari segi manufer kendaraan yang parkir membutuhkan ruang gerak yang luas.

Gambar 25. Parkir tegak lurus 90 derajat Sumber: Data Arsitek Jilid 2

54

Gambar 26.Dimensi mobil pribadi Sumber: Data Arsitek jilid 2

2.10 AKSESIBILITAS BAGI KAUM DIFABEL Dalam UU No. 28 tahun 2002 dan PP No. 36 tahun 2005 tentang Bangunan Gedung diamanatkan bahwa setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal dan rumah deret sederhana harus disediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi penyandang cacat dan lanjut usia (kaum difabel) untuk masuk, keluar dan beraktifitas dalam bangunan gedung yang memenuhi persyaratan kemudahan, kenyamanan, keamanan dan kemandirian.

Gambar 27. Lambang/Rambu Penyandang Cacat Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

55

2.10.1 Ukuran Ruang Ukuran dasar ruang diterapkan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.Bangunan dengan fungsi yang memungkinkan digunakan oleh orang banyak secara sekaligus dan menggunakan ukuran dasar maksimum.Ukuran dasar minimum dan maksimum yang digunakan dalam pedoman ini dapat ditambah atau dikurangi sepanjang asas-asas aksesibilitas dapat tercapai.

Gambar 28. Ruang gerak bagi pemakai kruk Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

Gambar 29. Ruang gerak bagi orang dewasa Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

56

Gambar 30. Ruang gerak bagi orang dewasa Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

Gambar 31. Ukuran dan ruang gerak kursi roda Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

2.10.2 Pintu a.

Pintu keluar/masuk utama memiliki lebar bukaan minimal 90 cm dan pintu-pintu yang kurang penting memiliki lebar bukaan min 80 cm.

b.

Di daerah pintu masuk dihindari adanya ramp atau ketinggian lantai.

c.

Jenis pintu yang penggunaannya tidak dianjurkan : 1) Pintu geser. 2) Pintu yang berat dan sulit untuk di buka/ditutup.

57

3) Pintu dengan dua daun pintu yang berukuran kecil. 4) Pintu yang terbuka ke dua arah (dorong dan tarik) 5) Pintu dengan bentuk pegangan yang sulit terutama bagi tunanetra. d.

Alat penutup pintu otomatis agar pintu dapat menutup sempurna.

e.

Hindari penggunaan bahan lantai yang licin di sekitar pintu. Standar penggunaan pintu dapat dilihat pada lampiran 3.

2.10.3 Jalur Pemandu Jalur yang memandu kaum difabel untuk berjalan dengan memanfaatkantekstur ubin pengarah dan ubin peringatan. a.

Tekstur ubin pengarah bermotif garis-garis menunjukkan arah.

b.

Tekstur ubin peringatan (bulat) memberi peringatan terhadap adanya perubahan situasi di sekitarnya.

c.

Daerah yang menggunakan ubin tekstur pemandu (guiding blocks): 1) Di depan jalur lalu-lintas kendaraan. 2) Di depan pintu masuk/keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai. 3) Di pintu masuk keluar pada terminal transportasi umum atau area penumpang. 4) Pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan.

58

5) Pada pemandu arah dari fasilitas umum ke stasiun terdekat. d.

Untuk memberikan perbedaan warna antara ubin pemandu dengan ubin lainnya, maka pada ubin dapat diberi warna kuning atau jingga.

Gambar 32. Susunan Ubin Pemandu Sumber :Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

2.10.4 Kamar Kecil Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang (tanpa terkecuali penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.

Gambar 33. Ukuran Sirkulasi Masuk dan Tinggi Perletakkan Toilet Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

59

2.10.5 Area Parkir Area parkir adalah tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh penyandang cacat, sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk naik turun kursi roda, daripada tempat parkir yang biasa. Persyaratan area parkir penyandang cacat : a.

Tempat parkir penyandang cacat terletak pada rute terdekat menuju bangunan/fasilitas yang dituju, dengan jarak maksimum 60 meter.

b.

Jika tempat parkir tidak berhubungan langsung dengan bangunan, misalnya pada parkir taman dan tempat terbuka lainnya, maka tempat parkir harus diletakkan sedekat mungkin dengan pintu gerbang masuk dan jalur pedestrian.

c.

Area parkir harus cukup mempunyai ruang bebas di sekitarnya sehingga pengguna berkursi roda dapat dengan mudah masuk dan keluar dari kendaraannya.

d.

Area parkir khusus penyandang cacat ditandai dengan simbol tanda parkir penyandang cacat yang berlaku.

e.

Pada lot parkir penyandang cacat disediakan ramp trotoir di kedua sisi kendaraan.

f.

Ruang parkir mempunyai lebar 370 cm untuk parkir tunggal atau 620 cm untuk parkir ganda dan sudah dihubungkan dengan ramp dan jalan menuju fasilitas-fasilitas lainnya.

60

Tabel 4. Jumlah tempat parkir yang aksesibel pada parkiran umum Jumlah Tempat Parkir

Jumlah Tempat Parkir

yang Tersedia

yang Aksesibel

1-25

1

26-50

2

51-75

3

76-100

4

101-150

5

151-200

6

201-300

7

301-400

8

401-500

9

501-1000

2% dari total

1001-dst

20, 1+1 untuk setiap ratusa

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

Gambar 34. Tempat parkir yang aksesibel Sumber : Departemen Pekerjaan Umum RI, 1998

61

2.11 TINJAUAN ARSITEKTUR 2.11.1 Definisi Arsitektur Organik Arsitektur Organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam, melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari satu komposisi, dipersaatukan dan saling berhubungan. Ahli teori David Pearson mengusulkan daftar aturan organisasi perancangan arsitektur organik, yang dikenal dengan piagam Gaia untuk arsitektur dan desain organik. Isi dari piagam Gaia adalah: a.

diilhami dari alam

b.

memberikan desainnya apa adanya

c.

mengikuti arus dan menyesuaikan diri

d.

mencukupi kebutuhan sosial, fisik, dan rohani

e.

tumbuh keluar dan unik

f.

menandai jiwa muda dan kesenangan

g.

mengikuti irama. Fleming, Honour dan Pevsner (1999) dalam Penguin

Dictionary

of

Architecture,mendiskripsikan

bahwa

ada

dua

pengertian mengenai arsitektur oragnik. Yang pertama adalah, arsitektur organik menurut mereka adalah sebuah istilah yang diaplikasikan pada bangunan atau bagian dari bangunan yang terorganisir

berdasarkan

analogi

biologi

atau

yang

dapat

62

mengingatkan pada bentuk natural. Misalnya arsitektur yang menggunakan bentuk bentuk biomorfik. Pengertian kedua, arsitektur oraganik menurutnya adalah sebuah istilah yang di gunakan oleh Frank lloyd Wright, Hugo Haring, dan arsitek lainnya untuk arsitektur yang secara visual dan lingkungan saling harmonis, terintegrasi dengan tapak dan merefleksikan kepedulian arsitek terhadap proses bentuk alam yang diproduksinya. Menurut Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul What is

Organic

Architecture,

mendefinisikan

arsitektur

organik

merupakan hasil dari perasaan akan kehidupan, seperti integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni, keindahan, kegembiraan dan cinta. Arsitektur organik terintegerasi dengan baik dengan tapak dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang saling berkaitan berisi bangunan-bangunan dan lingkungan di sekitarnya. arsitektur organik mengharmonisasikan antara ruang luar dan ruang dalam. Istilah arsitektur organik pertamakali dikenal pada awal abad 20. Pelopor-pelopor arsitektur organik antara lain adalah Frank Lloyd Wright, Antoni Gaudi, dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsi-prinsip organic dengan caranya masing-masing. Seringkali kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif. Bukan berarti sebagai imitasi terhadap alam, tetapi lebih dimaksudkan untuk mendukung manusia

63

sebagai makhluk yang hidup dan kreatif (What is Organic Architecture, n.d.). 2.11.2 Prinsip dan Karakteristik Arsitektur Organik Karakteristik Arsitektur Organik menurut Frank Lloyd Wright, yaitu: a.

Kesederhanaan dan ketenangan. Prinsip ini berada dibelakang seni. Keterbukaan harus dimasukan kedalam struktur menjadi bentuk yang terpadu sehingga menjadi jenis dekorasi yang alami dan tenang. Detail dan dekorasi dikurangi dan bahkan fixtures, gambar dan mebel dalam struktur harus diintegrasikan.

b.

Ada banyak gaya rumah. Prinsip ini memungkinkan ekspresi dari kepribadian masing-masing klien,walaupun rancangan wright selalu memberikan kontribusi yang signifikan.

c.

Korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Sebuah bangunan yang didirikan harus selaras dengan lingkungan di sekitarnya.

d.

Warna alam. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan harus selaras dengan warna alam.

e.

Sifat bahan. Kayu harus seperti kayu dan batu-bata harus seperti batu-bata, warna dan tekstur mereka tidak boleh berubah.

f.

Integritas rohani dalam arsitektur. Frank Llyoid Wright mempercayai bawah kualitas bangunan harus sejalan dengan kualitas manusia. Artinya bangunan harus memberikan sukacita dan suasana yang layak bagi penghuni. Hal ini menurutnya lebih penting dari banyak gaya.

64

Beberapa prinsip Arsitektur Organik yang akan digunakan dalam perancangan Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke adalah sebagai berikut: 1) Bangunan dan site (Building and Site) Bangunan dan site memiliki hubungan yang sangat istimewa dalam arsitektur organik. Potensi site harus di tingkatkan

oleh

bangunan,

dan

bangunan

memperoleh

bentuknya dari alam yang ada di area sekitar site. Terkadang bentukan tersebut terbentuk dikarenakan oleh kesamaan yang ada, seperti rumah di padang rumput dan landscapenya. Namun terkadang bentukan yang terjadi juga diakibatkan oleh adanya kontras dalam lingkungan tersebut, seperti air terjun dan hutan di lembah, contohnya bangunan Falling Water yang terletak pada hutan maple dan Oak. Bangunan seakan-akan tumbuh dari landskap secara alami seperti layaknya tumbuhan yang tumbuh dari tanah. 3

Material Material digunakan untuk meningkatkan karakter yang diciptakan pada bangunan dan mengoptimalkan masing-masing warna, tekstur dan kekuatan. Bentuk dari bangunan harus mengekspresikan unsur alam dari material yang digunakan. Pada arsitektur organik hanya beberapa material yang digunakan

65

baik di dalam maupun di bagian luar bangunan. Berikut merupakan material yang digunakan dalam arsitektur organik: a.

Kaca (Glass) Kaca merupakan pembatas yang sempurna, lapisan tipis dari udara yang di kristalisasikan untuk menjaga udara luar dan dalam. Adanya material kaca juga diharapkan dapat memasukkan view yang ada di luar bangunan ke dalam bangunan, dan interior bangunan juga dapat terlihat dari luar bangunan. Dimana dimaksudkan bahwa adanya relasi yang intim dan terbuka antara bangunan dengan luar bangunan, tidak hanya sebagai lingkungan saja, tetapi juga sebagai pola yang baik untuk kehidupan di dalam bangunan.

b.

Batu bata (Brick) Batu bata merupakan salah satu bahan bangunan pembuat dinding, Pembatas ruang luar dengan ruang dalam. Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang bersumber dari alam, Penggunaan material batu-batu dimaksudkan agar menciptakan kesan alami dan mampu menghadirkan suasana alam yang eksotis. Kesan artistiknya juga dapat menjadikan ruangan tampak lebih hidup dan tidak monoton.

66

c. Kayu (Wood) Kayu merupakan salah satu material konstruksi yang sudah lama digunakan pada bangunan. penggunaan material kayu dalam bangunan dapat diterapkan pada lantai, kusen pintu, jendela, dinding dan tiang. d.

Beton (Concrete) Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya

kerikil

dan

pasir),

semen

dan

air

(https://id.wikipedia.org/wiki/Beton) e.

Atap (Roof) Daun sagu biasanya digunakan sebagi material atap pada bangunan rumah masyarakat di papua, penggunaan material atap daun sagu dapat memberikan kesan alami pada bangunan, dan juga mengunakan jenis material atap lainnya yang mendukung perencanaan.

4

Cahaya (Light) Pencahayaan atau lighting pada bangunan adalah salah satu elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur. Pencahayaan atau lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga dapat

67

dijadikan sebagai aksesoris untuk memberi nilai estetika sebuah ruang maupun fasad dalam bangunan. Ada dua sistem pencahayaan sebagai berikut : a) Pencahayaan Alami Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 dari pada luas lantai. b) Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami (matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. 5

Hunian (Shelter) Bangunan harus memberikan rasa aman dan nyaman. Penghuni yang ada dalam bangunan tidak boleh merasa kurang privasi atau merasa tidak nyaman.

68

6

Ruang (Space) Frank Llyoid Wright mengatakan: kenyataan bahwa bangunan tidak terdiri dari atap dan dinding, melainkan ruang untuk ditinggali. Ruang interior menentukan fasad dari eksterior bangunan. Ruang interior tidak di kemas pada sebuah dimensi kotak yang bernama ruang, melainkan, ruang yang harus mengalir bebas dari interior yang satu menuju interior yang lain. Satu ruang mampu mewakili yang lain.

7

Proporsi dan Skala (Proportion and scale) Tubuh manusia harus menjadi tolak ukur dari sebuah bangunan dan penataan perabot yang ada. Wright berbicara mengenai keselasarasan integral dari proporsi masnusia untuk mendapatkan keseluruhan detail rancangan, yang dimaksudkan untuk membuat hubungan antara manusia dengan arsitektur menjadi nyaman dan menarik.

8

Alam (Nature) Alam merupakan sekolah untuk arsitek, kekreativan yang terbentuk, warna, texture, pola, proporsi, ritme dan pertumbuhan, semua di tunjukkan di alam. Arsitektur organik tidak meniru alam, site dan oranorang yang akan menempati bangunan.

69

9

Kesederhanaan (Simplicity) Arsitektur organik itu sederhana, dikarenakan pedoman dan desainnya jelas. Kesederhanaan dalam seni adalah sebuah kualitas buatan yang positif, dimana dapat melihat bukti pikiran, dan banyaknya rencana, kekayaan akan detail dan rasa kelengkapan yang ditemukan dalam desain rancangan.

2.11.3 Contoh Desain Arsitektur Organik Berikut

merupakan

contoh

desain

bangunan

menerapkan konsep Arsitektur Organik yaitu : Lokasi

: Mill Run , Pennsylvania

Nearest city

: Pittsburgh

Pembangunan : 1936 – 1939 Architect

: Frank Lloyd Wright

Langgam

: Arsitektur Organik

Gambar 35. Falling Water House Sumber: https://www.google.com

yang

70

Falling water adalah rumah yang didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada tahun 1935 di barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh. Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dekat dengan alam. Pemilihan lahan dan bahan bangunan secara apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. Bahan bangunan (finishing) diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan eksplotasi yang bijak. Pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa Falling Water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.

Gambar 36. Falling Water House Sumber: https://www.google.com Bangunan

ini

ditetapkan

sebagai

National

Historic

Landmark di 1966. Pada tahun 1991, American Institute of Architects menunjukkan bahwa Falling Water adalah “The Best all-

71

time work American architecture”. Sementara itu National Geographic Traveler menetapkannya sebagai “Place of a Lifetime”.

Gambar 37. Falling Water House Sumber: https://www.google.com a.

Konsep Bangunan. Memasuki kawasan falling water, kesan sederhana terdapat mulai di pintu masuk utama yang hanya di tandai dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke bangunan pengelola museum yang di dominasi dengan bahan kayu, jalan setapak dan berujung pada falling water yang berdiri di bantaran sungai berbatu dengan sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di hamparan hutan Oak dan Maple menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri antara bangunan dengan alam. Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L. Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat

72

kontras dengan arsitektur modern yang cenderung sinkron dengan lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik menyiratkan kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar. b.

Konsep Bahan Diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan pemilihan struktur yang didominasi sistem cantilever(overhang) berbahan utama beton bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail menunjukkan bahwa falling water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail. Masuk kedalam bangunan,akan tampak tonjolan bebatuan asli berukuran besar yang menunjukkan bahwa bangunan didirikan sangat menyatu dengan alam dalam arti yang sebenarnya dimana sangat sedikit dari bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur aslinya. Banyak bukaan yang pada dinding dan atap juga menunjukkan konsep hemat energi (cahaya dan panas) yang sekarang ini menjadi isu global. Berada di kawasan terpencil yang cenderung middle of nowhere.

2.12 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS 2.12.1 Pasar Seni Ancol (Ancol Jakarta Bay City) Pasar Seni Ancol adalah pusat penjualan berbagai pernakpernik kesenian dan kerajinan yang telah berdiri di Ancol, Jakarta Utara sejak 1977. Dengan luas mencapai 5,25 ha dan jumlah kios

73

sebanyak 210 buah, pasar seni ini beroperasi setiap hari pada pukul 09.00-21.00 WIB. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin pada Juli 1977 sementara peresmiannya dilakukan oleh Gubernur H. Tjokropanolo pada 17 Desember 1977.

Gambar 38. Pasar Seni Ancol Sumber: https://www.kompasiana.com/id/pasar a.

Kios dan Bengkel Seni Pasar Seni Ancol telah memiliki ratusan unit kios yang menggelar aneka barang hasil seni dari yang tradisional sampai kontemporer, kerajinan dan suvenir. Mulai dari lukisan, patung, ukir-ukiran dan relief sampai kepada barang kerajinan yang terbuat dari kuningan, kayu, rotan, bambu, tembikar, kulit, tanduk dan keramik. Tak kalah menariknya adalah koleksi kain tenun dan batik, serta aksesori yang terbuat dari batu-batuan, mutiara dan kerang. Para seniman membuat patung dan relief dengan medium kayu, batu, semen atau kolase untuk digelar di

74

sini, sedangkan dari kalangan perajin dihasilkan ukir-ukiran Jepara dan Bali, wayang Golek, tatak sungging wayang kulit, serta topeng kertas. Di antara kios-kios ini juga ada yang difungsikan untuk kegiatan bengkel seni, taman pengetahuan popular, dan warung spesifik.

Gambar 39. Kios pasar seni ancol Sumber: https://www.google.com b.

Ajang Pameran Pasar Seni Ancol merupakan lokasi ideal untuk eksibisi atau pameran, terbukti dengan suksesnya penyelenggaraan berbagai pameran seperti Pameran Taman Hias, Pameran Buah, Pameran Boneka, Pameran Komponen Bangunan, dan Pameran Fotografi.

75

Gambar 40. Pameran di Pasar Ancol Sumber: https://www.google.com c.

Studio Seni Di tempat ini maraklah kreativitas seni rupa dari berbagai aliran, dari naturalis hingga abstrak, dari potret hingga dekoratif. Para seniman tidak hanya berkarya tetapi juga berdiskusi di antara sesama mereka serta berinteraksi dengan masyarakat pengunjungnya. Berbagai aktivitas seperti pameran bersama, pemutaran film kesenian, pementasan bersama, dll telah menghidupkan dinamika bagi Pasar Seni Ancol ini. Tidak jarang dari pengunjung Studio Seni tampak hadir sebagai model lukisan, sehingga menambah semaraknya interaksi antara seniman dengan masyarakat luas. Studio Seni bahkan telah banyak melahirkan seniman terkenal, yang meniti kariernya di tempat yang penuh tantangan ini. Bahkan taraf hidup mereka pun meningkat sejalan dengan sukses mereka.

76

Gambar 41. Art Studio Pasar seni Ancol Sumber: https://www.google.com d.

Panggung Kesenian Di tengah Pasar Seni terdapat arena terbuka yang dilengkapi dengan plaza dan panggung kesenian, yang memancarkan dinamika seni, dengan pementasan kesenian terasa meng-hidupkan suasana. Di panggung inilah dipentaskan aneka kesenian dari klasik hingga kontemporer, tradisional maupun modern. Kelompok pementas berasal dari dalam dan luar negeri.

Gambar 42. Panggung Kesenian Pasar seni Ancol Sumber: https://www.google.com

77

2.12.2 KERANGKA PIKIR Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke

LATAR BELAKANG    



       

Potensi Kesenian dan Kerajinan yang ada di Kabupaten Merauke Belum tersedianya pasar yang khusus menjual hasil kerajinan Sebagai fasilitas pendukung kegiatan kesenian dan menyalurkan hasil karya sekaligus mengembangkan dan melestarikan kebudayaan masyarakat di Kabupaten Merauke Merancang Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke yang menyediakan tempat belanja, rekreasi dan hiburan dengan pendekatan Arsitektur Organik

PERMASALAHAN Bagaimana merencanakan dan merancang Pasar Seni dan Kerajinan di Merauke dengan pendekatan Arsitektur Organik?

TINJAUAN PUSTAKA (DATA SEKUNDER) Tinjauan Pasar StandarPerancangan Pasar Utilitas Pola massa bangunan Sirkulasi Aksesibilitas bagi kaum difabel Tinjauan arsitektur Tinjauan lokasi

PENGUMPULAN DATA

SURVEI LAPANGAN (DATA PRIMER) 1. Lokasi Tapak

Analisis  

Analisis tapak Analisis bangunan

KONSEP PERANCANGAN

PRA PERANCANGAN

YA

PERANCANGAN

PASAR SENI DAN KERAJINAN DI MERAUKE

SELESAI

Gambar 43. Kerangka Pikir Sumber: Data Pribadi

Feed back

TIDAK

Related Documents


More Documents from "Dwi Parastra"