PROPOSAL KEGIATAN SUPERVISI DI RUANG SHOFA MARWAH RUMAH SAKIT ISLAM A. YANI SURABAYA
Disusun Oleh : 1. Arief Candra Permana
(1120018101)
2. Nazamuddin Zakky Wahyudi
(1120018048)
3. Cicik Andri Ani
(1120018049)
4. Dewi Kumala Sari
(1120018070)
5. Shobibatur Rohmah
(1120018029)
6. Rivana Ristanova
(1120018019)
7. Medyasa Anggraeni
(1120018038)
8. Efita Nirmalasari
(1120018098)
9. Nurul Fatmalia
(1120018026)
10. Alifatul Lailatus Sa’adah
(1120018028)
11. Sakina Kasturi S. Balido
(1120018030)
12. Sofia Kamala
(1120018117)
13. Faradhillah Zahrah
(1120018043)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2019
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan kesehatan maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan. Keadaan tersebut menuntun perawat pada suatu bentuk persaingan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan keperawatan, hal mana membuat perawat harus meningkatkan pelayanan keperawatan yang paripurna. Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Sukar seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu asuhan keperawatan tanpa melakukan supervisi, karena masalah-masalah yang terjadi di unit keperawatan tidak seluruhnya dapat diketahui oleh manajer keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staf keperawatan yang mungkin sangat terbatas tanpa melakukan supervisi keperawatan. Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2014). Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi manajemen agar dapat mencapai tujuan secara berdaya guna. Manajer ruangan dalam hal ini kepala ruangan melaksanakan supervisi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer. Supervisi mempunyai tiga kegunaan, pertama supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan supervisi dalam memberikan pelayanan pada pelaksana kegiatan (perawat). Kedua, supervisi bemanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman
atau petunjuk pelaksanaaan layanan professional kepada pelaksana kegiatan. Supervisi akan mencapai tingkat keguinaan yang tinggi pada kegiatannya dilakukan melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan yaitu pengakuan dan penghargaan, objektivitan dan kesejawatan di Ruang Showa Marwah RSI A. Yani Surabaya. Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai dengan standar yang berlaku maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Melalui pengawasan atau supervisi diharapkan perawat dapat melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai standar. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan, mahasiswa mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat primer maupun perawat associate di Ruang Shofa Marwah RSI A. Yani Surabaya. 2. Tujuan Khusus a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat. c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan. d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat. e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate
C. Manfaat 1. Bagi Perawat a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi dan meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara supervisor dan perawat yang disupervisi. b. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan perawat. c. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat. d. Menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat. e. Menciptakan komunitas keperawatan profesional. 2. Bagi Institusi Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan professional dan meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit 3. Bagi Pasien a. Pasien mendapat pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pasien. b. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa penyembuhan dan memberikan kepuasan pada pasien. c. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
BAB 2 MATERI A. Pengertian Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama - sama (Nursalam, 2007). Supervisi keperawatan adalah sumber - sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan. Supervisi keperawatan adalah upaya yang berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat (Huber, 2011). Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2015)
B. Tujuan Supervisi Keperawatan Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. Menurut Swansburg (1999) menyatakan bahwa tujuan supervisi keperawatan antara lain : 1.
Memperhatikan anggota unit organisasi disamping itu area kerja dan pekerjaan itu sendiri
2.
Memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi dari pekerjaannya
3.
Meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui orientasi, latihan dan bimbingan individu sesuai kebutuhannya serta mengarahkan kepada kemampuan keterampilan keperawatan.
C. Prinsip – Prinsip Supervisi Keperawatan 1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi 2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan 3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas, dan standar
4. Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokratis antara supervisor dan perawat pelaksana 5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan, dan rencana yang spesifik 6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas, dan motivasi 7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdayaguna dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat, dan manajer
D. Pelaksana Supervisi 1. Kepala ruangan : a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang perawatan. b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan dirumah sakit. c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang perawatan. 2. Kepala Instalasi Rawat Inap : Mengawasi instalasi rawat inap dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung 3. Kepala Sub. Bagian Keperawatan : Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung
E. Alur Supervisi Ka.Sub.Bag Kep
Ka. Instalasi Rawat Inap
Kepala Ruangan Supervisi Perawat Primer Delegasi Perawat asosiasi
Kinerja perawat dan Kualitas Pelayanan Meningkat Keterangan :
Kegiatan supervisi Delegasi dan Supervisi
F. Langkah - langkah Supervisi 1. Pra supervisi a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi b. Supervisor menetapkan tujuan 2. Supervisi a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur yang telah disiapkan b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi masalah d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder 1) Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada. 2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA 3. Pasca Supervisi 3F a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair) b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
G. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia. 1. Manajemen pelayanan keperawatan. Tanggung jawab supervisor adalah : a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait. d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan. 2. Manajemen anggaran Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan dalam : a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS. b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola, Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan sesuai prosedur.
H. Teknik Supervisi Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu : 1. Mengacu pada standar asuhan keperawatan 2. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian. 3. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan. Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar asuhan yang telah ditetapkan. Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu : 1. Supervisi langsung : Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah : a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor. b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor. 2. Supervisi secara tidak langsung : Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
I. Pengorganisasian Peran 1. Peran Kepala Ruangan : a. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer. b. Orientasi dan merencanakan karyawan baru c. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten. d. Evaluasi kerja. e. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf f. Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi. 2. Peran Perawat Primer : a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat d. Mengkomunikasikan
dan
mengkoordinasikan
pelayanan
yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain. e. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu 3. Peran Perawat Associate : Peran Perawat Assosiate adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh Perawat Primer
BAB 3 RENCANA KEGIATAN A. Pelaksanaan : Hari / tanggal
: Sabtu, 02 Maret 2019
Pukul
: 11.00 WIB – selesai
Tempat
: Ruang Shofa Marwah
B. Pengorganisasi Kepala Ruangan
: Nurul Fatmalia, S.Kep
Perawat Primer
: Rivana Ristanova, S.Kep
Perawat Assosiate Pagi : Cicik Andri Ani,S.Kep, Arief Candra Permana, S.Kep
C. Metode 1. Observasi 2. Diskusi dan Tanya jawab
D. Instrumen 1. Status klien 2. Instrument supervise 3. Box Infus
E. Mekanisme Kegiatan Supervisi Tahap kegiatan Pra Supervisi 5 menit
Supervisi 15 menit
Post Supervisi 10 menit
Kepala Ruangan (Supervisor) 1. Memanggil Perawat Primer dan menanyakan rencana kegiatan yang akan dilakukan hari ini. 2. Menyampaikan informasi kepada Perawat Primer bahwa akan dilakukan supervisi pada hari ini, sebagai evaluasi dari tindakan yang dilakukan oleh Perawat Primer. 3. Menyiapkan format penilaian untuk tindakan pemasangan infus 1. Menilai kelengkapan persiapan alat untuk pemberian. 2. Melakukan pengawasan dan koordinasi. 3. Mencatat jika ditemukan ada hal - hal yang perlu didiskusikan bersama PP dan PA. 4. Memberi saran dan masukan dari proses pelaksanaan tindakan infus 5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi.
1. Melakukan evaluasi tindakan nfus 2. Memberikan reinforcement 3. Menyampaikan hasil evaluasi kepada Perawat Primer yang dinilai.
Perawat primer
Perawat Associate
1. Menyampaikan rencana Membantu Perawat Primer kegiatan yang akan menyiapkan alat - alat yang dilaksanakan. diperlukan. 2. Menyiapkan alat - alat yang diperlukan.
1. Mendekatkan alat -alat yang diperlukan kedekat pasien. 2. Menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan diberikan/ dilakukan. 3. Melaksanakan tindakan infus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. 4. Melakukan pendokumentasian setelah tindakan dilakukan. Memberikan Feed back atas hasil yang dicapai.
1. Bersama PP mendekatkan alat - alat yang diperlukan kedekat pasien. 2. Melakukan cros cek kelengkapan peralatan. 3. Membantu PP dalam melakukan tindakan injeksi intravena 4. Membereskan alat - alat yang telah dipakai.
Tempat
Evaluasi 1. Evaluasi struktur Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam kegiatan supervisi. 2. Evaluasi proses Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya. 3. Evaluasi Hasil a. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan sesuai dengan prosedur. b. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan prosedur. c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan. d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
INSTRUMEN SUPERVISI INJEKSI INTRAVENA Hari / Tanggal Yang disupervisi : Aspek Penilaian Persiapan
: ……………. ………… : ……………. …………
Supervisor Ruangan
Parameter
A. Menyiapkan alat steril 1. Kapas steril 2. Bak injeksi 3. Spuit sesuai kebutuhan B. Menyiapkan alat nonsteril 1. Sarung tangan 2. Alcohol 70% 3. Pengalas 4. Bengkok 5. Alat tulis 6. Buku injeksi 7. Jam tangan dengan detikan C. Menyiapkan bahan – bahan 1. Obat D. Menyiapkan pasien 1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan 2. Mengatur posisi pasien yang nyaman Pelaksanaan Pelaksanaan Injeksi Intravena : 1. Cuci tangan kemudian menggunakan sarung tangan 2. Memasukkan obat dalam spuit 3. Pastikan infus dalam keadaan menetes lancar tidak ada tanda – tanda flebitis 4. Melakukan desinfeksi dengan alcohol 70% pada daerah yang akan diinjeksi 5. Obat dimasukkan 6. Lihat ekspresi wajah – wajah pasien 7. Pengatur tetesan dibuka kembali, kemudian tetesan diatur sesuai dengan
Bobot 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2
1
3
3 2
3
3 2 2
: …………. : ………….
Dilakukan Ya Tidak
Keterangan
Sikap
Evaluasi
Kriteria : Baik Cukup Kurang
kebutuhan yang sudah ditentukan 8. Pasien dirapikan, alat – alat dibereskan 9. Melepas sarung tangan dan cuci tangan 10. Mencatat dan memberi tanda pada format pemberian injeksi dan buku injeksi Sikap perawat pada waktu injeksi : 1. Komunikasi 2. Kerja sama 3. Tanggung jawab 4. Kewaspadaan Evaluasi : 1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan kelancaran tetesan 2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 3. Mengobservasi kemungkinan flebitis
1 1 2
1 1 3 3 2
1 1
: 35 – 40 : 30 – 35 : <30 Surabaya,
Kepala Ruangan
(
)
FORMAT LAPORAN SUPERVISI MASALAH YANG DITEMUKAN
Perawat Primer
(
)
PENYEBAB
REKOMENDASI / SARAN
Kepala Ruangan
(
)