#6 Natural Environment

  • Uploaded by: Amelia Johns
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View #6 Natural Environment as PDF for free.

More details

  • Words: 1,007
  • Pages: 6
General Business Environment Makalah Kecil

Natural Environment : Pertanian Intensif dan Kerusakan Lingkungan Dosen : Prof. Dr. Shalihudin Djalal Tandjung, M.Sc.

Oleh: Franseda 08/271238/PEK/12636 Reguler 21 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA

2009

PENDAHULUAN Lingkungan alamiah merupakan sebuah sistem ekologi yang didalamnya terdapat komponen vegetasi, hewan, mikroorganisme, tanah, batuan, dan udara yang terbentuk tanpa campur tangan manusia. Makhluk hidup memiliki ketergantungan terhadap lingkungan tempat hidupnya dan bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Manusia sebagai makhluk hidup memiliki sejumlah peran dalam mengubah dan mengelola lingkungan alamiah untuk keberlangsungan hidupnya. Pengelolaan lingkungan untuk tujuan hidup manusia adalah pengelolaan lahan untuk bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan manusia memiliki pertumbuhan yang meningkat setiap tahun. Peningkatan kebutuhan pangan nasional dengan laju 1−2%/tahun terutama disebabkan oleh pertambahan penduduk yang saat ini sudah berjumlah lebih dari 220 juta jiwa (Las, Subagyono, Setiyanto, 2006). Kemajuan yang diterapkan di bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia tidak selalu memiliki dampak positif. Kondisi lingkungan yang tercemar serta peningkatan jumlah lahan kritis salah satunya disebabkan oleh intensifikasi pertanian. Pertanian intensif yang menggunakan pupuk kimia, bibit unggul, serta alat berat pertanian memiliki dampak negatif pada kelestarian lingkungan. Residu pestisida yang tertinggal di dalam tanah, terbawa air tanah, dan hilangnya lapisan humus tanah merupakan contoh kecil akibat yang ditimbulkan dari pertanian intensif. Pandangan kaum pemerhati lingkungan bahwa lingkungan harus dilestarikan untuk kelangsungan hidup manusia telah melebar ke berbagai aspek seperti politik, sosial, termasuk bisnis. Kebutuhan pangan serta kelestarian lingkungan merupakan dua hal yang harus dapat berjalan bersama. Kemajuan teknologi serta ilmu manusia seharusnya dapat memberikan jalan keluar bagaimana menciptakan sistem pertanian yang dapat memenuhi peningkatan kebutuhan pangan tanpa harus merusak lahan dan lingkungan.

TINJAUAN PUSTAKA Pertanian intensif merupakan sistem produksi pertanian yang memiliki ciri penggunaan input produksi yang tinggi pada modal, tenaga kerja dan teknologi pertanian seperti pestisida dan pupuk pada luas area tertentu. Model pertanian ini berbedea dengan model pertanian berkelanjutan seperti pertanian organik atau pertanian ekstentif, dimana menggunakan input produksi yang rendah terutama pada pestisida dan pupuk kimia pada lahan pertanian yang luas serta memikirkan keberlangsungan lahan dan ekosistem lingkungan. Model pertanian intensif saat ini memiliki dasar penggunaan teknologi pertanian yang diterapkan pada luasan lahan yang sempit. Pupuk kimia, pestisida, herbisida, insektisida, hormon pertumbuhan merupakan contoh bahan kimia yang digunakan pada

pertanian

intensif

untuk

mendorong

peningkatan

hasil

produksi.

Penggunaan teknologi tersebut memiliki dampak signifikan pada peningkatan hasil produksi yang juga menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran dan kerusakan lahan. Pertanian intensif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain : Kelebihan : 1. Secara signifikan meningkatkan produktivitas per luas lahan. 2. Penggunaan tenaga hewan yang rendah sehingga mengurangi input produksi. 3. Penekanan

biaya

produksi

melalui

penggunaan

teknologi

dapat

menghasilkan harga satuan produk yang relatif murah. Kekurangan : 1. Penggunaan input kimia merusak kesehata melalui residu yang ditinggalkan pada produk pertanian. 2. Terganggunya ekosistem alami yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti hilangnya rantai makanan, serangga non hama ikut terkena insektisida, resistensi hama dan penyakit. 3. Polusi air akibat residu input kimia yang tersapu air pada aliran sungai dan danau.

ANALISIS Upaya penanggulangan pencemaran lahan pertanian dan kerusakan lingkungan seharusnya didasarkan pada permasalahan di sumber penyebab kerusakan lingkungan yaitu : 1. Ancaman Degradasi Lahan Erosi tanah merupakan penyebab penurunan tingkat produktivitas lahan yang akan berakibat terhadap luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas. Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan perbaikan kondisi lahan sering akan menyebabkan degradasi lahan. 2. Pencemaran Agrokimia. Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak proporsional. Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang, akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah. Perlu difikirkan pada saat ini residu pestisida akan menjadi faktor penentu daya saing produk-produk pertanian yang akan memasuki pasar global. 3. Pencemaran Industri. Pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian dapat juga disebabkan karena kegiatan industri. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) akan menyebabkan terjadinya hujan asam dan akan merusak lahan pertanian. Disamping itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg) akan menyebabkan degradasi lahan pertanian dan terjadinya pencemaran. Penanggulanangan kerusakan lingkungan akibat pertanian intensif dapat dilakukan dengan menerapkan pola bertani yang berkelanjutan dengan

mempertimbangkan

aspek

kelestarian

lingkungan.

Penerapan

pertanian

berkelanjutan dapat dicirkan oleh tiga hal yaitu : 1.

Penerapan pola usaha tani konservasi seperti agroforestry, tumpang

sari, dan pertanian terpadu; 2.

Penerapan pola pertanian organik ramah lingkungan dalam

menjaga kesuburan tanah; 3.

Penerapan konsep pengendalian hama terpadu merupakan usaha-

usaha yang harus kita lakukan untuk menjamin keberlanjutan usaha pertanian kita dan jika kita ingin menjadi pewaris yang baik. Peran pemerintah melalui kebijakan – kebijakannya juga diperlukan dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi kerusakan lingkungan. Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran dan kerusakan lahan dan lingkungan pertanian, dilakukan dengan penataan kembali tata ruang. Kawasan industri, pabrik, pertambangan, dan lain-lain di sekitar areal pertanian perlu ditata dan diatur menggunakan instrumen hukum dan nonhukum (Tim Sintesis Kebijakan, 2008). Keberhasilan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian memerlukan kegiatan pendukung, yaitu penelitian laboratorium dan lapangan. Penelitian meliputi (Tim Sintesisis Kebijakan, 2008): 1. Identifikasi dan karakterisasi sumber penyebab dan jenis pencemaran, baik dari

kegiatan

institusi

(industri,

pabrik,

pertambangan)

maupun

noninstitusi (pertanian/perkebunan, kehutanan); 2. Penetapan baku mutu tanah (soil quality standard) terutama daya sangga tanah terhadap B3/ logam berat; dan 3. Penambatan karbon (carbon sequestration). Dengan memperhatikan akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari sistim pertanian intensif, maka perlu dilakukan perbaikan cara bertani demi kelangsungan hidup dan kelestarian lingkungan. Sistem pertanian berkelanjutan yang didukung kebijakan pertanian dan penelitian merupakan solusi memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus merusak alam dan lingkungan.

REFERENSI Aryantha, I., N., P., 2002, Membangun Sistim Pertanian Berkelanjutan. KPP Ilmu Hayati LPPM-ITB. Las, I., Subagyono, K., Setyanto, A.P., 2006, Isu Dan Pengelolaan Lingkungan Dalam Revitalisasi Pertanian, Jurnal Litbang Pertanian.

Tim Sintesis Kebijakan, 2008, Strategi Penanggulangan Pencemaran Lahan Pertanian Dan Kerusakan Lingkungan, Jurnal Litbang Pertanian. http://www.britannica.com/eb/article-9042533 diakses : 8 Juli 2009 http://en.wikipedia.org/wiki/Industrial_agriculture diakses : 8 Juli 2009

Related Documents


More Documents from "santhosh hk"