LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA VITAMIN A. Tujuan Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mengidentivikasi vitamin E,B2,B6 secara kualitatif dengan reaksi warna 2. Menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan B. Dasar Teori Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. (wikipedia.org) Vitamin adalah senyawa organik yang termasuk bahan makanan esensial yang diperlukan oleh tubuh, tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena vitamin dibutuhkan pada makanan manusia hanya dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari. Defisiensi suatu vitamin dapat menimbulkan suatu penyakit. Penyakit akibat kekurangan vitamin tersebut disebut avitaminosis. Kelebihan salah satu vitamin pada tubuh dalam jumlah yang banyak dikenal dengan istilah hipervitaminosis. Kebutuhan tubuh akan vitamin ada batasnya. Kelebihan vitamin tidak selalu dibuang, tetapi ada juga yang disimpan. Peranan suatu vitamin di dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh zat-zat tertentu yang mempunyai struktur hampir sama dengan struktur vitamin tersebut. Zat tersebut dikenal sebagai zat antivitamin atau vitamin antagonis. Secara klasik, vitamin diklasifikasikan atas dasar kelarutannya, yaitu golongan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, serta golongan vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan kelompok vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks ini diantaranya adalah vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B11, dan vitamin B12 (Soemardjo 2008). Sumber-sumber provitamin A yang terbaik adalah hati, susu, dan ginjal, yaitu vitamin ini terutama terdapat dalam bentuk ester asam lemak. Sumber vitamin D yang baik dapat ditemukan dalam ikan dan telur. Cahaya matahari juga membantu menciptakan vitamin D. Vitamin E dapat diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau. Sumber vitamin K yang paling baik adalah sayuran berdaun hijau, susu, daging, telur, dan sereal (Francis 2008).
Vitamin B1 dapat diperoleh dari hati, kuning telur, ragi, susu, kacang-kacangan, dan gandum. Vitamin B2 diperoleh dari telur, hati, susu, kedelai, beras, sayuran, dan teri. Sumber vitamin B3 adalah hati, ragi, gandum, ikan, telur, daging, susu, dan kacang tanah. Vitamin B6 dapat diperoleh dari ragi, kecambah, gandum, sayuran hijau, daging, ikan, dan hati. Vitamin B12 diperoleh dari hati, ikan, telur, keju, dan susu. Vitamin C diperoleh dari buahbuahan berwarna dan berasa masam, seperti jeruk, tomat, dan semangka, atau dalam sayuran, seperti bayam, wortel, dan kubis (Kurtet al.1999). Vitamin E merupakan istilah umum yang digunakan untuk sejumlah senyawa yang alami atau sintetis. Senyawa yang paling penting adalah tocopherols (alpha tocopherol merupakan yang paling aktif dan banyak terdapat di alam), selain itu yang termasuk tocopherol adalah beta, gamma, dan delta tocopherols,namuntidak digunakan sebagai zat terapeutik. Senyawa lain dengan aktivitas vitamin E adalah tocotrienols.(Martindale) Fungsi dari vitamin E adalah Antioksidan(Chain-breaking antioxidant), Melindungi membran sel, Meningkatkan respon imun, Regulates platelet aggregation, Regulates protein kinase C activation.
Vitamin B terdiri dari 8 macam, yaitu B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), dan B12 (kobalamin). Vitamin-vitamin tersebut kita butuhkan untuk meningkatkan fungsi mental, membuat kita tetap bersemangat, meningkatkan keseimbangan tubuh, dan membantu mempertahankan kesehatan kulit dan otot. Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin, yaitu inti pirimidin dan thiazol. Dalam tanaman, terutama serelia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP). Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan panas. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet. Menurut Darwin Karyadi dan Muhilal dalam bukunya Kecukupan Gizi yang Dianjurkan,
kelompok vitamin B sebagaimana vitamin C, termasuk dalam vitamin yang larut dalam air. Karena itu, jika dikonsumsi berlebihan, tidak membahayakan kesehatan karena sebagian besar langsung dikeluarkan melalui air kemih. Namun bila sampai kekurangan, bisa beragam akibatnya, mulai dari cepat lelah, kurang nafsu makan, menurunnya kemampuan kerja, hingga anemia terutama pada ibu hamil. Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan.Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, anti bodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik bernam aisoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol yaitu ribitol. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN(flavin mononukleotida) atau FAD(flavin adenina dinukleotida). FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzimenzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik. Struktur vitamin B2 adalah :
Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks. Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi metabolisme asam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa dari glikogen.
C. Alat dan Bahan a. Alat
Tabung reaksi
Gelas beker
Pipet tetes
Rak tabung
Alu dan mortal
b. Bahan
Kapsul nature E
Alkohol
Asam nitrat
Tablet vitamin B
AgNO3
FeCl
D. Langkah Kerja 1. Uji Vitamin E Siapkan sampel nature E
Gunting kapsul, masukan isinya kedalam tabung reaksi
Tambahkan 0,5 ml alkohol kemudian kocok baik-baik
tambahkan 1ml asam nitrat, amati perubahan warna yang terjadi
2. Uji Vitamin B2 Larutkan tablet vitamin B kompleks dalam 2ml aquades Ambil larutanya kemudian tambahkan 1ml alkohol sampai hampir1/2 tabung Pada tabung reaksi yang lain, ambil 1 ml larutan vitamin B kompleks kemudian tambahkan 1ml larutan AgNO3 Kocok baik-baik dan amati perubahan warna yang terjadi serta amati flurosensinya
3. Uji Vitamin B6 Larutkan tablet vitamin B kompleks kedalam 2 ml aquades Ambil larutan tablet vitamin B kompleks,masukan kedalam tabung reaksi yang bersih
Tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 Amati perubahan warna yang terjadi d. Hasil dan Pembahasan Hasil Pengamatan Uji vitamin E No. Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Dari warna bening menjadi warna kuning
Sampel natur E + 0,5 ml alkohol
2.
+ 1ml asam nitrat
Terbentuk 2 fase bagian bawah putih, bagian atas kuning
Uji vitamin B2 No. Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Warna awal kuning
Lar. vitamin B kompleks + 1ml larutan AgNO3
2.
Pengocokan
Menjadi orange cerah
Uji vitamin B6 No. Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Warna kuning
Lar. vitamin B
kopleks 2.
+ beberapa tetes
Dari kuning menjadi orange coklat
lar.FeCl3
Pembahasan Pada praktikum ini adalah terkait vitamin, dengan mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang mampu diamati serta memahami fungsi dari vitamin, untuk vitamin yang dipraktekan adalah vitamin E, B2 dan B6. Dari praktikum yang dilakukan, pertama adalah identifikasi vitamin E dengan bahan sampel vitamnin E yang digunakan dari nature E, alkohol 95%, larutan HNO3, langkah yang pertama yaitu ambil cairan pada kapsul nature E dan dimasukan kedalam tabung reaksi, setelah itu ditambahkan 0,5 ml alkohol 95% dan dikocok dengan baik-baik, pada saat penambahan ini terjadi perubahan warna yang awalnya adalah bening kemudian menjadi kuning, setelah larutan menjadi kuning ditambah lagi dengan 1ml asam nitrat dan pada penambahan ini warna larutan terjadi perubahan yaitu terbentuk 2 fase, fase berwarna putih dibagian bawah dan berwarna kuning dibagian atas. Dari percobaan tersebut dihasilkan reaksi :
Mekanisme pada proses pengujian sampel ditambahkan alkohol, hal ini bertujuan untuk mengisolasi/memisahkan vitamin E dari sampel kemudian di tambahkan HNO3 pada prosedur lainya ada yang dipanaskan untuk mengubah alphatocopherol menjadi alpha-tocopherol kuinon yang dapat direduksi menjadi alphatocopherolkuinol, hasil positif ditandai dengan terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah, namun pada praktikum ini tidak adanya pemanasan, yang mungkin mengakibatkan warna dari hasil tidak menjadi merah, namun menjadi 2 fase warna putih dan kuning. Kemudian pada identifikasi kedua adalah vitamin B2, dengan bahan tablet vitamin B kompleks sebagai sampel, alkohol 95%, larutan AgNO3, dengan langkah pertama adalah menumbuk tablet vitamin B, setelah halus kemudian dilarutkan dengan alkohol, dari hasil pelarutan tadi kemudian diambil 1ml dan ditambahkan 1ml larutan AgNO3 2M dan dikocok baik-baik dan dari langkah-langkah prosedur yang dilakukan terjadi perubahan warna yang awalnya kuning, saat dilarutkan alkohol tetap kuning kemudian berubah setelah ditambahkan AgNO3 menjadi orange cerah. Dari perubahan warna ini menunjukan bahwa pada tablet vitamin B kompleks menunjukan adanya kersen atau floourensi. Pada langkah ini dilakukan penambahan alkohol adalah untuk melarutkan sekaligus untuk mengidentifikasi atau memisahkan kandungan vitamin B2-nya. Kemudian pada identifikasi yang ketiga adalah vitamin B6, dengan bahan yang digunakan yaitu tablet vitamin B kompleks, larutan FeCl3, dengan langkah kerja yaitu pertama tablet dilarutkan dengan aquades, dan ambil kemudian masukan kedalam tabung reaksi, tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3, dari hasil tersebut terjadi perubahan warna dari yang awalnya adalah kuning menjadi orange kecoklatan. Pada percobaan ini ditambahkan FeCl3 adalah untuk menunjukan flourensinya jika terjadi perubahan warna menjadi orange.
E. Kesimpulan
1. Identifikasi vitamin E dengan sampel tablet nature E menghasilkan warna dengan dua fase yaitu bagian atas kuning, bagian bawah putih, hal ini seharusnya menghasilkan warna merah, ketidak terjadinya perubahan warna merah dikarenakan tidak diperlakukan pemanasan. 2. Identifikasi vitamin B2 dihasilkan warna dari kuning menjadi orange cerah, hal ini menunjukan adanya vitamin B2 pada tablet vitamin B kompleks 3. Identivikasi vitamin B6 dihasilkan perubahan warna dari kuning menjadi orange kecoklatan, hal ini adanya flourensi.
F. Daftar Pustaka Affandi,idris.2015.praktikum biokimia vitamin. Di unduh pada 29 desember 2018 pukul 15.00 WIB (https://www.academia.edu/16581793/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_VIT AMIN_) Harjadi.1986. Ilmu Kimia AnalitikDasar. Jakarta (ID) :Gramedia Mustikasari,neneng.2013.LAPORAN PRAKTIKUM III KIMIA FARMASI ANALITIK 1 (KFA 1) GOLONGAN VITAMIN. Diunduh pada 29 desember 2018 pukul 15.30 WIB (https://www.academia.edu/8546767/LAPORAN_PRAKTIKUM_III_KIMIA_FARM ASI_ANALITIK_1_KFA_1_GOLONGAN_VITAMIN) Restu,sarah.LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANVITAMIN E. Diunduh pada 30 desember 2019. (https://www.academia.edu/11576462/Laporan_Praktikum_Biokim_Lemak_and_Vita min_)