LUMUT TANDUK (Antheceroptopsida) Klasifikasi lumut tanduk Regnum : Plantae Division : Antheceroptophyta Kelas : Antheceroptopsida Ordo : Antheceroptoceales Family : Antheceroptoceae Genus : Antheceroptopsida Spesies : Antheceroptopsida.sp Pengertian Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis. Ciri-ciri 1.tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd sporofitnya 2. berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut 3. gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk 4. rhizoid berada pada bagian ventral 5. habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi Tempat hidup dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab. Susunan tubuh Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk ginjal. Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit. Alat perkembangbiakan Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti buah plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
Lumut hati Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut
hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies. Bagian-bagian tubuh lumut hati: 1. 2. 3. 4. 5.
Apotisis = batas antara seta dan sporogonium Sporangium = alat penghasil spora Kaliptra = tudung sporangium Seta = tangkai sporogonium Vaginula = selaput pangkal tangkai sporogonium
Contoh lumut hati: Polytrichum commune, Pogonatum cirrhatum, Mniodendrom divaricatum, Sphagnum sp., Aerobryopsis longisima. Manfaat lumut hati: Menahan erosi dan Obat-obatan = Marchantia polymorpha (obat radang hati) A. Ciri-ciri Lumut Daun (Musci) 1. Memiliki bagian yang menyerupai batang dan daun 2. Tubuhnya umumnya tegak, berdaun serupa sisik yang rapat, padat, dan memipih-menumpuk. 3. Pada tempat-tempat yang kering lumut membentuk taiusyang berupa bantal atau gebalan, dan diatas tanah-tanah hutan seringkali merupakan suatu lapisan yang menyerupai beludru. 4. Lumut daun/lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu yang tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral. B. Habitat Lumut Daun (Musci) Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang peiodik mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup. Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air. Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun. C. Habitus Lumut Daun (Musci) Pada musci sering kali nampak habitus yang sangat mendekati cormophyta dengan sumbu pokok serta daun-daun yang tersusun radier dalam suatu spiral atau bilateral, jarang sekali daun-daunnya tersusun dalam dua baris saja. Musci dengan batang yang berbaring daun-daunnya sering kali semuanya menghadap kesatu arah saja, atau tersusun dalam dua baris, sehingga daun-daun itu menjadi dorsiventral. D. Reproduksi Lumut Daun (Musci) Musci membiak dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang jelas, tetapi sporofitnya pada luut kita namakan sporogonium itu belum merupakan buah tanaman lumut tadi dan dapat dibedakan dalam : Vaginula, yaitu semacam selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang beraal dari dinding arkegonium. Seta, yaitu tangkai sporogonium. Apofisis, yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporogonium. Sporogonium, yaitu berupa kotak spora, tempat pembentukan spora. Pada bagian tengahnya terdapat kolumela, yaitu bagian yang bersifat steril. Kaliptra, yaitu semacam kapsul atau tudung sporangiumyang berasal dari diding arkegonium. Atau reproduksi lumut daun berproduksi secara : 1. Asseksual, dan 2. Seksual E. Sistematika Lumut Daun (Musci) Musci dalam sistematik dibedakan dalam beberapa bangsa : Sphagnales Andreales Bryales
Bangsa Sphagnales Bangsa ini merupakan suatu bangsa yang monotipik, terdiri ata satu suku saja : Sphagnaceae dan satu marga : Sphagnum yang terdiri atas beberapa jenis. Kebanyakan hidup di tempat-tempat yang berair-air : rawa-rawa atau gambut, oleh sebab itu disebut juga lumut gambut. Bangsa Andreales Bangsa Bryales F. Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci) Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi : Produsen Mencegah erosi Sebagai penyerap dan penyimpan air Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit hati (hepatitis)
LUMUT HATI Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati. Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri. Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Marchantiales Marchantiales terbagi dalam dua suku, yaitu suku Marchantiaceae dan suku Ricciaceae. Sebagai contoh dapat diambil dari suku Marchantiaceae, yaitu Marchantia polymorpha. Lumut ini mempunyai bentuk talus yang menyerupai pita, agak tebal, berdaging, cabang menggarpu, serta rusuk tengah tidak begitu jelas dan menonjol. Bagian bawah talus terdapat sisik perut dan rizoid. Bagian atas talus dilindungi oleh lapisan kutikula sehingga tidak dapat ditembus air dan terlihat berpetak-petak. Pada bagian petak terdapat ruang udara, di tengah petak terdapat liang udara yang menghubungkan dengan udara luar. Pada dasarnya terdapat kloroplas dan tempat berlangsungnya fotosintesis. Cadangan makanan ditimbun pada jaringan talus yang tidak mengandung klorofil. Perkembangbiakan secara aseksual pada gametofit dilakukan dengan pembentukan kuncup-kuncup eram. Gametangium Marchantiales berupa cabang talus yang berdiri tegak, bagian bawah cabang menggulung, dan dalam gulungan tersebut terdapat rizoid. Bagian atas cabang bercabang menggarpu dan akhirnya membentuk badan menyerupai bintang. Anteridium dan arkegonium terletak pada tempat terpisah. Pendukung anteridium disebut anteridiofor, berbentuk menyerupai tangkai dengan cakram bertoreh delapan pada ujungnya, dan di atas cakram terdapat ruangan mirip botol yang bermuara ke atas. Ruanganruangan ini berisi anteridium. Antarruangan dipisahkan oleh jaringan yang mengandung ruang udara. Spermatozoid dihasilkan di dalam anteridium. Jika antheridium telah masak, sel dindingnya akan menjadi lendir dan mengembang hingga akhirnya spermatozoid akan keluar dan terkumpul dalam suatu tetes air hujan yang terletak di atas anteridiofor. Pendukung arkegonium disebut arkegoniofor. Berbentuk seperti bintang dengan kaki berjumlah 9, tepi melipat ke bawah yang mengakibatkan sisi atas bagian arkegoniofor, dan menghadap ke bawah. Kondisi ini menyebabkan arkegonium seolah-olah berada di sisi bawah badan bintang tadi. Letak arkegonium dan arkegoniofor berderet menurut arah jari-jari yang dilindungi oleh selaput bergigi yang disebut periketium. Sel telur diproduksi di dalam arkegonium. Pembuahan terjadi pada musim hujan. Pada saat itu, percikan air hujan yang mengandung spermatozoid terlempar dari anteridiofor ke arkegoniofor. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi embrio bersel banyak akhirnya membentuk sporogonium bertangkai pendek, kecil, berbentuk bulat, dan berwarna hijau. Sel teratas membentuk kapsul spora dan sel bawah membentuk tangkai dan kaki sporogonium. Kapsul spora Marchantiales dapat menghasilkan beratus ribu spora. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora ini akan berkecambah membentuk protonema dan seterusnya. Contoh lumut yang termasuk suku Marchantiaceae adalah Marchantia polymorpha, M. geminata, dan Reboulia hemisphaerica, sedangkan yang termasuk suku Ricciaceae adalah Riccia fluitans, R. nutans, dan R. trichocarpa.