BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
komprehensif, kontinyu, mengutamakan pencegahan, koordinatif,
mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan, Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang semuanya bekerja sama dibawah naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menaati secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982). Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran, kesehatan yang bermutu dan terjangkau sudah sangat didambakan. Sehingga merupakan tugas profesi untuk mewujudkannya seoptimal mungkin agar masyarakat tetap dan semakin percaya pada sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya dengan pelayanan dokter keluarga yang berpotensi untuk mencapai sehatnya seluruh anggota keluarga. Dokter keluarga merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu,
1
keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).
1.2 Tujuan Khusus 1) Mengetahui standar perilaku dalam praktik dokter keluarga. 1.3 Rumusan Masalah 1) Standar perilaku terhadap pasien 2) Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik 3) Standar perilaku dengan sejawat 4) Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik 5) Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Standar Perilaku Terhadap Pasien Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.
2.1.1 Kriteria informasi memperoleh pelayanan Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan. Indikator A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memasang papan waktu praktik atau jam buka pelayanan yang tetap dan tercantum pada bidang yang dapat terlihat oleh masyarakat, atau pada brosur yang disebarkan padamasyarakat. B. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan selebaran informasi yang mencantumkan, antaralain:
- Daftar nama dokter yang berpraktik di klinik tersebut, keahlian dan jadwal praktiknya
- Daftar nama dan kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja di kliniktersebut - Alamat dan nomor teleponklinik - Cara pendaftaran, menghubungi dokter, atau berkonsultasi di dalam jadwal tercantum maupun pada saat-saat lain yangmendesak
3
Panduan untuk interpretasi
-
Operasional pelayanan dokter keluarga sesuai dengan jadwal waktu yang disepakati dan tercantum, dan memberitahukan jam buka praktiknya kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui waktu untuk konsultasi dengandokter.
-
Setiap saat, para provider di tempat pelayanan dokter keluarga mampu menjelaskan isi informasi di media cetak (selebaran,brosus) yang tersedia di klinik pada setiappengunjung yang datang.
2.1.2 Kriteria Masa Konsultasi Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien. Indikator A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana konsultasi yang memperhatikan hak-hak kedua belahpihak B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian yang baik untuk konsultasi, dengan demikian pasien tidak menunggu terlalulama C. Pada survey umpan balik kepuasan pasien, terbukti bahwa pasien puas dengan waktu yang diberikan oleh dokter keluarga pada saatkonsultasi
4
Panduan untuk interpretasi
-
Yang dimaksud dengan konsultasi di kriteria ini, berbeda dengan konsultasi di kriteria 1.2.7.
-
Konsultasi pada kriteria ini adalah kegiatan pelayanan dokter kepada pasien di ruang praktik
-
Konsultasi yang baik dan ramah setidaknya meliputi:
o
salam sesuai dengan kebiasaan dan budayasetempat
o
anamnesis dengan berpusat padapasien
o
menerangkan temuannya dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
o
melaksanakan pertolongan medis sesuai dengan yang diharapkanpasien,
o
menjelaskan apa yang terjadi pada pasien baik masalah kesehatan yang ada maupun resiko kesehatan yangada,
o
menjelaskan beberapa pilihan penatalaksanaan medis besertakonsekuensinya
o
melakukan tindakan medis (bilaperlu)
o
menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya
o
mengingatkan pasien untuk menghubungi dokter dalam rangka tindaklanjut.
2.1.3 Kriteria Informasi medik menyeluruh Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi. 5
Indikator A. Dokter keluarga terbukti mempunyai kemampuan dapat menjelaskan tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dari masalah kesehatan yang sering ditemui di tempatpraktiknya. B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki lembar informed concent pada rekam medik yang telah disetujui dan ditandatangani pasien. Hal ini menunjukkan bahwa pasien telah diberi penjelasan informasi medik oleh dokter keluarga secara menyeluruh dan pasien telahmengerti. C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki dokumen yang ditandatangani pasien pada rekam medik pada saat pasien menolak saran penatalaksanaan medis yang dianjurkan walaupun telah dijelaskan oleh dokterkeluarga. D. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa media cetak berupa brosur, leaflet atau poster yang berisi informasi kesehatan, antara lain tentang definisi, penyebab, pencegahan ataupun prosedur penatalaksanaan beberapa penyakit yang sering ditemukan di klinik yang tersedia secara gratis bagipasien
Panduan untuk interpretasi
- Komunikasi yang jelas akan menguntungkan keduabelah pihak, baik pasien maupun dokter.
- Dengan komunikasi yang baik diharapkan tidak akan terjadi kesalahpahaman. Dokter keluarga yang berpraktik dengan komunikasi yang baik disertai buktibukti tertulis baik rekam medik ataupun barang cetakan sebagai 6
kriteriastandar.
- Pada butir D, dokter dan stafnya mampu menjelaskan isi dari informasi yang terdapat dalam media cetak tersebut diatas.
2.1.4 Kriteria Komunikasi efektif Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling percaya Indikator A. Dokter keluarga terbukti dapat menggunakan bahasa setempat dengan baik dan benar dalam berkomunikasi denganpasien. B. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ruangan khusus untuk konsultasi sehingga pasien memperoleh privasi pada saat anamnesa dan pemeriksaanfisik C. Penyimpanan rekam medik dokter keluarga terbukti mempunyai sistim agar dokter keluarga tidak menghabiskan waktu untuk mencari rekam medik dan memperoleh resume pasien pada kunjungan-kunjungansebelumnya.
Panduan untuk interpretasi
- Dokter keluarga yang baru bertempat praktik pada daerah dengan bahasa daerah yang belum dipahami oleh dokter tersebut, maka dokter tersebut dianjurkan untuk bekerjasama dengan seorang penerjemah pada saatsaatdiperlukan.
- Sistim pelayanan yang dilaksanakan pada pelayanan dokter keluarga harus direncanakan dengan seksama sehingga pasien tidak merasakan pelayanan yang berbelit-belit atau pelayanan yang lamamenunggu. 7
2.1.5 Kriteria 5 Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter. Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien Indikator A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memilikii sistim untuk menerima dan melayani semua pasien yang datang untuk meminta pertolongan tanpa membedakan gender, ras, agama, tingkat sosial, kelompok politik,dan sebagainya. B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dapat menerima imbalan jasa dari pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat memperlakukan
bebas
biaya
jasa
kepada
pasiennya
yang
dianggap
perlu,keluarga sesama dokter atau pasien tidakmampu. C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang menjamin staf dan rekam medik yang seluruhnya berada di bawah sumpah jabatan dokter dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, hak-hak pasien, hak-hak dokter yang secara keseluruhan sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia dan hukum yang berlaku diIndonesia D. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim antri yang adil bagi pasien-pasiennya dan tersedia ruang tunggu yang manusiawi dannyaman
Panduan untuk interpretasi
8
Sekedar untuk catatan, di bawah ini adalah beberapa hak pasien dan hak dokter: Hak-hak pasien -
Hak informasi : hak untuk mengetahui semua informasi yangdibutuhkan
-
Hak akses: hak untuk memperoleh pelayanan tanpa dibedakan statussosekbud
-
Hak memilih: hak untuk memutuskan secara bebas penanggulangan masalah yangdihadapinya
-
Hak keamanan: hak untuk mendapatkan pelayanan yang aman danefektif
-
Hak kerahasiaan: hak dijamin kerahasiaan informasi mengenaipasien
-
Hak privasi: hak mendapatkan privasi dalam pelayanan (konseling dan pemeriksaan)
-
Hak martabat: hak mendapat pelayanan yang manusiawi (dihargai dan diperhatikan
-
Hak kenyamanan: hak untuk mendapatkan kenyamanan dalampelayanan
-
Hak kesinambungan: hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan sarana secara lengkap dan pelayanan berkesinambungan selama diperlukan
-
Hak berpendapat: hak untuk menyatakanpendapat secara bebas Hakhakdokter:
-
Menolak bekerja di luar standar pelayananmedik
-
Menolak tindakan yang bertentangan dengan kodeetik
-
Mengakhiri hubungan profesional denganpasien
-
Mendapatkan kehidupan pribadi(privacy)
-
Memperoleh imbalan jasa
-
Menolak memberikan keterangan mengenaipasiennya
-
Bekerja sesuai standarprofesi
-
Memberikan informedconsent
-
Menolong pasien gawatdarurat
9
2.2 Standar Perilaku dengan Mitra Kerja Di Klinik Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara profesional (PDKI, 2006).
2.2.1 Kriteria Hubungan profesional dalam klinik Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam suasana kekeluargaan (PDKI, 2006).
Indikator: A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki Surat IjinPraktik dari semua dokter yang berpraktik di tempat tersebut. B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki Surat Tugas, atau Surat Keterangan Bekerja dari semua staf yang bekerja di tempat tersebut. C. Seluruh petugas kesehatan yang bekerja di pelayanan dokter keluarga terbukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Panduan untuk interpretasi
Pembagian tugas dari staf tidak dapat diabaikan karena merupakan suatu hal yang sangat penting pada saat pekerjaan di klinik menjadi banyak dan besar, sedangkan kualitas pelayanan harus tetap dipertahankan.
Dengan pembagian tugas yang baik, maka pelayanan dokter keluarga dapat terus berkembang sesuai dengan yang diharapkan
Dokter keluarga dan staf dapat menjabarkan tugas dan beban kerja dari staf yang bekerja di tempat tersebut
10
2.2.2 Kriteria Bekerja dalam tim Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim (PDKI, 2006). Indikator: A. Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa tercatat seluruh anggota tim medis dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja bersama dalam menatalaksana pasien yang bersangkutan. B. Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa tercatat nama sejawat lain yang bekerja sama dalam menatalaksana pasien-pasien khusus, baik di ruang praktik maupun kasus konsultasi dan rujukan. C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki daftar jaringan pelayanan masyarakat di komunitas yang dapat bekerja sama dalam menatalaksana pasien.
Panduan untuk interpretasi
Setiap penatalaksanaan pasien dokter keluarga seringkali tidak bekerja sendiri, namun dalam satu tim yang masing-masing jelas atas peran dan fungsinya.
Pada setiap kasus yang komprehensif, dokter keluarga menjadi motor tim penatalaksanaan dan meyakinkan bahwa terdapat koordinasi yang jelas dan rapi demi kepentingan pasien, seperti yang dijelaskan pada kirteria 1.4.1. koordinator penatalaksanaan pasien
2.2.3 Kriteria Pemimpin klinik Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan(PDKI, 2006)
11
Indikator: A.
Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki satu pimpinan yang bertanggung
jawab atas penyelenggaraan praktik di tempat tersebut. B.
Pelayanan dokter keluarga yang terdiri dari beberapa dokter keluarga terbukti
memiliki pembagian tugas pimpinan atas bidang manajemen yang diatur rapi.
Panduan untuk interpretasi
Pada pusat pelayanan dokter keluarga yang sedang dan besar, bidang manajemen dapat dibagi-bagi agar memudahkan pengorganisasiannya.
Biasanya 2 bidang besar manajemen adalah bidang medis dan bidang administratif, bidang-bidang lain dapat dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan manajernya.
Pada pelayanan dokter keluarga, bidang medis dianjurkan untuk dipimpin oleh dokter keluarga, sedangkan non dokter keluarga dapat memimpin bidang lainnya.
Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menaati secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982).
2.3 Standar perilaku dengan sejawat Pelayanan
dokter
keluarga
menghormati
dan
menghargai
pengetahuan,
ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional
2.3.1 Hubungan profesional antar profesi Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubungan profesional dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien.
12
Indikator: A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki daftar dokter ahli/spesialis beserta alamatnya sebagai arah konsultasi dan/atau rujukan bila diperlukan B. Pelayanan dokter keluarga terbukti menerima rujukan dan/atau konsultasi dari dokter atau layanan medis lainnya, serta mengirim rujukan dan/atau konsultasi ke dokter/pelayanan medis pada strata yang lebih tinggi (II atau III)
Panduan untuk interpretasi Hubungan yang baik dengan profesi medik lainnya akan membawa dampak bagi para dokter keluarga untuk bekerja secara profesional dan membuka akses pasien untuk mempunyai kesempatan yang lebih luas.
2.3.2. Hubungan baik sesama dokter Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh dokter lain dan memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merugikan nama dokter lain Indikator A. Dokter keluarga terbukti dapat memberi kemungkinan pada pasiennya untuk mencari pendapat profesional kedua (second opinion) ke dokter lain dengan semua informasi dari dokter keluarga B. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk menerima konsultasi/ rujukan dari dokter keluarga lainnya, atau dokter praktik umum atau dokter spesialis C. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk dapat bersama-sama profesi medik lainnya dalam merawat pasien di rumah sakit ataupun di rumah, dalam bentuk koordinatif yang efisien dan efektif demi kepentingan pasien.
13
Panduan untuk interpretasi Timbal balik penerimaan dan pengiriman konsultasi dan rujukan yang baik serta pengkoordinasian perawatan bersama yang efektif dan efisien sangat diperlukan pada beberapa kondisi pasien seperti pasien terminal, pasien dengan masalah gabungan fisik dan mental, pasien dengan masalah kesehatan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kesehatan keluarga, serta pasien yang perlu partisipasi keluarga dalam penanganannya. Sikap profesional dokter keluarga yang positif sangat diperlukan pada saat dokter menerima pindahan rawat dari dokter lain. Menyalahkan perawatan yang telah diberikan dokter sebelumnya dan menjatuhkan nama dokter lain merupakan tindakan yang menguntungkan sesaat namun merugikan profesi dokter keluarga itu sendiri. Survey umpan balik yang dilaksanakan oleh pelayanan dokter keluarga salah satunya dapat membuktikan bahwa tidak ada keluhan dari dokter lain atau pasien bahwa pelayanan dokter keluarga meremehkan atau menyalahkan dokter lainnya dalam melayani pasien. Hal ini penting untuk menunjukkan adanya hubungan baik sesama dokter.
2.3.3. Perkumpulan profesi Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang ada Indikator: A. Dokter keluarga dapat menunjukkan kartu sebagai anggota dalam Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) setempat 14
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan kartu anggota Ikatan Dokter Indonesia C. Dokter keluarga memiliki bukti telah berpartisipasi dalam kegiatan perkumpulan profesinya
Panduan untuk interpretasi Keanggotaan dokter dalam perkumpulan profesi secara tidak langsung mengaktifkan dokter tersebut dalam jaringan kerja profesi dan meningkatkan rasa hormat kepada sesama anggota yang merupakan teman sejawat. Bukti pada butir C dapat berupa Surat Tugas, foto kegiatan, sertifikat, dan sebagainya
2.4 Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and skill development) Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya 1. Mengikuti kegiatan ilmiah Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk secara teratur dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti pelatihan, seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya 2. Program jaga mutu Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan/atau bersama-sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya 3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan Pelayaanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter 15
4. Penelitian dalam praktik Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran, demi kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran 5. Penulisan ilmiah Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif dan/atau pasif pada jurnal ilmiah kedokteran.
2.5 Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya (Azwar A, 2008). 1) Menjadi anggota perkumpulan social Terdapat 2 indikator ,yaitu (Azwar A, 2008) : a. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa menjadi anggota salah satu perkumpulan sosial di wilayah sekitarnya b. Para petugas kesehatan lain di praktek dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa menjadi anggota salah satu perkumpulan sosial di wilayah sekitarnya Panduan untuk interpretasi
1. Perkumpulan social dapat berupa perkumpulan ibadah menurut agamanya masing-masing, perhimpunan warga setempat, pangguyuban keluarga, dan sebagainya. 2. Dengan ikut serta dalam perkumpulan sosial, dokter keluarga mendapat banyak kesempatan untuk turut meningkatkan derajat kesehatan anggota lain dalam perkumpulan tersebut.
16
2) Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar tempat praktiknya, pelayanan dokter keluarga bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut (Qomariyah, 2011). Indikator: Pelayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa turut berperan sertanya dalam kegiatan-kegiatan pengabdian kesehatan masyarakat di wilayah sekitarnya. Panduan untuk interpretasi
1. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan di sekitar tempat pelayanan dokter keluarga akan memicu dokter untuk berpikir kritis terhadap keadaan masyarakat setempat.
3) Partisipasi dalam penanggulangan wabah dan bencana di sekitarnya Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan di sekitarnya, pelayanan dokter keluarga berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam bidang kesehatan (Azwar A, 2008). Indikator : a) Dokter keluarga dapat menunjukkan setifikat pelatihan mengenai penanggulangan wabah dan bencana b) Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti berpenran aktif dalam penanggulangan pada saat ada wabah dan atau bencana di daerah sekitarnya c) Petugas kesehatan yang bekerja pada praktek dokter keluarga dan tempat praktek terbukti berperan aktif dalam penanggulangan saat ada wabah dan/ atau bencana di daerah sekitarnya (Qomariyah, 2011).
17
Panduan untuk interpretasi
1. Bila ada wabah dan bencana di sekitar tempat praktik, maka dokter keluarga diharapkan turun tangan agar lebih sensitive terhadap masyarakat sekitar. 2. Dokter keluarga menguasai definisi wabah dan cara-cara penanggulangan berbagai jenis penyakit penyebab wabah 3. Dokter keluarga diharapkan mempunyai bekal kedokteran bencana (disaster medicine) dan menguasai penatalaksanaan evakuasi, baik dari segi kesehatan, maupun dari segi hukum 4. Yang dimaksud bencana adalah : a. Bencana alam (badai, gempabumi, tanah longsor, banjir, dsb) b. Kecelakaan masal (tabrakan bis, kereta api, pesawat jatuh, kebakaran, dsb)
18
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Maka dari itu dokter keluarga memiliki standar perilaku dalam praktik yang sebaiknya diterapkan diantanya: 1. Standar perilaku terhadap pasien, 2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik, 3. Standar perilaku dengan sejawat, 4. Standar pengembanhan ilmu dan keterampilan praktik dan 5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.
19
DAFTAR PUSTAKA Azwar A, 2008. Perandan Fungsi Dokter Keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Primer dalam presentasi “Revisi Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Padang. Qomariyah, 2011.Sekilas Kedokteran Keluarga. Jakarta FKUI. Eka Prasetyawati, Arsita. 2015. BUKU KEDOKTERAN KELUARGA. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). 2006. Standar Pelayanan Dokter Keluarga.
Availableathttps://galihendradita.files.wordpress.com/2015/03/buku-
standar-pelayanan-dokter-keluarga-2006.pdf. Diakses 2 Desember 2018. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, 2006. Standar Pelayanan Dokter Keluarga. Jawa Barat: Wisma Makara Trisna DV, et al. 2006. Standar Profesi Dokter Keluarga. Jawa Barat: Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).
20