TUGAS FARMASI INDUSTRI
PPIC (PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL)
OLEH: 1. STEVEN TANDIONO 2. OCTAVINA BAKIE 3. ICHA NANDA SARASWATI TB. 4. FIRA HARTIKA 5. MARSELINA PURNAMA SARI 6. KHOIRIAH LUBIS 7. JENNIFER AGUSTINA 8. CYNTHIA SYAHRIR 9. VINA KUMALASARI 10. DILVA DWILIANI 11. SRI WAHYUNI 12. DWI PERMATA SARI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018
I. PERHITUNGAN STOK BAHAN BAKU A. Emjeson Formula: Betametason
132 g
Sodium Cetostearyl Sulfate
19000 g
Buffering Agent
1000 g
PEG
10 g
Purified Water
ad
120000 g
Diketahui: a. 1 tube = 5 g b. permintaan terhadap Emjeson adalah 3.000.000 tube maka total tube yang diproduksi / batch =
120.000 𝑔 5 𝑔/𝑡𝑢𝑏𝑒
= 24.000 tube/batch 3.000.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Total batch untuk memproduksi 3.000.000 tube = 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ = 125 batch
Perhitungan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi 125 batch :
Betametason = 125 batch x 132 g/batch = 16.500 g
Sodium Cetostearyl Sulfate = 125 batch x 19.000 g/batch = 2.375.000 g
Buffering Agent = 125 batch x 1000 g/batch = 125.000 g
PEG = 125 batch x 10 g/batch = 1250 g
B. Emjeneo Formula: Betametason
126 g
Neomisin
660 g
Sodium Cetostearyl Sulfate
10000 g
PEG
5g
Purified Water
Diketahui: a. 1 tube = 5 g
ad
120000 g
b. permintaan terhadap Emjeson adalah 2.000.000 tube maka total tube yang diproduksi / batch =
120.000 𝑔 5 𝑔/𝑡𝑢𝑏𝑒
= 24.000 tube/batch 2.000.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Total batch untuk memproduksi 3.000.000 tube = 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ = 84 batch
Perhitungan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi 84 batch :
Betametason = 84 batch x 126 g/batch = 10.584 g
Neomisin = 84 batch x 660 g/batch = 55.440 g
Sodium Cetostearyl Sulfate = 84 batch x 10.000 g/batch = 840.000 g
Buffering Agent = 84 batch x 1000 g/batch = 125.000 g
PEG = 84 batch x 5 g/batch = 420 g
C. Emjecort Formula: Hydrocortisone
3000 g
Sodium Cetostearyl Sulfate
15000 g
Buffering Agent
500 g
PEG
7g
Purified Water
ad
120000 g
Diketahui: a. 1 tube = 5 g b. permintaan terhadap Emjeson adalah 3.000.000 tube maka total tube yang diproduksi / batch =
120.000 𝑔 5 𝑔/𝑡𝑢𝑏𝑒
= 24.000 tube/batch 3.000.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Total batch untuk memproduksi 3.000.000 tube = 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ = 125 batch
Perhitungan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi 125 batch :
Hydrocortisone = 125 batch x 3000 g/batch = 375.000 g
Sodium Cetostearyl Sulfate = 125 batch x 15.000 g/batch = 1.875.000 g
Buffering Agent = 125 batch x 500 g/batch = 62.500 g
PEG = 125 batch x 7 g/batch = 875 g
II.
TOTAL
BAHAN
BAKU
YANG
DIPERLUKAN
DALAM
MEMPRODUKSI 3 SEDIAAN:
Bahan Baku
Emjeson
Emjeneo Emjecort
Betametason
16.500 g
10.584 g 55.440 g
Neomisin Hidrokortison
Total
Persediaan
Kekurangan
27.084 g
100.000 g
-
55.440 g
50.000 g
5440 g
375.000 g 375.000 g
150.000 g
225.000 g
1.000.000 g
4.090.000 g
Sodium
2.375.000 840.000
1.875.000 5.090.000
Cetostearyl
g
g
g
62.500 g
187.500 g
250.000 g
-
875 g
2545 g
113.000 g
-
g
Sulfate Buffering
125.000 g
Agent PEG
1250 g
420 g
III. PERHITUNGAN BATCH YANG BISA DIPRODUKSI DENGAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SECARA EFEKTIF: Bahan Baku
Betametason
Emjeson
Emjeneo
Emjecort
(125 batch)
(84 batch)
(125 batch)
132 g
126 g
(757 batch)
(793 batch)
Neomisin
Persediaan
100.000 g
660 g
50.000 g
(75 batch) Hidrokortison
3000- g
150.000 g
(50 batch) Sodium
19000 g
10000 g
15000 g
Cetostearyl
(52 batch)
(100 batch)
(66 batch)
1.000.000 g
Sulfate Buffering
1000 g
500 g
Agent
(250 batch)
(500 batch)
PEG
10 g
5g
7g
(11300 batch) (22600 batch) (16142 batch)
250.000 g
113.000 g
Dari tabel dapat dilihat bahwa sediaan yang dapat diproduksi paling banyak adalah Emjeneo sebanyak 75 batch. Jika diproduksi Emjeneo sebanyak 75 batch maka jumlah sodium cetostearyl sulfate yang dibutuhkan adalah 750.000 g . Akibatnya sisa sodium cetostearyl sulfate adalah 1.000.000-750.000 = 250.000 g. Dengan sisa sodium cetosterayl sulfate ini maka kita menghitung berapa banyak Emjeson dan Emjecort yang dapat diproduksi. Untuk Emjeson: Sodium cetostearyl sulfate 19.000 g/batch Sisa Sodium cetostearyl sulfate adalah 250.000 g Maka total batch yang dapat diproduksi adalah 250.000 g/ 19.000 g/batch = 13 batch.
Untuk Emjecort: Sodium cetostearyl sulfate 15.000 g/batch Sisa Sodium cetostearyl sulfate adalah 250.000 g Maka total batch yang dapat diproduksi adalah 250.000 g/ 15.000 g/batch = 16 batch.
Dari hasil tersebut maka disimpulkan untuk memproduksi 75 batch Emjeneo dan 16 Batch Emjecort terlebih dahulu dengan bahan baku yang ada.
Maka sisa batch yang belum diproduksi yaitu: Emjeson = 125 batch Emjeneo = 9 batch Emjecort = 109 batch
IV. KAPASITAS MESIN A. Vacuum Emulsifier Mixer Asumsi waktu kerja mesin = 30 menit/batch Waktu cleaning per produk yang sama = 10 menit Total waktu kerja = 40 menit = 0,7 jam/batch
Waktu efektif per shift = 8 – 0,5 – 0,5 – 0,5 = 6,5 jam/shift Dikurangi dengan waktu untuk cleaning mayor tiap 24 jam (30 menit) = 6 jam/shift
Total batch yang dapat diproduksi / shift oleh mesin mixer adalah: 𝟔 𝒋𝒂𝒎/𝒔𝒉𝒊𝒇𝒕
= 𝟎,𝟕 𝒋𝒂𝒎/𝒃𝒂𝒕𝒄𝒉 = 8 batch/shift
B. Tube Filling Machine I Kecepatan mesin = 90 tube/menit = 90 tube/menit x 60 menit = 5400 tube/jam 1 batch = 24.000 tube 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Waktu untuk memfilling 1 batch = 5400 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑗𝑎𝑚 = 4,4 jam Total waktu untuk memfilling 1 batch = 4,4 jam + 10 menit (cleaning minor) = 4,4 jam + 0,17 jam = 4,6 jam/batch
Waktu efektif untuk filling /shift = 6 jam/shift Total Batch yang dapat difilling /shift adalah: 𝟔 𝒋𝒂𝒎/𝒔𝒉𝒊𝒇𝒕
= 𝟒,𝟔 𝒋𝒂𝒎/𝒃𝒂𝒕𝒄𝒉 = 1 batch/shift
C. Tube Filling Machine II Kecepatan mesin = 2500 tube/jam 1 batch = 24.000 tube 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Waktu untuk memfilling 1 batch = 2500 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑗𝑎𝑚 = 9,6 jam Total waktu untuk memfilling 1 batch = 9,6 jam + 10 menit (cleaning minor) = 9,6 jam + 0,17 jam = 9,8 jam/batch
Waktu efektif untuk filling /shift = 6 jam/shift Total Batch yang dapat difilling /shift adalah:
𝟔 𝒋𝒂𝒎/𝒔𝒉𝒊𝒇𝒕
= 𝟗,𝟖 𝒋𝒂𝒎/𝒃𝒂𝒕𝒄𝒉 = 0,6 batch/shift
D. Tube Filling Machine III Kecepatan mesin = 3000 tube/jam 1 batch = 24.000 tube 24.000 𝑡𝑢𝑏𝑒
Waktu untuk memfilling 1 batch = 3000 𝑡𝑢𝑏𝑒/𝑗𝑎𝑚 = 8 jam Total waktu untuk memfilling 1 batch = 8 jam + 10 menit (cleaning minor) = 8 jam + 0,17 jam = 8,17 jam/batch
Waktu efektif untuk filling /shift = 6 jam/shift Total Batch yang dapat difilling /shift adalah: 𝟔 𝒋𝒂𝒎/𝒔𝒉𝒊𝒇𝒕
= 𝟖,𝟏𝟕 𝒋𝒂𝒎/𝒃𝒂𝒕𝒄𝒉 = 0,7 batch/shift
V. WAKTU PENGEMASAN Total waktu pengemasan = 2 shift/batch Artinya 1 shift = ½ batch Jika 1 batch = 24.000 tube Berarti 1 shift = ½ batch x 24.000 tube/batch 1 shift = 12.000 tube Jika diasumsikan 1 shift ada 5 orang pegawai Maka kapasitas orang = 12.000 tube/ 5 orang = 2400 tube/orang
Perhitungan: Yang dapat dikemas = ½ batch/ shift Sedangkan total batch yang akan dikemas = 125 batch + 84 batch + 125 batch = 334 batch Jika 1 hari = 1 shift maka ½ batch/ hari
Maka jumlah hari yang diperlukan untuk mengemas 334 batch adalah =1 2
334 batch batch /hari
= 668 hari = 668 shift
Maka untuk mempercepat waktu pengemasan kita menargetkan pengemasan keseluruhan batch selesai dalam waktu 10 hari kerja dimana 1 hari terbagi atas 3 shift. Jika 1 hari = 3 shift Maka 10 hari = 30 shift 334 batch/668 shift x 30 shift = 15 batch/shift (yang harus dicapai) Maka dalam 1 shift harus mampu mengemas 15 batch = 360.000 tube Kapasitas orang = 2400 tube/orang Maka total orang yang diperlukan = 360.000 tube/ 2400 tube/orang = 150 orang /shift Total orang yang diperlukan supaya dapat mengemas 334 batch dalam waktu 10 hari dengan 1 hari 3 shift adalah 150 orang/shift. Maka jumlah orang orang yang perlu ditambah per shift = 150 orang – 5 orang = 145 orang/shift Total orang yang diperlukan untuk 3 shift = 145 orang/shift x 3 shift = 435 orang
VI. WAKTU PEMERIKSAAN PRODUK Waktu pemeriksaan produk = 2 hari/batch Artinya 1 hari = ½ batch Asumsi 1 hari = 1 shift kerja Maka 1 shift = ½ batch 1 batch = 24.000 tube Berarti 1 shift = ½ batch x 24.000 tube/batch = 12.000 tube
Jika diasumsikan 1 shift 5 orang pegawai
Maka kapasitas orang untuk memeriksa produk = 12.000 tube/5 orang = 2400 tube/orang
Perhitungan: 1 hari = 1 shift = ½ batch Total batch = 125 + 84 + 125 = 334 batch Maka jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengemas 334 batch adalah =1 2
334 batch batch /hari
= 668 hari = 668 shift
Untuk mempercepat waktu pemeriksaan produk, ditargetkan pemeriksaan keseluruhan batch selesai dalam waktu 10 hari kerja dimana 1 hari terbagi menjadi 3 shift. 1 hari = 3 shift maka 10 hari = 30 shift 334 batch/668 shift x 30 shift = 15 batch/shift (yang harus dicapai)
Maka harus mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 15 batch dalam 1 shift 1 batch = 24.000 tube 15 batch = 360.000 tube Kapasitas orang = 2400 tube/orang Maka total orang yang diperlukan = 360.000 tube/ 2400 tube/orang = 150 orang /shift Total orang yang diperlukan supaya dapat melakukan pemeriksaan terhadap 334 batch dalam waktu 10 hari dengan 1 hari 3 shift adalah 150 orang/shift. Maka jumlah orang orang yang perlu ditambah per shift = 150 orang – 5 orang = 145 orang/shift Total orang yang diperlukan untuk 3 shift = 145 orang/shift x 3 shift = 435 orang
VII. UTILITAS MESIN Nama Mesin
Waktu mesin/batch Emjeson
Emjeneo
Emjecort
0,7 jam
0,7 jam
0,7 jam
filling
4,6 jam
4,6 jam
4,6 jam
filling
9,8 jam
9,8 jam
9,8 jam
filling
8,17 jam
8,17 jam
8,17 jam
Vacuum emulsifier mixer Tube machine 1 Tube machine 2 Tube machine 3
Jumlah batch yang diproduksi untuk masing-masing sediaan: Emjeson = 125 batch Emjeneo = 84 batch Emjecort = 125 batch
Total waktu yang tersedia sampai barang didistribusikan (per tgl 31 desember 2018) = 70 hari (sudah termasuk waktu pengemasan dan pemeriksaan produk). Waktu pengemasan = 10 hari Waktu pemeriksaan produk = 10 hari Maka total waktu hanya untuk produksi dan filling ke tube = 50 hari.
Perhitungan waktu kerja efektif:
Total hari kerja dalam 1 minggu = 5 hari
Total hari kerja dalam 1 bulan = 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan = 20 hari/bulan
Waktu efektif/shift = 8 – 0,5 – 0,5 – 0,5 = 6,5 jam/shift
Asumsi 1 hari = 1 shift Maka waktu kerja efektif per bulan = 20 hari/bulan x 6,5 jam/ hari = 130 jam/bulan
Total waktu untuk produksi dan filling ke tube = 50 hari = 2,5 bulan
Total jam kerja efektif yang tersedia = 130 jam/bulan x 2,5 bulan = 325 jam
Kapasitas mesin terpasang = total jam kerja efektif yang tersedia = 325 jam
Nama Mesin
Emjeson
Emjeneo
Emjecort
Kapasitas
%
mesin
utilitas
terpakai Vacuum
125 x 0,7
84 x 0,7
125 x 0,7
emulsifier
= 87,5 jam
= 58,8 jam
= 87,5 jam
Tube filling
125 x 4,6
84 x 4,6
125 x 4,6
machine 1
= 575 jam
= 386,4 jam
= 575 jam
Tube filling
125 x 9,8
84 x 9,8
125 x 9,8
= 1225 jam
= 823,2 jam
= 1225
233,8
72%
1536,4
473%
3273,2
1007%
2728,78
840%
mixer
machine 2
jam Tube filling
125 x 8,17
84 x 8,17
125 x 8,17
machine 3
= 1021,25
= 686,28
= 1021,25
jam
jam
jam
Kesimpulan Mesin-mesin yang digunakan dalam produksi maupun filling tube sudah sangat overload sehingga sangat tidak mungkin untuk melakukan produksi, filling tube, pengemasan dan pemeriksaan tepat waktu (per tanggal 31 desember 2018) jika hanya dengan perhitungan 1 shift/hari dan jumlah mesin 1 serta jumlah orang yang terbatas. Sehingga diperlukan penyesuaian baik dari jumlah pegawai, mesin maupun shift kerja.
VIII. PERENCANAAN KERJA
Total hari untuk produksi dan filling tube = 50 hari
Total hari untuk pengemasan = 10 hari dengan 3 shift / hari = 30 shift Total yang harus dikemas = 15 batch / shift Diperlukan penyesuaian jumlah pekerja yaitu dengan menambah 145 orang/shift
Total hari untuk pemeriksaan produk = 10 hari dengan 3 shift/hari = 30 shift Total yang harus diperiksa = 15 batch / shift Diperlukan penyesuaian jumlah pekerja yaitu dengan menambah 145 orang/shift
Penyesuaian Mesin Mixer
Harga alat = Rp 60.000.000,-
Jika 1 hari = 1 shift =5 orang
Gaji karyawan = Rp. 3.000.000/orang/bulan = Rp. 3.000.000/orang/20 hari = Rp. 150.000/orang/hari
1. Jika 1 hari = 1 shift = 5 orang Maka pengeluaran gaji = Rp. 150.000/orang/hari x 5 orang/hari = Rp. 750.000/hari 2. Jika 1 hari = 2 shift = 10 orang Maka pengeluaran gaji = Rp. 150.000/orang/hari x 10 orang/hari = Rp. 1.500.000/hari (penambahan biaya Rp 750.000/hari) 3. Jika 1 hari = 3 shift = 15 orang Maka pengeluaran gaji = Rp. 150.000/orang/hari x 15 orang/hari = Rp. 2.250.000/hari (penambahan biaya Rp. 1.500.000/hari)
Perencanaan:
Tanggal 25-9-2019 s/d 10-10-2018 : produksi dengan mixer dibuat 1 hari 1 shift
Tanggal 23-10-2018 s/d 2-11-2018 (9 hari): produksi dengan mixer dibuat 3 shift sehari Maka total penambahan biaya pengeluaran : Rp. 1.500.000 x 9 hari = Rp 13.500.000
Tanggal 5-11-2018 s/d 6-11-2018: produksi dengan mixer dibuat 2 shift/hari Maka total penambahan biaya pengeluaran : Rp. 750.000 x 2 hari = Rp.1.500.000
Total penambahan biaya jika dilakukan penyesuai shift adalah Rp. 13.500.000 + Rp. 1.500.000 = Rp 15.000.000 (lebih hemat dibanding jika membeli sebuah mesin baru dengan harga Rp 60.000.000,-)
Penyesuaian Tube Filling Machine Tube Filling Machine I bisa diguanakn untuk mengemas 1 batch/shift Tube Filling Machine II bisa diguanakn untuk mengemas 0,6 batch/shift atau 1 batch/2 shift atau 2 batch/ 3 shift Tube Filling Machine III bisa diguanakn untuk mengemas 0,7 batch/shift atau 1 batch/2 shift atau 2 batch/ 3 shift
Perencanaan:
Tangal 25-9-2018 s/d 22-10-2018 (20 hari) total bahan yang harus di filling ke tube adalah 91 batch Maka dari tanggal 25-9-2018 s/d 18-10-2018 digunakan: TFM I dan TFM III dengan waktu kerja 3 shift/ hari sehingga total batch yang dpaat difilling/hari adalah 5 batch. (total 90 batch)
Pada tanggal 19-10-2018 digunakan TFM I dengan waktu kerja 1 shift/ hari sehingga total batch yang dapat difilling pada hari itu adalah 1 batch (total 91 batch).
Tanggal 23-10-2018 s/d 3-12-2018 (30 hari) total bahan yang harus di filling ke tube adalah 243 batch (334 batch-91 batch). Maka dari tanggal 23-10-2018 s/d 30-11-2018 (29 hari) digunakan: TFM I a dan TFM I b dengan waktu kerja 2 shift/hari sehingga total batch yang dapat difilling adalah 4 batch. TFM II dan TFM II dengan waktu kerja 3 shift/hari sehingga total batch yang dapat difilling adalah 4 batch. Sehingga jumlah batch yang di filling ke tube sebanyak 8 batch/hari. Maka total batch yang sudah difilling selama 29 hari tsb adalah 232 batch.
Pada tangal 3-12-2018 total bahan yang harus difilling ke tube adalah 243 batch – 232 batch = 11 batch sehingga digunakan TFM I a 3 shift (3 batch) + TFM I b 3 shift (3 batch) + TFM II 3 shift (2 batch) + TFM II b 2 shift (1 batch) + TFM III a 3 shift (2 batch) = 11 batch.
JADWAL