4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Hots Rev3.pptx

  • Uploaded by: Jhenab Ajha
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Hots Rev3.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,683
  • Pages: 39
Kegiatan 3 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Waktu: 8 JP Bimbingan Teknis Narasumber Nasional/Instruktur Nasional/ Guru Inti

Pengantar (10’)

Tujuan Mengembangkan pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills)

Skenario Pengantar(10’)

Penguatan (35’)

Paparan Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS(45’)

Menyimak dan menelaah contoh Video Pembelajaran (90’)

Presentasi (45’)

Desain Kegiatan Pembelajaran Berorientasi HOTS (135’)

Bahan/media • Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional • Bahan Presentasi • Lembar Kerja

Telaah Video Pembelajaran dan Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang bearanggotakan maksimal 4 orang untuk melakukan diskusi • Telaah video Berorientasi HOTS (90’(2 JP)) • Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS (135’ (3JP)) • Presentasi hasil diskusi (45’(1 JP))

Video Pembelajaran berorientasi HOTS • Menyimak dan menelaah contoh Video Pembelajaran Berorientasi HOTS menggunakan format LK-2a (90’ (2 JP)) Kelas/Tema

:

Judul Video

:

Durasi

:

Nilai/aspek Nilai PPK

Isilah dengan nilai PPK yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (Religiositas, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas)

Aspek literasi

Isilah dengan aspek literasi yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewarganegaraan)

Dimensi Pengetahuan

Isilah dengan aspek dimensi pengetahuan yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif) Isilah dengan aspek HOTS yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video :

Aspek HOTS

Transfer Knowledge, Critical Thinking, Creativity Problem Solving

Saintifik (5M)

Isilah dengan aspek saintifik yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (mengamati, menanya,mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan)

Keterampilan Abad 21

Isilah dengan aspek keterampilan abad 21 yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (creativity, critical thinking, communication dan collaboration)

Bentuk Kegiatan

Desain Pembelajaran

Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS Fasilitator memfasilitasi peserta untuk mengembangkan desain pembelajaran berorientasi HOTS Setiap kelompok mengembangkan desain pembelajaran berorientasi HOTS dengan langkahlangkah sebagai berikut : • Siapkan satu pasang KD pengetahuan dan keterampilan pada mapel dan jenjang yang sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016! (LK 2b) • Tetapkan target dari pasangan KD tadi! (LK 2c) • Petakan KD pengetahuan ke dalam matrik sumbu simetri kombinasi yang telah disediakan (LK 2d) • Analisis KD tersebut, kemudian rumuskan IPK-nya! (LK 2e) • Desainlah pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang dibagi ke dalam beberapa pertemuan, sesuaikan dengan kebutuhan konten materi yang disajikan! (LK 2f)

A. Analisis Kompetensi Dasar: 1. Menentukan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan tuntutan Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar. Sesuai dengan format dibawah. (LK-2b) Format pasangan KD pengetahuan dan keterampilan Kompetensi Dasar Pengetahuan

Kompetensi Dasar Keterampilan

2. Tentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar, sesuai dengan format dibawah, dengan cara memisahkan target kompetensi dengan materi yang terdapat pada KD. (LK-2c) Format Penetapan Target KD NO

KOMPETENSI DASAR KD PENGETAHUAN KD KETERAMPILAN

TARGET KD

3. Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi pengathuan dan proses berpikir. (LK-2d) METAKOGNITIF

Menangah)

(Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan

DIMENSI PENGETAHUAN

Matrik Sumbu Simetri Kombinasi

PROSEDURAL

KONSEPTUAL

FAKTUAL

C1 MENGINGAT

C2 MEMAHAMI

C3 MENGAPLIKASIKAN

C4 MENGANALISIS

C5 MENGEVALUASI

DIMENSI PROSES BERFIKIR Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom

C6 MENCIPTA

4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai berikut. a. Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi target yang harus dicapai peserta didik. b. Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK c. Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS) d. Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta didik.

Format Perumusan IPK (LK-2e) KD

TINGKAT KOMPETENSI KD

PROSES BERIFIKIR (C1-C6)

MATERI DAN SUB MATERI

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD Pengetahuan Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir:

Proses Berpikir dan dimensi pengetahuan:

IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan :

KD Keterampilan Tingkat Proses Keterampilan:

Langkah Proses Keterampilan:

IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan:

B. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi:

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139).

FUNGSI INDIKATOR Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam: 1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar, 2. mendesain kegiatan pembelajaran, 3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Ketentuan Perumusan Indikator 1. Indikator dirumuskan dari KD 2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur 3. Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda 5. Hanya mengandung satu tindakan 6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;

Perumusan Indikator A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD Menganalisis KKO B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan Ketercapaian) kompetensi pada KD

Bagaimana Merumuskan Indikatornya? (1) Contoh Penjabaran KD & Indikator Muatan Pelajaran: PPKN (BG Kelas 1, T 6 ST 1 PB 1 Hal:3) KD 3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah Mengidentifikasi

C1 (Mengingat)

Indikator: 3.2.1 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah 3.2.1 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah 3.2.3 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah

B. Analisis Tingkat UKRK pada KD (1) Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian): • Indikator sangat penting, • Indikator penunjang. Keterangan: UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator

penting atau indikator penunjang

.

B. Analisis Tingkat UKRK pada KD (2) • Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka urgensi dimaknai bahwa indikator tersebut penting dikuasai oleh peserta didik. • Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi indikator selanjutnya atau mempunyai hubungan dengan indikator pada tingkat lanjut. • Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut mempunyai hubungan dengan mata pelajaran lain serta memiliki nilai yang aplikatif dalam kehidupan bermasyarakat.

Klasifikasi Indikator(1) 1.

INDIKATOR KUNCI

• Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.

• Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD. • Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. • dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.

Klasifikasi Indikator(2) 2. INDIKATOR PENUNJANG • Membantu peserta didik memahami indikator kunci. • Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajari siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.

Klasifikasi Indikator(3) 3. Indikator pengayaan • mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal KD. • tidak selalu harus ada. • dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.

Klasifikasi Indikator (4) • Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa adalah indikator kunci. • Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan penilaian, karena ndikator inilah yang menjadi tolak ukur dalam mengukur ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD. • Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang berstandar nasional. • Seperti halnya dengan indikator pendukung dan indikator pengayaan di dalam melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta didik terhadap indikator kunci yang telah diberikan.

5. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.

6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran: a.Pahami KD yang sudah dianalisis b.Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan c.Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi d.Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada: • IPK • Karakteristik peserta didik • Pendekatan saintifik • 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration) • PPK dan literasi

e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun kelompok. • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; • melakukan kegiatan tindak lanjut • menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. • Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengacu kepada IPK

Format LK • LK-2f. Format Desain Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran

PROSES SAINTIFIK DALAM MODEL PEMBELAJARAN

Model-Model Pembelajaran 1. Model Penemuan/Penyingkapan a. Discovery Learning Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Sintak model Discovery Learning: 1) Pemberian rangsangan (Stimulation); 2)Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); 3)Pengumpulan data (Data Collection); 4)Pengolahan data (Data Processing); 5)Pembuktian (Verification), dan 6)Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

Model-Model Pembelajaran (2) b. Inquiry Learning Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat. Sintak/tahap model inkuiri meliputi: 1) Orientasi masalah; 2) Pengumpulan data dan verifikasi; 3) Pengumpulan data melalui eksperimen; 4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan 5) Analisis proses inkuiri.

Model-Model Pembelajaran (3) 2. Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual Sintak model Problem Based Learning : 1) Orientasi peserta didik pada masalah 2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Model-Model Pembelajaran (4) 3. Project Based Learning Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain. Sintak PJBL: 1) Pertanyaan mendasar 2) Mendesain perencanaan produk 3) Menyusun jadwal pembuatan 4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek 5) Menguji hasil 6) Evaluasi penglaman belajar

Desain Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS (135’(3 JP))

Format LK LK-2b : Format pasangan KD pengetahuan dan keterampilan LK-2c : Format Penetapan Target KD LK-2d : Matrik Sumbu Simetri Kombinasi LK-2e : Format Perumusan IPK LK-2f : Format Desain Pembelajaran berdasarkan Model Pembelajaran

Presentasi Kelompok (45’)

Penguatan (35’)

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from ""