4 Model Pembelajaran Paud.docx

  • Uploaded by: Nabila Zain
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4 Model Pembelajaran Paud.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,014
  • Pages: 29
Pembelajaran PAUD Model KELOMPOK Pendidikan Anak Usia Dini Pembelajaran PAUD Model Kelompok Pendidikan Anak Usia Dini. --Pembelajaran yang bermakna yang disajikan oleh guru kepada anak usia dini akan berdampak signifikan pada perkembangannya. Sehingga kebutuhan anak akan terpenuhi dalam kehidupannya.

Definisi Model Pembelajaran Kelompok PAUD Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kelompok, Pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anakanak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian dengan tuntas. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat menentukan kegiatan lain sejauh kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

Pengelolaan Kelas Ruang PAUD Pendekatan Kelompok Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah: 









Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengelompokan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet. Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu perhatian anaak. Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya. Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik.

Langkah-langkah Kegiatan PAUD Model Pembelajaran Kelompok Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman menggunakan langkahlangkah sebagai berikut : Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit) Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. dan sifatnya pemanasan, misalnya berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan pendidik membuat variasi kegiatan, misalnya dilanjutkan dengan kegiatan fisik/motorik kasar atau permainan yang melatih pendengaran anak. Kegiatan Inti (+ 60 menit) Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan

perhatian, kemampuan dan sosial emosi anak. Kegiatan terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Pengorganisasian anak saat kegiatan pada umumnya dengan kegiatan kelompok, namun adakalanya diperlukan menggunakan kegiatan klasikal maupun individual. Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, pendidik menjelaskan kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan tugas masingmasing kelompok secara klasikal. Pada kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Pendidik bersama anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pendidik. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka anak boleh memilih kegiatan sendiri dengan tertib. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan pengaman adalah:









Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga tidak mengganggu teman lain. Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerjasama dan kreativitas anak. Sebagai alat peraga

Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Dan pada waktu kegiatan kelompok berlangsung, pendidik tidak berada di satu kelompok saja melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan walaupun peserta didik tersebut berada di kelompok lain. Istirahat/Makan (+ 30 menit) Kegiatan ini kadang-kadang dapat digunakan untuk mengisi indikator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan, misalnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik. Penutup (+ 30 menit) Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup bersifat menenangkan anak dan diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomim, menyanyi, atau apresiasi musik dari berbagai daerah. Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang berlangsung, sehingga anak mengingat dan memaknai kegiatan yang dilaksanakan dan kemudian dilanjutkan dengan pesan-pesan dan doa pulang.

Lihat 4 Model Pembelajaran Inovatif PAUD Klik Disini Cara Penilaian Model Pembelajaran PAUD Pendekatan Kelompok Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan pendidik digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian. Semoga bermanfaat

Model Pembelajaran PAUD: Model SUDUT (Taman Indria) Model Pembelajaran PAUD: Model Sudut (Taman Indria) sesuai dengan kurikulum PAUD 2013. Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar dengan sudut model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkahlangkah pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada sudutsudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkahlangkah pembelajaran yang mirip dengan model pembelajaran area, karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut yang disediakan 5 sudut dalam penggunaannya disesuaikan dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 samapi 5 sudut. Dalam kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut

lebih dari 1 kegiatan. Alat-alat yang disediakan pada sudutsudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

Aspek-Aspek Model Pembelajaran Sudut di PAUD Dalam model/model kelompok 1. 2. 3. 4. 5.

sudut ruangan pengetahuan Alam

ditata

berdasarkan yakni: Sekitar Ketuhanan Pembangunan Keluarga Budaya

Penjelasan aspek dalam model pembelajaran Sudut di lembaga PAUD dijelaskan berikut ini. Jika kurang jelas lihat sumber langsungnya KLIK DISINI :

Pembelajaran PAUD Model Taman Indria (Model Sudut) No Kelompok Pengetahuan

Desripsi

1

Alam Sekitar

Sudut alam sekitar berisi kegiatan IPA, diantaranya: 

Bak Pasir dan Bak air, tanah liat, lilin /plastisin, adonan terigu, kain perca, bahan sisa, kotak bekas, koran Mengenal benda padat dan cair. Bermain/ bereksplorasi dengan/tanpa menggunakan alat perlengkapannya dan menciptakan sesuatu dari benda-benda tersebut.



Aqurium ikan Mengenal binatang yang hidup diair dan menumbuhkan cinta sesama mahluk ciptaan Tuhan: memberi makan, membersihkan tempat hidup binantang.



Tempat biji-bijian Mengenal bermacan-macam biji-bijian, mengobservasi pertumbuhan dari biji, batang daun, umbi yang ditanam



Kerikil permukaan kasar dan kerikil permukaan licin/halus, kulit kerang, batu bata Kegiatan ini menstimulasi panca indra dan dapat dikembangkan dengan bermacam kegiatan seperti mengklasifikasi menurut jenis, tekstur, warna, besar kecil, kasar-halus



Daun kering Mengenalkan benda alam yang ada dilingkungan anak salah satunya daun. Dapat dilakukan dengan kegiatan , mozaik, mengisi pola, menggunting, merobek, menempel, melipat, mencap, meronce dan karya lainnya yang mengembangkan kreativitas anak



Tumbuhan Mengenal tanaman, untuk menumbuhkan cinta sesama mahluk ciptaan Tuhan: menyiram, membersihkan, memberi pupuk



Bumbu dapur Memberikan pengetahuan tentang tanaman yang dapat menjadi penyedap masakan, dengan cara meraba, mencium, merasakan, mengenalkan bentuk, warna dan ciri-cirinya



Jam, Kaca pembesar, magnit/besi berani, timbangan, gelas ukur Timbangan merupakan alat untuk mengukur berat dan ringan, banyak dan sedikit, lebih dan kurang, sehingga dapat memakai

bentuk timbangan yang formal dan tidak formal. Media tersebut dapat dibagi menjadi 4 pengertian ukuran : 1. Ukuran Waktu  



Menyangkut kurun waktu sehari pagi, siang sore, malam. Menyangkut kurun waktu cukup lama, sekarng , nanti, kemarin, hari ini, besok, lama, yang lalu, yang akan datang Menyangkut waktu khusus, waktu sembahyang, waktu makan, waktu tidur, dll.

2. Ukuran Isi  

Mengukur isi benda dengan alat ukur yang tidak formal. Misalnya dengan gelas, cangkir, sendok, piring dll. Mengukur isi dengan ukuran formal, misalnya mengukur air atau pasir kedalam literan atau gelas ukur

3. Ukuran Berat  

Menimbang dengan alat timbangan yang tidak formal seperti dengan memakai kedua tangan. Menimbang dengan alat timbangan formal

4. Ukuran Panjang  

  

Mengukur dengan alat yang tidak formal ( rentangan tangan, rentangan lengan, tali, kayu, tangan) Mengukur dengan alat yang formal, pita ukuran, penggaris, meteran (anak membangun pengetahuannya dengan menggunakan alat-alat tersebut )

Kaca pembesar untuk melihat benda-benda kecil Magnit/besi berani untuk mengenalkan grafitasi Pewarna, cat warna, arang, kapur Menstimulasi anak dalam mengenal warna dan memberi kesempatan pada anak untuk mengekplorasi warna-warna sehingga menemukan warna lain



Permainan Kantong Pintar Menstimulasi indra peraba yang diasosiasiakan dengan perbendaharaan bahasa Media yang disiapkan di sudut ini untuk menstimulasi motorik, panca indra, klasifikasi menurut warna dan bentuk, besar dan kecil dan ciri-ciri tertentu, eksplorasi, sebab akibat, memecahkan masalah anak membangun pengetahuanya sendiri dengan melaksanakan prinsip-prinsip saintifik, dengan menggunakan bahan alam dan

mengenal basah, kering, perubahan benda kering kebasah, peresapan, mengapung, tenggelam, melayang, mencium, merasa. 2

Ketuhanan

3

Pembangunan

Miniatur rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, kelenteng, wihara, kitab suci, peralatan sembahyang , poster gambar rumah ibadah dan model miniatur gerakkan solat     

Balok kayu dengan berbagai ukuran dan bentuk Lego Puzzle Baut, mur, tang model miniatur Binatang dan kendaraan model miniatur dari bahan kayu/plastik yang aman.

Sudut pembangunan ini memberikan kesempatan mewujudkan imajinasi anak untuk membangun suatu bentuk dan mengembangkan kreativitas, kemampuan matematika, memecahkan masalah, dan konsentrasi. 4

Keluarga

5

Budaya

Peralatan meja tamu, meja makan, dapur, alat setrika dan baju-baju karakter, dengan ukuran anak. Dilengkapi dengan boneka bayi laki-laki dan perempuan, baju boneka, peralatan mandi boneka. Sandal sepatu dan baju ukuran orang dewasa. Peralatan makan, peralatan dapur.    

Buku perpustakaan Alat musik perkusi Model miniatur boneka berpakaian daerah Kertas, krayon, pensil warna, pensil

PENGELOLAAN KELAS MODEL PEMBELAJARAN SUDUT Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan adalah :  Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi dan luasnya ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudutsudut kegiatan.  Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau didinding ruangan. Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio.  Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat

melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SUDUT Kegiatan Awal (+ 30 menit) Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucap salam, membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, malakukan kegaitan fisik/ motorik. Kegiatan Inti (+ 60 menit) secara individual di sudutsudut kegiatan Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan tugas-tugas yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh pendidik, pendidik memberi motivasi. Istirahat/Makan (+ 30 menit) Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman, membereskan dan merapikan alatalat makan dan sebagainya. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain di dalam atau di luar kelas.

Kegiatan Akhir (+ 30 menit) Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, gotong royong memberikan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah dilakukan, informasi kegiatan esok hari, berdoa, dan mengucapkan salam.

PENILAIAN MODEL PEMBELAJARAN PAUD PENDEKATAN SUDUT Penilaian yang dilakukan pada pembelajaran ini sama dengan penilaian pada model pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian. Demikianlah uraian singkat mengenai model pembelajaran dengan pendekatan sudut pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau biasa dikenal dengan nama lain model pembelajaran Taman Indria. Semoga dapat bermanfaat.

10 Model Pembelajaran AREA Pendidikan Anak Usia Dini 10 Model Pembelajaran Area Pendidikan Anak Usia Dini. Model pembelajaran PAUD menggunakan Model Area sesuai Kurikulum PAUD 2013 lebih memberikan kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan menekankan peda pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam

proses

pembelajaran.

Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhankebutuhan spesifik anak dan menghormati keragaman budaya yang menekankan pada prinsip : Pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak,  Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas di dalam area-area yang disiapkan, dan  Keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran. Keterlibatan keluarga dalam pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut : 

Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran, misalnya orang tua dilibatkan dalam mempersiapkan pengaturan media pembelajaran atau menjadi model dalam pembelajaran tertentu.  Anggota keluarga bermitra dengan PAUD dalam membuat keputusan tentang anak, misalnya orang tua diminta pertimbangannya perihal kebutuhan layanan khusus individual untuk anak. Anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di PAUD, misalnya orang tua diminta membantu persiapan kegiatan tertentu di sekolah. 

Dalam menciptakan lingkungan dan bahan ajar yang menunjang pembelajaran, pendidik mendasarkan diri pada pengetahuan yang dimilikinya tentang perkembangan anak. Selain itu, dalam menyusun tujuan pembelajaran pendidik memperhatikan keunikan masing-masing anak, menghargai kelebihan-kelebihan dan kebutuhan-kebutuhan setiap anak, menjaga keingintahuan alami yang dimiliki anak dan mendukung pembelajaran bersama.

Pembelajaran Area ini mencakup tiga pilar utama, yaitu; (1) konstruktivitas; (2) sesuai dengan perkembangan, dan (3) pendidikan progresif. Konstruktivisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia di sekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri atas dunia dan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya dengan membangun pemahaman-pemahaman baru dan pengalaman/ pemahaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran Area ini menggunakan metode yang selaras dengan tahap perkembangan anak. Setiap anak berkembang melalui tahapan yang yang berbeda, namun pada saat yang sama, setiap anak adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian pendidik harus mencermati dan menyimak perbedaan antara keterampilan dan minat tertentu dari anakanak yang berusia sama. Semua kegiatan dalam pembelajaran ini didasarkan pada minat anak, tingkat perkembangan kognitif dan kematangan sosioemosional, mendorong rasa ingin tahu alamiah anak, kegembiraan terhadap pengalaman-pengalaman panca indera dan keinginan untuk menjelajahi gagasan-gagasan baru anak itu sendiri. Pelaksanaan pendidikan progresif dibangun berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan anak dan konstruktivisme ini.

Lihat Semua Model Pembelajaran Inovatif PAUD Klik Disini Penataan Ruang Kelas PAUD Model Area Pengelolaan kelas pada model pembelajaran area meliputi pengorganisasian peserta didik, pengaturan area yang

diprogramkan, dan peranan pendidik. Untuk itu hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan kelas adalah :  Alat bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang diprogramkan pada hari itu.  Kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan meja kursi, karpet, atau tikar sesuai dengan alat yang digunakan.  Pengaturan area memungkinkan pendidik dapat melakukan pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian.  Pendidik memperhatikan perbedaan individu setiap peserta didik pada saat mereka melakukan kegiatan di area.

10 Model Pembelajaran AREA Pendidikan Anak Usia Dini Pembelajaran Area menggunakan 10 (sepuluh) area yang dijelaskan berkut ini. Dalam satu hari dapat dibuka minimal 4 area untuk disiapkan alat bermain/alat peraga dan sarana pembelajaran yang sesuai dengan indicator yang ingin dicapai. Alat bermain untuk model area sesuai dengan kurikulum PAUD 2013 adalah : 1.

Area

Drama

Area Drama merupakan tempat yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pengalaman bermain peran. Area Drama memiliki baju-baju dan benda-benda lain yang mendorong anak memperagakan apa yang mereka lihat dikehidupan mereka, membantu mereka untuk memahami dunia mereka dan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan benda-benda tergantung dari minat anak-anak dan tema yang sedang berlangsung pada saat itu. Alat bermain di Area Drama adalah : tempat tidur anak (boneka), almari kecil, meja kursi kecil (meja tamu), bonekaboneka, tempat jemuran, setrika dan meja setrika, baju-baju besar, handuk, bekas make up, minyak wangi, sisir, komporkomporan, penggorengan, dandang tiruan, piring, sendok, garpu, gelas, cangkir, teko, keranjang belanja, pisau mainan, ulekan/cobek, mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak sepatu, cermin, mixer, blender, sikat gigi, odol, teleponteleponan, tiruan baju tentara dan polisi, tiruan baju dokter, dan sebagainya. Area drama biasa dispesifikasi lagi, misalnya khusus dibuat untuk bermain drama masak-masakan anak sehingga berubah menjadi Area Masak yang menyajikan alat bermain alat-alat dapur, seperti kompor, panci, meja, piring, mixer, blender. 2. Area Membaca dan Menulis Area ini merupakan tempat bagi anak untuk mengeksplorasi pengalaman membaca dan menuliskan kata-kata yang ada disekitar mereka. Area Membaca dan Menulis menyediakan berbagai buku-buku atau tulisan-tulisan dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak atau mendengar bahasa dan menulis.Area membaca berisi buku-

buku

dan

bahan-bahan

untuk

kegiatan

membaca.

Alat bermain di area membaca PAUD : buku tulis, pensil warna, pensil, kartu huruf, kartu kategori, kartu gambar, kertas piano, spidol, ballpoint dan sebagainya. 3. Area Sains (IPA, Ilmu Pengetahuan Alam) Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan bendabenda yang mereka temukan. Dengan mengeksplorasi bahan-bahan alami, anak menciptakan, berpikir, dan berkomunikasi. Anak-anak melatih otot halus dan kasar, mengembangkan konsep-konsep matematika, gagasangagasan ilmiah, dan kreativitas. Alat bermain anak di area Sains PAUD adalah : macam-macam tiruan binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses petumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hijau, beras), kerang batu kali, pasir, bunga karang, magnet, mikroskop, kaca pembesar(lup), pipet, tabung ukur, timbangn kue, timbangan bebek (sebenarnya), gelas ukuran, pencampur warna, nuansa warna, pita meteran, penggaris, benda-benda kasar (batu, batu bata, amplas, besi, kayu, kapas, kain, kulit kayu, kulit binatang, dan lainnya) benda-benda untuk pengenalan berbagai macam rasa (gula, kopo asam, cuka, garam, sirup, cabe, dan lain-lain), berbagai macam bumbu (bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dan lain-lain), pengenalan aroma. 4. Area Musik Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan

kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat-alat musik, atau menyimak dengan tenang kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan panca indera, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas. Alat bermain anak PAUD di area musik adalah : Seruling, kastanyet, maracas, organ kecil, tamburin, kerincingan, triangle kecil, balok kayu, kulintang, angklung, biola, piano, harmonica, gendang, rebana, dan sebagainya dengan menyesuaikan pada keunikan daerah masing-masing. 5. Area Balok Area Balok dilengkapi dengan berbagai macam bentuk dan ukuran balok untuk menciptakan susunan khayal atau dapat dikenali seperti bangunan, kota, pertanian, dll. Melalui bermain balok, anak mengembangkan kemampuan matematika, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, kreativitas, dan memperkuat daya konsentrasi. Alat bermain anak PAUD di area balok adalah : balok dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna, leggo, lotto sejenis, lotto berpasangan, kepingan geometri dari triplek berbagai ukuran dan warna, kotak geometri, kendaraan mainan (kendaraan laut, udara, darat), rambu-rambu lalu lintas, kubus berpola, kubus berbagai ukuran dan warna. Korek api, lidi, tusuk es krim, tusuk gigi, bola dengan berbagai ukuran dan warna, kardus bekas, dan sebagainya. 6. Area Matematika dan Berhitung Area Matematika dan Berhitung merupakan tempat yang menyediakan permainan-permainan yang dapat membantu anak belajar mencocokkan, berhitung, dan mengelompokkan, serta

menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai, dan berlatih kemampuan berbahasa mereka. Area Matematika dan Berhitung memiliki bahan-bahan yang dapat dipisah-pisahkan dan disatukan anak. Kegiatan-kegiatan di area ini mendorong anak mengembangkan kemampuan intelektual, otot-otot halus, koordinasi matatangan, dan keterampilan sosial seperti berbagi, bernegosiasi, dan memecahkan masalah Alat bermin yang ada di dalam Area Matematika dan Berhitung adalah : lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep bilangan, kubus permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal-tipis, tutup botol, pensil, manik-manik, gambar buah-buahan, penggaris, meteran, buku tulis, puzzle sterefoam (angka), kalender, gambar bilangan. 7. Area Seni, Motorik Halus Area Seni dan Motorik merupakan tempat untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta bersenang-senang dengan bahan baru dan pengalaman fisik (tactile). Area Seni dan Motorik memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya diri, perkembangan motorik halus dan kasar, dan kemampuan intelektual. Alat bermain anak PAUD di area seni, motorik halus adalah : meja gambar, meja kursi anak, krayon, pensil berwarna, pensil, kapur tulis, kapur warna, arang buku gambar, kertas lipat, kertas koran, lem. 8.

Sentra

Agama

Area Agama merupakan tempat yang memberikan pengalaman pada anak untuk mengenal agama dan mempraktekkan tatacara beribadah sesuai agama yang dianutnya. Area Agama menyediakan miniatur rumah ibadah, perlengkapan ibadah, buku-buku bacaan, kertas gambar dan alat-alat gambar. Juga maket tempat ibadah dan alat peraga tata cara ibadah agama-agama di Indonesia, misalnya sebagai berikut : a) Islam : maket masjid, gambar tata cara shalat, gambar tata cara berwudhu, sajadah, mukena, peci, kain sarung, kerudung, buku Iqro’, kartu huruf hijaiyah, tasbih, juz’amma, Al-Qur’an, dan sebagainya. b) Hindu : maket pura, gambar orang menuju ke Pura, tiruan sesaji. c) Kristen/katolik : maket gereja, Alkitab, Rosario. d) Budha : maket pura, maket candi Budha, gambar bikshu. e) Konghucu : maket klenteng, foto orang sembahyang. 9. Area Bahasa Area Bahasa merupakan tempat yang tenang sehingga anakanak dapat melihat-lihat buku, membacakan temannya, atau meminta guru atau orang tua agar membacakan buku untuk mereka. Kesusastraan dipergunakan selama hari-hari belajar anak. Anak-anak diminta untuk membuat buku sendiri, mendramatisasi dan menyimak cerita. Alat bermain anak PAUD di area bahasa adalah : buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, kartu nama-nama, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama bulan, majalah anak, koran, macam-macam gambar sesuai tema, kliping peristiwa dan sebagainya. 10. Area Pasir / Air Jika bermain pasir dan air dimasukkan ke dalam salah satu

tempat di dalam kelas, kita dapat menggunakan pasir dan air menjadi salah satu area yang menarik untuk beraktifitas dengan anak-anak. Ini berhubungan earat dengan science. Beberapa aktifitas science yang berhubungan dengan area pasir dan air adalah: 1. Bagaimana air dapat berubah? Untuk percobaan ini, sediakan beberapa bahan seperti tinta, garam, kertas, pasir, spons, dll. Gunakan pipet tetes untuk membasahi bahan-bahan tersebut diatas. Ketika bahan-bahan tersebut menjadi basah, beri pertanyaan yang mendorong anakanak untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka pikirkan tentang peristiwa yang terjadi: 







Adakah perubahan warna yang terjadi ketika kamu menambahkan air ada bahan-bahan tersebut di atas? Adakah perubahan bentuk yang terjadi ketika air ditambahakan pada bahan-bahan tersebut di atas? Apakah kelihatan berbeda pada tinta dalam keadaan basah dan tinta yang dalam keadaan kering? Apa yang akan terjadi jika ditambahkan air pada segelas jus jeruk?

Secara Khusus Kami Contohkan 7 Macam Permainan Anak Usia Dini pada Area Pasir / Air. Lihat Contohnya Klik Disini Langkah-langkah Kegiatan dalam Model Area Kegiatan Awal (+ 30 menit) Kegiatan yang dilaksanakan adalah melatih pembiasaan, misalnya menyanyi, memberi salam dan berdoa. Bercerita tentang pengalamam sehari-hari dan setiap anak bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut, membicarakan tema/sub tema, melakukan kegiatan fisik/motorik yang dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas.

Kegiatan Inti (+ 60 menit) Secara Individual di Area Kegiatan Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan tugas-tugas di area yang diprogramkan. Setelah itu peserta didik dibebaskan memilih area yang disukai sesuai dengan minatnya. Pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan. Area yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indicator yang dikembangkan dan sarana/alat pembelajaran yang ada. Anak dapat berpindah area sesuai dengan mintanya tanpa ditentukan oleh pendidik. Apabila terdapat anak tidak mau melakukan kegiatan di arena yang diprogramkan, pendidik harus memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan. Pendidik dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya. Pendidik melakukan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah disiapkan, tetapi dapat juga untuk mengetahui ke area mana saja minat anak hari itu dengan menggunakan ceklis di setiap area. Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan, jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai secara maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain. Orang tua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu pendidik pada waktu kegiatan pembelajaran, memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak.

Istirahat/Makan ( + 30 Menit) Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis makanan bergizi, menumbuhkan rasa sosial (berbagai makanan) dan kerjasama. Melibatkan anak membersihkan sisa makanan dan merapikan alat-alat makan yang telah digunakan. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik. Apabila dianggap waktu untuk istirahat kurang, pendidik dapat menambah waktu istirahat dengan tidak mengambil waktu kegiatan lainnya, misalnya bermain sebelum kegiatan awal atau sesudah kegiatan penutup. Kegiatan Akhir ( + 30 Menit ) Klasikal Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, cerita dari pendidik atau membaca puisi, dilanjutkan dengan diskusi kegiatan satu hari dan menginformasikan kegiatan esok hari, berdoa, mengucapkan salam dan pulang.

Penilaian Pembelajaran PAUD Model Area Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran area pada hakekatnya tidak berbeda dengan model-model pembelajaran sebelumnya karena selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

Model Pembelajaran SENTRA Pendidikan Anak Usia Dini 8 Model Pembelajaran Sentra Pendidikan Anak Usia Dini sesuai DEPDIKBUD--Model pembelajaran PAUD menggunakan sentra ini disebut dengan Model Creative Curriculum/BCCT. Model yang dikembangkan Creative Curiculum mengelola kegiatan pembelajaran yang seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif anak. Pembelajaran menekankan pada dukungan pengembangan minat, potensi dan kekuatan anak. Bermain dipandang sebagai kerja sehingga anak diberi kesempatan untuk memulai dari pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and finish”. Dukungan guru sebagai fasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan untuk melakukan eksplorasi untuk memahami dunia sekelilingnya. Sentra yang dikembangkannya tidak berbeda dengan system area. Perbedaan yang nampak tatkala pengelolaan kelas, dimana dalam sistem area semua anak bebas bergerak di semua area, sedangkan di system sentra anak bebas bergerak dalam bermain dalam satu sentra setiap harinya.

Definisi Model Pembelajaran dengan Pendekatan Sentra di PAUD. Model pembalajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. Lingkaran adalah

saat di mana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Sentra bermain adalah zona atau arena bermain anak yang dilengkap dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkaran yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap PAUD. Pembelajaran yang berpusat pada sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok usia PAUD dalam satu sentra kegiatan. Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif (membangun pemikiran anak).

Penataan Ruang Model Pembelajaran Sentra PAUD Berikut ini adalah contoh model penataan lingkungan main atau ruang untuk model pembelajaran PAUD menggunakan Sentra.

Macam-Macam Sentra Pembelajaran PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) 1. Sentra Balok Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas. Bermain balok selalu dikaitkan dengan main peran mikro, dan bangunan yang dibangun anak digunakan untuk bermain peran. Alat dan bahan main Sentra • balok-balok dengan berbagai bentuk dan • balok asesoris untuk main • lego berbagai • kertas dan alat

Balok: ukuran peran bentuk tulis

2. Sentra Main Peran Kecil (Mikro) Main peran kecil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berbahasa, sosial-emosional, menyambungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan

pengetahuan baru dengan menggunakan alat main peran berukuran kecil. Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil (Mikro): • berbagai miniatur mainan • berbagai mainan alat rumah tangga • berbagai mainan mini alat kedokteran • berbagai mainan mini alat transportasi • berbagai mainan mini alat tukang

3. Sentra Main Peran Besar (Makro) Sentra main peran lingkungan sosial, kematangan emosi berukuran besar Alat • • • • • • • •

mengembangkan kemampuan mengenal mengembangkan kemampuan bahasa, dengan menggunakan alat main yang sesuai dengan ukuran sebenarnya.

dan

bahan Sentra Main Peran Besar (Makro): mainan untuk pasar-pasaran mainan untuk rumah-rumahan mainan untuk dokter-dokteran mainan untuk kegiatan pantai mainan untuk tukang-tukangan mainan untuk kegiatan nelayan mainan salon-salonan dll.

4. Sentra IMTAQ Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum mengenalkan atribut berbagai agama, sikap menghormati agama.

5. Sentra Seni Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik, seni tari, seni kriya, atau seni pahat. Penentuan sentra seni yang dikembangkan tergantung pada kemampuan satuan PAUD. Disarankan minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. Sentra seni mengembangkan kemampuan motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek sosial-emosional dan lainnya.

6. Sentra Persiapan Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan awal pada anak. penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra persiapan lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Pada kelompok anak paling besar yang segera masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra persiapan lebih banyak. Kegiatan persiapan dapat juga diperkuat dalam jurnal siang.

7. Sentra Bahan Alam Sentra bahan alam kental dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra bahan alam diisi dengan berbagai bahan main yang berasal dari alam, seperti air, pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam anak memiliki kesempatan menggunakan bahan main dengan berbagai cara sesuai pikiran dan gagasan masing-masing dengan hasil yang berbeda. Gunakan bahan dan alat yang ada disekitar. Perhatikan keamanannya. Bahan dan alat yang

digunakan harus bebas dari bahan beracun atau binatang kecil yang membahayakan.

8. Sentra Memasak Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak belajar konsep matematika, sains, alam, dan sosial sehingga menunjang perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan juga seni, serta nilai agama. Model-model tersebut di atas merupakan hasil penelitian dan penerapan para pakar pendidikan anak usia dini yang berlangsung bertahun-tahun sebelum disosialisasikan lebih luas. Pengkajian oleh para ahli dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas model-model tersebut mampu membantu anak dalam belajar. Setiap model model memiliki kekuatan dan keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, apa pun model yang digunakan, anak bisa bermain nyaman, aman, dan berkembang kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan perilaku baiknya.

Related Documents


More Documents from "azmi yontri"

Turbidity
August 2019 59
Contoh Modul Lab.pdf
June 2020 39
Alkaline
August 2019 62