384579509-sap-dbd.docx

  • Uploaded by: Juliani Ni Made
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 384579509-sap-dbd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,820
  • Pages: 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

OLEH Ni Made Juliani NIM : P07120017165 Tingkat : 2.5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE

I.

Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue, yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. Virus dengue pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Infeksi virus dengue global pertama kali dari Asia Tenggara pada tahun 1950-an. Lebih dari 100 negara berdaerah tropis terinfeksi virus dengue, infeksi virus ini menyerang menyerang semua usia. DBD menyerang usia dibawah 15 tahun sebanyak 95% dan kurang dari 5% terjadi pada bayi. Lebih dari 100 negara terinfeksi virus dengue, sebanyak 2,5 miliar orang mempunyai risiko untuk terinfeksi dan diperkirakan 50 juta terinfeksi dan 500.000 dengan kasus DBD. Dari 500.000 kasus tersebut memiliki angka kematian sekitar 20% (Garna, 2013). Penderita DBD di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014, tetapi kasus ini masih menjadi sorotan. DBD merupakan penyakit yang bersifat endemis, sementara Indonesia yang merupakan Negara tropis, dan sebagian besar warga Indonesia yang kurang peduli dengan kebersihan lingkungan (Sunaryo dan Nova Pramestuti, 2014) . Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD membawa virus Dengue yang berkembang biak di air bersih. Tempat perindukan nyamuk di lingkungan yang lembah, curah hujan tinggi, terdapat genangan air di dalam maupun di luar rumah. Faktor lain penyebab DBD adalah sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku masyarakat tidak sehat, perilaku di dalam rumah pada siang hari dan mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk memegang peranan paling besar dalam penularan virus dengue (Umaroh & dkk, 2015). Provinsi Bali memiliki pola 10 besar penyakit pada pasien yang mendapat rawat inap di RSU menurut Dinas kesehatan provinsi Bali 2015, demam berdarah berada diurutan pertama dengan jumlah kesakitan mencapai 10.759 kasus. Tahun

2015 jumlah penderita DBD di Provinsi Bali yang dilaporkan sebanyak 10.759 kasus dengan jumlah kematian 29 orang Kasus DBD tertinggi terdapat di Kabupaten Gianyar yang meningkat terus-menerus dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Penderita DBD tahun 2015 sebanyak 2198 kasus, tahun 2014 terdapat 1.763 kasus, tahun 2013 ada 808 dan tahun 2012 sebanyak 288 kasus Memberantas jentik nyamuk sesungguhnya lebuh mudah daripada menyemprotnya sehingga hal ini menjadi sangat perlu untuk dilakukan, sehingga 3M (menguras, menutup, dan mengubur) merupakan salah satu pengetahuan yang benar-benar perlu untuk didukung, diadakan dan ditingkatkan.

II.

Tujuan

A.

Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit,sasaran mampu mengetahui

dan memahami pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue yang bisa mengancam jiwa keluarga. B.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien mampu :

1.

Menjelaskan pengertian DBD

2.

Menjelaskan tanda-tanda penyakit DBD

3.

Menjelaskan cara-cara penularan penyakit DBD

4.

Menyebutkan tempat perkembangbiakan DBD

5.

Menjelaskan cara pencegahan DBD dengan 3M Plus

III. Materi Penyuluhan Dalam penyuluhan materi yang disampaikan yaitu : 1.

Pengertian DBD

2.

Tanda-tanda penyakit DBD

3.

Cara Penularan DBD

4.

Tempat perkembangbiakan DBD

5.

Pencegahan DBD dengan 3M Plus

IV. Metoda 1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

V.

Media, Alat/Bahan, Sumber yang Digunakan

1.

Media

: Microsoft power point presentasi

2.

Alat

: omputer, layar, dan proyektor

3.

Sumber

Aditama, T. yoga D, 2011, Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Kementerian Kesehatan, Jakarta, online available: http:// www.kemenkes.go.id, (10 Januari 2017). Garna, H, 2013, Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Sagung Seto, Jakarta. Irianto, K, 2014, Epidemologi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Edisi Pertama), Alfabeta, Bandung. Kementerian Kesehatan RI, 2010, Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi, Edisi Kedua, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Sunaryo dan Nova Pramestuti, 2014, Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Banjarnegara. Umaroh, A. K., Kirwono, B., & Astuti D.,, 2015, Kejadian luar biasa (klb) dbd berdasarkan time, place, person di puskesmas boyolali I, FIK UMS, Semarang. VI. Sasaran Kepala keluarga di Banjar Ubud Kelod, Desa Kelurahan Ubud.

VII. Waktu

Adapun waktu dan tempatdilaksanakan penyuluhan adalah Hari / tanggal : Jumat, 5 Mei 2017 Jam

: 11.00 wita sampai selesai

VIII. Tempat

PRESENTASI PENYULUH

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

IX. Rencana Evaluasi A.

Struktur :

1.

Persiapan media Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya adalah materi slide dan leaflet

2.

Undangan/ peserta penyuluhan

Kepala Keluarga di Banjar Ubud Kelod, Kelurahan Ubud. B.

Proses penyuluhan

1.

Kegiatan penyuluhan yang akan diberika diharapkan berjalan lancar dan sasaran memahami tentang penuluhan yang diberikan.

2.

Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.

3.

Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan

4.

Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung

C.

Hasil Penyuluh

1.

Jangka Pendek

a.

Sasaran mengerti 80% dari materi yang diberikan

b.

Sasaran memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan 3M Plus

2.

Jangka Panjang Meningkatkan pengetahuan sasaan mengenai bahaya Demam Berdarah

Dengue sehingga angka kematian dapat ditekan

MATERI PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN 3M PLUS

A.

Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam dengue (DD) adalah infeksi yang disebarkan oleh nyamuk yang

membuat penyakit mirip flu (flu-like illness) dan kadang dapat terjadi komplikasi kematian yang disebut demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, terutama pada daerah perkotaan dan era semi-urban. DBD adalah jenis penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya ditemukan di Negara tropis. Penyakit ini ditandai dengan demam dua hingga tujuh hari, perdarahan, penurunan jumlah trombosit < 100.000 / mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20 % dari nilai normal.

B.

Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba

yang disertai dengan kemerahan pada wajah serta gejala fisik nonspesifik lain yang menyerupai demam dengue, misalnya anoreksia, muntah, sakit kepala, dan nyeri otot serta sendi. Beberapa pasien DBD mengeluh sakit tenggorokan, dan faring merah mungkin ditemukan pada pemeriksaan. Ketidaknyamanan pada epigastrik, nyeri tekan di tepi rusuk kanan, serta nyeri perut yang biasa terjadi. Suhu tubuh biasanya tinggi dan pada kebanyakan kasus akan tetapi tinggi selama dua atau tujuh hari berikutnya, baru kemudian turun kembali menjadi normal atau subnormal. Kadang-kadang, suhu tubuh dapat mencapai 40oC, dan dapat terjadi kejang demam (Irianto, 2014). C.

Cara Penularan DBD Terdapat tiga factor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus

Dengue, yaitu manusia, virus, dan vector perantara. Virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Perkembangan hidup nyamuk Aedes aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih

darah manusia untuk mematangkan telurnya. Umur nyamuk Aede aegypti betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1 ½ bulan tergnatung dari suhu kelembapan udara diselilingnya. Nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung virus Dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Virus yang berada di kalenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya (transovarian transmission), namun perannya dalam penularan virus tidak penting.

D.

Tempat Perkembangbiakan DBD Vektor DD dan DBD di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti sebagai

vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Spesies tersebut merupakan nyamuk pemukiman, stadium pradewasanya mempunyai habitat perkembangbiakan di

tempat

penampungan air/wadah

yang berada

di

permukiman dengan air yang relatif jernih (Aditama, 2011). Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempattempat penampungan air buatan antara lain: bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas dan sejenisnya di dalam rumah meskipun juga ditemukan di luar rumah di wilayah perkotaan; sedangkan Ae. albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami di luar rumah, seperti axilla daun, lubang pohon, potongan bambu dan sejenisnya terutama di wilayah pinggiran kota dan pedesaan, namun juga ditemukan di tempat penampungan buatan di dalam dan di luar rumah. Tempat istirahat yang disukasinya adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah, seperti gordyn, kelambu dan baju/pakaian di kamar yang gelap dan lembab (Aditama, 2011).

E.

Pencegahan DBD dengan 3M Plus

Pemberantasan sarang jentik dilakukan dengan cara ‘3M Plus’ yang seharusnya dilakukan masyarakat guna mencegah kejadian luar biasa (KLB) DBD yaitu, menguras dan menyikat TPA, menutup TPA, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi TPA. Adapun PLUS, yang artinya adalah menaburkan bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menanam pohon pengusir nyamuk (sereh, zodia, lavender, geranium), memakai obat anti nyamuk (semprot, bakar maupun oles), menggunakan kelambu, pasang kawat kasa, serta menggunakan cara lain disesuaikan dengan kearifan lokal.

EVALUASI 1.

Apakah yang dimaksud dengan DBD

2.

Sebutkan tanda-tanda penyakit DBD

3.

Bagamana cara penularan penyakit DBD

4.

Sebutkan dimana saja tempat perkembangbiakan DBD

5.

Jelaskan cara pencegahan DBD dengan 3M Plus

KUNCI JAWABAN 1.

Pengertian DBD DBD adalah jenis penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya ditemukan di Negara tropis.

2.

Tanda-tanda penyakit DBD a. DBD umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba yang disertai dengan kemerahan pada wajah b. Anoreksia, muntah, sakit kepala, dan nyeri otot serta sendi c. Beberapa pasien DBD mengeluh sakit tenggorokan serta nyeri pada perut.

d. Suhu tubuh biasanya tinggi dan pada kebanyakan kasus akan tetapi tinggi selama dua atau tujuh hari berikutnya, baru kemudian turun kembali menjadi normal atau subnormal. e. Kadang-kadang, suhu tubuh dapat mencapai 40oC, dan dapat terjadi kejang demam

3.

Cara penularan penyakit DBD Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya. Umur nyamuk Aede aegypti betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1 ½ bulan tergnatung dari suhu kelembapan udara diselilingnya. Nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung virus Dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Virus yang berada di kalenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya.

4.

Tempat perkembangbiakan DBD Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempattempat penampungan air buatan antara lain: bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas dan sejenisnya di dalam rumah

meskipun juga ditemukan di luar rumah di wilayah perkotaan;

sedangkan Ae. albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami di luar rumah, seperti axilla daun, lubang pohon, potongan bambu dan sejenisnya terutama di wilayah pinggiran kota dan pedesaan, namun juga ditemukan di tempat penampungan buatan di dalam dan di luar rumah. Tempat istirahat yang disukasinya adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah, seperti gordyn, kelambu dan baju/pakaian di kamar yang gelap dan lembab 5.

Cara pencegahan DBD dengan 3M Plus a. Menguras dan menyikat TPA,

b. Menutup TPA, c. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi TPA. Adapun PLUS a. Menaburkan bubuk larvasida b. Memelihara ikan pemakan jentik c. Menanam pohon pengusir nyamuk (sereh, zodia, lavender, geranium), d. Memakai obat anti nyamuk (semprot, bakar maupun oles) e. Menggunakan kelambu, pasang kawat kasa, serta menggunakan cara lain disesuaikan dengan kearifan lokal.

More Documents from "Juliani Ni Made"