36131_laprak Ftir.docx

  • Uploaded by: Amalia Tri W
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 36131_laprak Ftir.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 854
  • Pages: 7
LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISASI KIMIA MATERIAL KUALITATIF FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY (FTIR)

NAMA : PELITA MU’MINATUS SHOLIHAH NPM : 1606831376 KELOMPOK : 16

LABORATORIUM METALURGI KIMIA DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

2018

FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROMETRY (FTIR)

A. Tujuan



Menentukan gugus-gugus ikatan kimia dalam suatu senyawa.



Menentukan interaksi ligan dan atom pusat molekul senyawa kompleks FTIR

B. Prinsip Kerja

Fourier Tansform Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mendapatkan spektrum inframerah dari absorbansi, emisi, fotokonduktivitas atau Raman Scattering dari sampel padat, cair dan gas. FTIR digunakan untuk mengamati interaksi molekul dengan menggunakan radiasi elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang 0,75-1000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000-10 cm-1. FTIR dapat digunakan untuk menganalisa senyawa organik dan anorganik. Selain itu, FTIR juga dapat digunakan untuk analisa kualitatif meliputi analisa gugus fungsi (adanya ‘peak’ dari gugus fungsi spesifik) beserta polanya dan analisa kuantitatif dengan melihat kekuatan absorbsi senyawa pada panjang gelombang tertentu Spektrofotometer FTIR dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak dan jarak cermin yang diam yang selanjutnya disebut sebagai retardasi. Hubungan antara intensitas radiasi infrared yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan, sistem optik dari Spektrofotometer FTIR yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem optik FTIR. Inframerah merupakan radiasi elektomagnetik dari suatu panjang gelombang yang lebih panjang dari gelombang tampak tetapi lebih panjang dari gelombang mikro. Spestroskopi inframerah merupakan salah satu teknik spektroskopi yang didasarkan pada penyerapan inframerah oleh senyawa. Karena spectrum IR memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dari panjang gelombang yang lain maka energi yang dihasilkan oleh spectrum ini lebih kecil dan hanya mampu menyebabkan vibrasi atom-atom pda senyawa yang menyerapnya. Daerah radisai sinar inframerah terbagi menjadi 3 antara lain:

1. Daerah IR dekat (13000-4000 cm-1) 2. Daerah IR tengah (4000-200 cm-1) 3. Daerah IR jauh (200-10 cm-1) Kebanyakan analisis kimia berada pada daerah IR tengah. IR jauh digunakan untuk menganalisis zat organik,anorganik dan organologam yang memiliki atom berat (massa atom diatas 19). Sedangkan IR dekat menganalisis kuantitatif dengan kecepatan tinggi. Karena panjang gelombang IR lebih pendek dari panjang gelombang sinar tampak ataupun sinar UV maka energi IR tidak mampu mentransisikan elektron ,melainkan hanya menyebabkan molekul hanya bergetar. Berikut adalah tipe senyawa dan daerah frekuensinya :

Ikatan menyerap pada 4 daerah dalam Spektrum IR

Sangat penting untuk mencatat intensitas puncak untuk menunjukkan efek faktor-faktor berikut: →Strong/Kuat (s) puncak tinggi, transmisirendah (0-35 %) →Medium/Sedang (m) puncakdantransmisisedang(75-35%) →Weak/Lemah(w) puncakrendah, transmisitinggi (90-75%) Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.

C. Alat dan Bahan 1.

Spektroskopi FTIR

1 set

2.

Spatula

1 buah

3.

Sampel

1 buah

D. Cara Kerja

1) Menyiapkan sampel yang akan diuji berupa polimer(padat). 2) Meletakan sampel pada sampel holder dan menempatkannya pada lintasan sinar alat FTIR. Penempatan dengan tepat dan menguncinya dengan bagian atas alat FTIR. 3) Melakukan pengukuran dengan alat FTIR dan mengamati grafik yang terbentuk pada komputer.

4) Menyimpan data yang dihasilkan dan melakukan pembahasan terhadap puncakpuncak yang terbentuk dan membandingkannya dengan gelombang.

E. Analisis

1. Analisis Grafik 99

1540.72cm-1

1640.03cm-1

874.82cm-1 1313.79cm-1

95

1373.99cm-1

910.48cm-1 3395.67cm-1

720.26cm-1 608.86cm-1

3060.17cm-1

90

424.84cm-1

1600.71cm-1

3005.22cm-1

452.14cm-1

3025.53cm-1

85 1738.47cm-1

1493.13cm-1 1240.37cm-1

80

%T

1019.37cm-1

465.88cm-1

1451.77cm-1

757.70cm-1

75

540.54cm-1 2849.98cm-1

2918.61cm-1

70

964.82cm-1

65

60

697.34cm-1

57 4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

cm-1 Name Description SAMPEL GEL 2 KEL 15-18 Sample 001 By Administrator Date Tuesday, March 13 2018

2. Analisis Data

No

Wavenumber

%T

No

Wavenumber

%T

1.

3395,57

93,35%

15.

1240,37

82,77%

2.

3060,17

94,99%

16.

1019,37

82,35%

3.

3025,53

93,35%

17.

964.82

75,36%

4.

3005,22

93,33%

18.

910,48

86,99%

5.

2918,61

74,58%

19.

874,82

91,33%

6.

2849,98

81,82%

20.

757,70

81,30%

7.

1738,47

87,02%

21.

720,26

84,98%

8.

1640,03

92,97%

22.

697,34

57,80%

9.

1600,71

90,88%

23.

608,86

88,22%

10.

1540.72

93,02%

24.

540,54

83,36%

500 400

11.

1493,13

88,25%

25.

465,88

85,93%

12.

1451,77

82,53%

26.

452,88

85,48%

13.

1373,99

89,17%

27

424,84

88,69%

14.

1313.79

92,16%

Dari data tersebut, kemudian disesuaikan dengan tabel serapan gugus fungsi Daerah 4000 – 2500/cm Gugus Fungsi

Wavenumber

%T

3395,57

93,35%

O–H

3060,17

94,99%

C–H

3025,53

93,35%

C–H

3005,22

93,33%

C–H

2918,61

74,58%

C–H

2849,98

81,82%

O–H

Daerah 2000 – 1500/cm 1738,47

87,02%

C=O

1640,03

92,97%

C=C

1600,71

90,88%

C=C

1540.72

93,02%

C=C

1493,13

88,25%

C=C

1451,77

82,53%

C–H

1373,99

89,17%

C–H

1313.79

92,16%

C–O

1240,37

82,77%

C–O

Daerah 1500 – 400/cm

F. Kesimpulan

Dari percobaan FTIR tersebut, hasil percobaan didapatkan hasil dimana kandungan gugus sampe tersebut mayoritas(diatas 90%) adalah C – H, O – H, dan C – O dengan karakteristik: 1. Tidak ditemukan adanya data guguskarbonil, alkoholdanfenol, amin, eter, ikatanrangkapduadantiga, cincinaromatik, sertagugus nitro. 2. Absorpsi ditemukan terutama pada daerah CH di 3000 cm-1. 3. Spektrumsederhana, hanyaabsorpsi lain padasekitar 1450 cm-1dan 1375 cm-1. Sesuai karakteristik tersebut, jenis plastik yang sesuai adalah plastik berjenis PP (Polypropylene) yang tersusun atas gugus C – H dan berumus molekul (C3H6)n. PP (Polypropylene) adalahjenisplastik yang bening, sedikitkakubiasadigunakanuntuk packing/pembungkusmakanan, beras, keripik, pakan, roti dansebagainya.

G. Referensi

http://liaratnawati.blogspot.co.id/2012/04/fourier-transform-infra-red.html https://www.google.co.id/search?q=tipe+senyawa+danhUBLo8KHf9mAzMQ_AUICi gB&biw=1366&bih=662#imgrc=zgmuAD-fk4rNHM https://wocono.wordpress.com/2013/03/03/spektrofotometri-infra-merah/

More Documents from "Amalia Tri W"

36131_laprak Ftir.docx
November 2019 2
Perjan Dan Perum
October 2019 8
Ekologi Penduduk.docx
May 2020 51
Tefl.pdf
May 2020 42