PROGRAM PROFESI NERS
Nama Mahasiswa NIM Ruangan
I.
: Wa Ode Sari Adriyani, S.Kep : 14 3145 901 037 : IRD LUKA BAKAR
IDENTITAS DIRI KLIEN Nama
: Tn”A”
Tempat/Tgl Lahir : 01/01/1996 Umur
: 19 tahun
Status Perkawinan : Belum kawin Agama
: Islam
Alamat
: Enrekang
Suku
: Bugis
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pelajar
Tgl Masuk RS
: 01-01-2015
Tgl Pengkajian
: 29 /01/2015
No RM
: 691046
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga Keluarga yang dapat Di hubungi
: Ny”S”
Hubungan
: Ibu klien
Pendidikan
: SMP
Pekerja
: IRT
A. PENGKAJIAN PRIMER a. Airway :
Tidak ada sumbatan jalan napas
Tidak ada distress pernapasan
Tidak ada bunyi napas tambahan
b. Breathing :
Frekuensi napas 22 x/i
Pergerakan dinding dada simetris
Pernapasan melalui hidung
Tidak ada sianosis
c. Circulation :
Tekanan darah 110/70 mmHg
Akral teraba hangat
Suhu 37 OC
Nadi 80x/i
d. Disintegrity :
GCS 15 (E4, M6 , V5)
Klien mengeluh nyeri pada daerah luka bakar dan luka Post op
B. PENGKAJIAN SEKUNDER II.
STATUS KESEHATAN SAAT INI 1.
Alasan kunjungan/ Keluhan utama: a) Alasan Kunjungan: Klien datang ke IRD RSWS pada tanggal 01-01-2015 dengan keluhan luka bakar akibat kesetrum listrik dialami sejak 2 bulan yang lalu. Riwayat klien diamputasi pada tangan kanan setelah kesetrum listrik, kemudian berselang 5 hari dilakukan amputasi pada kaki kiri dan kemudian kaki kanan. klien datang kembali ke rumah sakit dengan alasan untuk merawat luka bakarnya. Klien baru saja menjalani operasi pada hari jumat tgl 23/01/15 klien diopeasi bahu kanannya. b) Keluhan utama pada saat dikaji: Klien mengeluh nyeri pada luka bakar ditubuhnya dan luka post opnya
2.
Faktor Pencetus : P (Paliatif/Profocative) : Nyeri dirasakan saat klien bergerak Q (Quantity)
: Klien mengatakan sakitnya seperti tertusuk-tusuk.
R (Regio)
: Nyeri dirasakan pada daerah dada dan bahu kanan serta bagian amputasi
S (Scale)
: skala sedang 6 (skala 1-10)
T (Time)
: Hilang timbul dengan durasi ± 10-15 mnt
3.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya: Klien segera mengambil posisi nyaman jika nyerinya timbul
4.
Diagnosa Medik : Elektrik Burn Injury
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU 1.
Penyakit yang pernah dialami a.
Kanak-kanak: Demam, flu, batuk. Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius saat kecil.
2.
b.
Kecelakaan : Klien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
c.
Pernah dirawat : Klien tidak pernah di rawat di RS sebelumnya.
Operasi : Klien telah menjalani 3 kali operasi amputasi dan 1x operasi perbaikan tulang pada bahu kanan.
3.
Alergi : Klien tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu
4.
Imunisasi
: Ibu klien mengatakan imunisasi anaknya lengkap
5.
Kebiasaan
: Klien tidak mempunyai kebiasaan tertentu, klien tidak
merokok 6.
Obat-obatan
:
Sendiri
: Klien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Orang lain (resep): Resep dokter jika klien sakit 7.
Pola Nutrisi : No
Kegiatan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.
BB, TB, LLA
50 kg, 165 cm
Tidak dikaji
2.
Jenis Makanan
Nasi & lauk pauk
Nasi,
lauk
pauk,
telur dan buah 3.
Frekuensi makan
3 kali sehari
3 kali sehari dan porsi makan tidak dihabiskan
4.
Makanan yg tdk Tidak ada
Tidak ada
disukai 5.
Makanan
Tidak ada
Tidak ada
Baik
Kurang baik
pantangan 6.
Nafsu makan
8.
Pola Eliminasi : No
Kegiatan
1.
Buang Air Besar Frekuensi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
BAB lancar yaitu 1 kali BAB dalam sehari
kurang
lancer,1x dalam 3 hari
2.
9.
Waktu
Pagi hari
Pagi
Warna
Kuning kecoklatan
Kuning
Konsistensi
Lunak
Padat
Frekuensi,
± 3-4 kali/hari
± 4-5 kali/hari
Warna,
Warna kuning,
Kuning
Bau
Pesing
Pesing
Keluhan lain
Tidak ada
Tidak ada
Buang Air Kecil
Pola tidur dan istirahat: No
Kegiatan
1.
Waktu tidur
Sebelum
Saat Sakit
Sakit
Malam
22.30-06.30
23.00-05.30
Siang
14.00-15.30
13.30-15.00
Lama tidur perhari
9 jam/hari
8 jam /hari
Kebiasaan pengantar tidur
Nonton tv
Nonton tv
Kebiasaan saat tidur
Tidak ada
Tidak ada
Kesulitan dalam Tidur:
Tidak ada
Tidak ada
10. Pola aktivitas dan latihan: No
Kegiatan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.
Kegiatan
dalam Sekolah
pekerjaan
olahraga
tempat tidur
2.
Olahraga
Main futsal
Tidak ada
3.
Kegiatan diwaktu luang
Tidur, jalan-jalan
Tidak ada
dan Istirahat total di
11. Pola pekerjaan : No
Kegiatan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.
Jenis pekerjaan
Belajar
Tidak ada
2.
Jumlah jam kerja
6 jam
Tidak ada
3.
Jadwal kerja
Setiap hari selain hari Tidak ada minggu/libur
12. Personal Hygiene : No
Kegiatan
Sebelum Sakit Setelah Sakit
1.
Mandi
2x sehari
Hanya menggunakan tissue/ kain basah
2.
Cuci Rambut
1x sehari
1x dalam 3 hari
3.
Gunting kuku
1x seminggu
1 kali seminggu
IV. RIWAYAT KELUARGA (GENOGRAM)
40
38
47
53
36
40
19
16
12
Keterangan :
?
: Laki-laki
: Klien
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Hubungan sedarah
: Menikah
: Keturunan
: Tidak diketahui
Keterangan:
GI
: Kakek dan nenek dari ayah dan ibu sudah klien meninggal karena faktor
usia
G II
: Ayah dan ibu klien masih hidup dan sehat begitu pula dengan saudara-
saudarinya
V.
G III : klien mempunyai 2 saudara laki-laki dan keduanya dalam keadaan sehat
RIWAYAT LINGKUNGAN Kebersihan/Bahaya/Polusi : Klien mengatakan rumahnya cukup bersih, lingkungan sangat padat penduduk.
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL 1.
Pola pikir dan persepsi a.
Alat bantu yg digunakan : Klien tidak menggunakan alat bantu apapun.
b.
Kesulitan yg dialami: Klien nampak mengalami sensifitas terhadap sakit dan kesulitan beraktivitas
2.
Persepsi sendiri a.
Hal yang amat dipikirkan saat ini : Klien selalu bertanya tentang penyakitnya dan kesemubuhannya. Klien nampak gelisah. Wajah klien nampak cemas.
b.
Harapan setelah perawatan
:
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa beraktivitas dan dapat segera bersekolah seperti biasanya 3.
Hubungan/komunikasi a. Tempat tinggal (√) Sendiri ( ) Bersama,dengan ayah, ibu dan saudara-saudaranya. b. Bicara (√ ) Jelas
Bahasa utama :Bahasa Indonesia
(√ ) Relevan
Bahasa Daerah: Bahasa Bugis
(√) Mampu mengerti orang lain
c. Kehidupan keluarga 1) Adat istiadat yang dianut Pasien menganut adat istiadat Bugis Takalar 2) Pembuat keputusan keluarga Pembuat keputusan dalam keluarga diambil oleh ayah klien karena beliau adalah kepala keluarga 3) Pola komunikasi Komunikasi pasien setiap hari bersama keluarga menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa bugis. 4) Pola Keuangan : Cukup
d. Kesulitan dalam hubungan keluarga : Klien mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti dalam keluarganya. karena jika ada permasalahan selalu didiskusikan bersama keluarga 4.
Kebiasaan seksual : -
5.
Pertahanan koping: a.
Pengambilan Keputusan ( ) Sendiri (√) Dibantu orang lain
b.
Yang disukai tentang diri sendiri Klien mengatakan menyukai semua yang ada dalam dirinya
c.
Yang ingin dirubah dari kehidupan Klien mengatakan ingin merubah kebiasaannya cepat tersinggung
d.
e.
Yang dilakukan jika stress: (√) Pemecahan
( ) Makan
( ) Tidur
( ) Makan obat
( ) Cari pertolongan
( ) Lain (diam,/marah,dll)
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman Klien mengatakan, menyukai tindakan keperawatan yg tepat, cepat dan selalu ramah
6.
Sistem nilai dan kepercayaan a.
Siapa atau apa sumber kekuatan: Klien mengatakan yang membuatnya kuat untuk menjalani hidup adalah keluarganya.
b.
Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting bagi anda : (√) Ya
c.
( ) Tidak
Kegiatan agama yang dilakukan (macam dan frekuensi): Klien mengatakan kegiatan agama yang dilakukan adalah sholat 5 waktu.
d.
Kegiatan agama/kepercayaan yang ingin dilaksanakan di RS: Klien mengatakan ingin secepatnya melakukan ibadah rutin sholat 5 kali sehari
VII. PENGKAJIAN FISIK 1. Kesadaran : Composmentis Tanda-tanda vital TD
: 110/70 mmhg
N :80 x/menit
P
: 22x/menit
S : 37 OC
2. Kepala a.
Inspeksi Rambut hitam, tipis dan tidak rontok, kepala simetris antara kiri dan kanan, tidak nampak ada luka bakar
b.
Palpasi tidak terdapat massa dan tidak terdapat nyeri tekan
c.
Keluhan yang berhubungan : tidak ada keluhan
3. Mata a. Inspeksi
Kelopak mata, baik
Konjungtiva,tidak anemis
Sklera, tidak ikterus
Ukuran pupil normal (2,5 mm)
Reaksi terhadap cahaya (+)
Visus 6/6
Lapang pandang normal dan tidak menyempit
b. Palpasi Peningkatan TIO tidak terjadi, massa tidak ada, nyeri tekan tidak ada. c. Lain-lain : Fungsi penglihatan
Kabur (-)
Rasa sakit tidak ada, pemeriksaan terakhir : tidak pernah
Operasi, tidak pernah
Lain-lain: tidak ada
4. Hidung a.
Inspeksi Nampak simetris antara kiri dan kanan, dan nampak tidak ada oedem
b.
Palpasi Tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan
c.
Lain-lain Reaksi alergi tidak ada.
5. Mulut dan tenggorokan: a.
Gigi nampak bersih
b.
Bibir nampak kering
c.
Tidak ada Carises
d.
Kulit/gangguan bicara: mukosa bibir kering, gangguan bicara tidak ada.
e.
Klien tidak nampak kesulitan menelan
f.
Pemeriksaan gigi terakhir, tidak pernah
6. Leher a.
b.
Inspeksi
Simetris antara kiri dan kanan
Mobilisasi leher baik
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
Tidak nampak adanya distensi vena jungularis
Palpasi
Kelenjar tiroid tidak teraba, kelenjar limfe tidak teraba.
Tidak ada nyeri tekan
7. Dada, Paru-paru, Jantung a.
Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan dimana diameter antara anteriorposterior dan transversum 1:2
Ekspansi dada ada, retraksi tidak ada.
b.
Palpasi
Klien mengatakan nyeri pada daerah dada kanan yang mengalami luka bakar.
Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan hilang timbul dengan skala nyeri sedang (6)
c.
Taktil fremitus, getarannya seimbang antara kiri dan kanan
Auskultasi
d.
Terdengar bunyi vesikuler pada semua lapang paru
Perkusi
Resonan pada ICS 2-3 kiri
Redup pada ICS 4-6 kiri
8. Abdomen
9.
a.
Inspeksi :
b.
Auskultasi: Terdengar peristaltik usus 6x/menit
c.
Perkusi : Terdengar timpani pada kuadran kanan atas
d.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran limpa dan tidak ada nyeri tekan
Genitalia dan status reproduksi
Perdarahan
Penggunaan kateter: Klien tidak terpasang kateter
Genetalia: nampak bersih
: klien mengatakan tidak ada perdarahan
10. Status Neurologis a. GCS
:15
E: 4
V: 5
M: 6
b. Reflex patologis: Kernig Sign, Laseq Sign, Brunsinzky Sign, Chaddock Sign. Tidak dilakukan pemeriksaan karna luka bakar yang dialami klien c. Reflex Fisiologis : Bisep , Trisep , Patella. Tidak dilakukan pemeriksaan karna luka bakar yang dialami klien d. Nervus: 1) N.olfaktorius (Sensorik/Hidung, sebagai alat penciuman
=Tidak
ada
keluhan) 2) N.optikus (Sensorik/Bola mata untuk penglihatan=TAK) 3) N.okulomotorius (Motorik/Penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata =TAK)
4) N.troklearis (Motorik/Mata, memutar mata & penggerak bola mata =TAK ) 5) N.trigeminus: (N. Oftalmikus, Motorik & Sensorik/Kulit kepala &
kelopak mata
atas=TAK) (N.maksilaris, Sensorik/ Rahang atas, palatum & hidung=Tidak ada keluhan) (N.mandibularis, Motorik & Sensorik/Rahang bawah dan lidah=TAK) 6) N.abdusen (Motorik, Mata/Penggoyang sisi mata =TAK ) 7) N.fasialis (Motorik & Sensorik/otot lidah menggerakkan lidah & selaput lendir rongga mulut =TAK). 8) N.auditorius (Sensorik, Telinga/rangsangan pendengaran=TAK) 9) N.Glosofaringeus (Sensorik & Motorik/Faring, tonsil & lidah, rangsangan citarasa=TAK) 10) N. Vagus (Sensorik & motorik/faring, laring, paru-paru &esophagus=TAK) 11) N.asesorius (Motorik/leher, otot leher =TAK) 12) N.hipoglasus (Motorik/lidah, citarasa & otot lidah =TAK)
11. Ekstremitas
Keadaan ekstremitas Atas (Tangan) : a) Tangan kanan Tangan kanan klien sudah di amputasi karena luka bakar -
Nampak luka bakar listrik + 3% grade IIA dan IIB pada bahu kanan
b) Tangan Kiri Turgor kulit baik, kekuatan otot baik
Keadaan Ekstremitas Bawah (Kaki) : -
Kaki kanan dan kaki kiri klien sudah diamputasi sampai lutut karena luka bakar
-
Nampak luka bakar listrik + 3% grade IIA dan IIB pada kaki kiri
-
Nampak luka bakar listrik + 2% grade IIA dan IIB pada kaki kanan
Jumlah Keseluruhan Luka Bakar : Pada kaki kiri
: 4,5 %
Pada kaki kiri kanan
: 4,5 %
pada bahu kanan
: 4,5 %
Jumlah
: 12,5 %
Jadi, Luas luka bakar yang dialami klien adalan 12,5 %
Kekuatan Otot: 0
5
4
4
Keterangan: 0
: Otot sama sekali tidak dapat bergerak
1
: Tampak kontraksi, sedikit gerakan
2
: Mampu mengangkat tungkai, tetapi tidak dapat menahan gravitasi
3
: Mampu menahan gravitasi tetapi sedikit dorongan akan jatuh
4
: Mampu menahan gravitasi tetapi dorongan yang kurang kuat akan/dapat jatuh
5
: dengan kekuatan penuh dapat menahan gravitasi.
VIII. DATA PENUNJANG 1.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 25-01-2015 Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
RBC
4,09 L
4,10-5,50 10^3/ µ l
HGB
9,7 g/dl
14,0-18,0 g/dl
WBC
10,3 10^3/ µ l
4,00-10,0 10^3/ µ l
HCT
30,4 %
36,0-44,0 %
MCV
87 um3
80,0-97,0
MCH
27,8 pg
27-32,0 pg
MCHC
32,0 g/dl
32-36 g/dl
PLT
430 10^3/ µ l
150-400 10^3/ µ l
MPV
6,3 um3
6,0-11,0 um3
PCT
0,269%
0,150-0,500%
2. Pemeriksaan Laboratorium Klinik Tanggal 02-01-2015 Pemeriksaan GDS Ureum Kreatinin SGOT SGPT Albumin Natrium Kalium Klorida 3.
Hasil 145 12 0,50 48 74 2,8 136 4,0 102
Nilai Rujukan <140 mg/dl 10 – 50 mg/dl L(<1.3), P(<1.1) < 38 < 41 3,5-5,0 136-145 3,5-5,1 102-111
Foto sendi bahu Tanggal
Kesan : Amputatum setinggi 1/3 proximal os humerus dextra Emfisema subkutis
IX. TERAPI MEDIS 1)
Obat-obatan : a. Albumin
3x2/oral
b. Metronidazole 500 mg/IV c. Parmadol 10 mg/IV d. Ceftriaxone 1 gr/IV e. Ketorolac 30 mg/IV f. Ranitidine 50 mg/IV 2)
Perawatan luka a. Prontosan cair dan jelly b. Aquacell c. NaCl 0,9% d. Supratul
Satuan mg/dl mg/dl mg/dl U/L U/L gr/dl mmol/l mmol/l mmol/l
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
Klien mengatakan nyeri pada daerah
Klien nampak meringis dan merintih
luka bakar dan bekas amputasinya
kesakitan
Klien mengatakan nyerinya seperti
Klien tampak selalu memegang daerah luka
tertusuk-tusuk.
bakarnya
Klien mengatakan hanya bisa beristirahat di tempat tidur dan tidak dapat bergerak secara bebas setelah amputasi. Klien mengatakan merasa nyeri jika
S : skala 6 / skala sedang (skala 1-10)
Klien
Klien mengatakan dia telah menjalani
melakukan operasi perbaikan tulang
saat
Aktivitas
dan
kebutuhan
klien
selalu
Klien tampak hanya selalu berbaring di tempat tidur
bahu Klien
hati-hati
bergantung pada keluarga
operasi amputasi 3x dan baru saja
sangat
menggerakkan anggota tubuhnya.
banyak bergerak
tampak
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA dan IIB pada bahu kanan
mengatakan
cemas
dengan
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA
keadaan lukanya
dan IIB pada kaki kiri
Klien dan keluarga mengatakan ingin
Nampak luka bakar listrik + 4,5 % grade
klien segera sembuh dan dapat segera
IIA dan IIB pada kaki kanan
pulang
Klien nampak gelisah
Klien mengatakan merasa sangat sedih
Klien
setelah tangan dan kakinya diamputasi
selalu
bertanya-tanya
dengan
kondisinya
Klien tampak sering murung
Nampak tangan kanan, kaki kiri, dan kanan telah diamputasi
ANALISA DATA Nama Klien
: Tn”A”
DX Medis
: Elektrik Burn Injury
Ruang Rawat : IRD Luka Bakar ANALISA DATA NO. 1
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS :
Klien mengatakan nyeri
Luka bakar grade III
pada daerah luka bakar dan Terputusnya kontinuitas jaringan
bekas amputasinya
Klien mengatakan nyerinya Pelepasan mediator kimia (histamine, bradikinin, prostadglandin)
seperti tertusuk-tusuk.
DO :
Klien nampak meringis dan merintih kesakitan
Klien
tampak
memegang
daerah
selalu
S : skala 6 / skala sedang (skala 1-10)
2
Nyeri
Diteruskan ke saraf afferent Thalamus
luka
bakarnya
Merangsang nosireseptor
Cortex serebri Persepsi nyeri Nyeri
DS :
Klien mengatakan hanya bisa beristirahat di tempat tidur dan tidak dapat bergerak secara bebas setelah amputasi. Klien mengatakan merasa
nyeri jika banyak bergerak
Luka bakar terputusnya kontinuitas jaringan nyeri bila bergerak
DO :
Klien tampak sangat hatihati
saat
menggerakkan
Hambatan Mobilitas Fisik
Hambatan Mobilitas Fisik
anggota tubuhnya.
Aktivitas
dan
kebutuhan
klien selalu bergantung pada keluarga
Klien tampak hanya selalu berbaring di tempat tidur
3
DS :
Klien mengatakan dia telah menjalani operasi amputasi
Luka bakar
3x dan baru saja Amputasi
melakukan operasi perbaikan tulang bahu
terputusnya kontinuitas jaringan
DO :
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA dan IIB pada bahu kanan
Kerusakan integritas kulit/jaringan
Kerusakan integritas kulit/jaringan
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA dan IIB pada kaki kiri
Nampak luka bakar listrik + 4,5 % grade IIA dan IIB pada kaki kanan
4
Luka Bakar DS :
Ansietas Klien mengatakan cemas dengan keadaan lukanya
Klien
dan
mengatakan
Perubahan status kesehatan Hospitalisasi
keluarga ingin
klien
segera sembuh dan dapat
Krisis situasi Stress meningkat
segera pulang Ansietas
DO :
Klien nampak gelisah
Klien selalu bertanya-tanya dengan kondisinya
5
DS :
Luka bakar Klien mengatakan merasa sangat sedih setelah tangan dan kakinya diamputasi
DO :
Amputasi
Gangguan citra tubuh
Klien tampak sering murung
Nampak tangan kanan, kaki kiri,
kerusakan jaringan
dan
kanan
Gangguan citra tubuh
telah
diamputasi 6
Faktor resiko :
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA dan IIB pada bahu kanan
Luka bakar
Terputusnya kontinuitas jaringan
Nampak luka bakar listrik + 4,5% grade IIA dan IIB pada
port de entri kuman Resiko infeksi
kaki kiri
Nampak luka bakar listrik + 4,5
Pertahanan tubuh menurun
% grade IIA dan IIB pada kaki kanan
Resiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
Diagnosa
Ditemukan
Teratasi
1.
Nyeri berhubungan dengan terputusnya
26/01/2015
Belum Teratasi
29-01-2015
Belum Teratasi
29-01-2015
Belum teratasi
29-01-2015
Belum Teratasi
29-01-2015
Belum Teratasi
26/01/2015
27-01-2015
kontinuitas jaringan 2.
Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan nyeri dan kehilangan intregitas struktur tubuh 3.
Kerusakan
integritas
kulit/jaringan
berhubungan dengan adanya luka bakar 4.
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
5.
Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh
6.
Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka dan menurunnya daya tahan tubuh
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1
Dx. Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Nyeri berhubungan dengan
Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji keluhan nyeri,
terputusnya kontinuitas
tindakan
jaringan.
nyeri
keperawatan, hilang/berkurang,
dengan kriteria hasil pasien
Rasional 1. Perubahan
perhatikan
lokasi/karakter/intensitas
lokasi/karakter dan
dapat mengindikasikan terjadinya
intensitas (skala 0-10).
komplikasi
akan:
perbaikan/kembalinya
- Melaporkan
2. Observasi TTV
tubuh
2. Sebagai landasan untuk
3. Dorong ekspresi
selanjutnya
perasaan tentang nyeri.
rileks. - Berpartisipasi aktifitas
3. Pernyataan memungkinkan
dalam dan
tidur/istirahat
dengan
4. Dorong penggunaan teknik manajemen nyeri,
mengungkapkan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping.
contoh relaksasi napas
tepat. - TTV
fungsi
menentukan intervensi
- Menunjukkan ekspresi wajah/postur
atau
saraf/sensasi.
nyeri
berkurang/terkontrol.
nyeri
dalam
batas
dalam.
meningkatkan relaksasi, dan
normal:
TD: 110/70 mmHg
N : 60-80x/menit
4. Memfokuskan kembali perhatian,
5. Penatalaksanaan pemberian analgesik
meningkatkan rasa control, yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis.
S : 36,5-37,5 ºC
P : 16-24x/menit
sesuai indikasi.
5. Metode IV sering digunakan pada
awal untuk memaksimalkan efek obat.
2
Hambatan
mobilitas
fisik Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji
berhubungan dengan nyeri tindakan dan
kehilangan
struktur tubuh
intregitas pasien
keperawatan, dapat
tingkat aktivitas
keterbatasan 1. Membantu dalam melaksanakan
aktivitas klien
intervensi selanjutnya
mencapai 2. Libatkan keluarga dalam 2. Klien akan merasa diperhatikan kemampuan
yang
pemenuhan ADL klien
optimal, 3. Letakkan
oleh keluarga
alat-alat 3. Membantu klien memenuhi
dengan kriteria hasil pasien
kebutuhan klien ditempat
kebutuhannya sendiri tanpa
akan:
yang mudah dijangkau
bantuan orang lain
- Menyatakan
dan
menunjukkan keinginan berpartisipasi
dalam
aktifitas. - Mempertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tak adanya kontraktur. - Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi yang sakit dan/atau kompensasi
oleh klien 4. Pertahankan posisi tubuh 4. Meningkatkan posisi fungsional tepat dengan dukungan
pada ekstremitas dan mencegah
atau bebat, khususnya
kontraktur, yang lebih mungkin di
untuk luka bakar di atas
atas sendi.
sendi. 5. Instruksikan dan bantu dalam mobilitas.
5. Meningkatkan keamanan ambulasi.
bagian tubuh - Menunjukkan teknik/perilaku yang memampukan melakukan aktifitas 3
Kerusakan kulit/jaringan
integritas Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji luas dan keadaan luka 1. Pengkajian yang tepat terhadap luka berhubungan tindakan
dengan adanya luka bakar
,kerusakan pasien
keperawatan integritas teratasi
kulit 2. Rawat luka dengan baik dan dengan
kriteria Hasil:
benar Membersihkan luka secara
Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan elastisitas,
serta proses penyembuhan..
(sensasi, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
dan
proses
penyembuhan
membantu
dalam
akan
menentukan
tindakan selanjutnya.
abseptik 2. Merawat luka dengan teknik aseptik,
menggunakan larutan yang
dapat menjaga kontaminasi luka dan
tidak iritatif, angkat sisa
larutan yang iritatif akan merusak
balutan yang menempel pada
jaringan granulasi tyang timbul, sisa
luka dan nekrotomi jaringan
balutan
yang mati.
menghambat proses granulasi.
jaringan
nekrosis
dapat
a. Tidak ada luka/lesi pada 3. Ajarkan klien atau keluarga 3. Mengajarkan klien tentang perawatan kulit
tentang perawatan luka yang
luka
baik dan benar
diharapkan
b. Perfusi jaringan baik
pemahaman
dalam
baik
klien
dan
dapat
benar merawat
lukanya dengan mandiri jika berada 4. Kolaborasi dengan dokter
c. Menunjukkan
dengan
pemberian antibiotik.
dirumah. 4. Insulin akan menurunkan kadar gula
proses perbaikan kulit
darah, pemeriksaan kultur pus untuk
dan mencegah terjadinya
mengetahui jenis kuman dan anti
cedera berulang
biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk
d. Menunjukkan terjadinya
mengetahui proses
perkembangan
penyakitpasien
penyembuhan luka
4
Ansietas berhubungan dengan
Tujuan : Setelah dilakukan
perubahan status kesehatan.
tindakan keperawatan , kecemasan klien teratasi, dengan kriteria hasil :
1. Kaji
tingkat
kecemasan 1. Untuk menentukan tingkat kecemasan
yang dialami oleh pasien. 2. Beri
kesempatan
pasien
untuk
mengungkapkan
Memiliki informasi untuk mengurangi takut,
pada
yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat
rasa 2. Dapat meringankan beban pikiran
cemasnya.
pasien
3. Beri informasi yang akurat 3. Informasi yang akurat tentang
menggunakan teknik
tentang proses penyakit
penyakitnya dan keikutsertaan pasien
relaksasi, mempertahankan
dan anjurkan pasien untuk
dalam melakukan tindakan dapat
hubungan social dan fungsi
ikut serta dalam tindakan
mengurangi beban pikiran pasien.
peran.
keperawatan. 4. Berikan keyakinan pada 4. Sikap positif dari timkesehatan akan pasien
bahwa
perawat,
dokter, dan tim kesehatan lain
selalu
memberikan
berusaha pertolongan
yang terbaik dan seoptimal mungkin
membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.
5
Gangguan
image Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan dengan klien 1. membantu dan memastikan masalah
body
berhubungan
dengan keperawatan diharapkan klien
kehilangan fungsi tubuh
dapat
menyatakan
penerimaan
situasi
diri
dengan kriteria hasil :
atau orang terdekat tentang respon
klien
untuk memulai proses
terhadap
penyakitnya 2. Berikan dukungan emosi 2. klien bisa menerima keadaan dirinya kepada klien
-
klien tidak malu dengan keadaan dirinya
3. Berikan
kesempatan
kepada
klien
untuk 3. dapat mengurangi kecemasan klien
mengungkapkan
terhadap perubahan dirinya
perasaannya 4. Bina
hubungan
percaya
dengan
dengan
saling 4. agar klien dapat mengungkapkan klien
perasaannya
komunikasi
terapeutik 5. Anjurkan keluarga untuk 5. klien dapat merasa masih ada orang selalu mendampingi klien
6
Resiko infeksi berhubungan Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji dengan
adanya
luka
dan tindakan keperawatan, tidak
menurunnya daya tahan tubuh terjadi penyebaran infeksi, dengan
kriteria
Tanda-tanda
Hasil
infeksi
adanya
penyebaran
tanda-tanda 1. Pengkajian yang tepat tentang tandainfeksi
pada
luka.
keluarga
ada, Tanda-tanda vital dalam
menjaga
tanda
penyebaran
membantu
: 2. Anjurkan kepada pasien dan
tidak
yang memperhatikannya.
untuk kebersihan
infeksi
menentukan
dapat tindakan
selanjutnya.
selalu 2. Kebersihan diri yang baik merupakan diri
salah satu cara untuk mencegah infeksi
batas normal (S: 36 -37,50C ), Keadaan luka baik
selama perawatan. 3. Lakukan
perawatan
kuman. luka
secara aseptik.
3. Untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.
4. Anjurkan pada pasien agar
4. Latihan
fisik
yang
cukup
dapat
menaati latihan fisik dan
meningkatkan
daya
tahan
tubuh,
pengobatan yang ditetapkan.
pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan sehingga memperkecil kemungkinan
5. Kolaborasi
dengan
dokter
untuk pemberian antibiotika
terjadi
penyebaran
infeksi
5. Antibiotika dapat menbunuh kuman
CATATAN PERKEMBANGAN Hari I Diagnosa Nyeri dengan
Hari/Tgl /Jam Jumat, berhubungan 30/01/15 terputusnya
kontinuitas jaringan.
Implementasi 1. Mengkaji tingkat nyeri Hasil:
08 : 00
Klien mengeluh nyeri pada daerah luka bakar dan bekas amputasi dengan skala 6 / skala sedang (skala 1-10)
12 : 00
2. Mengobservasi TTV Hasil: TD: 110/70, N: 80x/i, P: 22x/I, S: 36,8 C
08 : 10
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam Hasil:
08 :15
Sabtu, 27/01/2015 14 : 00 S: Klien mengeluh masih nyeri pada daerah luka bakar dan bekas amputasi dengan skala 6 / skala sedang (skala 1-10) O: Kespresi wajah klien meringis Klien nyaman dengan posisi supine Klien nampak mengikuti tekhnik relaksasi
A: Klien mampu melakukan nafas dalam secara Masalah nyeri belum teratasi perlahan-lahan P: 4. Mengatur posisi klien senyaman mungkin lanjutkan intervensi Hasil: klien nyaman dengan posisi supine
12.00
Evaluasi
5.
Penatalaksanaan pemberian analgetik sesuai indikasi
Hasil: Klien diberi asam mefenamat 500 mg/oral Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan kehilangan intregitas struktur tubuh
Jumat, 30/01/15 08 :20
1. Mengkaji keterbatasan aktifitas klien Hasil:
Jumat, 30/01/2015 14 : 00 S: Klien mengatakan sudah bisa duduk dengan bantuan orang lain
klien sudah bisa duduk dengan bantuan orang lain 08 : 25
2. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL klien Hasil:
O: Klien nampak bisa mengangkat kedua kaki dengan sendirinya
keluarga bersedia membantu dalam pemenuhan ADL klien 08 : 30
Klien nampak dapat beraktivitas dengan bantuan keluarga
3. Meletakkan alat-alat kebutuhan klien di tempat yang mudah dijangkau oleh klien
Klien dapat melakukan aktivitas yang dapat ditoleransi
Hasil: semua kebutuhan klien diletakkan disamping klien 08 : 45
4. Mempertahankan posisi tubuh yang tepat dengan dukungan atau bebat, khususnya untuk luka bakar diatas sendi Hasil: menutup luka dengan memasang verband pada seluruh area luka, menganjurkan pasien untuk mempertahankan posisi tubuh, mengurangi gerakan
A: Masalah hambatan moblitas fisik teratasi P: Pertahankan intervensi
08 :50
5. Menginstruksikan dan bantu dalam mobilitas Hasil: menganjurkan keluarga pasien untuk membantu pasien dalam mobilisasi jika diluar kemampuan pasien
Kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan adanya luka bakar
Jumat 30/01/15 08 : 55
09 : 00
1. Mengkaji
luas
dan
keadaan
luka
serta
Jumat, 30/01/2015 14 : 00 proses S:
penyembuhan
Klien mengatakan lukanya masih selalu basah
Hasil :
O:
Luas luka 12,5 % dengan keadaan mulai membaik
Luas luka 12,5 %
2. Merawat luka dengan baik dan benar Membersihkan luka Klien selalu diganti verban sesuai jadwal secara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif,
dengan tekhnik aseptic
angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan
Luka masih tampak basah
nekrotomi jaringan yang mati. Hasil :
A:
Luka diberishkan dengan tekhnik aseptik dan jaringanjaringan nekrotik diangkat
09 : 05
P:
3. Mengajarkan klien atau keluarga tentang perawatan luka Lanjutkan intervensi yang baik dan benar Hasil : Klien dan keluarga tampak mengerti
12 :00
Masalah belumteratasi
4. Mengkolaborasi antibiotik.
dengan
dokter
untuk
pemberian
Hasil : Klien diberi ciprofloxacin 500 mg/oral
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Jumat, 30/01/15 1. Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien 09 : 10
09.15
09 : 20
Jumat, 30/01/2015 14 : 00 S:
Hasil :
Klien mengatakan merasa khawatir dengan
Klien cemas sedang
kondisinya.
2. Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan O : rasa cemasnya. Ekspresi wajah klien tampak tegang. Hasil :
Klien tampak gelisah
Klien menceritakan tentang perasaan yang dilaminya
Klien tampak mulai mengerti
3. Memberikan informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam
A:
tindakan keperawatan.
09 : 25
Hasil :
Masalah kecemasan belum teratasi
Klien dan keluarga tampak mengertu
P:
4. Memberikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, Lanjutkan intervensi dokter,
dan
tim
kesehatan
lain
selalu
berusaha
memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal 09 mungkin Hasil :
4 5
Klie tampak mengerti dan semakin bersemangat untuk sembuh
Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh
Jumat, 30/01/15 09 : 30
Jumat, 30/01/2015 14 : 00 1. Mendiskusikan dengan klien atau orang terdekat S : Klien mengatakan merasa sedih dan malu tentang respon klien terhadap penyakitnya telah kehilangan kaki dan tangannya Hasil : Klien merasa sedih dengan keadaannya sekarang
09 : 35
2. Memberikan dukungan emosional kepada klien
O: Ekspresi wajah klien tampakmurung. Klien tampak merasa sangat sedih saat
Hasil :
menceritakan keadaannya
keluarga dan petugas kesehatan selalu memberikan A:
klien dukungan 09 : 40
3. Memberikan
kesempatan
kepada
mengungkapkan perasaannya
klien
untuk Masalah belum teratasi P:
Hasil : klien mengungkapkan perasaan sedihnya telah 09 : 45
mengalami amputasi kaki dan tangan 4. Membina hubungan saling percaya dengan klien dengan komunikasi terapeutik Hasil : Klien mempercayakan kesembuhannya pada dokter dan perawat
09 : 50
5. Menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi klien
Lanjutkan intervensi
Hasil
:
Keluarga selalu mendampingi klien
Resiko infeksi Jumat, berhubungan dengan 30/01/15 adanya luka dan menurunnya daya tahan 10 : 00 tubuh
Jumat, 30/01/2015 14 : 00 1. Mengkaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada O luka.
Luka tampak lebih membaik
Hasil :
Pasien dan keluarga tampak menjaga
Luka sudah tampak lebih membaik saat dilakukan perawatan luka
10 : 05
2. Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu
kebersihan Luka dirawat dengan tekhnik aseptic Klien tidak menunjukkan tanda-tanda
menjaga kebersihan diri selama perawatan. Hasil : Pasien dan keluarga selalu menjaga kebersihan
10 : 10
10 : 15
3. Melakukan perawatan luka secara aseptik.
A: Infeksi tidak terjadi
Hasil :
P:
Luka dirawat dengan tekhnik aseptik
Pertahankan intervensi
4. Menganjurkan pada pasien agar menaati latihan fisik dan pengobatan yang ditetapkan. Hasil : Klien tampak mengerti dan menaati pengobatan
10 : 20
infeksi seperti
5. Penatalaksanaan pemberian antibiotika Hasil : Klien diberi ciprofloxacin 500 mg/oral
Hari ke- 2 Diagnosa Nyeri dengan
Hari/Tgl Implementasi /Jam Sabtu, berhubungan 1. Mengkaji tingkat nyeri 31/01/15 terputusnya Hasil:
kontinuitas jaringan.
08 : 00
Klien mengeluh nyeri pada daerah luka bakar dan bekas amputasi dengan skala 6 / skala sedang (skala 1-10)
12 : 00
2. Mengobservasi TTV Hasil: TD: 110/70, N: 80x/i, P: 22x/I, S: 36,8 C
08 : 10
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam Hasil: Klien mampu melakukan nafas dalam secara perlahan-lahan
08 :15
Sabtu,31 /01/2015 14 : 00 S: Klien mengeluh masih nyeri pada daerah luka bakar dan bekas amputasi namun sedikit berkurang dengan skala 4 / skala sedang (skala 1-10) O: Espresi wajah klien sesekali meringis Klien nyaman dengan posisi supine Klien nampak mengikuti tekhnik relaksasi A: Masalah nyeri belum teratasi
4. Mengatur posisi klien senyaman mungkin Hasil: klien nyaman dengan posisi supine
12.00
Evaluasi
5. Penatalaksanaan pemberian analgetik sesuai indikasi Hasil: Klien diberi asam mefenamat 500 mg/oral
P: lanjutkan intervensi
Kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan adanya luka bakar
Sabtu 31/01/15 08 : 55
09 : 00
1. Mengkaji
luas
dan
keadaan
luka
serta
Sabtu, 31/01/2015 14 : 05 proses S:
penyembuhan
Klien mengatakan lukanya masih selalu basah
Hasil :
O:
Luas luka 12,5 % dengan keadaan mulai membaik
Luas luka 12,5 %
2. Merawat luka dengan baik dan benar Membersihkan luka Klien selalu diganti verban sesuai jadwal secara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif,
dengan tekhnik aseptic
angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan
Luka masih tampak basah
nekrotomi jaringan yang mati. Hasil :
A:
Luka diberishkan dengan tekhnik aseptik dan jaringanjaringan nekrotik diangkat
09 : 05
P:
3. Mengajarkan klien atau keluarga tentang perawatan luka Lanjutkan intervensi yang baik dan benar Hasil : Klien dan keluarga tampak mengerti
12 : 00
Masalah belum teratasi
4. Mengkolaborasi
dengan
dokter
untuk
antibiotik. Hasil : Klien diberi ciprofloxacin 500 mg/oral
pemberian
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Sabtu, 31/01/15 09 : 10
09.15
09 : 20
1. Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien
Sabtu, 31/01/2015 14 : 10 S:
Hasil :
Klien mengatakan merasa lebih tenang setelah
Klien cemas ringan
mengungkapkan
kegelisahannya
2. Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan mendapat penjelasan perawat rasa cemasnya. O: Hasil :
Ekspresi wajah klien tampak lebih rileks
Klien menceritakan tentang perasaan yang dilaminya
Klien tampak mulai mengerti
3. Memberikan informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam
A:
tindakan keperawatan.
09 : 25
dan
Hasil :
Masalah teratasi
Klien dan keluarga tampak mengertu
P:
4. Memberikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, Pertahankan intervensi dokter,
dan
tim
kesehatan
lain
selalu
berusaha
memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal a. mungkin Hasil :
4 5
Klie tampak mengerti dan semakin bersemangat untuk sembuh
Gangguan body image berhubungan
dengan
kehilangan fungsi tubuh
Sabtu, 31/01/15 09 : 30
Sabtu, 31/01/2015 14 : 15 1. Mendiskusikan dengan klien atau orang terdekat S : Klien mengatakan merasa sedih dan malu tentang respon klien terhadap penyakitnya telah kehilangan kaki dan tangannya Hasil : O:
Klien merasa sedih dengan keadaannya sekarang 09 : 35
Ekspresi wajah klien tampakmurung.
2. Memberikan dukungan emosional kepada klien
Klien tampak merasa sangat sedih saat
Hasil :
menceritakan keadaannya
Klien selalu diberi dukungan 3. Memberikan 09 : 40
kesempatan
kepada
mengungkapkan perasaannya
klien
untuk A : Masalah belum teratasi P:
Hasil :
klien mengungkapkan perasaan sedihnya telah Lanjutkan intervensi mengalami amputasi kaki dan tangan 4. Membina hubungan saling percaya dengan klien 09 : 45
dengan komunikasi terapeutik Hasil : Terjalin hubungan saling percaya 6. Menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi
09 : 50
klien Hasil Keluarga selalu mendampingi klien
: