PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MEDIA MODEL DENGAN GAMBAR PADA KOMPETENSI DASAR SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMI DI SMA NASIONAL SIDAREJA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Dwi Purnamasari NIM 3201407026
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Senin
Tanggal
: 28 Januari 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Eva Banowati, M.Si NIP: 1961 092 91989012 003
Drs. Sunarko, M.Pd NIP: 1952 071 81980031 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP: 1962 904 1989011 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Penguji Utama
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP: 19620904 1989011 001
Penguji I
Penguji II
Dr. Eva Banowati, M.Si NIP: 1961 092 91989012 003
Drs. Sunarko, M.Pd NIP: 1952 071 81980031 003
Mengetahui: Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd NIP: 19510808 1980031 003 iii
PERNYATAAN
Saya men yatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Januari 2013
Dwi Purnamasari NIM: 3201407026
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ( QS 13:11)” “Kebahagiaan itu sederhana bisa berbagi dengan sesama adalah hal yang begitu indah (Penulis)”
PERSEMBAHAN: Skripsi ini saya persembahkan untuk: ALLAH SWT Ayah dan ibuku tercinta, Paino dan Partinah yang telah memberikan segala kasih sayang, dukungan, doa serta semangat yang tulus. Kakakku Nurhayati Agustina dan Adikku Achmad Khaeroni tersayang yang menjadi semangat buatku. Widji Junianto yang senantiasa memberi semangat Dosen-dosenku
yang
telah
membimbing
memberi dukungan selama studi Teman-teman Pendidikan Geografi 2007. Almamater UNNES tercinta.
v
dan
PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Penggunaan Media Model dengan Gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja Tahun Pelajaran 2012/2013” dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi yang telah memberikan ijin penelitian. 4. Dr. Eva Banowati, M.Si Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, arahan dan bimbingan, serta semangat dalam penyusunan skripsi ini. vi
5. Drs. Sunarko, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, arahan dan bimbingan, serta semangat dalam penyusunan skripsi ini. 6. M. Saefudin, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Nasional Sidareja, yang telah memberi ijin penelitian. 7. Thamrin S.E, Guru mata pelajaran Geografi SMA Nasional Sidareja, yang telah membantu kelancaran penelitian. 8. Siswa-siswi kelas X SMA Nasional Sidareja yang telah berkenan menjadi subjek dalam penelitian. 9. Teman-Teman di Wisma Rizkia 3 dan Wisma Sederhana 1 yang senantiasa memberi dukungan. 10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan yang telah membantu jalannya pelaksanaan penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dapat diterima Allah SWT sebagai amal sholeh. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Semarang,
Januari 2013
Penulis
vii
SARI Purnamasari, Dwi. 2013. Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Penggunaan Media Model dengan Gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Eva Banowati, M.Si, Pembimbing II: Drs. Sunarko, M.Pd. 122 halaman. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Model, Media Gambar Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor penghambat hasil belajar dikelompokkan menjadi faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor dari luar (eksternal). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media model di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013?, 2) Bagaimana hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media gambar di SMA Nasional Siareja tahun pelajaran 2012/2013?, 3) Apakah hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media model di SMA Nasional Sidareja lebih baik dari pada menggunakan media gambar?. Tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media model pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013, 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013, 3) Untuk membuktikan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan media model lebih baik dari pada menggunakan media gambar Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Nasional Sidareja. Subjek penelitian di SMA Nasional Sidareja terdiri dari kelas X1, X2 dan X3. Setelah dilakukan analisis terhadap kelas X1, X2 dan X3 maka ketiga kelas tersebut memiliki rata-rata dan varians yang hampir sama atau dikatakan homogen. Penentukan subjek untuk kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan teknik pemasangan secara acak (Randomized Sampling) dimana kelas yang mempunyai rata-rata dan varians paling mendekati dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Hasil dari pemasangan secara acak maka diperoleh kelas X3 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media model dan kelas X2 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan media gambar. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan tes. Metode analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan hasil belajar hal ini dilihat dari perolehan analisis hasil belajar menggunakan uji perbedaan satu pihak (uji t) viii
pihak kanan menunjukkan t hitung sebesar 2,204 dan t tabel 2,009 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 26+26-2 = 50, karena t hitung 2,204 > t tabel 2,009 berarti Ho ditolak, karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol dimana kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media model pada siswa kelas X di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013 lebih baik dibanding dengan media gambar. Saran yang peneliti dapat sampaikan untuk guru geografi SMA Nasional Sidareja adalah guru dapat memanfaatkan penggunaan media model dalam pembelajaran Geografi khususnya materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebab media model dapat menampilkan objek materi dengan bentuknya yang menyerupai benda aslinya sehingga materi mudah dipahami oleh siswa. Penerapan media model pada penerapannya memiliki keterbatasan diantaranya karena media dibuat dengan skala yang tidak sesuai standar aslinya maka kadang terjadi salah interpretasi oleh siswa mengenai ukuran yang sebenarnya. Oleh karena itu apabila guru memanfaatkan media model sebaiknya ukuran model dibuat dengan skala yang sesuai dengan benda aslinya sehingga kesalahan interpretasi mengenai ukuran objek materi dapat diantisipasi.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................v PRAKATA .......................................................................................................... vi SARI .................................................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................5 E. Batasan Istilah ...........................................................................................6 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................9 A. Tinjauan Pustaka ......................................................................................9 1. Hasil Belajar Kognitif .........................................................................9 2. Media Pembelajaran ..........................................................................13 a. Media Model ...............................................................................13 b. Media Gambar.............................................................................18 B. Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi ...........................23 C. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................29 D. Kerangka Berpikir ...................................................................................30 E. Hipotesis Penelitian.................................................................................31
x
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................32 A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................32 B. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................32 C. Subjek Penelitian ...................................................................................33 D. Variabel Penelitian ................................................................................34 E. Instrumen Penelitian .............................................................................34 1. Tahap Pembuatan Soal Uji Coba ......................................................34 2. Tahap Pelaksanaan Uji Coba Soal ....................................................35 3. Tahap Analisis Uji Coba Soal ...........................................................36 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................42 G. Tahapan Penelitian ...............................................................................43 H. Teknik Analisis Data ............................................................................45 1. Analisis Data Pra Eksperimen .........................................................45 2. Analisis Data Post Test ....................................................................46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................47 A. Gambaran Umum SMA Nasional Sidareja ...........................................47 Letak dan Lokasi Penelitian ..................................................................47 B. Hasil Penelitian ......................................................................................48 1. Pelaksanaan Pembelajaran ...............................................................49 2. Analisis Data Post Test ....................................................................66 C. Pembahasan ...........................................................................................73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................76 A. Kesimpulan ...........................................................................................76 B. Saran ......................................................................................................77 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................78 LAMPIRAN ..........................................................................................................80
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................29 3.1 Desain Penelitian ..............................................................................................32 3.2 Analisis Matching Group Kelas X ...................................................................33 3.3 Analisis Validitas Butir Soal ............................................................................37 3.4 Kriteria Daya Beda Soal...................................................................................39 3.5 Analisis Daya Beda Soal ..................................................................................39 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ......................................................................41 3.7 Analisis Kesukaran Soal Uji Coba ...................................................................41 4.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen dan kontrol ...................................48 4.2 Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ........................................49 4.3 Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol ..............................................60 4.4 Nilai Kognitif Siswa Pada Kelas Eksperimen ..................................................66 4.5 Nilai Kognitif Siswa Pada Kelas Kontrol .......................................................68 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif ...............................................................70 4.7 Analisis Perhitungan t - test .............................................................................72
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Model Bola Bumi .............................................................................................13 2.2 Model Struktur Lapisan Bumi ..........................................................................14 2.3 Model Gerakan Lempeng Tektonik .................................................................14 2.4 Gambar Model Gambar Bola Bumi .................................................................19 2.5 Gambar Model Gerakan Lempeng Tektonik ...................................................19 2.6 Kerangka Berfikir.............................................................................................31 3.1 Alur Penelitian .................................................................................................43 3.2 Diagram Perbandingan Nilai Ulangan Kelas X2 dan X3.................................47 4.1 Penggunaan Media Model Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi oleh Siswa ................................................................................................................50 4.2 Penggunaan Media Model Materi Struktur Perlapisan Bumi oleh Siswa ........51 4.3 Penggunaan Media Model Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi oleh Guru .................................................................................................................52 4.4 Penggunaan Media Model Materi Struktur Perlapisan Bumi oleh Guru .........53 4.5 Penggunaan Media Model Gerakan Lempeng Tektonik oleh Siswa ...............54 4.6 Penggunaan Media Model Gerakan Lempeng Tektonik oleh Siswa ...............55 4.7 Penggunaan Media Model Gerakan Lempeng Tektonik oleh Guru ................56 4.8 Kegiatan Post Test pada Kelas Eksperimen .....................................................58 4.9 Penggunaan Media Gambar Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan Struktur Perlapisan Bumi oleh Siswa...............................................................60 4.10 Penggunaan Media Gambar Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan
xiii
Struktur Perlapisan Bumi oleh Guru .............................................................61 4.11 Penggunaan Media Gambar Gerakan Lempeng Tektonik oleh Siswa...........62 4.12 Penggunaan Media Model Gerakan Lempeng Tektonik Oleh Guru .............63 4.13 Kegiatan Post Test pada Kelas Kontrol .........................................................64 4.14 Diagram Perolehan Nilai Kognitif Kelas Eksperimen ...................................66 4.15 Diagram Perolehan Nilai Kognitif Kelas Kontrol ..........................................68 4.16 Diagram Perbandingan Nilai Kognitif antara Kelas Kontrol dan Eksperimen ..............................................................................................70
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Peta Lokasi SMA Nasional .................................................................................80 2 Daftar Nilai Ulangan Harian 1 Kelas X SMA Nasional Sidareja .......................81 3 Silabus Pembelajaran ..........................................................................................82 4 Kisi-Kisi Soal Uji Coba ......................................................................................84 5 Soal Uji Coba ......................................................................................................85 6 Lembar Jawaban..................................................................................................90 7 Kunci Jawaban ....................................................................................................91 8 Subjek Uji Coba ..................................................................................................92 9 Hasil Uji Coba .....................................................................................................93 10 Jadwal Penelitian di SMA Nasional Sidareja....................................................94 11 Subjek Penelitian...............................................................................................95 12 Daftar Nilai Ulangan Harian 1 Subjek Penelitian ............................................96 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X3 (Kelas Eksperimen).................97 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X3 (Kelas Eksperimen)...............100 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X2 (Kelas Kontrol) .....................103 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X2 (Kelas Kontrol) .....................106 17 Kisi-Kisi Soal Penelitian .................................................................................109 18 Soal Penelitian.................................................................................................110 19 Lembar Jawaban .............................................................................................115 20 Kunci Jawaban ................................................................................................116 21 Daftar Nama Subjek Penelitian .......................................................................117
xv
22 Data Nilai Post Test antara Kelas Kontrol dan Eksperimen ...........................118 23 Hasil Perhitungan t-test ..................................................................................119 24 Surat Izin Penelitian .......................................................................................121 25 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................122
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dimiliki para siswa setelah menempuh berbagai pengalaman belajar (Sudjana, 2007:45). Berdasarkan standar proses (BSNP, 2007:3) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Begitu juga dengan tujuan pembelajaran geografi yang tercantum dalam standar isi SMA (BSNP, 2006:197) yaitu membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Terdapat sejumlah konsep utama yang harus dipelajari siswa, yaitu konsep wilayah, sumber daya, interaksi, kerjasama antar wilayah, jagad raya, dan kelestarian hidup. Penyampaian konsep-konsep tersebut memerlukan teknik, metoda, dan alat pengajaran
yang berbeda-beda agar hasil belajar yang
diharapkan siswa dapat tercapai. Sudjana (2010:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa mengarah pada ketiga tujuan pengajaran yaitu tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan kognitif yaitu pengetahuan dan kemampuan, tujuan afektif bersifat emotif dan sikap, dan tujuan psikomotor bersifat mekanis atau menggunakan ketrampilan. Untuk melihat sejauh mana
1
2
hasil belajar siswa dapat tercapai maka perlu dilakukan penilaian. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran (Sudjana, 2010:22). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern (siswa) dan faktor ekstern (lingkungan). Salah satu faktor ekstern yang berpengaruh adalah penggunaan media pengajaran. Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikaan atau disajikan harus mampu diserap atau dimengerti dengan mudah oleh peserta didik. Sehingga untuk memudakan anak didik menerima materi pengajaran tersebut dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi pengajaran. Oleh sebab itu perlu bagi guru untuk memilih dan menyajikan bahan-bahan yang akan dikenalkan kepada siwa sehingga benar-benar menarik perhatian serta bermakna bagi siswa. Sehingga penggunaan media dapat menarik minat dan memperjelas persepsi sehingga akan membawa pengaruh yang besar terhadap siswa yang selanjutnya akan berdampak pada hasil belajar siswa (Latuheru, 1988:43). SMA Nasional Sidareja merupakan sekolah swasta yang sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil observasi awal ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP, salah satu kendala utamanya adalah lemahnya siswa dalam menyerap materi
3
pelajaran khusunya pada mata pelajaran geografi. Padahal dalam kerangka pembelajaran geografi, siswa harus dilibatkan secara mental, fisik, sosial untuk membuktikan sendiri tentang kebenaran dari konsep yang telah dipelajarinya melalui proses ilmiah. Jika hal ini tidak tercakup dalam proses pembelajaran dapat dipastikan penguasaan konsep geografi akan kurang, dan menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yang berakibat pada rendahnya mutu pendidikan. Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan adalah rendahnya hasil belajar. Hal yang sama juga dijumpai di SMA Nasional Sidareja dimana hasil belajar masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan harian siswa. Nilai rata-rata ulangan harian siswa 50% berada dibawah standar ketuntasan kelas yaitu 70. Dari hasil wawancara dengan guru Geografi, diperoleh informasi bahwa rata-rata siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru yaitu dari jumlah total siswa kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yaitu 78 siswa, 39 siswa dinyatakan tidak tuntas. Hal tersebut terjadi karena kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah terutama dalam pembelajaran di kelas, salah satunya yaitu terbatasnya media pembelajaran geografi yang digunakan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung dan guru juga belum banyak menggunakan variasi media. Pada proses pembelajaran geografi guru biasanya hanya menggunakan media gambar-gambar.
4
Menurut Dale (1949) dalam Rumampuk (1988:8) dijelaskan bahwa pengalaman belajar melalui benda tiruan (model) dapat menghindari adanya verbalisme dan dapat memperjelas pengertian. Latuheru (1988:52) mengatakan bahwa model merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami bahan pelajaran sebab model dapat menggantikan objek-objek asli yang sulit ditampilkan dalam kelas sebab model lebih praktis dari benda aslinya seperti sistem tata surya, gunung, bumi, dan lain-lain. Model bola bumi merupakan salah satu model yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran geografi khususnya materi sejarah pembentukan muka bumi. Model bentuk muka bumi merupakan media yang bentuknya menyarupai bola bumi sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran khususnya materi sejarah permukaan muka bumi. Berdasarkan penjelasan di atas maka penting dilakukan penelitian untuk mengkaji lebih jauh mengenai “Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Penggunaan Media Model dengan Gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja Tahun Pelajaran 2012/2013 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media model di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013?
5
2. Bagaimana
hasil
belajar
siswa
pada
Kompetensi
Dasar
Sejarah
Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media gambar di SMA Nasional Siareja tahun pelajaran 2012/2013? 3. Apakah hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media model di SMA Nasional Sidareja lebih baik dari pada menggunakan media gambar? C. Tujuan Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media model pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013. 3. Untuk membuktikan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan media model lebih baik dari pada menggunakan media gambar Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun 2012/2013. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis dalam penelitian
ini diharapkan dapat
digunakan sebagai kajian dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang penggunaan media model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran geografi khususnya Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kelebihan penggunaan media model pada pembelajaran geografi khususnya Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi. c. Bagi Sekolah Manfaat penelitian ini untuk sekolah adalah untuk memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. E. Batasan Istilah Agar diperoleh pengertian yang sama dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu adanya
7
penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perbandingan Perbandingan adalah perihal membandingkan, perihal yang membuat beda (KBBI, 2007:341). Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan hasil belajar siswa antara menggunakan media model dengan media gambar pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentuak Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar siswa adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:22). Menurut Winkel aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor (Purwanto, 2009:45). Hasil belajar siswa yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Aspek kognitif yang dimaksud meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi yang disesuaiakan dengan tujuan pembelajaran pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi yang nantinya pemahaman tersebut di evaluasi melalui tes.
8
3. Media Model Media model adalah media yang dibuat menyerupai benda yang sebenarnya dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran (Kartawidjaja, 1989:73). Media model yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media model bola bumi dan gerakan lempeng tektonik yaitu media yang bentuknya menyerupai struktur lapisan bumi dan gerakan lempeng tektonik tetapi ukurannya diperkecil sehingga dapat digunakan untuk memudahkan guru dalam penyampaian Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi. 4. Media Gambar Media gambar adalah suatu media yang berbentuk foto, gambar dari majalah, buku atau surat kabar (Kartawidjaja, 1989:71). Media Gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media gambar yang berupa gambar struktur lapisan bumi dan gerakan lempeng tektonik yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran geografi khususnya Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Kognitif a. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Menurut Winkel (dalam Purwanto 2009:45) aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom (1956), Simpson (1972), dan Harrow (1972) mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku atau perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melakukan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Hasil pada hakekatnya adalah pembahasan tingkah laku yaitu kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar berupa adanya keaktifan peserta didik dalam bertanya, berpendapat,
dan
menjawab
pertanyaan
serta
pemahaman
dan
pengetahuan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Hasil belajar yang efektif adalah hasil belajar yang tahan lama dan pelajar atau siswa dapat menggunakan dalam kehidupan sehari-hari (Anni, 2007:5).
9
10
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern (siswa) dan faktor ekstern (lingkungan). Faktor yang datang dari siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Clark (1981) (dalam Sudjana, 2005:40) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar masih tergantung dari lingkungan. Salah satu lingkungan yang paling mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Menurut Caroll 1983 (dalam Sudjana, 2005:40) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu (1) bakat pelajar, (2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran, dan (5) kemampuan individu. Namun demikian, ada faktor-faktor yang mempengaruhi belajar seorang siswa. Faktor ini secara garis besar dibagi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor intern terbagi menjadi faktor jasmani, psikologis, dan kelelahan. Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar antara lain intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan siswa. Berdasarkan
sistem
pendidikan
nasional
rumusan
tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruksional, menggunakan
11
klasifikasi hasil belajar dari Bloom (1956) yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi; 2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi; 3) Ranah psikomotoris
berkenaan
dengan
hasil
belajar
ketrampilan
dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerak reflek, (b) ketrampilan gerak dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) ketepatan, (e) gerak ketrampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran (Sudjana, 2010:22). b. Ranah Kognitif Good 1967 (Sudjana, 2007:75) menyatakan bahwa ranah kognitif merupakan
proses
pengetahuan
yang
lebih
banyak
didasarkan
perkembangannya dari persepsi, instropeksi, atau memori siswa. Tujuan pembelajaran kognitif berdasarkan revisi Taksonomi Bloom oleh Anderson (1990) dibedakan menjadi enam tingkatan: 1) Mengingat: mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb, 2) Memahami: menafsirkan,
12
meringkas,
mengklasifikasikan,
mebeberkan
dsb,
3)
membandingkan,
menjelaskan,
melaksanakan,
menggunakan,
Menerapkan:
menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan,
mendeteksi
dsb,
4)
Menganalisis:
menguraikan,
membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dsb, 5) Mengevaluasi: menyusun
hipotesi,
mengkritik,
memprediksi,
menilai,
menguji,
mebenarkan, menyalahkan, dsb, f) Berkreasi: merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi,
menyempurnakan,
memperkuat,
menemukan, memperindah,
membaharui, menggubah
dsb
(Maksum, 2012:14). Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, mengapa di katakana hanya perubahan tingkah laku karena apabila pembelajar mempelajari tentang konsep, maka perubahan prilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Anni, 2007:5). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Aspek kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.
13
2. Media Pembelajaran a. Media Model 1) Pengertian Media Model Media model merupakan media tiga dimensi yang dirancang menyerupai
benda
aslinya
karena
ukuran
aslinya
tidak
memungkinkan untuk di hadirkan dalam kelas (Kartawidjaja, 1989:73). Media model yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media model bola bumi dan gerakan lempeng tektonik. Media model Bola Bumi dapat dilihat pada Gambar 2.1, model Struktur Lapisan Bumi pada Gambar 2.2 dan Gerakan Lempeng Tektonik pada Gambar 2.3. Untuk lebih jelas mengenai gambaran model Bola Bumi lihat pada Gambar 2.1 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 2.1 Model Bola Bumi
14
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 2.2 Model Struktur Lapisan Bumi
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 2.3 Model Gerakan Lempeng Tektonik
15
2) Karakteristik Media Model Karakteristik media model (Kartawidjaja, 1989:73) adalah sebagai berikut: a) Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak. b) Cara penyimpanannya mudah (praktis). c) Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera. d) Lebih mahal dari kelompok media grafis. e) Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu. f) Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas. g) Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu. 3) Langkah-Langkah Pembuatan Media Model a) Media Model Bola Bumi Bahan yang diperlukan: (1) Bola sepak plastik, (2) Stereoform, Kertas HVS (3) Kuas dan Cat (4) Peta dunia Langkah-Langkah pembuatan media: (1) Cat bola sepak dengan warna biru, diamkan sampai benarbenar kering. (2) Gambar bentuk-bentuk benua kedalam kertas HVS, ikuti gambar dipeta dan buat seakurat mungkin.
16
(3) Tempelkan gambar-gambar benua kepermukaan bola, dan tempatkan seakurat mungkin sesuai aslinya. (4) Beri warna gambar-gambar benua tersebut. (5) Potong bola bumi sebaesar 90˚, bagian yang sudah dipotong ditutup dengan steorofom yang di gambar menyerupai lapisan struktur lapisan bumi. b) Media Model Gerakan Lempeng Tektonik Bahan yang diperlukan: (1) Kardus Bekas (2) Kertas Putih (3) Tisu dan lem (4) Gambar Gerakan Lempeng Tektonik Langkah-Langkah pembuatan media: (1) Tutup kardus dengan menggunakan kertas putih yang sudah dibubuhi lem. (2) Uleni tisu dengan mencampurkan tisu yang sudah dibasahi dengan lem. (3) Bubuhkan ulenan tisu ke atas lapisan kardus buat bentukan hasil menyerupai gambar gerakan lempeng tektonik dan keringkan. (4) Samping kardus gambar lapisan dalam bumi warnai sesuai gambar
pada gerakan lempeng tektonik dan keringkan,
media siap digunakan
17
4) Cara Penggunaan Media Model a) Model Bola Bumi (1) Untuk menjelaskan sejarah pembentukan bumi potongan yang 90˚ dijadikan jadi satu kesatuan, gambar-gambar benua yang tertera pada bola bumi digunakan untuk menjelaskan sejarah pembentukan bumi. (2) Untuk menjelaskan struktur lapisan bumi, buka potongan 90˚, dalam bola bumi tersebut terdapat lapisan-lapisan struktur lapisan bumi. Lapisan warna kuning untuk menjelaskan bagian inti dalam bumi, warna orange untuk lapisan inti luar bumi, warna abu-abu untuk lapisan mantel dan warna coklat untuk lapisan kerak bumi. b) Model Gerakan Lempeng Tektonik (1) Untuk bentukan gunung dan gerakan gempa digunakan untuk menjelaskan akibat dari gerakan lempeng saling tumbukan. (2) Untuk punggung bentukan punggung laut digunakan untuk menjelaskan gerakan lempeng sesar mendatar. (3) Untuk bentukan gunung digunakan untuk menjelaskan akibat gerakan lempeng saling menjauh. 5) Keuntungan Media Model Keuntungan media model (Kartawidjaja, 1989:74)
model
mempunyai beberapa keuntungan, karena: 1) Model memudahkan
18
guru
menjelaskan
sesuatu
walaupun
sesuatu
yang
akan
diterangkan itu tidak praktis jika dibawa kedalam kelas, 2) Model bisa dibeli dari pabrik atau bisa juga dibuat sendiri oleh guru dan atau bersama-sama dengan siswa, 3) Ketika siswa yang membuat model mereka belajar dan sekaligus merupakan motivasi, 4) Model bisa berupa benda diam dan juga benda yang bisa digerakgerakan. 6) Kelemahan Media Model Kelemahan dari penggunaan model: 1) Membeli model terutama model yang dibuat secara profesional bisa sangat mahal, 2) Jika dibuat sendiri ,biayanya mahal dan menggunakan banyak waktu, 3) Karena model diperkecil atau diperbesar, mungkin siswa akan salah menginterpretasikan besar benda yang sebenarnya, 4)
Tidak dapat dianimasikan (Kartawidjaja,
1989:74). b. Media Gambar 1) Pengertian Media Gambar Media gambar adalah media yang berbentuk gambar, foto yang sifatnya konkrit (Kartawidjaja, 1989:71). Untuk lebih jelasnya mengenai contoh media gambar dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5. Untuk lebih jelas mengenai bentuk media gambar, dapat di lihat pada Gambar 2.4 berikut:
19
Sumber: www. Ridwanaz.com, 2012 Gambar 2.4 Gambar Model Bola Bumi
Sumber: www. Ramadhan90. Wordpress.com, 2011 Gambar 2.5 Gambar Model Gerakan Lempeng
20
2) Karakteristik Media Gambar Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas, karena media gambar mempunyai beberapa karakteristik (Kartawidjaja, 1989:72) diantaranya: a) Bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. b) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu. c) Dapat
mengatasi
keterbatasan pengamatan,
karena dapat
menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. d) Dapat memperjelas suatu masalah e) Murah dan mudah didapat 3) Langkah-Langkah Pembuatan Media Gambar a) Media Gambar Bola Bumi Bahan yang diperlukan: (1) Kertas A3 (2) Pensil dan pensil warna (3) Jangka (4) Gambar Bola Bumi (5) Gambar Gerakan Lempeng Tektonik
21
Langkah-Langkah pembuatan media: (1) Siapkan kertas A3, Gambar bola bumi sesuai dengan gambar acuan. (2) Beri warna sesuai gambar acuan (3) Gambar siap digunakan b) Media Gambar Gerakan Lempeng Tektonik Bahan yang diperlukan: (1) Kertas A3 (2) Pensil, Jangka dan pensil warna (3) Gambar Gerakan Lempeng Tektonik Langkah-Langkah pembuatan media: (1) Menyiapkan kertas A3, gambar gerakan lempeng sesuai dengan gambar acuan. (2) Memberi warna sesuai gambar acuan. (3) Gambar siap digunakan. 4) Cara Penggunaan Media Gambar a) Gambar Bola Bumi (1) Untuk menjelaskan sejarah pembentukan bumi gambargambar benua yang tertera pada gambar bola bumi digunakan untuk menjelaskan sejarah pembentukan bumi. (2) Untuk menjelaskan struktur lapisan bumi, gambar dalam bola bumi tersebut terdapat lapisan-lapisan struktur lapisan bumi, yang terdiri dari warna merah untuk menjelaskan lapisan
22
dalam inti bumi, orange untuk lapisan luar inti bumi, warna kuning keorenan untuk menjelaskas lapisan asteosfer, dan warna coklat menjelaskan lapisan luar bumi. b) Gambar Gerakan Lempeng Tektonik (1) Gambar
untuk
bentukan
gunung
digunakan
untuk
menjelaskan akibat dari gerakan lempeng saling tumbukan. (2) Gambar untuk punggung bentukan punggung laut digunakan untuk menjelaskan gerakan lempeng berpapasan. (3) Gambar
untuk
bentukan
palung
digunakan
untuk
menjelaskan akibat gerakan lempeng saling menjauh. 5) Kelebihan Media Gambar Kelebihan media gambar (Kartawidjaja, 1989:71) Beberapa kelebihan penggunaan media gambar: 1) Sifatnya konkrit, gambar/ foto lebih realistis menunjukan masalah dibanding dengan media verbal semata, 2) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, 3) Foto dapat memperjelas suatu masalah, 4) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. 6) Kelemahan Media Gambar Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai kelemahan yaitu: 1) Siwa sukar melihat jika gambar itu terlalu kecil, 2) Gambar sulit memperlihatkan perspektif skala, 3) Gambar cepat rusak kecuali jika dipelihara dengan baik, 4) Gambar yang terlalu
23
sering dipegang akan mudah rusak, 5) Jika terlalu banyak gambar yang digunakan siswa akan ragu (Kartawidjaja, 1989:71). B. Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi 1. Perkembangan Bentuk Muka Bumi Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 miliar tahunyang lalu. Akan tetapi, bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut akan terus terjadi sepanjang masa, baik secara cepat maupun perlahan. Proses perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh tenaga geologi, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) dan dari luar bumi (eksogen). Kekuatan tenaga endogen dapat menyebabkan terjadinya gunung api, dan gempa bumi, sedangkan tenaga eksogen merupakan tenaga yang merusak bentuk-bentuk permukaan bumi dari luar. Beberapa teori mengenai perkembangan bentuk muka bumi, antara lain: 1) Teori Kontraksi Teori kontraksi dikemukakan oleh Dana di AS tahun1847 dan Baumant di Eropa tahun 1852. Mereka berpendapat bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena terjadinya pendinginan dibagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak merata. Keadaan itu dianggap sama seperti buah apel, jika bagian dalamnya mengering kulitnya akan mengerut. 2) Teori Laurasia-Godwana Teori Larasia-Godwana dikemukakan oleh Zuess (1884) dan Taylor (1910). Teori ini mengatakan bahwa pada mulanya terdapat dua
24
benua di kedua kutub bumi. Kedua benua tersebut diberi nama Laurentina (Laurasia) dan Godwana. Kedua benua itu kemudian bergerak secara perlahan kearah ekuator sehingga terpecah membentuk benua-benua seperti sekarang. Amerika selatan, afrika dan Australia dahulu menyatu dalam Godwanaland. Sedangkan benua-benua lainnya menyatu dalam laurasia. 3) Teori Apungan Benua Teori apungan benua dikemukakan oleh Wegener (1912). Teori ini mengatakan bahwa perkembengan bentuk permukaan bumi berhubungan dengan pergeseran benua. Menurut Wegner (1912), dipermukaan bumi pada awal mulanya hanya terdapat sebuah benua besar yang disebut pangea, serta sebuah samudera bernama panthalasa. Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan kearah ekuator dan barat mencapai posisi sekarang. Teori apungan diperkuat adanya kesamaan garis pantai antara amerika selatan dan afrika. Gerakan tersebut disebabkan oleh adanya rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal sehingga gerakan cenderung kearah equator. 4) Teori Konveksi Salah seorang pengikut teori konveksi adalah Hess (1962) Teori konveksi mengemukakan bahwa terjadi aliran konveksi kearah vertikal didalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada diatasnya. Aliran konveksi yang merambat kedalam ke kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi
25
menjadi lunak. Gerakan aliran dari dalam mengakibatkan permukaan bumi tidak rata. 5) Teori pergeseran dasar laut Diez (1962), seorang ahli geologi dasar laut Amerika serikat mengembangkan teori konveksi yang dikemukakan Hess. Penelitian topografi dasar laut yang dilakukannya menemukan bukti-bukti baru tentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar laut kekedua sisinya. 6) Teori Lempeng Tektonik Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Kenzie dan Parker (1967). Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi dan litosfer yang mengapung diatas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut mentebar ke kedua sisinya, sedangkan dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dalam dan bercampur dengan materi lapisan itu. Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan (terans form fault) yang ditandai dengan adanya palung laut dan pulai vulkanis. Pada daerah transform fault itu aktivitas gempa bumi banyak sekali terjadi akibat pergeseran kerak bumi terpecah-pecah. Karena lempeng-lempeng itu berada diatas lapisan yang cair, panas, dan plastis (astenosfer) maka lempeng-lempeng menjadi dapat bergerak secara tidak beraturan. Didalam gerakannya kadang kadang ada dua lempeng yang saling menjauh di sepanjang patahan, ada juga lempeng – lempeng yang saling
26
tabrakan sehingga menimbulkan gempa yang dahsyat. Lempeng-lempeng itulah yang disebut lempeng tektonik (Hestiyanto, 2007:52). Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama: a) Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia. b) Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan dan setengah bagian barat laut atlantik. c) Lempeng Afrika, wilayahnya
meliputi Afrika, setengah bagian
timur lautan Atlantik, dan bagian barat lautan Hindia. d) Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh lempeng di lautan pasifik. e) Lempeng india-australia, wilayahnya meliputi lempeng lautan hindia serta subkontinen india dan Australia bagian barat. f) Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi kontinen Antartika dan lempeng lautan Antartika (Hestiyanto, 2007:55). Pergeseran lempeng tektonik dapat menimbulkan bentukanbentukan dipermukaan bumi yang berbeda-beda. Keragaman bentuk tersebut dipengaruhi oleh arah dan kekuatan gerak lempeng. Ada 3 kemungkinan kekuatan pergerakan 2 lempeng, yaitu sama-sama kuat, sama-sama lemah, dan yang satu kuat, sedang yang lain lemah. Batas lempeng-lempeng tektonik ditandai oleh adanya bentukan-bentukan alam akibat aktivitas lempeng itu sendiri. Batas lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu 1) Batas konvergen: Pada batas
27
konvergen (memusat) terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu lempeng tersebut menghujam kebawah (subduction). Oleh karena itu, batas itu disebut batas subduksi. Adanya subduksi antara lain dapat menyebabkan terjadinya palung laut, 2) Batas Divergen: Batas divergen (menyebar) terjadi karena lempeng-lempeng bergerak saling menjauh (berlawanan). Pada batas ini ditandai dengan terbentuknya kerak bumi baru karena naiknya materi dari astenosfer yang biasanya membentuk punggung laut. Oleh karena itu, zona ini disebut juga batas konstruktif , 3) Batas sesar mendatar: Batas sesar mendatar terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah berlawanan. Pergeseran itu tidak menimbulkan penghilangan atau pemunculan kerak bumi, tetapi sepanjang daerah itu ditandai adanya keretakan. Gerakan lempeng tektonik menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik dan pembentukan gunung (Hestiyanto, 2007:56) 2. Lapisan Bumi Besarnya ukuran bumi menyebabkan manusia kesulitan untuk mengetahui struktur lapisan bumi. Akan tetapi para ahli geologi memperoleh gambaran tentang susunan bagian dalam bumi melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang bumi). Hal itu karena arah, kecepatan, dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam bumi. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantel) dan inti
28
(core). Srtuktur lapisan bumi diibaratkan seperti telur, yaitu cangkangnya ibarat kerak, putih telur sebagai selimut, dan kuning telur sebagai inti. 1) Kerak Bumi Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai
70 km dan merupakan
lapisan batuan yang terdiri dari batuan-batuan basa dan asam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100°C. Lapisan kerak bumi dan dibawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. 2) Selimut atau Mantel Selimut atau Mantel merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu dibawah selimut mencapai 3000°C, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan. 3) Inti Bumi atau Core Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan ini dibadakan menjadi lapisan inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2000 km dan terisi atas besi cair yang suhunya mencapai 2200°C. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500°C (Hestiyanto, 2007:59).
29
C. Hasil Penelitian Terdahulu Untuk memperkuat latar belakang dan landasan teori, maka disajikan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian 1 Azis dkk, 2006
Hasil/Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran koopeatif dengan memanfaatkan media Bentuk solar sistem untuk meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa. 2 Parmin, 2008 Pengaruh penggunaan media model dan gambar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan ditinjau dari motivasi belajar siswa 3 Sunaryo,2008 Pengaruh media maket terhadap prestasi belajar siswa tunagrahita ringan pada mata pelajaran IPA
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan media solar sistem mampu meningkatkan hasil belajar dan kerjasaama siswa.
4 Chalifah, 2010
Penggunaan media maket pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV MI Miftahul Huda sudah dapat dikatakan berhasil dengan adanya peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa.
Pemanfaatan media maket untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam memahami denah
Media model efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPA kelas v SD pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
Media maket berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa tunagrahita ringan kelas D5 SLB-C Cipaganti Bandung pada mata pelajaran IPA
30
D. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapa tujuan pengajaran. Salah satu tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar yaitu ditunjukan dengan keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang sering digunakan guru sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar adalah hasil belajar kognitif karena berhubungan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor media yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar baik dalam bentuk hardware maupun software, maksudnya segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau ketrampilan baik perangkat keras maupun lunak dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Bumi berkaitan dengan bagaimana asal mula terbentuknya muka bumi. Agar materi tentang pembentukan muka bumi dapat tercapai maka dibutuhkan adanya media yang mampu membuat siswa lebih memahami materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi, Struktur Lapisan Bumi, dan Teori Lempeng Tektonik, sehingga dapat menigkatkan hasil belajar siswa khususnya hasil belajar kognitif.. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka berfikir dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut:
31
Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Media Model
Post tes
Hasil belajar siswa dengan media model
Kelas Kontrol
Media Gambar
Post tes
Hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan atas uraian pada latar belakang, permasalahan, dan landasan teori maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Hasil belajar geografi dengan menggunakan media model pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013 lebih baik dibandingkan menggunakan media gambar”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di SMA Nasional Sidareja, Jalan Sudirman No. 30 Sidareja, Cilacap, dilaksanakan tanggal 8 Oktober - 9 November 2013. B. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), dalam penelitian ini kontrol atau pengendalian variable tidak bisa dilakukan secara ketat karena subjek penelitian sudah terbentuk pada kelaskelas yang sudah ada atau sebagaimana adanya. Rancangan penelitian ini menggunakan Post Test Only. Desian penelitian ini terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol.Kelompok yang digunakan merupakan intact group dan dependent variable diukur satu kali, yaitu setelah perlakuan eksperimen diberikan (Puslitjaknov, 2008:4). Desain rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam Tabel 3.1.berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Eksperimen X1 Kontrol X2 Sumber: Tim Puslitjaknov, 2008:5
Post Test O O
Keterangan: X1: Pembelajaran menggunakan media model X2: Pembelajaran menggunakan media gambar O: Post Test
32
33
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian di Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan pemasangan secara acak (Randomized Matching) yaitu memasangkan subjek pada variable-variabel ekstra. Prosedur yang digunakan untuk matching yaitu menggunakan matching kelompok agar kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan dalam rata-rata dan varians, dengan kata lain antara kelompok eksperimen dan kontrol berangkat dari titik tolak yang sama (Sudjana, 2007:23). Adapun subjek penelitian dari hasil matching terhadap siswa kelas X SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari tiga kelas yaitu X1, X2, dan X3 disajikan pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Analisis Matching Group Kelas X No Jumlah siswa Kelas Rata-rata
Varians
1. 2. 3.
26 78,04 67,5 X1 X2 26 68,65 63,11 X3 26 69,04 68,5 Jumlah 78 Sumber: Analisis Mean dan Varians Data Ulangan Harian 1, 2012 Berdasarkan tabel 3.2 diperoleh bahwa rata-rata kelas X1 = 67,5, X2 = 68,65 dan X3 69,04. Varian dari ketiga kelas yaitu X1 = 78,04, X2 = 63,11 dan X3 = 68,5. Selisisih rata-rata kelas X1 dengan X2 = 1, 15 , kelas X1 dengan X3 1,54 , dan X2 dengan X3 = 0,39. Sedangkan selisih varians X1 dengan X2 = 78,04, X1 dengan X3 = 9, 54, dan X2 dengan X3 = 5,39. Selisis mean dan varians yang paling mendekati adalah kelas X2 dan X3. Karena kelas X2 dan X3 mempunyai rata-rata dan varians yang sama maka kedua kelas tersebut di jadikan kelas ekperimen dan kontrol. Untuk menentukan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan
34
cara undian dimana kelas yang pertama keluar digunakan sebagai kelas eksperimen dan kedua sebagai kelas kontrol. Setelah dilakukan undian maka keluar kelas pertama yaitu X3 dan kedua X2, dengan demikian kelas X3 sebagai kelas kontrol dan kelas X2 sebagai kelas ekperimen. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 2 halaman 81. D. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Variabel yang diungkap dalam penelitian ini yaitu: 1. Hasil belajar siswa Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi menggunakan media model bola bumi dan gerakan lempeng tektonik. 2. Hasil belajar siswa Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi menggunakan media gambar bola bumi dan gerakan lempeng tektonik. E. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah soal tes pada kompetensi dasar sejarah pembentukan muka bumi. Sebelum soal diujikan pada masing-masing kelas percobaan, terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis. Adapun dalam pembuatan instrumen terdapat beberapa tahap antara lain sebagai berikut: 1. Tahap Pembuatan Soal Uji Coba Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: a) Membatasi ruang lingkup materi yang akan diujikan.
35
Materi bahan tes adalah materi pada kompetensi sejarah pembentukan muka bumi kelas X semester gasal dengan acuan KTSP. b) Menentukan jenis tipe soal tes. Tipe soal yang digunakan adalah soal tes pilihan ganda dan tiap butirnyan dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). c) Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu. Banyak butir soal dalam uji coba ini yaitu 35 soal dengan alokasi waktu 60 menit. d) Menentukan jenjang kognitif soal. Butir soal yang terdapat dalam perangkat uji coba terdiri dari 3 jenjang kognitif yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3). e) Membuat kisi-kisi soal dan menjabarkan dalam bentuk soal. Kisi-kisisoal dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 84 sedangkan soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 85. 2. Tahap Pelaksanaan Uji Coba Soal Perangkat tes yang telah disusun kemudian diujicobakan kepada subjek yang bertujuan untuk mengetahui mutu dari perangkat tes yang akan digunakan. Subjek yang diberi tes uji coba adalah kelas yang tidak termasuk kedalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas X1 sebanyak 20 siswa dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut telah mendapatkan materi tentang Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi.
36
3. Tahap Analisis Uji Coba Soal Hasil uji coba kemudian dianalisis dan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari kelompok yang akan diteliti. Tes dikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan yaitu adanya validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. a. Validitas Pengujian tingkat validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara analisis faktor dan analisis butir. Pada penelitian ini menggunakan analisis butir soal untuk menguji validitas setiap soal, maka skor yang ada pada setiap butir dikorelasikan dengan skor total. Pengujian validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan X = skor soal yang dicari validitasnya Y = skor total N = jumlah peserta tes ∑X2 = Jumlah kuadrat nilai x ∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai y ∑XY = Jumlah perkalian skor ítem dengan skor total (Arikunto, 2006:170)
Hasil perhitungan jika koefisien korelasi rxy > rtabel pada α= 5% maka dikatakan butir soal valid. Misalnya pada perhitungan butir soal
37
nomor 1 rxy = 0,471 dengan α= 5%, dan n= 20, diperoleh rtabel 0,444 karena rxy > rtabel
maka butir soal nomor 1 dikatakan valid. Hasil
perhitungan pada Lampiran 9 halaman 93. Analisis butir soal disajikan pada Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal No. Kategori
Jumlah
Nomor soal
1. Valid
30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
2. Tidak valid
5
13, 18, 23,27,28,
Jumlah 35 Sumber: Analisis Ujicoba Soal Tes, Tahun 2012
-
Berdasarkan Tabel 3.3, diketahui jumlah soal yang valid berjumlah 30 soal, dan 5 dinyatakan tidak valid, Soal dikatakan tidak valid karena tidak dapat mengukur kemampuan siswa secara tepat. b. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus K-R.20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson, yaitu:
Keterangan : r11 K 1 M
: koefisien reliabilitas tes : banyaknya butir soal : bilangan konstan : rata-rata skor total
38
Vt
: varian total (Arikunto, 2006:189).
Kriteria pengujiannya apabila r11> rtabel maka instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan hasil ujicoba instrumen pada seluruh butir soal diketahui
r11 0,934 dan rtabel 0,444. Karena r11> rtabel maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas disajikan pada Lampiran 9 halaman 93. c. Daya Beda Soal Daya beda soal adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
Keterangan: D JA JB BA BB
: daya pembeda : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar :proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar. (Arikunto, 2006:213).
39
Tabel 3.4 Kriteria Daya Beda Soal Interval DP DP ≤ 0,00 0,00 < DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00 Sumber: Arikunto, 2006:213
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik
Berdasarkan Tabel 3.4, adapun daya beda dikatakan sangat baik apabila perhitungan daya pembeda (DP) lebih besar dari 0,70, kategori baik apabila DP lebih besar dari 0,40 sampai dengan 0,70, kategori cukup apabila DP lebih besar dari 0,20 sampai dengan 0,040, kategoti jelek apabila lebih besar dari 0,00 sampai dengan 0,20, dan DP dikataken sangat jelek jika perhitungan DP kurang dari samadengan 0,00. Data mengenai perolehan DP pada soal uji coba materi sejarah pembentukan muka bumi di SMA Nasioal Sidareja tahun pelajaran 2012/2013 disajikan pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Analisis Daya Beda Soal No Kategori Jumlah Nomor Soal . 1. Jelek 5 10, 13, 18, 23, 28 2. Cukup 8 2, 3, 6, 9, 21, 22, 25, 26, 1, 11, 14, 15, 16, 19, 27, 29, 31, 32, 33, 3. Baik 13 34, 35 4. Sangat baik Jumlah
9
4, 5, 7, 8, 12, 17, 20, 24, 30,
35
-
Sumber : Analisis Ujicoba Soal Tes, Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 3.5,
diperoleh soal-soal yang memenuhi
kriteria sangat baik yaitu soal no 4, 5, 7, 8, 12, 17, 20, 24, 3. Dikatakan
40
sangat baik karena perhitungan DP lebih besar dari 0,70. Jumlah soal yang masuk dalam kategori sangat baik yaitu 9 soal. Kategori baik yaitu soal no 1, 11, 14, 15, 16, 19, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35,. Dikatakan baik karena perhitungan DP lebih besar dari 0,04. Jumlah soal yang masuk dalam kategori baik yaitu 13 soal. Kategori cukup yaitu soal no 2, 3, 6, 9, 21, 22, 25, 26. Dikatakan cukup karena DP lebih besar dari 0,20. Jumlah soal yang masuk dalam kategori cukup berjumlah 8 soal. Soal yang dikatakan jelek berjumlah 5 soal yaitu no 10, 13, 18, 23, dan 28. Dikatakan jelek karena DP lebih kecil dari 0,00. Soal uji coba yang akan digunakan sebagai soal post tes berjumlah 30 soal yaitu DP yang masuk dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup. Soal berkategori jelek berjumlah 5 soal tidak digunakan dalam soal post test karena soal tersebut tidak dapat membedakan kemempuan antara siswa pandai dengan yang kurang pendai. Perhitungan DP selengkapnya disajikan pada Lampiran 9 halaman 93. d. Tingkat Kesukaran Soal Bermutu atau tidaknya soal item tes hasil belajar dapat diketahui dari tingkat kesukaran yang dimiliki masing-masing butir item tersebut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Keterangan: P :indeks kesukaran soal B :banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS : jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
41
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval IK Kriteria Indeks Kesukaran< 0,00 Sangat sukar 0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah Sumber: Arikunto, 2006:210
Berdasarkan Tabel 3.6 Kriteria Tingkat kesukaran Soal yaitu kriteria sangat sukar apabila indeks kesukaran (IK) lebih kecil dari 0,00. Kategori sukar apabila indesk kesukaran lebih besar dari 0,00. Kategori sedang apabila IK lebih besar dari 0,30. Kategori mudah apabila IK lebih besar dari 0,70. Data perolehan tingkat kesukaran pada soal uji coba materi sejarah pembentukan muka bumi di SMA Nasioal Sidareja tahun pelajaran 2012/2013 disajikan pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No. Kategori Jumlah Nomor Soal 1. Sukar
6
25, 26, 30, 32, 35,29 1, 4, 5, 7, 8, 12, 15, 17, 20, 23, 2. Sedang 13 24, 27, 33, 2, 3, 6, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 3. Mudah 16 19, 21, 22, 28, 31, 34 Jumlah 35 Sumber: Analisis Ujicoba Soal Tes, Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 3.7, hasil perhitungan validitas butir soal dan tingkat kesukaran soal, soal yang berkategori sukar nomor 25, 26, 30, 32, 35, 29 akan digunakan sebagai soal penelitian karena soal tersebut valid. Soal berkategori sedang nomor 1, 4, 5, 7, 8, 12, 15, 17, 20, 24, 33, akan digunakan sebagai soal penelitian karena soal tersebut valid, untuk nomor
42
23 dan 27 tidak digunakan dalam soal penelitian karena soal tersebut tidak valid. Soal berkategori mudah nomor 2, 3, 6, 9, 10, 11, 14, 16, 19, 21, 22, 31, 34 akan digunakan sebagai soal penelitian karena soal tersebut valid, untuk nomor 13,18 dan 28 tidak digunakan dalam soal penelitian karena soal tersebut tidak valid. Hasil perhitungan selengkapnya pada Lampiran 9 halaman 93. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain sebagainya (Arikunto, 2006:158). Teknik dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai alamat sekolah, daftar nama siswa dan daftar nilai ulangan harian geografi semester gasal kelas X SMA Nasional Sidareja. 2. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda yang memakai ranah kognitif (C1, C2, dan C3). Tujuan post test
43
adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X yang diberi pembelajaran dengan media model dan media gambar. G. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa langkah. Adapun tahapan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Tahapan Pra Lapangan Tahap ini ada beberapa langkah yang ditempuh, pertama adalah penentuan lokasi penelitian, dan observasi lapangan. Langkah selanjutnya adalah pembuatan proposal penelitian yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Sesudah
proposal penelitian disetujui dosen pembimbing.
Berikutnya adalah pembuatan surat ijin penelitian dan penyusunan perlengkapan penelitian yakni media model, gambar dan instrument penelitian (seperti RPP, Silabus, kisi-kisi soal dan soal tes evaluasi hasil belajar). 2. Tahapan Pelaksanaan Pada tahap lapangan ini, yang pertama adalah uji coba instrumen, uji coba digunakan untuk mengetahui apakah soal yang nantinnya digunakan untuk penelitian sudah valid dan reiabel. Uji coba soal tes diberikan kepada subjek penelitian diluar kelas eksperimen dan kontrol, yaitu siswa kelas X1. Setelah uji coba dilakukan kemudian dianalisis. Setelah diketahui bahwa soal yang ada valid dan reliabel, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Pelaksanaannya subjek penelitian kelas eksperimen (X3) diberi perlakuan media model, sedangkan kelas kontrol (X2) diberi
44
perlakuan media gambar. Akhir pertemuan kedua kelas diberi Post Test (evaluasi )menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar kognitis siswa. 3. Tahap Pasca Lapangan Pada tahap ini data yang diperoleh dilapangan kemudian di olah dan kemudian di analisis . hasil olahan dan analisis digunakan untuk menguji hipotesis. Data yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian, selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Pra Lapangan
Observasi Awal
Proposal
Instrumen
Ijin Penelitian Tahap Pelaksanaan Ujicoba dan Analisis Ujicoba Kelas Eksperimen menggunakan media Model
Pembelajaran KD Sejarah Pembentukan Muka Bumi
Kelas Kontrol menggunakan Madia Gambar
Post test
Hasil Belajar Kognitif
Post test
Tahap Pasca Lapangan Analisis Data Penyusunan Laporan Penelitian Gambar 3.1. Alur Penelitian
45
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Pra Eksperimen Analisis data pra eksperimen digunakan untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok kelas apakah berasal dari kondisi awal yang sama atau tidak. Analisis data ini menggunakan nilai ulangan harian 1 semester gasal kelas X yang meliputi: a. Mean matching Mean matching yaitu mencari mean kedua kelompok yang kemudian dibandingkan apabila hasilnya sama atau hampir sama antara kedua kelompok tersebut maka dikatakan mean data telah matching (Hadi, 2004:505). = Keterangan: : rata-rata nilai ulangan harian 1 : nilai ulangan harian 1 keseluruhan n : jumlah subjek penelitian b. Variance matching Digunakan untuk menyamakan variabilitasnya kedua kelompok (Hadi, 2004:505). Rumus yang digunakan: F (nb-1), (nk-1)= Keterangan: Vb : Variance yang lebih besar Vk : Variance yang lebih kecil nb : Jumlah subyek yang V-nya lebih besar nk : Jumlah subyek yang V-nya lebih kecil
46
2. Analisis Perbandingan Uji perbandingan atau perbedaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t – test karena digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dua sampel. Hipotesis dalam penelitian ini termasuk hipotesis terarah, sebab hipotesis berbunyi “penggunaan media model lebih baik dari media gambar” maka pengujian hipotesisya menggunakan pengujian signifikansi satu pihak yaitu uji pihak kanan. Sampel dalam penelitian ini tergolong sampel kecil yang satu sama lain tidak ada hubungannya, karena N < 30 (Sudijono, 2009:313). Rumus yang digunakan:
Keterangan: M₁ = Mean variabel X₁ M₂ = Mean variabel X₂ x₁ = Deviasi skor X₁ x₂ = Deviasi skor X₂ N₁ = Jumlah sampel X₁ N₂ = Jumlah sampel X₂
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMA Nasional Sidareja 1. Letak dan Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian adalah di SMA Nasional Sidareja yang berlokasikan di Jalan Jendral Sudirman No 30, Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Secara astronomis SMA Nasional terletak pada lintang 7° 29' 55'' dan 108° 47' 56.37'' BT. Batas-batas letak Kecamatan Sidareja secara geografis adalah sebagai berikut: Sebelah Utara: Kecamatan Cipari, Sebelah Timur: Kecamatan Gandrungmangu, Sebalah Barat: Kecamatan Cipari, Sebelah Selatan: Kecamatan Kedungreja. SMA Nasional Sidareja merupakan sekolah swasta dengan akreditasi B. SMA Nasional berdiri sejak tahun 1970 dengan bentuk bangunan biasa/konvensional. SMA Nasional Sidareja memiliki aksesbilitasnya sangat mudah dijangkau karena barada pada jalur alternatif Cilacap sehingga mudah dilalui oleh angkutan atau kendaraan umum. Lokasi sekolah juga dapat dijangkau, dari arah Kecamatan cipari sekitar 10 menit dari terminal bus Sidareja, dari arah Kecamatan Gandrungmangu sekitar 8 menit dari stasiun Sidareja. Letaknya yang strategis maka siswanya tidak hanya berasal dari Kecamatan
Sidareja,
namun
sebagian
berasal
dari
Kecamatan
Gandrungmangu, dan Kecamatan Kedungreja. Peta lokasi SMA Nasional Sidareja selengkapnya disajikan pada Lampiran 1 halaman 80.
47
48
B. Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa antara penggunaan media model dengan gambar pada materi sejarah pembentukan muka bumi di SMA Nasional Sidareja tahun pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan eksperimen dilakukan selama 3 (tiga) kali pertemuan tatap muka dengan rincian: 2 (dua) kali pembelajaran, dan 1 (satu) kali tes evaluasi. Guna menguji keampuhan media model, maka digunakan kelas kontrol (kelas pembanding), dimana pada kelas kontrol diterapkan media gambar yang biasa dilakukan guru geografi di SMA Nasional Sidareja. Pelaksanaan perlakuan (treatment) baik dikelas eksperimen maupun kontrol dilakukan oleh guru geografi di SMA Nasional Sidareja. Berikut jadwal pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Media Hari, Waktu Pembelajaran Jam Pelajaran Penelitian Eksperimen Model Senin, Jam ke 1-2 8 Oktober - 5 November 2012 Kontrol
Gambar
Selasa, Jam ke 3-4
9 Oktober - 6 November 2012 Sumber: Jadwal Pelajaran Sekolah di SMA Nasional, Tahun 2012/2013
Berdasarkan Tabel 4.1, diterangkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari senin pada jam ke 1 - 2 (07.00 08.45) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober - 5 November 2012. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari selasa pada jam 3 - 4 (08.45 – 10.00, 10.15 - 10.45) yang dilaksanakan mulai tanggal
49
9 Oktober – 6 November 2012. Pembelajaran dilaksanakan 3 x pertemuan (3 x 90 menit). 1. Pelaksanaan Pembelajaran Bagian ini akan dijelaskan proses pembelajaran yang berlangsung baik pada kelas yang menggunakan media model maupun media gambar. a. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Model Pelaksanaan pembelajaran materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi yang dilakukan menggunakan media pembelajaran model adalah kelas eksperimen (X2). Pembelajaran dilakukan sebanyak 2 (dua) pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap pertemuan. Rincian waktu pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen ditunjukkan dalam Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen No Hari/Tanggal
Jam
Materi Pembelajaran
1.
Senin, 8 Oktober 2012
1. 07.00 - 08.45 2. 08.45 - 10.00
2.
Senin, 29 Oktober 2012
1. 07.00 - 08.45 2. 08.45 - 10.00
Sejarah muka bumi dan Struktur perlapisan bumi Teori Lempeng Tektonik
Sumber: Jadwal Pelajaran Sekolah di SMA Nasional, Tahun 2012/2013 Setiap pertemuan tatap muka dikelas, proses pembelajaran media model diawali dengan kegiatan awal berupa pemberian apersepsi dan tujuan pembelajaran. Dilanjutkan dengan kegiatan inti, pada tahap ini guru meminta siswa untuk mempalejari materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi, dan meminta siswa menjelaskan materi dengan bantuan
50
media model, selanjutnya guru memperjelas materi pembelajaran dengan media model. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu 1) Persiapan Pembelajaran Guru dalam tahap ini melakukan persiapan berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media berupa model bola bumi guna ditampilkan didepan kelas untuk penyampaian materi. 2) Proses Pembelajaran a) Pembelajaran pada Tanggal 8 Oktober 2012 Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan materi sejarah pembentukan bumi. Selanjutnya siswa diminta untuk mempelajari materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan mempersepsi bagaimana bumi terbentuk dan struktur lapisan bumi, dengan bantuan media model. Setelah siswa mempersepsikan Sejarah Pembentukan Muka Bumi menurut mereka sendiri dan Struktur Lapisan Bumi, selanjutnya guru menampilkan media model
bola
bumi
untuk
menjelaskan
bagaimana
Sejarah
Pembentukan Muka Bumi. Pembuatan media model menggunakan bahan-bahan yang sederhana agar siswa terstimulus untuk belajar, sehingga materi mudah untuk di pahami. Proses pembelajaran menggunakan media model bola bumi untuk materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
51
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.1 Penggunaan Media Model Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi oleh Siswa Pada Gambar 4.1, siswa diminta untuk menjelaskan materi mengenai Sejarah Pembentukan Muka Bumi. Pada pelaksanaan pembelajaran,
penjelasan
siswa
mengenai
materi
Sejarah
Pembentukan Bumi dengan menggunakan media model masih belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelumnya siswa tidak mempelajari materi di rumah, siswa membaca materi ketika di tugaskan guru untuk membaca LKS. Waktu yang diberikan oleh guru hanya 15 menit. Meskipun demikian, saat siswa yang berada didepan menjelaskan mengenai sejarah pembentukan bumi menggunakan media model siswa yang lainnya memperhatikan penjelasan siswa yang ada di depan kelas. Penggunaan media model setidaknya membantu siswa dalam menjelaskan materi kepada teman yang lainnya saat didepan
52
kelas, selain itu teman yang lain juga mudah dalam memahami materi mengenai Sejarah Pembentukan Muka Bumi.
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.2 Penggunaan Media Model Materi Struktur Perlapisan Bumi oleh Siswa Pada Gambar 4.2 siswa diminta untuk menjelaskan materi mengenai struktur perlapisan bumi. Siswa mampu menjelaskan materi mengenai Struktur Lapisan Bumi. Siswa menunjukkan mengenai Struktur Lapisan Bumi yaitu dimulai dari lapisan yang paling dalam yaitu inti bumi, mantel bumi dan kerak bumi. Saat siswa menjelaskan materi siswa yang lainnya juga memperhatikan apa yang telah disampikan temannya di depan kelas. Penggunaan media model bola bumi juga dapat digunakan untuk menjelaskan Strruktur Lapisan Bumi. Agar materi yang disampaikan oleh siswa tidak terjadi salah konsep maka selanjutnya guru menyampaikan
53
dan memperjelas materi yang sudah disampaikan oleh siswa. Penyampaian materi oleh guru dengan bantuan media model dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
B e r d a s a r S Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.3 Penggunaan Media Model Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi oleh Guru Gambar 4.3, diterangkan bahwa guru geografi sedang menjelaskan menggunakan
Sejarah media
Pembentukan model.
Muka
Siswa
Bumi
kelas
dengan
eksperimen
memperhatikan penjelasan guru mengenai Sejarah Pembentukan Muka Bumi. Setelah penyampaian materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi disampaikan guru, siswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Sejarah Pembentukan Muka Bumi yang telah dijelaskan oleh guru dengan menggunakan media model bola
54
bumi. Penyampaian materi Struktur Lapisan Bumi oleh guru dengan menggunakan media model dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
B
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.4 Penggunaan Media Model Materi Struktur Lapisan Bumi oleh Guru Berdasarkan Gambar 4.4, kegiatan yang dilakukan guru yaitu menjelaskan materi Struktur Lapisan Bumi dengan menggunakan media model. Siswa kelas eksperimen memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan guru. Guru menjelaskan mengenai struktur perlapisan bumi baik lapisan dalam, luar, mantel dan kerak bumi. Siswa selalu memperhatikan setiap penjelasan yang telah diberikan oleh guru. Pada akhir pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai bagaimana asal mula muka
55
bumi terbentuk. Selain itu guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan meminta siswa untuk mempelajari materi mengenai Teori Lempeng Tektonik. b) Pertemuan Kedua Tanggal 29 Oktober 2012 Pelaksanaan
pembelajaran
dalam
kegiatan
ini,
guru
melibatkan peserta didik mencari informasi mengenai Teori Lempeng Tektonik, baik gerakan, maupun akibatnya dari sumber belajar berupa LKS. Selanjutnya guru meminta beberapa siswa maju ke depan untuk menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa kepada teman - teman yang lainnya. Proses pembelajaran menggunakan media model gerakan lempeng tektonik untuk materi Teori Lempeng Tektonik dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.5 Penggunaan Media Model Materi Teori Lempeng Terktonik oleh Sisw
56
Berdasarkan Gambar 4.5, diperlihatkan aktivitas seorang siswa yang sedang menjelaskan mengenai Teori Lempeng Tektonik, siswa menjelaskan kepada teman-temanny asal mula teori lempeng tektonik, gerakan-gerakan Lempeng Tektonik dan akibat dari gerakan Lempeng Tektonik tersebut. Siswa yang lain memperhatikan penjelasan dari teman mereka yang berada di depan dengan seksama. Selain itu guru juga menunjuk siswa lainnya untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang Teori Lempeng Tektonik. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 4.6 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian,2012 Gambar 4.6 Penggunaan Media Model Gerakan Lempeng Tektonik oleh Siswa Berdasarkan Gambar 4.6, pada gambar siswa tersebut kurang dapat menjelaskan dengan baik mengenai Teori Lempeng Tektonik, sehingga penggunaan media modelpun tidak berfungsi
57
secara penuh untuk menjelaskan materi. Meskipun demikian siswa yang lainnya tetap mengapresiasi teman mereka yang sudah maju di depan sehingga mereka tetap memperhatikan penjelasan dari teman yang ada di depan kelas. Setelah siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai Teori Lempeng Tektonik, selanjutnya guru mengulas kembali dan memperjelas materi dengan bantuan media model kepada siswa agar tidak terjadi salah konsepsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.7 Penggunaan Media Model Materi Teori Lempeng Tektonik oleh Guru Berdasarkan
Gambar
4.7,
guru
menjelaskan
kembali
bagaimana Teori Lempeng Tektonik, Gerakan-Gerakan Lempeng Tektonik dan akibat yang ditimbulkan oleh Gerakan Lempeng-
58
Lempeng Tektonik dengan memanfaatkan media model tersebut agar materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa. Pada akhir pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi Teori Lempeng Tektonik dan selanjutnya guru memberitahu siswa untuk mempelajari materi yang sudah diberikan karena minggu depan akan diadakan evaluasi. c) Pertemuan Ketiga Tanggal 5 November 2012 Pada pertemuan ketiga, guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi siswa. Selanjutnya guru mereview materi yang telah disampaikan yaitu Sejarah Pembentukan Muka Bumi, Struktur Perlapisan Bumi dan Selanjutnya guru memberikan soal post test sebagai evaluasi bagi siswa untuk mengukur hasil belajar setelah melalui kegiatan pembelajaran. Soal post test untuk materi Sejarah Pembentukan Bumi dan Struktur Lapisan bumi berjumlah 30 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan alokasi waktu 60 menit. Pelaksanaan post test berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari tertibnya siswa dalam mengerjakan soal dengan tidak mencontek dan tidak membuat gaduh pada saat pelaksanaan post test berlangsung. Pelaksanaan post test berlangsung baik dikarenakan siswa pada pertemuan sebelumnya telah diberi tahu akan diadakan post tes, sehingga mereka sudah siap melaksanakan tes. Pelaksanaan post test pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut:
59
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.8 Kegiatan Post Test Pada Kelompok Eksperimen Gambar 4.8 adalah siswa kelas eksperimen yang sedang mengerjakan soal post test yang diberikan oleh guru. Mereka mengerjakan dengan tenang soal yang diberikan. b. Pelaksanan Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Pelaksanaan pembelajaran materi sejarah pembentukan muka bumi yang dilakukan menggunakan media pembelajaran Gambar dilaksanakan oleh kelas kontrol (X2). Pembelajaran yang dimaksud yaitu pada saat proses belajar mengajar, baik siswa maupun guru menggunakkan media gambar untuk memperjelas materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan Teori Lempeng Tektonik. Pembelajaran dilakukan sebanyak 2 (dua) pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap pertemuan. Rincian waktu pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen ditunjukkan dalam Tabel 4.3 berikut:
60
Tabel 4.3 Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol No
Hari/Tanggal
Jam
Materi Pembelajaran
1.
Selasa, 9 Oktober 2012
1. 08.45 – 10.00 2. 10.15 – 10.30
2.
Selasa, 30 Oktober 2012
1. 08.45 – 10.00 2. 10.15 – 11.30
Sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi Teori Lempeng Tektonik
Sumber: Jadwal Pelajaran Sekolah di SMA Nasional, Tahun 2012/2013 Setiap pertemuan tatap muka dikelas, proses pembelajaran media gambar diawali dengan kegiatan awal berupa pemberian apersepsi dan tujuan pembelajaran. Dilanjutkan dengan kegiatan inti, pada tahap ini guru meminta siswa untuk mempelajari materi sejarah pembentukan bumi, dan meminta siswa menjelaskan materi dengan bantuan media gambar, selanjutnya guru memperjelas materi pembelajaran dengan media gambar. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu: 1) Persiapan Pembelajaran Guru dalam tahap ini melakukan persiapan berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media berupa gambar bola bumi guna ditampilkan didepan kelas untuk penyampaian materi. 2) Proses Pembelajaran a) Pembelajaran Tanggal 9 Oktober 2012 Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan materi sejarah pembentukan bumi. Selanjutnya siswa diminta untuk maju kedepan dan mempersepsi bagaimana bumi terbentuk dengan memanfaatkan media gambar. Setelah siswa mempersepsikan
61
Sejarah Pembentukan Muka Bumi menurut mereka sendiri, selanjutnya guru menyampaikan kembali materi yang telah di sampaikan oleh siswa menggunakan media gambar agar tidak terjadi
salah
persepsi
serta
indikator
pembelajaran
dapat
tersampaikan dengan baik. Proses pembelajaran menggunakan media gambar bola bumi untuk materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut:
Sumber: Data Sekuder, 2012 Gambar 4.9 Penggunaan Media Gambar Materi Sejarah Pembentukan Muka bumi dan Struktur Perlapisan Bumi
Gambar 4.9 Siswa pada kelas kontrol sedang menjelaskan materi sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi dan siswa yang lain memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh teman mereka. Agar penyampaian materi dapat disampaikan secara benar maka guru menjelaskan kembali materi
62
yang telah disampaikan oleh siswa agar tidak terjadi salah persepsi. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 4.10 berikut:
Sumber: Data Penelitian, 2012 Gambar 4.10 Penggunaan Media Gambar Materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan Struktur Perlapisan Bumi
Berdasarkan Gambar 4.10 diterangkan bahwa guru geografi sedang menjelaskan Sejarah Pembentukan Muka Bumi dengan menggunakan media gambar. Siswa kelas kontrol memperhatikan penjelasan guru mengenai Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan Struktur Lapisan Bumi. b) Pembelajaran Tanggal 30 Oktober 2012 Pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan ini, guru melibatkan peserta didik mencari informasi mengenai Struktur Lapisan Bumi dari sumber belajar berupa LKS. Selanjutnya guru
63
memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan mengenai Teori Lempeng Tektonik dengan media gambar. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.11 Penggunaan Media Gambar Materi Teori Lempeng Tektonik oleh Siswa
Berdasarkan Gambar 4.11 diterangkan bahwa siswa sedang menjelaskan
materi
mengenai
Teori
Lempeng
Tektonik
berdasarkan pengetahuan siswa, dan siswa lainnya memperhatikan penjelasan dari teman mereka yang ada di depan. Agar indikator pembelajaran pada materi Teori Lempeng Tektonik dapat dipenuhi, guru berusaha menjelaskan dengan menggunakan media gambar untuk memperjelas materi. Proses pembelajaran menggunakan
64
media gambar untuk materi Teori Lempeng Tektonik oleh guru dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.12 Penggunaan Media Gambar Materi Teori Lempeng Tektonik oleh Guru
Berdasarkan Gambar 4.12, kegiatan yang dilakukan guru yaitu menjelaskan materi lempeng tektonik dengan menggunakan media gambar. Siswa kelas kontrol memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan guru. Pada akhir pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai materi Teori Lempeng Tektonik dan selanjutnya guru memberitahu siswa untuk mempelajari materi yang sudah diberikan karena minggu depan akan diadakan evaluasi.
65
c) Pertemuan Ketiga Tanggal 6 November 2012 Pada pertemuan ketiga, guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi siswa. Selanjutnya guru memberikan soal post test sebagai evaluasi bagi siswa untuk mengukur hasil belajar setelah melalui kegiatan pembelajaran. Soal post test berjumlah 30 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan alokasi waktu 60 menit. Pelaksanaan post test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut:
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2012 Gambar 4.13 Kegiatan Post Test Pada Kelompok Kontrol Gambar 4.13 adalah siswa kelas kontrol yang sedang mengerjakan soal post test yang diberikan oleh guru. Para siswa mengerjakan dengan tenang soal yang diberikan.
66
2. Analisis Data Post Test a. Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen Penilaian hasil belajar didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam mencapai kompetensi peserta didik. KKM mata pelajaran geografi di SMA Nasional sebesar 70. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar geografi kelas eksperimen yang sudah mencapai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Nilai Kognitif Siswa Pada Kelas Eksperimen No. Rentang Nilai Eksperimen Frekuensi % 1. 66 – 69 4 15,38 2. 70 – 73 2 7,69 3. 74 – 77 6 23,07 4. 78 – 81 5 19,23 5. 82 – 85 4 15,38 6. 86 – 89 2 7,69 7. 90 – 93 1 3,85 Jumlah 26 100 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 66 Rata-rata 78,19 Sumber: Analisis Data Post Test, 2012 Berdasarkan Tabel 4.4, nilai tertinggi kelas eksperimen 1 siswa (7,69%) dan nilai terendah 4 siswa (15,38%), yang belum mencapai KKM 4 siswa (15,38%). Siswa yang mencapai KKM 22 siswa (84,61%). Rata-rata nilainya 78,19. Gambaran mengenai perolehan hasil belajar kognitif siswa disajikan pada Gambar 4.14 berikut:
67
6 5
Jumlah Siswa
4 3 2 1 0 Nilai Kognitif
66 – 69 4
70 – 73 2
74 – 77 6
78 – 81 5
82 – 85 4
86 – 89 2
90 – 93 1
Keterangan: : Dibawah kkm : Diatas kkm
Gambar 4.14 Diagram Perolehan Nilai Kognitif Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.14, perolehan nilai siswa yang belum mencapai KKM yaitu 4 siswa karena berada pada rentang nilai 66- 69. Sedangkan KKM sebesar 70. Siswa yang belum mencapai KKM dilambangkan dengan diagram batang berwarna hijau. Sedangkan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebesar 22, karena berada pada rentang nilai 70 – 90. Batas KKM Geografi di SMA Nasional sebesar 70. Ketuntasan nilai siswa sendiri dilambangkan dengan diagram batang berwarna biru. Perolehan siswa terbanyak terdapat pada interval nilai 74-77 yaitu 6 siswa, dan terkecil pada interval nilai 90-93 yaitu 1 siswa. Perhitungan selengkapnya lihat Lampiran 22 halaman 118.
68
b. Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Kontrol Penilaian hasil belajar didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam mencapai kompetensi peserta didik. KKM mata pelajaran geografi di SMA Nasional sebesar 70. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar geografi kelas eksperimen sudah mencapai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Nilai Kognitif Siswa Pada Kelas Kontrol No. Rentang Kontrol Nilai Frekuensi % 1. 66 – 69 6 23,08 2. 70 – 73 9 34,61 3. 74 – 77 5 19,27 4. 78 – 81 2 7,69 5. 82 – 85 2 7,69 6. 86 – 89 2 7,69 7. 90 – 93 1 3,85 Jumlah 26 100 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 66 Rata-Rata 73,96 Sumber: Analisis Data Post Test, 2012
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai tertinggi kelas kontrol yaitu 90. Perolehan nilai tertinggi frekuensinya 1 siswa (3,85%) dan nilai terendah yaitu 66. Perolehan nilai terendah frekuensinya 6 siswa (23,08%). Jadi siswa yang belum mencapai KKM 6 siswa (23,08%) karena nilai siswa berada pada rentang nilai 66 – 69 atau dibawah KKM yaitu 70. Siswa yang mencapai KKM 20 siswa (76,92) karena nilai siswa berada pada rentang 70 – 90 atau diatas KKM yaitu 70. Rata-rata kelas kontrol 73,96.
69
Gambaran perolehan hasil belajar kognitif siswa disajikan pada Gambar 4.15 berikut: 9 8 7
Jumlah Siswa
6 5 4 3 2 1 0 Nilai Kognitif
66 – 69 6
70 – 73 9
74 – 77 5
78 – 81 2
82 – 85 2
86 – 89 2
90 – 93 1
Keterangan : Dibawah KKM : Diatas KKM
Gambar 4.15 Diagram Perolehan Nilai Kognitif Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.15, perolehan nilai kognitif siswa terbanyak terdapat pada interval nilai 70-73 sebanyak 9 siswa, dan terkecil pada interval nilai 90-93 yaitu 1 siswa. Perhitungan selengkapnya lihat Lampiran 22 halaman 118. c. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek kognitif. Penilaian hasil belajar geografi mengacu pada KKM. KKM mata pelajaran geografi di SMA Nasional
70
Sidareja sebesar 70. Nilai hasil belajar kognitif hasil post test . Untuk mengetahui pernadingan nilai KKM hasil belajar kognitif kelas kontrol dengan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif No. Rentang Nilai Kontrol Eksperimen Frekuensi % Frekuensi % 1. 66 – 69 6 23,08 4 15,38 2. 70 – 73 9 34,61 2 7,69 3. 74 – 77 5 19,27 6 23,07 4. 78 – 81 2 7,69 5 19,23 5. 82 – 85 2 7,69 4 15,38 6. 86 – 89 2 7,69 2 7,69 7. 90 – 93 1 3,85 1 3,85 Jumlah 26 100 26 100 Nilai Tertinggi 90 90 Nilai Terendah 66 66 Rata-Rata 73,96 78,19 Sumber: Analisis Data Post Test, 2012
Berdasarkan Tabel 4.6, nilai tertinggi kelas eksperimen 1 siswa (3,85%) dan yang belum mencapai KKM 4 siswa (15,38%). Siswa yang mencapai KKM 4 siswa (84,61%). Nilai tertinggi kelas kontrol 1 siswa (3,85%) dan yang belum mencapai KKM 6 siswa (23,07%), sedangkan yang mencapai KKM 20 siswa (76,92%). Rata-rata nilai tes kelas eksperimen lebih tinggi disbanding dengan kelas kontrol yaitu rata-rata kelas eksperimen sebesar 78,19 sedangkan rata-rata nilai tes kelas kontrol sebesar 73,96. Hal tersebut menunjukkan perbedaan yang cukup besar yakni mencapai 4,23%. Meskipun nilai teringgi dan terendah kelompok eksperimen dan kontrol sama namun pada rentang 66 – 69 frekuensinya berbeda, untuk kelas kontrol 6 siswa sedangkan kelas eksperimen 4 siswa sehingga nilai rata-rata kedua kelas berbeda.
71
Perbandingan nilai kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Gambar 4.16 berikut: 9 8 7
Jumlah Siswa
6 5 4 3 2 1 0 Kontrol Eksperimen
66 – 69 6
70 – 73 9
74 – 77 5
78 – 81 2
82 – 85 2
86 – 89 2
90 – 93 1
4
2
6
5
4
2
1
Gambar 4.16 Diagram Perbandingan Nilai Kognitif antara Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.16 menjunjukkan adanya perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu pada interval 74-77, 78-81, dan 82-85. d. Uji Perbedaan Satu Pihak Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparasi dengan menggunakan uji t karena untuk mengetahui perbadaan hasil belajar akibat adanya treatment. Uji t
72
yang digunakan adalah uji-t pihak kanan. Hasil uji-t data nilai post test di sajikan pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Analisis Perhitungan t test Kelas Hasil Belajar Rata-rata Kontrol Post test 73,96 Eksperimen Post test 78,19 Sumber: Analisis Data Post Test, 2012
thitung 2,204
ttabel 2,009
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.7 menjukkan t hitung = 2,204 dan t tabel pada signifikansi 0,05 : 1 = 0,05 (uji 1 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 52-2= 50, hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,009.
Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
78,18 sedangkan kelas kontrol 73,96. Selisih rata-rata kelas ekperimen dengan kelas kontrol sebesar 4,23. Karena t hit 2,204 > t tab 2,009, maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan antara penggunaan media model dengan gambar. Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho maka dapat disimpulkan kelas eksperimen yang di ajar dengan menggunakan media model lebih baik dari pada kelas kontrol yang diajar dengan media gambar. Perhitungan selengkapnya lihat pada Lampiran 23 halaman 119. C. Pembahasan Proses pembelajaran geografi pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi menggunakan media model dan gambar. Kegiatan yang dilakukan siswa pada pembelajaran adalah memahami secara seksama
73
materi Sejarah Pembentukan Muka Bumi dan Struktur Lapisan Bumi baik dengan menggunakan media model maupun gambar. Peran guru dalam proses pembelajaran sebagai sumber informasi yang dibantu dengan menggunakan media untuk penyampaian materi. Penggunaan media model diterapan pada kelas X3 sebagai kelas eksperimen dan media gambar diterapkan pada kelas X2 sebagai kelas kotrol. Pelaksanaan pembelajaran geografi menggunakan media model berlangsung baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung, saat siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan materi dengan bantuan media model, siswa mampu menjelaskan dengan baik. Selain itu saat salah seorang siswa menjelaskan materi dengan menggunakan media model siswa yang lainnya juga fokus memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh temannya. Ketika guru memperjelas materi yang telah disampaikan siswa, siswa masih tetap memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan bantuan media model. Penggunaan media model di SMA Nasional tergolong media yang baru sehingga penggunaan media model mampu menarik minat siswa. Media model bentuknnya menyerupai benda aslinya sehingga siswa lebih mudah memahami karena bentuknya nyata. Pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dapat dilihat dari hasil post test yang dilaksanakan sesudah pembelajaran berakhir. Hasil post test menunjukan siswa mencapai kkm hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media model mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
74
Pelaksanaan pembelajaran geografi menggunakan media gambar baik pada pertemuan pertama maupun kedua berlangsung baik. Saat salah seorang siswa disuruh menyampaikan materi di depan kelas mampu menjelaskan materi dengan bantuan media gambar. Penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan bantuan media gambar, juga diperhatikan oleh siswa. Media gambar bagi siswa SMA Nasional sebenarnya bukan merupakan media yang baru sebab guru sebelumnya sudah pernah menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran geografi. Sehingga pemahaman siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakkan media gambar juga baik namun tidak sebaik pada pembelajaran dengan menggunakan media model. Hal ini dilihat dari nilai post test yang menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM Berdasarkan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media model dan gambar dapat diketahui bahwa terdapaat perbedaan hasil belajar dimana penggunaan media model lebih unggul dibandingkan media gambar hal ini disebabkan penggunaan media model baru dikalangan siswa sehingga antusiasme siswa menjadi lebih tinggi. Penggunaan media gambar relatif sederhana dibandingkan dengan media model. Selain bentuknya yang menyerupai benda aslinya, pembuatan mediapun berasal dari bahan yang sederhana dan mudah didapat, hal ini juga menambah nilai lebih media model. Pada dasarnya penggunaan media gambar juga mampu menarik perhatian siswa, namun di kalangan siswa SMA Nasional penggunaan media gambar sudah pernah diberikan. Sehingga antusiasme siswa cenderung berkurang.
75
Media gambar pada dasarnya adalah media dua dimensi yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Lain halnya dengan media model yang memiliki ukuran panjang, lebar dan volume sehingga sifatnya lebih nyata. Pada dasarnya pembelajaran geografi bukan hanya terfokus pada teori tapi lebih bersifat nyata sebab geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer yang kaitannya erat sekali dengan kehidupan manusia. Apalagi saat mempelajari materi mengenai Sejarah Pembentukan Muka Bumi, Struktur Lapisan Bumi dan Teori Lempeng Tektonik sangat dibutuhkan media yang sifatnya nyata. Karena kondisi aslinya tidak memungkinkan dihadirkan dikelas maka penggunaan media model menjadi alternatif untuk membantu mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Adanya media model sangat membantu guru dan siswa dalam memahami materi. Oleh karena itu penggunaan media model di SMA Nasional Sidareja pada Kompetensi Dasar Sejarah Pembentukan Muka Bumi lebih baik dibandingkan dengan media gambar.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai studi komparasi hasil belajar geografi kompetensi dasar sejarah pembentukan muka bumi antara media model dengan gambar pada siswa kelas X semester gasal SMA Nasional Sidareja tahun ajaran 2012/2013, maka dapat disimpulkan: 1. Rata-rata hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen dengan menggunakan media model mengalami kenaikan. Nilai rata-rata aspek kognitif nilai awal (Ulanagn harian 1) 69,04 dan penilaian post test 78,19. Penilaian kognitif mengalami kenaikan sebesar 9,15. Kenaikan nilai kognitif disebabkan oleh penggunaan media model yang bermanfaat bagi siswa dalam penyerapan materi pembelajaran karena bentuknya menyerupai benda asli, selain itu media model juga mampu menarik perhatian lebih bagi para siswa karena sebelumnya guru belum pernah menggunakan media model. 2. Rata-rata hasil belajar kognitif kelas kontrol dengan menggunakan media gambar mengalami kenaikan. Nilai rata-rata aspek kognitif nilai awal (Ulangan harian 1) 68,65 dan post test 73,96 mengalami kenaikan 5,31. Pada kelas kontrol juga mengalami kenaikan, meskipun tidak sesignifikan media model, hal ini disebabkan karena biasanya media gambar yang digunakan menggunakan gambar di white board. Penggunaan media gambar juga menarik perhatian siswa karena tampilan gambar dilengkapi warna.
76
77
Kenaikan hasil belajar pada kelas kontrol tidak begitu signifikan seperti pada media model karena media gambar hanya menampilkan gambar dua dimensi sehingga gambaran utuh mengenai benda aslinya kurang mudah diinterpretasi oleh siswa. 3. Berdasarkan analisis data hasil belajar (post test) dengan uji perbedaan satu pihak (uji-t pihak kanan) menunjukkan t hitung 2,204 dan t tabel 2,009 dengan taraf signifikansi 5% dan dk= 26 + 26 - 2= 50, karena t hitung > t tabel maka disimpulkan hasil belajar geografi pada kompetensi dasar sejarah pembentukan muka bumi menggunakan media model lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar menggunakan media gambar, karena media model bentuknya menyerupai benda aslinya sehingga materi yang diajarkan mudah dipahami oleh siswa. B. Saran Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Guru Geografi SMA Nasional Sidareja dapat memanfaatkan penggunaan media model dalam pembelajaran Geografi khususnya materi sejarah pembentukan bumi karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebab media model dapat menampilkan objek materi dengan bentuknya yang menyerupai benda aslinya sehingga materi mudah dipahami oleh siswa. 2. Apabila guru memanfaatkan media model sebaiknya ukuran model dibuat dengan skala yang sesuai dengan benda aslinya sehingga kesalahan interpretasi mengenai ukuran objek materi dapat diantisipasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. ------------------. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Offset. Hestiyanto, Yusman. 2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakart: Yudistira. Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. Kartawidjaja, Omi. 1989. Metode Mengajar Geografi. Jakarta: DEPDIKBUD. Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: DEPDIKBUD. Maksum. 2012. Revisi Taksonomi Bloom. www.iaiancirebon.ac.id/maksum/?p=14. (7 feb. 2013). Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Ramadhan. 2011. LempengTektonik. http://www.Ramadhan90.wordpress.com/2011/03/17/lempeng– tektonik/. (11 Feb 2013)
78
79
Ridzwan. 2012. Struktur Bumi – Memahami Struktur Bumi. http://ridwanaz.com/umum/alam/struktur-bumi-memahami-strukturbumi/. (11 Feb 2013). Rumampuk, Dientje. 1988. Media Instruksional IPS. Jakarta: DEPDIKBUD. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Perss Sudjana dkk. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. -------------------. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo. ------------------. 2005. Dasar-Dasar dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. ------------------. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alba Beta. ------------------. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: 2011. Sumaatmadja. 1997. Metodologi Pengajaran. Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
80
Lampiran 1
81
Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan Harian 1 Kelas X, SMA Nasional Sidareja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah Rata-rata Varians Nilai Tertinggi Nilai Terendah
X1 80 70 75 80 55 75 65 60 70 55 65 55 60 70 80 75 60 70 65 70 80 65 70 70 55 60 1755 67,5 78,04 80 55
Kelas X2 70 70 75 65 85 70 60 55 65 60 70 80 75 75 70 65 60 80 65 70 75 55 80 65 65 60 1785 68,65 63,11 80 55
X3 75 65 55 75 80 50 70 65 75 55 85 70 70 65 70 85 65 65 60 75 65 80 60 70 75 70 1795 69,04 68,5 85 50
82
Lampiran 3 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Nasional Sidareja Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 8 x pertemuan Standar Kompetensi : 2. Menjelaskan sejarah terbentuknya bumi Kompetensi Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Dasar Pembelajaran 2.1 Mendeskrip Teori Secara individu , Menjelaskan perbedaan sikan jagad tentang tentang teori – teori anggapan -anggapan raya dan jagad raya terjadinya dan jagad tentang jagad raya tata surya raya AnggapanMenganalisis teori anggapan Secara , individu terjadinya tata surya tentang tentang anggapan – dan jagad raya jagad raya anggapan tentang Menjelaskan pengertian jagad raya dan alam galaksi, jagad raya dan Galaksi semesta dalam jagat tata surya. raya Secara kelompok, Mendeskripsikan mendeskripsikan bentuk, ukuran, jarak Teori keberadaan galaksi tentang galaksi dalam jagat dalam jagat raya terjadinya raya tata surya Secara individu, Mendeskripsikan anggota – anggota tata Anggota mengidentifikasi tata surya surya anggota-anggota ta surya dari berbagai referensi 1.2 Menjelaska n Sejarah pembentuk an bumi
Proses terjadinya bumi Karakteristi
Secara individu, mendeskripsikan tentang teori terjadinya bumi
Mengetahui proses terjadinya bumi melalui berbagai teori Mengidentifikasi
Penilaian Jenis tagihan: Tugas individu Tugas kelompok Tes tertulis Mencari informasi di internet.
Jenis tagihan: Tugas kelompok Tes lisan Mencari
Alokasi Waktu 4 45
Sumber Belajar Alat / Bahan : Model tata surya, Talking stick Sumber belajar : Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira
4 45 Alat / Bahan : Model Gerakan
83 k perlapisan bumi Teori lempeng tektonik
Secara individu, mengkaji referensi tentang karakteristik perlapisan bumi Secara keompok, diskusi tentang teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api serta gempa bumi
karakteristik perlapisan bumi Menjelaskan teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi .
informasi di internet.
Bentuk tagihan: Terstruktur(TT ) Tugas Mandiri(TM). Kegiatan Mandiri TidakTestruktu r(KMTT).
lempeng tektonik, dan truktur lapisan bumi Sumber belajar : Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira
Sidareja, 08 Oktober 2012 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Thamrin S.E. NRK: 250 167
Dwi purnamasari NIM. 3201407026
84 Lampiran 4 KISI-KISI SOAL UJI COBA Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Jumlah Soal/Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMA Nasional Sidareja : Geografi : X/1 : 35 butir/ 60 menit : Memahami Sejarah Pembentukan bumi : Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
Materi Pokok
Indikator
C1
C2
C3
Jumla h
Proses terjadinya bumi
Mengetahui proses terjadinya bumi melalui berbagai teori
1, 3
11, 16,28, 30,32 Karakteristik Perlapisan bumi
Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi
Teori Lempeng Tektonik
Menjelaskan teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi
Jumlah Keterangan:
2,17
4, 23,
6
6,7,8, 9 9
13,19,2 6,27
5, 12, 20,21,24,2 9,33, 34,
11
14
C1: Pengetahuan , C2: Pemahaman, C3: Aplikasi
10, 14,15, 18,22, 25,31,35
20
10
35
85 Lampiran 5
Soal Uji Coba Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Waktu
: Geografi : Sejarah Pembentukan Muka Bumi : X/ ganjil : 60 menit
Petunjuk Umum : 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan. 2. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan soal. 4. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas. Petunjuk Khusus : 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi tanda (X) pada huruf A/B/C/D/E pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawaban, berilah tanda (=) pada pilihan yang salah dan kemudian silanglah pada jawaban yang dianggap benar. Contoh : A B C D E salah diganti A B C D E 1. Menurut penyelidikan geologis, bumi diperkirakan terbentuk sekitar………… a. 4,4 miliar tahun yang lalu b. 4,5 miliar tahun yang lalu c. 4,6 miliar tahun yang lalu d. 4,7 miliar tahun yang lalu e. 4,8 miliar tahun yang lalu 2. Perubahan bentuk muka bumi terjadi karena tenaga…… a. Geologi d. litosfer b. Inti bumi e. Konduksi c. Gempa bumi 3. Salah satu teori yang menceritakan tentang perkembangan bentuk muka bumi adalah teori..................... a. Lempeng vulkanik d. a dan b benar b. Pengapungan benua e. Salah semua c. Arus konveksi 4. Pada zaman dahulu bumi terdapat dua benua, yaitu benua………………….. a. Pangea dan panthalasa d. Asia dan Eurasia b. Eurasia dan laurasia e. Europe dan panthalasa c. Laurasia dan Godwana
86 5. Yang termasuk dalam tipe garis lempeng adalah………………………… a. Zone sesar naik turun d. Zona konvergen b. Zone avergen e. Salah semua c. Zona radiasi 6. Bagian terluar dari bumi adalah………………………….. a. Inti bumi dalam d. Mantel bumi luar b. Inti bumi luar e. Kerak bumi c. Mantel bumi dalam 7. Lapisan bumi yang paling tebal adalah………………….. a. Inti bumi dalam d. Mantel bumi luar b. Inti bumi luar e. Kerak bumi c. Mantel bumi dalam 8. Materi penyusun mantel bumi adalah ……………….. a. Mineral besi dan nikel d. Mineral besi dan magnesium silikan b. Mineral besi dan silikat e. Mineral dan besi c. Mineral besi dan magnesium silikat 9. Lapisan yang berada dibagian paling atas bumi dengan ketebalan 100 km adalah lapisan…….. a. Atmosfer d. Mesosfer b. Kromosfer e. Astenosfer c. Litosfer 10. Gerakan lempeng tektonik yang saling bertubrukan dapat menyebabkan…….. a. Gempa dan pegunungan d. Badai b. Banjir e. palung c. Longsor 11. Lapisan inti bumi bersifat…………………… a. Padat d. Elastic b. Lunak e. Dingin c. Cair 12. Menurut teori lempeng tektonik, litosfer mengapung diatas……. a. Mesosfer d. barisfer b. Stratosfer e. troposfer c. Astenosfer 13. Di permukaan bumi terdapat………lempeng benua a. 3 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 14. Tempat pertemuan dua lempeng dan salah satunya tenggelam dibawah lempeng yang lain disebut batas…………………. a. Divergen d. Lipatan
87 b. Konvergen e. Sesar mendatar c. Patahan 15. Terbentuknya lipatan dan patahan di bumi disebabkan oleh gerak……… a. Epirogenesa d. Tektogenesa b. Orogenesa e. Vertikal c. Horizontal 16. Lapisan bumi berturut-turut dari yang terdalam hingga terluar adalah……… a. Selubung bawah, selubung atas, dan inti b. Selubung atas, selubung bawah, dan kerak c. Kerak, selubung atas, dan selubung bawah d. Kerak, selubung bawah, dan selubung atas e. Selubung bawah, selubung atas, dan kerak 17. Alfred Lothar Wegener mengemukakan teori apungan benua yang menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdapat sebuah benua, yaitu………… a. Panthalassa d. Godwana b. Eurasia e. Laurasia c. Pangea 18. Faktor yang menyebabkan Indonesia banyak terdapat gunung api……… a. Berada di wilayah khatulistiwa b. Dilalui jalur pegunungan c. Pertemuan tiga lempeng d. a dan b benar e. b dan c benar 19. Batas lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh disebut……. a. Konvergen d. Patahan b. Divergen e. Sesar menurun c. Sesar mendatar 20. Lempeng Eurasia meliputi………….. a. Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia b. Amerika utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan atlantik c. Seluruh lempeng di lautan paifik d. Kontinen antartika dan lempeng lautan Antartika e. Wilayah asia 21. Palung laut terjadi akibat proses………… a. Pergeseran lempeng b. Penunjaman dua lempeng tektonik yang saling bertabrakan c. Konduksi d. Konveksi e. Pergeseran dasar laut
88 22. Faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki aktivitas tektonisme yang sangat tinggi, kecuali a. Terdapat tiga buah lempeng tektonik b. Dilalui dua jalur pegunungan lipatan muda c. Pergerakan lempeng d. Tenaga konduksi e. Merupakan busur kepulauan gunung api 23. Apakah yang menyebabkan bumi menjadi tidak rata menurut teori konveksi….. a. Adanya aliran konveksi d. Sesar naik b. Divergen e. Sesar turun c. Konvergen 24. Wilayah Indonesia yang rawan akan terjadinya gempa, kecuali…… a. Sumatera d. Irian b. Kalimantan e. Sulawesi c. Jawa 25. Pegunungan Himalaya merupakan hasil tabrakan dua lempeng tektonik ,yaitu…… a. Lempeng Eurasia dengan Amerika b. Lempeng India-Australia dengan Eurasia c. Lempeng Eurasia dengan lempeng pasifik d. Lempeng Pasifik dan India- Australia e. Lempeng Pasifik dan Amerika 26. Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh…….. a. Alfred Lothar Wegener b. Eduard Zuess c. Harry H. Hess d. Robert Diesz e. Mc Kenzie dan Robert Parker 27. Zone penunjaman disebut dengan….. a. Konvergen d. Subduksi b. Divergen e. Patahan c. Sesar 28. Lapisan bumi paling dalam di sebut……. a. Kerak bumi d. Litosfer b. Mantel e. Inti core c. Selubung bumi 29. Wilayah Indonesia termasuk dalam lempeng………….. a. Eurasia d. Antartika b. Amerika e. Pasifik c. India-Australia 30. Gambaran tentang susunan bagian dalam bumi diperoleh melalui pengamatan……
89 a. Seismograf b. Pengeboran c. Umur fosil
d. Susunan batuan e. Seismologi
31. Dampak positif akibat Indonesia dilalui jalur gunung api, kecuali…. a. Tanah subur b. Potensi energi panas bumi c. Terjadi gempa d. Sumber daya mineral melimpah e. Potensi migas dan batu bara 32. Tebal kerak bumi mencapai……….. a. 115 km d. 80 km b. 100 km e. 70 km c. 90 km 33. Wilayah Indonesia yang dilalui oleh pegunungan sirkum pasifik adalah pulau…… a. Kalimantan d. Sulawesi b. Jawa e. Sumatera c. Irian 34. Sebagian besar gempa bumi yang terjadi di permukaan bumi termasuk jenis…… a. Vulkanik d. runtuhan b. Tektonik e. Terban c. Tektovlkanik 35. Dari Gambar dibawah ini, pergerakan lempeng tektonik yang akan membentuk benua Asia adalah………….
a. I
d. IV
b. II
e. V
c. III
90 Lampiran 6 Nama : Nis : Kelas :
LEMBAR JAWABAN Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi tanda (X) pada huruf A/B/C/D/E pada lembar jawaban. 1. A
B
C
D
E
19.
A
B
C
D
E
2. A
B
C
D
E
20.
A
B
C
D
E
3. A
B
C
D
E
21.
A
B
C
D
E
4. A
B
C
D
E
22.
A
B
C
D
E
5. A
B
C
D
E
23.
A
B
C
D
E
6. A
B
C
D
E
24.
A
B
C
D
E
7. A
B
C
D
E
25
A
B
C
D
E
8. A
B
C
D
E
26.
A
B
C
D
E
9. A
B
C
D
E
27.
A
B
C
D
E
10. A
B
C
D
E
28.
A
B
C
D
E
11. A
B
C
D
E
29.
A
B
C
D
E
12. A
B
C
D
E
30.
A
B
C
D
E
13. A
B
C
D
E
31.
A
B
C
D
E
14. A
B
C
D
E
32.
A
B
C
D
E
15. A
B
C
D
E
33.
A
B
C
D
E
16. A
B
C
D
E
34.
A
B
C
D
E
17. A
B
C
D
E
35
A
B
C
D
E
18. A
B
C
D
E
91 Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 1. C
11. C
21. B
31. C
2. A
12.C
22. D
32. E
3. B
13.D
23. A
33. D
4. A
14. B
24. A
34. B
5. D
15. A
25. B
35. E
6. E
16. C
26. E
7. B
17. C
27. D
8. C
18. E
28. E
9. C
19. B
29. A
10. A
20. A
30. E
92 Lampiran 8 SUBJEK UJI COBA INSTRUMEN
no No Induk 1 8455 2 8456 3 8457 4 8458 5 8459 6 8460 7 8461 8 8462 9 8463 10 8464 11 8465 12 8566 13 8567 14 8568 15 8569 16 8570 17 8571 18 8572 19 8573 20 8574
Nama Adi Prasetyo Ahmad Fauzi Alfialdi Vanesa P Anjar Listianto Aris Setiawan Devi Ruwanti Fatoni (B) Galang Ardi Anarki Hani Kurniati Hesri Kuntantina Indah Wahyuningsih khafidzah Rahmawati P Khusnul Khotimah Kiki Puji Kusniawan Wahyu P Musliana Resti Aningsih Ria Suryani Tegar Hendro P Titi Sofiyanti
Kode Uji Coba UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20
93 Lampiran 9
94 Lampiran 10 Jadwal Penelitian di SMA Nasional Sidareja
No.
1.
Hari/Tanggal
Selasa, 18 September
Kegiatan
Uji Coba Soal Penelitian di kelas X1
2012 2.
Senin, 8 Oktober 2012
Pembelajaran
pertemuan
I
kelas
eksperimen (kelas X3) materi Sejarah Pembentukan Bumi 3.
Selasa, 9 Oktober 2012
Pembelajaran pertemuan I kelas kontrol (kelas X3) materi Sejarah Pembentukan Bumi
4.
Senin, 29 Oktober 2012 Pembelajaran pertemuan II
kelas
eksperimen materi Struktur Perlapisan Bumi 5.
Selasa, 30 Oktober
Pembelajaran pertemuan II
2012
kontrol
materi
Struktur
kelas
Perlapisan
Bumi 6.
Senin, 5 November
Post Test di kelas X3 materi pokok
2012
bahasan Sejarah Pembentukan Muka Bumi 30 soal pilihan ganda
7.
Selasa, 6 November
Post Test di kelas X2 materi pokok
2012
bahasan Sejarah Pembentukan Muka Bumi 30 soal pilihan ganda
95 Lampiran 11 Subjek Penelitian Data Nama Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas Eksperimen No Nama 1 Asep Nugroho R.H 2 Bayu Candra 3 Deni Setianingsih 4 Dewi Ratnawati 5 Dwiki Darmawan 6 Efi Apriliani 7 Ekwan Triyono 8 Emi Dwi Asih 9 Esi Wahyuningsih 10 Galih Bagus R 11 Ika Feriyanti 12 Misbakhul Munir 13 Mudairoh 14 Mutia Apriyani 15 Puji Tedi K 16 Rofik Ahmad Saehan 17 Saeful Arifin 18 Selfi Oktaviana 19 Vivi Oktafiana N 20 Wahyu Setiyono 21 Yanuar Arifin 22 Freh Walid H 23 Ricky Ade P 24 Devin Priyatna 25 Ahmad Yazid 26 Mohamad Fajar Maulidin
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kelas Kontrol Nama Afifatul Azizah Andreanto Cristian Andy Febriansah Anisa Istikomah Dafid Saputra Dedi Ismanto Dwy Sukamto Eka Rukmanah F.E Giri Amalia Harlina Nia A A Ida Fathurohmah Karni Marlina Mega Apriliani Niko Febrian A Nur Hidayat Akbar Risa Umami Rizal Luthfy Rofik Fahrurozi Tri Wahyuni Yanuari Dea Susana Yatmi Adi Septiawan Hafidin Levi permadi Yuliyana
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26
96 Lampiran 12 Daftar Nilai Ulangan Harian 1 Subjek Penelitian
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Kelas Kontrol (X2) Eksperimen (X3) 70 75 70 65 75 55 65 75 85 80 70 50 60 70 55 65 65 75 60 55 70 85 80 70 75 70 75 65 70 70 65 85 60 65 80 65 65 60 70 75 75 65 55 80 80 60 65 70 65 75 60 70 1785 1795 68.65 69.04 80 85 55 50
97 Lampiran13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (1) Sekolah
: SMA Nasional Sidareja
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi. Kompetensi Dasar
: 2.2. Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi
Indikator
: 1. Mendeskripsikan proses terjadinya bumi 2. Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran siswa mampu: 1. Mendeskripsikan proses terjadinya bumi 2. Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi B. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Proses terjadinya bumi
2.
Karakteristik perlapisan bumi
C. METODE Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi
98
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN N o. 1.
2.
3.
Kegiatan Kegiatan Awal a. Guru melakukan apersepsi (mereview materi sebelumnya) b. Guru menyampaikan pentingnya KD yang harus dikuasai siswa Kegiatan Inti 2. EKSPLORASI Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk membaca LKS pada materi sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi. 3. ELABORASI Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan menjelaskan materi yang mereka pelajari kepada teman-teman yang lainnya dengan menggunakan media model bola bumi. Siswa menjelaskan bagaimana sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi dengan menggunakan media model bola bumi. Guru menjelaskan kembali bagaimana sejarah muka bumi terbentuk hingga saat ini dan struktur perlapisan bumi dengan menggunakan media model bola bumi. 4. KONFIRMASI Guru memberikan pertanyaan lesan mengenai materi yang sudah diberikan dan melempar pertanyaan beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari Kegiatan Akhir Guru memberikan penegasan atas materi yang sudah diberikan. Guru beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi.
Waktu (menit)
Metode
5
Ceramah bervariasi
15
Ceramah bervariasi
50
15
5
Ceramah bervariasi
99
E. Alat, Media, dan Sumber Belajar 1. Alat dan Media
: White Board, Spidol dan Model bola bumi
2. Sumber : Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira F. Penilaian 1. Ranah Kognitif a) Jenis tagihan : tugas kelompok mengenai sejarah terbentuknya, dan struktur perlapisan bumi b) Bentuk instrument
: Lembar Tugas Kelompok.
Sidareja, 08 Oktober 2012
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Thamrin S.E. NRK: 260 153
Dwi purnamasari NIM. 3201407026
muka
bumi
100 Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA Nasional Sidareja
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas / Semester
: X / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memehami sejarah pembentukan bumi. Kompetensi Dasar
: 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
Indikator
: 1. Menganalisis teori lempeng tektonik 2. Menganalisis teori lempeng tektonik kaitanya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran berlangsung peserta didik diharapkan dapat : 1. Siswa dapat menganalisis teori lempeng tektonik 2. Siswa dapat menganalisis teori lempeng tektonik kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi
B. Materi Pembelajaran Teori Lempeng Tektonik
C. Metode Pembelajaran Model pembelajaran : ceramah bervariasi
101 D. Kegiatan Pembelajaran N o.
Kegiatan
1.
Kegiatan Awal c. Guru melakukan apersepsi (mereview materi sebelumnya) d. Guru menyampaikan pentingnya KD yang harus dikuasai siswa Kegiatan Inti
2.
Waktu (menit) 5
I. EKSPLORASI Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk membaca LKS pada materi teori lempeng tektonik 15 dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi. II. ELABORASI Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan menjelaskan materi yang mereka pelajari kepada teman-teman yang lainnya dengan menggunakan media model gerakan lempeng tektonik. Siswa menjelaskan bagaimana gerakan-gerakan 55 lempeng tektonik membentuk gunung api dan kaitannnya dengan gempa bumi dengan menggunakan media model gerakan lempeng tektonik. Guru menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan siswa dengan menggunakan media model gerakan lempeng tektonik untuk menerangkan bagaimana teori lempeng tektonik, gerakan lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api serta terjadinya gempa 15 bumi. III.KONFIRMASI Guru memberikan pertanyaan lesan mengenai materi yang sudah diberikan dan melempar pertanyaan beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3.
Kegiatan Akhir Guru memberikan penegasan atas materi yang sudah diberikan Guru beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi Guru meminta siswa untuk belajar karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi dengan 30 soal pilihan ganda .
5
Metode
Ceramah bervariasi
Ceramah bervariasi
Ceramah bervariasi
102
E. Alat, Media dan Sumber 1. Alat / Bahan : White board, Spidol,dan Model Gerakan Lempeng Tektonik 2. Sumber belajar: Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira F. Penilaian 2. Ranah Kognitif c) Jenis tagihan : tugas kelompok mengenai teori lempeng tektonik d) Bentuk instrument
: Lembar Tugas Kelompok.
Sidareja, 29 Oktober 2012
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Thamrin S.E. NRK: 260 153
Dwi purnamasari NIM. 3201407026
103 Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (1) Sekolah
: SMA Nasional Sidareja
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi. Kompetensi Dasar
: 2.2. Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi
Indikator
: 1. Mendeskripsikan proses terjadinya bumi 2. Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran siswa mampu: 3. Mendeskripsikan proses terjadinya bumi 4. Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi B. MATERI PEMBELAJARAN 3.
Proses terjadinya bumi
4.
Karakteristik perlapisan bumi
C. METODE Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi
104
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN N o. 1.
2.
3.
Kegiatan Kegiatan Awal e. Guru melakukan apersepsi (mereview materi sebelumnya) f. Guru menyampaikan pentingnya KD yang harus dikuasai siswa Kegiatan Inti IV. EKSPLORASI Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk membaca LKS pada materi sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi. V. ELABORASI Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan menjelaskan materi yang mereka pelajari kepada teman-teman yang lainnya dengan menggunakan media gambar bola bumi. Siswa menjelaskan bagaimana sejarah pembentukan muka bumi dan struktur perlapisan bumi dengan menggunakan media gambar bola bumi. Guru menjelaskan kembali bagaimana sejarah muka bumi terbentuk hingga saat ini dan struktur perlapisan bumi dengan menggunakan media gambar VI. KONFIRMASI Guru memberikan pertanyaan lesan mengenai materi yang sudah diberikan.melempar pertanyaan beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari Kegiatan Akhir Guru memberikan penegasan atas materi yang sudah diberikan. Guru beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi.
Waktu (menit)
Metode
5
Ceramah bervariasi
15
Ceramah bervariasi
50
15
5
Ceramah bervariasi
105
E. Alat, Media, dan Sumber Belajar 1. Alat dan Media
: White Board, Spidol dan Gambar bola bumi
2. Sumber : Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira F. Penilaian 3. Ranah Kognitif e) Jenis tagihan : tugas kelompok mengenai sejarah terbentuknya, dan struktur perlapisan bumi f) Bentuk instrument
: Lembar Tugas Kelompok.
Sidareja, 9 Oktober 2012
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Thamrin S.E. NRK: 260 153
Dwi purnamasari NIM. 3201407026
muka
bumi
106 Lampiran 16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA Nasional Sidareja
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas / Semester
: X / Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memehami sejarah pembentukan bumi. Kompetensi Dasar
: 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
Indikator
: 1. Menganalisis teori lempeng tektonik 2. Menganalisis teori lempeng tektonik kaitanya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran berlangsung peserta didik diharapkan dapat : 3. Siswa dapat menganalisis teori lempeng tektonik 4. Siswa dapat menganalisis teori lempeng tektonik kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi
B. Materi Pembelajaran Teori Lempeng Tektonik
C. Metode Pembelajaran Model pembelajaran : ceramah bervariasi
107 D. Kegiatan Pembelajaran N o.
Kegiatan
1.
Kegiatan Awal g. Guru melakukan apersepsi (mereview materi sebelumnya) h. Guru menyampaikan pentingnya KD yang harus dikuasai siswa Kegiatan Inti I. EKSPLORASI Memberikan stimulus kepada peserta didik untuk membaca LKS pada materi teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi. II. ELABORASI Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan menjelaskan materi yang mereka pelajari kepada teman-teman yang lainnya dengan menggunakan media gambar gerakan lempeng tektonik. Siswa menjelaskan bagaimana gerakangerakan lempeng tektonik membentuk gunung api dan kaitannnya dengan gempa bumi dengan menggunakan media gambar gerakan lempeng tektonik. Guru menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan siswa dengan menggunakan media gambar gerakan lempeng tektonik untuk menerangkan bagaimana teori lempeng tektonik, gerakan lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api serta terjadinya gempa bumi. III. KONFIRMASI Guru memberikan pertanyaan lesan mengenai materi yang sudah diberikan dan melempar pertanyaan beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari Kegiatan Akhir Guru memberikan penegasan atas materi yang
2.
3.
Waktu (menit)
Metode
5
Ceramah bervariasi
15
Ceramah bervariasi
55
15
Ceramah
108 5 sudah diberikan Guru beserta siswa bersama-sama menyimpulkan materi Guru meminta siswa untuk belajar karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi dengan 30 soal pilihan ganda .
bervariasi
109 E. Alat, Media dan Sumber 3. Alat / Bahan : White board, Spidol,dan Gambar Gerakan Lempeng Tektonik 4. Sumber belajar: Hestiyanto, Yusman.2007. Geografi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudistira F. Penilaian 4. Ranah Kognitif g) Jenis tagihan : tugas kelompok mengenai teori lempeng tektonik h) Bentuk instrument
: Lembar Tugas Kelompok.
Sidareja, 30 Oktober 2012
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Thamrin S.E. NRK: 260 153
Dwi purnamasari NIM. 3201407026
110 Lampiran 18
Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Waktu
Soal Penelitian : Geografi : Sejarah Pembentukan Muka Bumi : X/ ganjil : 60 menit
Petunjuk Umum : 5. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan. 6. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi pada lembar jawaban yang tersedia. 7. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan soal. 8. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas.
1. a. b. c. d. e. 2. a. b. c. 3. a. b. c. 4. a. b. c. 5. a. b. c. 6. a. b.
Menurut penyelidikan geologis, bumi diperkirakan terbentuk sekitar………… 4,4 miliar tahun yang lalu 4,5 miliar tahun yang lalu 4,6 miliar tahun yang lalu 4,7 miliar tahun yang lalu 4,8 miliar tahun yang lalu Perubahan bentuk muka bumi terjadi karena tenaga…… Geologi d. litosfer Inti bumi e. Konduksi Gempa bumi Salah satu teori yang menceritakan tentang perkembangan bentuk muka bumi adalah teori..................... Lempeng vulkanik d. a dan b benar Pengapungan benua e. Salah semua Arus konveksi Pada zaman dahulu bumi terdapat dua benua, yaitu benua………………….. Pangea dan panthalasa d. Asia dan Eurasia Eurasia dan laurasia e. Europe dan panthalasa Laurasia dan Godwana Yang termasuk dalam tipe garis lempeng adalah………………………… Zone sesar naik turun d. Zona konvergen Zone avergen e. Salah semua Zona radiasi Bagian terluar dari bumi adalah………………………….. Inti bumi dalam d. Mantel bumi luar Inti bumi luar e. Kerak bumi
111 c. Mantel bumi dalam 7. Lapisan bumi yang paling tebal adalah………………….. a. Inti bumi dalam d. Mantel bumi luar b. Inti bumi luar e. Kerak bumi c. Mantel bumi dalam 8. Materi penyusun mantel bumi adalah ……………….. a. Mineral besi dan nikel d. Mineral besi dan magnesium silikan b. Mineral besi dan silikat e. Mineral dan besi c. Mineral besi dan magnesium silikat 9. Lapisan yang berada dibagian paling atas bumi dengan ketebalan 100 km adalah lapisan…….. a. Atmosfer d. Mesosfer b. Kromosfer e. Astenosfer c. Litosfer 10. Gerakan lempeng tektonik yang saling bertubrukan dapat menyebabkan…….. a. Gempa dan pegunungan d. Badai b. Banjir e. palung c. Longsor 11. Lapisan inti bumi bersifat…………………… a. Padat d. Elastic b. Lunak e. Dingin c. Cair 12. Di permukaan bumi terdapat………lempeng benua a. 3 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 13. Tempat pertemuan dua lempeng dan salah satunya tenggelam dibawah lempeng yang lain disebut batas…………………. a. Divergen d. Lipatan b. Konvergen e. Sesar mendatar c. Patahan 14. Terbentuknya lipatan dan patahan di bumi disebabkan oleh gerak……… a. Epirogenesa d. Tektogenesa b. Orogenesa e. Vertikal c. Horizontal 15. Lapisan bumi berturut-turut dari yang terdalam hingga terluar adalah……… a. Selubung bawah, selubung atas, dan inti b. Selubung atas, selubung bawah, dan kerak c. Kerak, selubung atas, dan selubung bawah d. Kerak, selubung bawah, dan selubung atas
112 e. Selubung bawah, selubung atas, dan kerak 16. Alfred Lothar Wegener mengemukakan teori apungan benua yang menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdapat sebuah benua, yaitu………… a. Panthalassa d. Godwana b. Eurasia e. Laurasia c. Pangea 17. Batas lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh disebut……. a. Konvergen d. Patahan b. Divergen e. Sesar menurun c. Sesar mendatar 18. Lempeng Eurasia meliputi………….. a. Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia b. Amerika utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan atlantik c. Seluruh lempeng di lautan paifik d. Kontinen antartika dan lempeng lautan Antartika e. Wilayah asia 19. Palung laut terjadi akibat proses………… a. Pergeseran lempeng b. Penunjaman dua lempeng tektonik yang saling bertabrakan c. Konduksi d. Konveksi e. Pergeseran dasar laut 20. Faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki aktivitas tektonisme yang sangat tinggi, kecuali a. Terdapat tiga buah lempeng tektonik b. Dilalui dua jalur pegunungan lipatan muda c. Pergerakan lempeng d. Tenaga konduksi e. Merupakan busur kepulauan gunung api 21. Wilayah Indonesia yang rawan akan terjadinya gempa, kecuali…… a. Sumatera d. Irian b. Kalimantan e. Sulawesi c. Jawa 22. Pegunungan Himalaya merupakan hasil tabrakan dua lempeng tektonik ,yaitu…… a. Lempeng Eurasia dengan Amerika b. Lempeng India-Australia dengan Eurasia c. Lempeng Eurasia dengan lempeng pasifik d. Lempeng Pasifik dan India- Australia e. Lempeng Pasifik dan Amerika
113 23. a. b. c. d. e. 24. a. b. c. 25. a. b. c. 26. a. b. c. d. e. 27. a. b. c. 28. a. b. c. 29. a. b. c.
Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh…….. Alfred Lothar Wegener Eduard Zuess Harry H. Hess Robert Diesz Mc Kenzie dan Robert Parker Lapisan bumi paling dalam di sebut……. Kerak bumi d. Litosfer Mantel e. Inti core Selubung bumi Wilayah Indonesia termasuk dalam lempeng………….. Eurasia d. Antartika Amerika e. Pasifik India-Australia Dampak positif akibat Indonesia dilalui jalur gunung api, kecuali…. Tanah subur Potensi energi panas bumi Terjadi gempa Sumber daya mineral melimpah Potensi migas dan batu bara Tebal kerak bumi mencapai……….. 115 km d. 80 km 100 km e. 70 km 90 km Wilayah Indonesia yang dilalui oleh pegunungan sirkum pasifik adalah pulau…… Kalimantan d. Sulawesi Jawa e. Sumatera Irian Sebagian besar gempa bumi yang terjadi di permukaan bumi termasuk jenis…… Vulkanik d. runtuhan Tektonik e. Terban Tektovlkanik
114
30.
Dari Gambar dibawah ini, pergerakan lempeng tektonik yang akan membentuk benua Asia adalah………….
a. I
d. IV
b. II
e. V
c. III
115 Lampiran 19 Nama : Nis : Kelas :
LEMBAR JAWABAN 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi tanda (X) pada huruf A/B/C/D/E pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawaban, berilah tanda (=) pada pilihan yang salah dan kemudian silanglah pada jawaban yang dianggap benar. Contoh : A B C D E salah diganti A B C D E
1.
A
B
C
D
E
16.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
17.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
18.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
19.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
20.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
21.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
22
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
23.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
24.
A
B
C
D
E
10. A
B
C
D
E
25.
A
B
C
D
E
11. A
B
C
D
E
26.
A
B
C
D
E
12. A
B
C
D
E
27.
A
B
C
D
E
13. A
B
C
D
E
28.
A
B
C
D
E
14. A
B
C
D
E
29.
A
B
C
D
E
15. A
B
C
D
E
30.
A
B
C
D
E
116 Lampiran 20 1.
C
KUNCI JAWABAN 11. C 21. B
2.
A
12.C
22. D
3.
B
13.D
23. A
4.
A
14. B
24. A
5.
D
15. A
25. B
6.
E
16. C
26. E
7.
B
17. C
27. D
8.
C
18. E
28. E
9.
C
19. B
29. A
10.
A
20. A
30. E
117
Lampiran 21
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Daftar Nama Subjek Penelitian Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nama Kode No Nama Afifatul Azizah K-1 1 Asep Nugroho R.H Andreanto Cristian K-2 2 Bayu Candra Andy Febriansah K-3 3 Deni Setianingsih Anisa Istikomah K-4 4 Dewi Ratnawati Dafid Saputra K-5 5 Dwiki Darmawan Dedi Ismanto K-6 6 Efi Apriliani Dwy Sukamto K-7 7 Ekwan Triyono Eka Rukmanah F.E K-8 8 Emi Dwi Asih Giri Amalia K-9 9 Esi Wahyuningsih Harlina Nia A A K-10 10 Galih Bagus R Ida Fathurohmah K-11 11 Ika Feriyanti Karni K-12 12 Misbakhul Munir Marlina K-13 13 Mudairoh Mega Apriliani K-14 14 Mutia Apriyani Niko Febrian A K-15 15 Puji Tedi K Nur Hidayat Akbar K-16 16 Rofik Ahmad Saehan Risa Umami K-17 17 Saeful Arifin Rizal Luthfy K-18 18 Selfi Oktaviana Rofik Fahrurozi K-19 19 Vivi Oktafiana N Tri Wahyuni K-20 20 Wahyu Setiyono Yanuari Dea Susana K-21 21 Yanuar Arifin Yatmi K-22 22 Freh Walid H Adi Septiawan K-23 23 Ricky Ade P Hafidin K-24 24 Devin Priyatna Levi permadi K-25 25 Ahmad Yazid Mohamad Fajar Yuliyana K-26 26 Maulidin
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26
118 Lampiran 22 Data Nilai Hasil Post Test antara Kelas Kontrol dan Eksperimen
No
Kode 1 K-1 2 K-2 3 K-3 4 K-4 5 K-5 6 K-6 7 K-7 8 K-8 9 K-9 10 K-10 11 K-11 12 K-12 13 K-13 14 K-14 15 K-15 16 K-16 17 K-17 18 K-18 19 K-19 20 K-20 21 K-21 22 K-22 23 K-23 24 K-24 25 K-25 26 K-26 Jumlah Rata-Rata
Nilai 76 73 80 73 90 76 66 66 73 70 76 86 80 76 73 70 66 83 66 73 76 66 83 70 70 66
No
1923 73.96
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26
Nilai 86 76 66 83 86 66 80 76 83 66 90 80 80 76 80 90 76 73 66 83 76 86 70 76 83 80
2033 78.19
119 Lampiran 23 No
X₁
X₂
x₁ 7,807692308 -2,192307692 -12,19230769 4,807692308 7,807692308 -12,19230769 1,807692308 -2,192307692 4,807692308 -12,19230769 11,80769231 1,807692308 1,807692308 -2,192307692 1,807692308 11,80769231 -2,192307692 -5,192307692 -12,19230769 4,807692308 -2,192307692 7,807692308 -8,192307692 -2,192307692 4,807692308 1,807692308
1 86 76 2 76 73 3 66 80 4 83 73 5 86 90 6 66 76 7 80 66 8 76 66 9 83 73 10 66 70 11 90 76 12 80 86 13 80 80 14 76 76 15 80 73 16 90 70 17 76 66 18 73 83 19 66 66 20 83 73 21 76 76 22 86 66 23 70 83 24 76 70 25 83 70 26 80 66 Jumlah 2033 1923 Rata- 78,19231 73,96154 rata ΣX ΣY Σx₁ Rumus:
X₂ x₁² 2,038462 60,96006 -0,96154 4,806213 6,038462 148,6524 -0,96154 23,11391 16,03846 60,96006 2,038462 148,6524 -7,96154 3,267751 -7,96154 4,806213 -0,96154 23,11391 -3,96154 148,6524 2,038462 139,4216 12,03846 3,267751 6,038462 3,267751 2,038462 4,806213 -0,96154 3,267751 -3,96154 139,4216 -7,96154 4,806213 9,038462 26,96006 -7,96154 148,6524 -0,96154 23,11391 2,038462 4,806213 -7,96154 60,96006 9,038462 67,11391 -3,96154 4,806213 -3,96154 23,11391 -7,96154 3,267751
0
0 Σy₂
X₂² 4,155325 0,924556 36,46302 0,924556 257,2322 4,155325 63,38609 63,38609 0,924556 15,69379 4,155325 144,9246 36,46302 4,155325 0,924556 15,69379 63,38609 81,69379 63,38609 0,924556 4,155325 63,38609 81,69379 15,69379 15,69379 63,38609
1288,038 1106,962 Σ x₁² Σy₂²
120
= 2,226
121 Lampiran 24
122 Lampiran 25