3.2. Desa Kota.docx

  • Uploaded by: Tasafima Tesari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3.2. Desa Kota.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,370
  • Pages: 26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MAN 3 MADIUN Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/1 Materi Pembelajaran : Interaksi Spasial antara Desa dan Kota Alokasi Waktu : 18 JP x 45 menit (9 x Pertemuan) A. KOMPETENSI INTI (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. KOMPETENSI DASAR 3.3 Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota untuk pengembangan ekonomi daerah.

INDIKATOR 3.3.1 3.3.2 3.3.3 3.3.4 3.3.5 3.3.6 3.3.7

Mengemukakan pengertian desa. Mengidentifikasi unsur-unsur desa dan ciri-ciri desa. Membedakan tingkat pertimbangan desa. Menganalisis potensi desa dan fungsi desa. Mengklasifikasikan pola persebaran dan tata ruang desa. Mengemukakan pengertian kota. Mengklasifikasikan kota berdasarkan fungsi dan jumlah penduduk. 3.3.8 Menganalisis pola persebaran penggunaan ruang kota. 3.3.9 Mengidentifikasi tahapan perkembangan kota. 3.3.10 Mengidentifikasi perbedaan desa dan kota dari aspek fisik dan sosial. 3.3.11 Mengemukakan pengertian interaksi antara desa dengan kota. 3.3.12 Menganalisis prinsip-prinsip interaksi desa dan kota. 1

4.3 membandingkan pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan peta tematik.

3.3.13 Mengidentifikasi faktor-faktor interaksi desa dan kota serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan. 3.3.14 Menganalisis kekuatan interaksi wilayah menggunakan teori gravitasi. 3.3.15 Menganalisis kekuatan interaksi wilayah dengan menggunakan teori titik henti. 3.3.16 Menganalisis kekuatan interaksi wilayah menggunakan toeri grafik. 3.3.17 Menganalisis perkembangan kota dan alih fungsi lahan. 3.3.18 Menganalisis interaksi desa kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. 3.3.19 Menganalisis interaksi desa kota kaitannya dengan perubahan alih fungsi lahan permukiman dan pertanian 4.3.1 Membuat gambar pola permukiman di tempat tinggal masing-masing. 4.3.2 Menginterpretasikan pola perkembangan kota dengan menggunakan peta tematik. 4.3.3 Menyusun artikel tentang interaksi spasial antara desa dengan kota untuk pengembanganan tata guna lahan dan alih fungsi lahan

C. MATERI PEMBELAJARAN INTERAKSI SPASIAL ANTARA DESA DAN KOTA 1. Pola Keruangan Desa 2. Pola Keruangan Kota 3. Interaksi Desa dengan Kota dalam Pembangunan Daerah 4. Perkembangan Kota dan Alih Fungsi Lahan 5. Interaksi Desa-Kota Kaitannya dengan Distribusi Barang dan orang serta perkembangan Ekonomi Wilayah D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model : Pertemuan pertama : Mind Mapping Pertemuan kedua : Jigsaw Pertemuan ketiga : Take and Give Pertemuan keempat : Think Pair Share (TPS) Pertemuan kelima : Two Stay Two Stray (TSTS) Pertemuan keenam : Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pertemuan ketujuh : Numbered Heads Together (NHT) Pertemuan kedelapan : Proyek 2. Pendekatan : scientific approach Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan E. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 2

3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “guru penampilkan gambar suasana di desa, kemudian bertanya apa yang kalian pikirkan ketika melihat gambar tersebut (gambar desa)?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. 9) Guru membagi kelas menjadi delapan kelompok. a) Kelompok 1 dan 2 : pengertian, unsur-unsur, dan ciri-ciri desa b) Kelompok 3 dan 4 : tingkar perkembangan desa c) Kelompok 5 dan 6 : potensi desa dan fungsi desa d) Kelompok 7 dan 8 : pola desa dan tata ruang desa b. Kegiatan Inti ( 70 menit) 1) Mengamati (Observing) a) Peserta didik mengamati materi berupa PowerPoint mengenai pola keruangan desa, dan video mengenai profil sebuah desa. b) Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok berdasarkan tema yang diterima masing-masing kelompok. 2) Menanya (Questioning) a) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang pola keruangan desa. b) Guru menginventarisasi pertanyaan peserta didik dan mengklarifikasi pertanyaan yang sesuai dengan indikator. c) Guru memberi stimulus pada peserta didik apabila pertanyaan belum sesuai dengan indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) a) Setiap kelompok mengumpulkan informasi mengenai tema yang diperoleh dari berbagai sumber (buku pelajaran, bahan ajar, internet). b) Setiap kelompok menginventarisasi informasi yang ditemukan. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Setiap kelompok mendiskusikan informasi yang ditemukan. b) Setiap kelompok menformulasikan informasi yang ditemukan sesuai dengan tema yang diperoleh. c) Setiap kelompok menyusun informasi dalam lembar kerja (LKPD) sesuai dengan perintah yang arahan guru. d) Setiap kelompok menyususun mind map sesuai dengan tema yang diperoleh. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi berupa mind map di depan kelas. b) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan berupa pertanyaan maupun saran. c) Kelompok penyaji menjawab pertanyaan dari kelompok lain atau menanggapi saran yang diberikan. d) Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelompok. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 3

2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. 3) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat gambar pola permukiman di tempat tinggal masing-masing. 4) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang pola keruangan kota. 5) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup 2.

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “guru menampilkan beberapa gambar kota di Indonesia, kemudian bertanya apa yang kalian pikirkan ketika melihat gambar tersebut (gambar kota)?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) a) Peserta didik mengamati materi berupa PowerPoint mengenai pola keruangan kota, dan video tentang kota. b) Peserta didik membaca buku paket maupun referensi lain yang relevan dengan materi yang akan dipelajari tentang pola keruangan kota. 2) Menanya (Questioning) a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) a) Guru membagi kelas menjadi menjadi empat kelompok. 1) Kelompok 1 dan 2 : pengertian kota, klasifikasi kota, dan perbedaan antara masyarakat desa dengan kota 2) Kelompok 3 dan 4 : pola persebaran penggunaan ruang kota b) Masing-masing peserta didik dalam setiap kelompok mendapat tugas materi yang berbeda. c) Peserta didik yang mendapat bagian materi yang sama berkumpul membentuk tim ahli, kemudian mendiskusikan materi yang diperoleh. d) Masing-masing kelompok ahli mendiskusikan materi yang diperoleh dari berbagai sumber untuk mengumpulkan informasi. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) 4

a) Setiap kelompok ahli mendiskusikan materi yang diperoleh dengan mencari penjelasan lebih lanjut dari berbagai sumber referensi yang relevan. b) Setiap kelompok mengasosiasikan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh dari masing-masing anggota kelompok ahli dengan menggunakan gambar. c) Setiap kelompok memberikan keterangan pada gambar teori pola penggunaan ruang sesuai dengan materi masing-masing kelompok ahli. d) Masing-masing kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya utuk menjelaskan informasi yang diperoleh kepada anggota kelompoknya. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. b) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan berupa pertanyaan maupun saran. c) Kelompok penyaji menjawab pertanyaan dari kelompok lain atau menanggapi saran yang diberikan. d) Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelompok. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. 3) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menginterpretasikan pola perkembangan kota dengan menggunakan peta tematik. 4) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang interaksi desa dengan kota dalam pembangunan daerah. 5) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 3.

Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “guru bertanya adakah perubahan kondisi lingkungan tempat tinggal kalian sejak kalian lahir hingga sekarnag?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) a) Peserta didik mengamati gambar Kota Jakarta zaman dulu dan saat ini. b) Peserta didik mengamati penjelasan dari guru tentang tahap perkembangan kota. c) Setiap kelompok mendapat gambar suatu kota dan tema tahapan perkembangan kota yang berbeda. 2) Menanya (Questioning)

5

a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) a) Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok secara berpasangan. b) Guru membagikan LKPD kepada setiap siswa. c) Setiap siswa dalam kelompok diberikan soal yang berbeda. d) Setiap siswa saling memberi dan menerima materi dari kelompok lain. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Setiap kelompok mendiskusikan jawaban dari lembar diskusi sesuai informasi yang telah terkumpul. b) Setiap kelompok membuat kesimpulan hasil diskusi tentang penugasan yang diberikan oleh guru. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. b) Kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan, kritik dan saran. c) Guru memberikan penegasan hasil diskusi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. 3) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang interaksi desa dan kota. 4) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 4.

Pertemuan Keempat (2 x 45 menit ) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “guru bertanya darimana masyarakat kota mendapatkan bahan pangan misalnya beras, sayur-mayur, dan lauk pauk? Sebaliknya darimana masyarakat desa mendapatkan alat komunikasi (smartphone), alat elektronik (setrika, kipas angin, pompa air elektronik), traktor, dll?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) 6

a) Peserta didik mengamati materi berupa PowerPoint mengenai interaksi desa dengan kota. b) Peserta didik membaca buku paket maupun referensi lain yang relevan dengan materi yang akan dipelajari tentang interaksi desa dengan kota. 2) Menanya (Questioning) a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) a) Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok secara berpasangan. b) Guru membagikan LKPD kepada setiap siswa. c) Setiap siswa dalam kelompok diberikan soal yang berbeda. d) Peserta didik mengumpulkan informasi dari buku teks dan internet terkait tugas yang didapatkan. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Setiap kelompok mendiskusikan jawaban dari lembar diskusi sesuai informasi yang telah terkumpul. b) Setiap kelompok membuat kesimpulan hasil diskusi tentang penugasan yang diberikan oleh guru. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. b) Kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan, kritik dan saran. c) Guru memberikan penegasan hasil diskusi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. 3) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang teori interaksi wilayah. 4) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 5.

Pertemuan Kelima (4 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “apabila kalian ingin mendirikan tempat usaha di suatu wilayah, bagaimana cara kalian memprediksi sebuah tempat yang terjangkau dari wilayah sekitarnya untuk mendirikan tempat usaha tersebut?”. 7

6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. 9) Guru membagi kelas menjadi enam kelompok a) Kelompok 1 dan 2 : teori gravitasi b) Kelompok3 dan 4 : toeri titik henti c) Kelompok 5 dan 6 : teori grafik b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) Peserta didik yang sudah duduk bersama kelompok masing-masing mengamati bahan ajar dan LKPD yang diberikan oleh guru. 2) Menanya (Questioning) a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) a) Setiap kelompok mendiskusikan materi sesuai dengan tema yang didapatkan masing-masing kelompok. b) Setelah selesai berdiskusi di dalam kelompok masing-masing, dua orang anggota kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mencari informasi. c) Dua orang anggota kelompok yang tinggal dalam kelompoknya bertugas membagikan informasi kepada dua tamu dari kelompok lain yang datang. d) Begitu seterusnya sampai setiap kelompok mendapatkan seluruh informasi mengenai teori interaksi antar wilayah. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Dua orang anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok masingmasing kemudian membagikan informasi yang di dapatkan kepada anggota kelompoknya. b) Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan oleh guru. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. b) Kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan, kritik dan saran. c) Guru memberikan penegasan hasil diskusi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. 3) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang perkembangan kota dan alih fungsi lahan. 4) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 8

6.

Pertemuan Keenam (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya dengan menanyakan: “adakah perubahan kondisi lingkungan tempat tinggal kalian sejak kalian lahir hingga sekarnag? Apakah di daerah tempat tinggal kalian banyak lahan pertanian yang dibangun menjadi rumah maupun gedung-gedung perkantoran?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. 9) Guru membagi peserta didik menjadi empat kelompok. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) a) Peserta didik mengamati gambar Kota Jakarta pada zaman dahulu dan saat ini. b) Peserta didik mengamati PowerPoint tentang perkembangan kota kaitannya dengan alih fungsi lahan. c) Setiap kelompok mendapat artikel tentang alih fungsi lahan untuk didiskusikan. 2) Menanya (Questioning) a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) Peserta didik mencari informasi tentang alih fungsi lahan dari berbagai sumber. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Setiap kelompok menganalisis alih fungsi lahan kaitannya dengan pertanyaan yang didapat dari kelompok lain. b) Setiap kelompok merangkum jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. b) Kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan, kritik dan saran. c) Guru memberikan penegasan hasil diskusi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator.

9

3) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya tentang interaksi desa dengan kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta perkembangan ekonomi wilayah. 4) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 7.

Pertemuan Ketujuh (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya kemudian mengaitkan dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan hari ini?”. 6) Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. 7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 8) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. 9) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok, kelompok pertama menjadi kelompok orang desa, dan kelompok kedua menjadi kelompok orang kota. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) a) Peserta didik diminta mengamati peserta didik lainnya yang bercerita tentang kondisi tempat tinggalnya. b) Peserta didik menyimak penjelasan singkat tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. c) Peserta didik diminta membaca bahan ajar tentang Interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. 2) Menanya (Questioning) a) Peserta didik membuat pertanyaan dari penjelasan secara garis besar cakupan materi pembelajaran yang disampaikan guru, kemudian pertanyaan itu yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. b) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang masih sulit dipahami. c) Guru menginventarisasi dan mengecek kesesuaian pertanyaan dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Guru memberikan stimulus ketika tidak ada peserta didik yang bertanya atau jika pertanyaan yang ada belum mencapai indikator. 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) Peserta didik mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang relevan (buku pegangan siswa, bahan ajar, internet) mengenai interaksi desa-kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta perkembangan ekonomi daerah. 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) a) Setelah data diperoleh, peserta didik membuat tabel dampak interaksi desa kota dengan games waktu yang dibatasi. b) Peserta didik yang nomornya di panggil harus ke depan dan mencari jawaban yang tepat denga 10

c) Peserta didik mendiskusikan jawaban yang telah di dapat dan menempelkannya pada karton d) Peserta didik melengkapi informasi pada tabel. 5) Mengomunikasikan (Communicating) a) Guru memanggil perwakilan kelompok desa dan kota berdasarkan nomor kepala secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. b) Guru memberikan penguatan hasil diskusi. c) Guru memberikan penghargaan (pujian dalam lisan atau tulisan) kepada kelompok atau individu yang sudah ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk mengukur ketercapaian indikator. . 3) Guru memberikan tugas untuk mengamati tempat tinggal peserta didik dan menuliskan tata guna lahan dan alih fungsi lahan dengan membandingkannya antara tahun ini dengan tahun sebelumnya 4) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 8.

Pertemuan Kedelapan (2 x 45 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucap salam. 2) Guru bersama peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran. 3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. 4) Guru dan peserta didik menyiapkan kelas agar kondusif untuk memulai proses pembelajaran. 5) Guru menyampaikan apersepsi, misalnya: “setelah kalian mengamati tempat tinggal kalian, apa yang kalian temukan? Apakah persawahan masih luas? Setelah mendapatkan respon siswa, guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai yaitu menyusun artikel tentang interaksi spasial antara desa dengan kota untuk pengembanganan tata guna lahan dan alih fungsi lahan 6) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi. 7) Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan digunakan. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Mengamati (Observing) Peserta didik diminta mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal tentang alih fungsi lahan 2) Menanya (Questioning) Peserta didik bertanya materi atau langkah-langkah menyusun artikel yang tidak dipahami kepada Guru 3) Mengumpulkan informasi/mencoba (Experimenting) Peserta didik mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang relevan (buku pegangan siswa, bahan ajar, internet) mengenai interaksi spasial antara desa dengan kota untuk pengembanganan tata guna lahan dan alih fungsi lahan 4) Menalar/mengasosiasi (Associating) Setelah data diperoleh, peserta didik membuat artikel disertai dengan data factual dan gambar/foto 5) Mengomunikasikan (Communicating) Peserta didik menyampaikan hasil penulisan artikel di depan kelas secara singkat 11

c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru bersama peserta didik membuat simpulan dari pembelajaran yang telah dibahas. 2) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa, kemudian guru mengucap salam penutup. 9. Pertemuan Kesembilan (2 x 45 menit) ULANGAN HARIAN F. PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL, DAN PENGAYAAN 1. Teknik Penilaian a. Sikap : Jurnal b. Pengetahuan : Tes tertulis c. Keterampilan : Produk 2. Rubrik Penilaian (terlampir) G. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media/Alat Media: PowerPoint, Gambar, Video mengenai materi pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksi antara desa dengan kota. Alat : Laptop, LCD Projector 2. Sumber Belajar a. Buku siswa: Arifin, Aji. Noviani, Rika. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Mediatama. Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga Yulir, Yulmadia. 2013. Geografi 1 untuk SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira Sugiyanto, Endarto Danang 2017.Mengkaji Ilmu Geografi 3. PT.Tiga Serangkai. b. Situs internet http://rianagungp.blogspot.co.id/2012/12/gemeinschaft-dan-gesellschaft.html (diunduh pada 20 Juli 2016 pukul 20.09) http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/01/27/358736/laju-alih-fungsi-lahandi-yogyakarta-memprihatinkan (diunduh pada 20 Juli 2016 pukul 14.15 WIB) https://m.tempo.co/read/news/2015/03/28/058653640/proyek-permukiman-danhotel-di-yogyakarta-menggila (diunduh pada 20 Juli 2016 pukul 14.20 WIB)

Mengetahui, Kepala MAN 3 Madiun

Ponorogo,13 Juli 2018 Guru Geografi

Drs. Ah. Yani Musthofa NIP.196511111992031006

Ilfatul Amanah, M.Pd.

12

Lampiran INSTRUMEN PENILAIAN a. Pertemuan Pertama 1) Sikap Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester No. 1 2

Tanggal

: MAN 3 MADIUN : ............ : XII/Semester 1

Nama

28/4/16 Arif 5/5/16 Winda dst

Kejadian/Perilaku Sering terlambat masuk kelas ketika mata pelajaran Geografi Memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan setiap tugas dari guru dengan baik.

Butir Pos/Ne Tindak Lanjut Sikap g Disiplin Diberi peringatan supaya tidak mengulangi lagi. Tanggung + Diberi apresiasi/ pujian jawab

2) Pengetahuan Tes Tertulis No 1.

2

3

4

Indikator Mengemukaka n pengertian desa. Mengidentifika si unsur-unsur desa Mengidentifika si ciri-ciri desa.

No. Soal 1

Soal

Jawaban

Kemukakan pengertian desa menurut R. Bintarto!

2

Sebutkan tiga unsur desa!

3

Sebutkan ciri-ciri desa!

4

Apa yang dimaksud gemeinschaft!

Skor

Desa merupakan hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, 10 politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya. Wilayah, penduduk, perilaku 5

Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut: 15 a) Kehidupan masyarakatnya sangat erat dengan alam. b) Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani (agraris). c) Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja. d) Struktur perekonomian bersifat agraris. e) Hubungan antarmasyarakat desa berdasarkan ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft). f) Perkembangan sosial relatif lambat dan sosial kontrol ditentukan oleh moral dan hukum informal. g) Norma agama dan hukum adat masih kuat. dengan Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh 10 hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

13

5

6

Membedakan tingkat perkembangan desa.

Menganalisis potensi dan fungsi desa.

5

6

7

8

7

Mengklasifikas i-kan tata ruang desa.

9

10

Total skor

Perkembangan desa dapat a) Desa swadaya, Desa swakarya dan Desa swasembada dibedakan menjadi tiga kelompok, sebutkan! Ciri-ciri desa swasembada: Sebutkan ciri-ciri desa a) Semua keperluan hidup pokok dapat disediakan sendiri oleh desa tersebut. swasembada! b) Adat istiadat sudah tidak meingkat penduduk. c) Hubungan antar manusia bersifat rasional. d) Mata pencaharian penduduk beraneka ragam. e) Teknologi semakin maju sehingga produktivitas meningkat. f) Sarana dan prasarana meningkat. Keadaan alam pedesaan yang Objek wisata alam nyaman, indah, sejuk, terdapat gua dan aliran sungai yang bening merupakan contoh potensi fisik desa yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai.... Apa saja fungsi desa? Sebuah desa memiliki fungsi tertentu bagi kota, antara lain sebagai berikut: a) Desa sebagai sumber bahan mentah bagi kota. b) Desa sebagai sumber tenaga kerja bagi kota. c) Desa sebagai mitra pembangunan wilayah kota. d) Desa merupakan hinterland (daerah penyokong atau penyuplai kebutuhan masyarakat kota). Jelaskan pola tata ruang desa pada Pola tata ruang desa pada gambar tersebut adalah bentuk desa linier atau memanjang mengikuti jalur jalan gambar berikut! raya, alur sungai, maupun garis pantai.

5

15

5

10

10

Gambar tersebut merupakan bentuk desa yang memusat. Bentuk desa yang memusat terdapat di wilayah 15 pegunungan yang dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan yang sama, sehingga umumnya Jelaskan pola tata ruang desa semua warga masyarakat di daerah itu adalah keluarga atau kerabat. Dusun-dusun yang terdapat di desa yang bentuknya terpusat biasanya sedikit saja, yaitu tidak lebih dari 40 rumah. berdasarkan gambar berikut!

100

14

3) Keterampilan Lembar penilaian produk “Membuat gambar pola permukiman di tempat tinggal masing-masing” No

Aspek

Skor 1

1. 2. 3. 4. 5.

2

3

4

Kelengkapan alat dan bahan Kerapian Kesesuaian bentuk gambar pola permukiman keterangan Ketepatan waktu pengumpulan Total Skor

Keterangan: Skor maksimal setiap indikator penilaian adalah 4 Petunjuk penskoran: Skor akhir menggunakan skala 100, sesuai dengan Permendikbud no. 53 tahun 2015.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Contoh : Skor diperoleh= 15; skor maksimal 20 b. Pertemuan Kedua 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis Indikator soal Mengemukakan pengertian kota Mengklasifikasikan kota berdasarkan fungsi dan jumlah penduduk Menganalisis pola persebaran penggunaan ruang kota

Pertanyaan 1) 2) 3) 4) 5)

Jelakan pengertian kota menurut R. Bintarto? Jelaskan klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk? Jelaskan klasifikasi kota berdasarkan fungsi? Bagaiman pola persebaran penggunaan ruang kota menurut teori konsentris? Bagaimana pola persebaran penggunaan ruang menurut teori sektoral?

Jumlah

Jumlah Soal 1 2

Skor

2

15 15 20 20

6

100

15

Kunci Jawaban dan Penskoran No Soal 1. 2. 3.

4.

5.

Kunci Jawaban Mengungkapkan bahwa kota merupakan sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk tinggi, struktur sosial ekonomi heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik. Dengan kata lain, kota merupakan bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami. Kota kecil: 20.000 - < 100.0000 orang, kota sedang: 50.000 - < 500.000 orang, kota besar: 500.000 - < 1000.000 orang, kota metropolis: 1000.000 - 5.000.000 orang, kota megapolitan : <5.000.000 orang Kota pusat perdagangan, baik perdagangan domestik maupun internasional, contoh kota Singapura, Hongkong, Jakarta, kota pusat kebudayaan, misal kota Yogyakarta, Surakarta, kota pusat perkebunan, misalnya Bogor, Tangjung Balai, Pematang Siantar, kota pusat pemerintahan, contoh Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, kota pusat pertambangan, contoh Timika, Tembagapura, Soroako. Keterangan: 1. Zone daerah pusat kegiatan (CBD) 2. Zona peralihan 3. Zona daerah permukiman kelas pekerja atau buruh 4. Zone perumahan kelas menengah 5. Zona penglaju Keterangan: 1. Zona daerah pusat kegiatan (CBD) 2. Zona tempat grosir dan daerah industry 3. Zona permukiman kelas rendah 4. Zona permukiman kelas menengah 5. Zona permukiman kelas atas 6. Zona komuter

Bobot/ Skor 15 15 20

20

20

3) Keterampilan Lembar Penilaian Produk “Menginterpretasikan pola perkembangan kota dengan menggunakan peta tematik” No

Aspek

Skor 1

2. 3. 4. 5.

2

3

4

1.Kelengkapan alat dan bahan Kerapian Kesesuaian bentuk gambar pola permukiman keterangan Ketepatan waktu pengumpulan Total Skor 16

c. Pertemuan Ketiga 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis Indikator soal Mengidentifikasi tahapan perkembangan kota

Pertanyaan 1) Jelaskan tahapan perkembangan kota macam bangunannya! 2) Jelaskan tahapan perkembangan kota berdasarkan kualitas perkembangannya!

Jumlah Soal 1 1

Skor 50 50

Kunci Jawaban: No Soal 1

2

Kunci Jawaban Berdasarkan macam bangunannya, tahapan perkembangan kota dibedakan menjadi: a. Stadia Infantile Pada tahap ini tidak ada pemisahan antara tempat tinggal dan wilayah komersial (toko dan rumah masih menjadi satu). Selain itu juga tidak ada pemisahan antara daerah miskin dan daerah yang kaya. Jadi, secara umum kota tersebut belum teratur. b. Stadia Juvenile Pada tahap ini perumahan-perumahan yang sudah tua terdesak oleh rumah-rumah baru. Sudah tampak pemisahan antara rumah tempat tinggal dengan toko ataupun perusahaan. c. Stadia Mature Pada tahap ini banyak tumbuh area-area baru, misalnya kawasan industri, perdagangan, serta perumahan yang telah direncanakan dengan baik. d. Stadia Senile Pada tahap ini tampak terjadi kemunduran dalam berbagai aktivitas kehidupan. Tahap ini disebabkan karena tidak ada pemeliharaan yang baik, dari segi politik dan ekonomi yang menyebabkan kemunduran kota. Berdasarkan kualitas perkembangannya, tahap perkembangan kota dapat dibedakan menjadi enam yaitu sebagai berikut: a. Tahap Eopolis adalah tahap perkembangan desa yang teratur sehingga organisasi masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan. Tahap ini merupakan peralihan dari pola kehidupan desa yang tradisional ke arah kehidupan kota. b. Tahap Polis adalah tahapan suatu daerah kota yang masih bercirikan sifat-sifat agraris atau berorientasi pada sektor pertanian. Sebagian besar kota di Indonesia masih berada pada tahap ini.

17

c. Tahap Metropolis adalah kelanjutan dari tahap polis. Tahap ini ditandi oleh orientasi kehidupan ekonomi sebagian besar penduduknya yang mengarah ke sektor industri. Kota-kota di Indonesia yang tergolong metropolis adalah Jakarta, Bandung, dan Surabaya. d. Tahap Megalopolis Tahap megalopolis (kota mahabesar) adalah suatu wilayah perkotaan yang ukurannya sangat besar, biasanya terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan. Dalam beberapa segi, kota metropolis telah mencapai titik tertinggi dan memperlihatkan tanda-tanda akan mengalami penurunan kualitas. e. Tahap Tiranopolis adalah tahapan kota yang kehidupannya sudah dikuasai oleh tirani, kemacetan-kemacetan, kekacauan pelayanan, kejahatan, dan kriminalitas yang sudah biasa terjadi. f. Tahap Nekropolis adalah tahap perkembangan kota yang perkembangan kotanya menuju ke arah kematian.

d. Pertemuan Keempat 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis No. 1 2 3

Indikator

Soal

Mengemukakan pengertian dari interaksi Jelaskan pengertian dari interaksi ! Menganalisis prinsip-prinsip interaksi desa dan kota Jelaskan prinsip-prinsip interaksi desa dan kota! Menganalisis faktor-faktor interaksi desa dan kota Jelaskan faktor-faktor interaksi desa dan kota! Jumlah

Jumlah soal 1 1 1 3

Jumlah skor 20 40 40 100

Kunci Jawaban: 1. Interaksi wilayah adalah kontak atau hubungan yang terjadi antara dua wilayah atau lebih (perkotaan dengan pedesaan) beserta hasil hubungannya. Interaksi antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi atau pengaruh kota terhadap desa, kebutuhan timbal balik desa-kota telah memacu interaksi desa-kota. 2. Prinsip-prinsip interaksi desa dan kota: a. Adanya hubungan timbal balik antara dua daerah Hubungan timbal balik melibatkan dua daerah, yaitu desa dan kota atau kota dan desa. Adanya hubungan timbal balik ini menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru, baik yang sifatnya positif maupun negatif. b. Adanya proses pergerakan manusia, informasi, maupun barang

18

• Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk) • Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi tentang kondisi suatu wilayah • Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya

c. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, contohnya: • kota menjadi sasaran urbanisasi. • terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda. 3. Faktor-faktor interaksi desa dan kota: a. Adanya wilayah yang saling melengkapi (Regional Complementarity) Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya, di satu pihak ada wilayah yang kelebihan sumber daya. b. Adanya kesempatan untuk intervensi ( Intervening Opportuninty) Kesempatan untuk intervensi adalah : 1) Adanya kesempatan untuk menghambat timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah lain 2) Adanya sumber daya pengganti yang dibutuhkan wilayah sehingga melemahkan interaksi dengan wilayah lain c. Adanya kemudahan pemindahan dalam ruang (Spatial Transfer Ability) Faktor yang juga memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya d. Pertemuan Kelima 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis No 1

Materi Teori gravitasi

Indikator Menghitung kekuatan interaksi wilayah dengan menggunakan teori gravitasi

Soal dan No Soal 1. Jumlah penduduk kota A adalah 3.000 jiwa dan jumlah penduduk kota B adalah 6.000 jiwa. Jarak kedua kota

Kunci Jawaban I = ? Pa = 3.000 jiwa Pb = 6.000 jiwa d = 30 km I = Pa x Pb dxd I = 3000 x 6000

19

adalah 30 km. Berapa kekuatan interaksi antara kota A dan kota B?

2

Teori titik henti

Menghitung kekuatan interaksi wilayah dengan menggunakan teori titik henti

30 x 30 I = 18.000.000 900 I = 20.000

2. Diketahui penduduk kota A = 20.000 jiwa dan kota B = 10.000 jiwa. Jarak antara kota A dan B adalah 50 km. Dimanakah lokasi tempat usaha yang strategis di antara kedua wilayah tersebut? = 20,74 (dari B)

3

Teori grafik

Menghitung kekuatan interaksi wilayah dengan menggunakan teori grafik

3. Diketahui Provinsi Nias memiliki 11 kota dengan 12 jaringan jalan, berapakah indeks konektivitas wilayah tersebut?

Lembar Penilaian Nama

Jumlah Skor

Nilai

1. 2. 3. Petunjuk Penskoran Jumlah soal: 3 Jawaban benar dan lengkap mendapat skor 3, Jawaban benar namun kurang lengkap mendapat skor 2 , Jawaban salah mendapat skor 1 Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal

Contoh:

20

e. Pertemuan Keenam 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis No 1.

Indikator

1

Nomor Butir Soal 1

1

1

Jumlah Soal

Soal

Menganalisis dampak ahli fungsi lahan. Sebutkan ciri-ciri daerah slum akibat adanya pembangunan permukiman! JUMLAH

Kunci Jawaban: Ciri-ciri daerah slum antara lain sebagai berikut: Dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah, Kondisi perumahan tidak memenuhi syarat kesehatan, Kondisi kesehatan dan sanitasi rendah, Tidak terdapat fasilitas pelayanan yang memadai seperti air minum, fasilitas MCK, listrik, dan pembuangan sampah, Pertumbuhan permukiman tidak terencana. f. Pertemuan Ketujuh 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya) 2) Pengetahuan Tes Tertulis No. 1

Indikator

Soal

Menganalisis interaksi desa kota kaitannya dengan distribusi barang dan orang serta pengembangan ekonomi wilayah. Jumlah

Apa saja penyebab timbulnya kerja sama wilayah desa dan kota! Jelaskan pengembangan dalam pembangunan ekonomi wilayah!

Jumlah soal 1 1 3

Jumlah skor 50 50 100

Kunci Jawaban: 1. Menurut Edward Ullman, faktor yang mempengaruhi interaksi desa-kota adalah sebagai berikut. a. Adanya wilyah yang saling melengkapi (regional complementarity). Desa dan kota akan berinteraksi karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Contohnya, penduduk kota membutuhkan beras. Karena produksi beras berasl dari desa, maka terjadi inteaksi.

21

b. Kemudahan perpindahan dalam ruang (transferability) Karena ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. c. Tidak adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity). Interaksi dapat terjadi antara kota dan desa jika tidak ada pihak ke tiga yang menghambat interaksi. Misalnya terjadi bencana alam seperti letuasn gunung, gempa bumi, merajalelanya aids dan sebagainya sehingga gerak migrasi, transportasi, komunikasi terganggu atau tak mungkin terlaksana, maka manusia akan memutuskan memilih tujuan lain, karena rencananya semula gagal. Pilihan lain untuk rencana semula buntu. Manfaat interaksi kota dengan desa adalah sebagai berikut: a. Hubugan sosial ekonomi penduduk desa dan kota meningkat. b. Pengetahuan penduduk desa meningkat, terutama dalam penggunaan teknologi di bidang pertanian, berita dan informasi lewat TV. c. Banyak terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota. d. Terjadi hubungan saling menguntungkan atau saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhanya sendiri. e. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi sehingga memudahkan akses ke desa. 2. Pengebangan dalam pembangunan ekonomi wilayah mempunyai tiga sifat penting, antara lain sebagai berkut. a. Merupakan suatu proses perubahan yang terjadi terus-menerus b. Saha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita c. Menaikkan pendapatan per kapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang. Pokok masalah dalam pembangunan ekonomi wilayah tersebut adalah kemiskinan yang meliputi: a. Miskin akan modal b. Miskin akan tenaga ahli c. Miskin akan tenaga-tenaga usahawan yang cakap (enterpreuner). Tujuan utama pembangunan ekonomi haruslah memperhatikan nasib kaum miskin atau yang lebih popular dikenal dengan program pengentasan kemiskinan. Program tersebut dilakukan dengan cara: a. Menaikkan pendapatan masyarat b. Meningkatan produktivitas masyarakat c. Meningktkan produktivitas masyarakat memeratakan pendapatan bagi seluruh msyarakat. Ada beberapa manfaat pengembangan dalam pembangunan ekonomi wilayah di daerah tersebut, yakni antara lain sebagai berikut. a. Pembangunan ekonomi wilayah menyebabkan output (kekayaan) masyarakat akan bertambah b. Meberikan kesempatan untuk mengadakan “pilihan” makin luas. c. Adanya kemampuan yang lebih besar pada manusia untuk menguasai perekonomian.

22

3) Keterampilan Lembar Penilaian Produk “Menyusun artikel tentang interaksi spasial antara desa dengan kota untuk pengembanganan tata guna lahan dan alih fungsi lahan Aspek yang diamati No. 1 2

Nama peserta didik

Kerapian penulisan

Penggunaan bahasa

Ketepatan materi

Ketepatan waktu pengumpulan

Ket.

......... .........

Keterangan: Skor maksimal setiap indikator penilaian adalah 4 Petunjuk penskoran: Skor akhir menggunakan skala 100, sesuai dengan Permendikbud no. 53 tahun 2015. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh : Skor diperoleh= 12; skor maksimal 16

g. Pertemuan Kedelapan 1) Sikap (sama dengan pertemuan sebelumnya)

23

a) Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Unsur-unsur desa: 1. lokasi 4. tingka kelahiran 7. keadaan tata air 2. norma yang berlaku 5. batas desa 8. matapencaharian 3. bentuk lahan 6. adat-istiadat 9. persebaran penduduk Unsur-unsur desa yang berupa unsur daerah atau wilayahnya adalah..... A. 1, 3, 4, dan 6 C. 2, 4, 6, dan 8 E. 4, 6, 7, dan 9 B. 1, 3, 5, dan 7 D. 3, 4, 8, dan 9 2. Suku bangsa Badui Dalam merupakan suku bangsa terasing di pulau Jawa. Berdasarkan perkembangan masyarakatnya, desa-desa tempat tinggal suku bangsa tersebut tergolong bertipe.. A. desa terasing D. desa tradisional B. desa tertinggal E. desa swakarya C. desa swakarsa 3. Mayoritas penduduk Desa Sumberrejo Kecamatan Gedangan hidup dengan bercocok tanam. Tanaman yang diusahakan padi, jagung, tebu, dan palawija, di samping tanaman-tanaman yang lain. Berdasarkan matapencaharian penduduknya, Desa Sumber rejo termasuk..... A. desa nelayan C. desa pertanian E. desa subur makmur B. desa perkebunan D. desa peternakan 4. Desa-desa di Kecamatan Pakis, Tumpang, Poncokusumo, Wajak, dan Dampit mensuplai kebutuhan sayuran dan buah-buahan bagi masyarakat Kota Malang. Demikian pula desadesa di Kecamatan Pakisaji, Kepanjen, Bululawang, dan Gondanglegi mensuplai kebutuhan beras dan gula bagi masyarakat Kota Malang. Sedangkan desa-desa di Kecamatan Pagak dan sekitarnya mensuplai kebutuhan bahan-bahan bangunan bagi masyarakat Kota Malang. Dengan demikian desa-desa tersebut bagi masyarakat Kota Malang berfungsi sebagai..... A. lowland B. highland C. hinterland D. village E. open country 5. Perhatikan gambar lingkar terluar dari pola keruangan kota menurut Burgess! Lingkar terluar dari gambar itu merupakan daerah permukiman..... A. penglaju B. pedagang C. penguasaan D. pengusaha E. buruh berpenghasilan rendah 6. Kota-kota di Indonesia yang sejarah pertumbuhannya bermula dari pusat pertambangan minyak di antaranya adalah..... A. Medan, Semarang, Banjarmasin, dan Jayapura B. Ambon, Kupang, Makassar, dan Sumenep C. Sidoarjo, Mataram, Kendari, dan Pangkalpinang D. Lhoseumawe, Cepu, Balikpapan, dan Tarakan E. Bengkulu, Bogor, Bima, dan Banjarnegara 7. Penduduk suatu kota memiliki mobilitas tinggi apabila sebagian penduduknya bekerja di sektor basis, artinya..... A. kemampuan penduduk untuk bekerja di berbagai kota dalam kurun waktu tertentu B. perjalanan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama lebih dari enam jam C. penduduk tersebut memproduksi barang atau jasa untuk dipasarkan keluar daerah atau bahkan diekspor keluar negeri D. perpindahan penduduk dari satu kota ke kota lain mencapai jatah waktu tertentu sesuai kesepakatan, misalnya satu bulan E. penduduk tersebut memproduksi barang atau jasa untuk mencukupi kebutuhan penduduk daerah itu sendiri 24

Tingkat perkembangan suatu desa: 1. masih tergantung pada alam 4. matapencaharian mulai heterogen 2. adat-istiadat mengalami transisi 5. pendidikan dan keterampilan masih rendah 3. kelembagaan sosial lebih rumit Desa swakarya memiliki ciri-ciri, di antaranya adalah….. A. 1, 2, dan 3 C. 1, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 B. 1, 2, dan 5 D. 2, 3, dan 4 9. Pola permukiman desa yang memanjang mengikuti aliran sungai tertera pada gambar huruf….. 8.

10. Kota A berpenduduk 40.000jiwa dan kota B

berpenduduk 80.000jiwa. Jarak antara kota A dengan kota B 80km. Jika kedua kota tersebut berinteraksi, maka titik hentinya berada pada….. A. 33,10km dari kota A D. 35,3km dari kota A B. 33,14km dari kota A E. 37,5 dari kota B C. 33,3km dari kota B b) Essay 1. Sebutkan ciri-ciri desa swasembada? 2. Jelaskan teori sektoral dan perkembangannya? 3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa dengan kota? 4. Diketahui jumlah penduduk kota Yogyakarta sebanyak 200.000 jiwa, pendudukkota Semarang sebanyak 800.000 jiwa, dan jarak lurus antara Yogyakarta dan Semarang kirakira90 km, Pendirian rumah sakit di kedua kota tersebut yang paling tepat adalah pada jarak? 5. Jelaskan pengembangan dalam pembangunan ekonomi wilayah! KUNCI JAWABAN : Pilihan Ganda 1. B 6. C 2. D 7. B 3. C 8. E 4. E 9. A 5. C 10. D Essay 1. Ciri-ciri desa swasembada : a. adat istiadat sudah tidak meningkat. b. Hubungan antar manusia bersifat rasional. c. Mata pencaharian penduduk beraneka ragam. d. Teknologi semakin maju sehingga produktivitas meningkat. e. Sarana dan prasarana meningkat. 2. Teori sektoral - Zona 1: Daerah Pusat Bisnis yaitu Deskripsi anatomisnya sama dengan zona 1 dalam teori konsentris, merupakan pusat kota dan pusat bisnis. - Zona 2: Daerah Industri Kecil dan Perdagangan yaitu Terdiri dari kegiatan pabrik ringan, terletak diujung kota dan jauh dari kota menjari ke arah luar. Persebaran zona ini dipengaruhi oleh peranan jalur transportasi dan komunikasi yang berfungsi menghubungkan zona ini dengan pusat bisnis. - Zona 3: Daerah pemukiman kelas rendah yaitu Dihuni oleh penduduk yang mempunyai kemampuan ekonomi lemah. Sebagian zona ini membentuk persebaran yang memanjang di mana biasanya sangat dipengaruhi oleh 25

adanya rute transportasi dan komunikasi. Walaupun begitu faktor penentu langsung terhadap persebaran pada zona ini bukanlah jalur transportasi dan komunikasi melainkan keberadaan pabrik-pabrik dan industri-industri yang memberikan harapan banyaknya lapangan pekerjaan. - Zona 4: Daerah pemukiman kelas menengah yaitu Kemapanan Ekonomi penghuni yang berasal dari zona 3 memungkinkanya tidak perlu lagi bertempat tinggal dekat dengan tempat kerja. Golongan ini dalam taraf kondisi kemampuan ekonomi yang menanjak dan semakin baik. - Zona 5: Daerah pemukiman kelas tinggi yaitu Daerah ini dihuni penduduk dengan penghasilan yang tinggi. Kelompok ini disebut sebagai “status seekers”, yaitu orang-orang yang sangat kuat status ekonominya dan berusaha mencari pengakuan orang lain dalam hal ketinggian status sosialnya. 3. Yang mempengaruhi interaksi desa dalam kota - Regional Complementarity (adanya wilayah yang saling melengkapi) - Interventing Opportunity (adanya kesempatan untuk berintervensi) - Spatial Transfer Ability (adanya kemudahan pemindahan dalam ruang) 4. Diketahui P a = 200.000 jiwa P b = 800.000 jiwa d AB = 90 km

Titik Henti kedua kota tersebut adalah 30 km Kota dengan penduduk yang lebih sedikit adalah kota Yogyakarta Jadi, pendirian rumah sakit yang tepat berada 30 km dari kota Semarang. 5. Pengebangan dalam pembangunan ekonomi wilayah mempunyai tiga sifat penting, antara lain sebagai berkut. a. Merupakan suatu proses perubahan yang terjadi terus-menerus. b. Usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita. c. Menaikkan pendapatan per kapita yang terus berlangsung dalam jangka panjang. Pokok masalah dalam pembangunan ekonomi wilayah tersebut adalah kemiskinan yang meliputi: a. Miskin akan modal b. Miskin akan tenaga ahli c. Miskin akan tenaga-tenaga usahawan yang cakap (enterpreuner). Tujuan utama pembangunan ekonomi haruslah memperhatikan nasib kaum miskin atau yang lebih popular dikenal dengan program pengentasan kemiskinan. Program tersebut dilakukan dengan cara: a. Menaikkan pendapatan masyarat. b. Meningkatan produktivitas masyarakat. c. Meningktkan produktivitas masyarakat memeratakan pendapatan bagi seluruh msyarakat.

26

Related Documents

Desa
April 2020 39
32
December 2019 42
32
July 2020 18
32
November 2019 46
32
December 2019 40
32
November 2019 47

More Documents from ""