3 Tokoh Pengusaha Sukses.docx

  • Uploaded by: mdrasyidd
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3 Tokoh Pengusaha Sukses.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,551
  • Pages: 10
3 TOKOH PENGUSAHA SUKSES Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh: M. DILAH RASIT NIM

: PO.62.20.1.16.152

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA JURUSAN D IV KEPERAWATAN 2019

BIOGRAFI Soichiro Honda (Wirausaha Sukses Internasional) Pernakah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda – sebelum sukses diraihnya ia banyak mengalami kegagalan? Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu. Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh. Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku ulangan-ulangannya buruk. Ia tidak suka membaca, sedangkan mengarang dirasakannya sangat sulit. Tidak jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun saya lebih efisien belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya. Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro tampak menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru belasan tahun, namun dalam kelas-kelas sains di Jepang sudah dimunculkan benda-benda seperti baterai, timbangan, tabung reaksi dan mesin. Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah,

tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" – cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia. Kiat-kiat Sukses dan Inspirasi Wirausaha Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. 5 Kiat dan resep keberhasilan Honda a. Selalu berambisi dan berjiwa muda. b. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.

c. Senangi pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja senyaman mungkin. d. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. e. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama. Trial and error Untuk meraih kesuksesan, Anda perlu melakukan trial and error. Hal ini merupakan salah satu tolok ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba lagi, pikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalau pun terjadi kesalahan kembali, jangan ragu-ragu melakukan perbaikan dan terus mencoba sampai Anda berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah kerja keras dan tetap semangat.

BIOGRAFI Warren Buffet (Wirausaha Sukses Internasional) Warren Edward Buffett lahir di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, pada tanggal 30 Agustus 1930. Kemampuannya menciptakan nilai tambah ini sudah kelihatan sejak kecil. Ketika berumur 11 tahun misalnya, ia hanyalah seorang loper koran. Tapi ia memanfaatkan waktunya juga untuk keliling lapangan golf, mencari bola golf yang hilang, dan menjualnya dengan harga murah ke pemain golf di sekitar lapangan golf tersebut. Pada umur 14 tahun, saat Buffet masih duduk di banku SMA, dia memulai bekerja sehingga memiliki uang sebesar $ 1,200 untuk membeli 40 ha tanah pertanian yang akhirnya dia sewakan pada petani lokal. Dari sini ia sudah menciptakan passive income dari sewa lahan. Perusahaan yang dibelinya selalu diperbaiki sebaik mungkin, fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja keuanganya mengkilat. Perusahaan yang tadinya mau bangkrut, di tangannya bisa berubah menjadi perusahaan seksi yang menarik minat banyak investor lain. Tidak heran jika harga saham Berkshire Hathaway — yang dipakai sebagai alat untuk membeli banyak perusahaan — pun terus meroket di pasar modal. Harga saham Berkshire Hathaway medio Juli 2007 – Januari 2008 misalnya, melejit sebesar 35%. Bahkan Desember lalu, harga sahamnya menembus level tertinggi sepanjang masa, menjadi US$ 150.000 per lembar. Citra pemain saham biasanya tak jauh-jauh dari citra seorang spekulan: beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi. Buffett bukanlah Gergo Soros, sang spekulan valas (forex) kelas kakap, yang sempat diisukan sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap merosotnya nilai rupiah terhadap US$ pada awal keruntuhan presiden Soeharto, tahun 1998. Buffet sadar, permainan jangka pendek tidak menguntungkan. Hal ini ia pelajari sejak umur 11 tahun — saat ia membeli saham pertamanya, Cities Services, seharga $38,25 per lembar. Setelah itu, dia menjual kembali saham tersebut seharga $40. Ternyata, harga saham yang dijualnya naik terus dan beberapa tahun kemudian mencapai $200 per lembar. Dari pelajaran itulah ia berkesimpulan untuk tidak terburu-buru untuk melepas sahamnya. Langkah bisnis Buffett akhirnya adalah tentang investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya ia kenal dengan baik. Itu sebabnya, ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom. Meski ia pernah ditertawakan investor lain karena

keenganannya ini, kini ia justru tertawa paling akhir karena sebagian besar investasi di dotcom hangus. Ia selamat dari badai dotcom awal tahun 2.000-an karena sama sekali tidak ikut-ikutan investasi di sana. Investasi jangka panjang juga bermakna bisnis. Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, tapi membeli bisnis (buying a business not share). Meski saham Coca-Cola sempat ambruk pada 1998-1999, ia tetap bersandar pada tren jangka panjang. Ia pertahankan saham Coca-Cola hingga kini. Langkah-langkah bisnisnya begitu mempesona dan cerdik sehingga ia selalu menjadi buruan para jurnalis bisnis. Begitu banyak pula media yang sudah menuliskan profilnya. Nyaris, setiap langkah Buffet adalah langkah investasi, dengan membeli saham perusahaan. Langkah strategis awal Buffett dimulai tatkala ia membeli saham perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada 1962. Ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar tiga tahun kemudian. Ia secara cerdik menginvestasikan uang nganggur perusahaan. Ia misalnya membeli perusahaan asuransi, perusahaan permata, utilitas, dan makanan melalui Berkshire. Lewat perusahaan ini pula ia menguasai beberapa perusahaan kelas dunia seperti Coca Cola, WellsFargo dan Kraft Food. Langkah terbarunya, Desember lalu ia mengakuisisi perusahaan manufaktur dan jasa Momon Holding sebesar US$ 4,5 miliar. Kiat-kiat Sukses dan Inspirasi Wirausaha Untuk bisa sukses menjadi seorang pengusaha dengan aset atau kekayaan hingga mencapai miliunan rupiah, tentu membutuhkan beberapa strategi jitu yang tidak mudah untuk dijalankan para pelaku usaha. Berikut adalah kiat dan strategi bisnis dari Warren Buffet untuk mencapai puncak kesuksesan. Pertama, tidak pernah menghabiskan waktu dengan sia-sia. Siapa yang tak mengenal Warren Edward Buffet, lelaki kelahiran Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, pada 30 Agustus 1930 silam ini merupakan salah satu investor dan pengusaha sukses dari Amerika Serikat. Ia selalu mengambil keputusan dengan cepat, termasuk juga ketika memutuskan untuk terjun di bisnis investasi, Warren membeli saham untuk pertama kalinya pada umur 11 tahun. Dan Ia mulai membeli sebuah kebun kecil ketika Ia masih berusia 14 tahun, tentunya umur yang masih cukup belia untuk bisa terjun di bisnis investasi. Kedua, tak pernah takut untuk menjadi yang berbeda. Ketika Anda memutuskan terjun di dunia usaha, maka hal terpenting yang perlu Anda ingat adalah jangan pernah mengambil keputusan berdasarkan apa yang dikatakan atau dilakukan banyak orang. Pengalaman seperti ini pernah dialami Warren Buffet, meskipun dahulu banyak orang memprediksikan Ia akan

gagal, namun dengan cara yang Ia miliki investasi Warren meningkat hingga lebih dari US$ 100 juta dengan strategi bisnis yang telah Ia rencang sebelumnya. Ketiga, boleh gigih tapi juga harus tau kapan waktunya harus berhenti. Sebagai seorang pelaku usaha, tentunya kegigihan atau ketekunan menjadi salah satu kunci sukses untuk bisa mencapai keberhasilan bisnisnya. Namun dibalik kegigihan tersebut, tentunya kita juga harus jeli dan teliti untuk menganalisa kapan waktunya kita harus berhenti dan mencari pintu kesuksesan lainnya apabila bisnis yang kita jalani sudah tidak potensial lagi kedepannya. Jika memang sudah tidak ada peluang, maka coba cari celah baru untuk bisa menjadi seorang pemenang. Keempat, rencanakan dengan matang sebelum akhirnya mengambil sebuah resiko. Meskipun untuk menjadi seorang pengusaha sukses Anda dituntut untuk berani mengambil segala resiko usaha. Namun ada baiknya bila Anda merencanakan dan membuat kesepakatan dengan matang sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil resiko tersebut. Sebab, dengan perhitungan yang matang, segala resiko yang ada di depan mata bisa diatasi dengan sempurna. Kelima, selalu menciptakan nilai tambah. Ketatnya persaingan pasar dan pesatnya perubahan minat konsumen, menjadi salah satu alasan mengapa setiap pengusaha harus memiliki nilai tambah. Hal ini pula yang dilakukan Warren Buffet ketika menjalankan kerajaan bisnisnya, Ia selalu membeli perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut kemudian memperbaiknya sebagus mungkin.

BIOGRAFI Boenjamin Setiawan (Wirausaha Sukses Nasional) Boenjamin Setiawan

adalah sosok yang patut

diacungi jempol. Dedikasinya sangat tinggi untuk kemajuan industri farmasi di Indonesia. Beliau merupakan pendiri dan Komisaris Utama dari PT Kalbe Farma Tbk. Pasti Anda sudah mengenal produk yang sudah diproduksi oleh perusahaan tersebut. PT Kalbe Farma Tbk memang sudah banyak memproduksi obat-obatan dan sudah tersebar luas di Indonesia. Latar belakang dari Boenjamin Setiawan adalah seorang yang memiliki predikat yang baik dalam bidang akademis khususnya dalam bidang farmakologi dan farmakinetik. Keluarga Boenjamin Setiawan juga sangat mendukung beliau dalam membangun usaha dalam bidang farmasi. Pendidikan Boenjamin Setiawan sebelum menjalankan bisnisnya dalam bidang farmasi, beliau merupakan lulusan dari Universitas Indonesia. Boenjamin Setiawan meraih gelar dokter di Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan studinya di University of California dan berhasil meraih gelar Ph.D di bidang farmakologi. Beliau juga sampat menjadi dosen selama beberapa tahun, namun akhirnya dirinya memilih untuk terjun di dunia bisnis farmasi. Bisnis Setelah menyelesaikan studinya di University of California, Boenjamin Setiawan akhirnya memilih untuk menjalani bisnis di dunia farmasi. Pada tahun 1966 Boenjamin Setiawan resmi mendirikan Grup Kalbe. Tepatnya pada tanggal 10 September 1966 Kalbe Group resmi berdiri. Sebenarnya Boenjamin Setiawan tidak sendiri dalam mendirikan perusahaan yang saat ini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Ia dibantu oleh 5 saudaranya dalam membangun usaha ini. Saudara dari beliau yang membantunya antara lain adalah: Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, dan F. Bing Aryanto.

Pria yang akrab disapa Dr. Boen ini membangun usaha farmasi dengan penuh dedikasi sehingga membawa hasil yang memuaskan. Ia sangat paham bagaimana caranya untuk membuat obat dengan dosis yang pas namun dengan harga yang terjangkau. Selain itu, beliau juga mengerti dengan perkembangan di dunia farmasi global. Hal ini membuat Boenjamin Setiawan menjadi seorang pria yang matang dalam urusan farmasi dan yang paling penting adalah dia langsung terjun dalam mengembangkan jenis obat-obatan dan makanan kesehatan di perusahaannya yaitu PT Kalbe Farma Tbk. Ia berani mengambil langkah besar dalam membangun bisnis di dunia farmasi Indonesia. Ia tak tanggung-tanggung dalam membangun dan merawat perusahaannya tersebut. Ia menggabungkan 3 perusahaannya untuk memperkuat posisinya di dunia farmasi Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut adalah Kalbe Farma, Dankos Laboratories, dan PT Enseval Putra Megatrading yang merupakan perusahaan distribusinya. Hal tersebut beliau lakukan untuk menjadikan produksinya menjadi lebih efisien dan tentunya memperbesar pasar. Tak hanya itu, Boenjamin Setiawan juga membangun perusahaan baru yang bergerak dalam bidang riset dan pengembangan yaitu PT Innogene Kabiotect Pte. Ltd dan juga bekerja sama dengan Morinaga dalam mendirikan perusahaan susu dengan investasi mencapai 500 miliar rupiah. Keberhasilannya dalam membangun bisnis di bidang farmasi membuat Boenjamin menjadi deretan orang kaya di Indonesia. Majalah Forbes pada tahun 2011 lalu menafsirkan harta kekayaan Boenjamin Setiawan mencapai 2 milliar dollar Amerika Serikat. Perusahaannya juga semakin berkembang dan menghasilkan produk yang berkualitas dan disukai masyarakat Indonesia. Beberapa produk yang sudah beredar di Indonesia antara lain adalah Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Extra Joss, dan Prenagen. Tentu saja omset dari perusahaan ini sangat besar. Bahkan saat ini Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi yang terbesar di Asia Tenggara dan sahamnya mencapai lebih dari 1 milliar dollar dengan penjualan lebih dari 7 triliun rupiah. Demikian biografi singkat Boenjamin Setiawan. Kiat-kiat Sukses dan Inspirasi Wirausaha Langkah-langkah strategis dan visioner telah mengantarkan Kalbe -- baik sebagai perusahaan tunggal maupun kelompok usaha -- menjadi satu dari sedikit kelompok bisnis Indonesia yang paling siap menyongsong era AFTA yang sering didengung-dengungkan itu. Kalbe bahkan telah siap menghadapi harmonisasi pasar ASEAN yang tinggal dua tahun lagi sejak sekarang, yakni 2008. Dari sekian banyak faktor sukses itu, salah satu ciri menonjol yang mengantarkan Kalbe berhasil menjadi nomor satu di pentas bisnis farmasi nasional seperti sekarang adalah sosok Boen sendiri. Sedari awal, Boen selalu menandaskan bahwa perusahaan farmasi harus

didukung riset yang kuat. Dan ia tidak berhenti pada kata-kata, melainkan langsung mewujudkannya dengan memperkuat divisi riset dan pengembangan -- hal yang tidak mungkin dilakukan perusahaan Indonesia di era 1960-an. Ciri menonjol lainnya, sejak dini (awal 1970-an) Boen juga menyadari bahwa jika ingin bergerak lincah dan sehat, perusahaan harus dijalankan para profesional yang andal. Andal dalam pengertian Boen adalah bahwa profesional tersebut bukan semata-mata encer otaknya, melainkan juga harus dipadu dengan sikap dan perilaku yang baik. Dalam bahasa Boen, mereka harus the brightest dan the best. Untuk mendapatkan kandidat seperti ini, Kalbe menjalin kerja sama dengan LPPM sebagai konsultan manajemennya. Kesadaran seperti ini, lagi-lagi, masih langka bagi generasi pebisnis seangkatan Boen. Bersamaan dengan itu, Boen juga mulai berkenalan dengan konsep nilai-nilai dan budaya perusahaan, yang kemudian melahirkan lima falsafah Kalbe yang dituangkan dalam Panca Krida, juga prinsip kerja yang dirumuskan dalam konsep DJITU. Boen, setidaknya sampai saat ini, berhasil mematahkan mitos bahwa orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi biasanya terlalu banyak perhitungan sehingga sering gagal jika terjun ke dunia bisnis yang sarat risiko. Boen justru membalikkan mitos itu: orang dengan latar belakang pendidikan yang bagus justru berpeluang membangun perusahaan dengan fondasi yang lebih kokoh. Boen telah membuktikan lewat dirinya sendiri.

Perbandingan dari 3 tokoh sukses tersebut adalah masing masing memiliki jalan pemikiran sendiri dan tujuan yang berbeda tetapi tujuannya sama menjadi orang sukses dapat diambil kesimpulan bahwasanya kesuksesan itu butuh perjuangan keras dan giat .

Related Documents

Tokoh-tokoh Dalam Gem
November 2019 64
Tokoh
May 2020 40
Tokoh
October 2019 51
6. Pengusaha
June 2020 7
Kenali Tokoh-tokoh Hadith
November 2019 49

More Documents from ""