3. Kak Ekeregion.docx

  • Uploaded by: adam sofyan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3. Kak Ekeregion.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,620
  • Pages: 8
PEMERINTAH KOTA PALU

DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jalan TPA Kawatuna Telp (0451) 42783

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) DOKUMEN KAJIAN DAN PEMETAAN EKOREGION KOTA PALU Pengguna Anggaran :

Ir. Firman

Satker/UPD

:

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu

Nama PPK

:

Jefri Mito Moiga, S.Sos. M.A.P

Nama Pekerjaan

:

Pekerjaan Jasa Konsultasi Kajian dan Pemetaan Ekoregion Kota Palu

Tahun Anggaran 1.

Latar Belakang

:

2018 :

Dalam rangka mewujudkan pengendalian pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), pengendalian kerusakan dan pencemaran serta pelestarian fungsi lingkungan hidup, Undang

Undang

Perlindungan

dan

memandatkan Perlindungan

Nomor

32

tahun

Pengelolaan

perlu dan

2009

tentang

Lingkungan

diperkuatnya

Pengelolaan

Hidup

Perencanaan

Lingkungan

Hidup

(RPPLH). RPPLH terdiri dari empat muatan, yaitu: (1) pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam; (2) pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup; (3) pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam; dan (4) adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Untuk memperkuat RPPLH tersebut, UU Nomor 32/2009 memandatkan bahwa untuk menyusun RPPLH harus berbasis

ekoregion

karakteristik

yang

wilayah.

mempertimbangkan

Maka,

pada

tahun

2018

Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu menyelenggarakan penuyusunan Dokumen Kajian dan Pemetaan Ekoregion Kota Palu Tahun 2018. Ekoregion

adalah

susunan berbagai

geografis

ekosistem,

ekosistem dan

artinya

pola

proses di antara

ekosistem tersebut yang terikat dalam suatu satuan geografis.

Penetapan

(boundary)

sebagai

ekoregion satuan

menghasilkan

unit

analisis

batas dengan

mempertimbangkan ekosistem pada sistem yang lebih besar. Penetapan ekoregion tersebut menjadi dasar dan Halaman 1 dari 8

memiliki peran yang sangat penting dalam melihat keterkaitan, interaksi, interdependensi dan dinamika pemanfaatan berbagai sumberdaya alam antar ekosistem di wilayah ekoregion. Penyusunan RPPLH perlu memperhatikan keragaman dan karakteristik fungsi ekologis, kepadatan penduduk, sebaran

potensi

SDA,

kearifan

lokal

dan

aspirasi

masyarakat serta perubahan iklim. Analisis berbasis ekoregion yang mempunyai karakteristik tertentu, akan memperkuat dalam mewujudkan pula arah penekanan perbedaan RPPLH pada pulau-pulau besar maupun kepulauan yang mempertimbangkan aspek darat dan laut. Secara prinsip, pendekatan ekoregion juga bertujuan untuk

memperkuat

dan

memastikan

terjadinya

koordinasi horisontal antar wilayah administrasi yang saling bergantung (hulu-hilir) dalam pengelolaan dan perlindungan

lingkungan

hidup

yang

mengandung

persoalan pemanfaatan, pencadangan sumber daya alam maupun permasalahan lingkungan hidup. Selain itu, pendekatan ekoregion mempunyai tujuan agar secara fungsional dapat menghasilkan RPPLH, pemantauan dan evaluasinya secara bersama antar sektor dan antar daerah

yang

kegiatan

saling

operasional

sendiri-sendiri administrasi

oleh sesuai

bergantung,

meskipun

pembangunan tetap sektor/dinas kewenangannya

secara

dijalankan

dan

wilayah

masing-masing.

Dasar pendekatan ini juga akan mewujudkan penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga (sektor/dinas) yang disesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung sumber daya alam yang sedang dan akan dimanfaatkan. Berdasrkan Pasal 7 UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan

dan

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

menetapkan bahwa terdapat 8 (delapan) pertimbangan untuk

penetapan

ekoregion,

yaitu

(a)

karakteristik

bentang alam; (b) daerah aliran sungai; (c) iklim; (d) flora dan fauna; (e) ekonomi, (f) kelembagaan masyarakat; (g) sosial budaya, dan (h) hasil inventarisasi lingkungan

Halaman 2 dari 8

hidup. 2.

Maksud dan

:

Tujuan

Menyediakan data dan informasi lingkungan hidup yang digunakan sebagai kerangka dasar bagi Pemerintah Kota Palu dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Berkelanjutan

Berwawasan

Lingkungan

sebagaimana

amanah Pasal 5 Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa perencanaan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan

hidup

dilaksanakan

salah

satunya melalui tahapan penetapan ekoregion. 3.

Target / Sasaran

:

Terlaksananya kajian dan pemetaan ekoregion Kota Palu untuk menjamin ketersediaan data yang dipergunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan berkelanjutan di Kota Palu.

4.

Nama organisasi

:

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan

Pengadaan

pengadaan konsultansi:

Konsultasi

a. K/L/D/I

: Pemerintah Kota Palu

b. Satker/SKPD :

Dinas Lingkungan Hidup Kota

Palu 5.

Sumber Dana dan

a. Sumber Dana

: APBD Pemerintah Kota Palu 2018

Perkiraan Biaya

b. Total Perkiraan Biaya

:

(seratus

Rp.

197.500.000,-

sembilan

puluh

tujuh

juta lima ratus ribu rupiah) 6.

RuangLingkup

:

a. Lingkup Wilayah Kegiatan 1) Kegiatan Konsultasi Jasa Kajian dan Pemetaan ekoregion Kota Palu ini dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu dan pihak ketiga. 2) Batasanwilayahmeliputiwilayah administrasi Kota Palu. b. Lingkup Kajian. 1) Menyusun Peta Ekoregionskala 1 : 50.000 atau lebih besar, dengan mempertimbangkan aspek bentangalam (landscape), daerah aliran sungai, iklim, flora dan fauna, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan; 2) Mengidentifikasi

dan

mendeskripsikan

karakteristik komponen lingkungan hidup pada Halaman 3 dari 8

setiap satuan ekoregion, meliputi: a) Karakteristik

komponen

abiotik

atau

fisik,

meliputi : -

aspek klimatologi dan kualitas udara: curah hujan, hari hujan, tipe iklim, suhu, tekanan dan kelembagaan udara, arah dan kecepatan angin, kebisingan, kadar COx dan NOx, serta partikel atau gas-gas lainnya;

-

aspek geomorfologi dan sumberdaya lahan: morfologi (lereng), topografi, elevasi, proses, struktur, dan bentuklahan;

-

aspek

geologi

struktur

dan

geologi,

sumberdaya

batuan

mineral:

penyusun,

dan

tanah

dan

bahan galian (mineral); -

aspek

tanah:

jenis

karakteristiknya (fisik, kimia, biologis); -

aspek hidrologi dan sumberdaya air: warna, rasa, dan bau air, kedalaman muka airtanah, kedalaman sumur, daya hantar listrik, pH, suhu, TDS, tipe dan debit aliran, serta kualitas air berdasarkan sifat fisika, kimia, dan biologis.

b) karakteristik komponen biotik atau hayati, meliputi ; -

pengelompokan

ekosistem

berdasarkan

aspek hayati; dan -

jenis dan persebaran flora maupun fauna (keanekaragaman hayati), khususnya yang menunjukkan hayati asli daerah.

c) Karakteristik

komponen

sosial,

ekonomi

danbudaya, meliputi : -

aspek kependudukan (demografis): jumlah dan

kepadatan

penduduk,

pertumbuhan

penduduk, angkatan kerja, dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin; -

aspek

sosial

ekonomi:

matapencaharian,

pendapatan (PDRB harga konstan), basis ekonomi (pertanian,

atau

komoditas

kehutanan,

unggulan

pertambangan, Halaman 4 dari 8

industri,

dan

penduduk

perdagangan),

terhadap

tekanan

lahan,

tingkat

pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan masyarakat; -

aspek sosial budaya: etnik dan suku

3) Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk permasalahan dan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan yang telah terjadi pada setiap satuan

ekoregion,

baik

permasalahan

dan

kerusakan lingkungan fisik dan hayati, maupun permasalahan sosial budaya berupa konflik yang timbul

dan

faktor-faktor

yang

memicu

atau

menyebabkan terjadinya konflik tersebut 4) Merumuskan strategi pengelolaan lingkungan pada setiap satuan ekoregion. 7.

WaktuPelaksanaan :

Waktu dan tahapan pelaksanaan direncanakan selama

Yang Diperlukan

90 (Sembilan Puluh) hari kalender dengan tahapan dimulai dari : a. Perencanaan oleh pengguna anggaran; b. Persiapan pengadaan oleh panitia pengadaan; c. Pelaksanaan pengadaan oleh panitia pengadaan; d. Pelaksanaan kajian dan pemetaan oleh jasa konsultan; e. Penerimaan hasil kajian oleh panitia penerima; f. Proses pembayaran pekerjaan.

8.

Jenis Ijin

:

 Memliki IUJK Perencanaan  Memiliki TDP  Memiliki SBU Perencanaan Penataan Ruang Sub Bidang PR-102 Jasa Perencanaan Wilayah

Tenaga Yang Dibutuhkan

:

Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi : a. Team Leader/Ahli lingkungan; b. Ahli Biologi/Ilmu Tanah; c. Ahli Geografi/Pemetaan; a. Team Leader Ahli Lingkungan pendidikan S2 Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman minimal 5 tahun dari ijazah terakhir dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa serta memiliki sertifikat keahlian SKA Ahli

Madya

Teknik

Lingkungan

dari

Lembaga

Sertifikasi Profesi. Halaman 5 dari 8

b. Ahli Biologi/Ilmu Tanah kualifikasi Pendidikan S-1 Biologi/Ilmu Tanah, dengan pengalaman minimal 5 tahun dari ijasah terakhir dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa. c. Ahli

Geografi,

kualifikasi

pendidikan

S-1

Geografi/Geodesi dengan pengalaman minimal 5 tahun dari ijazah terakhir dilengkapi dengan referensi kerja dari

pengguna

kompetensi

jasa

bidang

serta

memiliki

sertifikasi

Sistem

Informasi

Geografis

kualifikasi Analis dari Lembaga Sertifikasi Profesi Geospasial. 9.

Tenaga Pendukung :

Tenaga pendukung yang dibutuhkan meliputi : Tenaga Pendukung : a. Surveyor (2 orang) Pendidikan DIII, Tehnik Sipil, mempunyai pengalaman minimal 5 tahun b. Drafter (1 orang) ; Pendidikan DIII, Arsitektur mempunyai pengalaman minimal 5 tahun c. Administrasi/Operator Komputer (1 orang) Pendidikan SMK/SMA sederajat

10. Pendekatan dan Motode

:

a. Metode Pengumpulan Data Data

dikumpulkan

melalui

metode

survei,

yang

menekankan survei data primer dan didukung oleh survei data sekunder (instansional). 1) Survei

data

primer

pengumpulan

data

pengukuran

langsung

merupakan

melalui di

kegiatan

pengamatan

dan

lapangan,

baik

pengukuran variable-variabel untuk karakteristik lingkungan fisik, hayati, maupun kultural, serta plotting posisi titik pengamatan; 2) Survei

data

sekunder

merupakan

kegiatan

pengumpulan data angka, grafis, maupun peta, tentang

hasil-hasil

penelitian

terdahulu,

serta

uraian keadaan wilayah yang telah tersedia pada berbagai instansi terkait di Kota Palu, khususnya di Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, BPS, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan, Dinas Pertanian, Dinas

Pekerjaan

Umum,

Dinas

Kelautan

dan

Perikanan, Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan, dan dinas-dinas terkait lainnya; Halaman 6 dari 8

b. Metode Analisis Data Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial. 11. Hasil Yang Dicapai

:

a. Tersusunnya

Dokumen

Kajian

dan

Pemetaan

Ekoregion Kota Palu yang terdiri atas 3 (tiga) laporan utama,

yaitu:

Laporan

Pendahuluan,

Laporan

Kemajuan, dan Laporan Akhir, serta Album Peta. 1) Laporan Pendahuluan Laporan

ini

merupakan

penjabaran

atau

penafsiran lebih lanjut dari Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang berisi: latar belakang, permasalahan, maksud

dan

tujuan,

manfaat,

metode

dan

pendekatan penelitian, gambaran umum wilayah kajian, organisasi pelaksana dan rancangan kerja. Laporan Pendahuluan diketik spasi 1.5 dalam format kwarto, dicetak dan dijilid sebanyak 3 (tiga) eksemplar; 2) Laporan Kemajuan Laporan ini berisi data dan dokumentasi hasil survei lapangan dan instansional secara lengkap dan terperinci. Laporan Kemajuan diketik spasi 1.5 dalam format kwarto, dicetak dan dijilid sebanyak 3 (tiga) eksemplar; 3) Laporan Akhir Laporan Akhir merupakan laporan lengkap sebagai hasil akhir dari seluruh rangkaian kegiatan, yang berisi: data hasil survei lapangan dan instansional, interpretasi dan analisis data, penyusunan laporan dan pemetaan. Laporan Akhir diketik spasi 1.5 dalam format kwarto, dicetak dan dijilid sebanyak 4 (empat) eksemplar, yang sebelumnya dilakukan pembahasan

Draft

Laporan

Akhir

oleh

Tim

Evaluasi. Laporan Akhir ini dilengkapi dengan peta-peta berwarna format A3; 4) Album Peta Album Peta merupakan buku yang berisi tentang ringkasan hasil kajian secara padat dan sistematis, yang dilengkapi dengan peta-peta berwarna skala Halaman 7 dari 8

dasar 1 : 50.000 format A1. Album peta dicetak dan dijilid sebanyak 4 (empat) eksemplar. b. Terlaksananya presentasi hasil Kajian dan Pemetaan Ekoregion Kota Palu. Palu,

Juni 2018

Kepala Bidang Tata dan Penaatan Lingkungan

Kepala Seksi Inventarisasi, Perencanaan dan Kajian Lingkungan

TATANG S. FIRMAN, ST., MSi. Nip. 19741112 200012 1 003

SILVANA, ST., M.Sc Nip. 19810316 200801 2 024

Mengetahui PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

JEFRI MITO MOIGA, S.Sos, M.A.P NIP. 19790929 200801 1 016

Halaman 8 dari 8

Related Documents

3. Kak Lahan Kritis.docx
November 2019 7
3. Kak Ekeregion.docx
November 2019 9
Famous) Kak 3
December 2019 8
Kak
November 2019 63
Kak Gizi.docx
May 2020 16

More Documents from "Aand Syangg Luhaa"

3. Kak Lahan Kritis.docx
November 2019 7
3. Kak Ekeregion.docx
November 2019 9
Bab 1 Pendahuluan.docx
November 2019 13
December 2019 25