LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR Bab ini membahas mengenai Gambaran Umum Kabupaten Bogor yang terbagi atas sub bab Gambaran Umum Kepariwisataan Kabupaten Bogor, dan Kebijakan Terkait Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kecamatan Cisarua dan Sekitarnya Tahun 2019.
3.1.
GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN BOGOR 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas sekitar 198.838,31 hektar. Secara geografis terletak antara 6018’0” – 6047’10” Lintang Selatan dan 106018’0” – 107013’30” Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi dari daratan yang relatif rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan. Dataran rendah sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15 – 100 meter di atas permukaan laut (dpl), merupakan kategori hilir. Dataran bergelombang sekitar 43,62% berada pada ketinggian 100 – 500 meter (dpl), merupakan kategori ekologi tengah. Sekitar 19,53% daerah pegunungan berada pada ketinggian 500 – 1.000 meter (dpl), merupakan kategori ekologi hulu. Daerah pegunungan tinggi sekitar 8,43% berada pada ketinggian 1.000 – 2.000 meter (dpl), merupakan kategori ekologi hulu dan 0,22% berada pada ketinggian 2.000 – 2.500 meter (dpl), merupakan kategori hulu. Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Bogor adalah sebgai berikut: III-1
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang, Kota tanggerang Selatan, Kota Depok dan Kabupaten/Kota Bekasi;
Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak;
Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta;
Sebelah
Selatan,
berbatasan
dengan
Kabupaten
Sukabumi
dan
Kabupaten Cianjur;
Bagian Tengah, berbatasan dengan Kota Bogor.
Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt. Gabungan batu tersebut termasuk dalan sifat jenis batuan relatif lulus air dimana kemampuannya meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan batuan ini relatif rawan terhadap herakan tanah apabila mendapatkan siraman curah air hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh material vulkanik lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain Latosol, Alluvial, Regosol, Podsolik dan Andosol. Oleh karena itu, beberapa wilayah rawan terhadap longsor. Secara Klimatologi, wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis sangat basah di bagian Selatan dan iklim tropis basah di bagian utara, dengan rata-rata curah hujan tahunan 2.500 - 5.000 mm/tahun, kecuali di wilayah bagian utara dan sebagian kecil wilayah timur curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun. Suhu rata-rata di bagian wilayah Kabupaten Bogor adalah 200 - 300, dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 250. Kelembaban udara 70% dan kecepatan angina cukup rendah, dengan rata-rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka rata-rata sebesar 146,2 mm/bulan. 2. Sosial Kependudukan Gambaran kondisi sosial kependudukan wilayah Kabupaten Bogor meliputi gambaran tentang jumlah, pertumbuhan, dan kepadatan penduduk.
III-2 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data kependudukan yang terdapat dalam Kabupaten Bogor Dalam Angka 2018 diketahui bahwa proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 5.715.009 jiwa, pertumbuhan terjadi sebesar 2,28%. b. Kepadatan Penduduk Sejalan dengan pertumbuhan pembangunan wilayah Kabupaten Bogor memicu pula terhadap perkembangan penduduknya. Indikasi tersebut tercermin dari semakin tingginya tingkat kepadatan penduduk pada sebagian wilayah, terutama wilayah kawasan industri dan kawasan pendidikan serta wilayah yang berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hingga tahun 2017 Kabupaten Bogor memiliki rata-rata kepadatan penduduk sebesar 11.093 jiwa/km2. Kecamatan Ciomas merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari sebesar 399 jiwa/km2. 3. Perekonomian Gambaran
perekonomian
mengidentifikasi
sektor
Kabupaten
strategis
yang
Bogor memiliki
diperlukan keunggulan
dalam untuk
dikembangkan baik dilihat dari potensi, penciptaan pendapatan dan lapangan kerja, maupun interaksinya dengan sektor-sektor lain dalam maupun antar wilayah. a. Kondisi Makro Ekonomi Deskripsi makro ekonomi Kabupaten Bogor dimaksudkan untuk mengetahui dampak pelaksanaan pembangunan selama kurun waktu 2012-2016 pada kondisi makro ekonomi Kabupaten Bogor. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 menunjukkan peningkatan yang signifikan. PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku tahun 2011 – 2016, serta
III-3 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
berdasarkan harga konstan 2010 terus mengalami pertumbuhan, dimana sampai dengan tahun 2016 pertumbuhannya adalah sebesar 6,10%. Perkembangan kondisi makro ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat dari perkembangan PDRB menurut harga konstan dan harga berlaku. Berdasarkan trend pertumbuhan ekonomi makro Kabupaten Bogor dilihat dari nilai PDRB maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor relatif stabil sehingga dapat mewujudkan visi dan misi pembangunan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan hidup seluruh masyarakatnya. Tabel 3.1 Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rp.) 120.328.730,8 135.882.245,5 151.280.510,0 168.095.240,0 184.683.585,0 201.926.156,0
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rp.) 104.286.980,5 110.685.275,8 117.335.659,0 124.480.417,0 132.075.587,0 140.251.075,0
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,01 6,14 6,01 6,09 6,10 6,19
Sumber: BPS, PDRB Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 Kbupaten Bogor adalah sebesar 6,10 persen. Semenjak tahun 2012 PDRB Kabupaten Bogor mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2016, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bogor sebesar 2,59 persen. Nilai kontribusi ini merupakan yang tertinggi sejak 2012. Pada tahun 2012-2015 kontribusi kategori ini berturut-turut sebesar 2,42 persen, 2,50 persen, 2,52 persen, dan 2,55 persen. Laju pertumbuhan kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum pada tahun 2016 adalah sebesar 8,20 persen. Modal yang cukup kuat untuk memajukan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bogor, karena kategori tersebut sebagai salah satu pendukung utama pembangunan kepariwisataan di suatu wilayah. III-4 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
Perekonomian Kabupaten Bogor pada tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB menurut harga konstan Bogor tahun 2017 mencapai 6,19 persen sedangkan tahun 2014 sebesar 6,10%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori informasi dan komunikasi yang mencapai 9,87%. Peningkatan ini didukung oleh meningkatnya jumlah pelanggan telepon seluler dan meningkatnya layanan data dan internet. Saat ini pasar layanan seluler di Kabupaten Bogor seperti halnya di Indonesia pada umumnya telah bergeser dari layanan suara dan SMS ke layanan database seperti internet dan berbagai aplikasi teknologi informasi. Pertumbuhan kedua yang tertinggi adalah jasa pendidikan sebesar 9,34%.Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah kategori transpostasi dan pergudangan yang mencapai 8,81%. Hal ini didorong dari peningkatan transportasi online seperti gojek dan grab.
b. Potensi Ekonomi 1) Pertanian
Pada tahun 2017 di Kabupaten Bogor luas panen padi sawah sebesar 89.637 Ha dan luas panen padi lading sebesar 1.325 Ha dengan prodktivitas masingmasing sebesar 60,33 Kul/Ha dan 34,83 Kul/Ha. Produksi padi sawah tahun 2017 sebesar 540.800 ton dan padi ladang 4.613 ton. 2) Industri, Pertambangan, Energi dan Konstruksi
Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang memiliki perusahaan industri besar yang tidak sedikit. Wilayah konsentrasi industry berada di wilayah kecamatan Cileungsi, Gunungputridan Citeureup. Jumlah unit usaha industry menengah besar yang ada di Kabupaten Bogor ada sebanyak 1.182 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 98.708 orang ini lebih sedikit bila dibandingkan tahun sebelumnya.Usaha terbanyak yang ada di Kabupaten Bogor adalah industry agro. Kalau dilihat dari penyerapan tenaga kerja industry tekstil dan produk tekstil yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Jumlah pelanggan air bersih dari PDAM Tirta Kahuripan sebanyak 134.035 pelanggan dengan III-5 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
airbersih yang disalurkan 36.967.191 m3. Sedangkan pelanggan PLN sebesar 494.730 dengan daya yang terpasang sebesar 1.343.005.020 KW. 3) Perdagangan
Di Kabupaten Bogorada pasar tradisional kecamatan sebanyak 27 pasar kecamatan dan44 pasar tradisional desa. Ini berarti belum setiap kecamatan memiliki pasar tradisional kecamatan. Apalagi pasar tradisional desa yang hanya baru ada 44 pasar dari jumlah desa yang sebanyak 435 desa/kelurahan. Selain itu terdapat 1.090 toko modern yang ada di Kabupaten Bogor. Toko modern yang paling banyak adalah indomart mencapai 507 dan alfamart mencapai 408 buahyang tersebar di seluruh kecamatan 4) Penyediaan Akomodasi
Sampai Akhir tahun 2016 jumlah akomodasi yang ada di Kabupaten Bogor adalah sebanyak 150 buah yang terdiri dari 26 hotel berbintang dan sisanya124 hotel non bintang/melati dan akomodasi lainnya seperti homestay (pondok remaja) villa dan sejenisnya yang bertujuan komersil. Dari 150 akomodasi tersebut tersedia kamar 7.763 dan 14.653 tempat tidur. Hotel dan akomodasi lainnya tersebut terkonsentrasi di kecamatan-kecamatan wilayah puncak sepertikecamatan Cisaruadan Megamendung. Jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor tahun 2016 cukup banyakmeningkat sekitar 72.96 persen dibanding tahun lalu. Wisatawan tahun ini mencapai 8.791.300 yang terdiri dari 8.625.229 wisatawan domestik dan 166.071 wisatawan asing. 5) Transportasi dan Komunikasi
Secara keseluruhan panjang jalan yang berada di wilayah Kabupaten Bogor mencapai 1.748.915Km. Dari Panjang jalan tersebut 1.708.052merupakan jalan aspal. Bila dilihat dari kondisinya pada tahun 2017tercatat jalan yang berkondisi baik 1.210.348 km dan sisanya berkondisi sedang rusak dan rusak berat.
III-6 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
6) Keuangan Daerah
Realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Bogor selama tahun anggaran 2017
tercatat
mencapai
6.975.053.078.040,35
Sedangkan
realisasi
pengeluaran mencapai 6.875.742.319.986,00 Jenis pengeluaran terbesar berasal dari Belanja tak Langsung yang terdiri dari belanja pegawai sebesar1.895.900.242.332,00. Bila dilihat dari penerimaan daerah maka Bagian Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor selama Tahun Anggaran 2017 baru mencapai 3.041.872.447.905,35. 7) Pengeluaran Penduduk & Konsumsi Makanan
Rata-rata pengeluaran rumahtangga di Kabupaten Bogor hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2017 untuk makanan adalah sebesar,578.504 rupiah per kapita sebulan. Sedangkan untuk non makanan sebesar 716.254 rupiah per kapita sebulan. Jadi di Kabupaten Bogor setiap penduduk mengeluarkan uang untuk konsumsi makanan dan non makanan sebesar 1.294.758 rupiah. Kalau dilihat dari komoditasnya pengeluaran untuk makanan jadi makanan pokok (beras) dan rokok adalah pengeluaran terbesar dari ratarata pengeluaran rumahtangga perkapita.
Untuk
non
makanan
pengeluaran
terbanyak
ada
pada
pengeluaran untuk perumahan dan fasilitas rumah. 8) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Perekonomian Kabupaten Bogor pada tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB menurut harga konstan Bogor tahun 2017 mencapai 6,19 persen sedangkan tahun 2014 sebesar 6,10%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori informasi dan komunikasi yang mencapai 9,87%.Peningkatan ini didukung oleh meningkatnya jumlah pelanggan telepon seluler dan meningkatnya layanan data dan internet. Saat ini pasar layanan seluler di Kabupaten Bogor seperti halnya di Indonesia pada umumnya telah bergeser dari layanan suara dan SMS ke layanan database seperti internet dan berbagai aplikasi teknologi informasi. Pertumbuhan kedua yang tertinggi adalah jasa pendidikan sebesar 9,34%.Pertumbuhan tertinggi berikutnya III-7 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
adalah kategori transpostasi dan pergudangan yang mencapai 8,81%. Hal ini didorong dari peningkatan transportasi online seperti gojek dan grab. 4. Potensi Pariwisata Arah kebijakan Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor dalam rangka pencapaian tujuan dan sasarannya merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dengan arah dan strategi kebijakan program pembangunan Kabupaten Bogor. Salah satu ruang lingkup kebijakan dan program di bidang kepariwisataan adalah “Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat disertai upaya penggalian
dan
pengembangan
potensi
pariwisata
untuk
memacu
perkembangan perekonomian masyarakat dengan program penataan objek wisata, pengembangan kawasan wisata andalan, peningkatan kualitas pelayanan kepariwisataan, pengembangan dan promosi pariwisata dan budaya” Sebagai kebijakan/strategi operasionalnya antara lain yang berhubungan dengan pembangunan pariwisata adalah:
Mendorong pemenuhan dan peningkatan sarana dan prasarana yang memadai serta dapat mendukung kelancaran kegiatan pariwisata;
Meningkatkan daya tarik melalui penataan sumber daya pariwisata dan pengembangan daya tarik wisata yang sudah ada;
Penguatan data dan informasi pariwisata;
Meningkatkan penyebaran informasi pariwisata seluas-luasnya melalui media, pameran dan sarana lainnya;
Meningkatkan
penyelenggaraan
peristiwa/event
pariwisata
yang
berkualitas. Penguatan data dan informasi yang update dan akurat sebagai dasar perencanaan dan mengambil keputusan/kebijakan guna mendukung pembangunan pariwisata di Kabupaten Bogor sangat penting. Sampai saat ini belum ada data tentang karakteristik wisatawan, sehingga pangambil III-8 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
kebijakan kesulitan dalam menyusun rencana pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bogor. Dari data karakteristik wisatawan kita dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, seperti faktor demografi, aksesibilitas, sarana transportasi, asal pengunjung, dan lainlain. Dari data hasil pelaporan objek wisata ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014, didapat jumlah pengunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 4.368.171 pengunjung. Dilihat dari jumlah pengunjung pada tahun 2014 tersebut, maka dengan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat, tentunya di dukung dengan data dan informasi yang akurat maka bukan tidak mungkin sektor pariwisata dapat mendongkrak pendapatan daerah Kabupaten Bogor. Selain daya tarik objek wisata, juga fasilitas-fasilitas akomodasi yang berada di lokasi yang sejuk alam pegunungan seperti wilayah puncak dapat menarik perhatian wisatawan untuk beristirahat melepas kepenatan hari kerja. Selain data pengunjung yang diperoleh dari objek-objek wisata juga kami mengumpulkan data sekunder dari BPS melalui survey tingkat penghunian hotel dan akomodasi lainnya. Serta keberadaan Restoran, rumah makan serta kafe-kafe juga dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bogor. Data-data pendahuluan disajikan dalam lampiran. 1) Kunjungan Wisatawan Tabel 3.2 Kunjungan Wisatawan Tahun 2013-2017 Tahun
Wisatawan Mancanegara Domestik 2013 54.927 4.070.333 2014 38.536 4.975.939 2015 103.042 4.979.796 2016 166.071 8.625.229 2017 434.564 7.429.668 Sumber: BPS, 2017
Jumlah 4.125.260 5.014.475 5.082.838 8.791.300 7.865.232
III-9 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
166,071
2013
2014
2015
2016
7,429,668 434,564
5,082,838 103,042
4,979,796
5,014,475 38,536
4,975,939
4,125,260
54,927
4,070,333
7,865,232
Jumlah 8,791,300
Mancanegara
8,625,229
Domestik
2017
Dari data hasil pelaporan objek wisata ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014, didapat jumlah pengunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 4.368.171 pengunjung. Jumlah kunjungan tersebut terus mengalami peningkatan rata-rata pada tiap tahunnya hingga tahun 2016 sebesar 31,96%, namun pada tahun 2017 berdasarkan data BPS jumlah kunjungan mengalami penurunan sebesar 10,53%. Dilihat dari perkembangan jumlah kunjungan yang cenderung meningkat, maka dengan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat, tentunya di dukung dengan data dan informasi yang akurat maka bukan tidak mungkin sektor pariwisata dapat mendongkrak pendapatan daerah Kabupaten Bogor. 2) Usaha Pariwisata Usaha pariwisata untuk akomodasi yang ada di Kabupaten Bogor berdasarkan data dari Data Sistem informasi Pariwisata Kabupaten Bogor 2018, jumlah akomodasi hingga tahun 2018 yang telah terdaftar adalah sebanyak 531 akomodasi. Jumlah tersebut terbagi kedalam beberapa jenis akomodasi mulai III-10 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019
LAPORAN PENDAHULUAN Penyusunan Kajian Profil Pasar Timur Tengah di Kec. Cisarua dan Sekitarnya
dari hotel, wisma, dan villa. Untuk data yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel data akomodasi Kabupaten Bogor tahun 2018 di bawah ini. Tabel 3.3 Jumlah Akomodasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Bogor NO. URAIAN 1. Hotel (Bintang) 2. Hotel (Non Bintang) 3. Akomodasi Lainnya JUMLAH
JUMLAH 24 217 290 531
Sumber: Data Sistem informasi Pariwisata Kabupaten Bogor 2018
Usaha pariwisata penyedia makanan dan minuman yang tersedia di Kabupaten Bogor berdasarkan data Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Bogor hingga tahun 2018 berjumlah 476 usaha. Jumlah tersebut terdiri dari 3 jenis usaha yaitu restoran, warung nasi, dan cafe. Untuk jumlah mengenai masing-masing jenis usaha makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Jumlah Rumah Makan/ Restoran di Kabupaten Bogor No 1. 2. 3.
Jenis Restoran Warung Nasi Cafe Jumlah
Jumlah 311 143 22 476
Sumber: Data Sistem informasi Pariwisata Kabupaten Bogor 2018
III-11 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOGOR - 2019