3. Bab Iii A.docx

  • Uploaded by: Ediesya Syam
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3. Bab Iii A.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,645
  • Pages: 10
BAB II PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan Nilai Rapor Mutu PMP 2017 SMP Negeri 3 Panawangan untuk Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan secara berurutan adalah: 5,92; 6,42; 6,70; dan 5,92. Nilai terendah dari keempat Standar Nasional Pendidikan tersebut berada pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian Pendidikan. Kedua standar tersebut sangat berhubungan dengan penilaian. Pasal 13 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian mengamanatkan bahwa pendidik harus melaksanakan prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar dengan urutan: menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun; menyusun kisi-kisi penilaian; membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian; melakukan analisis kualitas instrumen; melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil penilaian. Dua tahapan yang penulis garis bawahi adalah menyusun kisi-kisi penilaian dan membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian calon kepala sekolah untuk melakukan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh CKS melalui IHT. Dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan tindakan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi dan kualitas kinerja calon kepala sekolah

dalam meningkatkan kompetensi guru (kinerja sekolah) di sekolah magang 1. maka judul dalam rencana tindak kepemimpinan ini adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian melalui In House Training (IHT) di SMP Negeri 3 Panawangan”. Tujuan tindak kepemimpinan tersebut adalah untuk 1) meningkatkan kompetensi dan kualitas kinerja calon kepala sekolah dalam dimensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial,; dan 2) meningkatkan kemampuan guru SMP Negeri 3 Panawangan dalam menyusun instrumen penilaian. Indikator keberhasilan dari tindak kepemimpinan tersebut adalah 1) meningkatnya kompetensi dan kualitas kinerja calon kepala sekolah dalam dimensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial,; dan 2) meningkatnya kemampuan guru SMP Negeri 3 Panawangan dalam menyusun instrumen penilaian. 1. Siklus I a. Persiapan Persiapan yang dilakukan penulis adalah berkoordinasi dengan kepala sekolah, menyusun panduan kegiatan IHT, membentuk kepanitiaan, menentukan peserta, mencari narasumber, menyiapkan ATK, menyiapkan bahan materi IHT, menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi kegiatan, dan menyiapkan daftar hadir peserta, panitia, dan narasumber. Penulis dan rekan panitia juga menyiapkan ruangan serta membuat spanduk untuk dipasang di ruang pelaksanaan. Persiapan ini dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga bulan Agustus 2018.

b. Pelaksanaan Kegiatan IHT siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2018 bertempat di laboratorium komputer SMPN 3 Panawangan melibatkan 16 guru peserta, panitia, kepala sekolah, dan pengawas pembina.dan Narasumber yang menyajikan materi instrumen penilaian adalah Yadi Suryadi, S.Pd., M.Pd., guru SMPN 3 Panawangan sekaligus sebagai pembuat soal Ujian Nasional Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud RI. Setelah melakukan serangkaian kegiatan IHT, guru peserta diberi kesempatan membuat instrumen penilaian sesuai dengan arahan yang telah diberikan. Selanjutnya, guru peserta diberikan beberapa lembar angket untuk diisi dengan diberikan pengarahan terlebih dahulu. Lembar angket tersebut antara lain instrumen keterlaksaan IHT dan intrumen peningkatan kompetensi CKS. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. c. Monitoring dan Evaluasi Dalam tahapan monitoring pada siklus pertama kegiatan RTK ini penulis melakukan rekapitulasi data dari angket-angket yang diberikan kepada guru-guru peserta. Rekapitulasi hasil monitoring persiapan, pelaksanaa, monitoring dan evaluasi, dan refleksi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Hasil Monitoring Pelaksanaan RTK Siklus I NO. 1 2 3 4

TAHAP KEGIATAN Persiapan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Refleksi Rata-Rata

NILAI 97,22 96,88 87,50 100,00 95,40

KATAGORI Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik

Berdasarkan tabel tersebut, tahap persiapan dan pelaksanaan IHT sudah berjalan sesuai dengan harapan dengan rata-rata nilai 94,40 dengan katagori amat baik. Rekapitulasi hasil peningkatan kompetensi CKS pada dimensi kompetensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Hasil Peningkatan Kompetensi CKS pada RTK Siklus I NO. 1 2 3

KOMPETENSI Kepribadian Kewirausahaan Sosial

NILAI 83,48 81,88 78,75

KATAGORI Baik Baik Baik

Berdasarkan Tabel 3.2 ketiga kompetensi yang ditingkatkan sudah berkatagori baik. Rentang nilai untuk masing-masing katagori adalah Kurang antara 0 – 54, Cukup dari 55 – 70, Baik mulai 71 – 85, dan Amat Baik antara 86 – 100. Tabel berikut menyajikan hasil rekapitulasi data peningkatan kompetensi guru (kinerja sekolah) dalam menyusun instrumen penilaian pada RTK siklus pertama. Tabel 3.3 Hasil Penilaian Penyusunan Instrumen Penilaian Silkus I KAIDAH PENYUSUNAN SOAL NO. Substansi/Materi 1 Konstruksi 2 Bahasa 3 Rata-Rata

NILAI 76,56 68,36 88,13 77,68

KATAGORI Baik Cukup Amat Baik Baik

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa rata-rata kualitas instrumen penilaian yang dibuat oleh guru pada siklus I sebesar 77,68 yang termasuk katagori baik.

d. Refleksi Tahap refleksi yaitu menganalisis hasil monitoring dan evaluasi kegiatan IHT yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada pelaksanaan siklus I sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan IHT bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam menyusun instrumen penilaian dapat dikatakan baik tapi masih ada beberapa kekurangan dan perlu ditingkatkan, diantaranya: 1) Menyiapkan lembar kerja guru untuk membuat instrumen penilaian yang lebih baik lagi; 2) Membantu guru dalam menyelesaikan permasalahan dalam membuat instrumen penilaian lebih kreatif lagi; 3) Memberi penjelasan kepada guru tentang apa itu monitoring dan evaluasi; 4) Menigkatkan lagi ketiga kompetensi CKS terutama kompetensi sosial; 5) Meningkatkan lagi kompetensi guru dalam membuat instrumen penilaian terutama yang berkaitan dengan kaidah konstruksi dan substansi/materi. 2. Siklus II a. Persiapan Persiapan yang dilakukan penulis ialah menjelaskan program IHT kepada PLT Kepala Sekolah karena Kepala Sekolah sebelumnya sudah memasuki masa Purnabhakti sekaligus berkoordinasi untuk pelaksanaan pada siklus II. Penulis juga berkoordinasi dengan narasumber mengenai kompetensi

guru dalam membuat instrumen penilaian terutama yang berkaitan dengan kaidah konstruksi dan substansi/materi. Persiapan ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus 2018. b. Pelaksanaan Pelaksanaan IHT siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 September 2018 bertempat di ruang guru SMPN 3 Panawangan dengan melibatkan 16 orang guru peserta. Penulis menyampaikan refleksi dari pelaksanaan IHT pada siklus pertama. Narasumber memberikan penjelasan lebih rinci dan memberikan kesempatan kepada guru peserta mengenai kaidah penyusunan instrumen penilaian terutama aspek-aspek dari kaidah konstruksi dan substansi/materi. Tahapan kegiatan selanjutnya guru diberi kesempatan untuk membuat lagi instrumen penilaian pada lembar kerja guru sesuai dengan pengarahan dan penjelasan yang telah diberikan. Kegiatan penulis mendampingi peserta dalam membuat instrumen penilaian tersebut. Hasilnya dikumpulkan oleh rekan panitia. Kemudian guru diberikan kuisioner untuk diisi dengan diberikan penjelasan terlebih dahulu. c. Monitoring dan Evaluasi Setelah melakukan serangkaian kegiatan IHT, guru terlihat antusias dalam menyimak, bertanya, dan mengumpulkan hasil pembuatan instrumen penilaian. Rekapitulasi hasil monitoring persiapan, pelaksanaa, monitoring dan evaluasi, dan refleksi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Hasil Monitoring Pelaksanaan RTK Siklus II NO. 1 2 3 4

TAHAP KEGIATAN Persiapan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Refleksi Rata-Rata

NILAI 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

KATAGORI Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik

Berdasarkan tabel tersebut, tahap persiapan dan pelaksanaan IHT siklus kedua sudah berjalan sesuai dengan harapan dengan rata-rata nilai 100 dengan katagori amat baik. Rekapitulasi hasil peningkatan kompetensi CKS pada dimensi kompetensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial dalam pelaksanaan siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.5 Hasil Peningkatan Kompetensi CKS pada RTK Siklus II NO. 1 2 3

KOMPETENSI Kepribadian Kewirausahaan Sosial

NILAI 92,86 85,00 84,69

KATAGORI Amat Baik Baik Baik

Berdasarkan di atas, kompetensi kepribadian mendapatkan nilai 92,86 dengan katagori amat baik, kompetensi kewirausahaan mendapatkan nilai 85,00 dengan katagori amat baik, dan kompetensi sosial mendapatkan nilai 84, 69 dengan katagori baik. Tabel selanjutnya menggambarkan hasil rekapitulasi data peningkatan kompetensi guru (kinerja sekolah) dalam menyusun instrumen penilaian dalam IHT siklus kedua.

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Penyusunan Instrumen Penilaian Silkus II KAIDAH PENYUSUNAN SOAL NO. Substansi/Materi 1 Konstruksi 2 Bahasa 3 Rata-Rata

NILAI 93,44 91,02 98,44 94,30

KATAGORI Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kualitas instrumen penilaian yang dibuat oleh guru pada siklus II sebesar 94,30 yang termasuk katagori sangat baik. d. Refleksi Refleksi dilaksanakan pada akhir setiap siklus yang dimaksudkan untuk mengetahui berbagai masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan tiap siklus tersebut. Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada pelaksanaan IHT siklus II seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Pencapaian Nilai Keterlaksanaan IHT

Gambar di atas menunjukan peningkatan keterlaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan refleksi sudah berjalan amat baik. Nilai rata-rata keterlaksanaan pada siklus I sebesar 95,40 meningkat menjadi 100 dengan dengan katagori amat baik pada siklus II.

Begitupun dengan kompetensi CKS yang ditingkatkan dalam pelaksanaan Rencana Tindak Kepeimpinan, nilai kompetensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial meningkat dibanding dengan nilai pada siklus sebelumnya. Peningkatan ketiga kompetensi CKS tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi CKS

Berdasarkan Gambar 3.2 dapat diketahui nilai kompetensi CKS untuk kepribadian, kewirausahaan, dan sosial pada siklus I adalah 83,48 dengan katagori baik, 81,88 dengan katagori baik, dan 78,75 dengan katagori cukup. Nilai ketiga kompetensi tersebut meningkat pada pelaksanaan siklus II menjadi 92,86 dengan katagori amat baik untuk kompetensi kepribadian; 85,00 dengan katagori baik untuk kompetensi kewirausahaan; dan 84,69 dengan katagori baik untuk kompetensi sosial. Nilai rata-rata ketiga kompetensi tersebut meningkat dari 81,37 dengan katagori baik menjadi 87,51 dengan dengan katagori amat baik. Untuk pencapaian peningkatan kompetensi guru (kinerja sekolah) dalam menyusun instrumen penilaian dapat dilihat pada berikut ini.

Gambar 3.3 Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

Gambar di atas menunjukan peningkatan kompetensi guru dalam menyusun instrumen penilaian. Nilai pada kaidah substansi sebesar 76,56 dengan katagori baik pada siklus I meningkat menjadi 93,44 dengan katagori amat baik pada siklus II. Nilai pada kaidah konstruksi sebesar 68,36 dengan katagori cukup naik menjadi 91,02 dengan katagori amat baik. Nilai pada kaidah bahasa mengalami peningkatan dari 88,13 berkatagori amat baik ke 98,44 berkatagori amat baik. Nilai rata-rata pada IHT siklus I sebesar 77,68 dengan katagori baik meningkat menjadi 94,30 dengan katagori amat baik pada pelaksanaan IHT siklus II. Pasca pelaksanaan RTK dalam “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian melalui In House Training (IHT) di SMP Negeri 3 Panawangan” ini seyogyanya ditindaklanjuti dalam kegiatankegiatan lainnya dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian juga tenaga kependidikan (tenaga administrasi sekolah) di SMPN 3 Panawangan.

Related Documents


More Documents from "Syiva Dwifatmala"

Buster Ht.docx
May 2020 8
3. Bab Iii A.docx
May 2020 7
Hasil Kajian
April 2020 28
Preparations:
June 2020 17