BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ada beberapa cara penelitian cepat yang dikembangkan WHO untuk menjawab beberapa data yang perlu penjelasan. RAP (Rapid Assesment Procedure) merupakan cara penggkajian cepat yang serinng digunakan dalam bidang kesehatan dan merupakan cara penelitian yang digolongkan dalam penelitian kualitatif tetapi dalam perkembanannya menjadi RAP yang luas dan menambahkan metode kuantitatif dalam pentahapannya seperti survei cepat. Oleh sebab itu alam penulisan ini dijelaskan tentang RAP, pelaksanaannya, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Informasi yang lengkap, akurat, dan terkini dibutuhkan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian keberhasilan kegiatan atau program kesehatan. Untuk informasai seperti ini, dapat diolah dari data laporan kegiatan atau program yang rutin, laporran penelitian atau hasil survei. Hanya saja, data seperti itu pada umumnya mencerminkan banyak dalam arti jumlah, tetapi belum menjawab mengapa dan bagaimana sehingga menggambarkan kondisi kabupaten/kota yang sebenarnya atau evidence based. Untuk itu diperlukan suatu cara atau teknik yang cepat, relatif murah, tetapi memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah untuk menjawab mengapa dan bagaimn dari data yang ada, salah satunya dengan RAP (Rapid Assesment Procedure).
1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengertian RAP 2. Mengetahui apa saja kegunaan RAP 3. Mengetahui teori mengenai survei
1
4. Mengetahui teori mengenai survei cepat
1.3 Manfaat 1. Menambah wawasan dan pengetahuan umumnya pada masyarakat dan khususnya pada mahasiswa mengenai RAP 2. Menambah wawasan dan pengetahuan umumnya pada masyarakat dan khususnya pada mahasiswa mengenai survei
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian RAP (Rapid Assesment Procedure) Rapid : cepat, Assesment : penilaian / pengkajian, Prosedures : cara. Jadi Rapid Assesment Procedure adalah : Cara penilaian / pengkajian cepat. RAP adalah : Cara penilaian cepat yang dikenalkan oleh Schrimshow scm dan Hurtado (1992) untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang hal apa saja yang melatar belakangi perilaku kesehatan masyarakat termasuk faktor sosial budaya dalam waktu yang relatif singkat. RAP merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang digunakan
peneliti
sosiolog,
antropolog,
dan
psikolog
secara
fenomenologi sejak tahun 1980. 2.2 Tujuan Umum melakukan suatu penilaian cepat terhadap keadaan, program atau masalah kesehatan yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah 2.3 Tujuan khusus 1. Mendapatkan indikasi besaran permasalahan kesehatan (penyakit, gizi dsb) 2. Memahami situasi spesifik masalah kesehatan(penyakit, gizi, obat, yankes, naes dsb) 3. Mengetahui tanggapan yang ada atau hal-hal yang dapat dilakukan untukupaya preventif kesehatan 4. Mobilisasi sumber daya lokal dan nasional untuk kebijakan kesehatan 5. Memberi masukan kebijakan kesehatan secara umum, spesifik/ darurat
3
2.4 Kegunaan Rapid Assesment Procedures (RAP) 1
Sebagai alat untuk menggali gagasan/ide a) Dengan cara mengamati langsung interaksi antara masyarakat sasaran dengan produk pelayanan kesehatan, membicarakan kebiasaan atau mendengar bahasa mereka tentang suatu masalah. b) Menjajagi penerimaan masyarakat sasaran terhadap gagasan baru atau pesan dalam bentuk visual ataupun verbal, misal: media, kemasan gambar atau bahasa. c) Mengkaji perilaku kesehatan yang relatif belum diketahui untuk dipelajari melalui penelitian lanjutan.
2
Sebagai langkah awal pengembangan penelitian a) Mengembangkan
hipotesa
tentang
pemikiran
dan
proses
pengambilan keputusan masyarakat sasaran tentang kebiasaan atau masalah kesehatan yang sedang diteliti. b) Merinci informasi pokok yang diperlukan penelitian. c) Mengidentifikasi siapa yang perlu menjadi responden. d) Membantu penyusunan form pertanyaan dan urutannya, kemudian melakukan pelatihan dan ujicoba. e) Membuat inform consent f) Mengidentifikasi masalah dan rumusannya. 3
Sebagai cara untuk memahami hasil penelitian lanjutan a) Menerangkan, memperluas dan memperjelas data. b) Memahami penyebab suatu kecenderungan. c) Menggambarkan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap.
4
Sebagai metode pengumpulan data Beberapa masalah mungkin sulit untuk dijelaskan dengan penelitian kuantitatif, maka Rapid Assessment menjadi pilihan metode untuk pengumpulan data. Schrimshaw NS, Gleason, GR., dkk (1992) menekankan bahwa RAP merupakan complementary approach untuk memahami KAP dan metode penelitian lainnya, dan bukan pengganti metode-metode tersebut.
4
2.5 Survei Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik
atau
hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi
peneliti. Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei, yakni: a) Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara(interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian b) Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei. c) Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel d) Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data e) Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data. f) Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi. a. Jenis penelitian survei Terdapat 3 jenis penelitian survei dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
5
a) Melalui surat (mail-questionare) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui pengiriman kuesionerviapos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat). Kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat kecenderungan rendahnya
tanggapan (response rate), hanya perilaku
verbalyang tercatat, idak ada kendali atas lingkungan(ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak dapat
menggunakan
formatyang
kompleks,
dan
bisa
mendapatkan sample yang bias. b) Metode
wawancara
tatap
muka
(face-to-face
interview)
merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan
dari
penelitian
face-to-face
interview
adalah
fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban secara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri,
6
terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Kelemahannya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden. c) Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi dari mail atau self administered. memungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara. b. Hal-hal yang perlu dihindari Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
7
a) Hindari penggunaanjargon (contoh : sosialisasi, demokrasi), kata-kata slank (contoh : gaptek, cupu, geje) , dan penggunaan singkatan. b) Hindari
ambiguitas
atau
pertanyaan-pertanyaan
yang
membingungkan dan pertanyaan yang kabur. c) Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) à gunakan bahasa yang netral. d) Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus (double barraled). e) Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading question). f) Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya. g) Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah. h) Hindari pertanyaan mengenai masa depan. i) Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double negative). j) Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih. k) Hindari pertanyaan bodoh Adapun di bawah metode survei yang dapat di gunakan di lapangan diantaranya sebagai berikut : a. Survei Cepat Metode ini menerangkan rancangan sampel kluster dua tahap, dengan pemilihan kluster pada tahap pertama secara probability (proportionate to size). Tahap kedua yaitu, sampel rumah tangga yang dilakukan dengan cara random sederhana (sampel random). Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ciri khas dari survei cepat adalah :
8
a) Digunakan
untuk
mengukur
kejadian
yang
terjadi
di
masyarakat b) Pengambilan sampel secara kluster dua tahap, dimana untuk tiap kabupaten diambil sebanyak 30 kluster dan pada masingmasing kluster diambil sebanyak 7-10 responden c) Jumlah pertanyaan dibatasi, 20-30 pertanyaan saja d) Rancangan sampel, pemasukan, pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan computer e) Waktu sejak pelaksanaan sampai pelaporan singkat, 2-3 minggu saja f) Hasil survei disajikan dengan memakai teknik statistik yang sederhana dengan tetap memperhatian kaedah statistik yang berlaku Tujuan Survei Cepat Untuk memudahkan dan mengembangkan suatu teknik survei yang sederhana, murah, dan mudah dilaksanakan. Langkah-langkah pelaksanaan survei cepat a) Menentukan masalah kesehatan yang menjadi perioritas didaerah tersebut dan menentukan tujuan survei secara jelas dan rinci b) Menentukan besar dan metode sampel c) Mengembangkan alat pengumpul data d) Pengorganisasian dan pelaksanaan survei e) Analisis, interpretasi dan laporan f) Pengembangan kegiatan program lanjutan b. Survey mawas diri (SMD) dan telaah mawas diri (TMD) research Survei mawas diri (SMD) adalah suatu kegiatan untuk mengenal permasalahan yang ada di lingkungan kita. Sedangkan telaah mawas diri (TMD) adalah kegiatan untuk mengevaluasi dan
9
mengenal sejauh mana pencapaian program telah dilaksanakan selama 1 tahun, 2 tahun dan seterusnya. Adapun tujuan survei mawas diri adalah: a) Untuk memperoleh gambaran tentang permasalahan yang ada. b) Sebagai salah satu alat bantu untuk memecahkan masalah yang ditemukan. c) Untuk menilai sampai sejauh mana usaha pemecahan masalah. d) Manfaat survei mawas diri yaitu: e) Masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah. f) Dari kegiatan survei diri dapat diketahui besarnya masalah. g) Kegiatan survei mawas diri dapat memantau sejauh mana upaya pemecahan masalah yang dilakukan.
10
BAB III
3.1 Kesimpulan RAP adalah cara cepat untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang hal apa saja yang melatar belakangi perilaku kesehatan masyarakat termasuk faktor sosial, budaya dalam waktu relatif singkat. RAP merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang digunakan peneliti sosiolog, antropolog, dan psikolog secara fenomenologi sejak tahun 1980. Adapun kegunaan RAP adalah sebagai alat menggali gagasan/ide, sebagai langkah awal penelitian, dan sebagai metode pengumpulan data. Sedangkan survei merupakan bagian dari rencana penelitian yang hanya mencakup sampel dari satu populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.
3.2 Saran Demikianlah pook bahasan makalah ini kami paparkan. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
11