BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Sejalan dengan kemajuan tersebut membawa pengaruh di sekolah – sekolah, terutama bidang kurikulum, pendidikan, metode, dan media atau sarana pengajaran. Faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: faktor internal siswa, faktor eksternal siswa, faktor pendekatan belajar. Dimana faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa sendiri terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis meliputi kondisi jasmani siswa sedangkan aspek psikologis meliputi intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. Faktor yang berasal dari luar diri siswa antara lain lingkungan sosial, lingkungan non sosial, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Sedangkan faktor pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan (Jatmiko, et.al, 2012). Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisaikan strategi yang telah ditetapkan. Keberhasilan implementasi
1
strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh pendidik pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang pendidik harus mengetahui berbagai metode pengajaran. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang pendidik akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran (Sutikno, S 2007dalam Mariana, 2011.) B. Rumusan Masalah Demonstrasi dalam pembelajaran 1. Apa yang dimaksud dengan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran? 2. Apa saja Langkah-Langkah Metode Demonstrasi? 3. Apa saja Langkah Penerapan Metode Demonstrasi? 4. Apa sajakah kelebihan Metode Demonstrasi tersebut? 5. Apa sajakah kelemahan Metode Demonstrasi tersebut? Simulasi dalam pembelajaran 1. Apa yang dimaksud dengan Metode simulasi dalam pembelajaran? 2. Bagaimana Jenis-jenis metode simulasi dalam pembelajaran? 2
3. Apa saja Langkah Penerapan Metode Simulasi? 4. Apa sajakah kelebihan Metode Demonstrasi tersebut? 5. Apa sajakah kelemahan Metode Demonstrasi tersebut? C. Tujuan Demonstrasi dalam pembelajaran 1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran. 2. Untuk mengetahui Apa saja Langkah-Langkah Metode Demonstrasi 3. Untuk mengetahui Apa saja Langkah Penerapan Metode Demonstrasi 4. Untuk mengetahui Apa sajakah kelebihan Metode Demonstrasi tersebut 5. Untuk mengetahui Apa sajakah kelemahan Metode Demonstrasi tersebut Simulasi dalam pembelajaran 1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Metode simulasi dalam pembelajaran. 2. Untuk mengetahui Bagaimana Jenis-jenis metode simulasi dalam pembelajaran. 3. Untuk mengetahui Apa saja Langkah Penerapan Metode Simulasi 4. Untuk mengetahui Apa sajakah kelebihan Metode Demonstrasi tersebut 5. Untuk mengetahui Apa sajakah kelemahan Metode Demonstrasi tersebut
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran 1. Definisi Ditinjau dari segi etimologi (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”, yang terdiri dari kata ”metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode mempunyai arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan. Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode demomstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret walaupun
dalam
prosesnya
siswa
cenderung
hanya
sekedar
memperhatikan. 2. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:
4
a.) Perencanaan Hal yang dilakukan adalah: 1. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir. 2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. 3. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. 4. Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya introspeksi diri apakah Keterangan-keterangannya dapat didengar dengan jelas oleh peserta didik. 5. Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap peserta didik dapat melihat. 6.Peserta didik disarankan membuat catatan yang dianggap perlu. 7.Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik. b. Pelaksanaan 1. Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya. 2. Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik 3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. 4. Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik. 5
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan. 6. Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana yang harmonis. c. Evaluasi Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan. 3. Langkah langkah penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a.) Persiapkan alat-alat yang diperlukan. b.) Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan c.) Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat. d.) Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah. 6
e.) Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan.
4. Kelebihan Metode Demonstrasi a.) Melalui demonstrasi terjadinya verbalisme dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. b.) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. c.) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membangdingkan antara teori dan kenyataan. d.) Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda. e.) Memudahkan berbagai jenis penjelasan. f.) Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari cermah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000). 5. Kelemahan Metode Demonstrasi a.) metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa adanya persiapan demonstrasi bisa gagal dan menyebabkan metode ini tidak efektif.
7
b.) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan – bahan, dan tempat yang memadai
yang
berarti
penggunaan
metode
ini
memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. c.) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. d.) Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup. e.) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efektif. f.) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat. g.) Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta didik. h.) Bila peserta didik tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif. i.) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang diperuntukkan. j.) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan. k.) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
8
B. Metode Simulasi Dalam Pembelajaran 1. Definisi Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura – pura atau berbuat seakan – akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. 2. Jenis-Jenis metode simulasi dalam pembelajaran a.) Sisiodrama sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalag – masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah – masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. b.) Psikodrama Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermai peran yang bertitik tolak dari permasalahan – permasalahan psikologis. Psikodrama bisanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan – tekanan yang dialaminya. 9
c.) Role Playing Role Playing atau bermanin peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa – peristiwa aktual, atau kejadian – kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. d.) Permainan simulasi (Simulasi games) Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan. e.) Peer Teaching. Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. 3. Langkah langkah Metode Simulasi Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut: a.) Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru b.) Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas c.) Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan. d.) Prosedor pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi. e.) Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
10
Menurut
Suwarna,
M.Pd
Langkah-langkah
yang
perlu
ditempuh dalam melaksanakan simulasi alah: a.) Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai b.) Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan c.) Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing d.) Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi e.) Melaksanakan simulasi f.) Melakukan penilaian 4. Kelebihan Metode Simulasi a.) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. b.) Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan. c.) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. d.) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis. e.) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran. f.) Siswa
dapat
melakukan
dalam kelompoknya.
11
interaksi
sosial
dan
komunikasi
g.) Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran. h.) Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual). i.) Dapat membina hubungan personal yang positif. j.) Dapat membangkitkan imajinasi. k.) Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok. 5. Kelemahan Metode Simulasi a.) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. b.) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. c.) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi. d.) Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak. e.) Sangat bergantung pada aktivitas siswa. f.) Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar. g.) Banyak
siswa
yang
kurang
sehingga sosiodrama tidak efektif.
12
menyenangi
sosiodrama
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Didalam penggunaan
metode pembelajaran banyak
yang harus
diperhatikan baik itu dalam kelebihan dan kelemahannya oleh sebab itu kita harus pintar memilih metode pembelajaran, agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai. Tidak hanya metode demonstrasi dan simulasi yang bisa digunakan banyak juga metode yang lainnya. Dimana setiap metode mempunyai ciri khas sehingga adanya kelebihan dan keunggulan sendiri. Tidak hanya itu kita juga harus memperhatikan materi pelajaran lalu dan baru kita tentukan metode apa yang baik digunakan karena tidak semua mata pelajaran bisa menggunakan metode yang sering kita digunakan. B. SARAN Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami mengharapkan makalah ini menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari Tentang “teori demonstrasi, dan simulasi dalam pembelajaran“
13