2.f. Informed Consent.ppt

  • Uploaded by: Aprilia Kusnul Khotimah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2.f. Informed Consent.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,167
  • Pages: 40
INFORMED CONSENT Wening Prastowo Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Persetujuan Tindakan Medis Persetujuan Tindakan Kedokteran

 Medical provider vs medical receiver hak dan kewajiban  Dokter  Dx, Tx, tindakan yg terbaik  Pasien  hak menentukan pengobatan / tindakan medik  Segi medik vs keuangan, psikis, agama, pertimbangan keluarga

 Keberhasilan tindakan kedokteran bukan suatu kepastian  Setiap kasus dipengaruhi faktor yg berbeda - beda  Pasien punya pengetahuan yg luas dan ingin terlibat dlm pembuatan keputusan

DEFINISI Pernyataan sepihak pasien atau yang sah mewakilinya yg isinya berupa persetujuan atas rencana tindakan kedokteran yg diajukan dokter, setelah menerima informasi yg cukup untuk dapat membuat persetujuan / penolakan

DEFINISI (2) (PTM)/Informed consent  suatu proses ! informasi

dokter

pasien persetujuan

kesepakatan PTM / Informed consent

TUJUAN PTM/INFORMED CONSENT Ada 2 tujuan utama : 1.Melindungi pasien 2.Perlindungan hukum terhadap dokter  “risk of treatment” PTM/Informed consent  kunci keberhasilan hubungan dokter-pasien, karena :  melindungi otonomi pasien  melindungi martabat manusia  pasien tidak dimanipulasi  suasana saling percaya  membantu kelancaran pemeriksaanpengobatan

TINDAKAN KEDOKTERAN Tindakan kedokteran yg dilakukan untuk pasien untuk tujuan preventif, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif

Tindakan Kedokteran yg mengandung resiko tinggi

Tindakan kedokteran yang dengan probabilitas tertentu dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan Tindakan bedah Tindakan invasif tertentu

Tindakan Invasif Tindakan Kedokteran yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh

DASAR HUKUM INFORMED CONSENT  HUKUM PERJANJIAN Pasal 1320 KUH Perdata  PERBUATAN MELANGGAR HUKUM (melanggar hak pasien) UU No.36/2009, pasal 56 UU No. 29/2004, pasal 45  PERMENKES tentang PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

Bentuk PTM/Informed Consent 1. Implied consent (tersirat) - tidak dinyatakan/tersirat - tingkah laku/gerakan menyetujui 2. Expressed consent (dinyatakan) - lisan - tulisan  tindakan bedah/invasif

Kapan diberikan secara tertulis  Bila tindakan terapetik bersifat kompleks atau menyangkut risiko atau efek samping yang bermakna  Bila tindakan tersebut bukan dalam rangka terapi  Bila tindakan tersebut memiliki dampak yang bermakna bagi kedudukan kepegawaian atau kehidupan pribadi dan sosial pasien  Bila tindakan yang dilakukan adalah bagian dari suatu penelitian

Siapa pemberi informasi 

 

Dokter pemberi perawatan atau pelaku pemeriksaan / tindakan Dokter dapat mendelegasikan Mampu menjawab secara penuh pertanyaan yg diajukan pasien berkenaan dg tindakan yg akan dilakukan

Pemberian informasi Disampaikan dan dibahas secara lisan, baru setelah itu pasien memberikan persetujuan Kepada pasien langsung. Keluarga hanya bila perlu dan diijinkan pasien Pemberian informasi tidak boleh : - memperdaya (fraud) - menekan (force) - menciptakan ketakutan (fear)

Siapa yg dapat memberi persetujuan 



Orang yang berusia 18 tahun atau lebih atau telah menikah yang berusia belum 18 tahun dapat membuat persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak berisiko tinggi apabila mereka dapat menunjukkan kompetensinya dalam membuat keputusan

Persetujuan dianggap sah a. Pasien telah diberi penjelasan / informasi b. Pasien atau yang sah mewakilinya dalam keadaan cakap (kompeten) untuk memberikan keputusan / persetujuan c. Persetujuan harus diberikan secara sukarela

Standar Informasi “adekuat”  Reasonable physician standard  porsi medis lebih banyak  biasanya pasien sulit memahami  Subjective standard  nilai-nilai individual pasien >>  mustahil bagi dokter  Reasonable patient standard  kompromi dokter-pasien  cukup bila telah memenuhi kebutuhan pasien

Orang berusia 18 tahun atau lebih dapat tidak kompeten bila  Gangguan jiwa  Menderita nyeri hebat, syok, pengaruh obat tertentu atau keadaan kesehatan fisiknya.

Syarat kompeten 





Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup lama dan mampu menganalisisnya dan menggunakannya untuk membuat keputusan secara bebas.

Persetujuan individu yg kompeten  Keluarga terdekat ( suami / istri, anak, orang tua yg sah, saudara kandung )  Terdapat ketidaksepakatan  bermufakat  Dokter tdk dibebani kewajiban membuktikan hubungan kekeluargaan

Orang yg dianggap memiliki tanggung jawab orang tua  Orang tua si anak  Ibu si anak  Wali, orang tua angkat, atau lembaga pengasuh  Orang yg secara adat / budaya dianggap wali si anak

LINGKUP CONSENT  Terbatas Pada Hal-hal Yang Telah Dinyatakan Sebelumnya (mis. jenis tindakan medis tertentu, sebagaimana dibicarakan sebelumnya)  Dokter Dapat Bertindak Melebihi Yang Telah Disepakati Hanya Apabila Gawatdarurat Dan Butuh Waktu Singkat

BATASAN MINIMAL INFORMASI YG DIBERIKAN     

Diagnosis dan tata cara tindakan medis Tujuan tindakan medis yg dilakukan Alternative tindakan lain dan resikonya Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi Prognosis thd tindakan yg dilakukan

KKI memberikan 12 kunci informasi yang sebaiknya diberikan kepada pasien: 1.

2.

3.

4.

Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apabila tidak diobati Ketidakpastian tentang diagnosis Pilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap kondisi kesehatannya, termasuk pilihan untuk tidak diobati Tujuan dari rencana pemeriksaan atau pengobatan

5.

6.

7.

8.

Untuk setiap tindakan, diperlukan keterangan tentang kelebihan / keuntungan dan tingkat kemungkinan keberhasilannya, dan diskusi tentang kemungkinan risiko yang serius atau sering terjadi, dan perubahan gaya hidup sebagai akibat dari tindakan tersebut. Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya yang masih eksperimental Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat sampingannya akan dimonitor atau dinilai kembali Nama dokter yang bertanggung jawab secara keseluruhan untuk pengobatan tersebut

9.

10.

11.

12.

Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau pendidikan, maka sebaiknya dijelaskan peranannya didalam rangkaian tindakan yang akan dilakukan Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah pendapatnya setiap waktu Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat kedua dari dokter lain Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya

Bagaimana cara memberikan informasi? 1.

2.

3.

4.

Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang mereka. Dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk publikasi lain Tawarkan kepada pasien untuk membawa keluarga atau teman dalam diskusi atau membuat rekaman dengan tape recorder Memastikan bahwa informasi yang membuat pasien tertekan agar diberikan dengan cara yang sensitif dan empati

5.

6.

7.

Mengikutsertakan salah satu anggota tim pelayanan kesehatan dalam diskusi Menjawab semua pertanyaan pasien dengan benar dan jelas Memberikan cukup waktu bagi pasien untuk memahami informasi yang diberikan.

Sampai berapa lama persetujuan berlaku  Tidak ada ketentuan yg mengatur  Persetujuan tetap sah sampai dicabut kembali  Bila ada informasi baru muncul  Pasien diberitahu dan persetujuan di konfirmasikan lagi  Terdapat jeda waktu  ditanyakan kembali

Persetujuan dibuat secara sukarela  Persetujuan diberikan secara bebas, tanpa tekanan dari manapun  Termasuk staf medis, saudara, teman, polisi, petugas rumah tahanan, pemberi kerja, perusahaan asuransi

Pernyataan dimuka atau pesan  Penyakit yg progresif  Petunjuk ttg tindakan kedokteran yg diinginkan / tdk diinginkan atau penunjukkan seseorang  Harus dibuat secara tertulis

Sanksi bila tanpa persejuan tindak medik  Perdata  Pidana  Administratif

pidana  Menyentuh atau melakukan tindakan terhadap pasien tanpa persetujuan dapat dikategorikan sebagai “penyerangan” (assault).  Hal tersebut dapat menjadi alasan pasien untuk mengadukan dokter ke penyidik polisi,

perdata  pasien harus dapat menunjukkan bahwa dia tidak diperingatkan sebelumnya mengenai hasil akhir tertentu dari tindakan dimaksud padahal apabila dia telah diperingatkan sebelumnya maka dia tentu tidak akan mau menjalaninya, atau menunjukkan bahwa dokter telah melakukan tindakan tanpa persetujuan (perbuatan melanggar hukum).

administratif  dapat berupa teguran hingga rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi.

Related Documents

2f
May 2020 16
2f
April 2020 17
2f
April 2020 23
Sheet 2f
April 2020 17
Informed Consent.docx
October 2019 36

More Documents from "Diah Kurniawati"