295001152-referat-kista-ovarium.doc

  • Uploaded by: Marisa Fatkiya
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 295001152-referat-kista-ovarium.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,119
  • Pages: 18
REFERAT KISTA OVARIUM

Oleh : Marisa Fatkiya

Pembimbing : Dr. Adi Nugroho Sp.OG

Smf/Bag Ilmu Obstetri Gynecology Rsud Kabupaten Jombang Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang 2018

0

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.1 Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium.1 Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang jinak (80-84%). Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.2

BAB II 1

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Anatomi Ovarium Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, dengan penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.1 Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluhpembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.1,4 Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum1,2,4

II.2 Definisi Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui. Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan. Pada wanita organ yang paling sering terjadi adalah kista ovarium.1

2

II.3 Sifat kista 1. Kista Fisiologis Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi, kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.1,4 Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak menimbulkan nyeri pada saat haid.4 2. Kista Patologis (Kanker Ovarium) Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.1 Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak disadari penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru 3

dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi.1,2 Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.1,2 Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. 1 II.4 Jenis kista Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik. 1 Kista ovarium non neoplastik a. Kista folikel Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel. Bisa didapatkan satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya berdiameter 1-1 ½cm.1,3 Dalam menangani tumor ovarium, timbul persoalan apakah tumor yang dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.1,3 Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi FSH ( folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.1 b. Kista korpus lutein 4

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah tua.1,3 Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka.1,3 Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik terganggu, kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.1,3 c. Kista teka lutein Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka. Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone koriogonadrotropin yang berlebihan.1,3 Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi. Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari pertumbuhan indung telur, serta terapi hormon.

d. Kista inklusi germinal Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian - bagian terkecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium dan isinya cairan jernih dan serous.1,3 e. Kista endometrium Kista ini merupakan endometriosis yang berlokasi di ovarium.1 5

Neoplastik jinak 1. Kistik: a. Kistoma ovari simpleks Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.1,3 Terapinya terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.1,3 b. Kistadenoma ovarii serosum Berasal dari epitel permukaan ovarium, umumnya jenis ini tak mencapai ukuran yang sangat besar, di bandingkan dengan kistadenoma muscinosum. Pertumbuhan menjadi ganas apabila di temukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel. Secara mikroskopik di golongkan dalam kelompok tumor ganas.1,3 c. Kistadenoma ovarii musinosum Asal tumor belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, berasal dari teratoma dimana di dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen lain.1,3 Umumnya berbentuk multilokuler, ukurannya dapat mencapai ukuran yang amat besar1,3 d.

Kista endometroid Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexual intercourse.1,3 6

e. Kista dermoid Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah. 1,3

2. Solid: Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis. a. Fibroma b. Leiomioma c. Fibroadenoma d. Papiloma e. Angioma f. Limfangioma g. Tumor brenner 7

II.5 Etiologi Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1 Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4 a. Riwayat kista ovarium sebelumnya b. Siklus menstruasi yang tidak teratur c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas d. Menstruasi dini e. Tingkat kesuburan II.6 Patofisiologi Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graaf. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengahtengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mulamula akan membesar kemudian secara bertahap akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista thecalutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.1,2 Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat 8

menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.1,2 Kista neoplastik dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,2 II.7 Tanda dan gejala Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.4

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa; a. Gangguan haid b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut. d. Nyeri saat bersenggama. Pada stadium lanjut.4; a. b. c. d. e.

Asites Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan Gangguan buang air besar dan kecil. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

II.8. Diagnosis 9

a. Anamnesa Diagnosis dimulai dari anamnesis berdasarkan keluhan pasien. Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium yang kecil. Adanya tumor bisa menyebabkan pembenjolan perut. Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut. Tekanan terhadap alatalat di sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gangguan miksi dan defekasi. Dapat terjadi penekanan terhadapat kandung kemih sehingga menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering. Kista ovarium dapat menyebabkan obstipasi karena pergerakan usus terganggu atau dapat juga terjadi penekanan dan menyebabkan defekasi yang sering. Pasien juga mengeluhkan ketidaknyamanan dalam coitus, yaitu pada penetrasi yang dalam. Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak adanya nafsu makan dan rasa enak dan rasa sesak. Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor tersebut mengeluarkan hormon. Ireguleritas siklus menstruasi dan pendarahan vagina yang abnormal dapat terjadi. Pada anak muda, dapat menimbulkan menarche lebih awal. Polikistik ovari menimbulkan sindroma polistik ovari, terdiri dari hirsutism, inferilitas, aligomenorrhea, obesitas dan acne. Pada keganasan, dapat ditemukan penurunan berat badan yang drastis. b. Pemeriksaan Fisik Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada wanita premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini adalah abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadi sulit pada pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa umummnya rata. Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Dapat juga teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada ligamentum uterosakral, ini merupakan keganasan atau endometriosis. Pada perkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif. 10

c. Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium Tidak ada tes laboratorium diagnostik untuk kista ovarium. Cancer antigen 125 (CA 125) adalah protein yang dihasilkan oleh membran sel ovarium normal dan karsinoma ovarium. Level serum kurang dari 35 U/ml adalah kadar CA 125 ditemukan meningkat pada 85% pasien dengan karsinoma epitel ovarium. Terkadang CA 125 ditemukan meningkat pada kasus jinak dan pada 6% pasien sehat. b. Laparoskopi Mengetahui asal tumor dari ovarium atau tidak, dan menentukan sifat- sifat tumor. c. Ultrasonografi Menentukan letak dan batas tumor kistik atau solid, cairan dalam rongga perut yang bebas dan tidak. USG adalah alat diagnostik imaging yang utama untuk kista ovarium. Kista simpleks bentuknya unilokular, dindingnya tipis, satu cavitas yang didalamnya tidak terdapat internal echo. Biasanya jenis kista seperti ini tidak ganas, dan merupakan kista fungsioal, kista luteal atau mungkln juga kistadenoma serosa atau kista inklusi. Kista kompleks multilokular, dindingnya menebal terdapat papul ke dalam lumen. Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin juga kista neoplasma benigna. USG sulit membedakan kista ovarium dengan hidrosalfing, paraovarian dan kista tuba. USG endovaginal dapat memberikan pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis. Pemeriksaana ini tidak memerlukan kandung kemih yang penuh. USG transabdominal lebih baik dari endovaginal untuk mengevaluasi massa yang besar dan organ intrabdomen lain, seperti ginjal, hati dan ascites. Ini memerlukan kandung kemih yang penuh. d. MRI MRI memberikan gambaran jaringan lunak lebih baik dari CT scan, dapat 11

memberikan gambaran massa ginekologik yang lebih baik. MRI ini biasanya tidak diperlukan e. CT Scan Untuk mengidentifikasi kista ovarium dan massa pelvik, CT Scan kurang baik bila dibanding dengan MRI. CT Scan dapat dipakai untuk mengidentifikasi organ intra abdomen dan retroperitoneum dalam kasus keganasan ovarium. f. Parasentesis Pungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites. g. Tes kehamilan Dan HCG negatif, kecuali bila terjadi kehamilan. Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan bila ditemukan hal-hal berikut yaitu pada anamnesa menunjukkan gejala seperti yang disebutkan diatas disertai pada pemeriksaan fisik: 1. Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan dengan ukuran >5cm 2. Pada pemeriksaan dalam, letak tumor di parametrium kiri atau kanan atau mengisi kavum douglasi 3. Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor umumnya rata. II.9.

Komplikasi Perdarahan ke dalam kista, biasanya terjadi sedikit-sedikit, berangsur - angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala klinik yang minimal. Tetapi bila dalam jumlah banyak akan terjadi distensi cepat dan nyeri perut mendadak. Putaran tangkai menimbulkan rasa sakit yang berat akibat tarikan melalui ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale. Robekan dinding kista terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula akibat trauma yaitu jatuh, pukulan pada perut dan coitus. Bila kista hanya mengandung cairan serosa, rasa nyeri akbat robekan akan segera berkurang. Namun bila terjadi hemoragi yang timbul secara akut, 12

perdarahan bebas dapat berlangsung terus menerus dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda-tanda abdomen akut. Infeksi dapat terjadi, jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen, seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis akut. Perubahan keganasan dapat terjadi pada kista jinak, misalnya pada kista denoma ovarii derosum, kistadenoma ovarii musinosum dan kista dermoid. Sindroma Meigs ditemukan pada 40% dari kasus fibroma ovarii yaitu tumor ovarium disertai asites dan hidrotoraks. II.10. Penatalaksanaan Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor non neoplastik tidak. Tumor non neoplastik biasanya besarnya tidak melebihi 5 cm. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang. Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas adalah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba. Seluruh jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk diperiksa. Pasien dengan kista ovarium simpleks biasanya tidak membutuhkan terapi. Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita postmenopause, kista yang berukuran kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal, aman untuk tidak dilakukan terapi, namun harus dimonitor dengan pemeriksaan USG serial. Sedangkan untuk wanita premenopause, kista berukuran kurang dari 8 cm dianggap aman untuk tidak dilakukan terapi. Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks persisten yang lebih besar 10 cm dan kista ovarium kompleks. Laparoskopi digunanan pada pasien dengan kista benigna, kista fungsional atau simpleks yang memberikan keluhan. Laparotomi harus dikerjakan pada pasien dengan resiko keganasan dan panda pasien dengan kista benigna yang tidak dapat diangkat dengan laparaskopi. Eksisi kista dengan konservasi ovarium dikerjakan pada pasien yang menginginkan ovarium tidak diangkat untuk 13

fertilitas di masa mendatang. Pengangkatan ovarium sebelahnya harus dipertimbangkan pada wanita postmenopause, perimenopause, dan wanita premenopasue yang lebih tua dari 35 tahun yang tidak menginginkan anak lagi serta yang beresiko menyebabkan karsinoma ovarium. Diperlukan konsultasi dengan ahli endokrin reproduksi dan infertilitas untuk endometrioma dan sindrom ovarium polikistik. Konsultasi dengan onkologi ginekologi diperlukan untuk kista ovarium kompleks dengan serum CA 125 lebih dari 35 U/ml dan pada pasien dengan riwayat karsinoma ovarium pada keluarga. Radioterapi hanya efektif untuk jenis tumor yang peka terhadap radiasi, disgerminoma dan tumor sel granulosa. Kemoterapi menggunakan obat sitostatika seperti agents alkylating (cyclophosphamide, chlorambucyl) dan antimetabolit (adriamycin). FoIlow up tumor ganas sampai 1 tahun setelah penanganan setiap 2 bulan, kemudian 4 bulan selama 3 tahun setiap 6 bulan sampai 5 tahun dan seterusnya setiap tahun sekali. II.11 Prognosis Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir.2 Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.2

14

BAB III KESIMPULAN

Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi kista adalah ovarium. Berdasarkan sifat kista dapat bersifat fisiologis dan patolgis. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik Pemeriksaan untuk kista dapat di lakukan dengan USG dan dengan Laparoskopi. Prognosis kista jinak sangat baik.

15

DAFTAR PUSTAKA

1.

Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 3., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2011: 13-14 16

2.

Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 3., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2011: 279-92.

3. DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 10th edition. Norwalk : Appleton & Lange; 2012. p. 744-51. 4. Helm, CW. Medscape: Ovarian Cyst. 19 maret 2014. Available at : http://.emedicine.com/med/topic1699.htm, accessed on 24 Desember 2017.

17

More Documents from "Marisa Fatkiya"