GRANULOMA A. Definisi Suatu granuloma gigi adalah suatu pertumbuhan jaringan granulomatous yang bersambung dengan ligament periodontal disebabkan oleh matinya pulpa dan difusi bakteri dan toksin bakteri dari saluran akar ke dalam jaringan periradikular di sekitarnya melalui foramen apical dan lateral. Suatu granuloma berisi jaringan granulomatous yaitu jaringan granulasi dan sel inflammatory kronis yang menginfiltrasi stroma jaringan penghubung fibrous.
B. Etiologi Sebab perkembangan suatu granuloma adalah matinya pulpa, diikuti oleh suatu infeksi ringan atau iritasi jaringan periapikal yang merangsang suatu reaksi selular produktif. Suatu granuloma hanya berkembang beberapa saat setelah pulpa mati. Pada beberapa kasus, suatu granuloma didahului oleh suatu abses alveolar kronis.
C. Predileksi Granuloma periapikal dapat menyerang semua usia dan merupakan kelanjutan dari infeksi pada pulpa yang nekrotik dan mengalami infeksi yang terus-menerus. Berdasarkan studi terhadap 800 lesi periapikal yang dilakukan oleh University of Kentucky College of Dentistry didapatkan hasil bahwa 45,2 % lesi adalah granuloma periapikal dan 43,8% merupakan kista radikular. Frekuensi baik kista radikuler maupun granuloma periapikal 1,5 kali lebih banyak di maksila dibandingkan mandibula. Paling sering terjadi di insisivus maksila rahang atas, molar pertama dan kedua mandibula, dan molar pertama rahang atas.
D. Gejala Suatu granuloma tidak menghasilkan reaksi subjektif, kecuali pada kasus langka bila ruptur dan mengalami supurasi. Biasanya asimptomatik.
E. Diagnosis
Adanya granuloma, yang tanpa gejala, biasanya ditemukan pada pemeriksaan radiografik rutin. Daerah rarefaksi tampak nyata, dengan tidak adanya kontinuitas lamina dura. Diagnosis tepat hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan mikroskop. Gigi yang terlibat biasanya tidak peka terhadap perkusi, dan tidak goyah. Mukosa diatas apeks mungkin peka atau mungkin tidak peka terhadap palpasi. Dapat dijumpai suatu fistula. Gigi tidak bereaksi terhadap tes termal.
F. Diagnosis banding abses periapikal dan kista periapikal.
G. Gambaran histopatologi Jaringan granulomatous menggantikan tulang alveolar dan ligament periodontal. Terdiri dari anyaman kaya pembuluh, fibroblast berasal dari ligament periodontal, dan suatu infiltrasi limfosit dan sel-sel plasma. Makrofag dan sel raksasa benda asing mungkin juga dijumpai. Bila reaksi radang berlanjut, karena iritasi bakteri dan produknya, eksudat berkumpul dengan merugikan tulang alveolar disekelilingnya. Proses ini diikuti oleh pembersihan jaringan osseus yang mati oleh makrofag atau sel raksasa benda asing, sedangkan pada periferi, fibroblast secara aktif membangun suatu dinding fibrus. Permukaan luar dinding jaringan granulasi ini bersambung dengan ligament periododntal. Beberapa granuloma mempunyai sel busa, makrofag yang mengandung bahan lipid, dan kolesterol. Tulang alveolar pada perifer granuloma menunjukkan resorpsi, dan dijumpai osteoklas. Permukaan akar dapat menunjukkan resorpsi akar eksternal disebabkan oleh aktivitas sementoklastik atau hipersementosis.
H. Gambaran radiografis Pada gambaran radiografi, granuloma periapical tampak sebagai gambaran radiolusen, berbentuk sirkuler atau ovoid yang menutupi ujung akar dan meluas hingga ke periapikal. Trabekula dari tulang alveolar mungkin kelihatan seperi superimposed diatas lesi, karena lesi memiliki penampakan keabu-abuan dan tidak gelap. Tepi dari lesi berbatas jelas, seringnya dikelilingi oleh sklerosis tulang, dan kadang-kadang ditemukan suatu localized antral mucositis. antral mucositis merupakan suatu peradangan pada membrane mukosa di
sinus maksilaris dan pada radiograf terlihat sebagai gambaran yang kecil, pembengkakan radioopak di dasar sinus mengelilingi apeks dari gigi. Granuloma periapical dan kista periapikal memiliki gambaran radiografi yang identik, kista periapikal kadang-kadang hanya dapat dibedakan dengan granuloma dari ukurannya. Granuloma periapikal biasanya berdiameter lebih kecil dari 1 cm, sedangkan kista periapikal seringnya berdiameter sama atau lebih dari 10 cm dan terkadang mengisi seluruh rahang. Jika granuloma periapikal kembali terinfeksi, batasnya akan berubah dan tampak seperti abses. Pada beberapa kasus terdapat resorpsi akar di regio apical.
I. Perawatan Terapi saluran akar cukup untuk merawat granuloma. Pengambilan sebab inflamasi biasanya diikuti oleh resorpsi jaringan granulomatus dan perbaikan jaringan tulang trabekula. Dapat juga dilakukan ekstraksi atau apicectomy.
J. Prognosis Prognosis bagi retensi jangka panjang gigi adalah baik sekali.