2222222222222.docx

  • Uploaded by: Zunnur Rahmi Avg
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2222222222222.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 793
  • Pages: 3
Pendahuluan

Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi zat kimia dalam tubuh mahluk hidup dalam waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan konsentrasi zat kimia yang terdapat di alam” (Yudo, 2006). Pada tanah pertanian, pemasok logam berat berasal dari bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisida, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, pupuk organik, buangan limbah dari rumah tangga, industri, dan pertambangan. (Kurniasari dkk, 2012). Dari segi lingkungan yang terkena dampak dari logam berat biasanya disebabkan oleh keasaman tanah, bahan organik, suhu, tekstur, mineral liat, dan kadar unsur lain. Faktor pH merupakan faktor penting dan menentukan transformasi logam, dimana penurunan pH dapat meningkatkan ketersediaan logam berat kecuali Mo dan Se (Kurniasari dkk, 2012). Terserapnya logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) ke tanaman dipengaruhi oleh pH tanah dan KTK tanah yang rendah. Pb dan Cd tidak akan larut ke dalam tanah jika tanah tidak terlalu masam. Bahan organik (BO) adalah salah satu komponen terpenting didalam tanah. Berperan dalam perkembangan struktur tanah dan mengatur perpindahan polutan dan bahan pencemar didalam tanah. (Taberima, 2004). Logam berat adalah bahan pencemar yang tidak dapat didegradasi atau dihancurkan, sehingga akan terakumulasi di alam dan di dalam tubuh organisme BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioakumulasi adalah penumpukan dari zat-zat kimia seperti pestisida, metilmerkuri dan kimia anorganik lainnya di dalam atau sebagian tubuh organisme. Logam berat adalah bahan pencemar yang tidak dapat didegradasi atau dihancurkan oleh proses oksidasi kimia atau melalui proses thermal, sehingga akan terakumulasi di alam dan di dalam tubuh organisme, diantaranya adalah timbal (Pb), kromium (Cr), arsen (As), seng (Zn), kadmium (Cd), tembaga (Cu), merkuri (Hg), dan nikel (Ni). Kontaminasi logam berat pada tanah dapat berisiko bagi kesehatan manusia dan ekosistem melalui tanah, rantai makanan, dan pengurangan kualitas bahan pangan. Akumulasi logam berat dalam tanah dapat bersifat toksisitas untuk tanaman, dan dapat mencemari rantai makanan (Kopernicka.,et al.2016).

Logam berat dapat terakumulasi di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun (toksik). Toksisitas logam berat dapat menurunkan tingkat energi dan merusak fungsi otak, paru-paru, ginjal, liver, komposisi darah dan organ penting lainnya. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan secara bertahap maju proses degeneratif fisik, otot, dan saraf yang meniru penyakit seperti multiple sclerosis, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer dan distrofi otot. Logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan melalui berbagai perantara salah satunya adalah melalui makanan yang terkontaminasi oleh logam berat. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia. Pada tanah pertanian, pemasok logam berat berasal dari bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisida, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, pupuk organik, buangan limbah dari rumah tangga, industri, dan pertambangan (Adhani., et al, 2018). Luas lahan gambut di tiga pulau besar Indonesia sekitar 15 juta ha, tersebar di Sumatra (6,4 juta ha), Kalimantan (4,8 juta ha) dan Papua (3,7 juta ha). Provinsi yang dominan lahan gambutnya adalah Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat (Herman, 2016). Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan sehingga mempunyai kadar bahan organik yang sangat tinggi (Harist., et al., 2017). Permasalahan yang sering terjadi pada lahan gambut yaitu terjadinya kebakaran pada musim kemarau baik disengaja dan tidak disengaja. Semakin sering terjadinya kebakaran maka meningkatkan akumulasi timbal dan kadmium pada tanaman. Penyerapan timbal dan kadmium oleh tanaman sebagian besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tetapi pencemaran timbal bisa terjadi akibat kendaraan bermotor yang terdapat pada daerah tersebut. Timbal merupakan logam yang toksik, jika tanaman kelebihan timbal maka tanaman tersebut menjadi racun dan apabila dikonsumsi makhluk hidup akan berbahaya bagi kesehatan. Salah satu dampaknya pada orang tua adalah, terjadi serangan jantung (cardiotic),

menimbulkan hipertensi (diastole meningkat), sedangkan dampak pada anak-anak secara empirik menimbulkan gangguan dan kelainan otak (Setyarini. 2018). Sedangkan, efek dari logam Cd menyebabkan sesak napas, efek pada sistem pernapasan, muntah, diare, kerusakan ginjal, gagal ginjal, kerusakan tulang (osteomalacia), berat badan bayi lahir rendah dan keguguran (Kopernicka.,et al.2016). Tidak semua tanaman bisa tumbuh dengan baik dilahan gambut. Tanaman nenas termasuk salah satu jenis tanaman yang sangat toleran terhadap tingkat keasaman yang tinggi yaitu pH antara 3 – 4. Budidaya nanas di gambut memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihan gambut jika ditinjau dari sifat kimia gambut mempunyai kadar bahan organik dan nitrogen yang tinggi dan kelemahan gambut antara lain tingkat keasaman yang tinggi (pH 3,5 sampai 5,5) kandungan abu yang rendah antara 0,5 sampai 2,5 %, bahan penyusun biasanya berserat dan berkayu, sehingga tanah gambut tergolong miskin hara (Lestari.,et al. 2017). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai kandungan logam berat pada tanaman di lahan gambut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah kandungan logam berat pada tanaman di lahan gambut. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Mengetahui kandungan logam berat pada tanaman dilahan gambut.

More Documents from "Zunnur Rahmi Avg"

Aye Ayee Jurnal.docx
June 2020 9
2222222222222.docx
July 2020 9
Biotek Cunun.docx
June 2020 14
Doc2 A.docx
June 2020 28
Program Kkg Kelas I.docx
April 2020 34
Asma Intermiten.docx
October 2019 39