22222222222222222222-1.docx

  • Uploaded by: gede sanjaya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 22222222222222222222-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,333
  • Pages: 22
KASUS II TUTORIAL FALSAFAH

Pasein K (45 thn) seorang kepala keluarga, pengusaha batu belah, korban bencana tanah longsir (post op amputasi ankle dextra hari ke-3) latar pendidikan pasien rendah, bapak merupakan tulang punggung keluarga. Hasil pengkajian tambahan diperoleh data integrase: pasien merasa tidak nyaman berada di RS, resonansi : pasien merasa tidak berguna dengan kondisinya saat ini, helcy: pasien merasa dengan amputasi yang dilakukan dia tidak bias beraktivitas lagi. Perawat mengangkat diagnose keperawatan cemas berhubugan dengan kritis situasional skunder, terhadap tindakan amputasi, intervensinya adalah anxenty reduction.

LO : Anxenty Reduction.

LANGKAH-LANGKAH TUTORIAL: 1. menyusun kata sulit 2. membuat pertanyaan dari kata sulit 3. dengan unsur 5w+1H 4. menjawab pertanyaan 5. mengkelompokan yang sudah dijawab 6. menentukan LO 7. mencari literature LANGKAH: 

Menentukan kata sulit. 1.

Amputasi ankle dexta

2. Data integrase 3. Resonansi 4. Helicy 5. Krisis situasional skunder 6. Intervensi 7. Snxiety reduction



Pertanyaan dari kata sulit

1.

Amputasi ankle dexta -apa itu ankle dextra? -apa itu amputasi ankle dextra? -tujuan di lakukan ankle dextra?

2. Data integritas -apa itu data integritas? -tujuan di lakukan data integritass? 3. Helicy -apa itu helicy? 4. Krisis situasional skunder -apa itu krisis situasional skunder? -mengapa terjadi krisis situasinola skunder? -pencegahan krisis situasional skunder? 5. Intervensi -apa itu intervensi? -kapan di lakukan intervensi? -apa tujuan di lakukan intervensi? -tipe intervensi? -apa saja yang mempengaruhi intervensi? -cara pembuatan intevensi? -manfaat intervensi? 6. Anxiety reduction -apa itu anxiety reduction?

1. Menjawab LO Jawaban : KECEMASAN (ANXIETY)

Istilah kecemasan dalam Bahasa Inggris yaitu anxiety yang berasal dari Bahasa Latin angustus yang memiliki arti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik (Trismiati, dalam Yuke Wahyu Widosari, 2010: 16). Selanjutnya Steven Schwartz, S

(2000: 139) mengemukakan “anxiety is a negative emotional state marked by foreboding and somatic signs of tension, such as racing heartt, sweating, and often, difficulty breathing,(anxiety comes from the Latin word anxius, which means constriction or strangulation). Anxiety is similar to fear but with a less specific focus. Whereas fear is usually a response to some immediate threat, anxiety is characterized by apprehension about unpredictable dangers that lie in the future”. Steven Schwartz, S (2000: 139) mengemukakan kecemasan berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau pencekikan. Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang spesifik, sedangkan ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman langsung, sedangkan kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga yang terletak di masa depan. Kecemasan merupakan keadaan emosional negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang, berkeringat, kesulitan bernapas. 

Syamsu

Yusuf

(2009:

43)

mengemukakan

anxiety

(cemas)

merupakan

ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas (lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari. Dikuatkan oleh Kartini Kartono (1989: 120) bahwa cemas adalah bentuk ketidakberanian ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas. Senada dengan itu, Sarlito Wirawan Sarwono (2012: 251) menjelaskan kecemasan merupakan takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula alasannya. 

Definisi yang paling menekankan mengenai kecemasan dipaparkan juga oleh Jeffrey S. Nevid, dkk (2005:163) “kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai

ciri

keterangsangan

fisiologis,

perasaan

tegang

yang

tidak

menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi”. Senada dengan pendapat sebelumnya, Gail W. Stuart (2006: 144) memaparkan “ansietas/ kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya”. 

Dari berbagai pengertian kecemasana (anxiety)yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai

dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas. 

ANXIETY REDUCTION PROSEDURE Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah takut dan cemas. Ketakutan adalah respon dari beberapa ciri-ciri stimulus atau situasi tertentu. Saat stimulus tersebut muncul, orang itu akan merasakan rasa tidak enak secara alamiah dan berusaha melawan dengan cara melarikan diri dari stimulus tersebut. Respon alamiah tersebut yang kita namakan Anxiety. Di dalam anxiety terdapat autonomic nervous system yang membuat seseorang secara otomatis akan melawan stimulus tersebut dengan cara berperilaku menghindar atau melarikan diri pada waktu itu juga. (Behavior 

Modification:

Principles

and

Procedures,

2004).

Ketakutan adalah suatu reaksi emosi yang timbul karena adanya ancaman yang ada di benaknya. Ungkapan perasaan ini dapat menyatakan adanya ketidakseimbangan dalam jiwanya, misalnya menjadi cemas dan gugup, atau juga menyatakan reaksi fisiknya seperti jantung yang berdebar cepat. (Menerobos Dunia Anak hal. 123-127, 2000). Contohnya, Sari takut dengan tikus. Setiap melihat tikus maka ia akan berteriak dan lari atau menghindari tikus tersebut dengan naik benda yang lebih tinggi atau ke luar ruangan agar terhindar dari tikus tersebut. Saat hal tersebut terjadi, ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat, gelisah, berkeringat, otot-ototnya tegang, dan jengkel. Ketakutan berbeda dengan fobia. Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Seseorang yang menderita fobia akan mengalami fiksasi, di mana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal

tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Hal ini menyebabkan penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. 

Sedangkan kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik. Konsep kecemasan memegang peranan yang sangat mendasar dalam teori-teori tentang stres dan penyesuaian diri (Lazarus, 1961). Menurut Post (1978), kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Freud (dalam Arndt, 1974) menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Menurut Freud, kecemasan melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya.



Lefrancois (1980) juga menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Hanya saja, menurut Lefrancois, pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya perasaan-perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Lefrancois adalah pendapat Johnston yang dikemukakan oleh (1971) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain.



Kartono (1981) juga mengungkapkan bahwa neurosa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurut Wignyosoebroto (1981), ada perbedaan mendasar antara kecemasan

dan ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat 

Taylor (1953) dalam Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS) mengemukakan bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak menyenangkan dan menimbulkan atau disertai disertasi perubahan fisiologis (misal gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat) dan psikologis (misal panik, tegang, bingung, tidak bisa berkonsentrasi). Carlson (1992:201) menjelaskan kecemasan sebagai rasa takut dan antisipasi terhadap nasib buruk dimasa yang akan datang, kecemasan ini memiliki bayangan bahwa ada bahaya yang mengancam dalam suatu aktivitas dan obyek, yang jika seseorang melihat gejala itu maka ia akan merasa cemas. Kecemasan merupakan respon emosional yang tidak menentu terhadap suatu obyek yang tidak jelas. Menurut Massion, Warshaw, & Keller (1993) (dalam Weiten & Llyod, 1999:437) Kecemasan merupakan gangguan yang ditandai dengan perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi secara berlebihan. Kecemasan merupakan respon emosional yang tidak menentu terhadap suatu obyek yang tidak jelas (Stuard and sudeen, 1998: 175).

2. Menjawab kata sulit

1. Amputasi ankle dexta -apa itu ankle dextra? Jawaban: ANCLE DEXTRA CONTOH ANATOMI NYA

-apa itu amputas? Jawaban: 

Amputasi berasal dari kata“amputare” yang kurang lebih diartikan“pancung”. Bararah dan Jauhar (2012)

menyatakan bahwa “amputasi adapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organtubuh yang lain seperti timbulnya komplikasi infeks”.



Adapun pengertian amputasi menurut LeMone (2011)

Amputasi adalah pemotongan sebagian atau seluruh dari anggota ekstremitas. Amputasi merupakan tidakan dari proses yang akut, seperti kejadian kecelakaan atau kondisi yang kronik, misalnya penyakit pembuluh perifer, diabetes mellitus



Hal yang sama diungkapkan juga oleh Lukman dan Ningsih (2009),

amputasi adalah pengangkatan/pemotongan/pembuangan sebagian anggota tubuh/gerak yang disebabkan oleh adanya trauma, gangguan peredaran darah, osteomeilitis, dan kanker tulang melalui proses pembedahan.

-apa itu amputasi ankle dextra? Jawaban: Cedera sprain ankle bisa terjadi karena overstretch pada ligamen complex lateral ankle dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat ini tidak menumpu sempurna pada lantai / tanah yang tidak rata. Ligamen pada lateral ankle antara lain: ligamen talofibular anterior yang berfungsi untuk menahan gerakan ke arah plantar fleksi. Ligamen talofibular posterior yang berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah inversi. Ligamen calcaneocuboideum yang berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah plantar fleksi. Ligamen talocalcaneusyang berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah inversi dan ligamen calcaneofibular yang berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah inversi (Chan, 2011). Faktor-faktor Yang dapat mempermudah terjadinya cedera keseleo pergelangan kaki Yaitu kelemahan Otot terutama Otot-Otot disekitar Sendi kaki dan pergelangan kaki. Kelemahan atau longgarnya ligamen-ligamen pada sendi kaki dan pergelangan kaki , keseimbangan kemampuan yang buruk, sepatu atau alas kaki yang tidak tepat dan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, berolahraga, berjalan dan lain-lain (Farquhar, 2013). Amputasi angkle dextra adalah menghilangkan bagian tubuh dengan cara memotong bagian tubuh yang berpotensi infeksi jika di diamkan.

-tujuan di lakukan ankle dextra? Jawaban: TUJUAN DAN KENAPA DILAKUKAN APUTASI APUTASI 1. Penyakit pembuluh darah perifer Ini adalah penyakit penyebab amputasi yang memengaruhi sistem pembuluh darah perifer, dan sebagian besar arteri. Diabetes dan kombinasi dari tekanan darah tinggi dan kolesterol

tinggi menyebabkan kerusakan pada lapisan arteri. Arteri besar menjadi lebih sempit atu benar-benar terhalang. Hal ini akan mengurangi tekanan darah dan jumlah sirkulasi darah secara ekstrem. Dinding arteri akan mengecil dan kapiler menebal, sehingga oksigen tidak dapat menyebrangi dinding tersebut dengan mudah. Jika aliran darah berkurang, maka gangren dapat terjadi. Gangren adalah jaringan mati berwarna hitam dan ada yang kering dan juga basah. Gangren basah merupakan gangren yang terinfeksi dan segera membutuhkan perawatan darurat. 2. Trauma Amputasi anggota tubuh dapat terjadi di lokasi kecelakaan, seperti mengalami patah tulang yang terbuka parah atau cedera neurovaskular parah. Contoh luka traumatis meliputi, fraktur, pembuluh darah pecah, luka bakar, luka ledakan, serta luka tusukan atau luka tembak. Dalam kasus cedera amputasi traumatik, baik sebagai prosedur penyelamat jiwa atau ketika anggota tubuh terluka begitu parah sehingga pemulihan lebih efektif dengan amputasi. Kasus trauma amputasi anggota tubuh dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun akibat kegagalan proses penyembuhan. 3. Borok kaki diabetik Diabetes diketahui dapat menyebabkan beberapa masalah, termasuk serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan disfungsi saraf. Disfungsi saraf ini terkadang dapat sangat menyakitkan, namun sering kali dapat mati rasa. Mati rasa sangat berbahaya, karena rasa sakit diperlukan untuk melindungi tubuh dari cedera. Ketika kaki Anda mati rasa, Anda dapat menyebabkan kerusakan dengan berjalan pada daerah yang meradang, memunculkan kapalan tanpa disadari, atau menginjak suatu benda yang dapat menyebabkan cedera langsung. Daerah yang terluka menjadi meradang dan dapat berubah menjadi lepuhan dalam, seperti terkena otot, tulang, atau tendon, yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka. Borok yang semakin mendalam akan semakin sulit untuk disembuhkan. 4. Infeksi kaki diabetik Seseorang yang terkena diabetes cenderung untuk terkena infeksi karena diabetes menekan sistem imun. Ketika ada luka terbuka, bakteri dapat masuk ke jaringan bagian bawah kulit, sehingga infeksi dapat menyebar dengan cepat. Infeksi pada kaki dapat diklasifikasikan

sebagai mengancam jiwa atau tidak mengancam jiwa. Infeksi anggota tubuh yang mengancam jiwa memerlukan rawat inap, antibiotik IV, dan operasi. Infeksi yang tidak mengancam jiwa biasanya dapat diobati dengan antibiotik oral. Banyak infeksi dapat menyebar ke tulang, sehingga Anda dapat terkena osteomielitis. Osteomielitis tidak mudah didiagnosis. Dalam kebanyakan kasus, bagian tubuh yang terinfeksi haris diamputasi. Hampir 1 dari 5 infeksi memerlukan amputasi. 5. Tumor Tumor tulang dan tulang rawan pembentuk osteosarkoma dan chondrosarcoma adalah neoplasma ganas langka yang dapat menjadi penyebab amputasi. Tumor ini agresif dan perlu pengobatan lokal dan sistemik. Operasi untuk pengangkatan tumor ini sebagian besar dilakukan dengan penyelamatan anggota badan. 6. Kanker Kanker dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan tubuh. Kanker juga memerlukan amputasi untuk alasan yang berbeda, yaitu untuk menjaga tumor ganas menyebar ke bagian tubuh lainnya. 7. Kekurangan anggota gerak bawaan Seorang anak dapat lahir dengan tidak adanya anggota gerak lengkap atau sebagian. Untuk memfasilitasi komunikasi ilmiah (International Organization for Standardization (ISO) mengembangkan sistem klasifikasi yang akurat. Klasifikasi dibangun pada basis anatomi karena kegagalan pembentukan. Dalam rahim, aliran darah ke anggota gerak dapat terbatas akibat jaringan lainnya, Akibatnya, anggota gerak dapat hilang secara permanen, dan bayi lahir dengan apa yang disebut sebagai amputasi kongenital.

2. Data integrase -apa itu data integritas? Jawaban:

Data integritas adalah strategis untuk membungkus beberapa sistem informasi bersama-sama dan menudukung untuk bertukar informasi secara real. Integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih set data agar mempermudah dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam sebuah lingkungan kerja. Integrasi data menggabungkan data dari berbagai sumber database yang berbeda ke dalam sebuah penyimpanan seperti gudang data (data warehouse).

-tujuan di lakukan data integritas? Jawaban: Tujuannya adalah menjaga data agar data yang tidak valid tidak masuk ke database. Menjaga konsistensi data pada relasi keterkaitan antar tabel. 3. Helicy Jawaban: -apa itu helicy? Jawaban: helicy adalah prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, di tunjukan dengan jenis pola-pola prilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan keseinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan anatara manusia dan lingkungan

4. Krisis situasional skunder -apa itu krisis situasional skunder? Jawaban:  Adalah Suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dalam kehidupan seseorangyang mengganggu keseimbangan selama mekanisme coping individu tersebut tidak dapat mecahkan masalah.  Ganggaun internal yang disebabkan oleh kondisi penuh stress atau yang dipersepsikanoleh individu sebagai ancaman.

Selama krisis, individu kesulitan dalam melakukan sesuatu, koping yang biasa digunakantidak efektif lagi dan terjadi peningkatan kecemasan. 

Krisis Situasional Merupakan respon terhadap peristiwa traumatic yang tiba-tiba dan tidak

dapatdihindari yang mempunyai pengaruh besar terhadap peran dan identitas seseorang. Cenderung mengikuti proses kehilangan, seperti kehilangan pekerjaan, putus sekolah,putus cinta, penyakit terminal, kehamilan/kelahiran yang tidak diinginkan. Responyang biasa mucul terhadap kehilangan adalah depresi. Kesulitan dalam beradaptasi dengan krisis situasional ini berhubungan dengan kondisidimana seseorang sedang berjuang menyelesaikan krisis perkembanga.

-mengapa terjadi krisis situasinola skunder? 

-ketegangan



-trauma



Ketakutan



Berduka -pencegahan krisis situasional skunder? Pencegahan krisis situasional skunder bisa di lakukan dengan memberikan dukungan sosial, pendekatan umum, manipulasi lingkungan dan pendekatan individual. 5. Intervensi -apa itu intervensi? Jawaban:

Istilah “intervensi” cukup sering digunakan pada berbagai bidang, misalnya kesehatan, pemerintahan, politik, keperawatan, pendidikan, psikologi, dan lainnya. Berikut penjelasan mengenai pengertian intervensi pada beberapa bidang; 

Arti intervensi kesehatan adalah suatu tindakan logis yang dilakukan untuk kepentingan pasien. Misalnya kolaborasi dokter dan perawat guna memmberikan perawatan terbaik bagi pasien.



Pengertian intervensi pemerintah adalah tindakan mencampuri konflik antara dua pihak yang sedang bertikai yang dilakukan oleh penguasa/ pemerintah untuk tujuan yang baik.



Arti intervensi keperawatan adalah suatu tindakan campur tangan dari dokter dan atau perawat untuk membantu kesembuhan pasien.

 Menurut gordon 1994 intervensi adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tinhkat yang di inginkan dalam hasil yang di harapkan

-

Apa saja tipe intervensi?

Terdapat 3 tipe intervensi keperawatan yaitu : • Intervensi Perawat meliputi aspek praktik keperawatan professional yang memiliki lisensi dan hukum. • Intervensi Dokter respon dokter terhadap diagnosa medis dan perawat menyelesaikan instruksi dokter • Intervensi Kolaboratif terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari berbagai professional keperawatan kesehatan.

-Faktor apa saja yang memperngaruhi intervensi? 6 faktor yang mempengaruhi intervensi : 1. Karateristik diagnose keperawatan 2. Hasil yang diperkirakan 3. Dasar riset (pengetahuan keperawatan) untuk intervensi 4. Kemungkinan pelaksanaan intervensi 5. Kebersediaan klien 6. Kompetensi perawat.

-Cara penulisan intervensi? MENULIS

RENCANA

ASUHAN

KEPERAWATAN

Dalam

penulisan

perencanaan menggunakan 5 kolom 

Kolom 1 : berisi data-data yang akurat dengan diagnose keperawatan yang bersangkutan.



Kolom 2 : berisi tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Setelah itu, perawat membuat tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam rencana tindakan.



Kolom 3 : adalah kolom implementasi yang berisi rencana tindakan.



Kolom 4 : berisi pemahaman rasional seorang perawat tentang intervensi spesifik



Kolom 5 : berisi kriteria hasil yang ditetapkan dan diidentifikasi sebelumnya dari rencana asuhan keperawatan

-apa manfaat di lakukan intervensi? 1. manfaat dari rencana asuhan keperawatan antara lain ( Carol, 1998) : • Membantu dalam memberikan keperawatan yang berkualitas. • Menllingkatkan komunikasi, pengaturan, dan evaluasi asuhan keperawatan. • Database untuk membuat penugasan dan mengalokasikan waktu dan sumbersumber. •Database untuk distribusi sumber- sumber pada pusat perawatan kesehatan dengan administrasi . •Database untuk pemeriksaan jaminan kualitas. •Manfaat bagi bidang keperawatan dengan mengidentifikasi kontribusi keperawatan yang unik dalam perawatan klien.

-tujuan intervensi Tujuan intervensi yaitu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali masalah dengan menganalisis kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang mengacu upaya pencapaian tujuan (Mc Namara 2010)

6. Anxiety reduction -apa itu anxiety reduction? Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah takut dan cemas. Ketakutan adalah respon dari beberapa ciri-ciri stimulus atau situasi tertentu. Saat stimulus tersebut muncul, orang itu akan merasakan rasa tidak enak secara alamiah dan berusaha melawan dengan cara melarikan diri dari stimulus tersebut. Respon alamiah tersebut yang kita namakan Anxiety. Di dalam anxiety terdapat autonomic nervous system yang membuat seseorang secara otomatis akan melawan stimulus tersebut dengan cara berperilaku menghindar atau melarikan diri pada waktu itu juga. (Behavior Modification: Principles and Procedures, 2004). 

Ketakutan adalah suatu reaksi emosi yang timbul karena adanya ancaman yang ada di benaknya. Ungkapan perasaan ini dapat menyatakan adanya ketidakseimbangan

dalam jiwanya, misalnya menjadi cemas dan gugup, atau juga menyatakan reaksi fisiknya seperti jantung yang berdebar cepat. (Menerobos Dunia Anak hal. 123-127, 2000). Contohnya, Sari takut dengan tikus. Setiap melihat tikus maka ia akan berteriak dan lari atau menghindari tikus tersebut dengan naik benda yang lebih tinggi atau ke luar ruangan agar terhindar dari tikus tersebut. Saat hal tersebut terjadi, ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat, gelisah, berkeringat, otot-ototnya tegang, dan jengkel. Ketakutan berbeda dengan fobia. Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Seseorang yang menderita fobia akan mengalami fiksasi, di mana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Hal ini menyebabkan penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. 

Sedangkan kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik. Konsep kecemasan memegang peranan yang sangat mendasar dalam teori-teori tentang stres dan penyesuaian diri (Lazarus, 1961). Menurut Post (1978), kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Freud (dalam Arndt, 1974) menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Menurut Freud, kecemasan melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak

menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya.



Lefrancois (1980) juga menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan. Hanya saja, menurut Lefrancois, pada kecemasan bahaya bersifat kabur, misalnya ada ancaman, adanya hambatan terhadap keinginan pribadi, adanya perasaan-perasaan tertekan yang muncul dalam kesadaran. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Lefrancois adalah pendapat Johnston yang dikemukakan oleh (1971) yang menyatakan bahwa kecemasan dapat terjadi karena kekecewaan, ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain.



Kartono (1981) juga mengungkapkan bahwa neurosa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurut Wignyosoebroto (1981), ada perbedaan mendasar antara kecemasan dan ketakutan. Pada ketakutan, apa yang menjadi sumber penyebabnya selalu dapat ditunjuk secara nyata, sedangkan pada kecemasan sumber penyebabnya tidak dapat ditunjuk dengan tegas, jelas dan tepat



Taylor (1953) dalam Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS) mengemukakan bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak menyenangkan dan menimbulkan atau disertai disertasi perubahan fisiologis (misal gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat) dan psikologis (misal panik, tegang, bingung, tidak bisa berkonsentrasi). Carlson (1992:201) menjelaskan kecemasan sebagai rasa takut dan antisipasi terhadap nasib buruk dimasa yang akan datang, kecemasan ini memiliki bayangan bahwa ada bahaya yang mengancam dalam suatu aktivitas dan obyek, yang jika seseorang melihat gejala itu maka ia akan merasa cemas. Kecemasan merupakan respon emosional yang tidak menentu terhadap suatu obyek yang tidak jelas. Menurut Massion, Warshaw, & Keller (1993) (dalam Weiten & Llyod, 1999:437) Kecemasan merupakan gangguan yang ditandai dengan perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi secara berlebihan. Kecemasan merupakan

respon emosional yang tidak menentu terhadap suatu obyek yang tidak jelas (Stuard and sudeen, 1998: 175).

A. Kesimpulan dan Saran Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah takut dan cemas. Ketakutan adalah respon dari beberapa ciri-ciri stimulus atau situasi tertentu. Saat stimulus tersebut muncul, orang itu akan merasakan rasa tidak enak secara alamiah dan berusaha melawan dengan cara melarikan diri dari stimulus tersebut. Respon alamiah tersebut yang kita namakan Anxiety. Di dalam anxiety terdapat autonomic nervous system yang membuat seseorang secara otomatis akan melawan stimulus tersebut dengan cara berperilaku menghindar atau melarikan diri pada waktu itu juga. (Behavior Modification: Principles and Procedures, 2004).

Ketakutan adalah suatu reaksi emosi yang timbul karena adanya ancaman yang ada di benaknya. Ungkapan perasaan ini dapat menyatakan adanya ketidakseimbangan dalam jiwanya, misalnya menjadi cemas dan gugup, atau juga menyatakan reaksi fisiknya seperti jantung yang berdebar cepat. (Menerobos Dunia Anak hal. 123-127, 2000). Contohnya, Sari takut dengan tikus. Setiap melihat tikus maka ia akan berteriak dan lari atau menghindari tikus tersebut dengan naik benda yang lebih tinggi atau ke luar ruangan agar terhindar dari tikus tersebut. Saat hal tersebut terjadi, ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat, gelisah, berkeringat, ototototnya tegang, dan jengkel. Bagi seorang perawat harus memeberikan dorongan individu maupun sosial untuk pasien yang mengalami tekanan akibat tidak percaya diri akan kondisinta.

Daftar Pustaka 1. Asmandi, 2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta. EGC 2.

Tomey A.M, Alligood M.R (1998). Nursing theorists and their work. 4ed. USA : Mosby Inc

3. George, J.B. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth Edition. USA : Appleton & Lange. 4. Fawcett,J. (2005). Contemporary nursing knowledge: Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories. 2nd ed. Philadelphia: F.A. Davis Company 5. Doengoes, M. E. (2002). Nursing care plane: Guidelines for planning & documenting patient care, 3rd edition, FA. Davis. 6. Semarang: Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. 7. Dadang Hawari. (2006). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Gaya Baru. 8. Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 9. Elida Prayitno. (2006). Psikologi Orang Dewasa. Padang: Angkasa Raya. 10. Elizabeth B. Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. 11. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga. 12. Gail W. Stuart. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa: Ramona P. Kapoh & Egi Komara 13. Yudha. Jakarta: EGC. 14. Heningsih. (2014). “Gambaran Tingkat Ansietas pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih 15. Surakarta.” Skripsi. Surakarta: Program Studi S-1 Keperawatan, Stikes Kusuma Husada Surakarta. 16. Ifdil, B Khairul. (2015). The Effectiveness of Peer-Helping to Reduce AcademicStress of Students. 17. Addictive Disorders & Their Treatment, 14(4), 176-181. 18. Drs. Sunaryo, M.Kes Psikologi untuk Keperawatan; Buku Kedokteran EGC; Jakarta, 2002 19. (Sumber: Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik edisi 3. Jakarta: EGC.)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini. Adapun laporam ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu kami mengucapkan beribu-ribu maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini. Akhirnya kami mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadappembaca, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan jazakumuloh khoiron katsiron

Mataram, 10 Januari 2019

Kelompok Tutor KDK

FALSAFAT LAPORAN TUTORIAL

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4

STIKES MATARAM JANUARI 2019

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 1. VITA ULAN 2. SRI ASTUTI 3. ROHATUL IBADIAH 4. WULAN SARITY 5. AILDA DESTIANA 6. RIZQIA ULANDARI 7. NURHAYATI 8. INDAH DWI AULIA 9. RODATUL JANNAH 10. WAHYUNI 11. ST.HARDIANTI 12. SUHA KURNIAWATI 13. TEDY BAYU ADI PRATAMA 14. WIDODO

More Documents from "gede sanjaya"