MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR II “Konsep, Tahap Dan Perkembangan Pra Remaja Dan Remaja”
Disusun Oleh: Frezilya Lingwe E Yori Deskia W Divia Pazira Dinda Dwi Pustika Chelly Masita Mardiana Yeni Juniarti M. Mifthah Fazza Ria Fradila Doby Hernandes Dosen Pengampu : PAWILIYAH, S.Kep., MAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHsATAN (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam Karya Ilmiah ini kami membahas “Konsep, Tahap Dan Perkembangan Pra Remaja Dan Remaja” dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui dan mengenal beberapa isi dan makna yang terkandung di dalamnya. Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Amin.
Bengkulu,
Oktober 2018
Penulis,
i 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
2
C. Tujuan Masalah ...................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Praremaja Dan Remaja ..........................................................
3
B. Tahap Praremaja Dan Remaja .............................................................
5
C. Perkembangan Praremaja Dan Remaja ...............................................
7
D. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................
12
B. Saran ..................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
3ii i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masa pra remaja adalah masa peralihan atau transisi dari masa kanakkanak menuju masa remaja. Pada masa ini, anak mengalami berbagai perubahan dalam dirinya yang berupa perubahan fisik maupun secara psikis. Pada sebagian besar di antara kita, masa pra remaja atau yang sering disebut pubertas telah berakhir jauh sebelum masa remaja dimulai, meski pubertas adalah tanda yang paling penting dari dimulainya masa remaja. Masa praremaja adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal. Pada masa ini seorang anak akan membawa perubahan yang besar dalam dirinya sendiri serta lingkungan disekitarnya. Masa praremaja dimulai dari usia sekitar 11/12-13/14 tahun. Pada masa pra remaja terjadi berbagai macam perubahan mulai dari perubahan fisik sampai psikologis. Contohnya pada laki-laki seperti pertumbuhan rambut, perubahan kulit, terdapat kelenjar yang lebih aktif di dalam tubuh, pembesaran otot, adanya benjolan dada serta perubahan suara pada laki-laki menjadi lebih berat dari sebelumnya. Pada perempuan pinggul bertambah besar, pembesaran payudara, pertumbuhan rambut, terjadi perubahan kulit, adanya kelenjar, otot membesar serta perubahan suara. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan
1
pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep praremaja dan remaja? 2. Bagaimana tahap praremaja dan remaja? 3. Bagaimana perkembangan praremaja dan remaja?
C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui bagaimana konsep praremaja dan remaja. 2. Untuk mengetahui bagaimana tahap praremaja dan remaja. 3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan praremaja dan remaja.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Praremaja Dan Remaja 1. Praremaja Pra remaja di tandai dengan kebutuhan menjalin hubungan teman sejenis, kebutahan akan sahabat yang dapat dipercaya,berkeraja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan,dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan,kerja sama,tindakan timbal-balik sehinga tidak kesepian. Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena mendatangkan awal hubungan manusiawi sejati dengan orang lain. Masa pra remaja harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia dikenal sebagai “anak pra remaja”. Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “remaja” atau “remaja muda”. Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa pra remaja relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa pra remaja selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “cepat matang”, sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat matang”. Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalam setiap kelompok. Masa pra remaja atau masa pra remaj atas adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan yang mencolok dalam proposisi tubuh. Periode yang
3
lain adalah masa pranatal dan pertengahan pertama dari tahun kehidupan pertama. Biasanya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh pesat”. Secara fisik hal ini merupakan awal atau permulaan dorongan pertumbuhan skelet sekunder, saat mulai terjadi perubahan fisik seperti pertumbuhan rambut pubis dan payudara pada wanita. Selain itu, anak menjadi lebih sosial, dan pola perilakunya lebih sukar di perkirakan. Baik laki-laki dan perempuan biasanya membentuk “teman baik” dan ketertarikan kepada jenis kelamin lain terbentuk. Anak kedua jenis kelamin ini sering membentuk hubungan teman dengan dewasa lain daripada orang tua nya (ego ideal) yang membuat mereka menerima informasi tentang menjadi dewasa. 2. Remaja Remaja atau adolensens adalah periode perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. istilah adolensens menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal mengakibatkan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan perhadapan dengan abstraksi. Penyesuaian dan adaptasi dibutuhkan untuk mengkoping perubahan simultan ini dan usaha untuk membentuk perasaan identitas yang matur. Adaptasi yang dibutuhkan mendorong adolesens mengembangkan mekanisme dan gaya perilaku yang akan digunakan atau diadaptasi sepanjang kehidupan. Pemahaman perawat tentang perkembangan merupakan perspektif yang unik untuk menolong remaja dan antisipasi orang tua serta koping setres pada adolesens. Aktivitas perawat, terutama pendidikan, dapat meningkatkan perkembangan yang sehat. Aktivitas seperti ini dapat dilakukan pada lingkungan yang beragam. Misalnya, perwat melakukan seminar di SMU untuk memberikan saran praktis penyelesaian masalah,
4
seperti mengobati jerawat atau membuat keputusan yang bertanggung jawab terhadap penggunaan alkohol. Untuk mempelajari tentang topik atau masalah spesifik, perawat harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan remaja. Keterlibatan menghasilkan pembelajaran lebih aktif dan menarik.
B. Tahap Praremaja Dan Remaja 1. Tahap Praremaja Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun. Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak kesepian. Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama. Otak mengalami perkembangan yang dramatis selama masa-masa pubertas.Banyak kemajuan yang muncul pada frontal lobe, sebuah area yang dianggap bertanggungjawab terhadap fungsi kemajuan mental, yang dinamakan fungsi eksekutif. Fungsi ini mencakup kemampuan menalar, menilai/menghakimi serta kontrol diri. Pra Remaja terdiri dari 3 fase,yaitu : a. Masa anak-anak(1-2 tahun), Pada masa ini anak-anak mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan
fisik,pertumbuhan
5
otak
juga
akan
mengalami
perlambatan. menginjak usia tiga tahun,rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun,tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi 50 cm. b. Masa prasekolah(3-6 tahun) Pada masa prasekolah,berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2 kg/tahun.tubuh anak terlihat kurus,akan tetapi aktivitas motorik tiggi dan sistem tubuh sudah mencapai kematangan dalam hal berjalandan lain-lain.pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makan’umumnya mengalami kesulitan untuk makan.anak juga menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi. c. Masa sakolah(6-12 tahun) Tumbuh kembang pada masa sekolah mengalami proses percepatan pada usia 10-12 tahun.pada usia ini pertumbuhan jaringan limfatik
akan
semakin
dewasa.perkembangan psikoseksual.
moral,dan
besar,bahkan
kognitif, spiritual
melebihi
orang
psikososial,
anterpersonal,
juga
menunjukkan
mulai
kematangan.terjadi pengembangan konsep diri, keterapilan mambaca, menulis, berhitung, serta belajar bersosialisasi dengan baik di sekolah.
2. Tahap Remaja Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap menurut widyastuti (2009), yaitu: a. Masa remaja awal (10-12 tahun) 1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya 2) Tampak dan merasa ingin bebas 3) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir dan khayal (abstrak) b. Masa remaja tengah (13-15 tahun) 1) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri 2) Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis 3) Timbul perasaan cinta yang mendalam
6
4) Mampu
berfikir
abstrak
(berkhayal)
makin
berkembang
Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) 1) Manampakkan pengungkapan kebebasan diri 2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif 3) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya 4) Dapat mewujudkan persaan cinta 5) Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak
C. Perkembangan Praremaja Dan Remaja 1. Perkembangan praremaja Di usia praremaja (10-12 tahun), anak mengalami transisi menuju kedewasaan selanjutnya yang memengaruhi kemampuan sosial, fisik, juga kognitifnya.
Dampaknya,
anak
terlihat
lebih
mandiri
dalam
menyelesaikan masalah dan menata perilaku sosialnya. Hal ini terjadi karena anak pada dasarnya memiliki keterampilan.. a. Mengenali teman yang baik Jangan heran, jika anak usia 10 tahun, sudah mulai memilih teman. Mereka memang mulai mengembangkan kemampuan sosial menerima teman yang baik dan tidak menurutnya. Tak apa, asal tekankan kepada anak untuk selalu bersikap baik kepada semua orang. b. Mengenali kadar pertemanan Sejak usia 10 tahun, keterampilan sosial anak bertambah tajam sehingga ia mulai mengetahui lingkar dan kadar pertemanan. Pemahaman akan sahabat, teman biasa dan sekadar kenalan sudah mulai bisa ia rasakan. Keterampilan ini mempersiapkan anak untuk bisa menempatkan diri dalam pergaulan dan membawa diri dalam pergaulan baru. Jika tak dibekali dengan kemahiran bertoleransi dengan keinginannya dalam berteman, anak bisa menjadi pencemburu dan sulit diterima lingkungan. Anda sebaiknya mendorong anak
7
memiliki pergaulan yang luas, toleran, berempati, dan tidak egosentris. c. Menyadari ada peer pressure Dalam usia ini anak sudah mulai mengenal superioritas dan inferioritas seseorang dalam kelompok pertemanan. Keterampilan ini mendukung kemampuan sosial anak agar dapat berperilaku secara normatif di lingkungannya, mengingat tekanan sosial dapat membuat seseorang tak berlaku sembarangan. Sisi buruknya, kondisi ini dapat melahirkan peer pressure (tekanan kelompok sebaya), juga berisiko menyebabkan bullying (intimidasi). Sebagai orang tua, Anda sebaiknya memerhatikan betul perilaku, kebiasaan, dan perkembangan anak di usia ini. Kelekatan orang tua dan anak adalah kunci untuk mencegah bullying dan dampak negatif peer pressure. d. Memahami kepercayaan dan tanggungjawab Di usia 11 tahun atau kelas 5 SD, anak mulai menambah keterampilan sosial penting lain, yakni memahami arti kepercayaan dan tanggungjawab. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat penting bagi masa depannya karena merupakan cikal bakal disiplin diri dan integritas pribadi yang membuat ia diterima di lingkungan pergaulan, akademis dan pekerjaan kelak. Sebagai orang tua, Anda perlu memupuk sisi positif dari kedua keterampilan sosial ini dengan memberi ia banyak latihan tanggung jawab, serta konsekuensi yang sepadan. e. Menuntut keadilan Saat berusia 12 tahun, anak mulai memahami keadilan dan ketidakadilan. Rasa keadilan merupakan salah satu konsekuensi perkembangan kognitif anak terhadap konteks sosial. Saat anak belajar tentang keadilan, orang tua perlu memberi penjelasan bahwa tak segala hal harus sama rata.
8
2. Perkembangan remaja Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) : a. Perkembangan Biologis Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitas hormonal dibawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder. b. Perkembangan Psikologis Teori
psikososial
tradisional
menganggap
bahwa
kritis
perkembangan pada masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain. c. Perkembangan Kognitif Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi. d. Perkembangan Moral Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri. e. Perkembangan Spiritual Remaja
mampu
memahami
konsep
abstrak
dan
menginterpretasikan analogi serta simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis. f. Perkembangan Sosial Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan
9
keluarga. Masa remaja adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya. Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja sebagai berikut: a. Remaja awal (early adolescence) Seorang remaja pada tahap ini akan terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego” menyebabkan para remaja awal ini sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. b. Remaja madya (middle adolescence) Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang
kalau
banyak
teman
yang
menyukainya.
Ada
kecenderungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya. c. Remaja akhir (late adolescence) Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu: 1) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. 2) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orangorang lain dalam pengalaman-pengalaman baru. 3) Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
10
4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. 5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public) (Sarwono Sarlito, 2002).
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Pra remaja di tandai dengan kebutuhan menjalin hubungan teman sejenis, kebutahan akan sahabat yang dapat dipercaya,berkeraja sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah kehidupan,dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan,kerja sama,tindakan timbal-balik sehinga tidak kesepian. Fase ini merupakan fase yang sangat penting karena mendatangkan awal hubungan manusiawi sejati dengan orang lain. Remaja atau adolensens adalah periode perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. istilah adolensens menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal mengakibatkan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan perhadapan dengan abstraksi.
B. Saran Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapakan kritik dan saran dari pembaca sebagai pedoman penulisan makalah yang lebih baik kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Almul.H.Aziz, 2004, Pengantar Kwebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta Sarwono, S.W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/bagasdharma/5-tahapperkembangan-anak-usia-pra-remaja http://pantunirwanprayitno.com/hrf_faq/c-perkembangan-usia-pra-remaja/
iii 13