Dns. Mun^a.rMtN, M.T.
YHKrusrsffifi FHNSAHAYAAN
.]OtO t")
REFIKA
ADITAMA
PRAKATA
All-ramdulillal^r buku
Gknologi Pencahayaan ini akl-rirnya bisa diterbitkan
Indonesia. Keinginan menyelesaikan r-raskal-r dan menerbitkan buku ini sudah sejak lama karena hakikatnya sumbangan pikiran sekecil apapun pasd berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kemudian hari. dar-r dapat dibaca oleh banyak anak bangsa
Ken"rajuan tekr-rologi penerangan l-ringga akhir abad )O( telal-r mengha. silkar-r berbagai gawai penerangan. Rekayasa lampu
cahaya l-rir-rgga akhir abad )C( mer-rgalami kemajuan yang sangat pesat sejak
f* +-__
f
Mi,[rr-]
P*14
i ,-
Parylstrrrrr
_ n,,.i.1,,1,"T'lL-
ssl 'r7z TntZ
/i7Al,
listrik sebagai sumber
ditemukanr-rya lan'rpu pijar oleh Tl-romas Alpha Edison pada akhir abad
XX.
Lrmpu yar-rg berisi gas dengan modifikasi elekroda di dalamnya menghasilkan efikasi beberapakah lebih besar dibandir-rg dengan lampu pijar biasa. Pada gilirar-rr-rya daya yar-rg diperlukar-r unruk kualitas penerangan yang sama menjadi berkulang clan dimensinya dapat diperkecil. Karena itu, maka bahasan karak terisdk dan teknologi penerangan sangat penting difahami dan disampaikan lebih awal pada buku ir-ri pada Bab l. Bab ini menyampaikan bahasan tentang
I
I
per-rglihatar-r dan warna karer-ra kedr-ra l-ral tersebut sangat erat kaitannya dengan
RF.TEK.010-01-200
pencahayaan. Berbagai macam lampu lismik termasuk hubungan listrikr-rya serta karakteristik masing-masing jenis lampu dibahas pada Bab III. Bab iV
r
membahas cara pengaturan penerangan baik mengatur kelisrikannya maupun penggunaan berbagai reflektor. Bab V membahas berbagai cahaya yang peman-
DRs. MUHAIMIN, M.T. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN Co. E.litor, Aep Qr.111215^
faatannya bukan untuk penerangan seperti: infra merah, ultra violet dan laser secara sepintas. Penerangan dalam ruangan meliputi macam-macam sistem penerangan, clan mengl-ritung keperluan lampu unruk suatu ruangan tertentlr dibal-ras pada Bab M. Bab MI membahas penerangan luar ruangan rneliputi penemngan: taman, jalan raya, arena olah raga, dan lapangan terbang.
Desain Saml.ul rlan Lryout Isi: Setia t.\ovieyanJi
Diterl.itkan oleh PT Rcfika Aditanra Jl.
Mcnrler C)irang No. 98, Bandung 40254
Tclp. (022) 5205985, Fax. (022) 5205984 Anggota Ikapi Cetakan Pcrtama, Juli 2001 Hak Cipta L)ilinrlungi Unrlang-Un.1ang Dicerali oleh PT Reflkr Aclitamr Ilanclung
ISBN 979-9(1055-19-4
Dilrrrng tneneutitr atau nremper[.anyrk TANPA IZIN TERTULIS tlrri penerbirz.
sebagian atau seluruh isi bukr.r
ini
Br-rku ir-ri berawal dari diktat yang penulis gunakan mengajar pada poli-
ini disusun tidak terlalu bersifat teoritis, yang ada rnenggunakan maten-ratika sederhana sel-erhiftrngan-perl-ritungan l-rir-rgga sar-rgai perlu dipelajari olelr mahasiswa teknik elektro sernester pertengahan. Setidakr-rya pada ak1-rirbab dicar-rrun-rkan soal pelatihan sekedar ur-rtuk rckr-rik cli Malar-rg dar-r Bar-rdung. Buku
mengembangkan wawasan pernbaca. Buku ir-ri diadopsi dari berbagai industri yar-rg bergerak di biclar-rg penerangan baik di Amerika Serikat, Jerman, Belanda serta beberapa buku yar-rg terbit di Indonesia sebelum buku ini diterbitkan. Ntu-nur-r clemikian standar yar-rg digunakan disesr-raikar-r derrgar-r standar yang berlakr-r cli L-rdonesiir.
PRAKATA
pemikiran ir-ri akar-r berkernbang jika pembaca bersedia n-remasukan urlrukperbaikan dan penyempurnaar-r edisiberikutnya.
Sun-rbangar-r rryan-rpaikar-r
DAFTAR ISI
-v DAFTAR ISI - vii
BAB i
PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN PENERANGAN _ 1 r. /' A. Sifat Alarni Cal-raya ............... Z \."" B. Besaran Pokok ....................... 4
Terirna kasih diucapkan kepada isteri dan analcanak saya yang telal-r memberi dorongan n-roril dan semua kawan yang telah memberikan masukan hingga terselesaikanr-rya naskah buku ini. Terin-ra kasih juga disarnpaikan kepacla semna persor-ril per-rerbit Refika Aditama yang telal-r memungkinkan buku
C. Faktor-Faktor.............. D. Kurva Po1ar.......... E. Soal Perlatihan ...........
ir-ri dapat diterbitkar-r dar-r beredar secara luas.
Muclah-rnudahan sumbarrgsih
ir-ri
bermanfaat.
BAB
II
MM
BAB
V1
PENGLIHATAN DAN \uARN A
A. Penglihatan B. Temperatur \Uarna C. 'Warna D. Sistern Mtrnsell E. Sisten'r CIE ........... F. Perubal-ran'Warna G. Soal Perlatihar-r ...........
Malar-rg, Februari 2001
III
-
..........16 ................ 18 ..........71 Z7
........27 ............. 32
................34 .....................37 ............... 38 .............. 39 ..........41
LAMPU LISTRIK DAN KARAKTERISTIKNYA _ 43
A. Lanrpu Pijar.......... B. Soal-soal Latihar-r C. Lanrpr-r Fluoresen D. Soal-soal Latihar-r E. Lampr-r Natrium F. Soal Perlatil-rar-r ...........
vll
.............. 43
............... 53 .............. 54 ............... 63 ................64 .......72
G.
Lampu Merkuri Tekanan Tinggi .........72 H. Lampu Metal Halida ...........76 I. Surnber Cal-raya Electroluminescent ........................... 80 J. Soal Perlatihan ........... ......... 83
BAB
BAB
BAB
IV
PENGATURAN PENERANGAN 85 A. Reflektor B. Pengaturan Cahaya Lampr-r
V
RADIASI CAHAYA A. lnfra Merah
- 103 B. Soal Perlatil-ran........... C. Ultra Violet ................ D. Surnber Radiasi UV........... E. Soal Pelatil-ran.............. F. Laser......... G. Soal Perlatil-ran ...........
VI
PENERANGAN LUAR RUANGAN
A. B. C. D. E.
-
Perrerangarr Tnmarr
Penerangan Lapangan Olah Raga
......-.ln ........I14 .................. 119
.......124 ....... n5 ....... 133
171
t7z t74
Penerangan Jalar-r Raya Pencahayaan Lapangan Terbang
180
Soal Perlarihan ...........
19l
194
LAMPIRAN _
-
BAB I PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN PENERANGAN
..... 103
PENERANGAN DALAM RUANGAN 135 A. Sisten-r Penerangan ........... 138 B. Kebutuhan Lampu Ur-rtuk Ruangan ...t42 C. Penerangan Pada Bangunan Publik .....162 D. Soal Perlatihan ........... ........167
BAB VII
TAKARIR
........... 86 ...................92
187
Suaru penerarrgarr cliperlukar-r oleh manusia untuk mengenali suanr objek secara visr-ral. Organ nrbr-rh yang memper-rgirrul-ri penglil-ratan, yaitu mata, syara( dan pusat ryaraf penglil-ratar-r
otak. Pada banyak indusri, penerangan mempuryrai pengaml-r terl-raclap kr-ralitas produk. Kr,ratpenemnganbaikyangringgi, rendah, maupunyang c'li
rr-rerryilaukan berpengaruh terhadap kelelal-ran mara maupun ketegangan syaraf Untuk memperoleh kualitas penerangan ).arry optimal IES (Il)uminationFngineering
.h.ty)
menetapkan strndar kuat penerangan untuk ruangan.
Silau disebabkan cahaya berlebihar-r baikyar-rg langsur-rg dari sumber cal-raya atau l-rasil panrulan ke arah mara pengamat. Silau berpengaruh terl-radap mata, yainr keddakmampuan rnara merespon cahaya dengan baik (disabiiiry glare), atau n-rerryebabkan perasaan tic{ak rryaman(discomfort dare) karena mar-rik mata ftarus
memicing disebabkan konffirs yang berlebihan. Ketidakmampuan sesaat mara merespon cahaya clapat teqadi pada perubahan luminansi menyolok, misalnya: c'lari keadaar-r gelap ken-rudian mendadak terang, sorot lampu mobil yang sedang n-relaju. Perubahan mer-rdadak kuat penemngan semacam ini memerlukan adapmsi trrata beberapa waku dinamakan silau adaptif (ar)apnt,e gbre).
Besaran penerangan yar-rg sering dikacaukan pemahamannya adalah kuat penerangan, dan luminansi.'Walaupun satuannya sama yang membedakan kedr,ranya bahwa kuat penerangan sebagai besaran penerangan yang dihasilkar-r sumber penerangan, sedangkan luminansi merupakan kuat penerangan yang
199
DAFTAR PUSTAKA _ 207
sr-rdal-r
v11l
diper-rgaruhi faktor lain sebagairnana diielaskan selanjutnya.
-.
f .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
A. SIFAT ALAMI CAHAYA
km/dt, dengan (f,) dalam m, dan fiekuensi (0 dalam Hz adalah,
Hubungar-r kecepatan cahaya (v) dalam
IES r-nendifinisikar-r cahaya sebagai pancaran energi yang dapat dievaluasi secara visual. Secara sederhana, cahaya adalah benruk energi yang memungkir-rkan makluk l-ridup dapat mengenali sekelilingnya der-rgan mata. Jika cahaya merupakan bagaiar-r gelombang elekto magnetik, kedudukan cahaya pada spektrum gelombar-rg dapat dilihat pada Gb.1.1.
bang
par-rjang gelom-
Kecepatan cal-raya pada udara atau hampa udara adalah 3. 105 km/dt.
Dapat dilihat pada Gb.1.2. bal'rwa pancaran cahaya dengan panjar-rg gelon-rbang yar-rg berbeda menghasilkan warna yar-rg berbeda terhadap mata. Sensitivitas mal<simum mara manusia adalah 5550 'A (0,555 prm), yairu warna hij ar-r kekr-r r-r ingan.
lo22
Batas spektmm yang dapar dilihat tidak didefinisikan pada kurva Gb.1.2 10
(pada grafik merupakan asin-rtot). Cahala tampak dibatasi oleh sinar Ulrra
z0
Moler
(LM
10
18
10
16
10
14
10
12
10
r0
dan sinar lnfia Meral-r (iM). Sinar W tidak dapat dilil-rat secara langsung oleh mata nanusia, tetapi dapat r-r-renggunakan substansi fluoresen agar diperoleh
dilihat mata manusia. Conrol-r penggunaan fluoresen pada lirnrpr-rfluoresen atar-rTL(atklaulamp).W dapardigunakan(tanpadiubahmenjadi sinar tarr-rpak) untr:k mendereksi sidik jari, foto copy, rnendeteksi retakan logam. IM tidak diErnakan sebagai sumber penerangan karena mata tidak mampu cal-raya yar-rg dapat
nrenangkapsinar denganbaikpanjar-rggelombanglebil-rdari780prmsebagaimana
kuning
dimiliki lM.
lM
dapat digunakan sebagai sumber pemanasan, misalnya t-tt-rtlrk: pengeringan cat, pelnanas ruangan, men-rasak,atau perawatan kesel-ratan. Nan-u-u-r
jingga
108
merah
qE
106
a
l!
104
60
I
IM
Daya
350
400
450
500
550 600 650 700
750 nilr
parrja ng gelorr-rbar-rg
50
G b.
-.2.-
o.
1.
1. Spektrum Elekw omagnetik
*. 3 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN ._ (t) $&1,.siial&RaEI$$
s$$,$lY$iuffiiiiiir
w)d
IffiI I {udl*?i
100
,
,
"80 -
.a
I
:'l f:r' {:,liiii;i;xii l'
t60
I
.:4 'a a u
-?a > r(A) 8000
Km*):i:lr-F}ll ll$ffi::tlNl (b)
Gb.1.2. Spektrum cahaya tampak (a). Kepekaan muta berdasarkan panjang ge\ombang (b). Kepekaan mctta terhadap warna
B. BESARAN POKOK Pernbahasan lebil-r jauh tentang perhirungan penerangan diperlukar-r pema-
haman terl-radap definisidefinisi yang relevan meliputi: sudut ruang (o), energi cahaya (Q), arus cahaya (qr), ir-rter-rsitas cal-raya (l), kuat penerangan (E), lumir-ransi (L),c1ar-r beberapa faktor. Konsep dasar besaran pokok penerangan clapat diamati pada Gb.1.3.
Gb.l.3.
I.
Konsep dasar besaran penerangan
SUDUT Ruaruc
Karena pancaran cal-raya di udara bebas sifatnya merllang seperti bola, walaupun sudut ruang bukan termasuk besaran penerangan perlu dibahas. Sudr-rt bidar-rg adalah sebuah titik potong 2 bual-r garis lurus. Besar sudut bidang di,yatakar-r der-rgan derajad (") atar-r radian (rac{). Sudut ruang adalal-r sr-rdr:t pada ruang yarrg dibatasi oleh perrnukaan bola der-rgan tirik suclutnya. r-naka
Besarnya sr-rclut ruang clinyatakar-r dengan steradian (sr).
Definisi:
1
steradiar-r aclalal-r besarnya sudut yang terpancang pada
pr-rsat bola
Berdasarkar-r definisi
rllang
di atas maka suaru bola jika dilil-rar dengar-r sudut
aclalal-r,
LuasKulitBolcr
Kuudrat.lari.Iari
-.4.-
titik
oleh permukaan bola seluas kuadrat jari-jari bola.
qg
= 4.fr steraclian
-.5.-
-. MUHAIM|N .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN '-
TAseL
I.I.
ARUS Canave BEBERApA sUMBER (*) Kr.rlit Bola Selr.ras R2
Gb.1,4. Sr.tlur Ruang 1steraclian
Alirar-r rara-rata energi caftaya adalah arus cahaya atau fluks cal-raya (p ). Arr-rs cal-raya didefir-risikan sebagtri jr-rmlah total cahaya yang dipar-rcarkan olel-r s1rmber cahaya setiap detik. Besarnya arus cahaya dengan satuan lumen (1m)
1.
lampu
30 lm
Z.
Lampu pijar 60'Sf
730Im
J.
Lrmpu fluoresen 18'W
9O0lm
4.
Larnpu merkuri tekanan tinggi 50
\il/
1800lm
5.
Lempu Natrium tekanan tinggi 50
W
3500lm
6.
l-ampu Namium tekanan rendal-r 55
7.
I-ampu Metal Halida 2000
sepeda
3'!7
\7
8000Im
\7
190.000lm
(*) Besarnya arus cahaya tergantllllg kualitas sumber
cal-raya
(Q) merupaka. produk radiasi visr-ral (arus cal-raya) pada selang waktu rerrenrLl, dinyarakan der-rgan lumen ciedk (lm.dd.
O= Er-rergi cal-raya
energi
t
dengan, Q - er-rergi cahaya (lm'dt) t - wakru (dt)
memiliki efikesiyairu besarnla lumenyang dihasilkan
Setiap lampu lisrik suatu lampu setiap watt (hn
r!il). Sebuah lampu pijar 40 W yang mempunyai efikesi 14lm/W metnancarkan arus cahaya sebesar 560lm. Beberapa conto[ besarnya arus ca[aya yang di[asilkan suatu sumber
-.6.-
Arus cahaya
Jo'rtlat
"""""'...(1.3)
1.2.
o=9
cal-raya
Sumber Cahaya
Er-rergi cal-raya atau kuantiras cahaya
2. ARUS CATTRVR
dirryatakan clengan persamaan
No.
dapat dilihat pada Thbel
1.1.
lisrik
3.
ini penring dinyatakan untuk menenrukan
banyaknya
yang digunakan pada suaru instalasi penerangan.
INTENSITAS CAHAYA
Intensiras cahaya (l) dengan saruan kandela (cd) adalah arus cahaya dalam lut-ttet-r yang clier-nisikan setiap sudut ruang (pada arah tertenfu) olel-r sebual-r surnber cal-raya. Pada 1979 diadakan per-rdefinisian kembali sebagai berikut: Intensitas cahaya pada arah khusus dari sebuah sumber pengemisi radiasi n-ronokromatik pada frekuer-rsi 540 x I0l2Hz(0,555 mm) dan intensitas radiasi pada aral-r tersebur adalah l/683 warr per sreradian.
Kata kandela berasal dari candle (lilin) merupakan saruan tertua pada tekr-rik penerangan dan diukur berdasarkan intensitas cahaya standar. Foto
-o
J
o-
-. MUHAIM|N .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN '_
lneter standar primer tnerLlpakan black body radiasi yang intir-rya terbuat dari platir-ra dan tl-rorium oksida, intensitas cahaya diukur pada temperatur platina (2042 K). Sedangkan ul1tuk laboratorium produsen lampu untuk menera produknya digunakan sumber standar sekunder berupa lampu pijar dengan kor-rsruksi kl-rusus (filamennya dipasang vertikal).
Karena arus cahaya
da
lmAr(ccl)
..............(1.4)
penyebaran cahaya meruang
sel-ringga luas daerah penerangan (merupakan kulit bola) A= crl.R2
Dengan menganggap sumber penerangan sebagai titik yang jaraknya (h) clari biclang penerangan maka Kuat penerangan (E) dalarn
titik pada bidang penerangan
Inrensiras cahaya (I) dapat dinyatakan sebagai perbandingan diferensial arus cahaya (1m) dengan diferensial sudut ruang (sr),
I =+
O = o. I dan karena
E=
!
lu"
(1x)
pada suatu
adalal-r,
lx
..................................(1.6)
Persamaan (1.5) lazirn ciisebut Hukum KuadratTerbalik (h-rverse Square I-arv). Kalau pada sker-r'ra di h.ru,ah
Intepsiras cafiaya 1 cd mer-rgeluarkan arus cahaya (@) sebesar 1 lm di
E pada
titik
ini X sebagai sumber
cahaya, maka besarnya
P clan Q,
uclara. Besanrya inrensitas cahaya yar-rg dihasilkar-r suatll sumber cahaya adalah
tetap, baik dipancarkan secara terpusat lnaupLln menyebar.
TaeeL I.2.
./1P
INTENSITAS CAHAYA BEBERAPA SUMBER CAHAYA Sumber Cahaya
I (cd)
L,rmpu sepeda (tar-rpa reflektor)
1
Lrmpu sepeda (pakai reflektor)
250
I;rmplt suar
2.000:000
4.
121
KURT PENERANGAN
Kuar pener-angan (E) adalal-r pemlataan kuantitadf unruk arus cahaya (@) yar-rg merrimpa atau sampai pacla pen-nukaan bidang. Kuat penerangan disebut pr-rla tingkat penerangan atau intensitas penerangan merupakan perbandingan antam intensitas cahaya (l) dengar-r luas pennukaan Q\) yang mendapat penerangan.
g=L A
-.4.-
+
lx
..................................( 1.5)
Kuat Penerangan pada titik P (E):
Kuat Penerangan pacla titik Q
(El:
aratr
lr.si.-lcr
I
E, = --= It-
Le = k-
I
-stn
a
I
'Q - 1: *1:
-. 9 .-
-. MUHAIMTN .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN '_
Tinjauan lair-rnya dengan membuat acuan sudut seperti pada skema berikut ini:
.
Terclapat beberapa satuar-r yang digur-rakan, karena itu perlu diperhatikan:
1lx = Ilm/mZ ---
sumber penerangan
ladr
I
1
llm/
l/
(3,28 {t)z
10,765 ft.cd
ft.cd = 10,76lx
Jika suanr titik sumber cal'raya 1 kandela diletakkan pada pusat suatu bola der-rgar-r jari-jari 1 m, maka kuat penerangan pada kulit bola adalah:
h
t_ = _=4.II.t
(m)
4.tl .3,29
0 El adalah kuat penerangan
Phot =
I dengan hr-rkum kuadrat terbalik, E' -- 7
E=ErCoscr
I
sehingga,
E= 1'cos 0 lx """""""""""""""""(1'7) r (Hk. Cosir-rus)
I h Cosct:-atau;=
Cosa h
lk
Satuan l.x dapat disebut pula kandela meter (cd.m). Satuan kuat penerangan lair-rr-rya adalal-r Pl-rot.
pada bidang yang tegak lurus PQ, sesuai
(melalui garis PQ) adalah E, Kuar penerar-rgan pada bidang horizontal
2
H!-
= 1o.ooo tx
TABEL I.3. KUET PENERANGAN BEBERAPA SUMBER CAHAYA Surnber Cahaya
E (lx)
Siang l-rari yang ceral-r di rempat rerbuka
100.000
Siang hari yang ceral-r di dalam ruang dekat jendela
2500
Selama rnatahari terbir
500
Penerangan jalan raya
5-30
Terar-rg Bulan pada malam yang cerah
0,75
substitusi pada persanraan (1.?) di dapat E --
-. lo .-
L.cos a It-
lx
..................................(1.8)
-. f f .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
Cor-rtoh
_. MUHAIMIN .-
1.1:
Lrmpu taman tinggirrya 6 m menggr:nakan armatur bola mampunyai intensitas cahaya merata 2000 cd. Hitung kuat penerangan pada permukaan bangku yang tingginya 0,5 m yang jaraknya 15 m dari tiang.
Solusi: Jarirk lampr-r dengan barrgku = Sr-rc1ut
o(
=
{
152 + 5,52) = 15,98 m
2000 sin 70,6 g=#=7,]5
trclalah sama demikiar-r pula kuat penerangannya.
Namun Luminansi (cahaya
yang ditar-rgkap mata) ur-rtuk buku lebil-r besar dari pada luminansi meja karena
reflektasi buku lebih besar dibar-rding reflekasi meja.
Disamping luas dan intensitas cal-raya (I) luminansi dipengaruhi pula reflektasi ( p ) objek yang mendapat cahaya. Saruan lain dari lurninansi adalal-r kar-rdela per centi meter persegi (stilb) dan kandela per feetpersegi ( lambert ). Pada permukaan yang memantulkan cahaya secara sempurna intensitas cahaya (I) tidak diketahui tetapi lazimnya yang diketahui adalah kuat pene.
70,60
Krrar per-rerar-rgan pada permukaan bar-rgku
Pengertian luminansi dapat dijelaskar-r sebagai berikur jika terdaparbuku yar-rg terbr-rka di atas meja arus cahaya yang sampai pada buku maupun meja
,
rangan (E) pada permukaan. Ix
15' + 5,5'
5.
LurratNaNsl
Luminansi (L) merupakan besaran penerangan yang kaitannya erat dengan kuat pelrerangan (E). Luminansi adalal-r pernyataan kuar-rtitatif jumlah cahaya yang clipar-rnrlkar-r olel-r permukaan pacla suaru aral-r. Lumir-ransi suaru perrr-rukaan clitenrukan oleh kuat penerangall clan kemampuan memanrulkan cahaya olel-r pern-rukaan (perhatikan Gb.1.3). Kemampuan memantulkan cahaya olel-r pen'nukaan clisebut faktor refleksi arau reflektasi (6 ).
Gb,l,5. llus*asi E dan L pada meja dan buku diatasnla.
Luminansi clic-lefinisikar-r sebagai intensitas cahaya dibagi dengan luas permukann semu (fu) biclang yang mendapatkan cahaya (cd,/mz).
r=L """""""""""' A.s
..............(1.9)
Unftrk membandingkan antara kuat penerangan dengan luminansi dapat diperhatikar-r Gb.1.5. Sedar-rgkar-r unruk memahami luas semu dirr-rnjukkan pacla Gb.1.6. Luas semu adalah proyeksi suatu permukaan (tegak lr-rnts rlengan
pellgamat), sebagai contoh' luas semu bola dari segala arah pantlrrr-rg a.lalalr sama y:rio-r lingkarar-r.
-. 12 .-
-. 13 .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
ARA H
PANDANGJ
-. MUHAIMIN .-
ffi(
LuuIttlrqst
TABEL A.4. BEBERAPA PERMUKAAN
LUAS SEMU
'l lr i ! I
Perrnukaan
Luminansi (cd/m'z)
Permukaan matahari
1 650 000 000
Filan-ren lan-rpu prjar bening
7 000 000
I;rrnpr-r fluoresen
5000
Permukaan bulan purnama
2 500
! I !
Kertas
putih reflektansi 0,8 di bawah 400 lx
Kertas hitarn reflektansi 0,04 di bawah
400lx
-
15 000
15 000
5
Contoh 1.3, Gb.I.6. Luas semu pada piramida
sesuai arah pandang pengamat.
Hubur-rgan antara luminansi (L), kuat penerangan (E) dan reflektasi (p dirryatakar-r dengan persamaan:
p.E L, = _-_-:=_ :
II
Contol-r 1.2
..................................(
1.
Selrr,rahsr-unbercahayaberbentuklingkaranbeniiamerer 15 cmdipasangmenempel pada larrgtlangit setingli Z m dari bidang kerja. Luminami pada titik P di pennukaan )
l0)
nreja
40 cd,/cnZ. Hirung interxiras
cahaya dan kuat penerangan pada
tidk Q
sebidar-rg clan sejaul-r 3 m dari P tepat di bawah sumber penerangan.
Solusi:
,
Kuat penerangar-r p-rada permukaan suaru lembaran kertas 500 lx. Reflektasi pernrukaan 70%. Maka luminansi permukaan kertas tersebut (500 x 70o/o),
fi = 111 cd/m2. Persamaan hanya tepat digunakan untuk permukaan yang difus (baur) sernpurna.
Luas sumber penerangan= 56,25
n )
C[:
-. 14 .-
arc
CoS
)
56,3"
-. 15.-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHA|M|N .-
Diameter sumber penerangan diar-rggap jauh lebil-r kecil dibanding jaraknya clengan
titik
P, sehingga,
Intensitas Penerangan = 40
x
56,25
Kuat Penerangan =
ll
x 0,555 = 3920 cd.
Arus cahaya yar-rg sampai pada permukaar-r benda tidak semuanya diserap ataupun clipar-rrulkar-r. Karena ada suaru faktor yang l'rarus diperhitungkar-r, yairu faktor refleksi atau faktor pantulan. Arus Cahaya y'ang dipanrulkan
iq70
Frktor refleksi
=
..................(1.11)
Arus Cahaya yang sampai pada permukaan
13
TaeeL 5. Banaru DAN FAKToR REFLEKSI
C. FAKTOR.FAKTOR Pacla tekr-rik penerangan terdapatbeberapa
faktoryang mempengarul-ri kuali-
tas penerangan harus diperhitungkan. Faktor-fakror yang dimalaudkan ada-
lah, faktor pe.reliharatrn, firkror absorbsi, faktor refleksi, serta koefisien pen-rakaian.
Pelapis Perrnukaan Kaca Perak (silvered
Ktat penerangan normal Faktor pen-reliharaan
pacla ir-rstalasi lama
.................. (1.11)
=
0,8
glass)
Baja tal-rar-r karat (stainhss sreel) Lenrper-rg
Kuat penerangan normal pacla instalasi baru
Faktor Refleksi
0,55 hingga 0,6
Kromium (cluomium plnte)
lainr-rya yang menempel pada permukaan larnpu. Dengan perhitungan akan
tampak bal-rwa pemelil-raraan kebersil-ran lampu sangar berpengaruh terhadap kr-ralitas penerangan. Besar faktor pe.relil-raraan berkisar anrara 0,4 hir-rgga
Ticlak sen)ua arus cahaya
0,55 hingga 0,6
0,6
Kaca email (vitreous email) Penggunaan lampu untuk waktu yar-rg lama akan terjadi penurunan (clepresiasi) arus cahayanya. Kondisi ini ditunjang pula oleh debu atau kororan
hingga 0,85
hingga 0,7
dipancirrkan sumber cahaya sampai ke biclang kerja sebagian sampai ke dinding dan sebagian ke langit-langit. Kenlataan tersebut memerlukan penghitur-rgan suatu faktor, yaitu koefisien pemakaian. yar-rg
Arus cahaya yang sampai pacla bidar-rg kerja
0,8. Karena iru diperlukan pembersil-ran rerl-radap lampu secara berkala. Koe{lsien peu'rakaiar.r
Pada ir-rdusn i yar-rg bar-ryak terjadi uap atall asap memungkinkan menyerap
.(1.14)
Arus
cal-iaya
total rlari sur-nber cahaya
arus cahaya. Kcrnc-lisi ini rnenyebabkan suaru faktoryang harus diperhitungkan,
yaitu taktor absorbsi. Arr-rs cahaya bersih setelah
Firktor aL.sorbsi
Koefisier-r pemakaian terjadi absorbsi
=
(
1.12)
Arr-rs cal-rayl total yar-rg clipancarkar-r sumber
Faktor absorbsi berkisar antara 0,5 hir-rgga 1. Makir-r bersih r-rclara pada area penerangan makin besar faktor absorbsinya.
cerah akan lebih tir-rggi berwarna gelap.
untuk ruang yang besar
dinding dibandir-rg dengan ruang kecil dengan dinding yang dengar-r warna
Penggunaan reflektor berpengaruh terhadap besarnya arus cahaya yang sar-npai pada bidar-rg kerja (der-rgan reflektor arus cal-raya lebih terarah). Penggunaan anrratur juga mempengaruhi koefisier-r pemakaian. Koefisien pemakaian
lampu dengan arlnatur berkisar 0,3 l-ringga 0,6. Demikian banyaknya faktor yang l-rarus diperl-ritungkan, maka besarnya faktor secara keseluruhan adalah l-rasil perkalian faktor-faktor yang diperl-ritungkan (hasilnya umumnya
-. l6 .-
(
1).
-. 17 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Contoh 1.4,
-. MUHAIMIN ._
Suatu lampu 75 \U memancarkan arus cahaya 950 lm dipasang di dalam amratLlr kaca berbenruk bola yang diameternya 30 cm. Luminansi yang dihasilkan ke segala arah adalah 250 n'rililambert.
lm. Gb.1.7a jarak clari lampu sejauh l m mer-ryudut 00, 300, 90t' arus cal-rayanya sebesar ZZ5 cd,3Z5 cd, O cd dengan menggunakan Hukum Kuadrat Terbalik didapat kuat penerangan masing nrasing pengamatan 225Lx,375lx, dar-r 0 lx.
Hirunglah:
Gb.1.7b dengan jarak pengukuran yang sama menl,lrdut 300 ke arah kiri lamptr arus cahayanya sebesar 27 5 cd sedangkan ke aral-r kanan lampu arus
a. b.
pada
Arus cahaya yang diteruskan armatur.
KDK Gb.1.i adalal'r
10.OOO
cal-rayarrya sebesar 360 cd.
Persentase arus cahaya yang diserap armatur 160"
1X)'
Pcrryelesaian:
:
-
l/'\J 120.
/ 4 = 706,5lm Q yang diserap arrlrarur = 950 lm - 706,5 lm = 243,5lm o/o arus cal-raya yar-rg diserap armarur = (243,5 / 950). 100 % = Z5,6yo Q yar-rg diten-rskar-r
annatur
0,25 . (4.p .30?)
D. KURVA POLAR Perancang penerangan perlu mengetal-rui bagaimana efek pencahayaan yang
a.
srmetri
b. asin-retri asimetri
c{il-rasilkar-r suatu sumber cahaya. Karakreristik
fotomerrik dari suatu kombinasi surnber cal-raya dapat dikuar-rtifikasi berdasarkan suatu pengukuran yang clirryatakar-r dengan slratu kurva yairu kurva Polar. Kurva Polar sering pula clisebut Kurva Distribusi Kandela (KDK) adalah suaru kurva yang menur-rjulc kan intensitas cal-raya (1), distribusi inrensitas cahaya, atau kuat penerangan suatu sLu-nber cahaya pada semua kedudukan terhadap sumber cal-raya. Proclusen lampu selalu menerbitkan KDK setiap produknya untuk dijadi-
kan acuan perancangan penerangan. umumnya produsen lampu membuat KDK berdasarkan arus cahaya 1000 lm (cd/1000 lm) sehingga pada setiap KDK dicar-rtumkan keterar-rgan kandela serra arus cahaya yang dijadikar-r acuan. Jika kemudiar-r diperlukan untukperhirungan lampu produk yangsama derrgan arus cahaya 1500 lm, rnaka nilai yang tertera pada KDK dikalikan 1,5. Berdasalkan ber-rtuknya KDK sesuai dengan sumber cahiryirrrya clapat clikategorikar-r menjadi 2 yaitu: simetri dan asimeri seperti dinrrrjtrkkan pada
Gb.1.7. KDK
suatr,r larnpu.
Namnr-r bila diperlukan KDK suatu sumber'cahaya dapat dibuat sendiri dengan cara rr.rerlgllkur intensitas cahaya, atau kuat penerangan pada setiap titik seperti clitur-rjukkan pada Gb.1.8. Gor-riofotolneter merupakan alat di laboratorium yang digr-rnakan memetakar-r KDK suatu sumber penerangan.
teknik pengurkuran yang dapar dilakukan KDK sLlatll slunber penerangan, yaitu:
Ter dapat 4 metode kar-r
Lrnturk
mendapat
1.
surnber cahaya diputar pada sumbr: verdkal dan horizontal sedang kan alat ukumya dipasar-rg pada posisi dan kedr-rdr-rkan yang tetap,
Z.
snrnber cal-raya pada posisi dan kedudr-rkan tetap sedangkan alat ukur nya diubah ubah kedudukannya (dengar-r jarak tetap dari sumber cal'raya),
Gb.l.7 (perl-ratikar-r kontur armaturnya). Arus cahaya yang clija..likiur acuan
-. t8 .-
-. 19.-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
a
).
-. MuHAlt'ilN .-
sumber cahaya dipurar pada sumbu tegak sedangkan arar ukur dige-
1000
rakkar-r serengah lingkarar-r vertikal,
9m
sumber cal-raya bergerak bebas tetapi setiap keduduka^ (dengan menggunakan sebual-r kaca) cal-raya l-rarus jaruh pada alat ukur.
600
EM
7m
4.
500
16 tm
fi ,00 > Po drm
100
lun ulo 1m
it,-'{1r:=::'.=' '- - .' .)
I
V-
()
500 600
i)-
,s 8(tr
Bidang pararel lampu
9(D
tm Bidang tegak lunrs lampu
1
I
t00
l:a Bidmg menludut
4f
----. -**-* -
lampu
:r. bidang pengukuran
b. hasil perrgukuran
Gb.1.9. Cara mendapatkan KDK sumbcr
Gb.1.8, Berbagai
metode menclapatkan
KDK suatu sumber cahaya
Jika yang terbaca pada alat ukur adalal-r kuat penerangan, maka
r"lr.,1ro
nya menggunakan hukum kuadrar rerbalik hasil pengukuran dikonversikan dari lux merljadi kar-rdela. Hasil yang diperolel-r dari konversi tersebur digambarkar-r pada kertas grafik dan jika kemudian jika titiktirik r-rilai hasil konversi
tersebut dihubur-rgkan saru sama lain maka didaparlah KDK lampu.
Unruk sumber cal-raya simerris misalnya: lampu pijar, hanya diperlukan satu kumpulan titik titik l-rasil perrgukuran. Tetapi jika sumber cahayanya asimefiis, misalnya: TL, kurva yang diperolel'r dari beberapa bidang pengukr_rran yaitu bidang n-relintang dan sejajar lampu seperti dirunlukkan pada Gb.1.9.
-. 20 .-
Bidmgtegakluruslampu Bidmg pararel lampu_ Bidmg menyudur 45t'
ccth.aya
asimerris
Hasil pengukuran merupakan kumpulan nilai yang selanjutnya karena clilakr-rkan pengukuran pada 3 bidang maka terdapat 3 kumpulan titiktitik. Selanjutr-rya r-rilai-r-rilai hasil pengukuran ditentukan r-rilai rata+atar-rya sehingga ketika digambarkan diperolel-r har-rya saru kurva saja.
E. SOAL PERLATIHAN A. JAWABLAH: 1. Berapa panjar-rg gelombang cal-raya yang paling sensitif
terl-radap
mataJ
Z.
Apakah
a. b. c. d.
yar-rg
dimaksudkan dengan,
arus cahaya,
inrensitas cahaya,
kuat penerangan, dan lunrirransi.
-.21 .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
3.
Apakah yang dimaksud dengar-r, a.efikesi,
4. 5. 6. 7. 8.
-. MUHAIMIN .-
dan
b.
Sebr-rtkar-r faktor penerangan!
permukaan jalan. h-rtensiras penerangan repat di bawah lampu Z5OO cd. Berapa intensitas cal-raya pada titik sejauh 8 meter l-rorizontal dari titik proyeksi lampu tersebut?
5.
Dua buah lampu jarakr-rya 10 m, masing-masing mempunyai
efisiensi penerangan.
yang mempengaruhi kualitas suaru
Berapa besar penga,_rh kebersil-ran rerhadap kuat penerangan?
Apakah digarnbarkan pada,Kurva Polar atau KDK
intensitas cahaya 240 cddan tinggi dari lantai adalah 4 m. Hitunglah
kuat penerangan pada tirik di lar-rtai ya.g terletak di tengal-r-te.gal-r di antara ke dua lampu!
?
Apakah fungsi hx meter? Grdapat 4 cara mendapatkan KDK suatu sumber penerangan.
6.
Sebutkar-rl
9.
Bagaimana cara mendapatkan KDK suatu sumber penerangan
suatu sumber penerangan
a. b. c.
tidak simetril
B. KERIIxRN: 1. Ler-rgkapi rabel di bawah inil co Gter) I (cd) 0 11'")
)5 8Cn
Z.
).
(lx)
;;
0,5
2250
1
1600
0,25
P pada bidang kerja yang tepat
di bawah larlprr.
Q pada bidang kerja tersebut sejauh 4 m clari tirik
Sebr-rah lampu pijar yar-rg dipasang
Tiga br,rah lampu pijar dengan reflektor diganrung seringgi 3 m di atas lantai dan berjarak 2,5 m satu sama lain. Masingmasing lampu mempunyai intensitas penerangan 200 cd ke segala arah mendatar. Hiturng kuat penerangan toral pada permukaar-r pada bidang kerja pada titik-titik repat di bawah ke 3 lampu tersebur dan pada titik
lar.pu dipasa,gdi dalam reflektor memancarkan arus cahaya 500 lrn 4)o/c"nya jarul-r pada permukaan lukisan ukuran 25 x 50 cm. Berapakal-r kuat penerangan rara-rata pada lukisan tersebutJ Sebuah lampu 250 cd dipasang 5 m di atas bidang kerja. Hinu-rglah kuat penerangar-r pada tirik:
Salah satu sudut aras.
8.
L(cd/mz)
ZZ5O
Pertengahan sisi atas
di dalam reflekror diganrung 2 m di atas bangku kerja. Inrer-rsitas pada barrgku kerja merata yairu 400 cd. Hirur-rglal-r kuat penerangan pada titikA pada bangku kerja tepat di bawal-r lampr-r dar-r drilctitik pada bar-rgku kerja lain yang letakrrya 1 m, 2 m, 3 rn l-rorisontal dari A. Hubungkan 1-rarga-l-rarga yang menjadi grafikl
Sebr-ral-r
a. b. -. 22.-
E
Pertengahan sisi bawah
7.
.1.
1200 150
A (m')
Sebuah papan reklame berukuran 5m x 5m dipasang tegak pada dir-rding, sisi bawal-rnya menyentuh ranah. Sebual-r yang mempunyai intensittrs penerangan 5000 cd digunakan meneranginya dipasang
horizontal 6 m dari papan tersebut. Kuat penerangan terbesar pada pertengal-ran sisi bawah. Hitunglah kuat penerangan pada,
yang sirnetril
10. Bagaimana cara mendapatkar-r KDK
Sebual-r larnpu penerangan jalan raya dipasang 8 m diatas
4.
ter-rgah diantaranya! 9.
Sebual-r ruangan ukuran lanrair-rya 20 m x20 m direrangi dengan larnpu sebanyak 4 buah yang dipasang pada masing-masing sudutnya
setinggi 6 m. Penerangan yang diperlukan tepat pada titik diagonal bidang lantai 10 lx. Hitur-rg intensitas cahaya masing.masing lampu!
[).
-.23.-
_. TEKNoLoGI
10.
PENCAHAYAAN
.-
-. Mux,ilutN .-
Sebual-r rLrangan lantainya berbenruk lingkaran dengan diameter
t6.
kuat penerangan rara-ratanya 200 lx. Faktor pemakaian dan perawarannya masingmasing 0,6 dan 0,8. perkirakan daya yang diperlukan menerangi ruangan tersebut jika: 17 rn
a. b.
Menggunakan lampu pijar dengan efikesi Mer-rggunakan TL dengan efikesi 40
11. Sebuah bengkel ukuran lantainya
10 m
14lm/W
masing 300 \7 der-rgan efikesi 13 1m/$7. Faktor pemakaian dan perawatan masingmasing 0,48 dan 0,8. Hitung kuat penerangan rata-rata yang dihasilkan lampu lampu tersebuL t7.
h,r!U.
x 20 m. Per-rerangan yang
diperlukan adalah 200Ix dan unruk iru digunakan TLTL dengan efikesi 40 lmA7. Faktor pemakaiar-r dan pemeliharaan masingmasing 0,45 dan 0,7. Hitunglal-r, daya yang diperlukan.
a. b. c.
runggu kuat penerangannya 400 lx. lampu yang digunakan masing,
\7
dengan faktor pemakaian 0,5 dan faktor
pemelil-raraan 0,8. Efikesi 13lmrAV. Terrrukan bar-ryak lampu yang diperlukar-rl
13.
Sebuah ruang perkanroran berukuran 30 m x 15 m diterangi dengan
kuat penerangan rara-r ata 400 lx. Efikesi rata-rara tiap larnpu 30 1mA7. Faktor pemakaian dan faktor perawatan masing-masing 0,5 clan 0,8. Hitur-rg daya total larnpu yar-rg diperlukan!
14. Sebuah rempar
ukuran lantainya 40 rn x 14 m direrangi dengan beberapa la.rpu yang ciigar-rtung 3 merer di atas lanrai. Pe'bandir-rgar-r jarak de.gan tinggi 1,75. Perkirakan bar-ryak lampu ya^g diperlukan, gambarkan posisi lampu-lampu tersebut dengarr der-ra. Kuat penerangan rata.rara pada permukaan lar-rrai Z5O Lx, ibadal-r
efikesi tiap la.rpr:
20lm/w.
Hirur-rglal-r inrensiras cal-raya rotal serra
daya total yar-rg diperlukan.
15. Sebuah toko ukuran
x 8 m kuat pellerangan rararata 200 Lx. 4 buah lampu kedr-rggian 4 m dipasang di aras lanrai. Efikesi tiap lan-rpu 13 1mA7. Faktor perawaran da. pe.'rakaian masing-masir-rg 0,8 dan 0,54. Hitur-rg intensitas pe.emnga. dan lar-rtainya 17 m
daya masing.masing lampr-r.
-. 24 .-
Toko alat-alat r-nesin ukurannya 50 m x 30 rn diterangi unruk mendapatkar-r kuat penerangan 300 lx dengan lampu pijar yang mempur-ryai efikesi 15 lm/AV. Kemudiar-r lampu-larnpu tersebut digar-rti dengar-r TL yang mempunyai efikesi 40lmN sehingga kuar penemnganrrya tetap. Hitung biaya yang dihen-rat jika pemakaiannya setiap hari 10 jam. Ar-iggaplah,
12. Ruangan dengan ukuran 7 m x 10 m digunakan sebagai ruang masing 150
Ruar-rgan berukuran 28 m x 7 m diterangi dengan 16 lampu masing-
18.
Semua lampu dinyalakan 10 jam/hari. Faktor pemakaian dan pemelil-raraan seriap lampu 0,5 dan 0,8.
T.\rif energi listrik Rp 160/k\Mr.
Sebuah kantor ukuran lantainya 20 m x 50 m men-rburuhkan kuat penerangan rata-rara di atas meja 400 Lx. Pilil-ran yang mungkin
a. b.
,
TL 80 \7, 2800Im ketika Lampr,r
masil-r baru, efikesi 401m,2\7.
pijar 100 W, efikesi 13 1m,47 ketika masih baru. Hi-
tr-rnglah bar-ryak lampu unruk masing.rnasing kemungkinan (a) atau (b) jika faktor pemakaian dan perawarannya 0,6 dan 0,85.
19. Sebual-r bengkel ukurannya 15 m x 25 m, tir-rggi langit-langir 3,5 m
clirencanakan kuar penerangan cli permukaan meja kerja secara Llmlllrr 400 Lx. Disarankan menggunakan:
a. b.
TL 60 W, 40 lmA7. Lrrnpu pijar 100 W 13 hn/W. Ar-rggap faktor perawaran dan pemakaiar-r 0,8 dan 0,6.
bar-ryak lampu yar-rg
Hitung diperlukan pada seriap kemungkinan.
Untuk tiaptiap bagan gambarlal-r diagram larnpu menurur ran saudara. Dar-r tunjukkan jarak serta ringgi lampu.
sa-
-. 25 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
20.
Sebuah ruang pamer 10 m
x 25 m tinggi rangiclangit 4 m direncanakan kuat penerangan pada permukaan lantai secara umum 500 Lx. Disarar-rkan menggunakan,
a. b.
TL 100'S7, 40lmAV. Lampu pijar 100 \y, 13 lm,Af. Anggap faktor perawaran dan pen-rakaian masing-masing 0,8. Hitung banyak larnpu yang diperlukar-r pacla setiap kemungkinan. U^ruk tiaptiap brgr,-, gambarlal-r diagra,r lampu menurut saran saudara. Dan tunjukkar-r jarak serta tinggi lampu.
BAB II PENGLIHATI\N DAN WARNA
Di samping mata
sebagai indera, 4 faktor eksternal yaitu: ukuran, konffas, waktu, lumir-ransi dan warna objek; mempengaruhi kualitas penglihatan. Me-
ngemudi mobil, memasukkan benang ke lobang jarum, atau memperbaiki arloji adalah contoh suatu kegiatan manusia yang dipengaruhi oleh kemampuan mara melihat obiek. Keberhasilan keseluruhan pekerjaan ditentukan olel-r kemampuan penglihatan yang dipengaruhi oleh sifat visual pekerjaan dar-r kondisi fisik mata pekerja. Bisa jadi kemampuan melil-rat bagus tetapi daya guna yar-rg tidak baik disebabkan oleh kelelahan, usia, tidak terlatih atau pikirar-r yang kacau. Dalam hal ir-ri kemampuan atau porensi visual baik, tetapi tampilan visual ddak baik. Luminansi ddak sama dengan kuar penerangan. Dalam hal luminansi faktor refleksi permukaan objek sangat berpengaruh. Karena iru pemilihan bahan reflektor sebagai komponen armatur sangat pentir-rg.
Di
sampir-rg warna cahaya dapat mempengaruhi warna oblek karena
terjadi interaksi, warna objek atau cahaya dapat mempengarul-ri psikologi pengamat. Unruk menciptakan suasana ceria maupun tenang dapat digunakan warna suaru sumber cahaya yang
berbeda.
7t(
A. PENGLIHATAN Di samping faktor indra penglihatan, fakor luar yang mempengaruhi kuali. ukuran oblekyang diamati, konffas anrara objek dengan latar belakang, waktu adaptasi unruk melihar, dan luminansi. Bisa jadi suatu tas per-rglihatar-r adalah
-. 26.-
C.,,(
-. 27 .-
).
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMTN .-
objek dimensinya besar namun karena jarakr-rya jauh dengan pengamat maka penglil-ratan tidak baik. Pengamaran terl-radap objek yang bergerak tidak sen-rudah pengamatan terhadap objek yang diam. Karena itu waktu pengamaran hirrggga otak merespon adanya suaru obyek tidak selalu sama.
l.
Ketika kita berbicara bal-rwa ukuran objek mempengaruhi penglihatan terhatlap suaru objek, maka tidak sepenul-rnya benar. pada Gb.Z.1a tampak sederetan lan-rpu penerangan jalan yang tir-rggi dar-r jarak pemancangannya sama namun terlil-rat bahwa makin jauh objek dari mata seakan ukurannya
lebili kecil diban.ling tiar-rg rerdekat dernikian pula jaraknya. Demikian pula hah-rya de.rgan Gb.2.lb, bal-rwa sudut par-rdangan terhadap dang pertama yang berjarak cl, dar-r tiar-rg kedua yang berjarak d, adalah tidak sama ( e , dr,-, 0, ). Besarnya sudut pandangan adalah:
hh U
tlan Q?=arcsin
KoNTRAS
Kontras atau sering disebut perbedaan luminansi antara suatu objek dengan latar belakangnya didefinislkan dengan persamaan:
rz
UxuR,qru
0,=arcsin
2.
O ,01> ez.Keduacontohmenunjukkan
bal-rwa walaupun objek yang diamati ukurannya sama namun ternyata r,rsual
berbecla.
lLru -Lol Lru
Lru
- konffas (tanpa satuan). - luminansi latar belakang
L,,
- luminansi objek
dengan, K
(cd,/m2).
(cd,/m2).
Kontras nilainya selalu positif baik ketika Lru ) Lo atau sebaliknya. Contoh, Lo sebesar 30 dan I.o sebesar 20 dan 60 maka keduanya menghasilkan nilai K = 0,5 atau 50%. Jika kuat penerangan latar belakang maupun objek sama, maka kontras menjadi fungsi dari reflektansi kedua permukaan. Sehingga persamaan 2.1 menjadi:
K
tt lAs -tu1
-',
...(z.z) 9-n
f
T
(b)
Gb.2.1. Kemampuan penglil'tatan terhadap sederetan tiang lampu pencrtLngun jalan clan suclut panclang terhadop tiang yang sama pada jarak yang lr,:rlte tlu.
-.24 .*
-. 29 .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAA.N ._
-. MUHAIMIN .-
rnal 100 l-ringga 1000 lx dan untuk pengamatan secara umum waktu tidak rner-rjadi persoalan.
4.
(b) ct.
G b. 2. 2. Perbandingan Kontras garis-garis pada bidang kiri dan kanan, b. gelang terhadap bidang kiri dan
kanalt
Jika objek hitam dengan latar belakang plrdh, maka K = 1 atau 1OO % seperti ditr-rnjukkan pada Gb.2.2. Baik bidang kiri maupun kanan keduanya terdapat garisgaris warna hitam sebagai ob1ek. Namun dapat dihhat bahwa garisgaris pada bidang kanan K=1 sedangkan garisgaris pada bidang kiri K:0. Gb.2.2b konrras gelang terl-radap bidang kanan dibanding bidang kiri sanra karena warna gelang abu-abu 50 %.
LururruaNsr
Pemal-raman tentang luminansi sering dikacaukan dengan pemahaman telrtang kuat per-rerangan. Pada Gb.2.3a terdapar 3 oblek visual yairu: putih, abu-abu, dan hitam yar-rg kuat penerangan masingmasing 10OO lx yang masing n-rasing memiliki reflektansi 80 o/o,10o/o,dan 1 % dengan asumsi permukaan ke 3 objek difus sempurna.
Lurninansi masingmasing objek adalal-r 800 cd,/rn2, 100 cd/mz, dan 10 cd/n'J. Gb.2.3b luminansi ke 3 oblek adalah sama yairu lOO cd/m2, karena reflektansinya berbeda (seperti pada Gb.2.3a) maka kuar penerangannya berbeda, yairu: 125 lx, 1000Ix, dan 10.000lx. 1000 1x
1000 1x
1000 1x l0o/o
800 ccllrn
I cd/m
100 cdlm (a)
3.
\A/AKTU
'Waktu
pengamatan terl-radap suatu objek menentukan hasil pengamaran. Sebagai gambaran objek yang sama dengan konrras berbeda memerlukan
wakru berbeda r:,ruk mendaparkan l-rasil pengamatan yang sama. Karena pacla umumnya pemakai jalar-r bebas hambatan bergerak dengan kecepatan tinggi rnaka pesan atau randa-tanda lalu lir-rtas pada jalan bebas hambatan visualisasinya harus berbeda dengan pesan pada jalar-r di dalarn kora. Jika kor-rtras maupun ukuran objek konstan, maka unruk mempersingkat
wakru pengamatan diperlukan luminansi larar belakang perlr.r dirambah. Contoh : pergamatan dilakukan terhadap 4 objek der-rgar-r K= I .rasing masing mer-nerlukan waktu 1 dr urrruk Iru=0,015; menjadi 0,1 rlt rrrrrrrk L,.,,=0,03; 0,01 clt ur-rruk L.o=0,54; dan 0,015 dt pada L B = 100. Patla l.cnenurgan nor.
-. 30 .-
tz5 lx
1000 1x
80% 100 cdlm cdlrn
l,HBi#HdI+iilii#tii{i;l
100
cdlm
10.000 1x l0o/"
l0o/c
100 cd,zm cdlm
(b)
Gb.2.3. Perbandingan luminansi dan kuat penerangan
objek.
Luminansi sering pula dikacaukan dengan terang. Kalau luminansi merupakan yang merupakan eksitasi visual (kuantitatifl, sedangkan terang merupakan respon visual (kualitatifl. Lampu penerangan jalan yang menyala
*.3I
.-
*. MUHAIMIN .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
ketikti hari gelap kelihatan terang, tetapi lampu yang sama tidak tampak terang ketika mata l-rari sudah muncul walaupur-r secara kuar-rtitatif intensitas peneranganrrya tetap.
fakor di atas berbanding lurus dengan kemampuan penglil-ratan. Bertambahnya ukuran visual suatu objek menambah kemampuar-r penglil-ratan. Makin lama waktu yang digunakan melihat suatu objek makin jelas penglihatan. Makin tinggi nilai kontras makin jelas penglilratan, n-rakin gelap objek dengan latar belakang terang menaikkan kemampuan n'relilrat. Demikiar-r pula dengan luminansi.
cahaya putih lampu pijar me jiku h ib iniu
ll1 Ojiku
hi bi ni
u
Telal-r jelas bahwa ke 4
Permukaan berwarna merah Gb.2.4. Absorbsi sebagian spektrum pada pemantulan cahaya putih
B. TEMPERATUR WARNA Sebuah sumber cal'raya umumnya didesain berdasarkan temperatllr warna, misalrrya, lampu iodida 3400 K, TLyang menghasilkan warna pudh 4500 K dar-r sebagairrya. Ar-rgka yang menunjukkan temperatlrr warna tersebut diru-
cahaya putih lampu pijar
rr-rnkan berclasarkan ker-ryataan bal-rwa pada saat cahaya menimpa suatu bahar-r
mejikuhibiniu
sebagian atau keselurul-ran cal-raya diserap bal-ran tersebut dan menaikkan temperatur bahan. Temperatur warna suatu sun-rber cahaya merupakan suanr indikasi warna suatu cahaya yang diproduksi acuan standar bukan temperatur sumber cahaya
aktual. Temperatur warna l-rijau mer-rgacu. pada lampu pijar sumber cal-raya l-rijar-r fureeru hotbodi demikiar-r pula unruk sinar lainnya. Harus diingat bahwa ternperatur warna bukan berdasarkan temperatur sumber cahaya aktual tetapi berc-lasar acuan standar. Saat ini berbagai warna TL dapat dihasilkan tanpa mernerlukan temperafur setinggi bila menggunakan acuan standar.
KACA WARNA
H
I
Sebagairnana diketahui bahwa cal-raya putih terdiri dari berbagai spektrurm
warna. Karena itu jika cahaya putih menimpa permukaan suatu benda maka akar-r terjadi absorbsi terl-radap sebagian komponen cahaya putih tersebut. Suaru sinar putil-r direfleksikan ke permukaan warna merah, maka perrnukaan tersebut mer-rjadi berwarna merah karena komponen cahaya putih selain warna merah diserap permukaan lebih banyak dari pada warna merah
seperti dirur-rjukkar-r pada Gb.2.4
melituh ininiu
dar-r 2.5.
Gb, 2.5. Absorbsi sebagian spektrum pada transmisi cahaya purih.
*. 32.-
-. 33 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
C. WARNA
2,. Pengurangan:
Setiap permukaan dlfus oblek memiliki warna dan warna tersebur dapat diper-rgan-rhi oleh warr-ra cahaya yang menimpanya karena terdapat komponen warna yang diserap oleh permukaan tersebut. Hal tersebut karena adanya interaksi antara warna permukaan objek dengan warna cahaya yang menimpahr-rya atau interaksi beberapa warna yang bersama+ama menyorot suatLl ob1ek. Penyorotan dengan 2 sumber cahaya yang warnanya berbeda akan n-renghasilkan cahaya dengan warna ke 3 yang berbeda.
Ilmll tentang pengukuran dan
perencanaan warna secara sistematis disebut coloimetry. Satu aspek fi-rndamental colonmetry adalah percampuran dan kesesuaian wama. Terdapat 3 warna primeryaitu: hijau, biru, dar-r rnerah dar-r terdapat 3 warna sekr-rnderyainr: biru langit, kuning,dan magenta seperti dirunjukkar-r pada Gb.2.6. trdapat 2 macam pencampuran warna yairu: perrambal-ran (additio,,e) dan pengurangan (substractiue). Jika cahaya berwarna dicampur, n-raka yang dihasilkan adalah warna lain yang lebih terang dari pacla warna pembentuknya percampuran tersebut dinamakan penambahan. Sebaliknya percampuran cat menghasilkan warna lain yang lebih gelap (merupakan ir-rteraksi pengurangan).
1.
-. MUHA|MIN .-
Merah dicampur dengan Hijau, dan Biru didapatkan Hiram. Pada pencarnpuran catyang didapatkan bukan hitam legam tetapi: Hitam kecoklatan, atau Hitam kebiruan, disebabkan wama pigmen cat tidak jenuh sebagaimana dengar-r warna cahaya.
a. b. c.
Biru dicampur dengan Merah, didapatkan Hitam. Hijau dican-rpur dengan Biru, didapatkan Hiram. Merah dicampur dengan Biru dan Hijau, didapatkan Hitam.
Dengan pencampuran warna primer pada proses pengurangan akan didapatkarr kernbali warna primer: a.
Kunir-rg dicampur dengan Magenta, didapatkan Merah.
b.
Kunir-rg dicampur dengan Biru langit, didapatkan Hijau.
C.
Magenta dicampur dengan Biru langit, didaparkan Biru.
d.
Kuning dicampur dengan Mager-rta dan Biru langit, didapatkan Hitam.
Penarnbahant
a. b. c. d.
Merah dicampur dengan Hilau, didapatkan Kuning. Biru dicampur dengan Merah, didapatkan Magenta. Hijau dican-rpur dengan Biru,didapatkan Biru langir. Merah dicampur dengan Biru dan Hijau, didapatkan Putih.
Kuning, Magenta,
dar-r
Biru langit disebut warna sekunder atau warna
peler-rgkap atau wama komplemen. Jika warna-wama sekunder tersebut dicam-
pur dengan warna primer (Merah, Hijau, Biru) yang bukan warna pokok Biru langit adalah Biru dan Hijau, warna pokok Magenta adalah Biru dan Merah) didapatkan Putil-r. (r-nisalnya: warna pokok
-. 34.-
-. 35 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHA|M|N .-
D. SISTEM MUNSELL
Hijau
Grdapat beberapa sistem klasifikasi warna yang digunakan unruk keperluan praktis, di antaranya adalah sistem Munsell untuk pewarnaan permukaan seperti ditunjukkan pada Gb.2.7. Sistem Munsell menggunakan 3 besaran yang dinyatakan secara numerik, yaiu: Hue(panjang gelombang dominan), Val u e (kecerahan),dan Ch ro m a (saturasi atau kej enuhan).
'10 o
B
Mage nta 7
ii'',t i.lil.l
5
;-x<
ffi##
3 2
ffi#Hffi
:::::i:ii,,i:i i1,:,lrlriirlrri-r-ltil'
:ii 1,'i
:B
[Il
lliilrri.iii;iiil.lrftl*iiriiiirt.;.:!!ii..1,,j,..
' lt it:::t tl iirifiiiriililliii:aiiliiliilil,i!ilii:iiiilllliittiiiiJiiliilii.tliti 'aaa:.,:a a
l:,:,,.1i[ EilHi::iI.:t{] rir!:!,!irll.iirlll:l::i:l:
b
ffiiFrfi
:;:l:l: llllllllillillllilllilllililiiilijiJll'
/
,'
.f-fi'N t:i
,---:(:::^t.:,,,1.1:
r tnnou[ l,t ->#filiill
'...\.ffitilitt,t:.',t',ritt'.t'.ttttll iiliiiiiiliiitf; t L:Pi:gt;.li:litillrr&trlu llllililiilllllillilllill:ii:Eliiaaiaai
i::::ijt!il
;i?i1r1
ttiiiiii)ti
Biru Langit H
ilau (b)
Gb.2.7. Sistem Munsell
Gb.2.6. Pencampuran warna (a) p enambahan
(additive)
(b) pengurangan (substractive)
Terdapat fenomena yang disebut metamirikyaitu suatu warna yang sama tetapi berbeda spekrrum distribusi energinya. \Uarna yang clemikian akan
berbeda ketika berada pada cahaya yang lain. 'warna demikian cliperoleh der-rgan mencampur warna merah rua dengan hijau untr-rk r.enclapatkan warna coklat, merah rua dengan biru untuk mendapatkan wama ungLl.
-. 36 .-
Baik Hue, Value, maupun Chroma memiliki skala sehingga seriap penulisan menggunakan sistem Munsell selalu menggunakan angka yang rnenunjukkan besaran pada skala tersebut. Pada Value terdapat 10 bagian dari hitam hingga putih, pada Hue terdapat 10 warna yang di antara 2 wama clibagi menjadi 10 bagian yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan chroma dibagi menjadi 14 sub bagian. Contoh penandaan sistem Munsell: 5YR6/4 artinya Hue 5 antara Kunir-rg dan Merah ( Yellow Red) , Value 6 dan Chroma 4; ini mer-runjukkan warna coklat.
-. 37 .*
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
E. SISTEM CIE Pada 1931 komisi warna internasional, yaitu: Commission Intemationale de L'Eclairage (CIE); menerbitkan rekomendasi rentang sistem klasifikasi wama yang menyatakan bal-rwa kecerahan warna dapat di dinyatakan dengan suatu nilai. Hal tersebut berdasar pada teori penambahan pada pencampuran wama.
0.9
F. PERUBAHAN WARNA
(H)
I/
)/szc
Baik pada sistem Mur-rsell maupun CIE adalah berbasis ada 3 variabel. Pada sistem Munsell variabelnya: l-rue, value, dan chroma; sedangkan pada sistem CEI adalah nilai risdmulus yaitu: 2 koordinat kromatik, dan ukurarr luminansi.
540
\rcr \
sro
0.7
550
\soo
Hijau
505
\
l
0.6
I
--1
0.5
Kunurf
495 I
\
90
I
.E
1
Tingkat perubal-rannya disebut Indetr<s Perubahan'W'arna (IP\7) yang merupakan perbandingan warna objek yar-rg disinari suatu sumber cahaya terhadap sumber cahaya standar. Adapun standar yang digunakan adalah
Xtt0
Putih
I
Sr-ratu oblek akan menampakkan warna yang mungkin tidak sama bila rnenerima cahaya standar dengan yang tidak standar. Kondisi demikian yang disebut terjadir-rya perubahan warna (color rendeing).
x
I
I I
500
0.4
Suatu nilai pendekatan: sisi merah pada koordinat (0,18, 0,001) hingga (0,74,0,25); sisi l-rijau ada koordinat (0,74,0,25) hingga (0,5, 0,83) dan sisi biru pada (0,5, 0,83) hingga 0,18, 0,001). Pada masing-masing sisi rersebut suatu warna primer mengalami trar-misi secara bertahap. Seperti terlihat antara (0,18, 0,001) dengan (0,74, 0,25) terjadi ffansisi antara merah dengan biru, yaitu rnerah lembayung. Demikian pada ke 2 sisi yang lain.
I
"drry Light" pada ternperarllr warna tersebut.
)o
0..1 /.
Suaru benda berwarna merah ketika berada di bawah cahaya biru-hilau akan tampak abu-abu karena warna biru-hijau diserap olel-r pigmen warna
Biru Lingit 1
0.2
t'
/l l
480
Unggu
M
470
merah. Karena itu jika larnpu merkuri (cahayanya didominasi warna biruhijau) digunakan untuk penerangan parkir, maka mobil berwarna merah akan 'l-rilang' karena berubah menjadi mobll berwarna abu-abu.
t-7
I
0.1
-7 _-t7 \,i ;oV-l :ltso
,rl
I
0.t
0.1
Gb.2.8,
0.4
Siscem
0.5
0.6
0.7
0.8
CIE
Spektrum warna (sesuai dengan panjang gelombangnya) diposisikan sepanjang 2 sisi suatu bidang ( hampir berupa segi 3) masing-masing sisi nrewakili warna primer (merah, hijau, dan biru) seperti dirunjukkan Gb.2.8. Pada Gb.2.8 terdapat sb X danYyang menyatakan kromatisitirs suatu wama.
-. 38 .-
-. 39 .*
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
-.
TABEL 2.I KRouarrstrAs, TEMPERATUR WARNA, DAN INDEKS PERUBAHeTq MnNA SUMBER PENERANGAN Sumber Cahaya
Temperatur Warna (K)
IPW
0,407
2850
97
0,404
3000
89
Kromatisitas Y
X Lurpu Pijar 500'!7 Lempu Halogen
0,448 0,437
TL
MUHAIMIN .-
Jika c:rl-raya didominasiwama merah makayangterlil-ratbahwa dagingyangdijual 'pLrcat'. Dir-rding oko penjual dagir-rg lebil'r baik dicat wama hijau agar memberi
kesan daging yang dijual lebih merah.'Wama l-rijau latar belakang penting keberadaannya disekeliling ruang operasi karena akan membantu ken),amanan mata dokter setelah melihat area operasi dalam waknr yang lama. 'Warna
biru tergolong wan-ra dingin sedangkan merah dan kuning war:na har-rgat. Untuk lokasi peristirahatan atau penenangan cahaya berwama hilau lebih tepar. Kecuali untuk ruang makan lebih baik didominasi warna merah hijau
dar-r
dan kur-ring. Karena warna l-rijau dan biru dapat mengurangi selera makan.
'Warna
Putih Dingin (cool) Pr-rtilr Ceral-r (warm)
Day light Deh-rks
W\7
0,367 0,431 0,313 0,434
0,375
4350
67
0,406
3100
55
0,332
6600
75
0,400
3020
77
Lerlrpu Merkuri Ber-rir-rg
Perbaikan'Warna
W'!7 Deluks Pudh deluks
0320 0,383 0,400 0,392
0,377
5900
ZZ
0,419
4200
45
0,380
3600
47
0,395
4000
43
Larnpu Metal Halida
0,341 0,358
Kaca Ber-ring Kaca Dilapis
0,377
5200
55
0,380
4600
75
G. SOAL PERLATIHAN 1. Sebutkan 4 faktor eksterr-ral yang mempengaruhi penglihatan Z. Apir pendaparsudara rentang penulisan peringatan atau tanda lalu lintas !
pada jalar-r bebas l-rambatan harus dibuat lebih besar dibanding unrLrk
jalan di dalarn kota
0,515
0,435
7750
Apa perbedaan antara: lr-rminansi , kuat penerangan ,dan terang
4.
Sebutkan faktor penyebab menurunnya daya gur-ra penglihatan
5.
Apakal-r yar-rg din-raksucl der-rgan kor-rtras
'
&
B. '!7arna
rnempunyai dampakpsikologis terhadap pembeli daging kenka ruang penjr-ralan daging diberi cahaya yang didominasi warna biru atar-r putih dingin. Karena warna warna tersebut dapat memberikan kesan bahwa ilagingq,,a segar.
-. 40 .-
!
J
Di
o/o. Berapa atas kain hitarn diletakkar-r kertas berwarna abu-abu 50
kontras warna kertas terl-radap kain tersebut
Electrical Equipnent lor Buililing, hlm' 851.
?
Faktor apa yang diperl-ritungkan untuk menentukar-r kontras jika luminansi objek maupun latar belakang sama besar ?
Z5 7.
Sunr[-er Meclrrnical
?
).
6.
Lrmpu Natriun-r Tekanan Tinggi (SON)
merah dan kur-rir-rg sering disebut warna 'maju' karena dengan wama tersebut benda yang disorot terkesan lebih dekat dengan pengamat sel'ringgtr terkesan ukurar-rnya lebil-r besar dari sebenarnya. Sebaliknya warna 'Warr-ra merah dan kuning tepat untuk ruang yang untuk hijua dar-r biru. liang gembira sedangkan untuk ruang meditasi l-rijau dan biru lebih tepat.
J.
Apakah yang dimaksud dengan,
.
warna primer, dan
'
warlla kor-nplemen /
-. 47 .-
*. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
9.
Apakah warna yang dihasilkan bila warna biru dicampur dengan hijau dengan porsi yar-rg samal
10. Bagairnana bisa 3 warna komplemen
dengar-r porsi sama bila dicampur
rnengl'rasilkan warna hitam?
11.
Mer-rgapa ketika cahaya pudl-r
dipanrulkan pada dindingwarna merah,
warna panrulannya kemerah merahan I
12. Bagirnana jika luminansi objek dan latar 13. Sebutkan
belakar-rg sama besar
sisrem klasifikasi warna yang sdr. ketahui
14. Bagaimana
BAB III LAMPU LISTRIK DAN KARAKTERISTIKNYA
J
!
cara menuliskan warna dengan sistem Munsell I
15. Apakah yang dimaksud dengan koordinar kromatik l 16. Apakal-r indeks perubahan warna ?
17. Apa maksud angka-angka (par-rjar-rg gelon'rbang)
pada sisi hijau dan
biru
ada Gb.2.9 I
18. Dari suaru perl-riturngan didapar koordir-rator kromatik suaru sumber penerangan adalah: (0, 34,0,35 );(0,3 ,0,6 ), dan ( 0,6 ,0,25) dengan menggunakan Gb.Z.9
perkirakan warna cahaya yang dil-rasilkan sumber penerangan tersebutl
19. Bagaimana pendapat saudara pengaruhnya rerl-radap kelelahan mata dokter jika latar belakar-rg ruang operasi berwarna merah atau putihl 20. cal-raya larnpu berwarna merah digunakan untuk ruang penjualan daging. Bagairnana per-rdapat saudara/
Le.-rpu listrik mulai digunakan sekitar tahun 1870, yaitu lampu busur yang rnenggunakan karbon sebagai elektrodarrya. Pada tahun 1877 pertama kalinya digunakan larnpu pijar olel-r Thomas Alva Edison. Hingga perkembangan terakl-rir lan-rpu listrik dikategorikan menjadi 3 yairu: lampu pijar, lampu pel* pasan gas (gaseous dischnrge), dan electroluminescent . Tergolor-rg lar-npu pijar adalah: lampu pijar dengan filamen karbon, lampu biasa, lampu halogen, dan lampu phato flash. Sedangkan lampu
'Wolfrarn
tabung (TL), lampu Merkuri rekanan tinggi, lampu Natrium tekanan rendal-r (SOX), larnpu natrium tekanan tinggi (SON) dan lampu Metal Halida tergo
Contoh elzctro lumircscenr: tabung televisi, LED (light emiting diode),laser (light amplification stimulaced emis.siorr ctf radialor-rg lampu-lan-rpu pelepasan gas.
rion), rnonitor laptop.
A. LAMPU PIJAR L:mpu pijar tergolong lampu lisrik generasi awal yang masih digunakan hingga saat ini. Filan-ren lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram), bola lampunya diisi gas. Ber-rtuk star-rdar lampu pijar ditunjukkan pada Gb.3.1 sedangkan rnodifi. kasi material rnaupun pewamaan gelasnya kini makin bervariasi. Prir-rsip kerja lampu pijar adalah sangat sedetrl-rana. Kerika ada arus lisdk n-rengalir melalui filamer-r yang mempunyai resisrMtas tinggi sehingga lnenye-
babkan kerugiar-r tegangan selanjurnya menyebabkan kerugian daya yang mer-ryebtrbkan panas pada filamen sehingga filamen berpijar.
-. 42 .*
-. 43.-
-. TEKNotoct PENcAHAyAAN .-
-. MUHAIMIN .-
a??ffio @
P,=V'
"R
J,1 lbfu@ ? RPSTLlPPARPAR
PS
ffi [$ m]ffi-ffi ffi No,
1
No.2 No.5 No. 5 No.6 Posisi l,angkal.ii Brurh
Segala
No. 7A
f, No. 8
Temperatur kerja filamen yang berpijar dapat mencapai 2500 hingga C dan yang diladikan acuan perhitungan adalah resistansi filamen pada kor-rdisi panas. Resistansi filamen pada kondisi panas bisa mencapai 15 kali resistansi pada kondisi dingin. Panjang dan diameter filamen menentukan resistansi maupun luas permukaan kulit filamen. Konveksi dan radiasi yang terjadi di dalam bola lampu juga ditentukan oleh macam gas pengisi serta pendir-rgir-rar-r filamen yang dipengaruhi oleh luas permukaan kulit filamen. Berkaitan dengan iru setiap lampu memiliki suail karakteristik berdasarkan pemakaian energinya sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 3.2. 30000
No.7
Pugknl di Aras
u
M
Karena Konveksi
n^ii"ii Si""i Tanpak
dan Kondr.rksi
5E No. 'l3D'
No
St'grlr I',rsr,i
No. 22
Panghl Ji Bauah (b) N'lircnmarircam Konstruksi
Gb.3,1. Berbagai bentuk standar
Segala Posisi I-
jlirmen
bora lampu dan filamen rampu pijar.
Ur-rtuk alasan kekompakan benruk dan konservasi panas dibuat beberapa
konstruksi fila.rer-r berupa lilitan, atau liliran yang dililit. Bola lampu pijar clibuat l-rampa udara arau berisi gas mulia.
Gb.3.2. Keseimbangan
.
energi suatu lampu piiar.
. 2. gas pengisi . j. penguat (terbuat dari molibdenum) ' . 5. piringan mika ' 6. stcmpress ' 7. fuse ' S.pangkal
1. bola lampu
(P) olel-r filamer-r lampu pijar dipengaruhi te(\4 dan resistansi filarnen pada kondisi panas (R sesuai dengan )
Daya yar-rg didesipasikan gangan keaa
persarnaan 3.1.
-. 44 .-
MIEIF #,lrrer p..r.a.tl.. i _rdI,:::IT,:_
4. kancing
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHATMTN .-
.).
Rrrlrr 1,,nr,.,,
Pewarnaan bagian dalam bola lampu menggunakan cara fosang atau opalising menggunakan
teknik elekrostatis, yairLr: melapisi bagian
dalam bola lampu dengan cara penguapan warna pigmen pada keadaan hampa. Pewarnaan yang bersifat fisis dapat pula mengglnakan
Kir\{tr pen)irnggir
bahar-r semacam vernis.
4. Klncing
Unnrk reflektor dilakukan pelapisan gelas dengan uap aluminium atau paduan tembaga aluminium pada kondisi l'rampa udara.
Kru;rt L,lrl in
Perrirntul plnas
Irl.rr
rrg l.cm,,.l,,rrr,, rr
unruk mencegal-r terjadinya oksidasi pada temperatur tinggi pada perkembarrgan awalnya dibuat bola lampu l-rampa udara. Namun evaporasi filamer-r pada temperatur tinggi menyebabkarr bagian dalam bola lampu berwarna l-ritan-r. Kondisi tersebut dapat mengurangi intensitas cal-raya sekaligus umur lan-rpu. Berdasarkar-r penelitian Langmiir pada tal-rur-r 1913, evaporasi filamen
dapat dikurangi dengan cara mengisikan gas murni antara lain: Argon atau Nitrogen ke dalam bola larnpu. Keberadaar-r gas murni di dalam bola lampu dapat dioperasikan pada ternperanrr lebil-r dr-rggi. Kendalanya dengan pengisian gas tersebut adalal^r timbulnya rugi panas yar-rg makin besar karena adanya
sirkulasi gas. Untuk memperkecil kerugian, dibuat filan-rer-r yang dililit sehir-rgga pennukaan efektif filamen yang terkena gas diperkecil. G b. 3.
3. Lampu
pij ar dan.b ag.ian-b agianny a
l-an-rpu pijarya.gwarna sinarnya pudh, bagian dalam bola lampu dilapis cle.gan silika oksicla (sio2) arau seng Sulfida (Zr-rS). Sedangkan untuk
nrendapatkan wama lain dapat diperoleh clengan pelapisan bagiar-r dalam bola larrrpu dengan berbagai cara, antara lain:
1.
Tek.ik i.i diseburfosnng yairu:
pelapisar-r dengan membilas bagian
dalam bola lampu menggur-rakan asam hidrofluorik sehingga meng: inr lazim disebur, gelas baur atau gelas es) yang kemampuan menyebarkan sinar tidak bagus.
Filamer-r lilitar-r turnggal pada bola lampu han-rpa udara
Pada tal-run 1930 unruk pertama kalinya digur-rakar-r filan-ren lilitar-r yang
diperoleh efikesi 13 lm/W. Gas yang diisikan umumr-rya 85 hingga 90 ToArgor-r dan 10 hir-rgga 15% Nitrogen. Selain itu gas Kripton atau Xenorr juga memungkinkan untuk digur-rakan sebagai bahan pengisi.
dilillir
l-rasilkar-r lapisan tipis pada gelas (gelas seperti
Z.
-. 46 .-
Melapisi bagian dalam bola lampu dengan serbuk halus silika atau riranium dioksld sehingga diperoleh difusiyang lebih baik (disebur opalising). Cara ir-ri dilakukan pada lampu pijar jenis argenra.
digunakan untuk
lanrpu yang dayanya tidak lebih dari 300 watt. Ur-rruk lampu yang dayanya hingga 1000 watt digunakan bola larnpu yang diisi gas. Efikesi lampu fiiamen c'lililit adalah 11 1m47.
(tl)
(coiled coil)sehir-rgga
Hubr:ngan antara tegangan (V), daya (P), dan arus cahaya ( @ ) serta efikesi suatu lampu pijar dinyatakan dengan pendekatan menggunakan persa-
lnaan-persamaar-r 3.2 hingga 3.6. Jika ddak ada perlryataan maka persamaan dianggap berlaku unruk bola lampu baik yang berisi gas maupun l-rampa udara.
-. 47 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
@ nyata @
nominal
'
I. LeuPu
(9
Umur nyata Umur nominal
!|qy1 "ylr" LJrnur nominal
dengan
HALoGEN
Lampu Halogen tergolong lampu pijar yang ke dalam bola lampunya der-rgar-r unsLrr halogen di antaranya lodida. Evaporasi'Wolfram pada lampu ir-ri terjadi saat filamen berpijar. Selanjutnya evaporasi'Wolfram bereaksi dengan lodida di sekelilingnya sehingga terjadi reaksi bolakbalik:
diisi
fffi,* (*) itr#;r (9
-. MUHAIMIN .-
Dengan demikian atom'W'yang akan terlepas dari filamen kembali menyatu dengan filamen. Hal ini menyebabkan umur filamen menjadi kira-kira
2
(3.4)
2 kali umur lan-rpu biasa.
Gelas bola lampu l-ralogen digunakan jenis gelas keras yang mampu menahan temperaftrr hingga 2500 C. Di samping itu dengan memakai gelas
(9
-
13
bola lampr-r
.'""""" l-rarnpa ud^."
(3'5)
(9
-
14
bola lampu berisi gas
(3.6)
: V- tegangan nominal dan Vy - tegangan kerja (yar-rg digunakan)
keras tersebut memungkinkan bola lampu diisi dengan gas dengan tekanan tinggi. Kesr,rlitar-rnya adalah memasukkan iodida ke dalam bola lampu karena iodicla korosif terl-radap pompa yang digunakan untuk mengisikannya. Sel-rubungan dengan hal tersebut halogen yang kemudian digunakan adalah CH, Br (mono bromida metan) atau CH, Br (dibromida metan). lampu halogen jenis GSL umur standar pemakaian l-ringga 1000 jam di Amerika Serikat clibuat standar 750 jam). Sedangkan untuk penambahan umur rata-rata penrakaian 1000 hir-rgga 2000 jarn efikesinya turun sekitar I0"/o. Efikesi lampu l-ralogen mencapai 20 hnAV.
Ada 2 perryebab keluaran arus cahaya lampu pijar mer-rurun makin Lrerranrbahrryn wakttr, yaitu
:
Putama, evaporasi pada filamen menyebabkan ada bagian filamen yang mengecil dan ini menyebabkan resistansi naik sekaligus mereduksi arus
Cor-rtoh: Sebual-r lampu pijar hampa udara memiliki tegangan nominal 110 volt, dengan umur pemakaiar-r 1000 jam. Ketika lampu tersebut "salah" dihubur-rgkan dengan tegangan zzovolt,maka arus cahaya. r-rya naik dan dalam waktu 219,6 detik filamennya puftrs.
-. 44.-
yang mengalir.
Kedtut,
terjadir-rya bagian filamen yang ddak "menempel" kembali ke fllamen
menyebabkan lapisar-r hitam pada bola lampu.
-. 49 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
(D
T
-P
Jika suatu berkas cahaya A menembus gelas sinar dingin timbul panrulan Ax dan Ay yang fasanya berbeda. Jika Ax dan Ay menghasilkan suaru perpaduar-r par-rjang gelombang yang merupakan keliparan genap dari cahaya
l/7
gelon-rbar-rg maka cal-raya
diransmisikan saling memperkuatsehingga mengha-
silkar-r pancaran par-ras yang besar. Jika Ax dan Ay menghasilkan suaru perparluan panjang gelon-rbang yang merupakar-r kelipatan ganjil dari 1/2 gelombang
panulannya salir-rg memperlemah sehingga mengl-rasilkan pancaran panas yang rendal-r. Makin banyak selang seling lapisan makin berr-raka cal-raya
100
+80
5
Tegangan
-60
sar terjadinya per-rambahan arau pengurangan seperri dilelaskan di atas. Peng
gLlnaan larnpu dir-rgin antara lair-r untuk penerangan pada toko, mentega, Lrunga, dan kosrnetik. Hir-rgga awal tal-run 2000 perkembangan teknologi lampu pijar sangar pesat baik yang terkait dengan benruk bola lampu, bahan bola lampu, gas per-rgisi, pewarnaan, maupun rnodifikasi filan-rennya. Skerna rulnpun lampu
-40 -20
pijar sebagai berikut:
Gb.3.4 Pengaruh t,ariasi tegangan terhad,ap besaran lampu halogen Penggunaan lampu halogen antara rain rampu pacra: mobil, oHp, rampu pacla tambar-rg, pabrik, aula olah raga, studio w, tanal'r lapang, air
mancar.
2. Laupu
DINGIN
Salal-r satu perkembar-rgan
lampu filamen adalah pemakaian teknikgelas dingin. Sinar infrar-neral-r yang dihasilkan filamen menimbulkrn p".ro alan karena par-ras yang dipancarkan. panas ini dapat direduksi dengar-r meng, gur-rakan gelas sinar dingi'r ur-rruk bal-ran bola lampu. Gelas sinar dingin dapat mengurangi panas yang dipar-rcarkan filamen hingga gO %. sir-rar
Lapisar-r yang menyebabkar-r gelas sinar dingir-r mampu mereduksi panas adalal-r ser-rg Sulfida dar-r Magr-resium Flourida atau Silika Jiok id^ yrr-,g dibuat
lapisan berselang selir-rg (terdiri dari 2 macarn bahar-r yar-rg berbeda bisa mencapai 20 lapis). Gelas semacam ini disebut gelas dichrolc.
-. 50 .-
-. 5l .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
_. MUHAIMIN .-
RUMPUN LAMPU PIJAR
Kepcrluarr Larnpu filamen karbon Larnpu
Lampu besar
Lampu wolfram
; trnrr.r I I l_ ; L
reflektor
Jernih
Enhun Opal Berwama
Bolr
I
Berbentuk tabung
f L
Lampu.'lekorasi
1 L
Mangkok Pangkal rtrnggrl
lampu
pijar?
I
Pangkal ganda Bc rwir rna
7.
Sebr-rtkan bagian dari larnpu pijar yang dihubungkan dengan netral (N)
dan bagian yang dihubungkan dengan len (L1)!
I
Tak berwarna
Lampu suar Lamprr sorot Laurptr pijar
Lanrpu
nrir.ri
Laniprrfoto
stxsc Sun-rl.er
-
IL
&[ L
Larnpu portat el
Lalnpu tancla Lan-rpu keperh.rarr khusns
Lan-rpu mang gelai-r
Keperluan ur.mrrn
I 1 Tegangan I I Norrna IL I I
I
khusus L Lan-rpu foto
-
Sumber IR
Menurut salrdara apa alasanrrya dari jawaban saudara terl-radap soal 1101-nor 5l
9.
Mer-rgapa resistansi filarner-r lampu pijar pada waktu dingin sangat kecil dibanding pada waktu panasl
10. Terdapat 2 bual-r lampu pijar yang idendk dalam tegangan kerja dan
11. Apa yang terjadi pacla lampu pijarbila tegangan kerja dinaikan melebihi
IR
Pernakaian f
Lampu hologer-r
8.
panjang filarnen. Tetapi salah satu mempuyai diameter 2 kali diameter yang lain. Apa perbedaan keluaran cal-raya keduanyal
Lanrpu sorot clan teater Lan-rpu proyekto
[
I -legangan L, ln-"Ji., IL
-. 52 .-
B. SOAL-SOAL PERLATIHAN 1. Sebutkan komponen-komponen lampu pijarl 2. Sebutkan 3 macam benruk bola lampu unruk lampu pijar! 3. Bagaimana sehingga lampu pijar bisa menghasilkan cahaya? 4. Apa alasannya sehingga wolfram populer untuk filamen? 5. Mer-rgapa lampu pijar vakum umumnya filamennya dililitl 6. Apa tujr-ran dibuat konstruksi lilitan yang dililit pada filamen
l l
Parrgkal rungr.lal Pangkal gan.la
Tnl'ung ganJa Reflektor Berwtrtta KaPsrrl
Reflektor
Keperluan khusus Lernpu
Studio
ken.larar
&
; It^ L
teater
Proyektor Pemanas Proses r'li industri Keperluan kesehatan
tegangan nomir-ralnya?
12. Apa yang te{adi pada lampu pijar bila tegangan kerja dibuat di bawah tegangan nominalnya?
13. Bagairnana pula
arus cahaya yang dil-rasilkar-r lampu pijar
soal nomor 9 dar-r
14. Lnmpu pijar jenis Norrnal Taburlg ganda
Slltar terpus:rt
terkait dengan
101
apakal^r yang bisa
digunakan diluar ruangan tanpa
armatLlr?
15. Apa sebabnya sel-ringga larnpu halogen mempunyai umur yang lebih panjang dari pada lan'rpu pijar biasa?
16. Gelas jenis yang
apa yang digunakan pada lampu pijar vakum dan apa pula
cligr-rr-rakar-r
unruk lampu halogenl
-. 53 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
r7.
-. MUHAIMTN
Me.rgapa untuk mernasang lampu halogen tidak boleh menggunakan tangan telanjang?
18. Bandingkan 19. Apa
TaeEr_ 3. I
KRnexTERISTIK BEBERAPA FLUoREsEN
efikesi lampu pijarvakum, rampu dir-rgin,dan lampu haloge,?
per-ryebabr-rya
sehi,gga lampu l-ralogen efikesinya paling tinggi dianrara ke 3 lampu pijar lainnya?
20. Lrmpu
dir-rgin adalal-r jer-ris lampu pijar yang radiasi panasnya rendah.
Faktor apa yang mempengaruhinya?
Aktifator
Senyawa
Strontiurn alurninirt Gacloliniurn lanranum bismut
Cerium
Panjang gelombang puncak (nm)
Nama
)ul
SAC
312
GLBB
komersial
borat
C. LAMPU FLUORESEN
Bariurn disilikar Srrontiurn bariurn rnagnesiurn
Lrn-rpu f-luoresen (TL = wbelair lamp) termasuk lampu merkuri tekanan rendal-r (0,4 Pa) yang diler-rgkapi clengar-r baha. fluoresen. cal-raya yang dipancarkan c-lari dalar-r-r lan-rpu adalah r-rltraviolet (termasuk sinar rak rampak). U.,tuk iru bagiar-r clalam lampu rabung dilapisi dengan bahan fluoresenyang fungsinya
slikirr
n-rerrgubah
ulra violer
mer-rjadi sinar rampak. Di samping fluoresen ditambahkan senyawa lair-r yang clisebut aktivator.
sumber dc adalah karoda
dar-r anoda) sehingga rnengemisikan elekron Di sarrpir-rg ,relalui elekroda, arus juga melalui balast dan srarter.
bebas.
Fenomena resisransi pada pelepasan gas adalah negatif. Berarti jika arus lampu berrambal-r regangan lampu berkurang. Unruk itu perlu perangkat per-nbatas arus yang dipasang seri dengan TL. perangkat tersebut bisa berupa resistor (pada sumber dc), balasr elektris atau elekmonik.
SMS
Europiun-r
368
SBE
Kalsir-rrn holofospat
Antirnon
410
dan
Europiurn
\il/illemit
-
585
Apatit YOX
610
Ken-rampuan arus mengalir melalui rabung dikarenakan balast menghasilkar-r tegangan ir-rduksi yar-rg tir-rggi.
Namun regangan induksi yang tinggi ini
kembali nonnal ketika arus sudal-r mengalir melalui tabung. Sesaat setelah waktu kerja awal starter (yang berupa bimetal) memuruskan rangkaian.T.g^akar-r
kembali normal dan lampu menyala normal. Efikesi lampu fluoresen Lrmlulnya 3 hir-rgga 4 kalirrya lampu pijar. r-rgan
radiasi
Rrtliasi tampak
Serbuk fluoresen Atom
merkuri Elektron
Gb.3.5 Konstruksi tabung Keterangan
-. 54 .-
525 s79
Mangan
Di dala,-r tabung lampu fluoresen rerdapat merkuri dan gas inerr (Argo, arau Kriptor-r) seperti dirur-rjukkan pada Gb.3.5. Fungsi gas inert adalah: nlemperpanjar-rg umur elekmoda karena keberadaan gas tersebut dapat me-
Pada awal kerja, arus mengalir melalui dan memanaskan elekroda (kalau
BSP
365
Mangan
Yttriun-r oksitla
lrya arLls cli dalarn tabung khususnya pada temperarur rendal-r.
349
Suontium terra L-,orat Kalsitrrn Wolfinm Seng silikat
iru pada bahan
rrgurangi evaporasi, pengendali kecepatan lintasan elektron bebas sehingga lebih .rer.ur-rgkir-rkar-r terjadinya ionisasi Merkuri, dan mempermudal-r lewat-
Tirnal-r l-ritarn
Tirnah l-ritarn
UV
Elektroda
Lampu fluoresen.
: . 1. pangkal .Z.merkuri
.3.gas inert .4.elektroda .5.stempress . 6.fuse kabung pemadaman)
-. 55 .-
-. TexNor-oct
PENCAHAYAAN
.-
Fungsi balast ada 2 yaitu sebagai
-. MUHAIMIN .-
Balas ir-rduktor paling lazim digunakan
:
unuk lampu tabung. Kerugian
a.
Pembangkir regangan induksi yang tinggi (dipengaruhi kerja srarrer) agar terjadi pelepasan elekffon di dalam rabung.
.la1a yang
b.
Mernbatasi arus yang melalui rabung setelah lampu bekerja normal.
Balast elektronik tergolong lebih mahal dari balast lainnya, tetapi mempunlai beberapa keunggulan antara lain: memperbaiki sistem dan menaikkan efikesi, tidak ada ficker atau efek sroboskopis, tidak memerlukan starter, ddak
Terdapat 4 macam balast yaitu , berupa resistor, berupa kapasitor, berupa
ditirnbulkan lebih kecil dari pada balast resistor. Balast ini dipadukan .lengan starter dapat menimbulkan tegangan induksi yang tinggi.
rnenimbulkan interferensi radio, dan dapat digunakan untuk ac sekaligus dc.
incluktor, dan rar-rgkaian elekrror-rik. Balast resistor merupakan balast yang ddak ekonomis karena menyehahkan ke.rgian daya yang besar dan energi lisrik didesipasikan menjadi panas. Agar stabil balast resistor harus disuplasi dengan regangan yang bisa mencapai 2 kali tegangan normal.
Gb.3.7 Balast elektronik untuk frekuensi rendah
Gb,3.6 Hubungan lampu fluoresen
tunggal-
Balast kapasitor disebut juga lampu stabilisasi karena bentuknya memang
seperti lar-r-rpu pijar. Balast ini hampir tanpa kerugian. Balast kapasitor digunakan pada pemakaian frekuensi tinggi.
Gb,3,8 Balast elekuonik untuk frekuensi tinggi.
jenis nyala (tabung starter diisi gas Helium tekanan rendah). Untuk mer-rghilangkan interferensi radio, disarankan mernparalel starter termal dengan kapasitor 0,005 mF se' clar-rgkan unruk starter glotu di samping dengan kapasitor yang sama juga
trdapat 2 macam starter, yaitu: jenis termal dan
diseri dengan resistor 100 ohm.
-. 56 .-
-. 57 ,-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHA|MIN .-
Lrn-rpu fluorese. menggunakan balast induktor faktor dayany,a rendah yaitu
sekitar 0,5. Untuk me.-rperbaiki faktor daya digunakan kapasitor seperti dirunjukkan pada Gb.3.6. Kapasitor baik dipasang seri maupun paralel berfu ngsi rnemperbaiki fakor daya, namun macam pemasangar-rr-ry" dirorrikan kebunrl-ran (bar-rdi,gkan pemasangan pada TL tunggal dengan TL l-rubungan Thndem).
Unnrk lampu fluoresen tunggal yang mendapatkan sumber ac terjadi efek stroboskopis. Pada frekuensi 50 Hz reiadi regangan o volt sebanyak 101 kali setiap detik dar-r pada saat rergangan nilainya o volt sebenarnya larnpu paclam.'walaupun lampu padam 101 kali seriap detik dan tidak dapat dtteLi mata biasa, jika sir-rar ya.g dil'rasilkan jatuh pada benda berpurar maka terlihat seakan ber-rda l-,erputar lebil-r cepat, berhenti atau berputarberlawanan clengan putaran sebena,rya. Efek tersebut dinamakan efek sroboskopis. Untuk mer-rgelir-.inasi efek stoboskopis dibuat pasangan lampu yang fasanya ticlak sama yaittr hubur-rgan Duo ( hubungan lea&lag) seperri tampak pada Gb.3.9. Fur-rgsi kavasitor pada l-rubur-rgar-r
1.
Duo ada 2 , yairr_r :
Menjadikan fasa tegangan kedua lampu tidak sama ser-ringga seakarr lampu tidak perr-ral-r padam (disebut juga l-rubur-rgan batl-lag).
Z.
Menaikkan faktor daya (cos
rp ).
Gb.3.9TL lwbungan
Duo.
Selain hubungan Duo yang masing-masing lampu mempunyai balast sendiri, terdapat pula hubungan 2 lampu yang menggunakan 1 balast bersamasama yaitu hubungan Thndem seperti terlihat pada Gb.3.10.
Hubungan Thndem dikompensasi menggunakan kapasitor hubungan seri (bukan paralel). Penggunaan 1 balast secara bersama jika kapasitomya l-rubungan paralel menyebabkan semua arus melalui lampu dengan tegangan busur (yang menyebabkan lampu menyala) rendah. Hal ini disebabkan gas di dalam tabung lampu fluoresen bersifat resistansi negatif.
Teknik kornpensasi me.ggunakan kapasitor ada dua macam yairu kom. pensasi l'nono yairu kapasitor yang diparalel dengan salah saru lampu atau kor,pensasi duo seperti terlihat pada Gb.3.9. Sebagai perkiraan kasar besar kapasitor yar-rg diperlukan untuk kompensasi pada frekuensi 50 Hz anrara lain: 4'zp F ur-rruk lampu 36 \w atau 40 \r, 6,5 p F unruk rampu 5g w atau 65 \7 (PLN ,rer-rgeluarkan dafrar kapasitoryang diperlukan unruk perbaikar-r fhktor claya lampu fluoresen).
G b, 3. 1 O
TL lubungan
Tandem
Rar-rgkaian lampu fluoresen pada Gb.3.8 hingga 3.10 semuanya rnenggunakan starter. Selain rangkaian yang menggunakan starter, terdapat
-. 5a .-
-. 59 .-
-. TexNoLoct
PENCAHAYAAN
._
-. MUHAIMIN .-
pula beberapa rangkaian unrLlk lampu fluoresen yang tidak mengEEnakan starter yang disebut pula rapid start circuitsebagaimana terlihat pada Gb.3.11.
Il.nngllirn nlnh mrl L.t'rururlrr lirmpu rnlrJsrrnr Rrnghirn ny'rh arrl ttnrrrrnn hnyr iolJrrur
Gb.3.12 Rangkaian lampu fluoresen kerja awal berurutan
Gb,3.l3 Lampu
fluoresen ketuaran tinggi
Gb.3,11 Lampu fluoresen tanpa starter.
Thrnpak pada Gb.3.11 bahwa tabung lampu fluoresen jenis ini terdapat jalur penghanrar sepanjang tabung. Resistor R yang nilainya 1 M e pada ujr-rng jalur penghar-rrar yang dimaksud untuk mengamankan alur penghantar tersebut clari tegangan sentuh yang membahayakan.
Lnmpu jenis rapid strnt dapat dihubungkan dapat dihubungkan seri seperri Gb.3.12 clengan regangan input 220 V. Lampu-lampu pada cu.:.tz tersebut menyala berururan sehingga rangkaian tersebut dinamakan rangkaian kerja arval beruru tan (scpence start circuit) .
Hubungan lampr-r fluoresen keluaran tinggi (high output fluoresen ramp) ta.rpak pada Gb. 3.13. Hr-rbungan ir-ri l-ranya untuk daya yang cukup tir-rggr, contohnya , lampu dengan daya 215 W dan tegangan kerja 415 V
Temperanrr sekeliling yang rer-rdal-r mempengaruhi keluarar-r cahaya maupur-r kemudal-ran merryala (karena itu ditambahkan aktifator pada fluoresen-
Untuk tegangan input kuran g dari 9 0o/o tegangan nomi nal menyebabkan lampu fluoresen sulit untuk awal kerja. rrya).
T.
LAMPU Neoru
Lrrnpu tabung yar-rg berisi gas Neon mengl-rasilkan sinar kemerah-merahan, kalau diisi can-rpuran uap Merkuri dengan Argon mer-rghasilkan warna biru-kehijauan sedangkan kalau diisi campuran uap Merkuri dengan gas Neon rnengl-ras ilkan warna biru. Tegangan yang diperlukan lampu l-rias Neor-r berkisar 300 hingga 1000 volt setiap par-rjang panjang lampu 1 meter. Arus kerja lampu hias didasarkan
diameter rabung yairu: 25 mA, 35 mA, dan 60 mA unruk diameter 10 mm,
-. 60 .-
-. 6t .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
15
-. MUHAIMtN .-
m',
r-ral.
dan 20 r.rn. Tegangan awar adararr 1,5 r-rir-rgga 2 kali tegangan nomiUnruk mengoruol besarnya arus rersebut dig;;akan rradbocor tinggi
D. SOAL SOAL PERLATIHAN
(hi gh leakage n ansformu s)
1.
Bagaimana proses terjadinya cal-raya di dalam TL?
Ada 2 cara menghubungkar-r lampu hias, yaitu: penyorotan atau serentak Gb.3.14, clan urutan arau pengejaan Gb.3.15. pada jenis
Z.
Saudara membuat lampu kedip untuk suatu pesta. Mana yang saudara pilih TL atau lampu pijar? Alasannya?
balast yar-rg dimaksudkan mengurangi interferensi radio.
).
Apa fungsi serbuk fluoresen di dalam tabung TLI
4.
Apa fungsi aktivator di dalam tabur-rg TL?
5.
Apayangterjadi kalau serbukfluoresen dilapiskan pada bagian luar tabung?
6.
Apa fungsi starter dan bagaimana cara kerjanya?
7.
Apa
8.
Sebutkan kelebihar-r dan kekurangan balast elektronik?
9.
Jelaskar-r cara penyalaan
10.
Terutama ada TL yar-rg masa pakainya hampir habis cahaya yang dihasilkan TL jelas tidak kor-rrinyu. Bagaimana pendapat saudaral
11.
TL out put tinggi terdapat jalur konduktor pada bagian luar Apa fungsinyal
--:-
serentak dipasang
_______-_ |
[-
Gb.3.14 Hubungan lampu hias jenis serentak -Kortiot
fr-rr-rgsi
balast pada ir-rstalasi TL?
TL yang dilengkapi glotu starter!
Pada
t2. Mer-rgapa jalur konduktor seperti pada soal nomor
rabr_rng.
10 tidak menirnbulkar-r
tegangan ser-rtuh?
Gb.3.l5 Hubungan Lampu hias
Gb'3'15 menunjukkan hubungan rarnpu
pengejaan
r-rias
jenis pengejaan. Dapat
clari Gb.3.15 saat saklar pada posisi 1, l-ranya r^r-,-,pu n r";o yor-rg--enyala. Saat
posisi saklar pada 2 yang merryala berrambah dengar-r"l-rr.uio. Seterusnya l-ri,gga posisi saklar pada 5 semua huruf menyala. Saklar tersebut dinamakan
sirklar pengejaan (spleller swjrch).
-. 62 .-
13.
Apa tujuar-r dibuat
14.
Apa fungsi kapasitor pada l-rubungar-r Duo?
15.
Apa perbedaan l-rubur-rgan Duo dengan hubungan Thndeml
16.
Duir buah TL mempunyai daya sama rerapi diameternya tidak sama. Sebutkar-r masingmasing 1 kelebil-ran dan kekuranganr-ryal
r7.
Apa perbedaar-r TL dengan lampu Neonl
18.
Cahaya berwarna apa yang dil-rasilkar-r lampu Neon?
19.
Tegangar-r kerja lampu hias didasarkan pada par-rjang lampu. Bagaimana
1-l-rbungar-r
Duo pada rangkaian TL?
per-rdapat saudara?
20. Lampu hias neon dengan diameter 15mm dan panjang total huruf 2,5 m. Tenrukan tegangan dan arus yar-rg diperlukanl
-. 63 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
E. LAMPU NATRIUM Lrr-.pu N.ft ium (soclium) dibedakan berdasarkan tekanan pelepasan.ya .-rer-rjadi 2 yairu: larnpu Natriun-r tekanan lan-rpu
gas
di dalam rabr_i.g
re.rdah
(sox) da;
Narrium rekanan tinggi (SoN). Konsrruksi lampu Natrium seperti
clin-rr-rjukkar-r pada Gb.3. 16.
(a)
Kctcrangnn: 1. pungka| Z. nbungU 3. Lapisan indiunt oksicla 4. gelas bening agar dihasil-kan arus cahaya yang baik 5. Lekukan rcmpat Natrium
Gb.3.16 Konsrruksi lampu Natrtum.
Naffium padar clar-r gas Neon cliisikan pada rabung U (r-romor 2 pada Gb.3.16). Nan:iu.r akan .rer-rjadi gas setelah mendapat p"r,.,^r-r^r",-, pada wakru ke{a awal. (b)
Penampilan re'baik lampu Natrium tekanan rer-rdah jika rabung pelepasanrlyri clipertahankan pada remperatllr 3000c. Kare.a bekerja pada temperarur tir-rggi, maka agar tal-ran terl-radap pa,as maka tal:ur-rg U tersebut clibr-rat clari gelas ga^cla (bahar-r masingmasing produsen
*.,r-rgti,., becla).
kerja awal selama 5 hi.gga 10 menir unruk SoX dan 5 l-ringga 7 me.it unruk SC)N warr-ra cahaya yar-rg dihasilkan merah muda dan kemudian setelal-r Natrium menguap semlla warna cal-raya yang dihasilkan kuning. Pac-la saar
(c)
Gb.3.l7 Rangkaian lampu SOX .A
18
W
dengan starter
.
.
b. menggunakan auto trafo bocor
. c. mengguna.kan watt konstan
-. 64 .-
-. 65 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
*. MUHA|MIN .-
cara pemasangan lampu Natrium agak miring ke atas dengan rnaksud agar pada kor-rdisi dingin Narrium terkumpul dan lebih dekatdengan elekrocla sehingga pada proses penyalaan Narium tersebut lebih awal terpa.asi.
la.'rpr,r
Natrium rata-rara 25oo jam
clan efikesinya 40 hingga sb
Pe.rakaiar-r lampu Narium menggunakar-r balast dan seperti dirur-rjukkan pada Gb.3. 18.
Umur m,rw.
unit penyalaa^
soX dengan watt konstan baik selama beroperasi normal maupun pada wakru kerja awal. Terdapat rangkaian
Manfaat SOX dengan rangkaian watt konstan, antara lain
1. 2. 3. 4.
;
efikesi sisrem lebih tir-rggi
kedipan (flicku ) dapat direduksi
o481216?o Wtktr.r (menit)
variasi [egangan pengarul-rnya kecil kapasitor yang dipasang seri berfrrngsi unruk melindungi terjadir-rya efek penyearahan pada akhir pemakaian lampu.
Karakteristik penyalaan lan-rpu Naffium secara umll,,r ditur-rjukkan clengan grafik pada Gb.3.19;
Gb,3.18 Karakterixik penyalaan awal Lampu SOX Keterangan: Via tegangan kerja (uolt)
Pia Iia O
daya kerja (watt)
arus kerja (amDer) arus cahala (lumen)
Thrnpilar-r fisik, dimer-rsi maupun bahan tabung pelepasan pada lampu
Natrium tekanan tinggi (SON) sangat berbeda dengan SOX. Di samping perbedaar-r tekanan di dalam tabung pelepasan, juga perlengkapan pengemisian cahaya. Perbar-rdingan antara keduar-rya seperti ditunjukkan pada Thbel 3.2
-. 66 .-
-. 67 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHA|M|N .-
Taeel 3.2 PERBANDINGAN ANTARA
sox
Karakteristik
DENGAN SoN
SOX-E
SON,rf T:rbung
larnpu Arus cal-raya Daya
Bal-rar-r
(!f)
130
250
(hn)
26 000
27 000
Gelas ply
Polikristalin alu.
tabung
pe-1.'p:rs:rn
Lcltuli:rn cliisi deng,rn nrrrium
mina Ternpeatur clinding tabung pelepasan (K)
Tekrnan
gas selama
L.eroperasi,
530
1500
0,7
10.000
(Pa)
Na Hg
80.000
Cas n.rulia Xe, Ne/Ag
larnpu Tlgar-rgan lampu Aus
730
20.000
(A)
0,62
)
0/)
245
100
Efisiensi vistral racliasi yang bisa clilihat (pada pan-
eA)
(Ln/W)
200
108
warna
(Ra)
@4)
L)
Eflkesi ]r.rclekt renclering
57
nm)
jrrrg gelornbang 555
G b.3.
1
9 Konstruksi SON.
Thbur-rg pelepasan diisi beberapa puluh miligram
Merkuri Natrium amalgarr-r (cair) yang sebagian menjadi gas pada temperaftrr kerja. Sedangkan kirndungan amalgamnya sendiri 20 o/o. Tekanan gas Nafrium dan Merkuri yang diisikan ke dalam tabung pelepasan masing-masing 10 hingga 80 kPa.
Merkuri merupakan gas yang berfungsi menstabilkan busur. Unruk nremperbaiki efikesi dimasukkan pula Xenon. Keberadaan Xenon menyebab kan tegangan penyalaan bertarnbah sehingga diperlukan perangkat tarnbahan LlnrLlk start. Di samping itu campuran gas Neon - Argon digunakan sebagai gas untuk pelryalaan awal diisikan sekitar lilitan penyalaan yang dipasang pada tabur-rg pelepasan.
-. 68 .-
-. 69 .*
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
150
o, /O
Ira
125
: 3
100
r' I
"----.......-..-
E
j75 CL
E
F50
(a)
o/:i
25
o rIIrT_--T-I---r--
2
46810,t2 Wrkrr (menit)
Gh.3.20 Karakteristik penyalaan au,al SON
Di samping konsn-,ksi srandar, rerdapat rampu SoN spesial yaitu, lampu SON yar-rg mempunyai pa.rgkalganda, l^mpu reflekto., t^r-',p, SON brsrrg".,d^ (&nLarc) dernikian pula modifikasibola lampu maupun komponen lainnya. Kalar-r daya
(b)
Gb.3.21 Rangkaian SON (a) dengan starter elektronik di pasang paralel (b) jenis SON-H
SoX maksi.al 200's7 maka SON sudah dapat diproduksi
claya tertir-rggi
1000'!7. Penggunaan rampu naffium pada tempat-rempar yang rnemerlukan penerangan ya.rg lebih terang dibandingka., r"k d^. kebutuhan monokromatik, contol-rnya pada, terowongan, jalan utma, ruang penyimpanan, lampu sorot, penerangan daeral-r ir-rdusri. Karenawarn"."l-rry lr-pu natrium kunir-rg kel-rijauan, larnpu ini tepar unruk daerah berkabur atau berdebu (misalnya: area pertarnbangan batubara).
I-ampu SON misalnya unruk daya rendah 50 \Y dan 70'!7 dipasang di dalamnya. Sedangkan unruk SON yang dayanya lebih tir-rggi digunakan starrer yang dipasang paralel di luar lampu. Kalau starrer langsur-rg dil-rubur-rgkan dengan belitan auto trafo dan srarter dihubungkan juga dengan ujur-rg auto rafo melalui resisror, hubungan seperti iru disebut disebut starter semi paralel. Lampu yang dihubungkan dengan starter semi gawai pengapian
paralel antara lair-r
-. 70 .-
:
SON{ SON{T) plus, SON{T)Agro, SON{T) Comfort.
-. 7l .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN ._
Lrmpu SoN yang mer-rggunakan Neon dan Argon sebagai gas awal kerja soN-H seperri rampak pada Gb.3.z1b Jipasang"lilirar-r di bagian lu:rr tabu.g pe.glepasan. Sel-ringga tidak memerrukan.r".*, di luar #;;. Lr,rpu ini tidak dapat dipasang kapasitor kompensasi sebab bisa me.yebabkan kenaikan regangan yang menyebabkan rampu rusak. Daya rampu jenis clinamakan
I\'nyrnggr
dar-r
Trhrrng yrlqrasrrr
balast yar-rg cligunakan harus sesuai.
Br-la
F. SOAL PERLATIHAN 1. Len'rpu Narrium diklasifikasika' klasifikasi tersebutl
2. 3. 4' 5. 6. 7. 8. 9.
larrt,u luirr
lilcLtn,l,r urrma ElcLtro.h lrrntrr llcsisror
menjadi z. Apa yang menjadi dasar
Sebutkan 3 per-bedaan SOX der-rgan SONI
Bagairnana proses penyalaan lampu natrium dan warna apa yang mendominasi keluaran cal-rayanya? Apa maksr-rd pemasangan lampu natrium agak miring ke atasl Apa fungsi gas merkuri dan gas xenon pada lampu natrium? Di
n-rana ul-numnya
digu.akan lampu, naffiurn, merkuri tekanan tinggil
Apa
yar-rg dimal<sud dengan srarrer semi
Apa
yar-rg
paralell
pada
SoN-H ddak dipasang kapasiror untuk perbaikan faktor
daya?
G. LAMPU MERKURI TEKANAN TINGGI Lrrnpu Merkuri [ekanan rendal"r (lampu fluoresen) cahaya yang sebagian besar
dihasilka, adalah ulra'iolet. Jika rekanan
gas di dalamnya diperbesar hingga
rnenjadi 2 atrr-rosfir barulal-r dihasilkan sinar tampak.
Kor-rsrruksi lampu merkuri tekanan dnggi (MBF atau HpL) seperri tampak
pada Gb.3.19 sas)yar-rg
terdiri dari z tabung yaitu: tabung dalam (t"b.,.,g p"lep^s",-, berisi gas Neo. dan Argon bertekanan rendah y"r-,g ji1",-,gliapi 2
elektroda, dan rabung luaryang berfungsi mereduksi p"r-rr. y^r-rg dipancarkan.
-. 72 .-
1. pangkal
.2.lead in wire .3.
Keterangan: Ltrpisan fosofor .4.tabung daLam .5.gas murni
. 6.penguat . T.ignitor
Gb.3.22 Konstraksi Lampu merkuri tekanan tinggi.
dimaksud dengan SON.H?
Apa fur-rgsi lilitan diluar tabur-rg pelepasan pada SON_HI
10. Mengapa
'
Lrmpu merkuri tekanan tinggi mengunakan balast sebagai pembatas arus pelepasan. Karena itu faktordayanya relatifrendah, yaitu 0,5. Rangkaian lampu merkuri tekanan tir-rggi dirunjukkan pada Gb.3.24. Tabung dalam terbuat dari gelas keras sehingga mampu digunakan pada temperarur relatif tinggi. Cara kerja lampu merkuri terdiri 3 tahapan yaitu: pengapian, proses mencapai stabil, dan stabil. Pada saat suplai tegar-rgan diberikan terjadi medan lisrik rultara elekroda keqa awal dengan salah satu elekroda utama. Hal ini menyebab pelepasan mlratan ke clua elekroda dan memanaskan merkuri yang ada di sekelilingnya. Untuk menguapkan Merkuri tersebut diperlukan wziku 4 hingga kar-r
8 mer-rit. Setelal-r semua merkuri menjadi gas, resisransi elekroda kerja awal r-urik (karer-ra panas) dan ams mengalir antar elektroda urama melalui gas. Arus nrula kerja berkisar 1,5 hingga 1,7 arus nominal. \Uarna kerja awal kemerahan .lar-r setelah kela normal sir-rar yar-rg dil'rasilkan berwarna pudh.
-. 73 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMTN .-
liungkaian lampu merkuri tekanan tingli pada prinsipnya seperri rangkaian l,rrik yar-rg tur-rggal, dikompensasi maupun hubungan Duo pada prinsipnya scperti rangkaian lampu merkuri tekanan rer-rdah ( Tt- ).
% lBO 1ft0 14() -_
1?O
d
r00
(a) L.
80 60 4O
20
34 Wrrknr (mcnit)
Gb.3,24 Karakteristik penyalaan lampu merkuri tekanan tinggi
,rr-rla
Per-nakaian latnpu merkuriar-rtam lain pacla: pabrikdengan langit-langitringi, unruk olah raga, tanah lapang pompa bensin, penerangan jalan raya.
Terdapat larnpu merkuri yar-rg balast terpasang di dalamnya yang terpasang seri dengan tabung pelepasan. Lampu demikian dinamakan lampu perpaduan
(b)
,r.aubbndtd (MBF| atau ML) seperti ditunjukkan pada Gb.3.25.
Gb.3.23 Rangkaian Lampu Merkuri rekanan tinggi (a) tunggal tanpa kompensasi (b) hubungan Duo Daya larnpu merkuri yang sudah diproduksi maksimal 1000 watt. posisi pemasanga. lampu merkuri adalah tegak agar tabung dalamnya rersangga.
-.74.-
-. 75 .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHA|MIN .-
[ ]rrruk mengatasi kelernahan tersebut dibuat senyawa metal halida. Metal lnlida adalah metal yang disenyawakan dengan halogen yaitu unsur , F, Cl, I\r, clan l. Pada temperatur tinggi t 3000 K terjadi reaksi kesetimbangan
Penvrngga tilamen
Bolr
:cperti pada lampu halogent
l;rnrpLr Iuirr
Filanrcn 'T:tlrrtng Fllek I r0.irt
metal
pelep'r.'r, l1 tr'l
halida
;---_- +
metal* + halogen-
ntr
Elelttro.la banru
Manfaatr-rya, metal halida tidak agresif terhadap dinding tabung, ior-r halo
Pent'anggr talrung Resistor
ue
n terdapat di bagian tengah tabung, ion logam berfungsi memancarkan radiasi.
|cnrhrn Pt
nlanggr trl,rrng lrilclr"srn
Tirl)Lrng
l)drl)r"rrl
l-loLtrcrdr
Boh |rrnrpu hrlr
Gb.3.25 Konsrraksi lampu blended. Penrasangan lampr: blendedmenyrdutke atas 300 untuklampu mempunyai claya l-ringga 160 \7 dar-r me.yuclur 45rrunruk rampu yang dayanya lebih
besar
clari 160'!7. Perryalaan awal berkisar 5 l-ringga 10 menit. Efikesi lampu berkisar 20 lnflU l-ringga 30 hnAV terganrung jenis clan besarnya daya lampu. Umur la,rpu berkisar 8000 l-ringga 9oo0 jam dan diper-rgaruhi frekuensi penyalaar-r.
Maki.
Gb.3.26 Konsruksi
Lampu
Metal halida
sering pensaklaran (switchind memperpendek umur lampu karena pada
awal per-ryalaar-r rerjadi panas yang n-relebil-ri nilai nominal.
Lrmpu rnetal halida (MBI atau HPI) dikategorikan menjadi 3, yaitu:
H. LAMPU METAL HALIDA
1.
Lrmpu Tiga warna menggunakan metal, natrium (Na), thalium (Tl), dan indium (h-r). Lampu jenis ini memancarkan 3 warna yairu: l-rijau, kuning dan biru yar-rg komposisirrya tergantung jumlah iodida dan temperatur kerja.
2.
Lrmpu Spektrum Multi Garis menggunakan metal scandium (Sc), disprosiurn ([,), thalium (Tl), dan holmium (Ho)'
Unruk me.r-rperbaiki warna lampu merkuri dilakr,rkan dengan menarnbahknn Llnsur metal (yar-rg lazim: Hg, Sn, cd ) ke dalam tabung pelepasan. penambahan t-msur metal bennanfaat menurunkan temperarur di dalan-r tabung pelepasan.
Namun keberadaan
-. 76 .-
.r-retal dapat merusak quartz (bahan tabung) dar-r
elekroda.
-. 77 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
3.
-. MUHAIMtN .-
Lernpu Molekular mengl'rasilkan spekffum kuasi (bukan sebe. narnya) menggunakan senyawa stanum iodida (SnIr) dan
stanum klorida
(Sr-r
C1,).
Penyalaan pada lampu meral halida agak berbeda dengan lampu merkuri tekanan tinggi karena adanya aktivitas kimia gas pengisinya. Karena iru untuk
memudahkan penyalaan awal di dalam gas ditambahkan gas mulia, Neon dan Argon atau Kripton danArgon. Penyalaanawallampu metal halida memerlukan waktu sekitar 2 menit. Elekmoda lampu metal halida terdiri clari 3 bagian yairu: timah hiram sebagai batang penghubung de.gan bagian luar tabung pelepasan, lcn-rbaran molibdenurn sebagai penyekat, dan elektrodanya sendiri.
(a) menggunakan elektroda bantu E
(c
) startcr dihubungkan dari balasr paralel" latnpu
,,,,:, :,,:::::,,,,,i,6:n::::,:,:r
ts (d
lli:;:ili::iitliiiiiiiiliiiiiii;iirrililii
)
starter seri dilubungkan sistem
Gb.3.27 Berbagai hubungan balast
Lampu
j
fasn
Metal Halida
Posisi pemasangan lampu metal halida menentukan umur pemakaian ( umur
(b) starter dihubungkan seri
-. 7A .-
nominal 12.000 jam) dan fluktuasi wama. Karena itu posisi pemasangan lampu n-real l-ralida harus memperhadkan petunjukprodusen (berrariasi). Efikesi lampu berkisar 75ln/W hinga 95ln/W tergantLulg jenis dan besarnya daya lampu. Seperti lan-rpu pelepasar-r gas lair-rr-rya penyalaan kembali larnpu rnetal halida dir-rpayakan pada kondisi clingir-r yaitr-r setelal-r lampu paclam 5 l-ringa 20 menit
-. 79 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Disampir-rg menggur-rakan barast, lampu metar rrarida sering dilengkapi de.ga. starter elekrronik yang fungpi,ya mempermudah penlalaan awal. TerrJapat beberapa kemr-urgkinan pemasangan starrer erekronik seperti ditunjukkar-, p"d" rar-rgkaiar-r listrikyang terlihat pada Gb.3.27. Pemasangan srarrerseri dengan balast fur-rgsir-rya tidak berbeda, rerapi menambah kerugiar-r daya.
I. SUMBER CAHAYA ELECTROLUMTNESCENT Electrolumine-scent dapat
didefinisikan sebagai emisi cal-raya hasil dari elaitasi di dalam suatu padatan. Efek tersebut dapat diperoleh clengan menggunakan .rec{a. listrik pada bal-ran krisralin yang mempunyai sifat pemendaran khusus dar-r dapat diko,trol. Hingga saar ini terdapar z sumber.ol-r^y" electrolumine* cenr yairu: light emiting diorie (LED) dan panel ehcuoluminescent.
LED
adalah bahar-r semiko.dukror yang mengeluarkan cahaya ketika a^rs listrik r.elahri.ya. sebagaima.a dioda [ain.ya LED rercliri d^ri p.rr,-rg"n bahar-r senriko.cl-rktor P dar-r N seperti dirunjukkan pada Gb.3.2g.
Elektrorrs
-. MUHAIM|N .-
TABEL 3.3. KARAKTERISTIK LED Ilahar-r
\7arna
ser-nikor-rdr,rktor
Panjang gelombang
Efikesi
puncak
maksimum 0ni,/W)
(r-rm)
/ ZnO
Meral-r
Cia As O,/ 6PO 4
Meral-r
(l:r,AsO, 35PO,65,/ N
Oranye
(laP,N
Kur-ring
Cl AsO,1ZPO,B8/N
Kuning
699 649 632 590 580
(laPA
Hijarr
570
l)nP
)
0,4 1
0,45 1
4
Pengg-rnaan LED antara lain untuk: teks atau gambar yang "bergerak"
displai penomoran alpha (terdiri dari 35 titik), penomoran seglnerl (ur-rtuk displai nomor dlgital). yar-rg cllsebut
7
Panel elecroluminacent adalah sumber cahaya datar yang cahayanya merupakan emisi bahan-bahan dielektrik sel-ringga sumber cahaya ini dapat pula ,.likatakan sebagai ligheemiangcapacitor. Dasar pemikirannya, serbuk fluoresen Japat cliaktifkar-r oleh medan listik baik yang disebabkan oleh arus searah rnau pur-r arus bolak balik. Konstr uksi p anel elrcuctlurninescent bervariasi, tetapi secara garis besar panel tersebut terdiri dari lapisan-lapisan tipis bal-ran dielektrik dengan serbuk fluoresen selang selingyang diapit dengan lempengan konduktor sebagai elekroda.
Gb.3.28 Cttra kerja dan konstruksi LED
Salah satr-r korrdr,rktor l'rarus terbuat dari bahan yang transparan sehingga ernisi yang tedadi dapat dllihat. Konsruksi terakhir lempengan konduktor rrdn 3 macam, yaitu: panel keramik, panel plastik, dar-r film pengemisi cahaya. Panel keran-rik terdiri beberapa lapisan enamel di atas lembaran baja tipis
Bila sr-rn-rber arus searal-r diberikar-r kepada LED seperti pada Gb.3.2g (kurub ,egatif dihubungka. dengan N dan kurub positif dengan p) maka lobang (hoh)
aka. mengalir ke ardl-r N dan elekrror-r mengalir ke arah p. cahaya yang dihasilka. LED bermacan-r-macam tergantung baha^ semikondukt*y argunakan. "g
pemama pelapisan enarnel dicrmpur dengan dielektrik Barium titanat, kemudian
lapisan enamel dicampur dengan posfor dan lapisan paling atas adalah lapisan
kor-rduktor timah olaida ffansparan yang dilapisi dengan enamel ffansparan r:ntuk melindungi par-rel dari uap air dan perlindungan mekanis. Ketebalan total panel ini sekitar 0,15 mm. Panel plastik pada dasamya sama dengan panel
keramik, tetapi pada panel plastik elektoda yang transparan dilapisi dengan
-. 80 .-
-. aI .-
-. Terruoloct PENcAHAyAAN ._
-. MUHA|M|N .-
I.rdium Oksida yang posisinya di atas lapisan Posfor dan Barium Titanat. Film pengen-risi cahaya terdiri dari beberapa lapisan sangar ripis (fungsi sama seperti ar-rel
iainnya) dirernpel pada lembar gelas atau keramik di
d"lr- ,d^r
pehpis ll.ninu l,,pis,rn lonrlLrLrii hening (-qn0.)
poqrx
,r li,.r,,.
(lieleLiliL
Lcrrrl,rr
Fluor-esen Zr-rS yar-rg ditan-rbah dengan akdrator tembaga meng6asilkan emisi
Lrerwarna biru arau l-rijau, seda.gkan jika aktivatomya
(ZnS)
0rr'titt) 1,,,1r
Jr.g^.'-"ngl-rasilkan
Errrisi OrrJrry:r
emisi berwarna kuning. 'lUarna lair-rnya dapat dihasllkan darieksitasi sekunder clengan cara mernodifikasi pewamaan fluoresen (fluoresen kaskade).
perrl,unqLrrs
phsril l,eninq
ltl
trpisrn l.rrJuLLil l,trrine (Lrt))
poqur (ZrrS) dial€ktril (1J., I i!)-l) lemt.rrrn aluninium
Panel ehcroluminescent rne^ggunakan tegangan 110 v atau 220 v, ticlak ,rernerlukan pernbaras arus (balast). car-raya yar-rg diemisikan diper-rgaruhi
Emisi Cahalr
lerrl'rlrrr 1,r,.,,,rr,rrr l.l r.rilr l,,r,isrn k(,r(luLr ii I,eni,rq 0rr())
olel-r jenis panel, tegangan, dan frekuensi suplai.
lll
(lieleLrril (\'t()t)
Pada per-relitian dengan mengg:nakan sumber lisrrikberfrekwensi 5
kHz
p,,spor (ZnS)
(lielcltril O'r()])
dap,,t diperolel-r kebe.ir-rgan 3ooo cd./mz, retapi pada penggunaan sehariIrari unrrrmnya kebeningan dibuar 10 l-ringga 50 cd/m|. Efikesi panel 2,5 hingga 5
lmAV dn
rlrrmin irrnr
.
daya yang diperlukar-r 20 m\ilZcm2.
panel clecroluminescen berkisar 10.000 hingga z0.ooo jam, dengan depresiasi emisi secara bertal-rap.
Gb.3.29 Konsrruksi panel electroluminescenr. panel keramill c panel plastik
L.lr-rrr-rr
Pernakaia n panel elecro luminescentantara lain: penerangan kamar
tidur,
clekorasi, panel insrrun'ren di pesawat terbang, permukaan jam, LCD (liquid, crystal di-s,1rh1) pacla monitor lap rop. panel erectroluminescent trdak digunakan pada per-ryi.rpallan gambar dengan sinar X, lnaupun keperluan radar.
. film
pengemisian cahaya
J.
SOAL PERLATIHAN
1.
Bagai*ana cara kerja per-ryalaan la.rpu merkuri dan warna apa yang menclorninasi cahaya yar-rg dii-rasilkar-r?
)
l.
Apa perbedaan prinsip tekanan tir-rggil
5.
narriurn dengan lampu merkuri
Pengga.tian la.-rpu natrium harus menunggu beberapa setelah lampu cl
+.
kor-rstrr-rksi lampu
imatikar-r. Mengapa?
seperti larr-rpu lair-rnya bagirimana depresiasi pada lampu natriuml Bagaimana proses penyalaan lampu merkuri dan bagaimana warna keluarar-r larnpr: tersebut?
6.
Merrgapa per-ryalaan awal larnpu merkuri tekanan tinggi pada temperarLrr rer-rdah relatif sr-rlitl
-. 82 .-
7.
Apa fii-rgsi gas rnulia pada lampu rnetal halidal
L
Apa rujuar-r par-rgkal lampu metal halida daya 1000wterbuat dari keramik/
9.
Mengapa posisi pemasangan lampu metal halida harus diperl-ratikan?
-. 83 .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
10.
Perkirakar-r mengapa efikesi lampu metal halida lebil-r besar dari pada
larnpu blcnt)cdl 11.
Frekuer-rsi pensaklaran mempengaruhi umur lampu pelepasan gas pada
umumnya. Jelaskar-rl 12. Posisi pen'rasangar-r larnpu pelepasan gas pada umumnya mempengaruhi
un'rur lampu. jelaskanl 13.
BAB IV PENGATURAN PENERANGAN
Apa fur-rgsi unsur halogen pada lampu metal halida?
coba saudara buat modifikasi angka "berjalan" pada penomoran alphal 15. Jelaskan mengapa panel elecuoluminescent tidak dapat digunakan pada rirdar dar-r perangkat penyimpanan gambar sinar X! 14.
Pada beberapa penggunaan penerangan diperlukan pengatLlrar-r terhadap ku-
film dan w, iilrditoriurn, lampu hias, reklame atau sistem penerangan di luar ruangar-I ar-rtitas besaran cahaya, misalnya pada, teater, bioskop, studio
iirir-rnya. Distribusi cal-raya suatu sumber penerangan dapat diarur mengguna-
kan armatur sebagai perangkat optis sedangkan kuantitas cal'raya dapat diarur ,-lengan rangkaian pengatur. Armatr-rr berfur-rgsi sebagai dismibutor, filter atau
;rentransfer cal-raya yang clipancarkan olel-r satu atau beberapa lampu dari suatu sumber cahaya, untuk lnernasang dan melindungi lampu termasuk r-rnruk menyambungkar-r c{engan sumber lisrik. Ketenruan untuk armatur sebagaimana disebutkan pada PUIL 87: Pasal 5 10. C.
1
:
Almatur pencrangan di
tcmp ctt lcmbab, basah, sangat p atws,
yng
at
au mengandung b ahan korosi, hanu terbuat dari b ahan
s1
arat bagl pemasangan di tempat itu furn hrm.s dipasang sedrmikian rupa
memenuhi
sehinga air ddak dnpat masuk atau berkumpul dnlnm jalur penghantcu,
fiting lampu, amu baglan Listrik lainrrya. Pasal 510.A.5: Armatur penerdngan hanu terisoLtsi &rn bagian lamPu
dan fiting lampu y ang bertegangan.
Pengaturan dismibusi cahaya berkaitan dengan opdk menggunakan arma-
ftrr dan unruk itu armatur memungkinkan dilengkapi dengan perangkat optik, reflektor, lensa dan refraktor, diluser, filter. Disain berrruk geomecri reflektor dapat n-remper-rgaruhi distribusi cahaya sedangkan perangkat optik
-. a4 .-
-. 85 .-
fi
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
.-. MUHAIMIN
Iainnya berpengaruh terhadap keluaran cahaya setelah melewati perangkat optik tersebut (kuanritas cal-raya yar-rg dihasilkan lampu tidak berubah).
Panrulan difus dapat dihasilkan dari permukaan reflektor yang dibuat , lirri partikelpartikel kristal kecil.
Penganrran kuantitas cal-raya dapat pula menggunakan rangkaian pengatllran tegangan, arus masukan unruk lampu, maupun sudut penyulutan. Berbeda derrgan pengarLlran optik rangkaiarr pengarur mernungkinkan me-
TABEL 4.2 Benaru REFLEKTOR DIFUS
ngatllr kuantiras cahaya yang dihasilkar-r lampu.
Pengerjaan akhir
Bahan
A. REFLEKTOR Reflektor unruk kelengkapan armafilr menentukan disribusi cahaya yang dihasilkan lampu cli dalamrrya karena faktor reflekansi bal-ran. Panrulan atar-r refleksi aclalah suafil terminologi LlulLlm yang menjelaskan proses di mar-ra sebagian arus cahaya tiba pada permukaan suarLr bidang dan ddak dapar menembus bidang tersebut. Terdapar 3 macam pantulan yairu : pantulan terarur (Gb.{.1a),
panflrlan difus
arar-r
Baja
Dicat putih yang mengkilaP
hingga 0,84
Plastik
Putih mengkilap
hingga 0,9
tidak terdapat image gelas pada armatur pantul,rn menyebar terjadi bila permukaan reflektor terbuat dari aluminium dipo' les arau balran sejenisnya yang disikat, die6a, pebbbd atau corugated. Pacla pantr-rlan menyebar
baur (Gb.4.1b), dan panrulan menyebar (Gb.4.1c).
TreeL 4.3
Pada reflektansi teratur sudut datang maupun sudut pergi sama besarnya, bahan terarLlr anrara lain: kaca dilapis perak, metal yang dipoles, lembar aiur.niniurn, clan stain less steel. Reflektansi (kemampuan memantulan cahaya)
BAHAN REFLEKTOR MENYEBAR
0,7 hingga 0,8
etsa
0,7 hingga 0,85
sikat
0,55 hingga 0,58
Kromium
satln
0,5 hingga 0,55
Baja
cat aluminir:m
0,6 hingga 0,7
TABEL 4. I
RertErresl Beneru Banarq SpgxuleR Pengerjaan akhir
Re{lektansi
Ah-rminium - Ln-nlllrl
Poles dan anodaising
0,7
Aluminiurn kemurniar-r
Poles dan ar-rodaising
0,8
Reflektansi
peened
Aluminiun-t
Bahan
Pengerjaan akhir
Bahan
berbagai bal-ran spekular dirur-rjukkan pada tabel 4.1.
Pada prakteknya par-rtulan yang dil-rasilkan reflektor suatu armatur bisa
tinggi(diaras 99%) Perak
Poles dan anodaising
Gelas dan plastik
Aluminisasi
Kromium
Poles
0,65
Baja srainless
Poles
0,6
-. a5 .-
Reflektansi
0,9 0,85 l-ringga 0,88
jadi perpaduar-r dari ke 3 macam panrulan yang telah disebutkan. Untuk k"p"rl.,^r-, tersebut digurnakar-r reflektol yang terbuat dari: enamel porselin' setengah rnengkilap dan cat mer-rgkilap, kertas mer-rgkilap'
-. 87 .*
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
fl
-. MUHAIMIN ._
\'riz
,xw* Gb,4,
I
Macam.macam pantulan
o a
Grdapat 2 karegori konturQaris bentuk) reflektor, yairu: konik (lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola) dan umum. Kontur umum dapat didisain
mengunakan analisis persamaan matematika atau teknik
Gb.4,3 Arah cahaya cahaya yng lang
,.,
dih,asiLkan
reflektor bola.
rracing cahaya meng,
gunakan komputer. Konrur parabola banyak digu.akan reflektor armatur unruk lampu-lampu lar-r-rpu mobil, lampu infra meral-r, lampu kilat foto, di samping larnpu tabur-rg dan lampr-r pelepasan gas lainrrya. posisi lampu pada reflektor pijar antara lain:
K,r-rtur reflektor clapat dibuatsebagai kombinasi parabola dengan lingkaran seperti dirunjukkan pada Gb.4.4. Fokus parabola digunakar-r sebagai pusat li.gkaran (Gb.4.4a) sehingga ketika cal-raya yar-rg berasal dari lampu (pada titik r',usat lir-rgkaran) sampai pada permukaan reflekror bola dipantulkan ke
parabola terhadap fokus parabola menenrukan intensitas cahaya pada biclang pencal-rayaan seperri diru r-rj u kkarr pada Gb.4. 2.
1',crunkaan reflektor parabola sehingJa tidak dihasilkan disribusi cahaya daerah lrir-rggiran penerangan inrensirasnya lebih dnggi dibanding bagiar-r tengah.
Kontur reflektor li.gkaran dapar digunakan memodifikasi arah pancaran cal-raya der-rgan mengatur posisi lar-r-rpu terhadap pusat lingkaran seperti clitunjulc
Refl ektor seperti diru.jr-rkkan Gb.4.4b digunakan menerangi pemrukaan
kan Gb.4.3 jika lampu dipasar-rg di antara pusat dengan reflektor akar-r diftasilkan crl-ra1a pantulan (Gb.4.3a) sedangkan bila lampu dipasang tepat di pusat lingkaran
misalnya: papan iklan. Bila reflektor ini dipasang di atas ketinggian rnata, rnaka mata akan terlir-rdung dari cahaya yang berasal dari sumber cahaya.
'crtikal,
clihasilkar-r keunrungan optik (opncaigain) seperti tampak pada Gb.4.3b. KeuntLrngrln optikyangdin-raksuilkan adalah, bila tidakterdapatkerugian maka intensitas cahayaya.g dipar-rcarkan lampu ke reflektor akan dipanrulkar-r kembali pada
sehir-rga intensitas cal-rayayar-rgdihasilkansumbercahala 2 kalilipatlnrensitas lan'rpu. lat-t-tpt-t
a,
Gb.4.4 Reflektor kombinasi kontur lingkaran
G b' 1'
2
Ar
ah c.hav a'
io
-. a8 .-
i!*Ji,' ol";';:::il::,
terhadap fokus reflektor pilabold.
kombinasi
b clengan parabola
Konflrr reflektor dapat berupa elips ftagian dari elips) dapat digabungkan .lengan parabola seperri ditunjukkan pada Gb.4.5. Reflekror seperri dirunjula kar-r Gb.4.5a digur-rakan untuk arsitektur penerangan yang dipasang di atas langie lar-rgit n-rengl-rasilkan cal-raya terfokr-rs pada sanr titik pada lobang di langit-langit.
-. 89 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Retlektor Gb.4. 5b merupakan kombinas i kontur lingkaran dengan elips. Lrmpu clipasar-rg pada dtik fokus lingkaran atau fokus elips. Cahaya yang dipancarkar-r Lrrnpu dipantulkan oleh reflektor lingkaran dan dipanrulkan kembali ke aral-r sumber cahaya sehinga semua cahaya melalui satu titikyaitu sekitar titik fokus ke 2 dari elips. Reflektor
ini
-. MUHAIMIN .-
H
digur-rakar-r pada sistirn lampu proyelai.
Kombinasi kontllr elips dengan parabola khusus untuk reflektor lampu operasi (di rumah sakit) dinrr-rjukkan pada Gb.4.5c. Lampu dipasang tepat pada titik fokus elips sel-ringga sir-rar dipantulkan dari reflekror elips melalui titik fokus ke 2 yar-rg merupakan titik fokus parabola sehir-rgga ketika cahaya terfokus kedka sampai pada meja operasi. Reflektor kontur hiperbola digunakar-r bila dikeher-rclaki cahilya yang dipancartan c'lari arrnatur nrenyebar (difus).
,.libanding akrilik, cukup kuat tetapi seperti plastik lainnya sifatnya berubah I
TI^BEL 4.4 Ir.rogxs REFnexst BEBERAPA BAHAN Nama Bahan
Indeks
Kaca crown
1,48
- l,6l
flint
r,53
.
1,96
Kaca kapr-rr soda
l,5l
Kaca timbal
1,53
-
1,67
Kaca borosilikat
l,4g
Kaca aluminosilikat
1,54
Akrilik
1,49
Kuarsa
1,54
Kaca
Lensa digunakan pada teknologi penerangan sebagai medium untuk Gb.4,5 Aplikasi reflektor
elips
rnenyebar atau memfokuskan cahaya. Posisi lampu terhadap fokus dan jenis ler-rsa menentukan model pancaran cahaya yang dihasilkan sumber.
Pada arn-ratur yang clilengkapi penutup yang terbuat dari bahar-r kaca atau akrilik terjadi refraksi (pen-rbelokan arah cahaya). Polistirir-r dan akrilik lazim digur-rakan untuk refraktor. Polistirin tergolong plastikyang lebil-r mural-r
-. 90 .-
-. 9I .-
*l
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
B. PENGATURAN CAHAYA LAMPU
I.
Pengaturan kuantitas pencal-rayaan sumber penerangan (lampu) terhadap besarar-r listrik sering disebut peredup (dimmer).Pada prinsipnya pereduan cahaya lampu adalah mereduksi arus cahaya yang dikeluarkan lampu. peredup mernanfaatkan rangkaian kelisrrikan mer-rggunakan prinsipprinsip: pengaturan
Untuk pengaturan tegangan dapat digunakan: ffansforrnator (termasuk
tegangan masukan, pengaturan arus, dan pengaturan sudut penundaan. Ur-rtuk mengatur tegangan input lampu menggunakan resistor variabel (.renyebabkan kerugian tegangan) arau kumparab i.duktif sehinga tegangan yang masuk ke lampu berkurar-rg sedangkan untuk mengarur arus dapar digu-
PENGATURAN TEGANGAN
intinya berbentuk toroida) atau rheostat (tahanan geser), sumber cahaya .laya rendalr (law power light source).
yar-rg
l-ampu pijar yang bekerja dengan t lZo/o tegangan nominal akan menyc rirp arus x 30 Yo, tetapi keluaran cahayanya hampir nol. Grafik pada Gb.4.6 n-renunjukkan hubungan persentase arus, daya, dan arus cahaya dengan tegang; ar-r
kerja.
nakan ffansformator variabel.
TaeeL 4.5 KARAKTERISTIK, JENIS, DAN PERANGKAT PENGATUR Jenis Kontrol Perangkat KotrlrL
------..>
rl
Karirkteristik
Rangc thya
--)
Tegatrgar-r
Arus
Trafo
Resistor
Var iabel
Variabel
Etlsiensi
Efisier-rsi
baik.
jelek
Dtpat
Hatrya
rliopc-
r.rnrr.rk
rasrkan.
lanrpr,r.
Penundaan sudnt pengaturau Per-rguat magnerik
Thlristor atau regulator
Efisiensi baik, ticlak
Efisiensi beik, titlak
2,5 hingga 10 kVA
2,5
Untuk segala lampr-r
,5
,7 dan 10 kVA
1
l'rir-rgga
5KVA
Pnrspek
Har-rya
Hanya
Lebih repar
nrrrk
tunrnk
tuntr.rk larnpu
tu
lamprr.r
keperlr.rar-r
yang
khusr.rs
clisuplai
clc
dc
pijar
Gb.4.6 Grafik arus, daya dan arus cahala
sebagai fungsi tegangan kerja pada
lampu pijar
UntukTLyang memiliki katoda panas, nilai puncak tegangan kerja pada masingmasing setengah gelombang harus lebih kecil dari 200 volt. Sebab kalau lebih dari itu dapat menyebabkan kerusakan lampu. Pengaturan tegangan pada TLdinyatakan tidaklayak jika perbandingan arus cahalanya dengan arus cahaya
-. 92 .-
-. 93 .-
-. Texr.lor-ocl
PENCAHAYAAN
-. MUHAIM|N .-
.-
norrnal adalal-r 1 dibanding 10. Disarnping untuk TL pengaturan tegangan clapat dilakukan terl-radap lampu lampu peleptrsan gas lair-rr-rya. Kekuatan cal-raya lampu yang diisi dengan gas merkuri dan argon (cahaya yar-rg dihasilkan berwama biru) dapat dikonmol der-rgan pengaturan tegangan sisi prinrer ftansfonnator bocor (leakage uansformers). Jika tegangan primer dikurangi sekitar 30 7o dari tegangan normalnya, arus cahaya akar-r turun beberapa persen dari r-rilai dasarnya. Jika penurunannya di bawah 50olo tabur-rg akan terbakar. Neon tergolong gas rnulia yar-rg elekron valensinya sangat stabil (yaitu 2) r-nenjadikan lampu tabung yang diisi gas neon tidak dapat diredupkan. (a)
2.
PENGATURAN ARUS
Pengaturan arus menggunakan impedansinya balast adalah tidak ekonornis karena sangat dipengarul-ri beban, akan te!adi kerugiar-r tegangan besar
larnpu saat ir-ii aclalal-r pengatLrran menggunakan sudut penundaan (dehy angle). Alat yang tepat saat ini adalah alat peredup menggr-rnakan th),ristor atau triac yang rnen-rungkinkan disulut pada sudut yang dikel-rendaki. pacla beban yang besar'. Dasar sistirn pengaturan arus terhadap
Pengaruran arus pacla lampu pijar tidak mer-rjadi masalah karena pada Lrersentase arus nominal yang kecilpun dapat dilakukan terhadap lampu pijar. Namurr pada penggunaan khusus, misalnya: lampu pijar der-rgan sumber dc.
Karakterisdk pengarlrran TL yar-rg b^lk ,d^l^h pada TL yang menggunakarr katoda panas deugan cara memvariasikan arus dengan tegangan inpLtt y'ar.rg cukup (tidak kr-rrar-rg dari 90% tegangan nominal). Pada keadaan khusus nrisalnya: penerangan pacla terowongan, pengaturan arus yar-rg efektif dengan cala n'ren)\/ariasikarlincluktansi induktoryar-rg berfungsi sebagai pembatas arus
ini maka rangkaiar-r diiengkapi dengan jenis pengontrol lainrrya, pengontrol proposional terhadap kepadatar-r arus lalu lintas.
secara bertahap sesuiii kebutul-ran. Ur-rtuk keperluan terakhir
pengafl-r1' arus otomads harus
misalnya: jer-ris
Pengaturan arus unruk lampu merkuri tekanan tinggi juga dapat dilakukan dengan n-renggunakar-r 2 balast yang memur-rgkinkan dihubungkan seri atau paralel seperti dirur-rjukkar-r pada Gb.4.7.
-. 94 .-
(b)
Gb. 4.7 Pengaturan Lampu merkuri tekanan tinggi menggunakan balast
Pengaturan penerangan lampu merkuri (biasanya digunakan untuk jika dikehendaki arus kecil sedangkan L)enerangan jaliur raya ) seperti Gb.4.7a tlengan men-rparalel balast Gb.4.ib didapatkan arus besar. Besar kecilnya iulrs propol'sional dengan arus cahaya (flux) yang dihasilkan larnpu.
3.
PEMOTONGANGELOMBANG
Pengaturan terl-radap lampu lismik dapat dilakukan dengan pemotongan gelombang sir-u,rsoida. Pemotongan terl-radap gelon-rbang sinus menyebabkan nilai efektif arus berkurang sehingga lampu menjadi redup.
-. 95 .-
*l
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Pemotonga, gelo.rbang sinusoida dapat dilakukan menggunakan pengr-rat (amplrlrer) .-ragnetik ataupun thyristor atau triac (rangkaian chapper) seperti dilelaskan pada pembahasan di bawal-r ir-ri.
a.
PengmtMagnetik
Penguat rnagr-redk merupakan alat yang dapar digunakan mengonrrol penerangan sebagai dimmer. 'walaupun belakangan ini penggunaan penguar n-ragnetik terdesak dengan penggunaan thyristor dan ffiac (dikarenakan kor-rstruksi penguar magnetik kurang praktis).
Skerna penguar magr-rerik ac seperri tampak pada Gb.4.g dihubungkan seri dengan beban yang diatur, misalnya sekelompok lampu pijar. penguat magr-retik rerdiri dari 2 induktor masingmasing terdiri dari sebuah belitan beban, belitan pengarur, dan belitan pelengkap (belitan bias).
-. MUHAIM|N .-
)'ang lnengalir melalui masingmasing cabang rangkaian. Pengaturan akan efek tifjika tegtrr-rgan input menggunakan arus searah 0y'0) yar-rgberfungsi mengatur
s.ltllrasi kemagnetan inti induktor. Dengan cara menambalrkan arus pengatur nraka impedansi penguat magnedk diperkecil, dengan demikian arus beban
rraik sehir-rgga lampu menyala lebih terang. Demikian sebaliknya unruk rureredupkan nyala lampu dengan cara memperkecil\.sebagian dari arus beban .ligunakar-r ur-rruk membuat inti magr-ret saturasi sehingga ams yang mer-rgalir ke larnpu berkurar-rg dan akibatnya arus cahaya lampu mertjadi kecil. Penguat magnetik tidak terpengarul-r variasi bebar-r karena keberadaan belitar-r pelengkap. Ggangan input belitan pelengkap sebesar \ yang berfungsi tunftrk pemotongan gelornbang pada titik yang dikehendaki. Besarnya sudut
pemotongan berkisar antara O" l-ringga 90".
Tegangan beban 50 %
(b)
(a)
fr,ail(;d,idtiril*ii
Gb.4,9
Gelombang sinusoicla yang dipotong
(a) menggunakdn pengudt magnetik (b) menggunakan thyristor.
ffi
ittfi,ft?tlii,rn'"niiitif Wii#iiiiiliitiii
Gb.4.8
Pada pengr-rat magnetik 5 kVA perbedaan sisa kemagnetan
pacla kondisi beban kosor-rg dengar-r beban penuh adalah relatif keci[ sel-ringga
Rangkaian dasar Penguat Magnetik.
Belitan beban dihubungkan dengan sumber ac dan beban (lampu)
se-
dar-rgkan beiitan pengarur dan beliran pelengkap dihubungkan dengan sumber
dc. Belitan pengarur berfu.gsi mengarur sarurasi kemagnetan sedangkan beli-
digunakan untuk mengatasi perubahar-r tegangan sekaligus rnenentukan dtik pemotongan. Masing-masing indukror dihubur-rgkan dengan tar-r peler-rgkap
penyearah (cllode) sehingga hanya
-. 96 .-
1/z
inti induktor
gelombang bolak-balik dari arus beban
runtuk membuat ir-rti ir-rduktor sarurasi arus yang diperlukan besar sehingga ticlak mer-rgganggu suplai secara keseluruhan. Karena unruk memagnetisasi ir-rti yar-rg tidak memiliki sisa kemagnetan memerlukan arus yang besar. Ur-rruk mengonffol lampu pijar termasuk lampu inputan tegangannya rer-rdal-r Penguat magnetik sangat tepat. Tetapi kurang tepat digunakan untuk lrellgatur TL atau lampu pelepasan gas lair-rr-rya (lampu merkuri,maupun
lampu natriurn). Llnillk n-rengatur lampu pelepasan peredup thyristor.
gas lebil-r
tepat digunakan
-'97 '*
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
b.
-. MUHAIMIN .-
Rangkaian tlqristor atau triac.
Peredup menggunakan rhyrisror atau rriac digunakan untuk mengontrgl
snclut penundaan yang menenrukan kuantitas pemotongan gelombang sinusoida. Pada peredup thyristor dipasang rhlristor hubungan inverseparalel pada biok rar-rgkaian beban sehir-rgga masingmasing thyristorberoperasi seriap 7z gelorlburg tegangan ac.
Peredup dengan menggunakan thyristor dapat dibuat hingga daya 10 liVA atau lebih. Hal ini merupakan keuntungan jika terdapat beberapa beban .e imbang, dapat dipasang tersebar di antara fasa-fasa yang dikonrol, sebagai , t,1116[1'
motor dnuen potentiometer.
Artir-rya pada /z gelombang perrama (a.rggap positifl yar-rg beroperasi istor perrama dan setengal-r gelombang berikumya (r-regatifl yang beroperasi thyristor ke dua. Dengan demikiar-r maka pemotongan gelombang terganrung tl-ryr
saat penyrluran yar-rg dilakukan pada interval
Arus cahaya
lamprr-r
yang
waku untuk tiap
% gelombar-rg.
dikonrol terganrung pada bagiar-r
sisa dari setiap
% gelornbang. Pulsa penyulutan ur-rruk thyristor disuplai oleh transisror pada
rr-rodul pengo.trol.
Unit
per-rgatur dengan memberikan pulsa
penlulutan
pacla fasa Menggunakan peredup thyristor arus cahaya lampu ini dapat diarur setal-rap demi setahap, bukan hanya gelap terangsaja. Di samping itu peredup
tegangan keluaran thy'istor stabil walaupun perubahanperubahan tegangan sulplai (ac) berubah-ubah pada waktu yang singkat.
Gb.4,11 PereduP menggunakan TRIAC
Pemotongan gelombang dapat juga dapat dilakukan dengan peredup rriac. Fungsi dari Z buah tl-ryristor yang dipasang inverse paralel sepenuhnya ,-ligirntikan triacbidirectional tl'rynstor seperti dirunjukkan pada Gb.4.11. Peredr-rp triac bidirectionnl tl'rynstor dapat dibuat
unruk kapasitas lampu
kecil yang dapat dipasang bersamaan dengan saklar di tembok. Peredup meng' gunakan thyistor dapat digrnakan baik untuk lampu pijar maupun TL, LrrrLrmlrya peredup ini dibuat dengan daya 400 VA dengar-r faktor daya 0,98.
Pengonffol
lan-rp,"r
pijal
yar-rg u'rempunyai daya besar dengan lnengguna-
peredup thlristor atau triac mer-rirnbulkan gangguan akustik, yaitu: osilasi rnekanis yang disebabkan oleh medan magnet yang berasal dari arus harmo rrisa. Gangguan ini dapatdiredam dengan menggunakan induktor atau filter kar-r
pacla rar-rgkaian bebar-r.
TL dikor-rtrol menggunakan peredup thyristor atau triac \7. Unruk lampu yang dayanya belbeda biasanya mempunyai karakteristik per-rgontrol (kemampuan kornponen rangkaiar-r) yang berbeda pula. Pada prir-rsipr-rya
sesuai dengan daya kerjanya, rnisalnya: 100
Gb,4.lORangkaian thyristor atau sudut penunda *iac.
-. 9a .-
-. 99 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYI\AN .-
*. MUHAIMIN'-
C. SOAL PERLATIHAN Apakah fungsi sllatu armatur?
I
)
t.
$$r*$xrlfffi#$H##
40
TL 20 W
\7 atau 60'!7. Tetapi perkembangan selanjutnya perkembangan
pasar
r-nenghendaki pengaturan terhadap semua lampu di atas. Pengaturan TL dapat clilakukar-r dengan transformator pemanas untuk pemanasan awal elektroda
lar.pu Gb.4.11. Tiansformator pemanas dapat dil'rubungkan ke
fasa yang sarna sebagai rangkaian beban, tetapi tid.ak dikonrrol. Sedar-rgkan rangkaian yar-rg di
kontrol
d
ihubr-rngkan dengan induktor.
Rar-rgkaian pengaturan
TL menggunakan ffansformator pemanas tidak
memerlukan srarrer. Masing,masing lampu dilengkapi dengan sebual-r perang kat per-rgapiar-r kapasirif merupakan pengapian eksternal yang berupa penghantar berupa aluryang terpasang pada bagian luar tabung dan diketanahkan atau dihubungkar-r pembangkit pengapiannya. Lampu lampu fluoresen yar-rg dil-rubungkan dengan peredup harus dipasang perbaikar-r faktor daya secara individu, tetapi perbaikan fakror daya secara kelon-rpok dapat digunakarr. Lampu pelepasan gas yang diisi dengan Argon atau Merkuri sangar baik dikontol dengan peredup thyristor arau triac.
reflektor, refraktor, lensa, dan
filter
yar-rg
memungkinkan digunakan pada armatur
Apa perbeclaan pengaruh geornetri reflektor dengar-r perar-rgkat opdkl
5.
Konrur reflektor jenis apa yalg tepat digunakal unruk menyorotbidang vertikall
(r. 7. S. 9.
Kontur reflektor jenis apa yang tepat digur-rakan untuk lampu mobil? Faktor apa yang rnerryebabkan bisa terjadi keuntungan opdk? Mengapa penutllp plastik pada armatur tidak tepat
unilk
TL?
Apa urgensir-rya sehir-rgga pada suaftr armatur harus dicanrumkan daya larnpu yang dapat dipasar-rgkar-r di dalamnya?
10. Apa per-bedaan pokok per-rgaruran cahaya lampu mengpnakan perangkat optik der-rgan perangkat elekrik atau elektronik?
I1.
Sebutkar-r fungsi belitan beban, belitan pengatLrr, dan belitan bias pada
pengllat magr-redkl
12. Jelaskar-r bagaimana cara kerja penguat magnetik? 13. Apa alasannya bal-rwa penguat magnetik kurang tepat digunakan mengatllr lampu pelepasan gas? 14. Apa fur-rgsi rhyristor yang dil-rubungkan inverse paralel pada peredup thy'istorl
15. Baldingkan kelebihan dan kekurar-rgan penguat magnetik dengan perar-rgkat menggunakan triac?
16. Mengapa pemotorlgan gelombang
-. IOO .-
?
.1.
Gb. 4,11 Pengaturan arus cahaya lampu tabung menggunakan transformator pemanas
yang bagaimala repat dip$nakan pada daerah beresiko ledakanl
Apakah fi-rngsi:
a. b. c. d.
+if*
Pada awah'rya tidak dibuat pengaruran peredupan terhadap
Arrafirr
dapat berfiungsi meredupkan lampu pijar?
-. IOI .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
17.
Faktor apa yang menyebabkar-r sehir-rgga pemotongan gelombang yang dihasilkan oleh per-rguat magnetik dengan yang dihasilkar-r triac berbedal
18.
Apa sebabnya lampu fluoresen tidak bisa diredupkan sekecil lampu pijarl
19. Mengapa lar-npu neon, argon,
kripton sulit bahkan tidak dapat diredup
kanl
BA.B V
20. Apa sebabnya lampu yang berisi gas mulia (misalnya: neon) tidak dapat
RADIASI CAHAYA
diredupkar-r?
Awah'rya cal-raya l-ranya dimanfaatkan unruk penerangan. Namun pada perketn'
bangarr terakhir di samping untuk penerangan, cahaya yang memiliki panjang
gelorrrbang tertentu dapat digunakan antara lain unruk keperluar-r rumah tangga, industri, pemeliharaan kesehatan, dan peternakan. Radiasi cahaya yang hingga kini banyak dimanfaatkan adalah radiasi sinar dan Llser (Llght AmplificationSarru.tlnted Ir-rfia Merah (IM), Ultra Violet
(W,
F:nisionRadiadoru). Kalau radiasi
lM
cer-rderung menaikkan temperatur permu-
kaan yang ditimparrya (selanjutnya bisa mempengarul-ri sifat kimia bahan), sedar-rgkan radiasi W bisa mempercepat reaksi kimia. Penggr-rnaan laser di bidang indusn i (industri logam, ir-rdusri kayu, instn:mentasi dan penginderaar-r), aplikasi kesehatan, kornunikasi optik, dan l-rolografi dewasa
ini makin
luas.
A. INFRA MERAH IM lebih pendek dibandlng dengan cahaya tarnlM diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: IMA (1= 0,8 hingga 1,4 mm), IN'LB (1= 1,4 hingga 3 mm), dan IMC (1= 3 hir-rgga Panjang gelombang
(1) sir-rar
pak. Sinar IM rnenimbulkan radiasi panas.
lM
merupakan radiasi energi panas dan tidak dapat memercepat suaftt reaksi kimia. Sebagai gambaran kesetaraan pancaran er-rergi panas sinar IM dengan peralatan rumah tangga, sebagai berikut: IMA 10 mm). Secara Lrmllm sir-rar
setara dengan radiasi panas kompor listrik,
kernbang api, dan
-. ro2 .-
IMC
IMB
setara dengan radiasi panas
setara dengan radiasi panas lampu pijar.
-. IO3 .-
.-. MUHAIMIN
_. TEKNoLOGI PENCAHAYAAN .-
Hubungan energi dengan temperatur dinyatakan dengan Hukum Stefan' Boltzmann:
E:
2.
Par-ras yar-rg
diradiasikar-r dapat dengan cepat diffansfer sehir-rgga
pro
ses per-nanasar-r berlangsung cepat pula.
5,669.10" (T.o - To,) ................. (5.1)
).
Dapat dilakukan pengontrolan panjar-rg gelombang secara tepat. Sel-rir-rgga par-ras yang dil'rasilkan presisi (misalnya untuk pemanasan suatu bahan pada ketebalan terter-rtu).
dengan
,
E = rapat energi radiasi
Q/m')
I
:
T.
= temperatur sekeliling (K)
temperatur permukaan (K)
Hukun-r Stefar-r Bolumann rnenjadi sangat jelas kerika energi yang dira' diasikan setiap satuan permukaan temperatLlrnya bertambal-r secara drastis. Sebagai gambaran, filamen yang kecil penampangnya pada temperatur 2800 K dapat rneradiasikan energi yang sama dengan pusat radiator panas pada 350 K. Per-bedaan pangkat empat temperatur pada rumus di atas menunjukkan bal-rwa perbedaan temperatur pada permukaan dengan sekeliling signifikan terhadap energi yar-rg diftasilkan walaupun pancaran radiasinya (watt) sama.
Hukurn ke 2 adalah Hukum Pergeseran'Wienyang mendefinisikan bahwa puncak panjang gelombang radiasi sebagai fungsi temperatur permukaan yang mengeluarkan radiasi sebagai berikut, 2,8978.10.r
L
.(5.2)
n,"k.
= panjang gelombar-rg energi maksimum (m)
n,.k, T = temperatur (K).
Aplikasi penggunaan IM pada proses pemanasan mempunyai beberapa kelebihar-r, yaitu,
1.
Efisier-rsi tir-rggi. Pembangkit radiasi
Merespor-r secara langsung (cepat) terhadap pengaturan daya input.
5.
Memungkir-rkan dibuat kemasan sumber radiasi IM yang kompak clan ringan.
I.
PEMANFAATAN IM
Kolsnuksi sumber IM seperti larnpu ada umumnya,yaitu: bola lampu ,lrrn tabung. Di ir-rclusri iM diterapkan untuk: pelnanas ruangan, pengeringan, l,,rkirrg and arnng, pengerasan, pelunakan, pelelel-ran, dan menghambat laju l)cn!,Llsutan pada perlakuan panas logam. Radiasi IM dapat digunakan mema' rrirskan suatu bahan tanpa mengubah sifat kin-ria bahan. Kerap kali sifat terse' l,rrt clirnanfaatkan untuk pemanasan awal pada, pelapisan logam dengan plav rik,maupun pengecaran kay,r, pelapisan silikon pada komponen elekronik.
Sumber radiasi IM dapat digunakan unruk pemanas ruangan pada daerah r,,rr-rg clir-rgin, pengering sampel atau tabung-tabur-rg reaksi di laboratorium, unruk oven l)clnakilian pacla n-resin reprografi (rnesin foto copy elektro stads), persegi meter kw setiap (perkiraan kasar, diperh-rkan 400 l,cngering cat mobil ,rrangan). Pada industrin-robil oven pengeringberupaterowongan dengan dir-rding ,g,rncla yang ntana lllang di anrannya diisi dengar-r bahan penyekat panas.
T dengan, tr
4.
IM mengubal-r 85% energi in-
Radiasi lM dapat digunakar-r untuk unruk tindakan penyembul-ran, katcrla panas yang diradiasikan ke jaringan kulit dapat melancarkan sirkulasi ,laral-r sel-rir-rgga aliran oksigen dan nutrisi jika sirkulasi tersebut sekaligus meng lrilar-rgkan racun-racLtn rnaka IM dapat mempercepat penyen-rbul-ran. Panas
dipancarkarr ke kulit tidak lebil-r dari 44t'C agar tidak memadkan sel'sel l
r,,rr-rg
,llpat dilihat
pacla Gb.5.1.
put menjadi energi radiasi dan dapat dihasilkan secara akurat.
-. I04 .-
-. lO5 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN ._
2. Wavelength (nm)
Thbur-rg quartz, membangkitkan panas hingga 1300
sangannya seperti
m0ffi@rmr&le1@l&
K. Pema-
TL. Aplikasinya pada industri, pemanas
ruangan.
3.
Thbr-rr-rg
baja, resistor yang dipasang di dalam tabung baja terbuat
dari khantal mampu membangkitkan panas hingga 700 hingga
900 K. Karena baja adalal-r konduktor maka antara filamen dengan tabung atau antara lilitan satu dengan lainnya diberi isolator serbuk magnesium oksida. Aplikasinya pada, oven liv mik, pemar-rggang, pemanas (pengering) pada mesin cuci, pemanas pada instalasi air'.
4. Gb.5.1 Penetrasi
caha^1a
pada kulit berdasarkan panjang gelombang.
Filamen di dalam balon keramik, mampu membangkitkan panas hingga 800 K.Jer-ris ini tidak mengeluarkan cahaya karena filamen clipasang di dalam bola keramik sehingga yang diradiasikan hanya panasnya saja. Sumber
Radiasi
lM juga dirnanfaatkan unrukpeternakan, misalnya: pemanasan
binatang tropis yang dipindah ke daerah yang lebih dingin, menyinari kuda seusai bertanding, ir-rkubator padtr peternakan anak ayam. Beberapa gangguan rubr-rh yang clapat clir-rerralisir menggunakan radiasi
IM
antara lain: pegal
pegal setelal-r kerja berat, demam, rematik, keseleo.
Radiasi iMA dapat dir-nanfaatkan untLlk menjaga agar makanan tetap panas atall rnernasak suatu bahan mentah (memasak pakai sinar). Untuk keperlutrn rnerntrsak, sumber radiasi (lan-rpu tabung pangkal ganda) yang
menggunakan reflektor posisir-rya di dekat bahan yang ditata pada wadal-r terbuat clari keramik (kristal aluminium lidriurn silikat). Sesuai dengan panjang gelombangnya kor-rstruksi lampu sumber IM clikategorikan mer-rjadi 2, yaitu : sumber IMA rnenggunakan lampu pangkal tr-rr-iggal clan lampu parrgkal gancla seperti dirunjukkan pada Gb.5.2. Surmber IM-B clan lM-C menggunakan lampu berfilamen kl-rar-rtal (besi 670lo, chro-
IMbalon keramikdigunakan untLrk inku-
bator unggas, pengeringan vernis atau cat.
2. RerRvesA lM Reflekor yang digur-rakan unruk memasang sumber radiasi IM dilapis ,.lengan Llnsur logam dengan urutan refleksi dari yang terbaik sebagai berikut: l)erak, emas, tembaga, aluminium dilapis, nikel, dan baja. Benruk reflektor Lrnrlrk sumber IM dibedakan menjadi 3, yaitu: datar (.ligunakar-r untuk memberikan radiasi permukaan luas dan merata), parabolik (.ligr-rnakan memberikan radiasi merata terhadap benda 3 dimensi), dan elips (.ligunakar-r men-rberikan radiasi yang terfokus pada daerah sempit tertenrLl, ,.',ntoh, pernanasan barang bergerak (di atas konveyor), pelapisan kawat.
minm 257o, aluminium 5olo,dan kobalt 37o). Terdapat 4 macam sumber lM, yaitu:
l.
kompor lisrik. MerupalM tertua mampu menghasilkan 900 hingga 1100
Filan-rer-r terbuka, kor-rstrui<sinya seperti
kan sumber
K. Aplikasirrya unftrk kompor (rnemasak).
-. to6 .-
-. to7 .-
_. MUHAIMTN .-
-. TEKNoLocr PENcAHAYAAN .Secara kasar keperluan daya pada rekayasa
IM dapat dihitung mengguna-
lilrrr persamaan:
AT xmxc P
=
..............(5.3) o( xt
dengan, P AT
',
= daya yang diperlukan 0il4
-
= kenaikan temperatLlr yang diperlukan (K)
m
= massa yang dipanasi (g)
c
= koefisien panas bal'ran
(J/g.K)
cr = daya serap bahan
t
= waktu yang
diperlukan (detik)
Untuk memperkirakan daya pada proses pengeringan unfuk menguaP kan cairan yang terkandung di dalam bahan harus diperhitungkan sehingga l)ersamaal-r 5.3 menjadi:
AT xm.xcxmlxq P= C)(,
a. radiator
lM
Gb.S.2 Macam-macam sumber IM mbung baja . b. radiator IM Lingkaran . c. radiator lM berberuk lampu
ffiffi@ I/[A
Gb.5.3
-. ro8 ._
Macam-macam reflektor untuk sumber radiasi
IM.
dengan
,
xt
ffi,= masa pada keadaan basah (g). rnr - massa cairan yang diuapkan (g).
Karena setiap peralatan mempunyai efisiensi, maka lebih aman jika daya yar-rg diperolel-r dari perhirungan diperbesar 1,5 hingga 2 kali disesuaikan .laya lampu yar-rg tersedia di pasaran. Skema rangkaian sumber radiasi IM ,,lapat dilakukan dengan beberapa cara seperti ditunjukkan pada Gb.5.4. Penanganan lampu-lampu
IM seperti
l-ralnya lampu halogen yaitu
tidak
boleh menggunakan rangan telanjang karena lemak alkali dari kulit akan rnenempel pada quartz lampu akan menyebabkan perubahan quartz yang
-. IO9 .-
.-. MUHAIMIN
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
tersenftrh menjadi kristal kristobalit. Kristal kristobalit mempunyai muai panjang yar-rg lebil-r
besar dari pada quru sehingga bisa menyebabkan gelas pecah pada
bagian yang terpegang.
Di samping itu kristobalit bisa
menyebabkan panas
setempat yar-rg berlebil-ran sehinga bisa menyebabkan putLrsnya filamen. Jika cluartz terlanjur terpegang tangan telanjang, maka lrarus segera dibersihkan clengan alkohol untuk menetralisir lemak alkali yang berasal dari tangan.
Pengaturan daya ur-rruk radiator IM dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti dirunjukkan pada Gb.5.4a sampai dengan Gb.5.4e. Pengaturan dapat dilakukan secara kelompok yang tiap cabang rangkaiannya dipasang Lfri,:91"1,1,y,Y,1,t:r;;
saklar seperti Gb.5.4.a. Persoalan yang harus dipertimbangkan adalah kerataan radiasi, sedar-rgkan kelebihannya adalah temperatur filamen radiator, malrpun par-rjang gelombar-rg radiasir-rya sama. Pengaturan dengan cara memodifikasi
hubungan sumber IM der-rgan seri atau paralel diperoleh daya rar-rgkaian seperti dirur-rjukkar-r Gb.5.4b. Sama seperti Gb.5.4b pada Gb.5.4c digunakan E ansforrnator yang memiliki beberapa tap sehingga dapat diperolel-r berbagai tegangan sekaligus daya rar-rgkaian. Seperti rangkaian Gb.5.4c pada rangkaian Gb.5.4d digunakan transformator variabel sehingga besarnya tegangan masukan untLlk sumber IM dapat diatur. Pengaturan dapat dilakukan dengar-r tl-ryrisror yaitu der-rgan cara memotong gelombang sinusoida pada sudut tertelrtu sesuai dengan penlulutan.
[h]lKsm00 gkin(ifi .,. Feri.B.a,tla:tan.
-
-. tto.-
' --t*1::19
.:,,
""
-. I I I .-
.-. MUHAIMIN
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
Bagaimana prosesnya pemanfaatan
IM
sebagai sumber panas?
).
Tidak diperbolehkan memanaskan makanan dengan pemanas sinar menggunakan wadah dari logam. Mengapa?
(r.
Radiasi
IM dipergunakan menghambat laju penlusutan
IM
pada proses
pendinginan pembuatan benda dari logam. Apa malaudnya? 7.
S.
9.
Radiasi lM dapat digunakan pada industri karoseri, plastik, maupun pertanian. Coba saudara berikan contoh penggunaannya! Mana yang tepat digunakan, IM'A, IM-B, atau IM-C untuk pemanasan ruangan. Alasannyal Sutrtu rual-rgall cli daerah yang temperatumya rendafi menggunakan IM Llntuk pemanasan. Apa sebabnya sesaat setelah IM dipadamkan temper:atur ruangan tLlrun dengan cepat?
10.
Sumber radiasi lM
a. b. c. Gb.5.4 Rangkaian dasar
penggunaan sumber radiasi
IM.
Penggunaan sumber radiasi IM yang memiliki pangkal tunggal (seperti lampu pijar) pemasangannya menggunakan firingseperti lampu pijar. Sedang kan untuk sumber IM ya.g pangkalnya ganda pemasangannya harus memperlratikan ketenruan posisi pemasangan untuk beroperasi (bumingpositron)yang
dikeluarkan pabrik.
11.
jer-ris apa yang
Pemanas pada peternakan unggas Pemanas pada ir-rstalasi air
Memasak
Memasang sumber radiasi jar-rg. Mengapa demikianl
dengan rnenyorot bagiar-r tubr-rl-r memakai radiasi
3.
IMI
Mar-ra yang lebil-r repat, penggunaan sumber mempercepar reaksi kirnia atau pemanasl
-. 112 .-
IM tidak boleh menggunakan tangan telan-
12, Bagaimana cara mengatasinya kalau sumber radiasi terpegang dengan tangan telanjang? 13.
IM sudah terlanjur
pada proses pemanasan der-rgan IM acap kali temperatur bahan yang dipar-rasi lebih tir-rggi dari pada temperatur bola lampunya. Mengapa?
14. Mer-rgapa pemasangan
B. SOAL PERLATIHAN 1. Sebr-rtkan beberapa sumber dan klasifikasi radiasi IM! 2. Bagaimana prosesnya sehingga pegalpegal, demam dapat dikurangi
digunakan keperluan di bawah ir-ril
sumber
lM fiarus memperlratikan
ketenruan
produser-r?
r5. Bagaimana cara mengatur temperatur sumber radiasi
a. b.
IM dengan:
Trafo variabel Thynistor.
radiasi IM untuk
-. l13.-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
-.
C. ULTRA VIOLET Ultra violet (u\4 rnerniliki panjang gelombangnya (1") lebih penclek clari
w diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: wA ( = 315 hingga ^, 400 nm), UVB (I= 280 hingga 315 nm), UVC (I=1OO hingga 280 nm). pacla sinar rampak.
Aplikasi radiasi
uV: indusri foto kimia,
crznng
Ur-rruk rnendeteksi keretakan bagian di bawah permukaan bahan mag, rrt'tik dilakukan der-rgan cara melapisi permukaan bahan magnedk dengarr ,,.r.buk besi yang dicampur bahan fluoresen. Apabila permukaan magnet
,lisinari dengar-r UV maka bagian yang remk tampak luminansinya lebih r.nclah (redup) dibanding bagian yang tidak retak.
dan pengerasan pada poli-
n-rerisasi (proses pembuatan plastik), litografi dan reprografi, aplikasi
dekoratif pada lan-rpu untuk keperluan iklan, disinfeksi, per-rjebak serangga, fotomeri, pencoklat kulir seperti pada orang kulit purih yang berjemur (sr.rn tanninfl.
UV juga dapar diguu-rakar-r unruk keperluan lair-r seperti,
Polirner (bahan plasdk) terbenruk karena bersambungnya monomermol-rorrer dalarn jun-rlal-r besar pada proses polimerisasi. Polimerisasi rnengubal-r sifat kimia dan fisik bal-rar-r monomer, menaikkan titik lelel-r, memperendah kemampuan larut. Pada proses polimerisasi, baik proses adisi, atau konder-rsasi diperlukan suaru aktivaror.
w
clapar digur-rakar-r sebagai akdvator mengganrika,
baha. kimia dalam proses polimerisasi demikian pula dalarn l-ral per-rgerasan polimer (karer-ra terjacli sambungan silar-rg antar fironomer yang meruang). per-rgeringan dan pengerasalr ltipisan polin-rer seperti: cat, vernis, atau cetakan bahan plastik dapar dipercepat dengan memanfaatkan UV.
b.
Untuk
Pendetel<si
,rrau rl<sa
bua[, penggunaan pada mineralogi dan arkeologi, krimir-rologi (meme' sidik jari, atau bercak darah yang sudah mengering), memeriksa keasliar-r
rrlr-rg kertas.
c.
Drsinfel<si
mikro organisme (antara lain, bakteri, alga, spora i,akteri) dikatakar-r disir-rfelai. Pembasmian mikro organisme dapat dilakukan ,.lengan, petnanasan, penyadngan (filrasi menggunakan teknologi membran), ;rtirLr pelryinartrn dengan UV. Tidak semLla mikro organisme bereaksi pada Proses pembersihar-r
,elang waktr-r yang sama terhadap radiasi IJV dengan par-rjang gelombang 152,7 r-ur-r n'l-rdah diserap oleh medium di mana mikro organisme hidup l,aik pada gas, zat padat maupur-r pada zat cair. Dosis mikro organisme yang rerbtrsmi tergantlutg pada intensitas UV yang digunakan. Ber-beda der-rgan sterilisasi, disinfeksi tidakselalu membasmi semua
mikro
()rganisme karena pada dosis tertentu keberadaan mikro organisme tersebut n'rasih aman. Unnrk rnendapatkan persentase dosis disinfeksi dapat diguna' krrn persatnaan 5.5 sebagai berikr-rt:
UV dapat digur-rakar-r unruk pengamatan ranpa merusak terhadap be.da yang yang tcrbuat dari logam, yairu mendeteksi keretakan. caranya, melapisi permukaan logam clengan bal-ran fluoresen, kelebihan bahan fluoresen pada
mendeteksi
Lt'mtttll pelapisan cat atau dempul pada logam, kualitas produk pada indusri r,.l<stil, analisis kimia, pemeriksaan keberadaan bakteri pada produk makanan r
I. Penaaruraararu UV d. Proses Polimerisasi
MUHAIMIN .-
Log (100/5,)
D,:
(5.5)
D, Log (100/5,)
permukaan logam kernudiar-r dibersil-rkan. Selanjurnya jika logam disir-rari dengarr UV bagiar-r yang retak akan terlil-rat berupa garis yar-rg luminansinya lebih terang dibandir-rg sekelilingr-rya. Cara yang sama bisa digur-rakan terhadap printed circuit boar ds (pcb).
*. 114.-
-. l15.-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
dengan
-. MUHAIMIN '-
, D, - dosis unruk pembasmian 90%
1.
D, = dosis baru yang dikehendaki Sr = persentase yang hidup mer-rggunakan
S,
o/o
95
99,9
Solusi
7.
= persentase yang hidup menggunakan dosis Dr.
Cor-rtoh l : Untuk membasmi 90% bakte ri 30J/m?. Ter-rtukan dosis baru untuk membasmi:
a. lr.
dosis D,
coli bacilli
Beberapa jenis rnakanan yang permukaannya kasar sebagian mikro organisme tidak terkena radiasi' Beberapa jenis makanan jika teradiasi
W
dapat berubah warna
dan/atau rasanya.
diperlukan dosis
bakteri yang sama
o/o
bakteri yang sama
:
Log (100/5)
a.
D,=30
= 39,03 J/m'1 Log (100/10) Gb.5.5 Metode disinfeksi melalui udara Log (100/0,1)
b.
D2=30
= 90 J/mz
Log (100/10)
Disinfeksi dapat dilakukan melalui udara maupun zat cair seperti ditun jukkan pada Gb.5.5. Di sarnpir-rg sumber radiasi UV dipasang menempel pacla 1ar-rgit-langit, disir-rfeksi melalui udara dapat memanfaatkan saluranAC.
**
Disinfeksi melalui udara dilakukan pada, rumah sakit, indusmi farmasi
*
dan makanan, gudang makanan, kelas, barak militer. Sebagai contoh, disinfeksi pada ruang operasi dilakukan pada bagian atas (pancarannya 2 meter di atas
* a*
u
lar-rtai) maupun bagian bawal-r (pancarannya 0,6 meter di atas lantai) pasien. Pada industri makanan dan farmasi, disinfeksi dilakukan terhadap mau pu n kemasannya. Kelemahar-r dis infeks i menggu nakar-r
W
produk
pada industri
Gb.5.6 Metocle disinfeksi melalui cairan
'
7. PomPa,
'2. Fiker '3.
Sumber radiasi
UV
makanan,
-. I16.-
-. 177 '-
-. Muxa.lurN .-
-. TEKNoLocr PENcAHAYAAN .-
d.
UV-A
PenjebakSeranga
Rad iasi
WA
rnenarik serangga
u
ntuk mengl-rampirir-rya.
Penj ebak serang
lapisan tanduk
dali sumber radiasi UV-A yang di luan-rya dilengkapi 2 kurungan terbuat dari kawat luar berjarak 1 cm satu sama lain. Kurungan dalam diberi tegangan 3 hingga 5 kz, sedangkan kurungan luar dibumikan. Seranggayang datar-rg menghampiri sumber radiasi UV akan menyentuh kurungan dalam sekaligr-rs kurungan luar, sehingga terkena tegangan tinggi akibamya rLlbuh serangga dilewati arus yang besar sehingga serangga mati (kering). ga terdiri
lapisan germinativum melanosit lapisan basal kulit jangat
e.
pembuluh darah
Tuapi Sinar
Sejak lama diketahui bahwa sinar matahari (ada komponen UVnya) mempengarul-ri kesehatar-r kulit. Tetapi terkena sinar matahari dalam selang
waktu yang
lan-ra rnerryebabkar-r
kulit "terbakar"
yang samai ke bumi mengandung sinar r-rgandung UVC. Per-retrasi
W
UVA,
atau erythema. Sinar matahari dar-r
UV8, tetapi tidak
me. Gb.5.7 Penetrasi UV ke dalam kulit.
terhadap kulit tergantung panjang gelombangnyn seperd dinrn-
jukkar-r pada Gb.5.7. Penetrasi tersebut mempengamhi fungsi ketal-rar-rar-r atas (LIVB
kulit
LIVC
), sedar-rgkan W-Adapat memper-rgaruhi fur-rgsi juga dapat membentukvitarnin D3 di dalam aliran dalal-r pada kulit. Radiasi
bagian
dan
W
nrbuh yang berfungsi mer-ryel-ratkan tulang dan dapat mencegah rakhitis.
Bilirubin merupakan cairan kur-ring di dalar-n daralr yar-rg dapat menghambar produktivitas daral-r meral-r. Produlai bilirubin berlebih (hiperbilirubin) pada bayi (umumnya bayi prematur) dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian. Menggunakan radiasi sinar tampak gelombang pendek (450 r-ulr) beberapa jam setiap hari dapat memperkecil produksi bllirubln.
2.
SurvreEn
Rlolesl UV
dil-rasilkan lampu karbor-r merupakan salah satu sumber UV, namun yang paling praktis memanfaatkan lampu pelepasan gas sebagai sumber radiasi UV. Lampu merkuri tekanan rendah (TL) maupun lampu Busur cal-raya
yar-rg
merkuri tekanan tir-rggi, atau lampu metal halida dengan beberapa modifikasi clapat menjadi sumber radiasi UVkarena pada hakekatrrya lampu-lampu tersebut sejak semula mer-rghasilkar-r UV. Keberadaan UV ir-rilah yar-rg menjadi alasan dibuatr-ryir bola lampu luar pada lampu-lampu: SON, SOX, Lrrnpu Merkuri, Lrmpu Metal Halida.
UV pada lampu
pelepasan gas (lazimnya harus lampu ,rclalah, gas pengisi, kaca yang digunakan untuk tabung tal-ran temperafur tinggi), dan keberadaan serbuk fluoresen pada bagian dalam
Faktor yang mempengaruhi intensitas
tabung. Gas
Per-rgisi yang
lazim digunakan pada sumber radiasi UV adalah,
merkuri, n-retal halida, atau xenon.
-. 118 .*
*. l19.-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
TABEL 5.2 FLUoRESEN PADA LAMPU YANG MENGHASILKAN RADIASI UV (*)
Gas merkuri pada TL menghasilkan
UVC, sedangkan pada lampu merkuri tekanan tinggi menghasilkan UVA dan uV-B der-rgan level
a.
tertinggi pada panjang gelombang 185 nm. Metal halida. Keberadaan metal halida pada lampu merkuri rekanan
b.
tingr memperbaiki distribusi spektrum. Meal halida
(yang lazim adalah
metal iodicla) yang digunakan seperri ditunjukkan pada tabel5.1.
r,.nr,...,
Nama Dagang
\rrontium aluninat t )r.l,,lirrium I rntlnLrru
TeseL 5.I
MeTaI HALIDA UNTUK SUMBER RADIAsI UV
Panjang gclombang
Penggunaan
puncak (mm)
1
borlt
Cerium
SAC
0,
Bismut hitam
CLBB BSP
0,311 o 157
Terapi sinar Thnning, lampu
SMS
0,360
sinar hitam Alat copy diazo,
ljrrriun tlisilikat Strtrntittn barirur
Timah
Mrlanesiun silikat
Timah
hiram
t05
Terapi sinar
Polimerisasi, Penjebak serangga
Metal iodida
Panjang gelombang yang dihasilkan
Antimon iodida (Sbl,)
207 hingga 327 nm
Magnesium iodida (Mgi,)
285 l-ringga 384
Kobalt iodida (CoIr)
345 l-ringga 353 nm
Plurnbr-rrn lodida (Pbl,)
368 dan 406 rrm
Strontium tefta
[-.rrat
Ettropittm
0,366
Lampu sinar hitam, tannir.rg, polimerisasi
Etrr,f
0,420
Alat copy di- azo,
r-rm
Besi iodida (Fe L,)
372 hingga 440 r-rm
Galium iodida (Gai,)
403 dan 417 nm
Tl-ralium iodida (Tll)
535 nm
>[i,r]Irrrn l\ir,, l),^l\.rl
i11n1
terapi sinar Serrg
silikrt
Ilariunr
rnrgnesiunr
Mangan
a,5zz
Reprografi
Ettropiun
0,450
Reprografi, terapi sinar
Tcrl.ium
4,s44
Reprografi
rluninat
Cerirul nagnesittn alumirrat
c.
Xenon, merupakan gas mulia yang jika digunakan pada sumber UV dengan tekanan ringgi akan menghasilkan spektrum radiasi yang hampir kontinyu dengan range yang lebar yaitu antara UV gelon'rba.g pendek l-rir-rgga IM gelombang menengah. pada kondisi dingir-r rekanan xenon pada sumber UV sekirar 10 kpa (0,1 atm).
-. 120 .-
(*) Sunr[.cr, Rr.liat.rrs and Apl.lications hlm.33
-. 127 .-
*. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
_. MUHAIMIN "-
3.
BAHAYA RAOINSI UV Di samping bisa digunakan unnrk memperbaiki kesehatan, UV juga (l,pnr l-nembaftayakal kesefiatan. Faktor yang mempengarufti bafiaya UV ,,,1.1"1-r,
inrensitas radiasi, panjanggelombang, waktu, dan bagian tr-rbuhyang
rt'rker-ra radiasi.
Radiasi UV par-rjang gelombangz4z,T nm diserap oleh oksigen di ,rrrlosfir membentLlk ozon (Oj) dengan reaksi: 3 O, ''+ 2Or' Ozon tergolong penyerapan ltrrs yang rak manrap (mudafi terurai kembali), berbau. Puncak pengonffolan dengan ,,.lalah terhadap panjang gelombar-rg 145 nm. Ozon menghilangkan bau busuk' 1,,rng telid d"pot.ligu,-rakan unruk disinfeksi dan l,rrtla konsentrasi rer-rdal-r ozon dapar menyebabkan irirasi padir tD;rta dau sistim pernafasa[r. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keledhan yang
,,,,.gn, dan hilar-rgrrya fungsi syara( untuk jangka waktu yang lam:r dapirt nenyebabkan hilangnya kemampuan paru'paru menyerap oksigen' r
Karena keber-adaar-rnya dapat membahayakan maka agar aman beberapa \WHO mereko negara membatasi konsentrasi ozon di dalam rLlangal-I kerja. nrenclersikan 100 hingga 2OO rng/mr(3,5 l-ringga 7 pp*)'
kulit yang disebut eritema' Radiasi UV tir-rgkatan sedang 1-renyebabkan memeral-rnya kulit, sedangkan pada dngkatan tinggi clapat menyebabkar-r kulit mengeluarkan darah' Salah (tan,.,,-, .o." n-rengl-rindari pengaruh UV tersebut digur-rakan tabir surya Radiasi
Macam-macam rangkaian
Kercrangan:
I-
per-rgaruh terhadap
nin$. Terkena UVA pada waktu yang lama bisa menyebabkan mentlallva kr-rlit (keriput) dan meningkatkan resiko kanker kulit'
itl
Gb. t.8
UV mempunyai
induktor, T
-
lisvik Lampu Merkuri transformator, C
-
sebagai sumber
IJV
kapasitor, S . starter
(a). tekcnill rentlah pelepasan slow (b). rckanan rendah pelepasan busur (c). tekanan ringgi brr.srrr pendek (d). tektrrutn tinggi busur panjang (e). Metal Halida (f). Xenon berpulsa
Radiasi UV sangat berbaftaya bagi tnata, karena terkena dalan-r w'aknt singkat bisa mer-ryebabkan fotokeratitis (peradangan kornea), conjunctifitis (p"r.r..|^r-rg"r-, kor-rjr-rngtifl clan gar-rgguanyanglebihberbahaya adalah merusak rerina n-rara. Par-rjang gelornbar-rg UV yang berbahaya aclalah 300 nm dan pacla 270 nn] paling signifikan penyebab fotokeratitis. Mata yang terkena cialarn jangka panjang bisa rnenyebabkan katarak. Unruk rnelindungi disesttaimara clirri radiasi UV cligunakan kaca mata hitam yang kepekatanny:r
UV Fluoresen berupa serbuk yang berfungsi mengubal-r radiasi UV dengan palljang gelonrbarrg 185 nm pacla larr-rpu merkuri tekanan tinggi dar-r 253,7 nn'r pa.Ll Llr,rpu rnerkuri tekarran tinggi menjadi gelombang sinar tan-rpak.
-. 122 .*
kan dengan intensitas UV.
-. 123 '-
._ -. MUHAIMIN
*. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
D. SOAL PERLATIHAN 1. Apa perbedaar-r pokok fur-rgsi UV dibanding IM? Z. Flouresen merupakan salah saru faktor yang berpengaruh pada sumber LV. Jelaskan!
3. 4.
Le.-rpu pelepasan gas lebil-r mendominasi teknologi radiasi UVdibanding lampu pijar. Jelaskan per-rdapat saudara!
Bagairnana mer-rdeteksi kerataan dempul arau cat pada logam menggr-rnakan
6. 7.
Wl
Bagaimana mer-rdeteksi kererakan pada magnet?
UV
olel-r kepolisian dapat digunakan mendetelai sldik
jari. Bagaimana
calanya?
8.
UV dapat digunakan unruk disinfeksl permukaan padaran, udara mau pun air. Jelaskan!
9.
Bagain-rana
10.
Sebr-rtkar-r gangguan yang dapat disebabkan ozon pada konsentrasi
UV bisa digunakan menjebak seranggal tinggil
11. Apa fungsi ozon pada ir-rdustri air minum/ 12. Gangguan apa yang dapat disebabkan LIV 13. Gangguan apa saja yang dapat
terl-radap
disebabkar-r radiasi
It4rrser (microwave amplfication samulated emision radiations)
r,rlrun 1954 dan pada tafiur-r 1958 ditemukan
ditemukan pada
laser (Lieht amplfication samw
Irrtcd emisionradianoru). Sumber laser pertama kah
dibuat menggunakan kristal
aluminium atom-atom dengan ,,ksida yar-rg beberapa atom aluminiumnya diganti l
Berikarr 3 cor-rtol-r penggunaan UV di bidang industril
5.
E. LASER
0,5 l-ringga 5 W.
kulirl
UV terhadap
mata?
14. Bagaimana cara yang ditempuh agar kira rerbebas dari pengaruh radiasi UV pada waktu mengelas, rnelil-rat gerhana matal-rari totall 15.
Pacla rangkaian ir-rstalasi sumber radiasi
a. b.
-.
12r'.
UV, apakah Ii:ngsi dari:
Resistor
Kapasitor
.-
-. 125 .-
--. TEKNOLoGI PENCAHAYAAN .-
*. MUHAIMIN ._
rABEL 5.3 JENrs Lasen DAN KARAKTERrsrlKr.ryA (*) Jenis Laser
Panjar-rg Gelombang (n'rm)
Heliunr - neon
0,6328;
Heliunr
-
Karlu.riurr
l;
Karakteristik dasar
1,15;3,39
Morrokrornatik tinggi, tar-rggul'r, na, perrakaiannya tidak mal-ral, dah
0,1250; 0,4416
Monokromatik tinggi, terdiri dari sinar tarnpak
dar-r
UV
Cermin - Y
Karbotrclioksirlr
10,6
Daya tir-rggi, efisiensi ringgi, IR
Argorr
0,3511; 0,1638 ; 0,457 6; c,4765; 0,4880; 0,4965; 0,5017;0,5145
efisier-r
Kripton
seclerl-ra. claya ren.
Daya ringgi, rnonokromatik tinggi, tidak
0,1507; 0,1567; 0,468; 0,4762; 0,5208; 0,5682; 0,6471;0,6741
Sarra seperti argon kecr,rali untr"rk garis
B[tu nlcrxh (L'lirrt1l Ninogen
0,3 17
UV titlak
0,6943
claya tinggi, spatial
Celns
1,06
Mural-r, kualitas oprik sempr.rrna, pr,urcak claya tinggi, daya rirta-rata rendal-r, garis
1
Untuk rnenclaparkan efek pencahayaan misnlnya menarlpilkart logo atait (pada r rrIisan lnauplln ber-rtuk[entuk 3 dimer-rsi pada suaru layar atau awan ( r rlca gelap) digr-rnakan perangkat optik antara lain: prisma, iensa, filter, dan ( r'r'nlin. Untuk pengatLlran berkirs laser pacla Gb.5.10 cligur-rakan cermin r',rng clinatnakan cermin scaning atau cermit-t pengemucli y:rng berputar pacln l)()rosnya dan satu sama lain meryudut 900.
n'rerah pada spektrr,rmrrya
efisier-r, ;rr.rlas penclek puncak
cukup
spektn rm lebar
(h
As
0,85 hir.rsga 0,91
Sangat kecil, tidak mahal, efisien, kurang
koheren, daya renclah, sensitif terhadap temperatur {'")
lirrrnl.t:r : lllrrr-,iinari,rn Eruincering fi'trm Eriison's lamp to the
laser
hlm.
G b. 5. I
0 TttmPilan
ho lo gr
am
127
objek yang kecil dapat dilakukar-r cler-rgan merekarn kondisi objek clengan teknik holografi seperti dinrniukkan p-,ada Gb.5.i1. Berkas ltuer diarahkan ke cenlin dilapis perakyang ber-lr-rngsi met-reruskan cian scbagtan dipanUr-rnrk
r-r-rer-reliti
tulkar-r (beam spltfier) satu berkas diarai-rkan ke oblek meie'lrati cemrin d:rLr lensa yang serelah mengenai objekberkas diarrnrikan ke lernpeng holograf. Kiilau cennirr
berfungsi uremantulkan berkas laser, lensa berfungsi menganrl fokus. Berkas
'
1. tubwtg pLasma .
Gb,5.9 Konstruksi sttmber laser.
2 a
-. 126 .-
. 3. cermin pemantul . 4. cermin pemisah 5. pengarah sindr . 6. laser keluaran eLcktro magnetik
lainnya langsur-rg ke arah lempeng l-rolografi. Kedua berkas tersebut bertemu paclzr len-rpeng 1-rologafi dan terjadi interferensi. h-rterferensi metrghirsilkirn tidktidk gelap sebagai l-rasil inrerferer-rsi tidak sefasa sehingga saling melemal-rkar-r clan
dtik terang sebagai hasil interfercnsi
yar-rg sefasa sel-ringga
titik'
saling men-rperkuat.
-. 't27 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
Benda Kerja
Gb.5.12
Gb.5.11
Kecepatan pengelasan berbanding terbalik dengan kedalaman pengelasan. Skema penggunaan Laser
untuk merekam holografik.
Titik-titik atau lingkaran-lingkaran yang rerang pada lempeng holografi yang menggambarkan objek unruk selanjurnya dianalisis. Penggunaan laser di ir-rdustri antara lain: Lrser co, clapat digur-rakan unruk pengelasan lembaran metal (temrasuk stain less yang tebalnya 0,75 mm) pada indusri otomotif (kecepatan pengelasan bisa mencapai 15 rn/rnenit), pengelasan ririkpada rangkaian rnikro
elekronik.
Perlakuan panas terlradap logarn dapat menggunakan laser karena laser mampLr rnembangkitkan temperatur hingga 16000 C dalam wakn-r beberapa rnilidetik. Sebagai ilusrasi, suatu berkas laser 1 mili joule yang dipancarkan dengan clianreter berkas 10r cm akan membangkitkan energi sekitar Z56J/cmz hary,a dalam waktr-r 5 mikrir detik. Energi tetsebut setara dengan sekitar 800 \7 pada titik berdiameter l0r cm. Kondisi ir-ri menyebabkan naikrya temperatur. Besarrrya energi laser sebanding dengan rnassa bahan panas jenis dan
perubal-ran temperatur seerti ditunjukkan pada persamaan 5.6.
Pengelasan ac-lalal-r menyarukan 2 arau beberapa logam memanfaatkan
H = m.
panas sehingga logam meleleh dan selanjutnya melekar saru sama lain ketika sudah dingir-r kembali.
Pengaturan diameter berkas laser menentukan intensitas sekaligus panas yang dihasilkar-r. Ten-rperatur yang sangat tinggi dapat menyebabkan evaporasi pada logarn dan proses ini dilakukan jika diinginkar-r memorong lembaran sr:atu logam. Ketika logam di timpa laser akan membenuk suatu rongga yang lazim clisebut "lobang kunci" peneffasi berkas laser juga melalui rongga tersebut dar-r bagian logam yang meleleh mengisinya sel-ringga logam
-. t2a .-
Skema pengel.asan menggutTakan laser
dengar-r,
H m c AT -
c. AT
..............(5.6)
energi() massa (g) panas Jen$
perubahan temperatur (Co)
menjadi lengket.
-. 729 .-
-. MUHAIMIN ._
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Laser juga dapat digur-rakan mernotong
kalu dan bahan tenunan tanpa nrerustrkkan struktur, memotong lembaran epoksi pada industri pesawat ter-
CERMIN
bang, mengebor ir-rtan (300 kali lebil-r cepat dibanding mer-rggunakan mara
bor
coolsteels).
Karena diameternya yang sangat kecil, laser dapat digunakan pada bidang kedokteran antara lain pharccoagukttor (alat untuk operasi retina), menahan
kanker dengan cara "membakar" kulit ftlmor, dan pemisahan kromosom pada penelitiar-r genetik. per-rjalarar-r
Terdapat suatu koefisien yang menunjukkan besaran Laseryang diserap oleh suatr: jarir-rgar-r rubul-r. Kedalan-ran penetrasi laser (X,rr) pada jaringan trrbulr sekaligus Lrerfungsi rnernoroug jarirrgan rergantulrg pada panjang gelon-rbar-rgrrya. Kedalaman penetrasi didefinisikan sebagai titik di mana berkas laser berkurang separorrya dari intensitas awal. Kedalaman peneffasi dinyatirkan ciengan persamaan 5.7.
X, dengan, a -
=(
l/ a). ln Z ..................................(5.7)
jarir-rgar-r sekelilir-rgnya.
Skema kerja pencetak menggunakan Laser'
carkan ke araft AOM ( acorst o optic modular ) yang selanj utnya .literuskar-r ke cermin yang terakhir menimpa silinder (ro1) sehingga permukaan silir-rder selalu diselirnr-rti muatan positif. Muatan ini akan berpindah ke kertas. Seclar-rgkan tir-rta kerir-rg (toner) adalal-r bermuatan negatif disaputkan pada Laser
d ipa n
silinder yang kemudiar-r diputar pada kertas yang bermuatan positif. Karena perbedaan lrlllatan tersebut maka stake dari toner dapat menimbulkan suatu
koefisienabsorbsi
Pada proses pemotongan jaringan
temperatur pada
Gb.5.13
tulnor dengan laser terjadi kenaikan
Karena itu perlu pendinginar-r terl-radap
claral-r dar-r jaringan sekeliling jaringan yang dipotong tersebut.
Karena sifatrrya kol-reren maka laser tepat digurlakan ur-rruk keperluan trlenginderaan terhaclap kelurusan pernasangan pipa, per-rgeboran terowongan. Agar pengeboran terowongan tetap h,rrus biasanya mesin pengebor dilengkapi dengan phnto ce|l yang merupakan target yang disir-rar dengan laser.
rulisan lnaLlpun gambar.
(cD) terbuat dari bahan polikarbonar mampu menyimpan (tanpa konclata dalam bentuk dlgital. CD dapat "dibaca" menggunakan laser tak ftstk). CD yang hanya bisa dibaca saja disebut CDROM (compact disk read C,ompact Dsk
only memory). Sken-ra proses pembacaan
CD seperti dirunjukkan pada Gb.5.14.
Laser digunakar-r pula pada pencetak(pnnter) yang cara kerjar-rya seperti
di jelaskan pada Gb.5.13.
I,r
-. r30 .-
I
I'r/iD f,r -,. ,! +n X, .,
lrofl*., .' .
-. r3t .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
[,al-raya, jenis laser, dan dayayangdigunakan. Karena itu pekerjayangberkaitan .lengan laser harus mer-rggunakan kaca n-rata pelindung. Namun demikian
cfek pencal-rayaan yang menggunakan laser (misalnya: hologram) tidak berbahaya.
G. SOAL PERLATIHAN l. Sebutkar-r 3 sifat dasar Lrser! 7. Apakah salah satu sifat laser sehingga digunakan penginderaan Polar izing
B
e
kelurusan
pengeboran terowonganl
am Splitter
i.
Bagaimana proses yang saudara ketahui sehingga lembaran logam tipis bisa c-lilas dengan laserl
Gb.5.14 Skema
proses pembacaan
CD
Untuk n-rerghapus data pada cD daat dilakukan dengan: magnerooprik, atau pengubahan fasa, yairu: mengubah bahan cD dari kristal reflektansi tir-rggi menjadi an-rorf reflektansi rendah.
Spekrum cahaya rampak mempunyai panjang gelombang 400 hingga 700 n.r, memiliki frekuensi 3zrJO6 rnHz sedangkr^,rlrr^nielevisi
vHF
fickuensinya 6 mHz. secara reori memungkinkan menyisipkan 50 juta saluran ry di dalam spekrum cal-raya tampak. Lnser juga dapat digunakan pada saluran telepon yang memanfaatkan serar oprik.
optikl
4.
Laser jer-ris apakah yang dipEnakan pada teknologi fiber
5.
Sebr-rtkan 2 penggunaan laser pada kedokteranl
6. 7.
Faktor apa yang menentukan peneffasi laser ke dalam jaringan? Lrser dapat digunakan pada perlakuan panas (heat treatmenfl logam. Jelav kan sehingga sedemikian tinggi temperaturyang dihasilkan dalam wakru
singkatl
8. 9.
Apa yang l-rarus dikor-rtr:ol jika laser digunakan memotong suarll logam? Apa bahaya terkena langsung
laser?
10. Holograrn yang dihasilkar-r laser tidak berbahaya bagi mata sedangkan lasernya ser-rdiri berbahaya. Dirnana letak perbedaannyal
s"b"gri.o,-r,Jh, hr., alumi-
nir-rrn galium arsen yang beroperasi pada 45 ur-rtrk serat optik mampu melayani 50.000 pelanggan relepon secara serentak.
-H,
I.
BAHAYA LasER
L'rser adalal-r sumber cahaya tampak sekaligus radiasi w atau rR yang sangat terkonsenffasi. walaupun untuk daya yang rendah, kerapatan energi dar-r tidk radiasinya sangar tir-rggi serringga porensial menyebabkan bahaya khususnya unruk rcdna. Sumber laser lazim,ya dilengkapi tanda: peringatan tentang
-. t32 .-
-. r33 .-
BAB VI PENERANGAN DALAM RUANGAN
Pada saat merencanakan penerangan dalam ruangan yar-rg harus diperhatikan
perrarna kali adalal-r kuat penerangan, warna cahaya yang diperlukan, dan arah pencal-rayaan sumber penerangan. Kuat penelangan akan menghasilkan luminansi karena pengaruh faktor panrulan dinding maupun lantai ruangan. Sebagaimana dibahas pada Bab I, faktor refleksi merupakan perbar-rdingan lun-rinansi dengan kuat penerangan.
Kuat penerangan ruangan dikategorikan menjadi 6, yaitu:
1. Z. 3. 4.
Penerangan Eksra Rendah, di bawah 50 lx. Penerangan Rendah, di bawah 150lx. Penerangan Sedang, 150 hingga 175 lx' Penerangan Tinggi:
a. b. c. 5. 6.
Penerangan Tinggi I, 200 lx. Penerangan Tinggi II, 300 lx. Penerangan Tinggi
IIl, 450 lx.
Penerangan sangat tinggi, 700lx. Penerangan ekstra tinggi, di atas 700lx.
Pancaran cal-raya perlu mendapat perhatian pada perencanaan penerangan di samping warna yang dihasilkan sumber cahaya. Sumber cahaya
-. I35 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
aclalah, sarLran penerangan lengkap yang terdiri dari lampu beserta perleng,
untuk mengatur distribusi cahaya, n-remposisikan lampu, melindungi lampu serta menghubungkan lampr-r dengan sumber tegangan.
kapar-rrrya baik ur-rruk operasi kelisrikar-r maupun
Beberapa hal yang perlu rner-rdapat perhatian perancaltg penerangan di
-'
e. f.
MUHAIMIN'-
Perlengkapan mesin atau peralatan di dalam ruangan.
Kondisi ruangan seperti: temperatLlr, kelembaban, dan debu.
Per-kernbangan arsitektur memungkinkar-r langit-langit ruangan beraneka
a.
Ekonomi. Jika yang menjadi perdmbangan ekonomi adalah daya 0X4 maka efikesi (rqA(/) lampu yang akan digunakan harus menjadi pertimbangan.
ragaln, demikian pula warna maupun bahar-r yang digunakan. Hal tersebut [erkaitan dengan reflektansi. Adapun temperatur berkaitan dengan penggunaan daya larnpu. TLbiasar-rya beroperasi pada temperatur 250 C. Ketika TL clioperasikan di ams atau di bawah 250 C maka arus cahaya (1m) akan berkurang 1,5 7o tiap Ctl Perubahan temeratur ini pengaruhnya tidaksignifikan terftadap
b.
Umur lamp v (Life dme). Umur lampu dapat dijadikan pertimbangan penggantian larnpu hanya bila ada lampu yang mati dan seberapa ekonomis penggantian secara kelompok.
lampu pijar clan lampu-lampu pelepasan gas tekanan tinggi. Kelembaban mempengaruhi umur armatur atau perlengkapan instalasi penerangan. Seclangkan debu memper-rgaruhi persentase kuantitas arus cahaya yang sampai
c.
Bagaimar-ra mempertahankan arus cahaya? Perlu memperhitungkan
dalarn rLlangan antara lain:
arus cahaya minimum yar-rg akan terjadi selama pemakaian.
d. e. f.
\Uarna cal-raya lampu. Perpaduar-r warna cahaya beberapa lampu dapat diatur (dijelaskan pada Bab II).
pada permr-rkaar-r bidar-rg kerja. Penerangan dalam rlrangan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.
cligunakar-r
silau.
untuk keperluan publik, misalrrya: penerangan
untuk kantor, penerangar-r ber-rgkel, perkantoran' ruang tunggu
Alat bantr-r yang diperlukan, misalnya: armatur, pengontrol. Efek yar-rg mungkir-r ditimbulkan, antara lain: bayangan, stroboskopis,
Penerangan unruk keperluan umum, adalah penerangan yang
cli stasiun.
b.
tirik terrentu. Penerangan ini Llmumnya menggunakan sumber cahaya dengan sudut Penerangan dikhususkan pada
penerangan pada L)ancaran berkas cahaya yar-rg sempit, misah-rya:
Unruk n-rendapatkan kualitas penerar-rgan pada suatLl yang memadai maka baik sumber penerangan maupull faktor lir-rgkungar-r harus diperhitungkan. Karena itu perencana penerangan harus memiliki datadata yar-rg diperlukan. Data
yar-rg
diperlukan untuk perencanaan suatLl ir-rstalasi penerangan,
etalase, bagian tertelltu perkantoran.
c.
Penerangan dekoratif. Penerangan dekoratif harus mempertimbangkarr estedka dan distribusi cahaya, misalnya penerangan
pada, ruang keluarga, restortln, tempat hiburan'
adalal-r,
a. b. c. d.
Gambar ruangan, dimensi ruangan' dan rencana tata letak lampu'
Detail konstruksi langitlangit. panrulan dari: langit-langit, dinding, lantai dan meja kr-rrsi (perabot yang ada di dalam ruangar-r ).
\7arna
dar-r
Perur-rukkan ruangan (pekerjaan visual yang akan dilakukan di dalam ruangan tersebut).
-. 136 .-
-. 137 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
Le,-rpu yar-rg lazim digunakan di dalam ruangan adalah, pijar, TL, Metal Halida, Natrium rekanan tinggi (SoN) atau campuran dari ke 4lampu rersebr-u. Pe'bar-rdingan ke 4 lampu tersebut di atas clirunjukkan pada Tabel 6.1.
Taael 6.I
PEnaANpINGAN KervrenapuAN LAMPU Jenis Lampu Lan.rpr-r
pijar
TL Metal Halida SON
Efikesi (lmAV) 9 hingga 22 45 hingga 95 80 hingga 115 80 hingga 140
Umur (am)
Gb.6.1 Penerangan ruk langsung
% depresiasi arus cahaya
750 hingga 2500 7500 hingga 20000 7500 hingga 15000
T2hinsa
12000 hingga 24000
8l-ringga 10
10 hingga 22 11 hingga 28 22
Surnber cahaya digantungkan atau dipasang setidaktidaknya 45,7 cm di bawal-r langit langit tinggi ruangan minimal Z,Z5 m. Selain itu sumber cahaya dapat dipasang pada bagian tembok dekat langitJangit yang cahayanya di aral-rkan ke langit-lar-rgit.
A. SISTEM PENERANGAN
Pada per-rerangan tak langsung langit-langit merupakan sumber calraya
Tidak selalu cahaya dari suaru sumber cahaya dipancarkan langsung ke suatu oblek penerangan atau bidar-rg kerja. Menurur iES terdapat 5 klasifikasi sistem pancaran cal-raya dari sumber cahaya, yaitu: penerangan tak langsung, pene rarga. serengah tak langsung, penerangan menyebar (difus), penerangan setengah lar-rgsung,dan penerangan langsung.
T. PETEnaTGAN
TAK LeNcsuruc
Pada penerangan rak langsung 90 hingga roo
semu dan cahaya yang dipantulkan menyebar serta ddak menyebabkan bayangan. Agar memenul-ri persyaratan maka perbandingan terang sumber cahaya der-rgan sekelilingnya lebih besar dari 20: 1. Penerangan tak lar-rgsung rnenjadi tidak efisien jika cahaya yang sampai ke langit-langit merupakan cahaya panrulan dari bidang lain. Penerangan jer-ris ir-ri diperlukan pada, ruang gambar, perkantoran, rumah sakit, hotel.
2. o/o
cahaya dipancarkan ke
la.git-langit ruangan sehir-rgga ya^g dimanfaatkan pada bidang kerja adalah cahaya pantulan. Pancaran cal-raya pada penerangan tak 1",-rg.rr-,g dapat pula dipar-rrulkar-r pada dindi,g sehingga cahaya yang sampai pada permukaan bidar-rg kerja adalal-r cahaya pantulan dari dinding Kalau bidar-rg panrulnya langit-langit, maka kuar penerangan pada bidang ke{a dipengarul-ri oleh faktor refleksi lar-rgit-langit seperti dit,nl.,Lk^n prda
PENERANGAN SETENGAH TAK LANGSUNG
Pada penerangan setengah taklangsung 60 hingga 907o cahaya di arahkan ke lar-rgitlar-rgit.
Disribusi calraya pada penerangar-r ini mirip dengan disribusi
penerangan tak lar-rgsur-rg tetapi lebih efisien dan kuat penerangannya lebih tinggi. Pelbandir-rgan kebeningan antara sumber cahaya dengan sekelilingnya tetap memenuhi syarat tetapi pada penerangan ini timbul bayangan walaupun
ddak jelas.
Gb.6.1. Ur-rruk keperluan iru lampu ulnumnya diganrung.
-. r3a .-
-. 139.-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN '-
4.
PENERANGAN SETENGAH LANGSUNG
Penerangan setengah langsung 60 hingga 907o cahayanya di arahkan ke l,irlang kerja selebihnya di arahkan ke langit-langit. Penerangan jenis ini adalah ..'fisien. Pemakaian penerangan setengah langsung antafa lain pada: kantor, kelas, toko,dan tempat kerja lainnya.
Gb.6.2 Penerangan
setengah
mk langsung
Penerangan setengah tak langsung digunakan pada ruangan yang memer. lr-rkar-r modelingshadotu. Penggunaan penerangan setengah tak langsung pada: toko bukr-r, rllang baca, ruang tamu.
3.
PENERANGAN MENyEBAR
Pada penerar-rgar-r difr-rs distribusi cahaya ke aras dan bawah relatif merata lnitr-r berkisar 40l-rir-rgga 600/o. Perbar-rdingan ini tidak tepar masing-masing
507o karer-ra arrnatur yang berbentuk bola yar-rg digunakan ada kalanya ada terbuka pada bagian bawah atau atas. Armatur terbuat dari bahan yang tembus cahaya, antara lain: kaca embun, fiberglas, plastik. penerangan difus menghasil-
kan
teduh dengan bayangan lebih jelas dibanding yang dihasilkan 2 penerangan yang diielaskan sebelumnya. Penggunaan penerangan difus anrara lain pada: rempar ibadah. cal-raya
ffiilffi@ffi Gb.6.3 Pcnerangan
Gb.6.4 Penerangan
(orrus)
dit'us.
5.
tak langsung
PENERANGAN LANGSUNG
Pada penerangan langsung 90 hingga 100% cahaya dipancarkan ke bi' (lang Pada penerangan langsung terjadi efek terowongan (tunneling ef'
kerja.
yang gelap. fect) pada langit-langit yairu: tepat di atas larnpu terdapat bagian Penerangan langsung dapat dirancang nlelryebar atau terpusat, telgantung reflektor yar-rg digunakan seperti dirunjukkan pada Gb'6'5'
Kelebihan pada penerangan langsung: efisiensi penerangan tinggi, me' rnerlukan sedikit lampu unruk bidang kerja yang luas. Kelemahannya, bayang annya gelap, karena jumlal-r larnpurrya sedikit maka jika terjadi gangguan sangat berpengaruh. Pada beberapa industri yang lembab atau berdebu lampu penerangan perh-r perlindur-rgan. Perlindungan terhadap kelernbabar-r dapat menggunakan
plastik atau bahan fiberglas yang diperkuat dengan poliester. Di sarnping bahan tahar-r terl-ta.lap kelembabar-r, plastik juga tal-ran terhadap uap beberapa plating, elektro kimia sehir-rgga tepar digurr-rakan pada: pabrik kertas, fuang ataLr
-. t40 .-
setengah
industri kimia lainnYa.
-. r41 .-
_. TEKNoLoGI
PENCAHAYAAN
._
.-. MUHA|MIN
TABEL 6.2 DALAM RUANGAN (*) PENERANGAN KUAT STANDAR No.
t.
Iux
7
)
lnclustri pesawat terbang, pabrikasi bagiar-r: . Per-rgeboran, pengerasansekerup, pengelingan
. '
Gb. 6.5 Penerangan langsung
]enis bangunan atau tempat
Asen-rbling akhir
Hanggar untuk Perbaikan Pesawat
750 1000 1000
fuernbling,
Pelindung sumber cahaya yang terbuat dari plastik unruk daerah lembab dibuat lP 54 hir-rgga 65 sedangkan untuk ruangyang mempunyai resiko ledalc an penggunaar-r perlindungan lampu setidaknya IP 54. Di samping iru khusus unruk daeral-r beresiko ledakan pertirnbangan mekanis rerhadap armatur lrarus diperhatikan.
B. KEBUTUHAN LAMPU UNTUK RUANGAN
. . .
Z.
3.
fupek pencahayaan menenrukan kebutuhan lampu demikian pula teknik ir-rstalasi penerangan dan perawatannya. Rekayasa penerangan dan faktor
pemakai perlu diperhitur-rgkar-r agar didapat kualiras penerangan yang memadai. Faktoryang menentukan kualitas penerangan adalah: kuar penerangan (h-rx), disribusi cahaya, silau seminimal mungkin, arah pencahayaan clan tara letak larnpu, warna cahaya dan efek pencahayaan. Ur-rruk menenrukan keburuhan daya maupun jumlal-r lampu di dalarn ruangan, yar-rg perlu ditentukan kuar penerangar-r yar-rg diperlukar-r. ESI(fuual Sp/-rere lllumination) membuar standar kuat penerangan pada berbagai ruangan seperti ditunjukkan pada Thbel 6.2.
4.
300 1000
Halus
2000
Per-rjiliclan buku:
. '
Pernotongan,penjahitan,pelubangan Embosing, pen-reriksaan
lntL,rstri Kin-ria : ' Area pat,rik Rr.tang pencamptlrall ' . ir-rjeksi clar-r kalendering (industri plastik) ' Ruang Pengendali . LrLroratoritttrl ' Rttang pemeriksaan warna PaL-,rik
' . 5.
Kasar Sedang
750 2000
200
300 500 500
750 1000
kerarnik, Pencetakan,pengepresan,pernbersil-randankelengkapan'
300
Pewarnaar-r
1000
lntlustr i kelisrikan,
'
Penggr-rlungan (Pernbelitan)
5UU
Pekerj aar-r asernlrlir-rg:
' '
*. 142.-
Halr,rs
1500
Sar-rgat hallrs
200
-. 143
.
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN ._
Z
6.
Garasi rnobil:
. .
1000
Area unruk lalu lalang
200
. . .
8.
9.
50
Pencncian Penyererikaan
300 500
Mesin, penekanan akl-rir, sortir
7s0
Pelnbersihan, pernentangan, per-ryamakan Pekerjaar-r
akhir, scarfing
Pengelasan
t3.
14.
300 1000
Pekerjatrn kasar
300 500
Pekerjaar-r sctengah halus
1000
Pekerjaan haltrs
2000
Bengkel pengecatan . Pcnyerlprotan
o '
11
100
Gudar-rg
Bengkel bemesin:
. . . .
10.
Jalur lintasan
Pabrik ktrlit,
. .
Pengecatan l'ralus dengan tangan R,les .lrtr l.cngerisgarr
500 1000
500
-. 144 .-
Ruang clekorasi Ruang Etsa
750
15.
Kantor clirn Bank
. ' . .
Hotel
. ' ' . ' ' ' '
Lobi
500
Gllers, penyirnpanan
1500
Tempat ufiIulrr Koriclor, tangga berjalan
200
tlar-r
150
Motel
Karnar rnar-r.1i (secara umurn) Rtlang bercerurin pada karnar rnandi
Tetnpattitl,rr:tidtrr/rnembaca Lobi clepan Ruang unfltk tttntttn Rttang
pelayar-rar-r
100
300
50/700 750 200-400 100200
Dapttr
200400
Ternpat lain
300
Sekolal'r
TernLrat metnbaca, . Buku cetakan . Tr.rlisirn pensil . Hasil foto copy yang bagus . Hasil foto copy yar-rg jelek
300
750 300 1000
Kelas'
Inci,rstri percctakan,
. . . .
200
300 500
500
Usaha per-rcucian dan per-ryeterikaan pakaian:
. . o
Pabrik Kaca' ' Ruang pencamPuran bahan ' Ruang pemlrenilkan dan peniupar-r
' .
,
Jalan masuk
)
2
tz.
Grnpar perbaikan (reparasi)
TLrnpat parkir
7.
3
Perneriksaan wama Kornposisi
2000
Pengepresan
750
Pernbacaan/koreksi
1600
1000
' . '
PaPan Tr-rlis
1600
Rttetrg Cnrnbar Laboratorirttr-r
1000
Rr-rang Kulial'r
' ' ' . . '
1000
:
Umutrl
750
Kelas L,aca, peragaan dan demonsrrasi
1600
Ber.rgkel
1000
Aula
750
Koritlor
200
Perpttstakaan
750
-. t45.-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
_. MUHAIMIN ._
Jumlah sumber penerangan yang diperlukan (n) pada suatu ruangan clapat dihitung menggunakan persamaan 6.1.
Kantor Pos :
. . '
Lobi
n
Ruang sortir snrat Guclarrg
_
1,25 .E.A
Q.k
"""""""(6'1)
,
Koriclor Restoran
. . . .
Teater
. . . . . . . .
Persamaan 6.1 dapat dirryatakan dengan benruk lain sebagaimana persat
t7
Ruangberpeneranganremang-remang
Dapur ,
clengan
Auditorir.rn-r Selarna waknr jedah (inrermxsion)
Foyer
Lobi
50 1
50
n-rasr.rk
Perrnukaan berwarna terang Permukaan berwarna agak gelap Permnkiran berwarna gelap
:
=
E.A rt,.T1.k,,.fr,
......(6.2)
@
arus cahaya tiap lampu (lm)
n
efikesi (lmAY)
l,z5
200 50-150
-
_
faktor per-rgali, karena E lampu baru lebih besar sekitar 1,25 kali E nominal akibat pengaruh pengotoran dan umur pemakaian.
150300
A
luas bidang yang diterar-rgi (m2)
E
kuat penerar-rgan (lx).
Tbko konvensior-ral
(.
faktor kerugian calraya
Swalayan
kP
koefisier-r pernakaian
Dr
banyak lampu tiap sumber cahaya
Bendera
Toko clan tempat pamer
. . . .
rnaan 6.2:
Ruang rnakan dan kasir Penerangan sekeliling ruang makan
200500 500
:
Sr,rperr-naket
Ruang pamer
Gmpat Ibaclah,
. .
Rr,rang unnrk jarnaal-r Mirnbar (unnrk kl"rotbal-r)
(*) Digurrakrn di lregari{regnm Eropa pnjl
-. 146 .-
111111,..,.rr.
Sehir-rgga' 1,25 .E.A
o.k
E,A
n,'4'k,,'f*,
-. 147 .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN'-
Bar-ryakrrya sumber cahaya adalarr, banyaknya
lampu (n) dibagi dengan lampu tiap sumber penerangan (.,), contoh, ,^ru .".gk"ian rampu fluoresen yar-rg dil-rubur-rgkan tanc-lem
maupun duo umumnya tiap sumber cahaya
Kerugian cahaya diper-rgaruhi tujuh faktor, yaitu
a.
(armarur ) terc{iri dari Z lampu.
faktor ini dapat dibandingkan antara tegangan masukan dengan data dari produsen lampu. o/o Perubal-ran 1 7o tegangan dapat menyebabkan perubahan3 arus cahaya pada lampu pijar dan lampu pelepasan gas tekanan tinggi, 0,4 o/o pada TL.
geomerri ruangan. Besarnya Koefisien pemakaian (kn ) dapar dilihat pada tabel 6.3-Koefisier-r pemakaian merupakan efisiensi p"r-r".r,r-rgor-, (np) v".,g diper-rgaruhi oleh fakror depresiasi (fcl). Sehingga Kp = p. fd.
I
cl
iar-rggap
Jika
tidak layak.
melebihi t,s
Faktor tegangan masukan. Tidak selamanya tegangan masukan persis sama der-rgan tegangan nominal lampu (misalnya karena aclanya rugi tegangan). Besarnya
Koefisier-r pemakaian (kn) diper-rgaruhr oleh distribusi cal-nya, dan benruk
U,ruk mendapatkan keserasian penerangan maka jarak pemasangan masing-masing sumber penerangan disarar-rkan memperhatika^ suatu faktor jarak,yniru: perba.dir-rga, jarak terclekat a,tar sumber penerangan dengan keti.ggiar-r lampu dari bidang kerja. Hal ini dimaksudkan agar diperolel-r kerataan cal-raya pada bidang kerja. Untuk lampu lampu sirr"t i (TL) faktor ini dil-ritung unruk biclang meli,tang regak lurus cla^ sejajar lorr-rpr. Sebagai patokan besarnya faktor jarak tidak melebihi 1,5. f^lto.larak
:
b.
Faktor kualitas balast yang digunakan. Balast yang mendapatkan
sertifikasi memiliki faktor 0,89 hingga 0,95. Sedangkan yang ddak n'rendapat sertifikasi memiliki faktor 0,5 hingga 0,75. Faktor balast tidak dipertimbangkan pada lampu pelepasan gas tekauatr tinggi.
c.
Faktor lingkungan sekeliling. Pemakaian AC pada ruangan' keberadaan asap merupakan faktor yang dapat mengurangi efisiensi penerangan. Permukaan ruangan yang kotor mengurangi retlektansi sehingga memperkecil luminansi.
TABEL 6.3 KoeT.IsIpN PEMAKAIAN .fenis distribusi cal-raya (jenis
penerangan) Penerangan langsung Sebagiar-r besar langsung
Merata
(n-rer-ryebar)
Sebagian besar tak lar-rgsung
Ticlak langsur-rg Ticlak langsung (penerangan lanrpu l'rias pada tembok)
-. l4a .-
Perkiraan koefisien pemakaiar-r (k,.)
0,60l-ringga 0,45 0,55 l-ringga 0,40 0,50 hingga 0,35 0,45 hingga 0,35 0,35 hingga 0,20
d.
Faktor kebersihan sumber penerangan, berkisar 0,85 hingga 0,96. Agar tidak mempengaruhi produktivitas (pada industri) r-naka pembersihan lampu dianjurkan secara berkala dan tiap kelon-rpoknya.
e.
Faktor penurltrlan arus cahaya (depresiasi) lampu yang disebal> kan: jer-ris ,kualitas dan perawatan lampu.
f.
Faktor penurunan arus cahaya lampu yang disebabkan pengaruh umur pemakaian. ]ika tidak diketahui data pasti, rnaka faktor ini dapat ditenukan 0,9.
g.
Penggar-rtian lampu karena kerusakan (putus), maksimal 1'
0,20 hingga 0,10
-. 149 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
Taeeu 6.4 FaTToR PENURUNAN ARUS CAHAYA JENIS Leupu KARENA PgRlwl.rar.t Jenis Larnpu
Penggantian secara
Penggantian hanya kalau
kelompok
putus/rusak saja
Ltn-rpu pijar
0,94
Lrmpu halogen TL lampu Merkuri Lrmpu Meal Halida
0,98 0,90
I-arnpu Natrium (SON)
0,94
0,88 0,94 0,85
0,82 0,87
Metoda yang pertama lazim digunakan $i negara, Nederland, Jerman .lar-r beberapa negara Eropa. Sedangkan metoda yang kedua lazim digunakan di An'rerika Serikat.
a.
MetodalndeLsRlnng
Untuk mener-rtukan kebuilhan sumber penerangan suatu ruangan perlu rnemperhirungkan indeks benruk atau indeks ruang (k). Besarnya indela ruang dinyatakar-r pada persamaan 6.4.
0,74
t. K
0,80 0,80 der-rgan
faktor telah diketahui, maka besarnya {. adalah merupakan l-rasil perkalian kesemua faktor. Sebagai perbandingan, terdapar pemakaian 2 buah lampuAdan Byang rnemiliki data tekniksama terapiyang membedakar-r kalau lampu A dibersihkan secara berkala sedar-rgkan lampu B pemakaiannya Kalar-r ke 7
,
p I
t
tar-rpa dibersil-rkan, maka,
-
P'l
=
t(p + l) """"'
.....(6.4)
par-rjang ruang (m)
lebar ruang (m)
tinggi ruang (m)
Jika k tidak terdapat secara tepat padaThbel6.5 maka efisiensi penerangan
fu.lanrpuA= 1x 1x 1x 0,92x0,95x0,90x 0,95=0,75
(n
fu.lan.rpu B =
Pada perhirungan penerangan dalam ruangan diperlukan data model armatur, dan efisielsi penerangan, serta penurunan arus cahaya lampu disebabkar-r masa pemakaian (kl-rususnya yang menggunakan metoda indeks
1x 1x 1x 0,92x0,95 x0,85x0,85
= 0,57,
darigambaran
tersebut n-raka dapat diketahui bal-rwa perawaran yang jelek menyebabkan kuat penerar-rgan berkurar-rg (pada contoh di atas sebesar 24 o/o).
o)
diReroleh
der-rgar-r
interpolasi.
ruangan) seperti dirunjukkan pada Tabel 6.5.
I.
MPTOOA PERHITUNGAN PENERANGAN
Pada pembal-rasan ini dikemukakan 2 rneroda perhirur-rgan
rukan keperluan penerangan di dalarn ruangan, yaitu
a. b.
untuk menen-
:
Metoda perhirungar-r dengan indela ruang. Metoda perhirungan dengan daerah ruang (zonal cavitl).
-. l5O .-
-. I5I .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN .-
TABEL 6.5 Slsrlpr pENERANGAN, EFIsrENsr, DAN DEpREstAsl ("). efisiensi penemn.qan keaclaan
efisiensi penerangan ker.laan
pll
Sistim penerangan
Lrart,
faktor depresiasi
k
pd
untuk masa
pll
Sistim penerangnn
k
pd 0,5
0,7
0,5
0,3
0,1
pl 0,r LANCSUNG
0,5
4xTL40\U
0,28 0,23
0,6 0,8 I I,Z
0,13 0,42 0,48 0,52 0,56
1,5
0
t
Z
l
7Z
,t
4
7Z
5
MAYORITAS
0,5
LANCSUNG CFC
0,6 0,8
22
2xTLF65W
1
t
1.2 1.5
)
8i
2.5 3
,f
4
65
5
LANGSUNC] TAK LANGSUNC]
0,5
gcb
38
2xTL40W
t
8l
0,6 0,8 I I,Z 1,5 2
2,5
NB 64
Lrrrpu Pijar j00
l
i,
4
43
5
35
\7
t 8l
o< 0,6 0,8 I 1,5
z 2,5 3
i,
41
4 5
0,19 0,24
0,28 0,16 0,ll 0,41 0,40 0,48 0,44 0,52 0,49 0,6r 0,53 0,55 0,64 0,61 0,59 0,66 0,64 0,61 0,69 0,6i 0,65 0,?l 0,69 0,67 0,32 0,26 0,22 0,17 0,ll 0,2? 0,46 0,41 0,36 0,53 0,4E 0,44 0,58 0,52 0,48 0,62 0,58 0,54 0.68 0,64 0,60 0.69 0,67 0,64 0,71 0,i0 0,(r7 0,71 0,?4 0,71 0,i6 0,76 0,74
0,3
0,5 0,3
0,1
0,1
Ith
2di
3th
0,1
0,1
0,27 0,2t 0,19 0,32 0,28 0,24 0,41 0,28 0,24 0,4i 0,41 0,39 0,51 0,47 0,44 0,55 0,52 0,49 0,60 0,57 0,54 0,63 0,60 0,58 0,65 0,61 0,61 0,68 0,66 0,64 0,69 0,68 0.66
0,27 0,22 0,t9 432 0,27 0,24 0,40 0,16 0,12 0,46 0,42 0,39 0,50 0,46 0,41 0,54 0,51 0,48 0,59 0,56 0,54 0,62 r1,59 0,57 0,64 0,62 0,60 0,66 0,65 0,63 0,68 0,66 0,65
0,29 0,24
0,15 0,10 0,26 0,41 0,18 0,15 0,49 0,45 0,42 0,54 0,49 0,46 0,58 0,54 0,51 0,61 0,59 0,57 0,66 0,63 0,60 0,68 0,65 0,61 0,71 0,69 0,67 0,72 0,71 0,69
0,27 0,23 0,20 0,12 0,28 0,25 0,40 0,16 0,tl 0,46 0,42 0,39 0,50 0,46 0,43 0,54 0,51 0,48 0,58 0,55 0,53 0,61 0,59 0,57 0,61 0,61 0,59 0,65 0,64 0,62 0,67 0,65 0,64
0,22 0,lE 0,26 0,22
0,19 0,16 0,t4 0,21 0,19 0,17
Pengot()rrn Ringrn
0,28 0,25
0,85 0,80
0,21
0,26 0,20 0,1? 0,.r0 0,25 0,21 0,18 0,32 0,28 0,43 0,18 0,-r4 0,47 0,42 0,18 0,51 0,47 0,41 0,56 0,52 0,49 0,59 0,5(r 0,52 0,6r 0,58 0,55 0,64 0,62 0,59 0,66 0,64 0,62
0,29 0,25 0,38 0,34 0,r0 0,4r 0,17 0,,14 0,45 0,41 0,38 0,49 0,46 0,41 0,52 0,49 0,46 0,54 0,5r 0,49 0,56 0,54 0,52 0,58 0,56 0,54
0,23 0,rs 0,t4 0,21 0,r7
0,20 0,16 0,24 0,19
0,28 0,21 0,13 0,28 0,.1i 0,12 0,4i 0,41 0,36 0,52 0,47 0,42 0,56 0,51 0,47 0,59 0,54 0,50 0,62 0,58 0,55 0,65 0,61 0,58
0,29 0,24 0,20 0,14 0,29 0,25 0,37 0,12 0,2E 0,41 0,36 0,32 0,4"5 0,41 0,17 0,48 0,44 0,41 0,51 0,4i 0,44 0,54 0,51 0,48 0,56 0,54 0,51
0,2? 0,14 0,19 0,41
0,5 0,3
0,ll
0,15 0,19
0,12
0,15
0,tz 0,29
0,21 0,27
0,85 0,80
0,80 0,70
J
0,65
0
5
0,1
0,1
0,13 0,10 0,08 0,14 0,ll 0,09 0,18 0,14 0,12 0,20 0,17 0,15 0,22 0,19 0,17 0,24 0,21 0,19 a,77 0,24 0,71 0,28 0,26 0,24 0,30 0,27 0,25 0,ll 0,29 0,27 0,33 0,10 0,28
0,5 0,3
0,3 0,1
0,5 0,3
0,08 0,06 0,05 0,09 0,0i 0,06 0,11 0,09 0,08 0,13 0,11 0,10 0,14 0,13 0,11 0,16 0,14 0,ll 0,18 0,16 0,14 0,18 0,17 0,16 0,19 0,18 0,17 0,20 0,19 0,17 0,21 0,20 0,18
0,r
1th
Zth
Jth
0,1
0,1
0,04 0,01 0,04 0,04 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 0,06 0,08 0,07 0,09 0,08 0,09 0,09 0,1I 0,10 0,09 0,1I 0,11 0,10 0,12 0,11 0,10
0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,10
1/t
rh I th
Pengotorrn Ringan
0,85
0,80
Pengotoran Seclang
Pcn,jotoran Bent_
Pengotoran I)erat
Pengotoran Ringan
0,90 0,80
dengan: pll - reflektasilangit'langit pl - reflektasilantai
pd - reflektasidindir-rg v k - ir-rdeks ruang
0,75
Pengotomn Seriang
0,80 0,i5
distribusicahaya
0,79
Pengotoran Berat
Contol-r 6.1, Ter-rntkan jenis clan pengaturan letak surnber penerangan untuk ruang kulial-r
0,07
Pengotoran Sechng
0,08 0,0i 0,09 0,08
Pengotoran Setlang
0,80 0,?0
berukuran 15x6x3n-r.
0,70
0,15 0,19 0,41 0,43
0,65
Solusi:
1 :
Peugcltoran Bernt
Menenrukan jenis sumber penerangan menurutThbel 6.5 dipilih sumber penerangan 2 x TLF 65 \7 sehingga arus cahaya tiap armatur sebesar 2 x 3000lm = 6000lm.
Pengotorrn Ringrn
Kuat penerangan unruk kelas adalah 750
0,80
0,80
0,70
0,09 0,10 0,10
1,5 2
4
0,lr
0,10 0,09
70
?5
0,85
0,06
1,2
Pengotoran Seclang
0,04 0,04 0,05 0,05 0,06 0,06
003
1
0,70
0,18 0,20 0,25 0,29
0,46 0,ll 0,48 0,11
0,5
0,6
Pengotoran Ringan
0,12 0,30 0,36 0,31 0,40 0,18 0,42 0,40 0,44 0,42 0,47 0,45 0,48 0,47
0,09
70
.lin.ling
0,8
0,15 0,38 0,42 0,44 0,46 0,48 0,50
0,04
TL hias menempel
pl
faktor tlepresiasi unruk masa
0,5
0,7
0,5 0,1
bam
Pengotoran Berat
Lrr-rgkah ke
Lengkah ke
2 '
Lx.
Menentuan faktor refleksi
pd = 0,5. p 11
=
0,7.
pl
=
0,1.
(.) Sumbcr' lnstalasi Listrik Artrs Kuat 2, hlm. 4l -47
-. I52.-
*. I53 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Langkal-r ke
3 :
-. KONSULTAN PENEfu{NGAN LISTRIK
Menghirung indeks ruang (k)
Nann Pro\ck, Ruang Kulial'r
t.
^ Lrr-rgkah ke
4 :
_
15x6
Perrncang
- xt5+6) -
1,
Io
Baba
Referensi,
= 0,53 + (0,6g
_
0,53)
Kasim
Tar.rggal: 07
April 2001
90
Tir-rggi sr.rn'rber perleraugan dari bidar-rg kerja
7,75 m
mer-rjadi !x0,59 =0,54 In'o)
(n) =
I =,,
r
1
r-nr
t,43 7y
Perancang
slulber pcneralrgatl
(clari katalog) menepel langit-2
TL
Jenis lanrptt
Arus cahaya r-rominal (lm)
Q.kp
/0,5/0,1
putih jenrih
\Urrlna Crl.reye
Cara pemasaugatr
I,Z5,E.A
0,7
kulial.r
tuaau rllangrlrr
E nonrinal: Tabet 6.2
Jerris
Sesuai dengan persamaan 6.1 ba.yak armatur
rrrarr:.1
Ref lektar-rsi' langit-langit/d ir-rclir-rg/[antai Penggt
1000
(tlari katakrg)
,25 .7 50.9 0 _ 26.5 = 6000.(0.s9.0.9) 1
Fakror koreksi f1
Frkror lam;ru anralgam O 0,9
Faktcrr lairr
Diter-rnrkan banyak armarur 22 bual-r, tiap armarur berisi dipasang 3 deret masing-masir-rg 9 armatur.
n'r
Jm
)
p.l
Dari tabel 6.5 di dapat efisiensi armarurnya 65o/o. Karau tidak sama de.rgan 65o/o,
misalnya;600lo, maka
6
(1 )
Lr.ras biclang kerja
Irr.lcks
n-risalnya efisier-rsi armarurnya
n-
Ali
[5m
Lel.ar
Tinggi (t
0,43 = 0,59
5 :
Ali
Par-rjarrg (;r)
= 0,53
unrukk=2, np =0,68 sehingga ur-rruk k= 1,43, np
Ler-rgkah ke
,
FakLrltas Tekr-rik
Uktrran Ruang
Menghitung efisiensi penerangan (rlo ) berdasarkan Thbel 6.5 unruk O
MuHA.tMtN .-
zrLal65 \r,
Dari hasil perhirungan di atas selanjutnya perlu dibuat lembaran kerja yang memuat datadata pokok untuk perancangan penerangan sebagai berikut:
Koefisier-r pemakaiau
0,53
Jr-rmlal'r lanrprtt
54
Jtun[ah sttnrl.er penerangall
77
(annarur)
Kllit penerulgan
yang
750 lx
clirer.rcanakar.r
Rapar claln
W/nr2
Pengatrrran L)enlasangalr mt er lrenerllllgal-I
39
lx9
su
-. 154 .-
-. I55 .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
b.
-. MUHAIMIN .-
Meroda Daerah Rtmng
Pacla metoda
ini ruang dibagi menjadi 3 daerah ruang, yairu:
Sehir-rgga
daerah
rLlang langit-langit, daerah ruang kamar, dar-r daerah ruang lantai.
2,5x2x t(p+l) pxl
PR=
Lrngkal-r perl-ritur-rgar-rr-rya sebagai berikut,
1.
Daemh rua.g la.giclangrt adalah ruang anrara sumber penerangan dengar-r langiclangit, daerah ruar-rg lantai adalah ruang antara lantai
dengan bidang kerja, sedangkan daerah ruang kamar adalah ruang antara bidang kerja der-rgan sumber penerangan.
t,
Ur-rruk ruang berbentuk lingkaran,
pR= 2,5^ ,,*2 ^.
r-r =1 ...........
Perbandingan ruang langit langit (PRLL)
)'t Lampu
untuk ruang berbentuk 4 persegi panjang:
...(6.7)
:
D+l
r,
l-pxl
..............(6.8)
Perbar-rdir-rgan Ruang Kamar (PRK) =
B iclen.q
- ,r. D+l )'t pxl -
Kerja
..............(6.9)
Perbar-rdir-rgan Ruang Lantai (PRL) =
D+l
5'1,,' Gb.6.6 Pembagian Daerah Ruang Pacla
Gb.6.6
masingmasing menunjukkan tinggi ruang langitlangit, rLrirng karnar, dan ruang lar-rrai. Tinggi bidang kerja di sekolal-r, kantor, nralrpun sejenisrrya lazimnya 0,76 rn, pada ruang gambar 0,9 hingga 0,97 n-r dan pada bengkel 1 l-ringga 1,2 m.
z.
t,u, t,k, t,r
Kalau panjar-rg (p) lebar ( 1) da^ ringgi (t) suaru ruangan diketahui, maka perbandingan ruang (PR) secara umum menggunakan persarnaan sebagai berikut:
PR=2,5
pxl -
..............(6.10)
3.
Untuk mendapatkar-r nilai par-rtulan efektif langit-langit rnenggunakan tabel6.6.
4.
Unruk mendapatkar-r nilai panrulan lantai menggunakan tabel 6.7.
5.
Menentukan faktor pemakaian (fo)berdasarkan data dari pabrik lampu.
luasdinding luasbidangkerja
-. 156 .-
-. 157 .-
. _. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN ._
TABEL 6.6 KoEFISIEN PEMAKAIAN BERBAGAI JENIS sUMBER PENERANGAN
o/o
lenis Sumber Penerangan
lisuibusi cahaya
KP
l/r
TL dengan reflektor altr ]enrs StLmber Pcnerangan
listribus ca
KP
plt
ala
otl
l/r
LaIrpu Fijar rli clalam lrnratur brur
Penrr
8l
2
61
3
52 46
66 56 48 42
6Z 50 4-l
4 5
40
54 45 38 33
87 63 49 39 33
8l
I
'il
87
Z7
37
6
36
z3 20
33 79
t7
2?
30 26 21 20
9
0
4
6l
IV
balfle
0,7
2t
t8 l6 I4
tl
37 28 75 23 20
t5
t2
7t
67
6E
6l
58
b+ 55
61
57
56 50 44 39
5l
47
44 39 34 30
40
50 43
3+
54 48 43
l0
J5
t6
)2
27
29
24
53
48
46 40
41
.51
35
46
35
3B
ll
l0 4l
34
)-l
l1
24
52
52
5).
49
5l
50 47 45 43
49
s0
48 45 43 42 40
48
46 44 42
49 46
40 39
4l
40
l8
37
40
38
)7
l6 l8
i6
74
34
1i
33
2? 24
I
t-)
49
6l
5l
6Z 56
5l
+)
4l
5l
7
46
rt
l5
4s
7i
20
0,
47
47
46 45
46
47 45
45 45 44 +3 42
45 44 43 42
45 44 43
4l
40
40
39 38
40
40
37
39
39 38
39 41 38. 40 37 l8 35 37 34 l6
79
,o
69 60
73 66
53
60
5l
47
55
41
49
35
ll
44
l9
4l
45 39 35
56 50 44
40
37
3l
)7
l6
34 30
23
29
41
72 64
27
20
39 38
tit
i1
26
40
70
4 5 6
3l
4l
8(r
(r8
0,19
Z3
)6 )2
4l
.36
6l
l0
43
90
65 58 5t
35
4l
35
70
0,21
42
l6 )4
3
34 29
44 43
37
70
t8
44
)1
73
ll
4r)
32
6Z
').7
35 34 33
l8 l6 36 35
35 34
86 76 67 59
82
62 75 68
5) 46 40 35
76
70 64 58 53 48
61
55
49
44
39 37
79
l9
?9
7+
6E 62
46 40
52 47
72 66 59 54 48 43
7t
66 58 52
35 30
42
]E
34
0,16
l8
73
l0
0,
26
0,l5
Z3
0,14
t0
17
)* l0
27
73
3l
ll
0,03
t6 0,03 l5 0,01
82 't4
)5
76
55 50 45
64 57
7
I
9 10
TL
clengan reflektor
alu
0
tl
minium
VI
TL rlrgrnrtrng
0,01 0.03
0,19 0,19
0,l8
5l
0,l8
45
0,17
40
0,l6
laniprr krlikan 0,95.
39 34 29 z5 72
36 33
30
83 72 63 56
76
3
6l
4
55
5
49
6
45
?
40
8 9
36
ll
3l
27
l0
30
24
0 1
77 67
2
59
3
I, 2, 1,5
49 44 39 35
8l 70 60 52 45 40 35
t0
rn
90
90
90
8Z
79 70
77
66
61
57
54
48
50 43
42 37
'14
66 60 53 48 43 39 ,l
i)
33 29 26
82 75 68 62 56
30
l0
73 65
1)
58
62 54
5l
47
45
41
l8
45
40
33 29 15 22
4l )t
36
33
28 25
36 32 28 24
79 69 61
79 68 58
5E
)+
4l
53 47
48 4')
l1
)9
34
44 39 34 30
27
35
t0
z6
23 ZI
3Z
29
26 24
23 20
30
50
'15
50
79 12 65
4) ]E
30 50 30 l0 untuk koefisien pantulan hntai 20 7o.
50 o/n
l0 '10
31
69 63 57 52 47 4Z 3E
34
3l
7l
28
75 66
69
69
64
61
58
69 62 55
s4
51
58 53
63 56
5l
48
0,l7 0,l7
48 43 38 34 30 26 23
+)
4E
45
43
0,1()
39 35 30 ).6
44 40 36
40
)o
0,1
3l 29
0,15 0,14
z5
0,l
l
Z3
29 26
36 32 28 75
22
0,1
1
2Z
19
0,12
65 59 53
65
59 55
59 54
59
5i
0,l() 0,14
45 4A 35
49 44
+t
+l
50 +o
4Z
L-\,
4Z
39 35 37
3'1
0,1
33
0, l2
30
0, l2
0,1r 0,r I
2?.
26 23 20
2A
t8
0,1
20
7l
'11
65
6+
62
60
5?
)+
50
49 44 40
45
48 47
55 50 45
40
37
4l
36 33 29
3Z 28 z5
29
34
41 38 34 30
Z5
3l
z7
22
28
74
z7 z4 ZI
27
)2
19
Z5
2t
19
)t
33
33 28 23 20
l8
18
18
t?
16
l6 0,04
t5
t4
ll
l3
12
12
ll
)6 3l
3',l
5E
5r
3l
67
67
49
57
)1
49 44
49
59
4)
41
50
5l
48
45
38
l6
5t
4)
+5
4l
37
14
31
4
45
40
35
ll
30
27
40
l0
] t-)
t7
26
2l
6
21
73 20
)4
20
13
21
l6
21
17
l9
l6
ll
l3
18
15
t'l
t4
IZ
IZ
l0
21
l6
1l
1(r
t?
l0
ll
09 08
10
36 3Z 29 16 24
34 30 76 23 20
40 35 32 28 25 23
35
5
34 28 24 20
09
n7
0 1
66 59
66 58
66 56
5i 5l
l9
OE OE
06 06
77
17
77
7l
7l
71
69
64 54
64
60 5t
4l
z7 23 20
3
5l
5
46
40
36
49 44
6
41 3?
35
l1
40
7
3l
27
36
31
8
33
27
30
l0
27
2Z
24 20 to
)2
9
28 24
29 26
)4 2l
55
47
51
4t-)
+6
35
41
37
3l
38 34
33 29 26 23 20
18
l0 27
25
0,01
09
r5
t4 t2
IZ
r5
66 56 46
4
0,0l
06 06
t8
EO
57
07
07
l0 09
45 39 34
48 43 39
t0 l5 26 22
l9 17
3l 29 26 23
ll
0,1
08
t2
ll
I
OE
17
14
2l
I4
0,04 0,04 0,01 0,01
16
80
6l
Z5
18
7l 64 57
2
Z9
l8 l6
80
67 54 48 47
)9
35 37 29 16 23
z5
t't l5
66 58 50 44 39 35
.10
]E
26 23 20
l8
69 59 52 +o
5
71
67
26 27
3Z
0,lE
65 59 54
62
77
KI{I)
68
64 54 46
9
4
43 38 34
2
TL.lepan armatur terttr
51
44
1,5
1,5
94 80 68 59
l0
50
70
49
83 75 67
E
nrp prismatik. Untuk
82 72 63 56
I
7
2
40
94
1,1t
0,04 0,03 0,03 0,03 0,03
)3
27
6t
5
l6
34
3l
4
0,17
)5 t4
43 38 34
Z3
41
n7
tl
4) )9
69
?1
36 35
57
3
1
n
47
76
0,1
40
43
37
0,1
0,28 0,28 0,24
44 42
34
77
.16
l2
63 54 46
+t 44
34
2
35 30 26 73 20
0,
1
o7q
45 41 42
)5
90
4l
85 75 65
0,14
t)
46
16
90 8J 't5
?.4
l0
37
92
77
37
37
92 82
ll
52 45 39 34
39 38
92 85
47
60
l8 4l 37 l9 36 l8
0 I
60
4l
0,1
77
60 51 47 4Z
41
l5
76
49
40
l9
7E
57
42 40 39
l6
ll
0,1(r
19
85
6l
4)
l5
85
6'l
5
l8
88
57
6
71
88
69
44 43
l9
88 ?9
80
4
0,19
22
92 78 66 56 48
73 65 58
+5 43
l8
07
8l
48
21
ll
8I
46
24
t4
67
48 47 45
z6
1l 09
72
26 23 20
n
10
5i
27
t2
6E
Z
))
Z2
09
53
l"l
l5
0,77
24
t2
53
10
19
92
1.5
0,3 5
27
13
0 I
ll
14
92
1
6
26 22
l6
2r-)
37
17
27
t7
l5
4l
ll
37
z9
t2
1l
t, 35
17
39 32
49 35
10
l0
5?
13
3)
49
l5
28
l6
16
36 30
II 1,3/
94 85
KRt)
49
14
9
t7
1t
4s
59 43
l9
26 23
3l
t6
26
59
80
Oti 50 10 t0 50 3C k Koefisien Pemakaian da 0
o/o.
20
30 26
97
35
20
1l 09 08
4l
9
.-
Z5
l0 l0
Z3
l6 ll
97 83
l0
50
2Z 19
41
97 u6 76
41
l0
3
59 47 39 34 I t-) 26 23
)7
35
I
rsa
99 82
69 50 39
43
43 38 35
l0
-.
99 85 ?3 62 54 47
69 53
56 47
l6 l0 l6
l8 l6
lo 50
46
7
7
1,5
z2
69
6
8 9
III
Z4
13
BI 59
54
2
g15 ggkx-
l5
17
t0
l0
lam 7" unruk koefisien pantuh
4R
3
Lalrpu Felepx5ln nrn flnggi
19
n
50
5
8
urenggLrnakan
75 72
79 26 21
3
I 2
Arnratur
i)
99 88 78 69
l,l
67
l<
l0
50
l0 l0
87
10
IV
50
10
Koefisie
8
her[.entuk kubalr "rrrrn,r,.
l0
5
k
1,5
pllx
70
0
7
Lampu pij11
80
minittn
pll
10
05
O r'\1
05
04
0.0l
60
60
60
55
54
53
0,1
49
48
45
42
46 40
0,lri
45
49 4Z
40
t7
4l
l8
35
0,
)5
3Z
3't
33
3l
31
3i
30
28 z5
28 25 22
t0
27
2't 24
0,15 0,14
27
Z4
2t
0, l2
2Z
19
74
l8
0, l2
t9
16
24 22
t8
16
0.1
07 06
0,1?
l6
0,ll
l5
-. t59 .-
I
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN '-
I o/o
Jenis Suml.er Peneranglln
li.r.;l cahrp
pll
;
k? J/, 4 TL lebrr armrtur 60
cn
k
80
I
Unnrk 2 TL kalikm l,l
2
tmnrk 6 TL kalikan 0,95
48
3
43 39 35 32 29 26 24 22
terrutup kisi-kisi plastik,
\4
4 5
6 7
8 9
t0
rrnatur 60 cn |rismrrik I htuk
4 TL leL.ar
terr(tfttp 2 lanrptr lixll[111 1,1.
1,2, 1,4
0 I z
59 57 45
40 35
ll
28 25 22 20
l8
6
73 66 59 53 47 4Z 38
3l
7
34
)9
8 9
l0
25 22
3
4 5
50
73
64 55
48 42 37
21
59 50
58 52
58 51
58 49
43 37 32 28
47 47
44 39 35
20
38 35 37 29 26
t7
)4
25 22 20
16
22
l8
Z5 2Z
73 62 52 45 39 33 29 25 22 19
72 65 58 52
ll
Z8
72
)l
37
4l
32 28 25 22 20
44 40
37 14
34 30
33
l1
i3 l0
28
)2
3l
27
30
27
Z5
Z5
)7
29
28
37 28 25 22
)4
z2
27
Z5
24 22 20
36
53 47 42
53
5t
5l
+o 40
47
46
37
36
39 35
z0 t7
25 23
19
23
22 20
22
17
l9
17
l6
2t
l8
16
21
r8
t5
72
68
68
6) 60
44
l8
45 40 36
5"1
46
4l
68 59 50 44
3l
Z5
2r)
25
22
l9 z6
IZ
t9 t6
),9 25 22
19
60 54 48 43
l8 l3 l9
36 32 28
33
66
29
66 58
66
5l
49 43 37 32
45
40
5i
KRI)
l0 l0
4)
63 57 52
4l 37
o,is
39 35
0,14 0,13
ll
29 26 24
z7
0,12
)4
0,1
22
2t 19 17
6l 56
50 44
0,1
Perl.n.linrrn
It-)
t0
50
30
l0
50
l0
10
.06 05
,tl6 .04
,05
1,04
.04
01
.04
t,0l
0t
.03
1.01
,01 ,02
.02
,02
.01
0l
50
l0
10
,0 .0
,01
Ruang Katlar OE
,07
07
.Lr5
06
0,1
1
05
04
.rl3
,04
0l
19
0,1
+
.05
0l
.t)l
.02
,01
t7
0,9
5
.L)4
03
,02 .02
,05 04
.02
.ru
1.02
ol
.01
15
0.9
6
02
0t
.02
.02
01
,01
,01
.02
,01
,02
,0 .0
.02
7
.01 03
,01 .0J .01
,0 .0 .0
,02
0t
0l
.01
0l
E
03
.t)l
.01
.02
l,0l
.01
0l
,01
0l
.01
9
.02
,01
.L] I
,Lll.
l.0l
0
,02 .02
()l
.U
,01
,01
l0
LU
.Ll
.01
t,0z
t.0t
,L]
02
,01
.01
,ul
I
63 55 48
0,2 0,19
4Z
0,l8
t9
37
0,17
35
0,16 0,15 0,14
35 32 28
Z8
ll
28 24
Z5
l1
27
z5
ZI
28
7.4
2T
)l
0,
)5
75
2l
18
o
23
t9
l9 l6
z3
19
16
0,l2
t3
t,
01
0l
0l 0l
(*) Mechanical rn.l Electrical Equipmeut for Buil.liug, hlm 9l8'
Contoh 6.2' Rancang penerangan dan posisi larnpu untuk sebual-r bengkel mesin pekerjaan setellgah l-ralus rnerrggunakan lampu merkuriyang digantung 50 cm di bawal-r
langitlar-rgir. Ukuran bengkel 63 xZO dinding 507o, dan lantai 20%.
x
11 m, reflektasi: langit-lar-rgit 70%,
penerangan dengan ringgi Solusi:
Langkah ke
1 :
-L-rdeksrlralrg
Jika reflektasi la^tainya tidak zo%, c.rri faktor pengalinya pada tabel6.2.
11
- 0,5 -
0,'15 = 9,75 m.
Langkal-r ke
2 r
Bila nilai rata-rata refleksomsi tidak sesuai dengan yang rercantum pada tabel 6.6 maka perlu interpolasi diawali dengar-r penghitullgan PRK, PRL, PRLL'
Langkah ke
3 :
Sesuai tabel6.6 digunakan lampu pelepasan gas tekanan
akaian sebagai berikut:
jenis su.rber cahayanya. Lakuka.r inrerpolasi bira diperrukan.
SesuaiThbel6.2kuatpeneranganrata-ratayangdiperlukan 1000 lx. p l1= ?0%, p d: 50%, pl= 20o/o, t.,': 0,5 m,
r.k:
- Koefisier-r Radiasi Dindir-rg
pe m
50
.0(
1. tnnrka. perbandingal) ruang unrlrk kamar, lar-rgit langit, dan lantai. 2. T".rukan reflektansi efekdf dari langit-langit, lanrai, dan dinding. 3. Dapatkan koefisien pemakaian untuk reflekransi lantai 20olo sesuai
-. r60 .-
.l ind i ng (7o)
,07
-Reflekrasiefektiflantai
Cara mer-rclaparkan koefisier-r
4.
Retlekrursi
10
50
70
80
.08
slrmber penerangan dar-i bidar-rg kerja. p l1 - Reflekrasi efekdf lar-rgit-langit
. . pl o [ . KRD
zoy" (l
2
:
. KP Kategori Perawatan ' J/t Perbar-rdi,gan jarak arlrar sumber
.l
i3
32 28
ll
TABEL 6.7 pENGALI sELAIN REFLEKTAsI LANTAI
Retlektursi hngit larrgit (%)
5l +t
42 38 34
35
Fexron
i 2A o/".
h
4l
56 50
12 20
lan
50
l8 l6
(rl
29
l0
53 48
52
3Z
30
10
55 4u
54 48
l0 ?( 27
55 49 43
6l
46 4) 4l 37 37
+t
55 50 45
10 25 7a) t7 )L t6 24 (*) SLrmLer' MechanicaI anJ Electrical Ecluipment {or Brriltling, hlni. g9g.
Keterangan
30
50 30 t0 qn t0 l0 50 t0 0 50 Koefisie; Pemakr an clalam To n tuk koefisien 59 54
0
70
tinggi.
lrrcleksruang, k
-
P'l = r(p+l)
63.20 I 1(63 + 20)
= 1,38
-. 16l '-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
Pada tabel 6.6 p
qpg
k = 1,
11=
-. MuHA.lMlN '-
70o/o, pl=
area kerja (ruar-rg resepsionis, perkantoran), area umum (baq ruang perternuan), dan area sirkulasi (tempat keluar masukrrya barang, jalanan keluar masuknya manusia). Ketiga macam ruangan tersebut tidakboleh terjadi silau
5Oo/o
0,83
k=2, Ip=0,75
dan tanpa perbedaan penerangan (konras) yang menyolok. Untuk itu diusahakan rasio kerataan penerangan mendekati nilai 1. Kuat penerar-rgan pada
setiap jenis ruangan seperti tercantum pada Tabel 6.2.
maka untukt
Pada ruang dansa dan konferensi dimungkinkan pengaruranberbagai efek,
k = 1,39 11p = 0,83
-
nrisalrrya lampu sorot, lampu panggung, peredup (dimmer) penerangan dan pengatLlran warna. Pengaturan penerangan luar bangunan baik lampu sorot maupun lampu l-rias dapat dikontrol mer-rggur-rakan LED atau pengatur lair-rnya.
0,08. 0,3
= 0,8
fd dianggap
1 karena lampu masih baru; sehingga kp= 0,g.
Ruang rnedis di rurnah sakit dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Lrr-rgkal-r ke
4 :
Lampu
,1
yar-rg diperlukar-r:
=
2.
r,2s .1000 .(63 .20 )
2l
1
pemeriksaan ar-rgiografi, dan dialisa.
=tr# _
rneliputi ruang-ruang antara lain: fisioterapi, perawatan, hidroterapi, ruang praktek dokter umurn dan dokter gigi,
Kategori
Kategori 1E meliputi ftiang-ruang antara lain: ruar-rg pembedalran kecil, ruang bersalin, bedah rawat jalan, dan pemeriksaan
intensif.
.000 .0,8
3.
93,74
Kategori 2E melipuri ruangruang antara lainr ruang persiapan bedah, bedal-r, pemulihar-r, bedah gips, kateterisasi jantung, bersalin klinis.
Banyak lampu di perlukan 92 a1 400 masing-masing deret 23 bual-r lampu
\y
di pasang 4 deret
C. PENERANGAN PADA BANGUNAN PUBLIK Bar-rgunan publik adalah bangunan yang digunaka. oleh masyarakat umum. Bangunan publik yang dibahas meliputi: horel, rumal-r sakit, arena olah raga,
dan pusat perbelanjaar-r. Hotel dirar-rcang dengan mempertimbangkan faktor akomodasi dan pela yanan unrLlk keburuhan modern baik menyangkut perdagangan maupun
Kuar penerangan untuk meja operasi di rurnah sakit distandarkar-r 10.000 l-rir-rgga 5O,OOO lx, sedangkan untuk ruang terapi 1000 lx, 100 lx untuk sal, untuk kor-idor sekirar rLrang pasien 3 hir-rgga 5 lx, dan lampu tidur 0,1 Lr. Khusr-rs ur-rruk penerangan ruang operasi disiapkan gen'set cadangan sebagai
lisdk untuk rLrang operasi tidak terputus walaupun terjadi gangguan suplai listrik dari perusahaan lisnik. Penerangan di luar ruangan seperti perumahan dokter,
caru daya pengganri k[usus (CDPK) dengan maksud agar sumber
jalan, dan gudar1g obat seperti standar pada ruangan lainr-rya pada Tabel 6.2' Pada arena olafi raga
di dalam ruangan terdapat 2 macam penerangan
yang lazin-r digunakan, yaitu,
sebagai peristiral-ratan. Ruangan l-rotel dapat diklasifikasikan menjadi 3, yairu:
-. 162 .-
-. 163 '-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
1. Z.
-. MUHAIMIN ._
Penerangan di dalam ruangan menggunakan 4 jer.ris lampu (pijar, TL, Metal Halida, dan soN), rermasuk penggunaan lampu soro1.
Lnmpu darurat atau lampu bahaya atau lampu emergensi.
pinru keluar. Lampu ini pentir-rg unruk keperluan evakuasi pada gedung gedur-rg pertur-rjukan atau olalr raga,dan terowongan.
Z.
Penerangan untuk arena olah raga harus ber-rar-benar tepat dengan keper-
luan pemain memanfaatkan ruangan permainan, di sampingpenonton. Dua hal yang me.ryulirka. pada penerangan jenis ini adalah kuar penerangan
cukup tanpa menimbulkan silau dan kerataan penerangan sehingga meniadakan bayangar-r. Lempu pelepasan gas tekanan tinggi menggunakan amarur bentuk kubah lazim digunakan untuk penerangar.r olah raga rerurama ur-rruk gedung yang langit langitnya ringgi (> 5 merer ). Tetapi unruk gedung yang lar-rgit-langitr-rya kurang dari 5 merer dapat digunakar-r TL hubungan
berlangsung dengan an-ran (misalnya: ketika pekerja sedang mengoperasikan gergaji bur-rdar) bila terjadi gangguan penerangan, pengawas.
yar-rg
duo dengan armatllr palur-rg. Penerangan pada kolarn renang dirancang agar perenangyang berada di dalam air tetap dapat dilihat dari luar air. posisi lampu pada kolam renang dclak bolel-r menin-rbulkan silau yang disebabkan olel-r panrulan cahaya dari permukaan air. Lrmpu penerangan pada kolarn renang dipasang di luar maupurr di bawah permukaan air. Untuk lampu di bawah permukaan air dipasang 0,6 rn di bawal-r permukaan airyang masing-masir-rg lampu berjarak 3 hir-rgga
I-arnpu darurat yang tidak selalu menyala yaitu lampu darurat di dalam ruangan yang hanya menyala jika terjadi gangguan pada lampu penerangan yang normal. Ti"rjuan dipasang lampu darurat semacam ini antara lain: agar tidak terjadi kepanikan dan pekerjaan tetap
an oleh petugas keamanan (menggunakan CCTV, penerangan unruk kebutuhan komersial, lampu pada ruang operasi (Ruang 2E).
TaepL 6.8 KRITERIa UMUM PENGGUNAAN LAMPU DARURAT Keperluar-r
ganggLlan Errakuasi
Jika su.rber lisrik dapat terpurus karena: disengaja diputus untuk suaru perbaikan, ganggr.lan ir-rstalasi di dalam gedung,dan gangguan dari sumber lisr.ik; maka penerar-rgan cli dalam gedung padam. Unruk mengatasi kepanikan atar: keselamatan kalau terjadi pemadaman lampu tersebut maka diperlukan lampu darurat. Berdasarkar-r lokasi pemasangannya lampu darurat dilredakan me^jadi 2, yaitu: lan-rpu darurat pada li.rtasan penyelamaran atau evakuasi,dan lampu
darurat di dalam ruangan. Lrmpu darurar di dalam ruangan clikategorikan nrenjadi 2,yairu:
10 clt
\Uaknr rninirnurn suplai darurat Z
Tujuar.r
Mengatasi kepaniki.rn,
jam
rnencegah kecelakaan
mantrsia
akibat kepanikan, dar-r ke-
rusakan perlengkaan gedung
5 m. Kuar penerangan kolam renang untuk kejuaraan 500 lx, unruk rekreasi 300 lx, sekelilir-rg kolar, rerlang 100 hingga 150 lx. Lampu sorot digunakan clih-rar bangunan menggunakan lampu pelepasan gas.
'Weknr rnaksirnun'r
Kearnirnar-r
Per ingatar-r
jam
l0 dt
10 l-ringga 12
10 clt l-ringga 3
Hingga sumber
rnenit
daya ntama
Mencegahr kecelakaan, pencurian. Mencegah kecelakaan
berftingsi Pcnelangan
Thk tennr
Rtrrr-rah Sakit
Hingga sr.tmt,er
Mencegah, kerugian fi-
ciaya r-rtama
nansiil, rnenllrunny'a prc>
berfi.rr-rgsi
duksi, pencurian.
clan 10 clt rneng-
Hingga sumtrer daya utama
Ticlak terjadi petnadar-r'tan larnpu operasi ketika
operasikan CDP
berftrngsi
ada pernbedal-ran.
secara urnLlffl
0,1dt unnrk UPS
i. L,,pu
clarurar yang menyala terus menerus (dirandai der-rgan tulisar-r: PINTU BAHAYA atau EXir) dipasang sebagai ir-rdikator pada
-, 164,-
-. 165 .-
-. MUHAIM|N .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
Sumber daya lampu darurar (ketika terjadi ganguan) harus terpisah dengan sumber daya lampu penerangan normal. Namun dimungkinkan lampu darurat
rnendapat suplai dari sumber daya normal pada saar kondisi normal.
Terdapat 6 klasifikasi sumber daya lampu darurar
Trafo untuk LD terus nlenerus
:
1.
baterai te'pusat melayani serrua lampu darurat dengan segera untuk jangka waktu yang lama, misah-rya: area bahaya, lampu peringatan,dan fasilitas kesehatar-r.
Z.
baterai kelompok melayani sekelompok lampu darurar, misalnya: lampr,r darurat ur-rruk evakuasi.
3. 4.
baterai i.dividu, setiap larnpu darurat disuplai baterai tersendiri.
Saklar untuk
LD tidak terus rnenerus
catr-r daya penggar-rti menggunakan genset melayani :penerangan
keamanan, penerangan ruang roduksi, penerangan umum.
5. 6.
Saklar unruk
LD tetus menems
LAMPLI'.PINTU
LAI,IPLI DARL]RAT
BAHAYA atau E)ilT"
sistim sumber daya kl-rusus yang aman suplai dari sumber daya alternatif (menggur-rakan saklar pemindah), suaru bangur-ran disr-rplai dari 2 sumber daya yang berbeda.
Berdasarkan pemasangannya lampu darurat diklasifikasikan menjadi Z
yaitr:: lampu darurat permanen, dan lampu darurat tidak permanen. Sistim lar-.pu darurat permanen sumber daya maupun instalasinya terpisah dari sumber daya nonnal kecr,rali untuk pengisian baterai seperti dirunjukkan
Gb,6,7 Sistim lampu darurat dengan baterai ter7usat.
D. SOAL PERLATIHAN
I. 1.
pada Gb.6.7. Thmpak pada Gb.6.7 bal-rwa ketika tidak terjadi gangguan lampu darurat yar-rg selalu menyala (berupa
lampu tanda di atas pinru keluar) disuplai dari surnberdaya nonnal. Namun ketika terjadigangguan pada lampu penerangan nonnal saklar oton-ratis bekerja dan larnpu mendapat suplai dari baterai.
Kuat penerangan lampr-r darurat pada pintupir-rru keluar berkisar 0,2 hir-rgga 0,4 lx sedangkan pada lintasan penyelamatan atau pada koridor setidak tidaknya 1 lx.Kuat penerangan pada penerangan darurar yang ddak rerus nlenerus dalarr-r ruangan sekitar 107o kuat penerangan normal (t 15 lx) tidak diizir-rkan lebih dr-rggi karena dapat menyebabkan mata nanar (buta sesaat) karena merespon perubahan kuat penerar-rgan mendadak.
-. 166 .-
PERTANYAAN Perencanaan penerangan di dalam ruangan l-ranya mengutamakan pertimbangan teknik saja mengabaikan pertimbangan ekonomi. Bagaimana per-rdapat sdr.?
Z. 3.
Benarkah pemakaian AC mempengaruhi sumber
cal-raya
?
Penggantian lampu secara kelompok dibanding dengan penggantian lampu secara bertahap memunyai pengaruh terhadap efisiensi pene'
rangan. Bagaimana pendapat
ar-rda?
4.
Sebutkan faktor -faktoryang mempengaruhi banyaknya lampu yang diperlukan untuk penerangan di dalam ruangan!
5. 6.
Apa yang dimatr<sr-rdkan dengan koefisien pemakaian? Terangkan bal-rwa faktor perawatan (kebersilran) terhadap sumber penerangan mernpengaruhi kualitas peneranganl
-. 167.-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
_. MUHAIMIN .-
?.
Mengapa pada penerangan tak langsung tidak
8, 9.
Bilakalr penerangan tak langsung tidak
bayangnl
menimbulkan
efelti?. bidang cerah dengan langit-
2. l.
langit warna gelapl
Alasanrya?
10. Berapa lP armatur lampu penerangan ,,ang dipasang di
bawah
Rancang penerangan untuk ruang kelas sekolah ukuran 8,5 x 7,2 x 3 m, menggunakan Tlyang tiap sumber penerangan tendiri dari 2
TL. Fakor refleksi' langit'langit 0,?, dinding 0,6 dan lantai 0,2.
Pada penerangan tak langsung mana kuatpenerangan pada
kerja yang Iebih baik antara langit-langitwama
SoAL:
2.
Rrncang penerangan untuk ruang,Eng digunakan untuk tenis. Ukuran ruang , lamu lnng digunakan pelepasan gas tekanan tinggi. Faktor refleksi: Iangit'langit 0'7, dinding 06,dan lantai 0,3'
permukaan air pada kolam renangi
11. Apa hubungan posisi penerangan dengan pantulan cahalq pada permukaan air pada Lolam renang?
12. Apa ,ang dimaksud dengan rasio Letataan peneranganl 13. Men".apa kerataan penerangan penting dip€rtimbangkan pada arena olah raga di ruanganl
14. Jenis lampu
apa
lang tepat digunakan pada arena olah raga di dalam
ruangan?
15. Apa fungsi lampu darurat L Sebutkan macam lampu darurat untuk suaru ruangan!
16. Mengapa untuk Iampu darurat sumber tegangannta
harus terpisah
dengan sumber penerangan lainnl'a?
17, Apa dampakrya jiLa lampu darurat pada lintasan peq,elamatan maupun pada ruangan dibuat kuat penerangannla sangat tinggil 18. Diantara ruangan di rumah sakit, kuat penerangan pada meja opemsi adalah yang paling tinggi. Apa alasannyal
19.
Bagaimana saleh sam cara agar penerangan ruang olah raga di dalam r
uangn terhindar dari silaui
20. Memungkinkan dibuat kuat
penerangan untuk sepak bola dalam
nrangan lebih rendah dibanding kuat penerangan untuk iuang pertandingan bulu tangkis. Apa per-timbanqanryal
-. t6a .-
-. 169 .-
BAB VII PENERANGAN LUAR RUANGAN
Penerangan luar clirnaksudkar-r agar diperoleh penerirngan yallg cukup pada cuaca gelap, aktifitas ekonomi tetap dapat dilakr-rkan, mengurangivandalisme rlan krimir-ril. Penerangan luar mempunyai karakteristikyang berbeda dengan peneral-rgan dalar-r-r lLtangall yang dibahas pada bab sebelumnya. Pada per-re-
diperhadkan. Pengotorar-r p-rada sut-t-rber penerangan maupun kemungkinan besar terkena air. Kar ena itu penernngan luar luangan Llmumnya menggunakan afmafur .lengal memperhatikan perlinclungan internasional (Intematiottal Protection = IP ) disampir-rg kekr,ratan mekanisnya. IP arlnatur untuk penerangan luar Lll-nllllltya 32. Debu di,rn pengotor lainnya dapat menyebabkan penurunan efisier-rsi penerangan 20 l-ringga 50% per tahun.
1-angan luar ruangan faktor pengaruh lingkur-rgan sangat perlu
Pada prir-rsiplrya semua pelterangan luar sama yar-rg membedakar-r adalah
peltgg'Llnaanrrya. Berkait dengan penerallgall luar ruangan beberapa hal perlu mer-rclapatkan perhatian, antara lain:
Faktor reflektansi umumnya diabaikan, kecuali jika permukaan lapangan clan struktur unruk area khusus yang pantulannya benar-benar harus diperhi-
rungknu. Suaru penerangan luar mernungkinkar-r dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan. Contoh: pada penerangan untuk olaft raga penerangan diperuntuk kan: pemain, wasit, penonton,dar-r sekaligus kamera. Masingmasiug memerlr-rkan faktor visual yang ber:beda.
-. 171 '-
.-. MUHAIMTN
-. TEKNOLoGI PENCAHAYAAN .-
Obyekvertikal (misalrrya: bola lambung pada sepakbola, atau papan iklan). Dalirm l-ral sepak bola atau tenes, tampilan permukaan bola sangat penting diperl-rinrngkar-r. Cor-rtol-r: pemain tenes lebih per-rting memperl-ratikan sisi depan bola dibanding pennukaan atas bola.
Pada per-rerangan luar tidak ada standar sudut par-rdang tertentu. Pada
LllnLlmnya pandangan untuk semua arah. Persoalannya bila luminansi diper. besar silau beltambal-r.
Umumrrya obyekyang diterangi bergerak.
Papar-r
iklan merupakan salah
Lobang
KaLi unruk penrrsangatt
saru obyek yang ddak bergerak. Pacla
Lotrang untuk baut
Gb.7.1. Armatur Lampu sorot bawah air'
umumnya kuat penerangan luar ruangan lebih rendal-r dibanding
der-rgan penerangan pada bar-rgunan.
Keamanan harus mendapatkan perhatian serius. Contoh kasus, rendalrr-rya kualitas penerangan pada arer-ra balapan rnotor membahayakan pembalap, penerangan yang tidak memadai pada jalan bebas raya membahayakan pemakai jalar-r, pencahayaan pada landasan pacu lapangan terbangyang ddak memacla
urtuk rnasuk kabel
i lnen-rbahayaka r-r per-rdaratan
pes
awat terba ng.
Pernasangan penerangan luar ruangan yar-rg dimur-rgkinkan ada 3, yaitu: clipasang pada sisi tiang (contc'rh, pernasar-rgan lampu penerangan jalar-r), dipasang di puncak tiang (contoh, penerangan pada halamar-r atau taman), digan-
tung (contoh, penerangar-r jalan lokal atau jalar-r gang). Penerangan luar ruangan yang dibahas pada bab ini meliputi: penerangan
talnan, penerangan lapar-rgan olahraga, penerangan jalan raya, dan sekilas penerangan lapar-rgan terbang.
pada raman kadang dilengkapi dengal lan-rpu sorot baik yang dipasang di bawah n]aupul1 di atas permukaan air. Lempu sorot yang dipasar-rg di dalam air armaturnya harus kedap air dan terisolasi dengan baik
Air mancur
sedangkar-r unruk armatur
di atas permukaan air fiarus mampu melindung
lampu terl-radap percikan. Kalau pacla taman terclapat monumen maka penyorotannya disesuaikan der-rgar-r relief monumen sehingga tampilan monumen lebil-r ar-rggun. Disribusi cal-raya untuk mollumel-I tidak perlu merata sehingga terjadi bayar-rgan pada bagiar-r mol1umen yang disorot. Model lampu sorot untuk rnonumen seperti clitunjukkarr pada Gb.7.2. Berdasar pertimbangan estedka rnaka direkomendasikan penyorotan bangunan ltlonumen yang kecil mer-rggunakan kuat pene'
rangan tinggi sebalikrrya untuk monumen yang besar diperlukan kuat penerar-rgarl rendal-r seperti dirunjukkan Thbel 7.1.
A. PENERANGAN TAMAN untuk taman digunakan TL sebagai sumber penerangan karena paling rnurair clibanding lampu pelepasan gas lainnya. Bila yang digunakan lan-rpu pijar (misalnya, lampu halogen) umumnya menggunakan armatur baur (c1iftrs) yang terbuat dari akrilik atau gelas baur yang dipasang pada puncak atau sisi tiar-rg. Lampu natrium baik SOX maupun SON tepat untuk taman kota yang luas clengan pemasangan lampu pada sisi tiang. Serir-rgkali
*. 172 .-
Gb.7.2 Model lampu lampu
sorot
untuk monumen'
Untuk lnonumen kecil digunakan lampu sorot dengan reflektor
pa'
rabola ddak silindris sehingga cahaya sebelum dan sesudal-r dipanrulkan tidak rrenyebar (menggunakan lamptt pijar) atau terfokus sedangkan untuk sorot
-. 173 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
cairaya yang l,enyebar cligunakan
-. MUHAIMIN .-
reflektor parabola silinclris (rnenggunakan
larnpu berbentuk barang,anrara lain: TL rampu rnetar rralida). , Arah perryororan terhadap bar-rgur-ran atau monumen t
450 dari arah pa.clirng regak lurus .ruka bangunan dengan demikian menin-rbulkan bayang a^ p.cla bagian muka monume. tersebut. penyorotar-r
penerangarl lapangan sepak bola untuk rekreasi dan pelatihan dibedakan clengan yar-rg digunakar-r untr-rk pemain profesional. Terclapat pener2lngan:
dilakukan l-rr.y* d".i
satu sisi bangu.an sehir-rgga rasio penerangan pada bagiar-r muka gedung tirlak sama (sanr sisi kebil-r gelap dari sisi lainr-rya). Sedangkar-, urrtuk rnonumen berupa paftrng (pe,-'r-rkaan tidak rata) penyororan dapat dilakukar-r dari be-
berapa arah.
REK.MENDA.T Kuar
".T:5iJ;l*
"o*o SOROT DAN OBJEK
Jer-ris
rlan siruasi obyek larnpu soror
uNruK LAMpu
. . .
clar-r
1. 7. 3. 4.
sistim 2 tiang
Tiga
sistir-r-r
Kuat penerar-rgan rata
l-rir-rgga
sistim 6 tiar-rg,dar-r sistin-r barryak
lanlpu pada menara (multilnmp tower
system).
yang perrama digunakan ur-rtuk lapangan sepak bola rekreasi
pelatihar-r seclangkan yang terakhir untr-rk profesional. Posisi lampu
(1x)
urituk
posisi sr:t'r-rber penerangan adalnh pirda masingmasing sudut lapangan, sedang kar-r pi'rc1a sistinr 6 tiang n-rasin6yrntrsing 2 tiang pada panjar-rg lapangan masing' r-r-rasing
3
sistim 4 tiang
sistirr-r 2 tiar-ig adalah ptrcla pertengahan panjang lapangan' Pada sistim 4 tiang
Bangu nan besar yang berd iri ser-rdiri
Itall lttollLlltlelt. Bangunan cli sekitar jnlar-r atau cli tlullal), dengarr sitrutsi:
4 metoda penerangan untuk lapangan sepak bola, yaitu
berjarak 1/3 panjang lapangan dan masing-masing
1
tiang cli bagian
belakang gawirng.
6,5
tiangmsio kerataan lebih mendekati nilai i dibandingsistim 2 clan 4 tiar-rg clengarr jurnlal-r clan jenis lampu yang sama tiap tiang. Makin Pacla sistim 6
Sekelilingr-rya gelap Sekelilingr-rya seclang
6,5 l-ringga 10 l0 hingga 13
Sekelilir-rgnya rerang
13 hir-rgga 16
barryak terjadi perpotongar-r cahaya larnpu sorot menjaclikan pencahayaan pada pe1'nukaar-r lapangan lnakin merata. Namun clen-rikian pencahayatrn tidak l-rar-rya diperr.rr-rturkkan pacla pen-r-rukaan lapangirr-r saja tetapi yang l-rarr:s diperhatikan
balrwa seringgi bola ditenclang penglihatan pemain tidak bolel-r terganggu. Stanclar pemasangan tiang atatt menat:a 6 meter dari tepi lapangan dan 5
B. PENERANGAN LAPANGAN OLAH RAGA Masingmasir-rg olal-r raga mempunyai kekl-rususa. sel-ringga penerangan untuk lapa.gan olal-r ,aga juga disesuaikar-r. penerangan untuk l"p^r-rgor-, sepak bola berbec-la clengan penerangan untuk bola basket ,"r-r", lrp.-"r-rgor-r. ^rr,-,
Penerangan unruk lapanga. sepak bora bukar-r rranya diperuntukka, r-r.tuk pemair-r saja, rerapi agar penonron malnpu melil-rat ke selurul"r bagian lapangan sekaligus pergerakan bola. Karer-ra iru penera,gan lapar-rgan sepalc
b.la
l-rarus c-liusal-raka.r rasio kerataan penerangan rnendekati
-. 174.-
nilai
n-rerer clali garis gawang seperti dinrnjukkar-r pada Gb.7.3. Ur-rruk keperluan
lapangan pelatil-ran pemasangan latnpu setinEui 16 m, pancaran sinar menyudut 60" terl-raclap tiang clan penyebaran sinar di atas pemukaan berkisar 43t'hingga 6?,'. Karena tir-rg1i tiar-rg ataLl menara men-rpengartthi silau maka pemilil-ran lan-rpu l-rarus
clipeltimbar-rgkan. Posisi sun-rber penemngan menentukan bayangan pemain
clan akar-r lebil-r baik jika per-reuu-rgan tidak menimbulkan balangan pemain.
1. Kuat
-. 175 .-
-. TEKNoLocr
PENCAHAYAAN
.-
-. MUHAIMIN '-
7.
Penyebaran cahaya pada lapangan permainan tepat (hanya pada
bidang permainan) agar tidak terjadi pemborosan cahaya dan menan-rbah silau mata pellontol-I.
Untuk sistim lampu sorot yang dipgnakan sudut datang pada titik yar-rg posisinya 1,/3 lebar lapangar-r tidak lebih dari 300 (tan 300 = 0,77). Sehingga ur-rruk menentukan tinggi pemasangan (TP) lampu dapat digunakan persamaan 7'1.
TP:0,577 QT + I/3 LL) .... ..... ............... dengan
lQu, tl
,
- jarak tiang dari LL - lebar lapangar-r
JT
(7.1)
pinggir lapar-rgan
Lrnrpu yang dipasang terlalu rer-rdah menyebabkan silau dan pembo rosan cahaya kalau ada bola lambung tidak terliftat, sedangkan kalau pelrasangan larr-rpu terlalu tirrggi r-nenyebabkan penerangan ddak merata. 4.
5.
Silau clapat clikurangi jika surnber perrerangan dipasang jauh dari garis normal arah par-rdang penonton, pemain, dan kamera TV' Penerangan sekeliling lapangar-r dapat mengurangi silau.
Kuar penerangan rata.rata standar lapangan sepakbola seperti ditunjuk kar-r pada Thbel 7.2. Jenis lan-rpu ytrng lazin-r digr-rnakar-r adalah lampu merkuri Gb.7.3
Posisi lampu pada lapangan sepak bola sisrim
6 tiang
Beberapa langkal-r yang digunakan untuk mengurangi silau yang dihasilkar-r lampu soror ur-rruk lapangan sepak bola:
1.
rekanan tinggi atau lan]pu nretal halida dengatr daya 1O0O atau 2000'!7 menggunakan reflektor karena lampu tersebut efikesinya tinggi dan warna sir-rarnya
plltih.
Mer-rggur-rakan lampu yar-rg dimer-rsinya kecil di dalam armarur agar
pengontrolan optiknya akurat. Gunakan jumlah lampu yang lebil-r banyak untuk kuat penerangan yang sama diba,ding crengan satu larnpr.r dengan dayanya sama.
-. 176 .-
-. 177 .-
-. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
.-. MUHAIMIN
Taaet- 7.2 KUAT Per.reRRr.rcAN uNTux LapeNGAN OLAH Race (*) OIah Raga
Tingkatan
Area
Kuat Penerangan (lx)
Baseball
Profesior-raI Siswa: SLTP,
SMU
Rekreasi
Golf
Arer-ra balapan
Luar lapangan
))u
Lapangar-r permainan
t65
Luar lapangan
110
Tee
55
Fairway
33
Green
55
270
Anjir-rg Kucla
330
pakbola cli In-
Klas II Klas III Klas [V
clorresia)
Klas
Renang
Pertanclingan Rekreasi
Voli
550
330
Klas I
Ter-res
1100
Lapangan permainan
Sepecla
Football(sepak Soccer (se-
1650
Luar lapangan
Motor/rnobil
bola Arnelika)
dan
Lapangan permainan
V
220 1
100
550 330
220 110
220 110
Tttrnarnen
330
Klub
220
Rekreasi
110
Turrarnen
220
Rekreasi
ll0
(*) Sumber: Ilhrminltion Eneineering fronr Etlisons lamp to the Laser hlm.484
Berdasarkan kuat penerangan rata-rata srandar, efikesi, jenis larnpu dan luras lapangar-r dapat digr-rnakan acuan unruk menentukan banyaknya lampu clan daya yar-rg diperh-rkar-r.
-. 178 .*
Atah P-dncatan
Gb,7.4
Posisi sumber penerangan lapangan tenes'
Sumber penerangan lapangan tenes termasuk bagian luarnya (ukural 18,3 m x 36,6 m) digunakan lampu merkuri tekanan tinggi atau lampu metal halida 1000 !7 atau 2000'W menggunakan reflektor. Kuat penerangan rata' rara pada bidang permainan tergolong tinggi yaitu 620lx karena mempertimbangkar-r dimensi dan kecepatan bola. Kuat penerangan
lapangan sekitar I25
untuk area di luar
lx.
Tir-rgi pemasangan larnpu untuk lapangan tenes + 6m dengan pancaran penemnL,an pada lapangan diarahkan ke garis tengah bidang permainan seperti ditur-rjukkar-r pada Gb.7.4 sehingga rasio kerataan penerangan lebih besar dari 1.
*. 179 .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHA|M|N .-
Sucl-rt pancaran cal-raya lampu 450 terhadap garis vertikal, rasio keraraan (8,,,.,* , E,,,,,,) pado bidang permainan aclalal-r I,44 :I sedangkan
kuning kel-rijauan mempunyai par-rjang gelombar-rg paling sensitif terhadap mata sehingga tepat digunakan pada daeral-r berkabut. I-ampu SON atau SOX tepat untuk penerangan jalan pada daerah berkabut.
penerangall
rasio kerataan pellerangan dengan area sekitar bidang permainan 1,5g :1.
C. PENERANGAN JALAN
RAYA
Pe.erangan jalan raya mempunyai 2 fungsi pokok yairu fungsi : fungsi keauranan clan fungsi ekonomi. Keamanan pengguna jalan berkaitan dengan kuat penerangan sesuai dengan kecepatan kendaraan, serta kerataan penera-
Terdapat 5 klasifikasi jalan beserta kuat penerangan rata-rata, sebagai
berikut:
a. b.
bidang jalar-r. Kebr-rrul-ran daya (kVf penerangan pada suaru ruas jalar-r sar-rgat be^,ariasi terganftlng pada, geometri permukaan jalan, lampu yang cligunakan dan faktor refleksi permukaan jalar-r. Fungsi ekonomi jalar-r berkaitar-r clenga n d istril:usi barar-rg (termasuk kelancaran d istribusi barang). r-rgan pacla
Kuat rata-rata penerangaa (E
c.
Jalan utama , yaitu: jalan yang menuju atau melingkar kota (15 Jalan pcnghubung, yairu: jalan percabangan jalan utama (7 hingga 101\),
d. e.
kuat penerangan didasarka. pada kecepatan maksimal yang diizinkan terhadap ,","_.",.
jalan Tol (> 20 lx),
l-rir-rgga 20Lr),
Penerangan jalan mempertimbangkan 6 aspek, yaitu:
a.
Jalar-r bebas l-rambatan atau
). Besarr-rya
jalan kampLrng atau lokal (3 hir-rgga 5 lx ),dan Jalan setapak atau gang ( 3 hir-rgga 5 lx).
kendaraan yar-rg melah-r inya.
t).
Distribrrsi cahaya. Keraraan cal'raya pada jalan raya penring, r-rnrrk iru diter-rtukan faktor kerataan cal-raya yang merupakan perbar-rdingan kuat penerangan pada bagian ter-rgah lintasan kendartrar-r clergan pada tepi jalan. Sebagai acLlan perbandi^gar-r
rersebur ticlak lebil-r dari 3 :
c'
Urrtuk menentukan jarak tiar-rg () lampu yang dipasang pada satu sisi jalar-r dapat digur-rakan persamaan 7.2.
1.
cahaytr yar-rg menyilauka^ clapar menyebabkar-r
:
keledl-ran mata,
perasaan dclak r-ryaman, dan kemungkir-ran kecelakaan.
Untuk
mellgurangi silau cligu.akan akrilik atau gelas pada armatur yar-rg berfur-rgsi sebagai
Kuat penerangan pada persirnpangar-r jalan umumnya lebih tinggi dari pada kuat penerangan jalar-r standar.
filrer cahaya.
-t-
f,rkt.,r [.enrrkrimr X faktor kehilangan cahaya X artts cahaya lebar jalat.r
X kuat peneranganrata
1an'rpu
..."...\,
,, a\ -/
- rata
d.
.Atrah par-rcaran cahaya dar-r pembenrukan bayangan. Sumber penerangan untuk jalan raya dipasang menyudut 50 l-ringga 150.
e.
'Warna
samai pada bidang yang diterar-rgi dengar-r arus cahaya yang dilrasilkan sumber
terhadap warna tertel-rtu, misalnya: warna merah.
penerangan. Sedar-rgkan faktor kehilangan cahaya lebih disebabkan sumber cahayanya, misalnya: depresiasi karena urnur pemakaian, lampu padam (pu' tus), pengotoran pada permukaan bola lampu atau armatur. Jika untuk penerangan jalar-r raya digunakan lampu yang arus cahayanya besar maka kuat
f.
-. 180 .-
dan perubal-ran warna.'Warna cahaya lampu pelepasan gas tekanan tinggi (kl-rususrrya lampr_r merkuri) berper.rgarul-r Lir-rgkungar-r. berkabur maupun berdebu mempunyai faktor al> sorbsi terhadap cahaya yang dipancarkan olel-r lampu. Cahaya
Faktor pemakaian merupakan perbar-rdingan arltara arus cahaya yang
penerangan yang sama jarak tiang menjadi lebih jauh.
-. lal .-
-. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN ._
Disarnping itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya
b.
keluaran cal"raya sumber penerangan, antara lain: temperatur sekeliling (misal rrya, TL lazimnya beroperasi pada remperatur 250 C, keluaran arus cahayanya
akan berkurang 1,5"/o setiap ker-raikan atau penurunan 10 C) penggunaan penerangall pacla daeral-r pegunungan perlu memperhatikan faktor tersebut, tegangan sumber listrik (dibahas pada Bab
IIII ), depresiasi permukaan sumber penerangan (plasdk yang digunakan fiker cahaya akan berubah warna atau makin buram ketika digunakan pada wakru yang lama), dan faktor balast. Faktor ini terdapat pada TL 0,5 hingga 0,9 sedangkan terhadap lampu pelepasan gas tekanan tir-rggi fakror ini tidak diperhitungkan.
Txeet- 7.4 FaXTOR KEHILANGAN CAHAYA LAMPU PENERANGAN JALAN RAYA (*) \faknr pemakaian
Lingkr-rngan
PERKIRAAN KEBUTUHAN DAYA UNTUK PENERANGAN JALAN (*) 8
Perrerangan
bersih Bersih Sedang Kotor Sangat Kotor
Sangat
Larnpu yar-rg digur-rakan untuk Lebar jalan lneter 12 rnerer
Non'rinirl tur-rttrk
permukaarr jaliir-r kering
Lampu tnerkuri tekanan tir-rggi
(ccl,/mZ)
kVkrr
2
1,5
tekani-rn tinggi
Larnpu rnerkuri tekanan tinggi
tekanan tinggi
k\V/krn
kW,&rn
kW/krn
15 -28
11- 18
12.t4
9 -r4 6 -10
24 -38 t8 -29
B
1
-16
6-i0
0,5 0,1
Larnpu
natrium
12 -20
Larnpu
narluln
13 -20
11- 16 o 1?
9 -t4
4
(*) Sunrt er , Elecrrical lnstallations l larrtlbook, part 3, hlnr. l l63.
Kehilangan cahaya yaitu
pad.a sumber penerangan
jalan dipengaruh iZ {aktor
:
a.
Penurunan kemampuan surnber penerangan (lampu dan armatr-rr) karerra
-. t82 .-
Lr
rrlrr pemakaian.
Pengotoran terhadap armaturnya; dapat disebabkan pengotoran maupull perubahan sifat lastik fiIauun prismatik penutLlp arlnatur'
Besarnya perkiraan kehilangan cahaya sumber penerangan jalan beldasarkar-r wakn-r pemakaian dirunjukkan pada Tabel 7'3'
TneeL 7.3
Ktrat
MUHAIMIN '*
-.
I
0,98 0,95 O,9Z 0,87 O,7Z
Z
0,94 0,97 0,87 0,81 0,63
(tahr-rn) 3
0,93
0,90 0,84 0,7 5
0,57
(*) Sumber: lllrtnrirtatiou Ellgirleering frum Etlisorl's to the Lrser hlm 472'
I.
POSISI LAMPU PENERANGAN.
Ltn1pu penerangan jalan harr-rs menggurr-rakan armatur untuk melindu' drgunakan r-rgirrya dari air hujar-r ,debu arau kotoran lair-rnya. Lampu yang dapat sedangkan penerangan gas .,,-rt.,k pellerangan jalar-r semua lampu pelepasan untuk g",-rg dnp"t menggunakan lampu pijar. Lampu fluoresen hanya digu' nakan bila pergerakan pernakairrya rendal-r, misalnya: jalar-r lokal atau gang. Pemasangan lampu larnpu, merkuri tekanan tinggi, metal halida, SON, perryalaan dan SOX menyr-rdut ke atas dari bidang l-rorisontal, perhatikan posisi yang digunakan' lampu (burning position) yaitu posisi pelnasanflannya setiap pada Gb'7'5' P"r,^rnr-rgo,-, tiang lampu penerangan jalan raya dapat diperiksa
jalan Seperti tampak pada Gb.7.5. tinggi larnpu diukur dari permukaan l-ringga median armatur, demikian pula pada sudut kemiringan armatur.
-. ra3 .-
_. TEKNoLoGI PENCAHAYAAN .-
-. MUHAIMIN '-
tr,rng di atas permukaan jalan tepat unruk jalan dirnana kecepatan ker-rdaraan rendah, misalrrya: jalar-r lokal, gang, atau jembatan'
Gb 7.5. Tiong lampu yang
dipasang pada rcpi jalan.
Untuk menghemat energi lisrik, apabila kepadatar-r lalu lir-rtas berkurang .raka kuat penerangan jalan dapat dikurangi der-rgan memadamkan sebagian lar-npu tanpa mensurangi keamanan jalan. cara lai. unruk menghemat energi aclalah dengtlr-r rnenggunakan "rangkaian ekorromis" yaitu mengurangi arus sekitar 407o dengtrn cara rlenalrbal-r impedansi balast. Kedua rnetoda dapat clilakr-rkar-r menggunakan saklar wakru atau saklar oromatis yang kerjanya tergirnrullg pada kepadatan lah_r linras aktual.
di kiri kanan jalan baik yar-rg berhadapan maupun seling araLr pada median jalan tepat unruk jalar-r yang padat
Pemasangan lampu yar-rg berselar-rg
dan kecepatan kendaraan ringgi (misalnya: jalan bebas hambatan, jalan utama). Pe.rasangan lampu pada saru sisi jalan dipasar-rg pada jalar-r yang lalu lintasnya
ticiak paclat, tidak lebar (rnisalrrya: jalan lokal arau jalan desa) atau jalar-r saru arah. Pemasangan lampu pada median jalan disamping menghemat pemakaian tiang, juga rr-rer-rgl-ren'rat biaya ir-rstalasinya. Namun karena jalar-r yang mediaclapat digunakan memancangkan riar-rg lampu adalal-r lebar, rnaka kelemahannya sistim penerangan yang tiangnya dipancar-rg pada median rasio r-u-rya
kerataan penerangannya
(
1.
Pernasangan lampu penerangan yang diganrung harus mempertimbangkan bal-rwa cahaya ddak mer-rgaral-r langsung ke mata per-rgemudi. Karena itu
berdasa.kan pertirnbar-rgan keamanan maka pemasangan lampu yar-rg digan-
Gb.7.6. Enam macam posisi pemancangan tiang lampu pada jalan'
pemasangan dengan 1,enggantung pada pertengahan jalan. (b). pemasangan pada satu -si.si. (c). pemasangan par)a 2 sisi jalanberhadapan (d). pemasangan pada 2 sisi joLan berhaclapan berseLang seling (e). pemasangan pada 2 sisi median jalan
(o)
(f ).pemasangan pada
-. ra4 .*
2
sisi median jalan berselang seling'
-. t85 .-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
2.
*. MUHAIMIN .-
PERANcANGAN PENERANGAN JALAN
Ketika merancang penerangan jalan maka perlu dikerahui lebar dan kelas jalan, per-rgaruh lingkungar-rnya u.tuk menentukan koefisien pemakaian ,serta Kurva Disribrsi Kandela (KDK) lampu yang akan digunakan. Kuat penerangan rata-rara untuk penerangan jalan dapat ditentukan
Arus cahaya tiap lampu = 450lm. Sesuai der-rgan Lampiran 2 ditenrukan warna cahaya TL adalah dq tight yang rnempur-ryai L-rdeks Perubahan \Uarna 94, efikesi = 45lm/'W.
Daya tiap lan'rpu adalah 10 \7.
der-rgan persamaan:
En= clengan
: E^ OL KP FKC I L -
3.
oL.KP.FKC .(i.3)
J,L
Kuar Penerangan (
lw
INSTALASI PENERANGAN JALAN
Ur-rruk mensuplai penerangan pada ruas jalan yang panjang menimbulkan regangan anjlok yar-rg besar. Unruk mengurangi kerugian tegangan sekaligus untuk memperkecil penampang penghantar maka digunakan sistim instalasi dengar-r tegar-rgan
)
Arus Cahaya Lampu (lumen)
I
kV.
unruk lampu adalah 220 V untuk itu diperlukan trans. formaror perlurun tegangan seperti ditunlukkan pada Gb.7.7. Thmpak pada gan-rbar bal-rwa tiang larnpu dipancar-rg der-rgan jarak 20 m satu sama lain. Tegar-rgan masukan
Koefisien Pemakaian Faktor Kerugian Cahaya Jarak antar lampu (m), dan
LebarJalan (m)
Cor-rtoh 7.1.: Sebuah jalar-r lokal sepanjar"rg 450 rn dengan lebar 6 m direncanakan dipasang
perlerallgan menggunakar-r TL. Jarak antar lampu 30 m, diharapkan kuat penerangan rata-rara 4 lx. Ter-rrukan jumlal-r dan daya TL yang diperlukan jika koefisien pernakaian dan faktor kerugian cahaya masingmasing 0,91, Soh-rsi
Transfonnator
:
Lrmpu yang diperlukan = (450 m : 30 m) + 1 lampu Sesuai dengan persamaan 7.3
:
E, =
,
oL.KP.FKC J.L
o,.0,9.0,9 30.60
@, = 7.200lm.
-. 186 .*
:
16 lampu.
Saklar pcnurus I)ilcngkapi sckring
Gb.7.7 Insmlasi listrik jalan raya sistim 1 kV'
D. PENCAHAYAAN LAPANGAN TERBANG Lepar-rgan terbang harus tetap dapat digunakan pada saat pandangan ddak baik karcna cuaca mallpLll-r saat malam [ari namun demikian ddak semua lar-r-rpu cli lapangar-r terbang berfungsi sebagai sumber penerangan, tetapi ada
-. 187 '-
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN ._
-. MUHAIMIN .-
yang ber{Lngsi sebagai ir-rdikator. Disamping peraruran masing.masing negara,
Kelebihan rangkaian seri tersebut disamping dapat memperkecil rugi
lapangan rerbang perlu dilengkapi dengar-r sistim pencahayaan sesuai keten-
tegangan, apabila pada salal-r satu tempat terjadi gangguan ke tanah tidak n-rer-ryebabkan semua lampu padam sehingga pencahayaan landasan pacu
tuar-r
ICAO (Intemariorwl
Cic.,il
AAadon ChganiTaaon). pencal-rayaan pada lapangan
terbang han-rs dapar digur-rakan sebagai navigasi visual oleh pilot taik pada saat rnendarat, take off, maupun mer-rgemudikan pesawat ke tempat parkir. Pencahayaan lapar-rgan rerbar-rg diperlukan pada: la^dasan pacu sebagai
ir-rdikator, alatbantu parkir, indikaror arah angin, lampu bal-raya,1amp, ,oio, apron,ataLl perar-rgkat sinyal lainnya. Berdasarkan ukuran landasan pacu, lapalrgan rerbar-rg dikaregorikan menjadi 5 seperti dirunjukkan pada Thbel 7.4.
Panjang landasan pacu (m)
CAT i CAT Ii CAT III A CAT III B CAT III C
800 400
Agar arus pada rangkaian seri selalu konstan maka rangkaian dilengkapi der-rgan pengatur, yaitu: regulator arus konstan menggunakan thyristor ( rhynstorcorstantanrentregtlator'). Regulatortersebut mengontrol agararus konstan dengan memvariasi sudut penyalaan t$ristor yang dihubungkan paralel berlawanan.
Manfaat pemakaian regulator arus konstan, perubahan kondisi suplai ticlak rlen-rpengaruhi arus lampu dan intensitas cahayayang dil-rasilkan lampu, dar-r jika terjadi gangguan ke tar-ral-r pada 2 tempat maka harrya lampu-lampu diantara ke dua gangguan tersebut saja yang padam.
TaaeL 7.S KATEGoRI LAPANGAN TERBANG (*) Kategori
tidak terganggu.
200 50 0
(*) Sumt er , Elecmical Irrstallation Hancl Books part.l hlm.
I
l7i.
conroh sistim pencahayaan lapangan terbang kategori II ( cAT II ) seperti dinrnjukkan pada Gb.7.8. Sumber penerangan yang dig,nakan pacla lop^ng^., terbang adalah lampu halogen masing-masing,45w/6,64, 100 w/6,6A, dan 200 w/6,6{(pen-rilihan daya lampu rerganrLlng fungsi pencahayaan). Karena kabel unnrk,rensuplai lampu pada landasan pacll panjangnya bisa sehinga menrungkinkan terjadi tegangan jatuh atau kerugian tegangan yang besar bila digurnakan rangkaian seperti rangkaian penerangan Lreberapa kilo meter
pacia umumnya.
Unnrk mengatasi kerugian tegangan yang crampaknya menye-
babk:rn tr-r.-rnnya
a.s
cahaya lampr: maka digunakrnrangkaianseri (arus konsran;
LrmLlmnya 6,6 A) bertegangan menengah menggunakan rransformator
penurlln
tegangan pada setiap lampu seperti dinrnjukkan pada Gb.Z.9.
-. 188 .-
-. 189 .-
&
T
9r
+g
}Q{DL rr* I l*=5as=-{ j
l*
I
-+..@ooo@
2.7
Itl-l F-.s;-----i
& .gE
El'
I
et
Kabcl lampu landasau pacu
L5 g i. .g
.'l
*l
Tralo untuk lanpu
tlB
.4
FITI_LT -s-.L-.g-.=l
Landasan pacu
I
t-
:,; -ura---:
.F-r-.1 --oI I
I
U.it lo,..p.
|
y'
I
H |
I
Trans[onnator
s
rlt
N
Ti
% t-
MUHAIMIN ._
-.
EE
d
t
Gb.7.9 Rangkaian dasar rangkaian
seri
suLrlai
untuk pencahayaan landasan pacu.
E. SOAL PERLATIHAN
D
\,s
I. 1.
PERreruvelru Bagaimana mengatasi penurunan efisiensi penerangan lampu luar rLlanganl
o -l
Z.
Bagaimana pendapat sdr. jika lan-rpu halogen digunakan untuk penerangan luar ruangar-r?
3.
Tenrukar-r IP armatur
unilk latnpu air n-Iancar
yang dipasang di
bawal-r permukaan airl
4. 5.
.E
Armatur
jer-ris apa yang tepat
untuk soal nomor
3?
Sebual-r bangunan tempat ibadal-r disorot dari dua sisi aral-r pandang.
Bagairnana per-rdapat sdr.?
r
6.
Tepatkah bila sebuah patung di suatu taman disorot lampu dari beberapa arahl
7.
Lampu jenis apa yang saudara pilih untuk jalan di daerah
a
i
a
.3
z. i
,
-. 190 .-
pertarnbangan yang penuh debul Alasannya?
8.
Sdr. mendapat pekerjaan memasang lampu di atas jembatan yang panjar-rg. Bagaimar-ra teknisr-ryal
-. l9I .-
.-. MUHAIMIN
_. TEKNOLOGI PENCAHAYAAN .-
9.
Bagaimana pendapat sdr. jika untuk penerangan pada jalan bebas l-rambaran digunakan TL?
10. Apakah
2. 1.
yang dimaksud rasio kerataan penerangan pada jalan rayal
11. Lrrnpu Natrium arau merkuri
rekanan tinggi digunakan untuk penerangan jalar-r dengan cara digantung setinggi. Bagaimana pendapat
sdr.l
12. Bagaimana
cara memperkecil silau pada lapangan olah raga?
L3. Bagaimana cara yang ditempuh agar rasio kerataan cahaya pada lapangan sepakbola mer-rdekad
1?
14. Kalau suaftr lapangan sepakbola (unruk pro) diterar-rgi dengan 15. Bagaimana
cara mengarur agar ddak terjadi bayangan pemain pada lapangan sepak bolal
I7.
tempar parkir ukurannya 80 x 160 mendapat penerangan yar-rg kuat penerangan rata-ratanya 22 lx menggunakan lampu SON 400 \7 dipasang pada tiang. Rancang E,^,,,-.,,,"r En,,. t 3 buat alasan Sebr_rah
tekr-rik sehingga kriteria tersebut dapat diterima.
Z.
Sebuah jalar-r di dalam kota separ-rjang 2 km, lebar 40 m dipasang lirmpu pada kedua sisi jalar-r berhadapan berselang seling. Koefisier-r pemakaian dan faktor kerugiar-r cahaya masing'masing 0,8 dan 0,9' Ter-rtukan daya setiap sumber penerangan yang diperlukan jika yang
digunakan, 2
multi lamp toruer s)sremr. Bagaimana prosisi ke Z nya!
16. Bagaimana pula agar bayangar-r pemain
SOAL
a. b. c.
Metal Halida (HID) Natrium tekanan rendal-r (SOX) Natrium tekanan tinggi (SON)
sepak bola en-rpat arahl
Apa korelasi kuat penerangan tinggi pada lapangan tenes dengan c-limer-rsi dan kecepatan bola 1.
18. Perkirakan tinggi lampu
pada lapar-rgan tenes berdasarkar-r Gb.7.3l
19. Menurut sdr. mana kuat penerangan yang lebih tinggi
pada lapangan
tenes clengan lapangan bala basket l. Alasar-r sdr.?
Lragaimana jika penerangan lapangan tenes menggunakan lamu natrium?
20. Menurut sdr.
Zl. Apa fur-rgsi sumber cahaya di lapar-rgan 22. Mengtrpa lampu pencahayaar-r
23.
di
l-raloger-r
terbang? Jelaskan!
lazim digunakan sebagai sumber
lapangar-r terbang!
Bagaimana mungkin larnpu sekeliling landasan pacu dil-rubungkan seril
24. Apafur-rgsi regulator 25.
arus konsran terl-radap intensitas cahaya lampr-r?
Mer-rgapa ketika teqadi hubungan ke ranah pada rangkaian seri
pada landasar-r pacu tidak semua lampu padaml
-. t92 .-
-. r93 .-
TAKARIR
Hubungan
Thr-rden-r
,
hubungan 2 TLyang menggunakan
l
balast
bersamasama.
lnfra rnerah Armatur berfungsi sebagai
:
,
Intensitas Cal-raya (l)
:
arus cal-raya dalam lumen yang diemisikan setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebual-r sumber cahaya.
:
angka yang menunjukkan perlindungan ter-
sumber listrik. Arus Cahaya (Q)
Colorirnetry
jumlal-r toral cahaya yar-rg dipancarkan oleh sumber cal-raya setiap detik. Arus cal-raya dengan satLran lumen (lm).
I
nt er
natio n aL P r ot e cti on
hadap zat cair dan zat pandat.
Keuntungan optik
,
ilmu pengukuran dan perencanaan warna secala sistimatis. Saru aspek fundamenral colo rimetry adalah percampuran dan kesesuaian berfur-rgsi menyebarkan cal-raya dari lampu.
Elecuoluminescent
emisi cahaya sebagai l-rasil dari eksitasi di dalam suatu padatan.
EnergiCal-raya (Q)
Faktor clepresiasi Filter Fluoresen
Goniofotometer
penslunaan arus tertenfU.
cal-raya
dalam rentangwaktu
perbandingan besaran penerangan lampu setelah cligur-rakan dengan lampu rnasih baru. perlengkaan optik yang berfu ngsi "menyaring " ca haya dengar-r panjar-rg gelombang tertentu.
serbuk yang berfi-rngsi mengubah sir-rar LfV menjadi sinar tampak pada lampu fluoresen.
Kclefis ier-r pemakaian
,
Kristobalit
:
Hubung;rn Duo
hubur-rgan 2 TL yang masingmasing mempur-rya
-. 194 ,-
i balast ser-rdiri.
salah satu ber-rtuk
polimorf dari silika (SiO,)
disampir-rg quartz dan midimit.
Kuat penerangan
:
pernyataan kuantitatifur-rrukarus cahaya (@) yang menimpa atau sampai pada permukaan bidar-rg. Kuat penerar-rgan disebut pr-rla
tingkat
penerangan atau intensitas penerangan.
Kurva Polar atau Kurwa Distribusi Kandela (KDK) adalal-r suatu kurva yang
ukkan intensitas cahaya (l), distribr-rsi intensitas cahaya, atau kuat penerangan suatu sumber cahaya pada semua kedudukan terl-radap sumber cahaya. mer-runj
alat yang digur-rakar-r memetakan KDK suaru
teknik mendapatkan tampilan gambar pada lempengan, layar atau awan dari suatu obyek menggunakan laser dan perangkar opdk.
perbandingan kuat penerangan antara kondisi lampu saat digunakan dengan lampu pada keadaar-r normal.
sumber penerangan.
Holografi
bila tidak terdapat kerugian maka intensitas cahaya yar-rg dipancarkan lampu ke reflektor akan dipantulkan kembali pada lampu sehingga intensitas cahayayang dihasilkan sumber cahaya 2 kali lipat intensitas lampu.
warna. Difr-rser
gelombing
... nm hingga 10.000 nn'r.
distributor, filter arau penffansfer cahaya yang dipancarkan memasang dan melindur-rgi lam. pu termasuk untuk menyambungkan dengan
cahaya yang mempunyai panjang
Lln-rpu
:
perangkat yang dapat rnenghasilkan penerangan cahaya.
lampu darurat
:
disebut juga lampu bal-raya adalal-r lampulang
berfungsi untuk penyelamatar-r bila terjadi gangguan pada lampu penerangan atau bila diperlukan tindakan penyelamatan (evakuasi).
-. i95 .-
,
I;rn-rpu Dingir-r
lampu yang gelas (bulb) nya dimodifikasi
se.
l-ringga radiasi panas yang didesipasikan dapat
Penerar-rgan
,
lampu merkuri tekanan rendahlang meman.
faatkan fluoresen untuk mengubah sinar tidak tampak (ulra violet) mer-rjadi sinar tampak. Lampu Halogen
:
jenis lampu pijar yang diisi l-ralogen (F, Cl, Br, atau I).
Merkuri
,
larnpu pelepasan gas yang tabung dalamnya diisi gas merkuri rekanan tinggi.
Larr-rpu
,
Lan-rpu Nariun-r
cahaya yang dipancarkan sumber penerangan
:
arahnya menyebzlr.
diminimalisasi. Lampu Fluoresen
Difus
Penerangan
Ltr-rgsung
cahaya yang dipancarkan sumber penerangan
:
arahnya langsung ke bidang yang diterangi. Penerangan setengah
Lar-rgsung
cahayayang dipancarkan sumber penerangan
:
aral-rnya sebagian langsung ke bidang yang
diterangi dan sebagian dipancarkan ke arah lain. Penerangan tak Lar-rgsung
:
arahnya tidak langsung ke bidang yang diterangi sehir-rgga cahaya yang sampai ke bidang yang diterangi merupakan calraya pantulan.
larnpu pelepasan gas yang tabung dalamnya cliisi gas narrium. Dibedakan berdasarkan te-
kanan gas di dalarn rabung pelepasannya menjadi 2 yaitu: lampu Natrium tekanan rendah (SOX) dar-r lampu Natriurn rekanan
PenpJr-rat
magnetik
:
Laser
:
lampu yang arus cahayanya dil-rasilkan dari pijaran elemen.
:
ligfu amplification stimulrtted emision radiations, suatu berkas cahaya intensitas tinggi yang me-
ngandung cahaya ran-rpak,UV dan IM.
: :
LCD Lensa
liquid
menyebar cahaya yang melaluir-rya Lr-u'ninar-rsi (L)
Motor
driu
-. t96.-
en potentiometu
:
:
pefllyataan kuanritarif jumlah cahaya yang dipar-rtulkan oleh perrnukaan pada suatu arah. Luminansi didefinisikan sebagai inrensitas cahaya dibagi dengan luas permukaan semu bidar-rg yang mendapatkan cahaya. pengarLlr tahanan yang digerakkar-r dengar-r motor lisrik oleh saru arau beberapa lampu dari suatu sumber cahaya, untLlk.
yar-rg
digunakan meng
untuk lan-rpu pijar. R:rr-rgkaian
ekonomis
:
suatu rangkaiar-r yang dapat mengonffol kepadatan lalu lintas dengan keperluan kualitas penerangan.
Rrsio kerataau
calrayr
:
perbandingan kuat penerangan tertinggi der-rgar-r
crystal diode.
optik yang digunakan untuk memfokus arau
perangkat magnedk
atur sekelompok lampu yang lebil-r tepat
tinggi (SON). Lampu Pijar
cahayayang dipancarkan sumber penerangan
kuat penerangan terendah pada suatu
area penerangan.
difus Reflektasi spekr-rlar
Reflektasi
:
reflektansi menyebar.
:
refleksi yang cal-raya pantLllannya teratur ddak
menyebar.
permukaan yang digunakan memantulkan
Reflektor
cahaya.
Reflektor kontur
l-riperbola
:
digunakar-r bila dikehendaki cahaya yang dipancarkan dari armatur metryebar.
Reflektor untuk kelengkapan armatur menentukan distribusi cahaya yang dil-rasilkar-r lampu di dalamnya karena faktor reflektansi bahan.
-. 197 .*
Refraktor
:
bahar-r yang berfungsi membelokkan arah
LAMPIRAN
cal-raya
Regulator arus konstan
lazim digur-rakar-r di lapangan terbarrg agar diperolel-r arus konstan pada rar-rgkaian seri (lazimnya 6,6 A).
Sr-rdut rlrang
sudut pada ruang yar-rg dibatasi oleh permukaar-r bola dengan titik sudutnya.
Sun-rber Cal-raya
Sr-rmber penerangall
rangkaian konrol
yar-rg
lampu beserta komponen lainnya yang memancarkan cahaya. satLlan penerangan lengkap, yang terdiri dari lampu, pengatLlr untuk distribusi cahaya, per. lir-rdr-rngan
fisik lampu,dan ur-rruk menghu-
bungkan lampu dengan sumber tegangan. Tekr-rologi Penerangan
segala
bentuk upaya manusia memanfaatkan
thy-istor
Ticlak dilir-rdur.rgi terl'radap paclatat-r Dilindungi terl-radap padatan ) 50 rnm
1
4
) 12 rnn-r ) 2,5 mrn Dilir-rtltrngi tcrl'raclap paclatan ) I mm
5
Dilindur-rgi terhaclap debtr
6
Be[',as deL,r,r
)
1
nanra urru rn
Ll
nruk SCR (silicon
con uolled rec-
Dilinci-rngi terl-radap padatan Dlin.lungi tethadap pa.latan
Z
Digit ke
Transfon'nator
Z
j
2
Tidak clilir-rdungi terhadap cairan Dilinclnr-rgi terha.lap tetesat.t Di,"ffitx, t"rl-raclap tetesan menyT.tcLrt hingga 150
5
Dilindur.rgi terhaclap semprotan hah-rs (spra)) Dilindur-rgi ter hadap percikar-r L)ilir-rdtrrrgi terharlap pancaran air
6
Dilir-rclungi tcrhadap pengarttl-r on-rbak
1
Dilindungi terhaclap
8
Dilrndurrgi tcrlrr.hp celttprtr
4
siratnat-t
bocortransfonnator yang terdapat celah udara pada ir-rtinya.
TRIAC
0
0
tifier).
(lc ak a ge tr arusfor mers)
Derajat perlindungan
lir-rgku ngar-urya secara visual.
lampu merkuri yang balast terpasang dl da. Iamnya seri derrgau taburrg pelepasarr.
Simbol
Nomor lP digit pertama
sumber penerangan untuk rnengenali Lampu perpaduar-r (blencled)
PTruENPIAN DERAJAT PERLINDUNGAN UNTUK SUMBER PENERANGAN MENGGUNAKAN NOMOR IP ATAU SINIEOL
2 buah SCR yang dil-rubur-rgkan inverseparalel dengan satll gate (elemer-r kontrol).
Keanranrrr khs
ll
Keamanan klas
III (triple)
(gan.la)
Dapat tlipasang tet'.rp pada L',al-ran (nonna[) dapat ter bakar Dapat clipasang tetap pada .laerah Lrahaya keL,akararr
Dapat dipasang tetap pada daerah bahaya ledakan
.lan kel',akarau Per-r
garr-r
h
i
ntcr ferc
ns
i
Pengarul-r interferensi
-. I98 .-
racl
io
nle rrgganggtt
radio tir-rgkat N
-. 199 .-
Dena.JaT PENERANGAN UNTUK PENGGUNAAN
DERAJAT PENERANGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNAAEN PENERANGAN
SuLTaeR PENERANGAN
Lokasi
Data Tambahan
Dcrajat Perlindungan
Kelas
L)i tlalam rtrangan
Kegunaan Sarnpingan
20
tanpa kcterrttrarr
Lokasi
DataTarnbahan
Dcrajat Pcrlindungan
Kclm
Kegunaan Sampingan
20
f)i tlalanr ruangan trn1.a ketenntan
khusLr.
kh rrsrrs
lir'rh (krmrr mrn.li)
Berentlanr clan l.ancuran (s/uruu)
Norrnal
terhaclap tetesan
zt
Ilasah (kamrr mantli)
f)intlirrg tlan
terhaclap clebu tlan
lamptr terkcna scmpr0talt
Juga untrrk lampu
sCrnProtall
portabel (clipindah pinclahkan)
Di mmah tinggal tian hotel, normal
percikrn
20
perlinilungan isolasi perlu mendapat perhatian
Parla area 1,ang a.la
percikall
sernprotan halrrs
Normal
terhaclap tetesan
21
Dinding tlan
terhadap clebu dau
55
lam[ru terkena
sempr0txll
pinclahkan)
senrProtall
Beren.{an.lan lrancttran (slmrrr)
untuk lamptr portabel (clipindah
Juga
Di rumah tinggal
percikan
z0
clan hotel, normal
perlindungan isolasi perlu menclapat perhatian
44
Pncla area yang a.{a
percikrn
44
cle[.tr clan semprt-tau
55
hujan
z3
senl.rotan halus
(sprcl-)
Gprnr-)
Prrla rrea
lebu dan semprotan
55
Pa,la area
[.crentla nr
l.crcrrrlarr Instrhsi lrrar rtrangarr
hujan
t3
Vibrasi rlan
I
nsrrlrsi lrt.rr rrtrn!rtr
kenrsakan mekauis Arcrr [.r]rayrr kct akanrr
Irr)pa (lebu atru
40
[-rhan [-erserat
ticlak muclah
)'rtlg chl-at terbakar T!nlaL.at rlctru atatr bahan [.erserat
Armatur drri bahan terbrkar atau krca
r{e[rtr
kenrsakan nrekanis
Arer l.irha)'a kc[.akararr
50
l ang rlaprt ter[-rjar Iclem
tirn
strcss
del,u
50
IrtekarriL
A[ea
per1gg1jx1111
l-ettr
n
11"511
Lokrsi lrasalr
semprotall
25
cle[.u
50
irrr
Vibrasi clan
Areir pengcrjiran hrsil
40
Tanl.r debu atatt bahrn L.erserat yang rlaprt terl-akar
tidak mudah terbakar atau kaca
Tertlapat cle[ru atru [-ahan lrerserar yang (lapat terbrjar
ile[.rr
50
l.lenr.lan mckanik
tlebtr
50
Lokasi brrsah
semprotarl
Z5
Lokasi yang rau'an kebrkararr (gurlang,
de[.tt
50
stress
Armatr,rr clari L.aharr
Pertallirll Lokasi yang rau,an keLrakrran (guJang, tinrbunarr jcrani))
-. 200 .-
perlinclungan isolasi perlu menclapat perhatian
tinrt unan
jerlni))
perlinrlungan isolasi perlu menclapat perhatian
-. 2O1 .-
ARUS CAHAYA DAN EFEKSI LAMPU PIJAR Urrun RATA-RAra IOOO .larvr Daya Nominal(W)
Tegangan KerjaZ20 hingga 230 An-rs Cahaya (1m)
230
q7
40
430
10,8
60
730
12,z
lz,8
1380
(l)
200
3150
0)
(2)
500
16,7
16,9
18800
16,8
konstruksi adarah filamernya kumprra. ya.g dik,mpar
EFEK TecaNceN TERHADAP UMUR DAN ARUS Clrtaya Laupu pllan Umur (jam)
o/o
'
Arus Cahaya Nominal
90
4400
70
95
2000
85
100
IZ
lt6
16
6
t7
zt2
l6
8
T4
150
z5
288
16
l0
t4
6t0
45
470
z6
l
t9
)
Z5
6
20
21
)l
l0
l6
E
I
l9
)5
26
40
r-)
950
50
5t7
16
1000
+a/51
4.18
26
l 100
6?_
720
26
r450
48/6]i tln 7 l/i1
590
z6
150
36/44
590
38
2400
60
895
26
1
J6
)2
46
l(r
69
1450
75 .lan 89,/91
1200
26
t8
14
50
l8
75
1200
64
Jrn 78174
rc4't
Z6
1200
l8
50
40
1l
50
55
65
109
1000
(r0
5400
76 elm 95/95
t
500
z6
5000
64
I
500
]B
500
T20
110
250
145
-. 202.-
1lny2 25 hingga J00 \ff/
k..struksi
adarah
112
400
l6
l2
t2
12,8
600
47
t44
IZ
II
t4.8
900
61
zt2
tz 26
l6
2t
1050
50
170
20
)2
950
l0
ll0
38
+0
50
1000
60
570
l8
4tl
50
2900
58
607
l8
65
80
4500
56
570
t8
65
78
4800
67
765
38
Ralon (lrola
n
lllt\
(l )
425
47
48
72
3(i)
600
46
58
72
1g(;)
900
50
68
7Z
2 5(i)
I
200
48
78
7Z
700
58
t65
?.9
l8(;r
1000
56
r65
z9
l4t1\
r
150
56
?.16
Z9
29
1
100
105
crtntar: La,r1-u
7
9
9\;)
1000
firame..ya kumparan
(mrn)
(3)/(4) dan (5)/(6)
(6)
Tab ttrrgr tr U
7o Tegar-rgan Kerja
Lamptt
(mm)
20
5S
w
lamptt
t20
15,9
8400
1000
(1rn)
Diamcter
240
14,g
5000
(s)
(4)
20
300
(1m)
Panjang
l0
13,9
ZZZO
Efikcsi
Balast
+
150
Lar.ptr rlnya 25 hi.gga ro0
Dcngan
Tanpa
Arus Cahaya
Tabuugau Lttrtts
960
100
Konsumsi Da)a (W)
V
l^/*
25
75
catrtrr'
Efikesi
LAMPU Fr-uoResEN (TL)
yang clikunpar
Cincin (bcntuk lingkaran) l?L;)
11
14
1000
Z6
216
i)
4i
2l 50
50
t11
)Z
40
50
1000
60
4tl
3Z
-,
2OS
.-
Keterangan
(l)
LAMPU MERKURI TEXENRTq TITqCCI (MBF ATAU HPL)
:
Konsumsi Daya (W)
Konsumsi daya r-rominal
(Z) Konsumsi daya nominal lampu pada operasi liekuer-rsi tinggi (3) Konsumsi daya nominal/efikesi hubungan tunggal balast
89
1700
8
t75
t17
6300
46
i0
250
)66
13000
49
t8
400
475
22000
52
75
Konsumsi daya nominaTefikesi hubungan tunggal balast elektronik
700 1000
Duo
4;6:7r8r9 10; li i 13
Kapasitansi Z
7
40000
54
1045
58000
56
60
Konsun'rsi Dava (W)
Konsumsi
Kapasitansi
(mF)
Dengan
Tanpa
Tandem
(v)
715
40
LAMPU METEI HALIDA (MBI ATAU HPI)
KAPAsrroR UNTUK (TL)
(rnF)
(nrF)
7
(5) (6) (7)
(w)
daya
,t
Konsumsi daya nominal,/efikesi hubungan tandem
Daya Nominal
(1m)
Kapasitansi untuk perbaikan faktor
4Z
@)
Konsumsi
E{eksi (lmAV)
1800
59
50
80
Balast terpasang bersama lampu (built-in).
Arus Cahaya
Balast
kor-rvensional
Konsumsi daya nominaTefikesi hubungan 2 lampu balast elekmonik
Dengan
Tanpa
B8
75 150
220
E{eksi (lmlW)
(1m)
Kapasitansi untuk perbaikan faktor daya
(nrF)
Ralast
(v)
710
Arus Cahaya
5000
57
t2
170
i 1250
66
/0
73
37
l5
4,5
z?"0
-1)(l
t75
20000
t6
2,5
270
160
185
28000
73
15
L8;20
4,5
?,70
440
1000
1050
90000
B6
85
?_.9
Z2
5
270
J.2
440
2000
2080
190000
9l
l0
45
270
1
420
3500
1650
300000
82
32
5
22.0
3.6
420
-16;38;40
4,5
270
i.6
420
7
770
5.7
420
9
770
6.8
440
5S
;65
65
('',
(')
100
(*) tegirnttrng jerristtya
LAMPU MERKURI PERPADUAN ATAU BISNPZP (MBFT ATAU ML) Kt nsumsi Daya (W)
Arus Cahaya Nominal (1M)
Efeksi (lmlW)
1100
t9
t50
s600
72
500
14000
28
1000
32000
33
160
-.204.*
37 atar-r 60
-. 205 .-
Laru,pu NATRIUM TereNarq RENDAH (SOX) Konsumsi Daya (W) Dengan
Tanpa
Arus Cahaya (1m)
Ffeksi (lmlW)
Kapasitansi untuk perbaikan {aktor daya
Balast 50
DAFTAR PUSTAKA (mF)
Allen, Essue, Paul, Applicaaons of lttsers and Itser Systems, Prentice Hall, NewJersey, 1993.
Beacl-r, David, Shotwell, 67
3500
r00
t15
r50
r70
17000
210,')
132
r8000
250
275
25500
70
56
fl
6100
t)
17
i0000
87
t2
100
20
93
37
150(')
185
14000
88
400
450
48000
107
50
1000
r090
l 10000
119
100
Hugl-res, G.J., Eltcurcitl
McGuinnes,
'l7illiam
E
Buillings, Peter Peregrinus Ltd., London, 1984.
J., Stein, Benjamin, Reynolds, John S., Mechnnical and
Elccurcal Equipment for Buildings, John 1980.
Wiley and Sons, Singapore,
Mulrairnin, Irctalasi Lisutk 1, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandur-rg, 1995. Pl-rilips Team, LightingT'hrory, LigltingHardware, Pcut 1, Desigrr and Engineer-
(.) Ti.lak nreuggunakan perirngkat pengapian
ing Centre, Pl-rilips Lightir-rg, Nederland, 1990. Pl-rilips Team, Lighting Application, LightingHardware, Part 2, Design and Engi-
LAMPU NATRIUM Texarunru TIruccI (SON) Konsumsi Daya (W) Dengan
Tanpa
Arus Cahaya (1m)
Efeksi (lmAV)
neering Centre, Pl-rilips Lighting, Nederland, 1990.
Kapasitansi untuk perbaikan faktor daya
Balast
(nrF)
Seip, Gunter G., Electrical Installations Handbook, Part 2, Siemens Aktier-rgesellschaft, Erlangen, 1987.
Seip, Gr-rnter G., Electrical Installations Handbook, Part 3, Siemens
800
72
5
56
4800
B6
z0
55
76
8000
105
/0
90
I3
r
3500
119
26
135
175
?.2500
129
45
Tim, PUIL 87, Lernbaga llmu Pengetalruan Indonesia, Jakarta,
r80
7?-0
11000
150
40
Murdocl-r, Joseph
IE
25
35
r
Aktier-rgesellschaft, Erlar-rgen, 1987. H arten, P. va n, Setiawan, E., Irurulmi
Listnk,\nu Ktnt 2, Binacipta, Bandung,
1985.
- From Edisont to the Company, NewYork, 1985.
8., Illumination
Macmillan Pubhsl-ring
1987.
Englneering
Laser,
Bell, David A ., Elecuonic Deuices E Grariu, Reston Publishing Company Inc., Virgir-ria, 1980.
Lintana, I Made, Studi Perbandingan SON 150 W denganMerl
-, 206,-
"#i.jt;
Prorfrur
-,
^';'2o7