201707013.docx

  • Uploaded by: Nurlina Kusumastuti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 201707013.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,791
  • Pages: 11
Pengertian Jaringan Peer To Peer Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jaringan peer to peer merupakan jaringan komputer dimana setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut merupakan klien sekaligus juga server. Jaringan ini dibentuk tanpa adanya kontrol terpusat dari sebuah server yang terdedikasi. Setiap komputer memiliki kedudukan yang sama. Pertukaran data antar komputer serta penggunaan fasilitas komputer yang terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung. Tidak ada pengendali dan pembagian hak akses.

Skema Sederhana Jaringan Peer to Peer

Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil data dari komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai server sehinga dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer B saat itu bertindak sebagai klien. Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari komputer A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi tersebut, server dank lien dapat dilakukan oleh komputer dalam jaringan peer to peer secara bersamaan. Jaringan peer to peer biasanya diterapkan pada jaringan dengan skala kecil, 2 hingga 10 komputer dengan satu atau dua peripheral. Tujuan penggunaan jaringan peer to peer yang paling utama adalah penggunaan program, data atau peripheral (misalnya printer) secara bersama-sama. Untuk keamanan, setiap user komputer bertanggung jawab terhadap keamanan komputernya masing-masing.

Karakteristik Jaringan Peer To Peer Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain: 1. 2. 3. 4.

Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai server terdedikasi. Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan sekaligus juga klien. Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara untuk dapat terhubung dalam satu jaringan Jaringan peer to peer memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibanding dengan jaringan client server, yaitu sebagai berikut: Kelebihan jaringan peer to peer 1. Biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya jauh lebih murah,, sebab tidak memerlukan server dengan spesifikasi yang tinggi untuk dapat melayani semua client 2. Setiap komputer dalam jaringan berperan sebagai klien dan juga server, sehingga semua komputer memiliki hak yang sama. 3. Kelangsungan kinerja jaringan tidak tergantung pada komputer server. 4. Tidak membutuhkan sistem operasi maupun aplikasi khusus untuk server. 5. Tidak membutuhkan administrator khusus untuk merawat jaringan. 6. Instalasi jaringan mudah. 7. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai hardware seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam satu jaringan. 8. Jika salah satu komputer bermasalah, tidak akan mempengaruhi jaringan atau komputer lain. Kekurangan Topologi Peer to Peer 1. Tingkat keamanan jaringan rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user masing-masing komputer. 2. Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer. 3. Troubleshooting (identifikasi permasalahan) jaringan lebih sulit, sebab semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan. 4. Sulit dikembangkan, sebab tipe jaringan ini tidak cocok untuk digunakan dalam skala besar 5. Administrasi tidak terkontrol. 6. Kinerja jaringan lebih rendah karena selain harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan, setiap komputer juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasinya sendiri. 7. Banyak file sharing akan mempengaruhi kinerja komputer.

Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub, sebab antar komputer bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan konektor RJ45. Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi yang sama, cukup dengan menambahkan network card pada komputer, maka komputer bisa saling terhubung. Pada jaringan internet, penggunaan konsep peer to peer oleh berbagai penyedia layanan peer to peer atau yang dikenal dengan istileh ‘file sharing’ membuat kita dapat melihat file yang dimiliki orang lain yang juga terhubung dengan internet. Dan bukan hanya itu, kita juga dapat mendownload dan mengcopynya. Hal ini menjadi kontroversi, sebab ilegal file sharing dapat menimbulkan banyak kerugian, misalnya seperti kasus Naspster (berbagi file musik) di tahun 1999 lalu.

Cara Kerja Jaringan Peer to Peer P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalulintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidht yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat. Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang “mengganggu”. Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna. Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS)

dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit. Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peerto-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan juga. Contoh Penerapan Jaringan Peer to Peer dalam kehidupan sehari-hari 1.File Sharing Di dalam perusahaan biasanya terdapat banyak komputer dalam satu ruangan. Nah, biasanya di dalam ruangan tersebut, seluruh komputer sudah dapat saling terhubung satu sama lain. Tidak hanya pada sesama komputer saja. Jika kamu mencoba cetak sebauh dokumen pada satu printer saja itu juga merupakan salah satu contoh penerapan Jaringan Peer to Peer. Tidak hanya saling terhubung dalam bentuk penggunaan cetak dokumen saja, setiap komputer yang saling terhubung pun sudah dapat melakukan kirim-mengirim berbagai macam file. Baik itu, file dokumen, foto, video, musik, bahkan sampai saling mengirim aplikasi pun juga dapat dilakukan apabila komputer-komputer tersebut sudah menggunakan Jaringan Peer to Peer. 2. Komunikasi Jaringan Peer to Peer juga dapat mencakup komunikasi dalam koneksi antar komputer seperti email. Jika kamu pernah mengenal atau bahkan pernah menggunakan aplikasi Yahoo Messenger, aplikasi tersebut merupakan contoh penggunaan Jaringan Peer to Peer dalam komunikasi. Selain Yahoo Messengger, banyak juga aplikasi pesan instan atau instant messeging yang juga menggunakan konsep Jaringan Peer to Peer seperti Skype yang menggunakan kamera dan pesan teks untuk saling berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, Jaringan Peer to Peer juga bisa kita gunakan pada perangkat smartphone seperti Whatsapp, Blackberry Messenger atau BBM, LINE, Telegram, dan lain-lain. Bahkan, media sosial juga menggunakan konsep jaringan Peer to Peer dalam memberikan fasilitas tambahan untuk para penggunanya. Bisa kita lihat di Facebook, Twitter, Instagram, dan aplikasi media sosial lainnya.

Konsep komunikasi dan file sharing juga dapat digabungkan dengan menggunakan Jaringan Peer to Peer. Bisa kita lihat pada apliakasi pesan instan yang tidak hanya mengirimkan atau menerima pesan berupa teks saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengirimkan file-file. Baik itu file dokumen, foto, video, link, dan berbagai macam file lainnya. 3. Streaming Multimedia Seiring dengan semakin berkembangnya internet di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, cara menikmati streaming juga menjadi salah satu gaya hidup yang bisa kita jumpai di tengah masyarakat. Padahal mungkin kamu baru tahu jika streaming juga merupakan salah satu bagian dari Jaringan Peer to Peer. Untuk streaming video, sudah ada salah satu situs penyedia streaming video terpopuler saat ini, yakni Youtube. Selain, Youtube, masih ada website yang menyediakan streaming video seperti Vimeo, Dailymotion, dan lain-lain. Untuk streaming musik, kini sudah ada aplikasi di Android yang bernama Joox, Spotify, Soundcloud dan aplikasi streaming musik lainnya.Video streaming saat ini juga tidak hanya untuk hiburan semata saja. Saat ini juga sudah ada aplikasi yang menyediakan sistem pembelajaran menggunakan format video. Sistem tersebut dinamakan E-Learning.

Pengertian Jaringan Client Server

Jaringan client server didefinisikan sebagai suatu arsitektur jaringan komputer dimana perangkat client melakukan proses meminta data, dan server yang memiliki tugas untuk memberikan respon berupa data terhadap request tersebut. Perangkat client biasanya berupa perangkat komputer dengan aplikasi software jaringan yang telah terinstal guna untuk meminta dan menerima data melalui jaringan. Salah satu contoh aplikasi software yang paling sering digunakan untuk meminta dan menerima data pada jaringan ialah web browser, dimana user dapat melakukan request untuk sebuah halaman web, melalui aplikasi web browser (persis seperti yang anda lakukan saat ini) Perangkat lain yang dapat pula dikategorikan sebagai client ialah perangkat mobile seperti smartphone atau tablet. Server merupakan sebuah komputer yang dirancang khusus untuk melayani client dengan memproses request yang telah diterima dari client lalu kemudian mengirimkan kembali respon data kepada client melalui jaringan. Server menyimpan informasi dan data yang kompleks yang mungkin dibutuhkan client, oleh karena itu biasanya server terdiri dari komputer dengan performa yang tinggi baik dari segi pemrosesan maupun dari segi memori, hal tersebut agar server mampu melayani request dari banyak client secara bersamaan.

Server juga terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tugas spesifik yang dilakukannya contohnya mail server untuk mengirim dan menerima pesan melalui jaringan, database server untuk menjaga dan mengatur database dan masih banyak lagi. Perangkat client dan server biasanya memiliki unit hardware yang berbeda, masingmasing didesain sesuai dengan tujuannya. Contohnya pada client sebaiknya dilengkapi dengan resolusi layar monitor yang bagus dengan antarmuka graphical user, sedangkan pada server sama sekali tidak membutuhkan resolusi layar yang bagus cukup dengan antarmuka command line.

Kelebihan Jaringan Client Server Terdapat kelebihan dan kekurangan pada jaringan client server. Berikut ini adalah kelebihan yang dimiliki oleh jaringan client server: 1. Kontrol Terpusat pada Server Tidak seperti pada jaringan peer-to-peer dimana tidak ada pusat server yang mengatur client, pada jaringan client server terdapat sebuah server yang bertugas untuk mengontrol akses, resource dan integritas data sehingga program atau client yang tidak sah tidak dapat mengganggu aktivitas didalam jaringan. 2. Backup Terpusat pada Server Selain itu server juga dapat berperan sebagai pusat backup data pada client, dengan mengatur sistem backup otomatis pada client. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kehilangan data apabila terjadi kesalahan pada harddisk client.

3. Skalabilitas Anda dapat dengan mudah menambahkan jumlah komputer atau server pada jaringan client server tanpa menyebabkan pengaruh besar pada jaringan. 4. Kemudahan Perawatan Dalam hal melakukan perawatan anda dapat melakukan remote akses, sehingga untuk dapat melakukan perawatan anda tidak harus berada didepan sistem. 5. Peningkatan Keamanan Server dapat mengatur akses setiap data pada server, dan juga mengatur hak akses dari setiap komputer. Hal ini untuk membatasi aktivitas user sehingga hanya mampu mengakses data yang menjadi haknya. Kekurangan Jaringan Client Server Sedangkan berikut ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh jaringan client server: 1. Kegagalan Pada Pusat Kontrol Menggunakan server tunggal untuk mengatur resources pada jaringan akan menyebabkan ancaman single point of failure (SPOF), dimana apabila hal tersebut terjadi maka akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas pada jaringan tersebut. Contoh misalnya ketika sebuah server tunggal menyimpan database nama dan password user pada sebuah jaringan, lalu jaringan tersebut mengalami kegagalan maka tidak ada user yang dapat login kedalam jaringan hingga server kembali pulih. 2. Biaya Pengeluaran Bila dibandingkan dengan jaringan peer-to-peer tentu biaya yang dibutuhkan untuk jaringan client server jauh lebih mahal, sebab untuk membuatnya anda mebutuhkan sebuah superkomputer yang berperan sebagai server untuk mengatur jaringan tersebut. Berbeda dengan peer-to-peer dimana tidak membutuhkan server khusus sebab masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun sebagai server. Disamping itu untuk menerapkan arsitektur jaringan client server anda membutuhkan seorang teknisi ahli IT khusus untuk mambangun dan menjaga server agar dapat melayani client secara terus-menerus. 3. Jaringan Melambat Tingginya suatu lalu lintas data pada jaringan client server biasanya akan menyebabkan kelambatan pada server untuk merespon permintaan dari client. Hal tersebut dapat terjadi ketika banyak komputer yang melakukan request data secara bersamaan pada sebuah server. Hal tersebut sangat fatal sebab dapat menyebabkan server crash dan down sehingga menyebabkan jaringan lumpuh. Oleh karena itu pada server biasanya memberikan aturan batasan

request dari suatu client, hal ini untuk menghindari kejadian diatas atau mungkin serangan DDOS. Sebagai penutup dari artikel mengenai pengertian jaringan client server, apabila anda membutuhkan sebuah arsitektur jaringan dengan produktivitas yang tinggi dan berskala besar, client server merupakan pilihan yang sangat cocok untuk anda. Namun untuk anda yang memiliki sebuah jaringan hanya dengan empat client tidak ada salahnya untuk menggunakan peer-to-peer untuk dapat saling berbagi sumber daya. Apa yang cocok untuk anda sebenarnya tergantung dari budget yang anda miliki dan seberapa besar jaringan komputer yang anda punya.

Cara Kerja Jaringan Client Server Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai backend. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klienserver merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.

Contoh Penerapan Jaringan Client Server dalam kehidupan sehari-hari 1. Mengatur Tampilan Pengguna Ketika komputer server memberikan layanan pada pengguna, perlu adanya alat untuk memberikan interface atau tampilan yang dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan akses ke server. Nah, di sinilah peran komputer client sangat berarti. Dengan adanya komputer client, pengguna dapat lebih paham bagaimana cara mengakses ke server. 2. Media Penerima dan Pemeriksa Inputan Dari Pengguna Seperti yang sudah dicontohkan pada web browser, dengan komputer client dapat mengetahui perintah apa yang diinput oleh user terhadap server. Contohnya, ketika kita ingin mengakses situs Google, pertama pengguna harus menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer client yakni web browser. Setelah itu ketik “Google” pada web address. Jika tidak ada masalah, maka pengguna dapat membuka situs “Google”. 3. Menyimpan Basis Data yang Dikirim ke Server Pernahkah kamu melakukan pendaftaran secara online?. Jika pernah, pasti kamu tahu apa saja yang harus diisi dalam form pendaftaran itu. Data-data pribadi kita yang dimasukkan dalam form pendaftaran itu dinamakan data. Nah, untuk dapat memasukkan data pengguna, tentunya memerlukan komputer client.Biasanya setelah semua data telah diisi maka, data tersebut akan dikirim ke dalam basis data yang ada pada server. Data pengguna yang sudah dikirim akan simpan di dalam server yang nantinya akan diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itulah, kelebihan sistem basis data akan dirasakan pada fungsi komputer client ini. 4. Media Proses Aplikasi dari Server Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dengan adanya komputer client, aplikasi dari server dapat ditampilkan. Dengan begitu, pengguna dapat lebih mengerti apa saja isi aplikasi yang ada di dalam server. Meskipun begitu, pengguna tidak dapat mengakses suatu aplikasi lebih jauh. Sebab, hal tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pihak pengembang. 5. Media Layanan Untuk Pengguna Dengan menggunakan komputer client, secara tidak langsung pengguna mendapatkan layanan secara elektronik layaknya kita dilayani oleh seorang customer service. Ketika kamu membawa uang dari ATM, maka sadar atau tidak, hal itu juga salah satu manfaat dengan adanya komputer client. Bahkan saat kita menabung pun, sudah ada komputer client yang dapat melayani para nasabah tersebut.

6. Mempercepat Layanan Kepada Pengguna Mungkin kamu sadar atau bahkan kamu tidak. Fasilitas yang diberikan komputer client dapat mempercepat layanan yang diberikan kepada client. Contoh lainnya di supermarket. Dulu, untuk dapat mengetahui harga suatu barang dapat melihat pada harga barang yang sudah tertera di dalamnya.

More Documents from "Nurlina Kusumastuti"