PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK JANGKA PANJANG Kontrak jangka panjang seperti kontrak jenis konstruksi, pengembangan pesawat terbang militer dan komersial, system pengiriman senjata, serta perangkat keras eksplorasi 10 ruang angkasa, sering kali menetapkan bahwa penjual (kontraktor) dapat menagih pembeli pada selang waktu tertentu, ketika berbagai tahap dari proyek itu telah dicapai. Perusahaan memenuhi performa obligasi dan mengakui pendapatan melebihi waktu jika sedikitnya satu yang mengikuti diantara ketiga kriteria yaitu: 1. Pelanggan menerima sekaligus menikmati keuntungan dari hasil penjualan sebagai performa penjual. 2. Perlakuan Perusahaan membuat atau meningkatkan aset (seperti, proses kerja) bahwa mengendalikan pelanggan sebagai aset dibuat atau ditingkatkan, atau 3. Perlakuan perusahaan tidak membuat aset dengan penggunaan alternatif. Contohnya yaitu aset tidak dapat digunakan oleh pelanggan lain. Ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka panjang yang diakui. yaitu :
Percentage-of-completion method (Metode Persentase penyelesaian)
Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian.
Cost-recovery (zero-profit) method (Metode Pemulihan Kos)
Pendapatan kontrak diakui hanya untuk tingkat biaya yang dikeluarkan yang diharapkan dapat dipulihkan. Setelah semua biaya diakui, keuntungan diakui. Metode persentase penyelesaian harus digunakan perusahaan apabila estimasi kemajuan kearah penyelesaian, pendapatan, serta biaya secara layak dapat dipercaya, dan semua syarat kondisi berikut ini terpenuhi. 1. Total pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal (dipercaya). 2. Hal ini mungkin bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan kontrak akan mengalir untuk perusahaan.
3. Kontrak biaya untuk menyelesaikan kontrak dan tahap kontrak selesai pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal. 4. Biaya kontrak yang berkaitan dengan kontrak dapat dengan jelas diidentifikasi dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak yang sebenarnya dikeluarkan dapat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Perusahaan harus menggunakan metode pemulihan kos ketika salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: 1. Ketika sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi syarat untuk menggunakan metode persentase dari penyelesaian, atau 2. Bila ada bahaya yang melekat di kontrak normal, risiko bisnis berulang. Asumsinya adalah bahwa metode persentase penyelesaian merupakan metode yang lebih baik. Metode pemulihan kos hanya akan digunakan jika metode persentase penyelesaian dianggap tidak tepat. SITUASI RUGI KONTRAK JANGKA PANJANG Loss in the current period on profitable contract. Situasi jenis ini timbul ketika selama konstruksi, ada kenaikan signifikan di dalam biaya total estimasi kontrak namuun kenaikan tersebut tidak mengeliminasi semua laba pada kontrak. Hanya Metode persentase penyelesaian, estimasi kenaikan biaya yang diperlukan pada periode itu memerlukan penyelesaian laba yang diakui pada periode sebelumnya. Loss on a unprofitable contract. Estimasi biaya dari akhir periode tersebut boleh diindikasikan bahwa kerugian akan menghasilkan komplesi dari entire contract. Dibawah metode persentase penyelesaian dan metode pemulihan kos, perusahaan harus mengakui seluruh kerugian pada periode tersebut.