SEJARAH PEMANTAUAN JANIN Judi Januadi Endjun Divisi Kedokteran Feto Maternal RSPAD Gatot Soebroto / Fakultas Kedokteran UPN Veteran – Jakarta 2009
AGENDA
Pendahuluan Fetoskop Diagnosis gawat janin Elektrokardiografi janin Zaman pertanyaan Referensi
Freeman RK et al, 2003
PENDAHULUAN
Tinjauan literatur mengungkapkan bahwa DJJ sudah dapat didengar mulai dari abd ke 17 Evory Kennedy, 1833 : bising umbilikus (funic souffle) Freeman RK et al, 2003
FETOSKOP
Instrumen Laennec’s
Stetoskop Vaginal
Stetoskop Kepala (fetoskop) : kontroversi siapa penemunya…. Stetoskop DeLee-Hillis (1922) Freeman RK et al, 2003
Freeman RK et al, 2003
DIAGNOSIS GAWAT JANIN
Killian, 1979 : perubahan DJJ dapat dipakai untuk mendiagnosis GJ (DJJ < 100 atau > 180 dpm) Von Winckel (1893) : takhikardia > 160 dpm, bradikardia < 100 dpm, DJJ iregular, mekoneum keluar, perubahan gerak janin besar Benson : tidak ada indikator GJ yg dpt diandalkan
Istilah GJ tidak pas untuk menyatakan pola DJJ berhubungan dengan poenurunan oksigenasi janin krn kebanyakan tidak sesuai dgn tanda hipoksia dan atau asidosis janin Diusulkan memakai istilah “Pola DJJ Nonreassuring”
Freeman RK et al, 2003
ELEKTROKARDIOGRAFI JANIN
1906 : Cremer, pertama kali merekam DJJ
1958 : Edward Hon, monitoring kontinyu
1959 : Hon, deselerasi variabel berkaitan dgn kompresi TP & deselerasi lambat ec hipoksia uteroplasenta
1963 : Caldeyro-Barcia dkk deselerasi tipe II dan III, STV dan LTV
1967 : Hammacher, hilangnya variabilitas berkaitan dgn GJ
Freeman RK et al, 2003
ZAMAN PERTANYAAN
1978 : > 50% pasien inpartu memakai pemantau janin
↓ IUFD & AKP
↑ SC
!!! INDIKASI MEDIS Freeman RK et al, 2003
Freeman RK et al, 2003