2
Perkembangan Pola Pikir Manusia dr. Nurfianti Indriana, SpOG
Manusia Sebagai Makhluk Hidup • • • • • •
Organ tubuh sangat kompleks Metabolisme Memberikan tanggapan terhadap rangsangan Tumbuh dan bergerak Reproduksi Berinteraksi dengan lingkungan
Rasa Ingin Tahu (Curiosity) Manusia memiliki sifat unik selalu ingin tahu tentang dirinya dan alam sekitarnya Bahkan tidak hanya terbatas pada obyek nyata Rasa ingin tahu mendorong manusia melakukan berbagai kegiatan untuk mencari jawaban atas berbagai persolan yang muncul dalam pikiran manusia
Hewan Kehendak hewan untuk mengeksplorasi alam sekitarnya didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman Disebut instinct Bertujuan untuk mempertahankan kelestarian hidupnya Meliputi : insting untuk makan, melindungi diri dan berkembang biak.
Apa yang membedakan manusia dari makhluk hidup lain …
A.K.A.L
QS.
Ali Imran (3): 191
(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Sejarah Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Menurut A. 1. 2. 3.
Comte, ada 3 : Tahap Teologi Tahap Filsafat Tahap Ilmiah
1. Tahap Teologi Manusia
mencoba mengenal realita dan memuaskan rasa ingin tahunya Alam pikiran terbatas pada daya khayal, intuisi, imajinasi Jawaban atas hal-hal yang menakjubkan selalu dikaitkan dengan makhluk ghaib, dewa, atau sesuatu irrasional Muncullah MITOS
MITOS
Adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib
Mitos muncul untuk menjawab keingintahuan manusia, memuaskan alam pikirannya dengan mereka-reka sendiri jawabannya
Berdasarkan daya khayal, imajinasi, intuisi
Belum terbentuk Penalaran
Cerita mitos disebut Legenda
MACAM MITOS Mitos dapat dibedakan atas 3 macam : a.
Mitos sebenarnya Manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi. contoh : bunyi guntur disangka roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
GERHANA
b. Cerita rakyat adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat. Kisah ini disampaikan dari mulut ke mulut, tidak tertulis, sehingga sulit diperiksa kebenarannya. Contoh : Anak gadis perawan tidak boleh makan di depan pintu
c. Legenda Cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda. Dalam legenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda. contoh : Sangkuriang yang dikaitkan dengan Legenda Gunung Tangkuban Perahu
MITOS
Subyektif
Tapi mengapa Mitos masih diterima?
Hasrat ingin tahu terpenuhi Keterbatasan pengetahuan Keterbatasan penginderaan Keterbatasan penalaran
Menurut C.A van Peursen : dalam mitos, manusia terikat dan menerima keadaan sebagai takdir
Penalaran
Adalah proses berpikir yang logis dan analisis untuk menarik kesimpulan berupa pengetahuan yang benar Berpikir adalah suatu kegiatan untuk memperoleh/ menemukan pengetahuan yang benar Apakah semua kegiatan berpikir merupakan penalaran ?
Tahap Filsafat 1. Penalaran Deduktif • Manusia tidak puas dengan mitos, sehingga berusaha mencari jawaban yang lebih rasional • Paham Rasionalisme, dipelopori oleh kaum Rasionalis • Pengetahuan disusun berdasarkan Penalaran Deduktif : Cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus Penarikan kesimpulan secara deduktif menggunakan pola berpikir yang disebut Silogisme, tdd 2 pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan 1 kesimpulan
Contoh : Semua
makhluk bernafas (premis mayor)
Ali
seorang makhluk (premis minor)
Jadi,
Ali juga bernafas (kesimpulan)
Pada zaman perkembangan ilmu Kimia Abad I-II, pernah digunakan penalaran deduktif bertitik tolak dari ajaran Aristoteles mengenai prinsip perkembangan. Menurut pendapat ini dikatakan bahwa semua benda (termasuk logam) akan mengalami perkembangan ke arah kedewasaan. Logam yang telah dewasa adalah emas dan perak. Dengan demikian disimpulkan bahwa semua logam akan mengalami proses perkembangan menjadi emas (Premis mayor). Air raksa adalah logam (Premis minor) Air raksa dapat berubah mejadi emas
Kesimpulan yang diambil BENAR hanya jika kedua premis yang dipakai benar
Kekurangan Penalaran deduktif :
1. Kesulitan untuk menilai kebenaran premis, karena penalaran bersifat abstrak, lepas dari pengalaman dan tidak dapat diamati dengan pancaindera 2. Kesulitan untuk menerapkan konsep rasional dalam kehidupan praktis
2. Penalaran Induktif Penalaran Deduktif dinilai banyak kelemahan Kaum Empiris mengembangkan paham Empirisme yang menganggap bahwa pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman kongkret dan dibuktikan oleh pancaindera Pengetahuan disusun dengan Penalaran Induktif : cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala yang bersifat khusus
CONTOH Kucing
bernafas, kambing bernafas, Sapi bernafas Semua hewan bernafas
Besi,
tembaga, alumunium jika dipanasi akan bertambah panjang Semua logam jika dipanasi akan bertambah panjang
Keterbatasan : Pengetahuan yang dikumpulkan berdasarkan penalaran induktif belum dapat diandalkan kebenarannya, adakalanya fakta tidak konsisten atau bahkan kontradiktif dan belum dapat menjamin tersusunnya pengetahuan yang sistematis Kesulitan menafsirkan pengalaman dan persepsi Keterbatasan pancaindera
Penalaran Deduktif
Penalaran Induktif
ILMU PENGETAHUAN
Sejarah Pemikiran di Eropa dan Dunia Islam Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia, yakni ± 700-600 SM. Orang-orang Babylonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan Bumi datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit dengan bintang merupakan atapnya. Namun yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal ekliptika atau bidang edar matahari dan telah menetapkan perhitungan satu tahun, yakni satu kali matahari beredar sampai kembali ke tempat semula, yakni selama 365,25 hari.
Suatu pola berpikir yang lebih maju daripada mitos adalah penggabungan antara pengamatan, pengalaman, dan akal sehat atau rasional. Contohnya adalah ajaran-ajaran orang Yunani pada tahun 600-200 SM. Thales (624-546 SM), seorang astronom yang juga ahli di bidang matematika dan teknik. Ia yang pertama berpendapat bahwa bintangbintang mengeluarkan sinarnya sendiri, sedangkan bulan hanya sekedar memantulkan cahaya dari matahari.
Tokoh-tokoh Pembaharu
Anaximander (610-546 SM) Berpendapat bahwa alam semesta berbentuk seperti bola dengan bumi sebagai pusatnya. Ia juga mengajarkan membuat jam matahari atau petunjuk waktu dengan tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga untuk menentukan titik balik matahari.
Anaximenes (560-520 SM) Berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda adalah air. Air dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang transmutasi unsurunsur.
Herakleitos (560-470 SM) Tokoh Yunani ini memberi koreksi terhadap pendapat Anaximenes. Ia berpendapat bahwa justru apilah yang menjadi penyebab adanya transmutasi itu, tanpa api benda-benda akan tetap seperti apa adanya.
Pythagoras (500 SM)
Berpendapat bahwa sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang dapat berubah ke dalam 3 bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh penemu-penemu sebelumnya. Keempat unsur dasar itu adalah tanah, api, udara, dan air.
Pythagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu penemuannya yang terpakai sampai sekarang adalah dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku, yakni : Kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya. C b2 = a2 + c2 A
c a
B
b
•
Empedokles (480-430 SM) Tokoh ini menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang 4 unsur dasar tanah, udara dan api, yakni dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak-menolak. Kedua tenaga tadilah yang dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur tadi.
Plato (423-347 SM) Berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu yang kekal dan material.
Aristoteles (348-322 SM) Ajaran Aristoteles yang penting adalah suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. Dia juga sebagai orang pertama yang menyusun klasifikasi bintang yang ada di muka bumi ini.
Ptolomeus (127-151 M)
Buah pikirannya yang penting adalah tentang bumi sebagai pusat sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk bulat, diam seimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya sendiri, terletak diantara bumi dan bintang.
Pola
pikir di Eropa berkembang karena proses observasi, hipotesa dan berdasarkan realitas. Jadi pola pikir mereka sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu pengetahuan umum yang sudah ada dan kemudian dikembangkan.
ILMUWAN ISLAM
Kamaluddin Al-Dumairi (1349M) Ahli Biologi, Karyanya : Hayah al-Hayawan al-Kubra; Kehidupan Binatang-binatang Besar, buku ilmiah pertama yang membahas tentang kehidupan, perkembangbiakan dan pengklasifikasian jenis-jenis binatang secara detail.
‘Ala ad-Din bin Abi al-Hazm al-Syafi’I (Ibnu Nafis AlThabib)
Penemu sistem peredaran darah kecil dan teori darah harus dibersihkan dulu oleh paru-paru (dikembangkan oleh Harvy (1628M) menjadi peredaran darah besar (kedokteran modern)
Tsabit bin Qurrah (836M) Ahli astronomi, karyanya adalah ukuran panjang diameter bumi (lintang utara dan selatan) 56 mil. Digunakan oleh Columbus untuk berkeliling dunia dengan keyakinan bahwa bumi bulat dengan memulai dan akan kembali lagi di Laut Atlantik.
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780M) Ahli matematika, penemu ilmu Aljabar (ilmu hitung) yang digunakan diseluruh dunia sampai sekarang.
Hasan bin Haitsam (1038M) Ahli astronomi, penemu metode penentuan suatu tempat dibumi dengan posisi koordinat.
Syams ad-Din Abu Abdullah Muhammad bin Mahmud al-Khalili (1397M)
Ahli astronomi, penemu jadwal waktu dunia menurut garis lintang yang berbeda, jadwal sholat menurut garis lintang dan penentuan arah kiblat menurut garis bujur, kaidah jadwal ini digunakan oleh ilmuwan modern dalam pengembangan jadwal-jadwal waktu didunia.
Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Idris as-Shiqili (Syarif alIdrisi) (1166M) Pembuat peta dunia pertama berdasarkan ilmu geografi. Karyanya mirip dengan peta dunia yang dibuat ahli geografi sekarang.
Abu Bakar ar-Razi (854M) Dokter yang ahli kimia. Menulis tentang metode ilmiah dalam penelitian (di dunia modern dikembangkan menjadi metodologi penelitian) serta penemu metode pengolahan alkohol untuk kebutuhan umum (yang digunakan sampai sekarang)
Abu Bakar Muhammad bin Yahya (Ibnu Bajjah) (1100M) Ahli astronomi yang menganalisis kekurangan gagasan Ptolomeus tentang sistem tata surya, yang kemudian menjadi landasan ilmuwan barat untuk menemukan teori gravitasi.
Abdullah bin Ahmad bin al-Baithar (Ibnu Baithar) (1248M)
Ahli botani yang paling besar di abad pertengahan. Karyanya tentang klasifikasi macam-macam tumbuhan dan kegunaannya sebagai obat.
Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad al-Thusi (Nashiruddin al-Thusi) (1200-an M) Ahli matematika yang meneliti kembali teori Ptolomeus dengan meneliti sistem tata surya dan peredaran planet menggunakan ilmu hitung segitiga. Teori yang dicetuskan al-Thusi menjadi dasar bagi Copernicus untuk membuat teori matahari sebagai pusat tata surya.
Syihabuddin Ahmad bin Majid (1400-an M) Ahli maritim, menulis cara melakukan pelayaran diberbagai kawasan yang berbeda. Syihabuddin telah memandu Vasco Da Gamma mengarungi samudra Hindia dari Tanjung Harapan ke India.
Pemikiran
Islam merupakan pemikiran yang khas, sebab pemikiran Islam berasal dari wahyu atau bersandarkan pada penjelasan wahyu Pemikiran Islam berasal dari 2 sumber, yaitu : Al-Quran dan As – Sunah Dalam proses perkembangannya melibatkan para Ulama dan pemuka agama Islam yang menghasilkan Ijma‘ sebagai landasan gerak Pemikiran dalam Islam merupakan pemikiran yang bersifat komprehensip, manusiawi, luas dan praktis BABY BRAIN
Wassalam ...