PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LINGUISTIK FORENSIK TERHADAP SUATU BERITA MELALUI DISCOURSE ANALYSIS SEBAGAI UPAYA UNTUK MENDETEKSI BERITA PALSU
BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA
Diusulkan oleh: Afif Al Firdaus
F1F013061
2013
Anasul Fuad
F1F013023
2013
Widya Yulia Khusuharyanti
F1F013073
2013
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016
PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i PENGESAHAN ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv DAFTAR TABEL ....................................................................................................v BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................1 B. Perumusan Masalah...............................................................................2 C. Tujuan Program .....................................................................................2 D. Manfaat Penulisan .................................................................................2 E. Luaran yang Diharapkan .......................................................................3 BAB 2. Tinjauan Pustaka A. Linguistik Forensik ..................................................................................3 B. Discourse Analysis ..................................................................................3 C. Berita .......................................................................................................4 D. Berita Palsu ..............................................................................................4 BAB 3. METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................4 B. Alat dan Bahan ........................................................................................4 C. Prosedur Penelitian ..................................................................................5 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Biaya Pengabdian ....................................................................................6 B. Jadwal Penelitian .....................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7 Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ............................. vi Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya ......................................................................x Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .............. xiii Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Halaman Sampul Dari Dua Koran yang Berbeda ……..…………….1 Gambar 2. Prosedur Penelitian ………………………………….5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Anggaran Biaya ………………………………………………………..6 Tabel 2. Jadwal Pengabdian ……………………………………………………..6
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita palsu merupakan salah satu berita yang sangat meresahkan masyarakat. Berita palsu adalah suatu pemberitaan baik dari media cetk maupun online dengan tujuan untuk memanipulasi informasi. Sebagian informasi di media sosial maupun yang berasal dari sumber yang tidak jelas merupakan salah satu contoh berita palsu. Masyarakat di Indonesia, dapat membagi informasi secara bebas tanpa melalui klarifikasi kebanaran, setelah itu informasi tersebut akan dibaca oleh orang lain, dan orang tersebut akan membagi informsi tersebut. Hal tersebut terjadi karena mayoritas masyarakat percaya bahwa berita yang telah ke publik berarti memiliki nilai kebenaran, terlebih yang membuat informasi merupakan seorang yang terpandang di antara mereka. Faktanya, walaupun berita mudah dibuat dan diakses, namun dalam penggunaannya perlu perlu adanya tanggungjawab melalui klarifikasi sebelum berita tersebut diedarkan atau dibagikan kepada oraang lain. Beberapa Berita yang dicampur dengan opini publik juga bisa menimbulkan salah tafsir oleh pembaca. Pada tanggal 5 November 2016, terdapat dua berita menganai satu topik namun dengan pendapat yang berbeda mengenai sebuah aksi demonstrasi. Satu media memberitakan aksi tersebut dinodai oleh unsur politik, di sumberlain mengatakan aksi berlangsung damai dan bermartabat.
Gambar 1. Halaman Sampul Dari Dua Koran yang Berbeda Sumber : Kompas dan Republika pada tanggal, 2016 . Pengaruh perbedaan yang terjadi bisa jadi karena adanya keterbatasan pers yang tidak mampu menjaga independensi atau kecendrungannya pada pemilik modal pada
2
preindustrial, dengan demikian secara sadar maupun tidak sadar, pemilik modal sering mencampuri bidang redaksional (Putra, 2015). Bahkan tidak jarang pemilik modalah yang mengatur redaksionalnya (Abrar, 1995:65) keberpihakan oleh satu media sehingga menimbulkan ketidakobjektifan dalam pemberitaan. Perkembangan berbagai kasus berita palsu baik di media cetak, online mupun melalui opini pribadi di sosial media dirasa perlu untuk menerima sumbangsih atau kehadiran pakar bahasa sebagai tenaga ahli dalam mengungkap berbagai kasus penyelewengan berita, seperti pencemaran nama baik hingga persoalan-persoalan politik. Apabila selama ini investigasi atas sebuah kasus hukum lebih banyak ditumpukan pada hasil penyidikan maupun penyelidikan pada aspek tertentu, barangkali sudah saatnya kehadiran linguistik forensik dapat menjadi salah satu aspek penunjang yang sangat berarti. Kehadiran pakar linguistik, khususnya linguistik forensik akan sangat membantu dalam memberikan pembuktian sebuah perkara di pengadilan. Dengan sebab itulah maka dicanangkang program penelitian ini dengan judul Linguistik Forensik terhadap Suatu Berita melalui Discourse Analysis sebagai Upaya untuk Mendeteksi Berita Palsu. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa peran Linguistik Forensik di dunia penyidikan? 2. Bagaimana Discourse Analysis diterapkan dalam penyidikan suatu berita? 3. Bagaimana kualitas kebenaran suatu berita sehingga dapat dikatakan sebaagai beritaa palsu? C. Tujuan Program Tujuan utama yang ingin dicapai melalui penyusunan program ini adalah: 1. Mengetahui peran Linguistik Forensik di dunia penyidikan. 2. Mengetahui peran Discourse Analysis dalam penerapanya untuk menyidik suatu berita. 3. Mengetahui kualitas kebenaran suatu berita sehingga dapat dikategorikan sebagai berita palsu. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Masyarakat Memberikan informasi tentang ara mengidentifikasi berita palsu. 2. Bagi Pemerintah
3
Memberikan informasi tentang linguistic forensic sebagai studi yang bisa diajarkan kepada masyarakat. E. Luaran yang Diharapkan Adapun luaran dari program ini diantaranya adalah metode untuk mengetahui berita palsu, Publikasi ilmiah, dan seminar kepenelitian mengenai penyidikan, linguistic dan media. BAB 2. Tinjauan Pustaka A. Linguistik Forensik Linguistik forensik merupakan salah satu bagian dari ilmu linguistik yang relatif masih muda usianya.Ilmu ini adalahcabang dari linguistik terapan yang mengkajiinteraksi antara bahasa, kriminalitas dan hukum (Saletovic dan Kisicek, 2012). Olsson (2008)mengatakan bahwa dalam linguistikforensik pengetahuan dan teknik-teknik linguistik diterapkan untuk mengkaji fenomenakebahasaanyang terkait dengankasus hukum atau pemeriksaan perkara;atausengketa pribadi antara beberapa pihak yang pada tahap berikutnya berdampak pada pengambilan tindakan secara hukum. Jika diperinci lebih jauh, perhatian utama dari linguistik forensik adalah: (1) bahasa dari dokumen legal, (2) bahasa dari polisi dan penegak hukum, (3) interview dengan anak-anak dan saksi-saksi yang rentan dalam sistem hukum, (4) interaksi dalam ruang sidang, (5) bukti-bukti linguistik dan kesaksian ahli dalam persidangan, (6) kepengarangan dan plagiarisme, serta (7) fonetik forensik dan identifikasi penutur(Coulthard dan Johnson, 2007:5).Selain dari ketujuh aspek tersebut, linguistik forensik juga mengkaji bahasa yang digunakan di penjara, pengembangan penerjemahan bahasa yang digunakan dalam konteks peristiwa hukum, penyediaan bukti forensik linguistik berbasis pada kepakaran, dan penyediaan kepakaran linguistik dalam penyusunan dokumen legal serta upaya penyederhanaan bahasa hukum (Gibbons, 2007:12). B. Discourse Analysis Discourse merupakan unsur kebahasaan yang relative paling kompleks dan paling lengkap (Maraya, 2016). Discourse analysis atau biasa disebut analisis wacana merupakan disiplin ilmu yang mengkaji satuan bahasa di atas tataran kalimat dengan memperhatikan konteks pemakaian bahasa tersebut (Rani, 2004:3). Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan (Stubbs dalam Rani, 2004:9). Data dalam analisis wacana selalu berupa teks, baik teks lisan maupun tulis. Teks di sini mengacu pada bentuk transkripsi rangkaian kalimat atau ujaran. Analisis wacana pada
4
umumnya bertujuan untuk mencari keteraturan, bukan kaidah. Keteraturan itu berkaitan dengan keberterimaan di masyarakat. C. Berita Doug Newson dan James A. Wollert dalam Media Writing : News for the Mass Media (1985:11) mengemukakan pengertian berita dalam definisi sederhana, berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat (dalam Sumadiria, 2005:64). Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan. William S. Maulsby dalam buku Getting in News menulis, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut (dalam Mondry, 2008:132-133). D. Berita Palsu Di dalam kbbi.web.id, definisi palsu bisa merujuk pada sesuatu yang tidak asli,atau bohong. Kata frasa berita bohong, disinggung dalam pasal 28 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) menyatakan, “Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.”. Terkait dengan rumusan Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang menggunakan frasa “menyebarkan berita bohong”, sebenarnya terdapat ketentuan serupa dalam Pasal 390 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) walaupun dengan rumusan yang sedikit berbeda yaitu digunakannya frasa “menyiarkan kabar bohong”. Menurut buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta komentar-komentarnya lengkap pasal demi pasal yang ditulis oleh R. Soesilo (hal. 269), yang dipandang sebagai kabar bohong, tidak saja memberitahukan suatu kabar yang kosong, akan tetapi juga menceritakan secara tidak betul tentang suatu kejadian. Jadi bisa dikatakan suatu berita yang menceritakan secara tidak betul tentang suatu kejadian adalah termasuk juga berita bohong.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian berlangsung di Perpustakaan Bahasa Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gadget, koran, stabile, dan jaringan internet.
5
2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu koran, media online, dan media sosial. C. Prosedur Penelitian 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data bertujuan untuk mencari bahan berita yang dicurigai sebagai berita palsu. Berita yang didapat berasal dari berbagai macam sumber seperti media cetak, online maupun media yang menyebar di sosial media. 2. Seleksi Data Seleksi data bertujuan untuk memilih berita yang yang memiliki nilai kpntroversial tinggi. Itu dimaksukan untuk mempermudah analisis melalui wacana yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. 3. Analisis Data Analisis data adalah kegoatan utama di dalam penelitian ini. Analisis digunakan melalui Discourse Analysis dengan pendekatan-pendekatan yang ada di dalam lingkup discourse (wacana), di antaranya yaitu semantik, sintaks, pragmatik, psikolinguistik dan semiotik. 4. Triangulasi Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330) 5. Kesimpulan dan Penyusunan Laporan Kesimpulan yang dimaksud adalah menarik hasil dari analisis menggunakan discourse analisis yang akan dijabarkan sebagai hasil yang bersifat kualitatif. Hasil analisa akan dimasukan kedalam laporan kemajuan dan laporan akhir.
Gambar 2. Prosedur Penelitian
6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN C. Biaya Pengabdian Tabel 1. Anggaran Biaya Ringkasan Anggaran Biaya No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
2.
Bahan habis pakai
Rp. 4.573.500
3.
Perjalanan
Rp. 800.000,-
4.
Lain-lain
Rp 1.375.000,-
Rp 2.300.000,-
TOTAL
Rp. 7.338.500,-
D. Jadwal Penelitian Tabel 2. Jadwal Penelitan No. Kegiatan
Bulan 1
1 2 1
Pengumpulan Data
2 3
Seleksi Data Analisis Data Triangulasi Kesimpulan dan Penyunan Laporan
4
2 3 4
1
2
3 3
4
1
2
4 3
4
1
2
3
4
7
DAFTAR PUSTAKA Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli. Dewi, Ratna Sari. 2001. “Piranti Kohesi Wacana Iklan Kosmetik pada Majalah Femina”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco. Kartomihardjo, Soeseno. 1993. “Analisis Wacana dengan Penerapannya pada Beberapa Wacana”, dalam Bambang Karwanti Purwo (ed). PELLBA 6. Yogyakarta: Kanisius. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moeliono, Anton M. 1998. Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Parera, Jos Daniel. 1997. Linguistik Edukasional. Erlangga: Jakarta. Pradopo, Rahmad Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Puteri, Anneke. 2010. Pepasir Samudera. Jakarta: Zikrul Hakim. Rani, Abdul.dkk. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing. Rahardjo, Mudjia. 2010. Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. http://mudjiarahardjo.com/artikel/270.html?task=view. Diakses tanggal 10 Januari 2013. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta wacana University Press. Sumarlam. 2010. Analisis wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN
v
vi
vii
viii
ix
Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya 1. Peralatan Penunjang Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga (unit) Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Wifi Routher
Proses Browsing
1
500.000
500.000
Microphone
Material untuk proses perekaman
3
250.000
750.000
Recorder
Material untuk proses perekaman berita TV
3
200.000
600.000
Modem
Browsing
3
150.000
450.000 Rp 2.300.000,-
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Pemakaian Alat Tulis Alat Tulis Keg. Penelitian
5 rim 3 buah
Steroform
Alat Tulis
3 buah
Notebook
Alat Tulis
15 pack
Paper Clip Gunting Pensil Lakban Double tips Tinta printer warna
Alat Tulis Alat Tulius Alat Tulis Alat Tulis Alat Tulis
6 pack 3 buah 5 buah 2 buah 2 buah
Alat Tulis
1 paket
Material Kertas HVS Penggaris Bulpen
Kuantitas
15 pack
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Rp. 38.000 / rim Rp. 3.000 / buah Rp. 24.000 / pack Rp. 20.000 / buah Rp. 24.000 / buah Rp. 5.000 / pack Rp. 7.000 / buah Rp. 2.500 / buah Rp. 5.000 / buah Rp. 5.000 / buah Rp. 350.000 / buah
Rp. Rp.
160.000 10.000
Rp.
360.000
Rp.
60.000
Rp.
360.000
Rp. 30.000 Rp. 21.000 Rp. 12.500 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 350.000
x
Stabili Koran Sticker Map Kertas Foto Papan
Keg. Penelitian Keg. Penelitian Keg. Penelitian Keg. Penelitian Keg. Penelitian Alat Tulis
Materai Kuota
Keg. Penelitian Browsing
15 lembar
Rp. 20.000 / lembar Rp. 10.000 / buku Rp. 20.000 / lembar
5 buah
Rp. 4.000 / buah
5 buah 20 buah
2 buah 50 buah
Rp. 45.000 / buah Rp. 10.000 / buah
10 buah
Rp 7.000 / buah
10 Giga Sub Total
Rp 20.000/Giga
Rp. 1.00.000 Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 20.000 Rp. 90.000 Rp. 500.000 Rp 70.000 Rp 200.000 Rp. 4.573.500
1. Perjalanan Material Perjalanan di Purwokerto
Jusitifikasi Pemakaian Kegiatan PenelitianPembelian Alat dan Bahan
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
5 hari x 4 Minggu x 4 Bulan
Rp. 10.000 / kali
Rp. 800.000,-
SUB TOTAL (Rp.)
Rp. 2.863.500,-
xi
2. Lain-lain N o
Material
1
Administra si
2
Fotokopi
3
Publikasi
4
Seminar
5
Laporan
6
Dokument asi
Jusitifikasi Kuantitas Pemakaian Pengurusan 5 kali proposal Keg. 15 kali Penelitian Publikasi 1 kali kegiatan Seminar 1 kali kegiatan Laporan / 2 kali Monev Dokumentasi 10 kali Kegiatan SUB TOTAL (Rp.) Total (Keselutuhan)
Harga Satuan (Rp) Rp. 70.000 / kali Rp 5.000 / kali Rp. 100.000 / kali Rp. 200.000 / kali Rp. 250.000 / kali Rp. 15.000 / kali
Jumlah (Rp) Rp.
350.000
Rp
75.000
Rp.
100.000
Rp.
200.000
Rp.
500.000
Rp.
150.000
Rp 1375000,Rp. 7.338.500,-
xii
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No
Nama/NIM
1
Afif Al Firdaus/ F1F013061
Program Studi Sastra Inggris
2
Anasul Fuad/ F1F013023
Sastra Inggris
3
Widya Yulia K./ F1F013073
Sastra Inggris
Alokasi Waktu Uraian Tugas (Jan/Minggu) ±7Jam/Minggu Ketua: Penanggungjawab, Mengatur koordinasi. Bertugas mencari Jurnal. ±7Jam/Minggu Sekretaris: Mencatat semua keperluan dan hasil evaluasi rapat, dan analisa. Bertugas mencari Berita. Penanggungjawab penyusunan metode. ±7Jam/Minggu Bendahara: mecatat semua jenis administrasi. Bertugas mencari Data-data yang mendukung gagasan.
xiii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Keg
xiv