2

  • Uploaded by: iwan sanri hutapea
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,739
  • Pages: 7
Televisi dan juga internet . Berita – berita yang disajikan oleh media masa tersebut dapat dipilih untuk dijadikan topik penelitian . 1. Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori 2. kebutuhan memecahkan masalah Selama manusia hidup , masalah selalu ada .misalnya ketika sekolah di SMA , ada yang namanya tawuran pelajar .masalahnya ini bukan sesuatu yang harus di hindari melainkan harus dicari jalan keluarnya .Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian . 3. Peluang ( social premiums ) 4. Nilai – nilai pribadi Seringkali antara satu individu , masyarakat ,wilayah , atau bangsa mamiliki ciri khas yang berbeda antara satu individu , keluarga , dan masyarakat ini memeiliki keragaman nilai – nilai . Ini juga merupakan topik yang menarik untuk di teliti . Jika faktor – faktor tersebut di rasaka terlalu luas , maka dapat dilakukan topik teknik penyempitan topik menjadi pertanyaan penelitian ( research question )dengan cara : 1. Melakukan kajian literatur 2. Mendiskusikan dengan orang yang menguasai topik tersebut 3. Menetapkan isi secara spesifik 4. Menetapkan tujuan penelitian Atau jika dibuat dalam bentuk bagan akan menjadi sseperti :

Difokuskan Dipersempit Pemilihan Pemilihan topik topik penelitian penelitian

Pemilih dapat memilih salah satu lebih Pertanyaan penelitian

Pertanyaan Pertanyaan penelitian penelitian

Pertanyaan Pertanyaan penelitian penelitian

Titik tolak penelitian

ELEMEN - ELEMEN POKOK DALAM PENELITIAN KUANTITATIF 1. APA yang diteliti / menjelaskan 2. BAGAIMANA meneliti / menjelaskan 3. DIMANA ( letak ) konteks penelitian / penjelasan dan SIAPA yang teliti / dijelaskan A . APA YANG DITALITI / DIJELASKAN Pertanyaan “ apa yang diteliti atau yang dijelaskan “ dalam penelitian kuantitatif akan berkaitan dengan gejala sosial. Setiap gejala sosial dinyatakan dalam variabel – variabel . Variabel meruoakan konsep yang mempunyai variasi nilai / intensitas / jumlah . Biasanya variasi nilai / intensitas / jumlah ini disebut dengan kategori , yang menggambarkan atribut dari variabel tersebut . Sebagai contoh : Jika kita akan mengukur bagaimana pendidikan seseorang , maka dapat dilihat dari sebagai macam variael . Ada yang menggunakan variabel lama pendidikan , jenis pendidikan , biaya pendidikan ,dan masih banyak yang lainnya . Jika kita mengambil contoh variabel jenjang pendidikan formal , maka kategori dari variabel ini dapat dibuat menjadi : a) Tidak Tamat Sekolah Dasar / sederajat b) Tamat Sekolah Dasar /sederajat c) Tamat Sekolah Menengah Pertama /sederajat d) Tamat Sekolah Pertama /sederajat e) Tamat Sekolah Menengah Atas / sederajat f) Tamat Sekolah Menengah Pertama /sederajat g) Tamat Akademi/ D1 / D2 / D3 /D4 /sederajat h) Tidak Tamat Strata 1 / Strata 2 / Starat 3 /sederajat i) Tamat strat 1 / Starat 2 / starat 3 / sederajat Pembuatan kategori seperti diatas dapat disesuaikan sesuai dengan teori yang dijadikan acuan dalam penelitian kuantitatif ,atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan . Variabel dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua , yaitu variabel bebas ( independent variable ) dan variabel terikat ( dependent variable ) . Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah suatu variabel yang ada yang ada atau terjadi mendahului variabek terikatnya .Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian . Sedangkan variabel terikat adalah yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas .Keberadaan variabel ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus/topik penelitian. Jika digambarkan dalam bentuk bagan ,maka akan berbentuk : Variabel bebas ( independent variable)

Variabel terikat ( dependent variable )

Misalnya ketika membicarakan hubungan antara letak suatu wilayah kota dengan tingkat perkembangan ekonomi wilayah ,maka letak suatu wilayah kota tersebut variabel bebas dan tingkat perkembangan ekonomi wilayah disebut sebai variabel terikat .

Untuk menentukan mana yang disebut variabel bebas dan mana yang disebut variabel terikat , kita dapat membuat suatu pemikiran yang mudah . Variabel yang keberadaanya lebih dulu ada dibanding variabel lainnya maka dapat langsung dikatakan sebagai variabel bebas . Dalam hal ini letak suatu wilayah kota dapat langsung dikatakan sebagai variabel bebas , karena keberadaanyalah yang akan menentukan bagaimana tingkat perkembangan wilayah tersebut . Ada tiga hal yang sebaiknya diperhatikan ketika menentukan kedudukan variabel – variabel ini , yaitu : 1. perhatikan urutan waktu , variabel mana yang terjadi lebih dulu dibandingkan dengan variabel lain 2. perhatikan dampak , variabel mana yang merupakan dampak atau akibat dari adanya variabel lain 3. perhatikan teori yang dijadikan dasar sumber . Namun demikian , bukan berati di dalam penelitian kuantitatif pasti akan terdiri dari dua variabel . ada yang terdiri dari tiga variabel ,atau bahkan lebih . Variabel inilah yang disebut sebagai variabel kontrol . Variabel kontrol dapat dibedakan menjadi : 1. Variabel pendahulu ( antecendent variable ) yang memiliki kedudukan sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel bebas . Variabel ini merupakan variabel yang mengakibatkan perubahan pada variabel bebas .Jika variabel ini dihilangkan , maka hubungan antara variabel bebas dan terikat tidak hilang atau tidak berubah .

Var.antesedent Var.antesedent

Var.independent Var.independent

Var.dependent Var.dependent

Tingkat Tingkat pendidikan pendidikan

Tingkat Tingkat penghasilan penghasilan

Nilai Nilai pekerjaan pekerjaan

2. Variabel antara ( intervening variable ) yang memiliki kedudukan sebagi variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat . Keberadaan hubungan diantara variabel bebas dan variabel terikat tergantung dari keberadaan variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dulu baru kemudian variabel antara ini tang dapat menimbulkan perubahan pada variabel terikat .

Var Var independent independent

var var itervening itervening

var.dependent var.dependent

Tingkat Tingkat pendidikan pendidikan

Minat Minat politik politik

Partisipasi Partisipasi dalam dalam pemilu pemilu

3. Variabel penekan ( suppresor variable ) merupakan suatu variabel yang mengubah hubungan . Awalnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan . Namun setelah dihadirkan variabel ketiga , maka hubungan antara variabel bebas dengan terikat tersebut menjadi tampak . contohnya : Sebenarnya tidaj ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Namun setelah dihadirkan variabel ketersedian sarana kesehatan alternatif trkihat ada hubungan antara variabel puskesmas .Daerah yang banyak memiliki sarana kesehatan alternatif,maka frekuensi kunjungan ke puskesmas pun akan lebih kecil walaupun jarak rumah dengan puskesmas tidak terlalu jauh ,atau sebaliknya . 4. Variabel pengganggu ( distorter variable ) yaitu pada awalnya hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang positif . Namun ketika dihadirkan variabel ketiga ,hubungan tersebut menjadi negatif . Contoh : Terdapat hubungan yang kuat positif antara kelas sosial dan sikap terhadap sipil .Ketika dihadirkan variabel ketiga yaitu ras , pada ras kulit putih hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi negatif lemah dan pada ras kulit hitam , hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi positif kuat . Penjelasan lebih lanjut mengenai kehadiran variabel kontrol dapat dilihat pada bab berikutnya . B . BAGAIMANA MENELITI / MENJELASKAN Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasi hubungan antar variabel . Hubungan bersifat antar variabel bersifat hipotesis.hipotesis merupakan proposisi yang akan di uji keberlakuannya , atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian . Hipotesis kausal/sebab memiliki ciri-ciri,yaitu : 1. Sekurang – kurangnya mengandung dua variabel 2. Menggambarkan hubungan sebab akibat 3. Dapat memprrediksi hasil yang akan terjadi 4. Dapat dibuktikan keberlakuan /ketidakberlakuannya

Ada beberapa contoh pernyataan kausalitas / hubungan ,yaitu : 1. ___ mengakibatkan ____ 2. ___disebabkan ____ 3. ___mendorong terjadinya ____ 4. ___ berhubungan dengan____ 5. ___berasoisasi dengan ____ 6. ___menghasilkan ___ 7. ____mempengaruhi___ 8. jika__,maka ____ 9. Semakin ____, semakin____ 10. ____meningkatkan / menurunkan ____ Contoh penerapan pernyataan kausalitas : 1. Perbedaan letak suatu wilayah kota akan mengakibatkan perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah 2. Perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah disebabkan perbedaan letak wilayah kota 3. Perbedaan letak suatu wilayah kota akan mendorong terjadinya perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah 4. Perbedaan letak suatu wilayah kota berhubungan dengan perbedaan tingkat perkembangan wilayah ekonomi 5. Perbedaan letak wilayah kota mempengaruhi perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah 6. Perbedaan letak suatu wilyah berasosiasi dengan perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah 7. Perbedaan letak suatu wilayah akan menghasilkan perbedaan tingkat perkembangan ekonomi wilayah 8. Jika ada perbedaan letak suatu wilayah kota , maka ada perbedaan pula pada tingkat perkembangan wilyah ekonomi 9. Semakin dekat suatu wilayah dari kota , semakin tinggi tingkat perkembangan ekonomi wilayah 10. Kedekatan letak suatu wilayah dengan kota akan meningkatkan perkembangan ekonomi wilayah tersebut Uji hipotesis pada prinsipnya merupakan proses yang terus menerus , karena ilmu merupakan suatu proses. Akan tetapi di dalam menganalisis hasil uji hipotesis , ada pernyataan yang sebaiknya di hindari ,yaitu “ hipotesis telah terbukti “ (proved ) atau dengan kepastian final. Sebaiknya analisis dapat dibuat menjadi “ data / temuan sesuai dengan / mendukung hipotesis” Pengujian hipotesis memiliki beberapa fokus : 1. Arah hubungan

2. 3. 4. 5.

kekuatan hubungan Hubungan positif atau negatif Kekuatan hubungan Kondisi hubungan

1. ARAH HUBUNGAN Jika kita membicarakan suatu hubungan , maka akan ada dua konsep yang terkait satu dengan lainnya . Di dalam hubungan antara variabel ,maka yang di bicarakan adalah keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Berdasarkan sifatnya , hubungan antara dua variabel dapat di bedakan menjadi hubungan yang simetris, hubungan yang resiprokal, dan hubungan yang asimetris. Suatu hubungan ini, Anda akan sulit menerangkan variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya , atau variabel mana yang terjadi mendahului variabel lainnya . Contohnya adalah antara jenis kelamin dengan asal daerah kelahiran . Kita tidak bisa menentukan variabel mana yang menjadi penyebab dan variabel mana yang menjadi akibat .Bahkan mungkin dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak dapat ditentukan ada hubungan . Jika digambarkan dalam sebuah bagan , maka akan seperti :

X

Y

Suatu hubungan disebut hubungan resiprokal ( timbal balik ) jika variabel yang satu dengan variabel yang lainnya saling mempengaruhi .Misalnya variabel tingkat kesehatan seseorang dengan kegemaran berolahraga . Semakin baik kesehatan seseorang , maka kegemaran untuk berolahraga akan semakin besar , dan sebaliknya , dalam bentuk bagan , maka akan seperti : X

Y

Sedangkan hubungan yang asimetris adalah jika anda secara pasti menyatakan bahwa suatu variabel akan menyebabkan atau mempengaruhi variabel lainnya , tapi tidak berlaku sebaliknya . Hubungan variabel yang asimetris ini bersifat satu arah .

X X

Y Y

Misalnya variabel pendapatan bulanan dan variabel pola menabung masyarakat . Orang akan menabung atau akan mempunyai tabungan , jika ia memiliki selisih antara pendapatan dengan pengeluaran . semakin tinggi pendapatan seseorang , maka dimungkinkan untuk memiliki tabungan , semakin rendah pandapatan , maka selisih antara pendapatan dan pengeluaran pun semakin kecil, dan akan berakibat pada sedikitnya tabungan . 2. BENTUK HUBUNGAN Berdasarkan bentuknya , suatu hubungan kausalitas dapat dibedakan menjadi hubungan linier/lurus dan nonlinier. Hubungan linier terjadi jika perubahan nilai pada satu variabel diikuti oleh perubahan nilai pada variabel lain secara konsisten atau tetap . Contohnya adalah hubungan antara jumlah penduduk dengan tingkat kepadatan .

Related Documents

Seniorstudio 2(2)(2)
June 2020 80
Seniorstudio 2(2)(2)
June 2020 86
Seniorstudio 2(2)(2)
June 2020 77
2-2
November 2019 81
2-2
May 2020 54
2(2)
April 2020 46

More Documents from ""

Proposal%2bwarnet(2)
June 2020 3
Bab Iv Getaran
June 2020 6
2
July 2020 3
2325967119828953.pdf
April 2020 27